Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Showing posts with label Daily Life. Show all posts
Showing posts with label Daily Life. Show all posts

Tuesday, February 20, 2007

Sore yang Segar

Jogging adalah kebiasaan yang selalu mendatangkan rasa segar di tubuh. Apalagi, keringat menetes, meski tidak deras. Saya merasa telah membakar lemak yang bersarang di badan. Jalan naik di restu ternyata memerlukan energi lebih. Napas memburu. Nah, dalam keadaan sebegini, saya membayangkan air membantu meredakan ketegangan karena metabolisme bekerja.

Malam ini, saya berencana untuk menyelesaikan bab lima dari disertasi agar besok bisa diserahkan pada pembimbing. Sebenarnya, ia bisa dipresentasikan pada bulan Desember, tetapi karena Bunda datang, saya terpaksa menundanya.

Radio kesayangan, Light and Easy FM selalu riang, membuat kamar selalu renyah. Pelbagai jenis musik silih berganti seakan-akan tidak memberi jeda untuk tidak riang. Angin sore menerobos lewat jendela mengelap tubuh dengan getarannya. Berbeda dengan ruang berhawa dingin karena AC, tak ada kesegeran alami.

Dari atas flat, saya melihat bedeng (tempat penampungan sementara pekerja bangunan) sebelah kampus, baru saja berdiri. Sebuah bangunan darurat yang beratapkan seng. Saya penasaran untuk menjenguknya, menyapa pekerja Indonesia yang bekerja keras untuk menghidupi keluarganya.

Saturday, February 17, 2007

Mimpi Buruk

Ketika mimpi buruk menyergap, saya tiba-tiba mengakali dengan 'bangun'. Wah, ternyata benar-benar bahwa itu mimpi buruk. Namun, saya berusaha menafsirkan metafor yang ada dalam mimpi. Sebab, ia bukan bunga tidur lagi, tapi udah teror.

Tadi pagi, saya harus menghadapi mimpi yang benar-benar mengerikan. Saya mengetuai sebuah perang besar antara geng. Sebelum parang lawan menyayat tubuh saya, kesadaran saya pulih bahwa ini hanya dunia maya.

Mungkin karena saya terlalu penat, sehingga tidur tak lagi istirahat yang menyenangkan.

Friday, November 24, 2006

Menata Hidup

Acapkali saya menulis apa yang harus dilakukan agar tidak selalu mengulang sesuatu yang tidak perlu, seperti memikirkan apa yang harus ditulis, bukan langsung menulis apa yang dipikirkan. Tidak saja, hal ini sia-sia tapi tidak produktif (bukankah kata Erich Fromm ciri karakter yang baik adalah menghasilkan dan bertanggung jawab dari apa yang dilakukan? Ya, Aku itu bukan to have, tapi to be!)

Sebenarnya, saya telah mempunyai ruang untuk melakukan ini semua, fasilitas internet 24 jam, koleksi buku perpustakaan yang lengkap, ruangan yang nyaman dan tentu saja fisik yang kuat karena rajin berolahraga.

Mungkin, saya perlu menata jadual ulang. Kapan jam tubuh saya nyaman untuk bekerja dan tidak. Meskipun, jadual itu tidak membuat saya seperti mesin. Paling tidak, saya tahu bahwa selepas shalat subuh saya bisa membaca koran on line, terutama rubrik opini. Jam 9, saya sarapan dan berangkat ke ruang kerja untuk menyelesaikan disertasi yang mangkrak.

Ya, saya telah memulainya sekarang!

Monday, June 19, 2006

Robohnya Surau Kami


Judul novel A A Navis yang saya suka mendengarnya. Bukan saja, ia mengandung makna karena konteksnya luas, tapi juga enak di telinga. Tapi, sayang saya belum membaca novelnya.

Ngomong-ngomong surau, semalam, saya, Hilal, Baim, Tauran, Ardi dan Maulana bermalam di surau flat untuk shalat malam dan sahur bersama . Sebelumnya, kami masih sempat nonton Brasil melawan Australia, yang membuat degup jantung lebih cepat.

Puasa hari ini memang membuat lemas, apalagi hujan mulai siang mengguyur tanah sehingga lapar cukup terasa. Tapi dengan Jendela-Jendela Fira Basuki, saya menemukan jalan keluar untuk mengatasi perut yang kerongcongan.

Terbayang, saya akan makan 'lahap' pada buka nanti, sekarang telah mereguk harumnya.

Pemurnian

Jati diri seringkali dikaitkan dengan darah keturunan. Padahal, secara genetik, kita mungkin tak sepenuhnya berasal dari satu ras. Namun, po...