Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Pengkajian Persalinan Kala Satu

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

2.1.

Pengkajian Persalinan Kala Satu


Menurut Fauziah (2011), pengkajian selama kala satu persalinan meliputi hal berikut ini :

1) Pemeriksaan vagina
Frekuensi pemeriksaan vagina yang diperlukan selama persalinan bergantung pada
kasus individu. Secara umum pada kondisi normal satu atau dua pemeriksaan sudah cukup,
sedangkan pada kasus lain dapat diperlukan lebih banyak pemeriksaan. Jika terjadi pecah
ketuban, sangat penting untuk membatasi jumlah pemeriksaan vagina guna menghindari
terjadinya infeksi. Jika terjadi perdarahan per vaginam, pertama kali harus dipastikan bahwa
tidak ada diagnosis plasenta previa sebelum pemeriksaan vagina guna mencegah terjadinya
perforasi plasenta (Fauziah, 2011).
Menurut Fauziah (2011), prosedur pemeriksaan vagina adalah :
a)
b)
c)
d)

Anjurkan klien berbaring dengan lutut difleksikan dijauhkan ke samping


Selimuti klien dengan hanya membuka area perineum
Untuk pemeriksa, gunakan sarung tangan steril
Sebelum jari dimasukkan kedalam vagina, labia dibuka lebar dengan ibu jari dan jari

telunjuk tangan non dominan.


e) Jari telunjuk dan jari tengah tangan dominan dilubrikasi dengan jelly K-Y yang dapat
dilakukan dengan bantuan asisten
f) Jari telunjuk dan jari tengah tangan dominan pemeriksa dimasukkan ke dalam vagina
dengan lembut
g) Kaji penipisan serviks, dilatasi serviks, posisi serviks, station janin, serta bagian
presenstasi dan posisi janin.
2) Kontraksi uterus
Frekuensi, durasi, dan intensitas kontraksi harus dipantau secara ketat dan dicatat.
Frekuensi kontraksi dihitung dari awal satu kontraksi sampai awal kontraksi berikutnya dan
dicatat sebagai peristiwa kontraksi interval dalam menit. Durasi kontraksi dihitung dari saat
uterus pertama kali mulai mengeras sampai uterus mulai relaksasi kembali dan diukur dalam

detik. Intensitas kontraksi mungkin ringan, sedang, atau kuat pada puncaknya karena
merupakan faktor relative dan sulit ditafsirkan. Perawat menggunakan bantalan ujung jari,
mempalpasi abdomen ibu diatas fundus uteri selama kontraksi untuk menilai intensitas.
Dengan pemantauan uterus internal, intensitas dapat diukur dalam mmHg (Fauziah, 2011).
Selama kontraksi ringan, otot uterus menjadi sedikit tegang tetapi dapat ditekan
dengan tekanan lembut. Selama kontraksi sedang, uterus menjadi cukup keras dan tekanan
yang kuat diperlukan untuk dapat menekannya. Selama kontraksi kuat, uterus menjadi sangat
keras sehingga uterus dirasakan seperti kayu yang keras dan pada puncak kontraksi, uterus
tidak dapat ditekan dengan tekanan dari jari pemeriksa (Fauziah, 2011).

Anda mungkin juga menyukai