Difusi Dan Inovasi Pembelajaran PDF
Difusi Dan Inovasi Pembelajaran PDF
Difusi Dan Inovasi Pembelajaran PDF
PENDAHULUAN
Manusia dengan akalnya telah dapat menunjukkan kelebihan anugrah Tuhan dengan
kemampuannya menciptakan berbagai macam sarana yang dapat digunakan untuk menguasai,
memanfaatkan dan mengembangkan lingkungannya untuk kemajuan dan kesejahteraan hidupnya.
Pada mulanya ada tiga hal yang menjadi dasar kebangkitan kemajuan kehidupan umat manusia yaitu
diciptakannya bahasa tulis kira-kira lima atau enam ribu tahun yang lalu, disusul dengan kemampuan
mengoperasikan hitungan sederhana kira-kira seribu tahun kemudian dan diciptakannya mesin cetak
sekitar lima ratus tahun yang lalu.
Dengan bahasa tulis kita mampu merekam (mencatat) berbagai macam informasi secara
permanen serta mampu mengirimkan pesan dengan menerobos keterbatasan ruang dan waktu.
Dengan operasi hitung kita dapat mengolah data kuantitatif yang akurat. Dengan mesin cetak kita
dapat menyalin dan memperbanyak bahan tulisan dengan cara cepat dan rapi serta
menyebarluaskannya ke generasi berikutnya.
Perkembangan zaman berikutnya kemajuan teknologi semakin cepat seperti photografi,
photocopy, cinemaphotografi, telegrafi, telephon, radio komunikasi, radar, dan berbagai macam
digital computer elektronik. Teknologi ini berkembang ke berbagai bidang kehidupan seperti di took,
di sekolah, perguruan tinggi, kantor bahkan ke rumah tangga.
Hasil kemajuan teknologi memang dapat didayagunakan untuk meningkatkan kesejahteraan
hidup manusia, tetapi jika salah menggunakannya dapat juga merugikan dan mencelakakan manusia.
Kemajuan dan perubahan sosial yang serba cepat ini merupakan tantangan atau masalah dalam
bidang pendidikan.
Untuk menjawab tantangan atau memecahkan berbagai permasalahan tersebut perlu adanya
sesuatu yang baru dalam bidang pendidikan yang dinamakan inovasi pendidikan. Suatu inovasi bnarbenar dapat bermanfaat untuk memecahkan masalah pendidikan, jika inovasi itu dapat diterima dan
diterapkan oleh para pelaksana kegiatan pendiidkan (pendidik). Oleh karena itu para pendidik perlu
memahami tentang inovasi pendidikan baik mengenai pengertian, penyebaran, proses keputusan
penerimaan atau penolakan, serta peran wahana pembaharu.
BAB II
DIFUSI DAN INOVASI PEMBELAJARAN
B. Karakteristik Inovasi
Rogers mengemukakan karakteristik inovasi yang dapat mempengaruhi cepat atau
lambatnya penerimaan inovasi, sebagai berikut (Everett M rogers, 1983):
a. Keuntungan relative, yaitu sejauh mana inovasi dianggap menguntungkan bagi penerimanya.
Tingkat keuntungannya dapat diukur berdasarkan nilai ekonominya, atau factor status social,
kesenangan, kepuasan, atau komponen yang sangat penting.
b. Kompatibel, ialah tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai, pengalaman lalu, dan kebutuhan
dari penerima.
c. Kompleksitas, ialah tingkat kesukaran untuk memahami dan menggunakan inovasi bagi
penrima
d. Trialabilitas, ialah dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh penerima
e. Dapat diamati, ialah mudah tidaknya diamati suatu hasil inovasi.
C. Elemen Difusi Inovasi
Elemen difusi inovasi meIiputi empat unsur. vaitu :
1. Inovasi Inovasi yaitu ide, praktek, gagasan atau benda yang dianggap baru oleh individu atau
kelompok.
2. Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses dimana partisipan menciptakan dan berbagi
informasi satu sama lain untuk mencapai suatu pemahaman bersama. Jadi komunikasi dalam
proses difusi adalah, upaya mempertukarkan ide baru (inovasi) oleh seseorang atau unit
terientu yang telah mempunyai pengetahuan dan pengalaman dalam menggunakan inovasi
tersebut kepada seorang atau unit lain yang belum memiliki pengetahuan dan pengalaman
mengenai inovasi itu melalui saluran komunikasi tertentu.
memperbaiki keadaan atau proses pembelajaran itu sendiri, sehingga terjadi suatu perbaikan
dalam wajah pendidikan dan hasil belajar.
Inovasi dalah dunia pendidikan yang dapat dilakukan oleh guru adalah :
1. Manajemen pendidikan
2. Metode pembelajaran
3. Media pembelajaran
4. Sumber belajar
5. Pelatihan guru
6. Implementasi kurikulum
7. Rencana pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, guru merupakan faktor yang sangat penting yang harus
melaksanakan inovasi, karena :
1. Inovasi harus berlangsung di sekolah untuk memperoleh hasil vang terbaik dalam
mendidik siswa.
2. Unsur pokok dan ujung tombak keberhasilan pendidikan di sekolah adalah guru.
3. Guru harus inovatif guna menemukan strategi atau metode yang efektif dan
menyenangkan dalam proses pembelajaran.
4. Inovasi pada intinya harus berada dalam tatanan pembelajaran yang dilakukan di dalam
kelas.
5. Demi kepentingan siswa, maka kunci utama yang harus dipegang guru adalah bahwa
setiap proses atau produk inovatif yang dilakukan dan dihasilkan guruharus mengacu
pada kepentingan siswa.
6. Berkembang atau tidaknya proses pembelajaran beragantung pada kreativitas guru dalam
melakukan suatu inovasi.
Karena inovasi menjadi suatu keharusan bagi guru demi keberhasilan pembelajaran,
maka guru harus memperoleh dan memahami informasi tentang suatu inovasi melalui
6
berbagai sumber yang mendukung, sehingga guru dalam berinovasi dapat memenuhi
kebutuhan siswa
E. Model Proses Keputusan Inovasi
Ada lima tahap prose keputusan inovasi yakni:
1. Tahap Pengetahuan
Proses tahap inovasi dimulai dengan tahap pengetahuan, yaitu tahap pada saat
seseorang menyadari adanya suatu inovasi dan ingin tahu bagaimana fungsi inovasi tersebut.
Berkaitan dengan pengetahuan tentang inovasi, ada generalisasi prinsip-prinsip umum
tentang orang-orang yang lebih awal mengetahui tentang inovasi:
a. Orang yang lebih awal tahu tentang inovasi lebih tinggi pendidikannya dari yang akhir
b. Orang yang lebih awal tahu tentang inovasi lebih tinggi status social ekonominya dari
pada yang akhir
c. Orang yang lebih awal tahu tentang inovasi lebih terbuka terhadap media massa dari pada
yang akhir
d. Orang yang lebih awal tahu tentang inovasi lebih terbuka terhadap komunikasi
interpersonal dari pada yang akhir
e. Orang yang lebih awal tahu tentang inovasi lebih banyak kontak dengan agen
pemabaharu daripada yang akhir
f. Orang yang lebih awal tahu tentang inovasi lebih cosmopolitan daripada yang akhir
2. Tahap Bujukan (Persuasi).
Pada tahap persuasi dari proses keputusan inovasi, seseorang membentuk sikap
menyenangi atau tidak menyenangi terhadap inovasi. Jika pada tahap pengetahuan proses
kegiatan mental yang utama adalah di bidang kognitif. maka pada tahap persuasi yang
berperan utama bidang afektif atau perasaan.
3. Tahap Keputusan
Tahap keputusan dari proses keputusan inovasi, berlangsung jika seseorang
melakukan kegiatan yang mengarahkan untuk menetapkan menrima atau menolak inovasi.
7
Menerima berarti sepenuhnya akan menerapkan inovasi. Menolak inovasi berarti tidak akan
menerapkan inovasi
4. Tahap Implementasi
Tahap implementasi dari proses keputusan inovasi terjadi apabila seseorang
menerapkan inovasi. Pada tahap implementasi ini berlangsung keaktifan baik mental maupun
perbuatan. Keputusan penerimaan gagasan atau ide baru dibuktikan dalam praktik. Pada
umumnya implementasi tentu mengikuti asil keputusan inovasi. Tetapi dapat juga terjadi
karena sesuatu hal sudah memutuskan menerima inovasi tidak diikuti implementasi. Biasanya
hal ini terjadi karena fasilitas penerapannya tidak tersedia.
5. Tahap Konfirmasi
Pada tahap konfirmasi ini seseorang mencari penguatan terhadap keputusan yang
telah diambilnya dan ia dapat menarik kesimpulan kembali keputusannya jika memang
diperoleh informasi yang bertentangan dengan informasi semula.
F. Agen Pembaharu
1. Pengertian Agen Pembaharu
Agen pembaharu (chage agent) adalah orang yang bertugas mempengaruhi klien agar
mau menerima inovasi sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh pengusaha pembaharuan
(change agency). Pekerjaan ini mencakup berbagai macam pekerjaan seperti guru, konsultan,
penyuluh kesehatan, penyuluh pertanian dan sebagainya. Semua agen pembaharu bertugas
membuat jalinan komunikasi antara pengusaha pembaharuan (sumber inovasi) dengan system
klien (sasaran inovasi).
Tugas utama agen pembaharu adalah melancarkan jalannya arus inovasi dari
pengusaha pembaharuan ke klien. Proses komunikasi ini akan efektif jika inovasi yang
disampaikan ke klien harus dipilih sesuai dengan kebutuhannya atau sesuai dengan masalah
yang dihadapinya. Agar jalinan komunikasi dalam proses difusi ini efektif, umpan balik dari
system klien harus disampaikan kepada pengusaha pembaharuan melalui agen pembaharu.
Dengan umpan balik ini pengusaha pembaharuan dapat mengatur kembali bagaimana
sebaiknya agar komunikasi lebih efektif.
8
Jika tidak terdapat kesenjangan sosial dan teknik antara pengusaha pembaharuan dan
klien dalam proses difusi inovasi, maka tidak perlu agen pembaharu. Tetapi biasanya
pengusaha pembaharu adalah orang-orang ahli dalam inovasi yang sedang didifusikan, oleh
karena itu terjadi kesenjangan pengetahuan sehingga dapat terjadi hambatan komunikasi.
Disinilah pentingnya agen pembaharu untuk penyampaian difusi inovasi agar dapat mudah
diterima oleh klien.
Agen pembaharu harus mampu menjalin hubungan baik dengan pengusaha
pembaharuan dan juga dengan system klien. Adanya kesenjangan heterophily pada kedua sisi
agen pembaharu dapat menimbulkan masalah dalam komunikasi. Sebagai penghubung antara
kedua system yang berbeda sebaiknya agen pembaharu bersikap marginal, ia berdiri dengan
satu kaki pada pengusaha pembaharu dan satu kaki yang lain pada klien. Keberhasilan agen
pembaharu dalam melancarkan proses komunikasi antara pengusaha pembaharu dengan
klien, merupakan kunci keberhasilan proses difusi inovasi. Selain itu agen pembaharu
melakukan seleksi informasi untuk dapat disesuaikan dengan masalah dan kebutuhan klien.
c.
10
kacamata klien, artinya kesimpulan diagnosa harus berdasarkan analisa situasi dan psikologi
klien, bukan berdasarkan pandangan pribadi agen pembaharu.
d. Membangkitkan kemauan klien untuk berubah. Setelah agen pembaharu menggali berbagai
macam cara yang mungkin dapat dicapai oleh klien untuk mencapai tujuan, maka agen
pembaharu bertugas untuk mencari cara memotivasi dan menarik perhatian agar klien timbul
kemauannya untuk berubah atau membuka dirinya untuk menerima inovasi. Namun demikian
cara yang digunakan harus tetap berorientasi pada klien, artinya berpusat pada kebutuhan
klien jangan terlalu menoinjolkan inovasi.
e. Mewujudkan kemauan dalam perbuatan. Agen pembaharu berusaha untuk mempengaruhi
tingkah laku klien dengan persetujuan dan berdasarkan kebutuhan klien jadi jangan memaksa.
Dimana komunikasi interpersonal akan lebih efektif kalau dilakukan antar teman yang dekat
dan sangat bermanfaat kalau dimanfaatkan pada tahap persuasi dan tahap keputusan inovasi.
Oleh kerena itu dalam hal tindakan agen pembaharu yang paling tepat menggunakan
pengaruh secara tidak langsung, yaitu dapat menggunakan pemuka masyarakat agar
mengaktifkan kegiatan kelompok lain.
f. Menjaga kestabilan penerimaan inovasi dan mencegah tidak berkelanjutannya inovasi. Agen
pembaharu harus menjaga kestabilan penerimaan inovasi dengan cara penguatan kepada klien
yang telah menerapkan inovasi. Perubahan tingkah laku yang sudah sesuai dengan inovasi
dijaga jangan sampai berubah kembali pada keadaan sebelum adanya inovasi.
g. Mengakhiri hubungan ketergantungan. Tujuan akhir tugas agen pembaharu adalah dapat
menumbuhkan kesadaran unrtuk berubah dan kemampuan untuk merubah dirinya, sebagai
anggota system social yang selalu mendapat tantangan kemajuan jaman. Agen pembaharu
harus berusaha mengubah posisi klien dari ikatan percaya pada kemampuan agen pembaharu
menjadi bebas dan percaya kepada kemampuan sendiri.
G. Hambatan Difusi dan Inovasi
1. Estimasi tidak tepat terhadap inovasi
11
Hambatan yang disebabkan kurang tepatnya perenacanaan atau estimasi dalam proses
difusi inovasi yaitu: tidak tepat pertimbangan mengenai implementasi inovasi, kurang adanya
hubungan antar anggota dalam pelakasana inovasi, kurang adanya kesamaan pendapat
tentang tujuan, dan lain sebagainya.
2.
b. Penyediaan waktu yang cukup banyak, sumber dava yang memadahi dan menciptakan
sistem yang baik.
c. Mengusahakan dalam berinovasi tidak terjadi bentrokan dengan nilai-nilai, norma-norma
yang ada dan kekuasaan yang ada.
Ide Inovasi
Perumusan masalah
Tujuan
BAB III
PENUTUP
Inovasi (innovation) adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati
sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat). Inovasi diadakan untuk
mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah tertentu
Difusi didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran
tertentu selama jangka waktu tertentu terhadap anggota suatu sistem sosial. Difusi dapat dikatakan juga
sebagai suatu tipe komunikasi khusus dimana pesannya adalah ide baru. Disamping itu, difusi juga dapat
diangap sebaai suatu jenis perubahan sosial yaitu suatu proses perubahan yang terjadi dalam struktur dan
fungsi sistem sosial. Jelas disini bahwa istilah difusi tidak terlepas dari kata inovasi. Karena tujuan utama
proses difusi adalah diadopsinya suatu inovasi oleh anggota sistem sosial tertentu. Anggota sistem sosial
dapat berupa individu, kelompok informal, organisasi dan atau sub sistem.
14
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad Sudrajat, 2008. Difusi Inovasi. Let s Talk About Educational. File : //F:IDifusi Inovasi.
Difusi Inovasi-lust Theory. 2007. Teknologi Pendidikan. NET Informasi Teknologi Pendidikcrn. File
a/F:1Difusi Inovasi.
Alam Setiadi, 2008. Difusi Inovasi. File ://F:1 Difusi Inovasi Alam Setiadi 08s Weblog. htm.
Ibrahim.1988.Inovasi Pendidikan.Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
15
16