Kurikulum Paud
Kurikulum Paud
Kurikulum Paud
DOKUMEN 1
Disusun oleh Tim Pengembang
KURIKULUM 2013
PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
Mengesahkan
Penilik PAUD Kec. Belitang Jaya
MARYONO,S.Pd.SD
NIP.196312041984061001
KATA PENGANTAR
2. Operator :
1.SRI PRIHATEN
RENITA WATI,S.Pd
BAGIAN I
PROFIL LEMBAGA
BAGIAN II
DOKUMEN I
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah
lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran anak kurang
didorong mental pengembangan kemampuan berfikir. Proses
pembelajaran didalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk
menghafal informasi otak anak dipaksa untuk memahami informasi yang
diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari.
Akibat ketika anak didik kita lulus dari kehidupan sekolah, mereka pintar
secara teoritis akan tetapi mereka miskin aplikasi.
Untuk mengaplikasikan hasil belajar, Guru sebagai pendamping utama
pelaksana proses kegiatan belajar, harus memiliki kemampuan
mengembangkan strategi pembelajaran itu diarahkan agar peserta didik
dapat megembangkan potensi dirinya melalui aktifitas belajar yang lebih
aplikatif. Pembelajaran bagi anak usia dini lebih banyak aktifitas uji coba,
bermain sosial seperti halnya bermain peran dan kegiatan stimulatif
lainnya.
Peran guru sangat menentukan dalam kegiatan pembelajaran, karena
guru merupakan motivator dan penyampai ilmu pengetahuan atau
informasi kepada anak didik sehingga anak didik mendapatkan
pengalaman dan pengayaan dirinya sendiri. Untuk memberikan
pengayaan kepada anak didik, sebaiknya guru harus mempunyai langkah
yang tepat agar pembelajaran mencapai hasil yang diharapkan.
Guru sebagai sumber belajar merupakan kunci utama atas
keberhasilan anak didik sebagai pembelajaran. Peran guru sangat penting
karena berkaitan erat dengan penguasaan materi belajar atau Kurikulum
pada umumnya. Oleh karena itu, strategi pembelajaran sangat dibutuhkan
agar proses belajar mengajar dapat tercapai dengan optimal sesuai
dengan yang direncanakan pendidik sebagai orang terdekat dengan
kehidupan anak di luar lingkungan keluarga memberikan pengaruh yang
sangat besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan keceerdasan
anak oleh karena itu mengenali dan memahami sifat anda menerapkan
bekal yang sangat berharga bagi pendidik agar dapat melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan strategi dan metode yang tepat
dalam setiap kegiatan belajar (bermain) yang diselenggarakan, sesuai
dengan usia tahap perkembangan, kebutuhan, minat belajar anak.
Kompetensi Inti
Kompetensi Inti Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
merupakan gambaran pencapaian Standar Tingkat Pencapaian
Perkembangan Anak pada akhir layanan PAUD usia 6 (enam)
tahun. Kompetensi Inti mencakup:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan tingkat kemampuan dalam konteks
muatan pembelajaran, tema pembelajaran, dan pengalaman belajar yang
mengacu pada Kompetensi Inti.
Rumusan Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik dan kemampuan awal anak serta tujuan setiap program
pengembangan. Kompetensi Dasar dibagi menjadi empat kelompok
sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti yaitu:
1. Kelompok 1: kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam rangka
menjabarkan KI-1;
2. Kelompok 2: kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI-2;
3. Kelompok 3: kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka
menjabarkan KI-3;
4. Kelompok 4: kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka
menjabarkan KI-4.
Adapun penjabaran dari Kompetensi Inti ke Kompetensi Dasar adalah sebagai berikut:
dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
berakhlak mulia ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya
Menyajikan berbagai karya yang berhubungan dengan lingkungan sosial (keluarga,
teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi) dalam bentuk gambar,
bercerita, bernyanyi, dan gerak tubuh
Menyajikan berbagai karya yang berhubungan dengan lingkungan alam (hewan,
tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll) dalam bentuk gambar, bercerita,
bernyanyi, dan gerak tubuh
Menggunakan teknologi sederhana untuk menyelesaikan tugas dan kegiatannya
(peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll)
Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan membaca)
Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara
verbal dan non verbal)
Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya
Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar
Mengungkapkan kebutuhan, keinginan dan minat diri dengan cara yang tepat
Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media
Lama Belajar
1. Lama belajar merupakan keseluruhan waktu untuk memperoleh
pengalaman belajar yang harus diikuti anak dalam satu minggu, satu
semester, dan satu tahun. Lama belajar pada PAUD dilaksanakan
melalui pembelajaran tatap muka.
2. Kegiatan tatap muka di PAUD dengan lama belajar sebagai berikut :
kelompok usia 4 (empat) tahun sampai 6 (enam) tahun dengan lama
belajar paling sedikit 900 menit per minggu.
Satuan PAUD untuk kelompok usia 4-6 tahun yang tidak dapat
melakukan pembelajaran 900 menit per minggu wajib melaksanakan
pembelajaran 540 menit dan ditambah 360 menit pengasuhan
terprogram
BAGIAN III
DOKUMEN II
A. PROGRAM TAHUNAN
SEMESTER I
B.
RENITA WATI,S.Pd