Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Makalah Ginggivitis

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH GINGGIVITIS

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosial Budaya

Dosen Pengampu Mata Kuliah: Isnanto, S.Si.T.,M.Kes

Disusun Oleh :

Fadilatul Haqiki (P27825123057)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

PROGRAM STUDI TERAPIS GIGI JURUSAN KESEHATAN GIGI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

TAHUN AJARAN 2023/2024

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan anugerah dan
nikmat-Nya sehingga makalah tentang Ginggivitis dapat terselesaikan tepat dengan waktu
yang diharapkan.

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosial Budaya, dengan
tujuan agar mahasiswa dan mahasiswi memahami dan mengetahui materi dari makalah
tersebut.

Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada dosen mata kuliah Sosial Budaya, yang
senantiasa mendampingi dan membimbing saya dalam penyusunanan makalah ini.

Tentunya makalah ini masih jauh dari kata sempurna, saran dan kritik yang sifatnya
membangun sangat saya harapkan.

Akhirnya, semoga makalah ini bisa menjadi referensi dalam pembelajaran Sosial Budaya
dalam kelas.

Surabaya, 18 September 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

COVER……...…………………………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...….iii

BAB 1 PENDAHULUAN…………………...………………………………………………..1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………..1

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………………………………………………………1


1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………………………………….………………………1
1.4 Manfaat…………………………………………………………………………………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ginggivitis…………………………………………………………….……..2
2.2 Penyebab Ginggivitis……………………………………………………..……...............2
2.3 Mekanisme Ginggivitis………………………………………………………………..…3
2.4 Pencegahan Ginggivitis………………………………………………………………….4
2.5 Kaitan Teori Hl Blum Pada Ginggivitis…………………………………………….….4
BAB IIIPENUTUP…………………………………………...………………………….......5
3.1 KESIMPULAN………………………………………...……………………………...5
DAFTAR PUSTAKA………………...…………………………………………………….....6

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gingivitis merupakan suatu penyakit berupa kelainan pada gingiva yang dapat
menyebabkan perdarahan disertai pembengkakan, kemerahan, eksudat, perubahan
kontur normal. Gingivitis sering terjadi dan bisa timbul kapan saja setelah timbulnya
gigi, yang ditandai dengan gingiva tampak merah. Peradangan pada gusi dapat terjadi
pada satu atau dua gigi, tetapi juga dapat terjadi pada seluruh gigi. Gingiva menjadi
mudah berdarah karena rangsangan yang kecil seperti saat menyikat gigi, atau bahkan
tanpa rangsangan, pendarahan pada gusi dapat terjadi kapan saja.

Puncak kejadian gingivitis terjadi pada remaja, menurut Manson (2010) puncak
awal kejadian gingivitis terjadi pada usia 11-13 tahun pada perempuan dan usia 13-14
pada laki-laki. Beberapa laporan juga menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang
signifikan terhadap prevalensi gingivitis pada usia remaja. Sebuah studi epidemiologi di
Amerika Serikat menunjukkan bahwa lebih dari 82% remaja mengalami gingivitis yang
ditandai dengan adanya pendarahan pada gingiva.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah apa saja gingivitis serta
mengetahui kaitan teori HL Blum pada gingivitis.

1.3 Tujuan
1. Digunakan untuk memenuhi tugas mata Sosial Budaya
2. Untuk mengetahui pengertian gingivitis
3. Untuk mengetahui penyebab gingivitis
4. Untuk mengetahui mekanisme gingivitis
5. Untuk mengetahui bagaimana pencegahan gingivitis
6. Untuk mengetahui kaitan teori HL Blum pada gingivitis

1.4 Manfaat
Dalam pembahasan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kita
semua dalam memperkaya kajian ilmu psikologi mengenai aliran utama psikologi serta
menambahi wawasan didalam mata kuliyah Psikologi Dental

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ginggivitis

Menurut Pratiwi dan Mumpuni (2013), gingivitis adalah peradangan pada gusi,
Gingivitis sering terjadi kapan saja setelah tumbuh gigi. Gingivitis adalah imflamasi
gingiva pada kondisi gingivitis tidak terjadi kehilangan perlekatan. Pada pemeriksaan
klinis terdapat gambaran kemerahan di margin gingiva.

2.2 Penyebab Ginggivitis

Faktor-faktor etiologi penyakit gingiva dapat diklasifikasikan dengan berbagai dan


berdasarkan keberadaannya menurut Dalimunte (1996), faktor tersebut dapat
diklasifikasikan atas:

 Faktor lokal

1. Dental plaque adalah deposit lunak yang membektuk biofilm yang menumpuk
kepermukaan gigi atau permukaan keras lainnya dirongga mulut seperti restorasi
lepasan dan cekat.

2. Dental calculus adalah massa terkalsifikasi yang melekat kepermukaan gigi asli
maupun gigi tiruan. Biasanya calculus terdiri dari plaque bakteri yang telah
mengalami mineralisasi. Berdasarkan lokasi perlekatannya di kaitkan dengan tepi
gingiva, calculus dapat dibedakan atas calculus supragingiva dan subgingiva.

3. Material alba adalah deposit lunak, bersifat melekat, berwarna kuning atau putih
keabu-abuan, dan daya melekatnya lebih rendah dibandingkan plaque dental.

4. Dental stain adalah deposit berfigmen pada permukaan gigi.

5. Debris /sisa makanan

 Faktor sistemik Faktor-faktor sistemik adalah faktor yang diubungkan dengan kondisi
tubuh, yang dapat mempengaruhi respon periodontium terhadap penyebab lokal.
Faktor-faktor sistemik tersebut adalah :

1. Faktor-faktor endokrin (hormonal) meliputi: pubertas, kehamilan, dan monopouse


2
2. Gangguan dan defisiensi nutrisi meliputi: defisiensi vitamin

3. Defisiensi protein serta obat-obatan meliputi :obat-obatan yang menyebabkan


hyperplasia gingiva non imflamatoris dan kontrasepsi hormonal.

4. Penyakit hematologis: leukimia dan anemia.

2.3 Mekanisme Ginggivitis

Patogenesis gingivitis menurut (Daliemunthe, 2008) terdapat empat tipe lesi yang
berbeda. Keempatnya adalah lesi awal, lesi dini, lesi mapan, dan lesi lanjut. Lesi dini dan
mapan dapat tetap stabil untuk waktu yang lama. Selain itu, dapat terjadi pemulihan secara
spontan atau disebabkan oleh karena perawatan.

1. Lesi Insisal Pada tahap ini plak mulai berakumulasi ketika kebersihan rongga mulut
tidak terjaga. Untuk beberapa hari pertama, plak ini terdiri dari bakteri cocci dan
batang gram positif, lalu hari berikutnya organisme filamen, dan terakhir Spirochetes
atau bakteri gram negatif. Gingivitis ringan mulai terjadi pada tahap ini

2. Lesi Dini Pada tahap ini sudah mulai terlihat tanda klinis eritema. Eritema terjadi
karena proliferasi kapiler dan meningkatnya pembentukan kapiler. Epitel sulkus
menipis atau terbentuk ulserasi. Pada tahap ini mulai terjadi perdarahan pada probing.
Ditemukan 70% jaringan kolagen sudah rusak terutama di sekitar sel – sel infiltrat.
Neutrofil keluar dari pembuluh darah sebagai respons terhadap stimulus kemotaktik
dari komponen plak, menembus lamina dasar ke arah epitelium dan masuk ke sulkus.
Dalam tahap ini fibroblast jelas terlihat menunjukkan perubahan sitotoksik sehingga
kapasitas produksi kolagen menurun.

3. Lesi Mapan Pada tahap ini disebut sebagai gingivitis kronis karena seluruh pembuluh
darah membengkak dan padat, sedangkan pembuluh balik terganggu atau rusak
sehingga aliran darah menjadi lambat. Terlihat perubahan warna kebiruan pada
gingiva. Sel – sel darah merah keluar ke jaringan ikat, sebagian pecah sehingga
hemoglobin menyebabkan warna daerah peradangan menjadi gelap. Lesi ini dapat
disebut sebagai peradangan gingiva moderat hingga berat. Aktivitas kolagenolitik
sangat meningkat karena kolagenase banyak terdapat di jaringan gingiva yang
diproduksi oleh sejumlah bakteri oral maupun neutrofil.

4. Lesi Lanjut Perluasan lesi ke dalam tulang alveolar menunjukkan karakteristik tahap
keempat yang disebut sebagai lesi advanced atau fase kerusakan periodontal. Secara
3
mikroskopis, terdapat fibrosis pada gingiva dan kerusakan jaringan akibat peradangan
dan imunopatologis. Secara umum pada tahap advanced, sel plasma berlanjut pada
jaringan konektif, dan neutrofil pada epitel junctional dan gingiva. Dan pada tahap ini
gingivitis akan berlanjut pada pada individu yang rentan.

2.4 Pencegahan Ginggivitis

Langkah terbaik yang dapat lakukan untuk mencegah gingivitis meliputi:

 Rutin memeriksakan kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi, pada jadwal yang
direkomendasikan oleh dokter gigi Anda.

 Gunakan sikat gigi yang lembut dan menggantinya setidaknya setiap tiga sampai
empat bulan.

 Sikat gigi Anda dua kali sehari, atau lebih baik lagi, setiap sehabis makan.

 Floss setidaknya sekali sehari.

 Gunakan obat kumur antiseptik, jika direkomendasikan oleh dokter gigi.

 Gunakan pembersih interdental, seperti pick gigi atau tongkat gigi khusus yang
dirancang untuk membersihkan sela-sela gigi.

Jika konsisten dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut setiap hari, maka akan melihat
kembalinya warna gusi yang sehat yakni merah muda (pink) dalam waktu beberapa hari
atau minggu, harus melatih dan membiasakan diri dalam menjaga kebersihan mulut yang
baik agar masalah gusi atau pun masalah kesehatan gigi dan mulut lainnya tidak
berulang.

2.5 Kaitan Teori HL Blum Pada Ginggivitis


Teori klasik H. L. Bloom menyatakan bahwa ada 4 faktor yang mempengaruhi derajat
kesehatan secara berturut-turut, yaitu:
1. Gaya hidup (life style)
2. lingkungan (sosial, ekonomi, politik, budaya)
3. pelayanan kesehatan; dafaktor genetik (keturunan).

4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gingivitis merupakan suatu penyakit berupa kelainan pada gingiva yang dapat
menyebabkan perdarahan disertai pembengkakan, kemerahan, eksudat, perubahan
kontur normal. Gingivitis sering terjadi dan bisa timbul kapan saja setelah timbulnya
gigi, yang ditandai dengan gingiva tampak merah. Gingivitis dapat di cegah dengan
cara sebagai berikut:

 Rutin memeriksakan kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi, pada jadwal yang
direkomendasikan oleh dokter gigi Anda.

 Gunakan sikat gigi yang lembut dan menggantinya setidaknya setiap tiga sampai
empat bulan.

 Sikat gigi Anda dua kali sehari, atau lebih baik lagi, setiap sehabis makan.

 Floss setidaknya sekali sehari.

 Gunakan obat kumur antiseptik, jika direkomendasikan oleh dokter gigi.

 Gunakan pembersih interdental, seperti pick gigi atau tongkat gigi khusus yang
dirancang untuk membersihkan sela-sela gigi.

5
DAFTAR PUSTAKA

YP Iffa, 2016. Ginggivitis. http://scholar.unand.ac.id/5307/2/BAB%201.pdf

L Indrawati,2018. Pengertian Ginggivitis.

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/576/2/BAB%20II.pdf

Universitas Muhammadiyah Semarang, 2016. Mekanisme Ginggivitis

http://repository.unimus.ac.id/2106/3/7.%20BAB%20II.pdf

Mayo Clinic Staff, 2017. Pencegahan Ginggivitis.


https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gingivitis/symptoms-causes/syc-20354453

Anda mungkin juga menyukai