Analisis Dan Pengembangan ABP BSI SD
Analisis Dan Pengembangan ABP BSI SD
Analisis Dan Pengembangan ABP BSI SD
Indikator:
1. menjelaskan hakikat media pembelajaran;
2. menjelaskan fungsi media pembelajaran;
3. menyebutkan jenis-jenis media pembelajaran;
4. memilih media pembelajaran BSI SD kelas tinggi atau kelas rendah; dan
5. mengembangkan media pembelajaran BSI SD kelas tinggi atau kelas
rendah.
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang mpemilihan dan pengembangan
media pembelajaran BSI SD. Materi pada bab ini dikemas ke dalam dua bagian
yang rinciannya sebagai berikut. (1) Bagian 1: Hakikat Media Pembelajaran; dan
(2) Bagian 2: Pemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran BSI SD Kelas
tinggi atau kelas rendah.
Materi pada bab ini sangat penting karena merupakan salah satu dasar
pijakan sebelum menyusun perencanaan pembelajaran. Keberhasilan dalam
menyusun dan mengembangkan perencanaan pembelajaran juga sangat
tergantung pada kemampuan memilih dan mengembangkan media
pembelajaran. Karena itu, untuk dapat mengembangkan perencanaan
pembelajaran dengan baik, diperlukan keahlian dalam meilih dan
mengembangkan media pembelajaran yang sesuai dengan materi, situasi, siswa,
dan semua elemen pembelajaran.
URAIAN MATERI
4.1 Hakikat Media Pembelajaran
4.1.1 Pengertian Media Pembelajaran
Secara etimologi kata ’media’ berasal dari bahasa Latin, ’medium’,
artinya perantara atau pengantar. Secara umum media diartikan sebagai segala
sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber kepada penerima.
Menurut Romiszowski (dalam Wibawa, 2001: 8), media ialah pembawa pesan
yang dapat berupa orang atau benda, yang berasal dari suatu sumber kepada
penerima pesan. Istilah media sangat populer dalam bidang komunikasi. Proses
pembelajaran juga termasuk di dalam bidang komunikasi karena dalam proses
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Dasar 1
tersebut terdapat komunikan, komunikator, dan media komunikasi.
Terdapat berbagai pendapat ahli mengenai media pembelajaran. Menurut
Ibrahim (2001: 78), media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemampuan siswa sehingga dapat mendorong
kelancaran proses belajar mengajar. Sementara itu, Gagne dan Briggs (dalam
Arsyad, 2002) menyatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara
fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pembelajaran yang antara lain
terdiri atas: buku, tape recorder, film, foto, grafik, kaset, video kamera,
televisi, komputer, dan lain-lain. Dengan demikian, media adalah komponen
sumber belajar atau peralatan fisik yang mengandung materi pembelajaran di
lingkungan yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Assosiation of Education and Communiacation Technology (AECT) 1977,
menyebutkan bahwa media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan
untuk menyampaikan pesan atau informasi. Sejalan dengan itu, menurut
National Education Association (NEA), media adalah segala benda yang
dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen
yang digunakan untuk kegiatan taersebut. Sementara itu, dalam Depdiknas
(2003) dinyatakan bahwa media pembelajaran adalah media pendidikan yang
secara khusus digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu yang
sudah dirumuskan. Lebih lanjut dinyatakan bahwa alat peraga adalah
benda/alat yang digunakan untuk memperagakan fakta, konsep, prinsip atau
prosedur tertentu agar tampak lebih nyata/konkrit. Alat bantu adalah
alat/benda yang digunakan guru untuk mempermudah tugas dalam mengajar
sama halnya dengan AVA (audio visual aids). Ketiga istilah tersebut termasuk
dalam pengertian media pembelajaran.
Media pembelajaran memiliki hubungan dengan sumber belajar. Sumber
belajar memiliki cakupan yang lebih luas daripada media pembelajaran. Sumber
belajar bisa berupa pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar/lingkungan.
Sedangkan media adalah alat (perangkat keras/hardware) dan bahan (software)
belajar tersebut. Transparansi, program kaset audio, dan program video
merupakan contoh bahan belajar, yang hanya bisa disajikan bila ada alat,
seperti: OHP, radio kaset, video player. Jadi, salah satu atau kombinasi
perangkat lunak dan perangkat keras bersama-sama dinamakan media.
Berdasarkan beberapa batasan pengertian media, dapat dikemukakan
bahwa media pemhelajaran adalah sarana komunikasi dalam proses belajar-
mengajar yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak yang digunakan
untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Keterangan :
R = Rendah S = Sedang T= Tinggi
1 = Belajar Informasi faktual
2 = Belajar pengenalan visual
3 = Belajar prinsip, konsep dan aturan
4 = Prosedur belajar
5= Penyampaian keterampilan persepsi motorik
6 = Mengembangkan sikap, opini dan motivasi
Namun demikian perlu diingat bersama bahwa tidak ada satu media yang
sifatnya bisa menjelaskan semua permasalahan atau materi pembelajaran
secara tuntas.
Terkait dengan uraian di atas, Hafni seperti dikutip Haeruddin, dkk.
(2007) mengemukakan bahwa media yang akan dipilih hendaknya memiliki
karakteristik berikut.
a. Relevan dengan tujuan, media yang dipilih/dirancang untuk digunakan dalam
suatu pembelajaran harus sesuai/relevan dengan tujuan yang ingin dicapai.
b. Sederhana, media yang digunakan hendaknya bisa menyederhanakan hal-hal
yang ruwet atau sulit serta bisa merangkum penjeIasan yang bertele-tele
sehingga siswa mudah memahami pesan yang ada daIam media tersebut.
c. Esensial, sering terjadi kasus dalam suatu ruang yang besar yang dipenuhi
oJeh siswa, guru hanya mengandalnakan suara dalam ceramahnya. Akan
tetapi, suara tersebut tidak dapat didengar oleh seluruh siswa. Akibatnya
suasana kelas menjadi gaduh dan proses belajar-mengajar menjadi kacau
serta tidak efektif. Dalam kondisi yang demikian, barangkali OHP dan
pengeras Suara dapat menjadi media yang esensial.
d. Menarik dan Menantang, apabila dalam proses belajar-mengajar guru selalu
memilih dan menggunakan media yang sama, siswa bisa menjadi bosan.
Untuk itu dalam proses belajar-mengajar media yang digunakan hendaknya
variatif sehingga dapat menarik perhatian dan menimbulkan tantangan bagi
siswa.
Selain memperhatikan karakteristik media sebagaimana pendapat Hafni
tersebut, dalam memilih media pembelajaran, guru BSI hendaknya dapat
mempertimbangkan beberapa pertanyaan berikut.
1) Apakah bahan-bahan sudah tersedia, dan apakah mutunya baik?
2) Apakah biaya persiapan dan pengadaannya terjangkau/tidak terlalu tinggi?
3) Apakah memerlukan biaya untuk reproduksi?
4) Berapa lama waktu dibutuhkan untuk persiapan?
RANGKUMAN
Media pemhelajaran merupakan komponen sumber belajar atau peralatan
fisik yang mengandung materi pembelajaran di lingkungan yang dapat
merangsang siswa untuk belajar. Dalam proses pembelajaran, media memiliki
fungsi yang sangat penting, yaitu sebagai penyalur pesan. Secara lebih khusus,
Kemp dan Dayton seperti dikutip Haeruddin, dkk. (2007) mengidentifikasi
beberapa manfaat media dalam pembelajaran, yaitu: (1) penyampaian materi
pelajaran dapat diseragamkan; (2) proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan
menarik; (3) proses pembelajaran menjadi lebih interaktif; (4) pemakaian waktu
dan tenaga lebih efisien; (5) kualitas hasil belajar siswa meningkat; (6) proses
belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja; (7) menumbuhkan sikap
positif siswa terhadap proses belajar; dan (8) mengubah peran guru ke arah
yang lebih positif dan produktif;
Terdapat berbagai penggolongan media. Gerlach (1971)
mengklasifikasikan jenis media berdasarkan teknologi yang digunakan, yaitu:
media tradisional dan media dengan teknologi mutakhir. Sementara itu,
Atmohoetomo (dalam Ruhani, 1997) membagi media pembelajaran menjadi tiga
jenis, yaitu: media audio, media visual, dan media audio visual. Mengingat
banyaknya jenis media, media yang dipilih atau digunakan dalam pembelajaran
harus sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran. Beberapa jenis media
yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran bahasa Indonesia adalah: gambar,
chart, bagan, Overhead Proyektor (OHP), Tape Recorder. Dalam hal ini, Hafni
seperti dikutip Haeruddin, dkk. (2007) mengemukakan bahwa media yang akan
dipilih hendaknya relevan dengan tujuan yang ingin dicapai, sederhana,
esensial, serta menarik dan menantang.
Secara garis besar kegiatan pengembangan media pembelajaran terdiri
atas tiga langkah, yaitu perencanaan, peroduksian dan penilaian. Sementara
itu, dalam rangka melakukan desain atau rancangan pengembangan program
media. Sadiman dalam Sulaimi, dkk (2012), memberikan urutan langkah-langkah
yang harus diambil dalam pengembangan program media menjadi enam langkah
sebagai berikut.
1) Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa.
2) Merumuskan tujuan pembelajaran (Instructional objective) dengan
operasional dan khas.
3) Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung
tercapainya tujuan.
4) Mengembangkan alat pengukur keberhasilan.
12 Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Dasar
5) Menulis naskah media.
6) Mengadakan evaluasi dan revisi media.
LATIHAN
1. Jelaskanlah pengertian dan manfaat media pembelajaran!
2. Bagaimanakah cara memilih dan menentukan media dalam suatu
pembelajaran?
3. Jelaskan jenis media pembelajaran yang dapat digunakan dalam
pembelajaran keterampilan berbicara di kelas tinggi atau kelas rendah!
4. Pilih dan kembangkanlah satu buah media pembelajaran yang dapat
digunakan untuk pembelajaran keterampilan berbahasa produktif (berbicara
atau menulis) di SD kelas tinggi atau kelas rendah!
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Karya
Aksara.
Depdiknas. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas, Dirjendikdasmen,
DTK.
------------. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas.
Haeruddin, dkk. 2007. Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas
Hafni.1985. Media Pembelajaran Bahasa yang Efektif. Jakarta: P2LPT.
Hamalik, Oemar.1986. Media Pndidikan. Bandung: PT Citra Aditya Akti.
Kaufman, Roger A., 1972. Educational System Planning, New Jersey
PrenticeHall, Inc.
Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Semi, M. Atar. 1990. Rancangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
Malang: YA3.
Sudjana, Nana. 2002. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Usman, M. Uzer. 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sulaimi, M. dkk. 2012. “Pengembangan Prangkat Pembelajaran (modul PLPG
Rayon 122 NTB Tahun 2012)”. Mataram: Universitas Mataram
Uno, Hamzah B. 2007. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar
Mengajar yang Kratif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.