Tugas Rizky 2
Tugas Rizky 2
Tugas Rizky 2
PENDAHULUAN
Menurut Kepala Pusat Studi Energi (PSE) UGM, Prof. Dr. Jumina, cadangan
minyak bumi di Indonesia yang berjumlah 9 miliar barel akan habis dalam 23 tahun ke
depan jika tidak ditemukan sumur-sumur minyak baru. Indonesia harus mulai
mendorong efisiensi energi di segala bidang. Hal ini mendorong pemerintah untuk
mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 5 Tahun 2006 Tanggal 25 Januari
tentang Kebijakan Energi Nasional dan Instruksi Presiden (Inpres) No. 1 Tahun 2006
tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (BNN) sebagai bahan bakar
lain. Dalam Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional,
Pemerintah telah menetapkan sebaran energi nasional tahun 2025 dengan peran
minyak bumi sebagai energi akan dikurangi dari 52 % saat ini hingga kurang dari 20 %
pada tahun 2025.
1
energi rumah tangga mensubstitusi penggunaan minyak tanah yang telah dikurangi
subsidinya oleh pemerintah .
Biomassa yang berasal dari limbah hasil pertanian dan kehutanan merupakan
bahan yang tidak berguna, tetapi dapat dimanfaatkan menjadi sumber energi bahan
bakar alternatif, yaitu dengan mengubahnya menjadi bioarang yang memiliki nilai
kalor lebih tinggi daripada biomassa melalui proses pirolisis . Dalam rangka
pemanfaatannya sebagai bahan bakar maka limbah tersebut dapat diolah menjadi
bahan bakar padat dalam bentuk briket. Masing-masing bahan memiliki sifat tertentu
untuk dimanfaatkan sebagai briket namun yang paling penting adalah bahan tersebut
harus memiliki sifat termal yang tinggi .
Selain itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Patabang dengan variasi
perekat 7%, 10% dan 15%, menunjukkan bahwa persentase perekat memberikan
pengaruh terhadap kadar air, kadar abu, kadar zat menguap, kadar karbon terikat serta
nilai kalor dari briket arang. Pengaruh persentase perekat juga ditunjukkan pada hasil
penelitian yang dilakukan oleh Putra, Mokodompit serta Kuntari , dengan variasi
2
perekat 30%, 35%, 40% dan 45%. Pada penelitian ini dilakukan variasi persentase
perekat 5%, 10% dan 15% dari berat total bahan baku. Pelarut yang digunakan adalah
air.
Briket dihasilkan dari proses pirolisis, yaitu suatu proses thermal dengan
kondisi sedikit atau tanpa adanya oksigen. Untuk memenuhi standar kualitas, briket
yang dihasilkan tetap harus dibandingkan dengan SNI 01-6235-2000, dimana
kualitasnya dilihat dari beberapa parameter sebagai berikut :
1. Kadar air maksimal 8 %
2. Bahan yang hilang pada pemanasan 950ºC maksimal 15 %
3. Kadar abu maksimal 8%
4. Kalori (berat kering) minimal 5000 cal/g
Teknologi di dalam proses pembuatan briket arang bisa dilakukan dengan cara
sederhana dan menggunakan mesin. Proses pembuatan sederhana, murah dan efisien hingga
menghasilkan briket arang yang terbaik sesuai dengan standar sangat diperlukan karena dapat
memberikan keuntungan bagi pihak yang membutuhkan. Pada penelitian ini dibuat produk
briket yang berasal dari limbah pertanian yaitu tongkol jagung yang bertujuan untuk
memanfaatkan limbah dan mengurangi limbah yang pada lingkungan. Selain juga dapat
menghasilkan sumber energi alternatif yang sesuai dengan Standart Nasional Indonesia
(SNI). Hipotesis dari penelitian ini adalah bahan bakar alternatif briket arang dapat dibuat
dari limbah organik biomassa, dengan jenis perekat dan persentase perekat yang tepat akan
menghasilkan briket arang dengan kualitas yang lebih baik serta variasi jenis perekat dan
persentase perekat akan menghasilkan briket yang memiliki karakteristik yang berbeda,
meliputi kadar air, kadar zat menguap, kadar abu, kadar karbon terikat serta nilai kalornya
1.2 Teori
1.2.1 Tongkol Jagung
Tongkol jagung adalah bagian dalam organ betina tempat bulir duduk
menempel. Istilah ini juga dipakai untuk menyebut seluruh bagian jagung betina
(buah jagung). Tongkol terbungkus oleh kelobot (kulit buah jagung). Secara
morfologi , tongkol jagung adalah tangkai utama malai yang termodifikasi, Malai
organ jantan pada jagung dapat memunculkan bulir pada kondisi tertentu. Tongkol
jagung muda, disebut juga babycorn, dapat dimakan dan dijadikan sayuran. Tongkol
3
yang tua ringan namun kuat, dan menjadi sumber furfural sejenis monosakarida
dengan lima atom karbon. Tongkol jagung tersusun atas senyawa kompleks lignin,
hemiselulose dan selulose. Masing-masing merupakan senyawa - senyawa yang
potensial dapat dikonversi menjadi senyawa lain secara biologi (Suprapto dan Rasyid,
2002).
Penggunaan tongkol jagung untuk keperluan bahan bakar sekitar 90%
sedangkan limbah batang dan daun sekitar 30% dari potensi yang ada. Tongkol
jagung memiliki kandungan karbon yang tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
untuk mengeringkan 6 ton jagung dari kadar air 32.5% sampai 13.7% bb selama 7 jam
diperlukan sekitar 30 kg tongkol jagung kering per jam (Alkuino,2000).
1.2.2 Arang
Arang adalah suatu bahan padat berpori yang dihasilkan melalui proses
pirolisis dari bahan-bahan yang mengandung karbon (Kinoshita, 2001 dalam
Lempang, 2009)
1.2.3 Briket
` Briket merupakan bahan bakar padat yangterbuat dari limbah organik, limbah pabrik
maupun dari limbah perkotaan. Bahan bakar padatini merupakan bahan bakar alternatif
atau merupakan pengganti bahan bakar minyak yang paling murah dan dimungkinkan
untuk dikembangkan secara masal dalam waktu yang relatif singkat mengingat
teknologidan peralatan yang digunakan relatif sederhana (Widarti, Ir.Suwono, &
Ridho Hantoro, 2010).
4
BAB II
METODOLOGI
2.1 Peralatan
Tungku pengarangan
Alat Cetak
Alat penggiling
Ayakan
2.2 Bahan
Tongkol jagung 250 kg
Tepung tapioka 10 kg
air
2.3 Cara Kerja
Tongkol jagung yang sudah bersih dan kering di masukan ke tungku pengarangan
Arang hasil pembakaran (karbonasi) di giling sampai halus
hasil gilingan tersebut di ayak
Hasil ayakan kemudian di campur dengan air dan tepung tapioka
Setelah di campur kemudian di cetak dengan alat cetakan
Setelah di cetak kemudian di keringkan dengan bantuan sinar matahari
Setelah kering briket sudah siap di kemas dan di pasarkan
5
BAB III
PEMBAHASAN
6
kemasa satuan Satuan
n
1 Briket Kemasan 1 kg 20 20 Rp 10.000 Rp 5.200.000
2 Briket Kemasan 3 kg 10 30 Rp 28.000 Rp 7.280.000
3 Briket Kemasan 5 kg 10 50 Rp 45.000 Rp 11.700.000
Total pendapatan Rp 24.180.000
NB : penjualan briket arang tempurung kelapa per bulan 100 kg
BAB IV
KESIMPULAN
Dengan adanya briket kita dapat mengolah bahan- bahan yang sudah tidak terpakai
lagi menjadi barang yang lebih multifungsi dan Proses pembriketan adalah proses
7
pengolahan yang mengalami perlakuan pencampuran bahan baku, pencetakan dan
pengeringan pada, sehingga diperoleh briket yang mempunyai bentuk, ukuran fisik, dan sifat
kimia tertentu prinsipnya untuk membuat briket ini digunakan proses yang meliputi :
pengarangan,pengilingan,pengayakan,pencampuran,pencetakan,dan pengeringan
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Alkuino E.L. 2000. Gasifying farm wastes as source of cheap heat for drying paddy and
corns. International Rich Research Organization, Philipines
8
Enik Sri Widarti, Ir. Sarwono, Mm, Ridho Hantoro, St,Mt. “Studi Eksperimental
Karakteristik Briket Organik Dengan Bahan Baku Dari Pplh Seloliman”. Jurusan Teknik
Fisika FTI ITS Surabaya. Kampus ITS Keputih Sukolilo, Surabaya 60111. 2010.
Lempang, M. 2009. Sifat - sifat arang aktif tempurung kemiri dan aplikasinya sebagai
komponen mediatumbuh pada tanaman melina (Gmelina arborea Roxb.) [Tesis] Bogor:
Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Suprapto, H.S. dan Rasyid, M.S. (2002). Bertanam Jagung.Jakarta: Penebar Swadaya.