Laporan Praktikum Briket
Laporan Praktikum Briket
Laporan Praktikum Briket
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
Kelas B
Kata kunci: ampas tebu, briket, kadar air, laju pembakaran, tepung kanji
BAB I
PENDAHULUAN
Tabel 2.1 SNI 01-6235-2000 briket arang kayu adalah sebagai berikut:
No. Jenis Uji Satuan Persyaratan
1.2.5 Perekat
Sifat alamiah bubuk arang cenderung saling memisah. Dengan bantuan
bahan perekat atau lem, butiran-butiran arang dapat disatukan dan dibentuk sesuai
dengan kebutuhan. Namun permasalahannya terletak pada jenis bahan perekat
yang akan dipilih. Penetuan jenis bahan perekat yang digunakan sangat
berpengaruh terhadap kualitas briket ketika dinyalakan secara seksama karena
setiap bahan perekat memiliki daya lekat yang berbeda-beda karakteristiknya
(Patabang, 2012).
Perekat ini biasa digunakan untuk mengelem prangko dan kertas. Cara
membuatnya sangat mudah yaitu cukup mencampurkan tepung tapioca/kanji
dengan air, lalu dididihkan diatas kompor. Selama pemanasan tepung diaduk terus
menerus agar tidak menggumpal. Warna tepung yang semula putih akan berubah
menjadi bening setelah beberapa menit dipanaskan dan terasa lengket di tangan.
Saat digunakan, perbandingan antara lem yang sudah jadi dengan bubuk arang
harus tepat supaya briket yang dicetak hasilnya baik. Lem yang terlalu pekat akan
memperlambat proses pencetakan. Hal ini disebabkan tingkat kekerasan maupun
ketahanan briket terhadap benturan menjadi berkurang dan mudah retak
(Patabang, 2012).
Tabel 1.1 Komposisi Tepung Tapioka/Kanji per 100 gr.
Komposisi Jumlah
Kalori (kkal) 358
Karbohidrat (%) 88,69
Kadar air (%) 15
Lemak (g) 0,02
Protein (g) 0,19
Kalsium (mg/100 g) 20
Fosfor (mg) 7
Besi (mg) 1,58
Magnesium (mg) 1
Kalium (mg) 11
Natrium (mg) 1
Seng (mg) 0,12
Tembaga (mg) 0,02
Mangan (mg) 0,11
Selenium (mg) 0,8
Asam folat (mg) 4
Sumber: (Patabang, 2012)
- Mudah menyala
bila dibakar
- Ada fraksi mudah
- Berasal dari buah
f. Minyak jarak dan fraksi kental
jarak
- Anti air
- Membeku jika
cuaca dingin
- Mudah terbakar
- Tidak dapat larut
g. Minyak tanah Berasal dari minyak bumi
dalam air
- Aroma khas
Sumber: (Yuwono, 2009).
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Mampu mempraktikan pembuatan briket ampas tebu dengan variasi kanji
5%, 10%, dan 15%.
2. Menentukan kadar air dari briket yang dihasilkan.
3. Mentukan laju pembakaran dari briket yang dihasilkan.
BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN
2.1 Alat
Alat-alat yang digunakan pada saat praktikum adalah cawan porselen,
kompor, panci, saringan, timbangan analitik, oven, gelas ukur 50 ml, sendok,
baskom, drum, pengaduk kayu, desikator, cetakan briket dan tungku.
2.2 Bahan-bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada saat praktikum adaalah ampas tepu,
minyak tanah, air, dan tepung kanji
4.2 Pembahasan
Tahapan yang pertama sekali di buat adalah mencari ampas tebu. Ampas
tebu adalah residu dari proses penggilingan tanaman tebu setelah diekstrak atau
dikeluarkan sari tebunya baik dari penjualan minuman tebu maupun dari
pengolahan gula yang menggunakan ampas tebu. Kemudian ampas tebu yang
didapat dijemur terlebih dahulu selama beberapa hari agar ampas tebu menjadi
kering dan mempemudah proses pembakaran. Setelah itu dilakukanlah proses
karbonisasi.
Proses karbonisasi adalah proses untuk mengkonversi bahan organik atau
biomassa menjadi suatu arang. Biomassa yang digunakan pada praktikum ini
adalah ampas tebu, karena ampas tebu sangat melimpah dan mudah dicari.
Sebelum melakukan karbonisasi, sebuah drum disiapkan sebagai tempat
pembakaran dan pada bagian drum atas (tutup drum) dibuat lubang buatan dengan
diameter 6,3 cm berguna sebagai tempat pengaduk kayu. Setelah itu masukkan
ampas tebu yang dikeringkan tadi ke dalam drum tersebut dan dibakar. Pada
penyalaan awal dilakukan dengan menggunakan sedikit minyak tanah. Setelah api
menyala, langsung tutup drum agar tidak ada udara yang keluar masuk pada saat
pengkarbonan. Tujuan pembakaran ini dilakukan di dalam ruangan tertutup
seperti drum agar tidak adanya udara yang bebas keluar masuk, jika udara udara
yang keluar masuk pada saat proses pengkarbonan maka akan menghasilkan abu,
bukan menghasilkan arang. Asap yang dihasilkan dari proses pengkarbonan ini
akan keluar melalui sela-sela tutup dan menghalangi udara yang akan masuk ke
dalam drum. Agar pengkarbonan merata dilakukan sesekali pengadukan.
Pengisian dihentikan ketika isi drum mencapai setengah tinggi drum. Jika asap
yang keluar berkurang, maka pengkarbonan selesai. Lalu arang ampas tebu
dikeluarkan dari drum. Kemudian ditumbuk halus hingga menjadi bubuk arang.
Pada proses pembuatan briket dari ampas tebu menggunakan bahan
perekat. Bahan perekat yang digunakan adalah tepung kanji. Pemilihan kanji
sebagai bahan perekat dari pembuatan briket karena kanji mudah ditemukan, kanji
juga sebagai bahan prekat briket yang alternatif. Sifat tepung kanji apabila
dicampur dengan air panas akan menjadi liat seperti lem. Lem dari kanji ini
memiliki viskositas rekat tinggi. Penggunaan kanji dalam membuat briket sangat
mengguntungkan karena dapat mencetak briket dengan bentuk yang diinginkan.
Kanji memiliki kelenturan sehingga dapat membuat briket tercampur dan merekat
secara merata, kepadatan briket juga dipengaruhi oleh kanji. Pori-pori briket dan
kepadatan briket dapat menjadi lebih sempurna.
Variasi briket yang diberikan adalah 5%, 10%, 15%. Komposisi tepung
kanji yang digunakan yaitu sebanyak 1,25 gram dengan konsentrasi 5% dan 2,5
gram dengan konsentrasi 10% serta 3,75 gram dengan konsentrasi 15%. Kanji
dicampurkan dengan perbandingan kanji : air = 1:12. Kemudian hidupkan
kompor, dan panaskan tepung kanci denga air di dalam panci hingga bentuk
menjadi bening dan lengket. Selanjutnya lem kanji yang masih panas tadi
dicampurkan dengan bubuk arang (karbon). Kemudian adonan tersebut diaduk
dengan menggunakan tangan hingga tercampur rata dan homogen. Setelah itu
dimasukkan ke dalam cetakan dengan cara ditekan dan dipadatkan. Cetakan yang
digunakan berbentuk seperti donat. Lalu dikeluarkan dari cetakan. Semakin padat
briket yang dihasilkan maka semakin bagus hasilnya. Briket ampas tebu dijemur
selama 3 hari agar menghilangkan air yang ada dalam briket. Setelah 3 hari,
dilakukan uji kadar air dan laju pembakaran briket.
10.0
9.0
8.0
7.0
Kadar Air (%)
6.0
5.0
4.0
3.0
2.0
1.0
0.0
4% 6% 8% 10% 12% 14% 16%
Varaiasi Kanji
Gambar 4.1 Hubungan Variasi Kanji Dengan Kadar Air Pada Briket
0.02
Laju Pembakaran (gr/detik)
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0
0
0
4% 6% 8% 10% 12% 14% 16%
Variasi Kanji
4.1 Kesimpulan
1. Briket dari ampas tebu merupakan bahan bakar alternatif yang terbuat dari
bahan baku ampas tebu yang dikeringkan dan dikarbonisasi, kemudian
diolah menjadi briket lalu dicetak dengan bentuk dan ukuran tertentu.
2. Kadar air pada briket yang didapat untuk setiap variasi konsentrasi kanji
5%; 10% dan 15% secara berturut-turut sebesar 7,2 %, 7,8% dan 8,7%.
3. Laju pembakaran pada briket dengan variasi 5%, 10%, dan 15% secara
berturut-turut sebesar 0,0111 gr/detik, 0,0126 gr/detik dan 0,0115 gr/detik.
4.2 Saran
1. Semakin banyak kadar air dari briket akan menyebakan penurunan kualitas
briket yang dibuat.
2. Ampas tebu yang akan dikarbonisasi harus dalam kondisi kering.
3. Pada saat pencetakan briket, pastikan semua campuran arang dan kanji
masuk ke dalam cetakannya dan tercetak dengan sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Apriani. 2015. Uji Kualitas Biobriket Ampas Tebu Dan Sekam Padi Sebagai
Bahan Bakar Alternatif. Fakultas Sains Dan Teknologi UIN
Alauddin:Makassar.
Fanskim. 2012. Macam-macam briket. http://fanskim5.blogspot.co.id/2012/10/
macam-macam-briket.html. Diakses tanggal 14 Maret 2019.
Ndraha, Nodali. 2009. Uji Komposisi Bahan Pembuat Briket Bioarang
Tempurung Kelapa dan Serbuk Kayu Terhadap Mutu yang Dihasilkan.
Departemen Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian USU: Medan.
Patabang, D. 2012. Karaketeristik Termal Briket Arang Sekam Padi dengan
Variasi Bahan Perekat. Jurnal Mekanikal, Vol. 3 No.2. Hal: 286-292. Palu:
Fakultas Teknik. Universitas Tadulako.
Rusliana, Erna. 2010. Karakteristik Briket Bioarang Limbah Pisang Dengan
Perekat Tepung Sagu. Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas
Pertanian Universitas Khairun: Ternate.
Subroto. 2006. Karakteristik Pembakaran Biobriket Campuran Batubara, Ampas
Tebu dan Jerami. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik UMS: Surakarta.
Siregar, Nuraisyah. 2010. Pemanfaatan abu pembakaran ampas tebu dan tanah liat
pada pembuatan batu bata. Departemen Fisika Fakultas MIPA Universitas
Sumatera Utara: Medan.
Tim Laboratorium Teknologi Tepat Guna Program Studi D3 Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Riau. 2019. Penuntun Praktikum teknologi tepat
guna. Laboratorium Dasar Proses dan Operasi Pabrik Program Studi D3
Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Riau.
Wijayanti. 2009. Arang Aktif Ampas Tebu Sebagai Adsorben pada Pemurnian
Minyak Goreng Bekas. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam. Institut Pertanian Bogor.
Yuwono, Joko. 2009. Pengaruh penambahan bahan penyala pada briket arang dari
limbah serbuk kayu jati. Teknik Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.
LAMPIRAN A
LAPORAN SEMENTARA
1. Pembuatan Briket
Berat Karbon Berat Kanji Volume air
Variasi Kanji
(gram) (gram) (ml)
5% 25 1,25 15
10% 25 2,5 30
15% 25 3,75 45
10,38 gram
141,68 gram
Laju Pembakaran Briket pada Konsentrasi Kanji 30 %
Berat briket = 26,76 gram
Waktu sampai briket habis menjadi abu = 35 menit 13 detik
= 2113 detik
berat briket
Maka Laju pembakaran briket =
waktu sampai briket habis
68.25 gram 78,82 gr 26,76 gram
=
7200 detik 1078 detik 2113 detik
= 0,0126 gram/detik.
10,38 gram
141,68 gram
Laju Pembakaran Briket pada Konsentrasi Kanji 15 %
Berat briket = 26,24 gram
Waktu sampai briket habis menjadi abu = 38 menit
= 2280 detik
berat briket
Maka Laju pembakaran briket =
waktu sampai briket habis
68.25 gram 78,82 gr 26,24 gram
=
7200 detik 1078 detik 2280 detik
= 0,0115 gram/detik
LAMPIRAN C
DOKUMENTASI