Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Pertemuan Ke-3 - Hakekat Manusia

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

PENGEMBANGAN

Pertemuan ke-3
Senin, 26 Februari 2024

DIRI
Oleh Dr. Pilipus Maurits Kopeuw, S.Th, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN (S1-


PA K )
Mahasiswa Semester II A & B
S e m e s t e r G e n a p Ta h u n A j a r a n 2 0 2 3 / 2 0 2 4
BAB I
H A K E K AT
MANUSIA
B A B I : H A K E K AT M A N U S I A
Secara Etimologi
MAKHLUK Secara Fisiologis
INDIVIDU
Secara Kodrati

Diberi Kemampuan
MANUSIA
Hidup berbudaya

MAKHLUK Selalu ingin bergaul


SOSIAL
Suka berinteraksi dan
interelasi sosial
HAKEKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU

Secara Etimologi

Secara Fisiologis
MAKHLUK
INDIVIDU
Secara Kodrati

Diberi Kemampuan
Manusia makhluk Individu secara Etimologis:

1. Manusia berarti makhluk yang berakal budi


dan mampu menguasai mahluk lain.
2. Makhluk yaitu sesuatu yang diciptakan oleh
Tuhan.
3. Individu mengandung arti orang seorang,
pribadi, organisme yang hidupnya berdiri
sendiri.
Manusia makhluk Individu secara Fisiologis:

• Secara fisiologis ia bersifat bebas, tidak mempunyai


hubungan organik dengan sesama.
• Kata manusia berasal dari kata manu (Sansekerta) atau mens
(Latin) yang berarti berpikir, berakal budi, atau homo (Latin)
yang berarti manusia.
• Istilah individu berasal dari bahasa Latin, yaitu individum,
yang artinya sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi atau
suatu kesatuan yang terkecil dan terbatas.
Manusia makhluk Individu secara Kodrati:

• Secara kodrati, manusia merupakan makhluk


monodualis.
• Artinya selain sebagai makhluk individu, manusia
berperan juga sebagai makhluk sosial.
• Sebagai makhluk individu, manusia merupakan
makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri atas unsur jasmani
(raga) dan rohani (jiwa) yang tidak dapat dipisah-
pisahkan. Jiwa dan raga inilah yang membentuk
individu.
Manusia makhluk Individu diberi Kemampuan:
• Manusia juga diberi kemampuan (akal, pikiran, dan perasaan) sehingga
sanggup berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya.
• Disadari atau tidak, setiap manusia senantiasa akan berusaha
mengembangkan kemampuan pribadinya guna memenuhi hakikat
individualitasnya (dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya).
• Hal terpenting yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya adalah
bahwa manusia dilengkapi dengan akal pikiran, perasaan dan keyakinan
untuk mempertinggi kualitas hidupnya.
• Manusia adalah ciptaan Tuhan dengan derajat paling tinggi di antara
ciptaan-ciptaan yang lain.
KONSEKWENSI MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU

• Dalam keadaan status manusia sebagai makhluk individu, segala sesuatu yang menyangkut
pribadinya sangat ditentukan oleh dirinya sendiri, sedangkan orang lain lebih banyak berfungsi
sebagai pendukung.
• Kesuksesan seseorang misalnya sangat tergantung kepada niat, semangat, dan usahanya yang
disertai dengan doa kepada Tuhan secara pribadi. Demikian juga mengenai baik atau buruknya
seseorang di hadapan Tuhan dan dihadapan sesama manusia, itu semua sangat dipengaruhi oleh
sikap dan perilaku manusia itu sendiri.
• Jika iman dan perilakunya mantap maka dihadapan Tuhan menjadi baik, tetapi jika sebaliknya,
maka dihadapan Tuhan menjadi jelek.
• Jika sikap dan perilaku individunya baik terhadap orang lain, tentu orang lain akan baik pula
terhadap orang tersebut.
• Konsekuensi (akibat) lainnya, masing-masing individu juga harus mempertanggung jawabkan
segala perilakunya secara moral kepada dirinya sendiri dan kepada Tuhan. Jika perilaku individu
itu baik dan benar maka akan dinikmati akibatnya, tetapi jika sebaliknya, akan diderita akibatnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia sebagai
individu yang sudah dewasa memiliki konsekuensi tertentu, antara
lain:

1. Merawat diri bersih, rapi, sehat dan kuat


2. Hidup mandiri
3. Berkepribadian baik dan luhur
4. Mempertanggungjawabkan perbuatannya
Supaya konsekuensi tersebut di atas dapat direalisasikan dalam suatu
kenyataan, maka masing-masing individu harus senantiasa:

1. Selalu bersih, rapi, sehat, dan kuat


2. Berhati nurani yang bersih
3. Memiliki semangat hidup yang tinggi
4. Memiliki prinsip hidup yang tangguh
5. Memiliki cita-cita yang tinggi
6. Kreatif dan gesit dalam memanfaatkan potensi alam
7. Berjiwa besar dan penuh optimis
8. Mengembangkan rasa perikemanusiaan
9. Selalu berniat baik dalam hati
10. Menghindari sikap statis, pesimis, pasif, maupun egois
HAKEKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL

Mc hidup berbudaya

Mc selalu ingin bergaul


MAKHLUK
SOSIAL
Suka berinteraksi

Suka berinterelasi
HAKEKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL

• Plato mengatakan, mahluk hidup yang disebut manusia


merupakan makhluk sosial dan makhluk yang senang bergaul
atau berkawan (animal society = hewan yang bernaluri untuk
hidup bersama).
• Status makhluk sosial selalu melekat pada diri manusia.
• Manusia tidak bisa bertahan hidup secara utuh hanya
dengan mengandalkan dirinya sendiri saja.
• Buktinya adalah manusia sejak lahir sampai meninggal dunia,
manusia memerlukan bantuan atau kerjasama dengan orang
lain.
HAKEKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
Karena Manusia Hidup Berbudaya
• Ciri utama makhluk sosial adalah hidup berbudaya.
• Dengan kata lain hidup menggunakan akal budi dalam suatu sistem
nilai yang berlaku dalam kurun waktu tertentu.
• Hidup berbudaya tersebut meliputi filsafat yang terdiri atas
pandangan hidup, politik, teknologi, komunikasi, ekonomi, sosial,
budaya dan keamanan.
HAKEKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
Karena Manusia Selalu Ingin Begaul
• Menurut Aristoteles (384 – 322 SM), manusia adalah makhluk yang pada dasarnya
selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan sesama manusia lainnya (zoon politicon yang
artinya makhluk yang selalu hidup bermasyarakat).
• Pada diri manusia sejak dilahirkan sudah memiliki hasrat, bakat, naluri yang kuat untuk
berhubungan atau hidup di tengah-tengah manusia lainnya. Naluri manusia untuk hidup
bersama dengan manusia lainnya disebut gregoriousness.
• Manusia berperan sebagai makhluk individu dan mahluk sosial yang dapat dibedakan
melalui hak dan kewajibannya. Namun keduanya tidak dapat dipisahkan karena manusia
merupakan bagian dari masyarakat.
• Hubungan manusia sebagai individu dengan masyarakatnya terjalin dalam keselarasan,
keserasian, dan keseimbangan. Oleh karena itu harkat dan martabat setiap individu
diakui secara penuh dalam mencapai kebahagiaan bersama.
HAKEKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
Karena Manusia Suka Berinteraksi dan Berinterelasi
• Masyarakat merupakan wadah bagi para individu untuk mengadakan interaksi sosial
dan interelasi sosial.
• Interaksi merupakan aktivitas timbal balik antarindividu dalam suatu pergaulan hidup
bersama.
• Interaksi dimaksud, berproses sesuai dengan perkembangan jiwa dan fisik manusia
masing-masing serta sesuai dengan masanya. Pada masa bayi, mereka berinteraksi
dengan keluarganya melalui berbagai kasih sayang.
• Ketika sudah bisa berbicara dan berjalan, interaksi mereka meningkat lebih luas lagi
dengan teman-teman sebayanya melalui berbagai permainan anak-anak atau aktivitas
lainnya.
• Proses interaksi mereka terus berlanjut sesuai dengan lingkungan dan tingkat usianya,
dari mulai interaksi non formal seperti berteman dan bermasyarakat sampai interaksi
formal seperti berorganisasi, dan lain-lain.
DINAMIKA INTERAKSI SOSIAL
• Interaksi sosial merupakan faktor utama dalam kehidupan sosial. Interaksi sosial
merupakan hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan timbal balik
antarindividu, antarkelompok manusia, maupun antara orang dengan kelompok
manusia.
• Bentuk interaksi sosial adalah akomodasi, kerja sama, persaingan, dan pertikaian.
Apabila dua orang atau lebih bertemu akan terjadi interaksi sosial.
• Interaksi sosial tersebut bisa dalam situasi persahabatan ataupun permusuhan, bisa
dengan tutur kata, jabat tangan, bahasa, atau tanpa kontak fisik. Bahkan, hanya dengan
bau keringat sudah terjadi interaksi sosial karena telah mengubah perasaan atau saraf
orang yang bersangkutan untuk menentukan tindakan.
• Interaksi sosial hanya dapat berlangsung antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi dari
kedua belah pihak.
• Interaksi sosial tidak mungkin terjadi apabila manusia mengadakan hubungan yang
langsung dengan sesuatu yang sama sekali tidak berpengaruh terhadp sistem sarafnya
sebagai akibat hubungan yang di maksud
CIRI-CIRI INTERAKSI SOSIAL :

1. Pelakunya lebih dari satu orang


2. Adanya komunikasi antar pelaku melalui kontak
sosial
3. Mempunyai maksud dan tujuan, terlepas dari sama
atau tidaknya tujuan tersebut dengan yang
diperkirakan pelaku.
4. Ada dimensi waktu yang akan menentukan sikap
aksi yang sedang berlangsung
Syarat terjadinya Interaksi sosial :

• Syarat terjadinya interaksi sosial adalah adanya kontak sosial (social


contact) dan komunikasi. Kontak sosial berasal dari kata con atau cun
yang artinya bersama-sama, dan tango yang artinya menyentuh.
Namun, kontak sosial tidak hanya secara harfiah bersentuhan badan,
tetapi bisa lewat bicara, melalui telepon, telegram, surat radio, dan
sebagainya.
• Kontak dapat bersifat primer dan sekunder. Kontak primer terjadi
apabila ada kontak langsung dengan cara berbicara, jabat tangan,
tersenyum, dan sebagainya. Kontak sekunder terjadi dengan
perantara. Kontak sekunder langsung, misalnya melalui telepon, radio,
TV, dan sebagainya.
Kontak sosial dapat terjadi dalam 3 bentuk :

• Kontak antar individu, misalnya seorang mahasiswa


baru mempelajari tata tertib dan budaya kampus
• Kontak antar individu, dengan suatu kelompok,
misalnya seorang dosen mengajar di suatu kelas
tentang suatu pokok bahasan.
• Kontak antar kelompok dengan kelompok lain,
misalnya class meeting antar kelas.
Sumber Referensi

1. _______, Hakekat manusia sebagai makhlul Individu dan sosial.


Diakses dari
http://kehidupansaatini.blogspot.com/2013/03/hakikat-manusia-
sebagai-makhluk.html
2. Al Holingworth, 2000. Lompatan Vertikal. Jakarta: Bina Karakter
Bangsa
3. Jerry White, 2005. Bukan Sekedar Kuliah. Dibalik Keberhasilan Studi
di Perguruan Tinggi. Bandung: Navpress Indonesia.
4. Sukamal B. Fadelan, 2012. Kapasitas Tanpa Batas. Yogyakarta: ANDI

Anda mungkin juga menyukai