LK 11
LK 11
LK 11
Oleh:
NURHASANAH, S.Pd.I
NIM. 320977001914
BANTEN 2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayahnya
kepada penulis. Berkat karunia dan kemurahan – Nya penulis dapat menyelesaikan tugas
Penelitian Tindakan Kelas yang kami beri judul “Penerapan Penerapan Metoda Tikrar Untuk
Meningkatkan Hafalan Surat An-Naas Pada Siswa Kelas 2 di SD Negeri 1 Sende Tahun
Pelajaran 2023/2024”, dengan baik dan tepat waktu.
Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari dukungan,bimbingan dan motivasi
serta bantuan orang lain dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Dosen Pembina dan Dosen (Guru Pamong) pelaksanaan PPG online Kementrian Agama
Republik Indonesia cq UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten sebagai LPTK
Penyelenggara, atas bimbingan dan prngarahannya
2. Rekan-rekan mahasiswa peserta PPG online, khususnya kelas dan atau kelompok I A atas
kerjasamanya.
3. Korwas dan Pengawas Wilayah SD Negeri 1 Sende yang telah memberikan bimbingan
dalam pembuatan PTK ini.
4. Hj. UMIYATI, S.Pd, Kepala SD Negeri 1 Sende yang telah memberikan fasilitas dan
dukungan dalam kegiatan penelitian ini.
5. Rekan-rekan guru SD Negeri 1 Sende dan teman sejawat yang telah berpartisipasi langsung
dalam kegiatan ini.
6. Suami dan anak-anak tercinta yang selalu memberikan semangat dan untaian do’a yang
tiada henti kepada penulis.
7. Seluruh pihak yang membantu terselesaikannya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini yang
tidak bisa penulis sebut satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya keterbatasan pengetahuan yang dimiliki dan waktu yang
tersedia, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk
kesempurnaan penulisan laporan ini.
Do’a penulis semoga laporan yang sangat sederhana ini bermanfaat bagi penyusun
dan bermanfaat bagi yang membaca sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan saat
ini dan yang akan datang. Aamiin.
Peneliti
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
A. Landasan Teori
Penelitian Terdahulu
Hipotesis Tindakan
A. Jenis Penelitian
Variabel Penelitian
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pendidikan bukan hanya semata-mata menjadi bekal di masa depan, tetapi sudah menjadi
kebutuhan setiap manusia. Dengan kata lain pendidikan merupakan bagian dari hidup itu
sendiri. Pendidikan bagi kehidupan setiap manusia. Dengan kata lain pendidikan merupakan
bagian dari hidup itu sendiri. Pendidikan bagi kehidupan di masa depan dipengaruhi oleh
perkembangan IPTEK, serta harus dihadapi dengan pengajaran yang sesuai dengan
tantangan perkembangan.
Dalam dunia Pendidikan dan teknologi, Al-Qur’an sudah menjadi pusat perhatian dunia
saat ini, berapa banyak penemuan baru dan fenomena terkini yang jauh sebelumnya sudah
dijelaskan dalam Al-Qur’an, beberapa negara maju tertarik dalam mengkaji Al-Qur’an
untuk memperkuat karya ilmiah dan temuan mereka. Aktivitas membaca Al-Qur’an diyakini
memiliki pengaruh terhadap kejiwaan seseorang karena tubuh manusia bisa terpengaruh
oleh suara, begitu juga bagian otak. Jadi ketika seseorang membaca Al-Qur’an, maka suara
yang keluar akan sampai ke telinga kemudian sampai ke otak sebagaimana yang telah
Menghafal Al-Qur’an merupakan hal yang luar biasa bagi para penghafalnya, sudah
menjadi dambaan bagi setiap umat muslim untuk mampu menghafal Al-Qur’an. Namun,
mayoritas kalangan kita masih pesimis akan potensinya untuk menghafal ayat-ayat Allah
Swt., dengan berbagai alasan dan ulasan, motivasi hanya sekedar refleksi biasa. Banyak juga
dari kalangan muslim yang kurang tertarik dengan hal-hal yang berkenaan dengan hafalan,
mereka berpikir hafalan sama seperti rumus-rumus yang disajikan, terasa sulit dan tidak
mudah menjaganya. Padahal semua itu tergantung kemauan yang dikuatkan dengan
keyakinan serta senantiasa berproses dan berusaha 2. Proses dan usaha tersebut bisa
diwujudkan diantaranya melalui pembelajaran.
Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “instruction” yang berarti
menyampaikan pikiran. Dengan demikian instruksional adalah penyampaian ide yang telah
diolah secara bermakna melalui pembelajaran, yang telah dilakukan oleh guru. Kegiatan
pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses
mental dan fisik melalui interaksi antar siswa, siswa dengan guru, lingkungan dan sumber
belajar lainnya dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran. Sehubungan dengan hal ini
Sardiman dkk (dalam Djamarah; 2010; 314) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah
usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar dalam diri siswa. Lebih
jauh Miarso juga (dalam Djamarah 2010; 314) dikatakan bahwa pembelajaran adalah usaha
mengelola lingkungan dengan sengaja agar seseorang membentuk dirinya secara positif
Ada lima prinsip pembelajaran yang dijadikan landasan pengertian pembelajaran diatas
yakni : (1) pembelajaran sebagai usaha untuk mendapatkan perubahan, (2) hasil
merupakan suatu proses, (4) ada tujuan yang ingin dicapai, (5) pembelajaran merupakan
bentuk pengalaman karena dilaksanakan dalam lingkungan dan situasi yang nyata.
Proses belajar mengajar menjadi komponen utama dalam pembelajaran, karena dalam
proses belajar mengajar pada umumnya lebih ditekankan pada kemampuan intelektual
siswa. Pemahaman siswa dalam pelajaran dapat terjadi bila mampu memahami konsep-
konsep berupa materi yang dipelajari serta dapat mengaitkannya dengan konsep-konsep
Belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya
interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya, yang pada
tergantung pada guru pengajar. Peran guru sangat berpengaruh, terhadap hasil belajar siswa.
Metoda pembelajaran dipahami sebagai strategi untuk membelajarkan anak, dan guru
proses belajar mengajar. Metoda pembelajaran adalah setiap kegiatan yang dipilih dan dapat
memberikan fasilitas atau bantuan kepada siswa dalam menuju tercapainya tujuan
pembelajaran tertentu.
Metoda pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu cara atau seperangkat cara atau
tehnik yang dilakukan atau ditempuh oleh guru atau siswa dalam melakukan upaya
terjadinya suatu perubahan tingkah laku atau sikap. Strategi merupakan cara yang
berlangsung. Olehnya diharapkan kiranya guru jangan sampai keliru memahami dan
Metoda dan media atau alat pembelajaran, dan aspek yang akan dikedepankan dalam proses
belajar mengajar. Metoda pembelajaran perlu dipahami guru agar dapat melaksanakan
Metoda pembelajaran memiliki tujuan, prinsip, dan tekanan utama yang berbeda-beda.
Kualitas pembelajaran dan karakter siswa yang meliputi bakat, minat, dan kemampuan
merupakan faktor yang menentukan kualitas pendidikan. Kualitas pembelajaran dilihat pada
interaksi siswa dengan sumber belajar. Interaksi yang berkualitas merupakan interaksi yang
menyenangkan.
untuk mencapai beberapa kompetensi yakni: mampu mengatur waktu, mengatur tugas
dengan efektif, siswa dapat terlibat dalam pembelajaran, mampu mendekati tugas-tugas
menghafal Al-Qur’an, setiap kalangan memiliki cara yang berbeda- beda dalam menghafal,
baik itu anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Walaupun sudah banyak menggunakan segala
cara dan berbagai usaha agar mampu menghafal Al- Qur’an, ada metode yang cocok
digunakan semua kalangan sehingga tercapai tujuan yangdiinginkan. Salah satu metode
Metode Tikrar merupakan bentuk sistematisasi dari cara menghafal Al- Qur’an paling
tua dan sangat banyak diamalkan oleh para huffaz (penghafal Al- Qur’an) dari dulu hingga
sekarang. Bukan hanya sekedar teori, tetapi metode ini sudah diteliti melalui penelitian
kesehatan modern, mereka menemukan fakta bahwa tikrar (repetition) atau pengulangan itu
sangat membantu menguatkan hafalan. Mereka menyimpulkan dari penelitian ilmiah itu
adalah, “Repetition is the key to memorization. The move you say it, the more likely you’ll
remember it.” Adapun penjelasan tersebut ialah Pengulangan adalah kunci untuk hafalan.
Dari hasil pengamatan peneliti selaku guru di SD Negeri 1 Sende Kecamatan Ciruas,
Kabupatn Banten fenomena di lapangan menunjukkan bahwa dalam proses penghafalan Al-
Qur’an masih banyak permasalahan. Beberapa masalah yang timbul dalam proses
pembelajaran diantaranya rendahnya daya hafal siswa terhadap surat-surat pendek dalam Al-
Qur’an. Hal tersebut diakibatkan oleh beberapa aspek , salah satu diataranya kurangnya
Tikrar.
Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil hasil belajar yang
dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan
tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup
2006; 3). Siswa dikatakan berhasil jika nilai yang didapatnya memenuhi standar ketuntasan
atau disebut KKM (Kriteria Kelulusan Maksimal).
Kemampuan menghafal surat-surat pendek, khususnya surat An-naas untuk siswa kelas
2 SD Negeri 1 Sende yang masih dibawah Standar Ketuntasan Minimal (KKM 68) yakni
dari 31 jumlah siswa, hanya 10 orang yang mampu membaca dan menghafal surat An-naas
dengan tartil dengan nilai rata-rata diatas 68 dan siswa yang belum mencapai ketuntasan
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka perlu adanya perbaikan dari cara atau proses
Tikrar dapat diterapkan untuk memotivasi siswa. Selain itu dalam belajar biasanya siswa
dihadapkan pada tugas membaca dan menghafal Oleh sebab itu, Metoda pembelajaran
Tikrar sangat baik untuk dilaksanakan karena dapat memudahkan siswa untuk membaca dan
menghafal Al-Quran.
Berdasarkan pada ungkapan penulis diatas, maka penulis tertarik meneliti tentang bagaimana
penerapan metode tikrar yang diformulasikan sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dengan judul : “Penerapan Metoda Tikrar untuk Meningkatkan Hafalan Surat An-Naas
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Kabupaten Cirebon?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan memperoleh data informasi yang lebih akurat dan benar atas
masalah yang dirumuskan sihingga dapat memberikan keterangan yang jelas. Secara
2. Untuk mengetahui pengaruh metoda Tikrar dalam meningkatkan kemampuan membaca dan
Cirebon .
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan bermanfaat untuk kepentingan teoritis dan praktis. Secara
teoritis penelitian ini bermanfaat untuk penegembangan ilmu pengetahuan dalam bidang
mata pelajaran PAI, penerapan Metoda pembelajaran Tikrar pada pembelajaran membaca
1. Untuk penelit itu sendiri, diharapkan dapat mengerti dan memahami keadaan peserta
didiknya sendiri, karena setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Guru
2. Menjadi bahan acuan dan masukan bagi guru PAI terutama guru PAI di Gugus IV
3. Untuk memberikan pengetahuan yang lebih luas mengenai peningkatan pembelajaran PAI.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
Al-Qur’an menurut bahasa adalah bacaan atau yang dibaca. Kata Al- Qur’an diambil
dari isim masdar yang diartikan dengan isim maf’ul yaitu maqru’ (yang dibaca). Sedangkan
dalam istilah, Al-Qur’an adalah nama bagi kalamullah yang diturunkan kepada Nabi
menjelaskan dalam bukunya “Ushul al-Fiqh” Al-Kitab itu adalah Al-qur’an, yakni firman
Allah Swt., yang berbahasa arab, lalu diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw., untuk
dipahami isinya, untuk diingat selalu, adapun diturunkan secara mutawatir yang tertulis di
dalam suatu mushaf, yang diawali dari surah Al- fatihah dan diakhiri dengan surah An-Nas.4
Dalam memelihara Al-Qur’an, Allah Swt., memuliakan orang-orang yang menjaga Al-
Qur’an dengan cara menghafalnya, sehingga sampai saat ini, Al- Qur’an terjaga
keutuhannya. Secara bahasa, menghafal berasal dari kata dasar “hafal” yang dalam bahasa
arab disebut al-Hafidz yang memiliki arti ingat. Maka kata menghafal juga dapat diartikan
dengan mengingat.
4
Muhammad Yasir dan Ade Jamaruddin. 2016. Studi Al-Qur’an. Riau; Asa Riau, h. 3.
terpelihara dengan baik, tanpa memberi peluang untuk orang- orang dzolim atau kafir yang
ingin mengubah isi Al-Qur’an.
1. Metoda pembelajaran
Metoda pembelajaran sangat erat kaitannya dengan gaya belajar siswa dan gaya
mengajar guru. Melalui Metoda pembelajaran, guru dapat membantu siswa untuk
Trianto (2007:1) mengemukakan bahwa : “Metoda pembelajaran adalah suatu pola yang
tutorial”.
Metoda pembelajaran adalah kerangka konsepual yang melukiskan prosedur yang sistematis
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai tujuan belajar
tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan para ahli, peneliti menyimpulkan
bahwa Metoda pembelajaran adalah suatu pola pembelajaran yang tergambar dari awal
hingga akhir kegiatan pembelajaran yang tergambar dari awal hingga akhir kegiatan
pembelajaran yang tersusun secara sistematika dan digunakan sebagai pedoman untuk
ditetapkan.
Sedangkan menurut Rangke I. Tobeng, dkk sebagaimana dikutip oleh Indrawati dan
1) Prosedur ilmiah
Suatu Metoda pembelajaran harus memiliki suatu prosedur yang sistematik utuk
mengubah tingkah laku peserta didik ataau memiliki sintaks yang merupakan urutan
4) Kriteria penampilan
5) Cara-cara pelaksanaannya
atas, dapat disimpulkan bahwa sebelum mengajar guru harus menentukan Metoda
melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan pola, tujuan, tingkah laku, lingkungan dan
hasil belaajar yang direncanakan. Dengan demikian poses pembelajaran akan berjalan baik
2. Metode Tikrar
a. Pengertian Metode Tikrar
Menurut Muhammad ‘Atiyyah al-Abrasyi metode adalah suatu jalan yang dilalui
untuk memperoleh sebuah pemahaman kepada peserta didik. Istilah tikrar
hafalan tanpa harus menghafal, kuat dalam menghafal karena diulang- ulang terus,
meningkatkan daya ingat dan intelektual. Pada masa anak-anak hingga remaja masih sangat
segar dan merupakan fase pertumbuhan dan perkembangan otak serta daya pikir, metode ini
mampu membatu daya pikir intelektual dan emosional mereka, ditambah lagi mereka masih
sangat baik dalam menyerap dan mengingat informasi baru. Dengan begitu, mereka lebih
Hasil belajar merupakan gabungan dari dua kata, yaitu hasil dan belajar, yang mana
pada setiap kata tersebut memiliki makna tersendiri. Dalam kamus besar bahasa Indonesia,
hasil adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya).
Prestasi dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang
telah dilakukan.
Hasil belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan sedangkan hasil
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan
ilmu pengetahuan tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, prilaku, harga diri,
pengertian tersebut, belajar merupakan proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau
tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih dalam dari pada itu, yakni
mengalami. Hasil belajar bukan merupakan suatu penguasaan hasil latihan melainkan
pengubahan kelakuan. Keberhasilan dalam belajar dapat diukur dari seberapa bisa pelajar
kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang
dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Hasil
belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama proses belajar mengajar dalam kurun
waktu tertentu. Hasil pengukuran dari belajar tersebut diwujudkan dalam bentuk angka,
huruf, simbol, maupun kalimat yang menyatakan keberhasilan siswa selama proses
pembelajaran.
Menurut Muhibbin Syah, hasil belajar diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program pengajaran. Indikator hasil
Ranah yang dimaksud antara lain ranah cipta, rasa dan karsa.
Hasil belajar bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik
yang meliputi faktor kognitif, afektif, dan psikomotorik setelah mengikuti proses
pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan.
Hasil belajar adalah penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang
Hasil belajar seorang murid dapat diketahui dengan mengadakan proses penilaian
atau pengukuran melalui kegiatan evaluasi. Alat evaluasi dalam pengukuran hasil belajar
adalah tes yang telah disusun dengan baik supaya hasilnya benar-benar dapat mengukur
kemampuan seorang murid. Hasil belajar yang dimaksudkan ialah hasil (penguasaan) yang
dicapai oleh siswa dalam bidang studi tertentu setelah mengikuti proses belajar mengajar di
suatu sekolah.
Pemaknaan menyeluruh hasil belajar bukan hanya merupakan hasil intelektual saja,
melainkan harus meliputi tiga aspek yang dimiliki siswa yaitu aspek kognitif, aspek afektif,
Menurut Bloom dkk yang dikutip oleh Oemar Hamalik, mengkategorikan hasil
karakterisasi.
kreativitas.
Hasil belajar dapat dicapai peserta didik melalui usaha-usaha sebagai perubahan
tingkah laku yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik, sehingga tujuan yang
telah ditetapkan tercapai secara optimal. Hasil belajar yang diperoleh peserta didik tidak
sama karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilannya dalam proses belajar.
jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor
ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar,
1) Faktor-faktor Intern
a) Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis adalah faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu.
Kondisi fisik berhubungan dengan kondisi pada organ-organ tubuh yang berpengaruh pada
Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat belajarnya juga
terganggu. Jika hal itu terjadi, maka hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus
atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya
itu.
dengan keadaan yang dihadapinya, Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling
penting dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan kualitas belajar siswa. Semakin
tinggi tingkat intelegensi seorang individu, semakin besar peluang individu tersebut meraih
c) Bakat
Bakat adalah kemampuan untuk belajar dan kemampuan ini baru akan terealisasi
menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Bakat merupakan keahlian
khusus yang dimiliki siswa dalam bidang tertentu. Seseorang dikatakan berbakat bila
d) Minat
Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan
yang besar terhadap sesuatu. Minat yaitu suatu rasa lebih suka pada rasa ketertarikan pada
suatu hal/aktifitas tanpa ada yang menyuruh. Minat yang tinggi terhadap suatu obyek akan
menjadikan siswa lebih sungguh-sungguh dalam meraih apa yang d2nginkan dapat tercapai.
e) Perhatian
Perhatian menurut Ghazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu semata-
mata tertuju pada suatu obyek (benda/hal) atau sekumpulan obyek. Seorang siswa harus
memiliki perhatian terhadap mata pelajaran yang dipelajarinya. Hasil belajar siswa akan
baik bila perhatian pada pelajaran baik, dan akan menurun bila perhatiannya berkurang.
f) Motivasi Siswa
Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadi suatu perbuatan atau tindakan
tertentu. Perbuatan belajar terjadi karena adanya motivasi yang mendorong seseorang untuk
g) Sikap Siswa
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk
mereaksi atau merespon (respon tendency) dengan cara yang relatif tetap terhadap obyek
orang, barang, dan sebagainya, baik positif maupun negatif. Sikap siswa terhadap suatu mata
2) Faktor-faktor Ekstern
a) Faktor Keluarga
Keluarga merupakan tempat pertama kali anak merasakan pendidikan, karena di dalam
keluargalah anak tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga secara langsung maupun
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua
mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga,
b) Faktor Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam
menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat
mendorong untuk belajar yang lebih giat. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal
kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat
pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar
c) Lingkungan Masyarakat
Masyarakat sangat berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena
keberadaannya siswa dalam masyarakat. Faktor ini meliputi kegiatan siswa dalam
masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan dalam masyarakat. Kondisi
lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan mempengaruhi hasil belajar siswa.
dalam proses belajar peserta didik tidak memenuhi faktor tersebut dengan baik, maka hal
tersebut akan berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik.
Pembelajaran agama di sekolah umum semakin kokoh. Belakangan ini sampai lahirnya
untuk membangun aspek keimanan dan ketakwaan. Selanjutnya, mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI) sesuai dalam panduan pengembangan silabus PAI kurikulum 2013
a. Pendidikan agama Islam merupakan mata pelajaran yang dikembangkan dari ajaran-ajaran
b. Ditinjau dari segi muatan pendidikannya, Pendidikan Agama Islam merupakan mata
pelajaran pokok yang menjadi satu komponem yang tidak dapat dipisahkan dengan mata
pelajaran lain yang bertujuan untuk pengembangan moral dan keprbadian peserta didik.
Semua mata pelajaran yang memiliki tujuan tersebut harus seiring dan sejalan dengan tujuan
yang ingin dicapai oleh mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).
c. Diberikan mata pelajaran PAI, bertujuan untuk terbentuknya peserta didik yang beriman dan
bertakwa kepada Allah SWT, berbudi pekerti yang luhur (berakhlak yang mulia), dan
memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam, terutama sumber ajaran dan sendi-sendi
Islam lainnya, sehingga dapat dijadikan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu atau
mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negatif yang mungkin
d. PAI adalah mata pelajaran yang tidak hanya mengantarkan peserta didik dapatmenguasai
berbagai kajian keislaman, tetapi PAI lebih menekankan peserta didik mampu menguasai
tengah masyarakat. Dengan demikian, PAI tidak hanya menekankan aspek kognitif, tetapi
e. Secara umum matya pelajaran PAI didasarkan pada ketentuan pada dua sumber pokok ajaran
f. Prinsip-prinsip PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam, yaitu aqidah, syariah
dan akhlak . Aqidah merupakan penjabaran dari konsep iman: syariah merupakan
penjabaran dari konsep Islam, syariah memiliki dua dimensi kajian pokok, yaitu ibadah dan
muamalah , dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan. Dari ketiga prinsip dasar
itulah berkembang berbagai kajian keislaman(ilmu agama) seprti ilmu Kalam (Theologi
Islam, Ushuluddin, Ilmu Tauhid) yang merupakan pengembangan syariah, dan ilmu Akhlak
(Etika Islam, Moralitas Islam yang merupakan pengembangan dari akhlak, termasuk kajian
yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat dituangkan dalam
g. Tujuan akhir dari mata pelajaran PAI, adalah terbentuk peserta didik yang memiliki akhlak
mulia (budi pekerti yang luhur). Tujuan ini sebenarnya merupakan misi utama diutus nabi
Muhammad SAW di dunia. Dengan demikian, pendidikan akhlak (budi pekerti) adalah jiwa
Pendidikan Agama Islam (PAI). Mencapai akhlak yang karimah adalah tujuan sebenarnya
dari pendidikan. Namun demikian tidak berarti pendidikan Islam tidak diperhatikan
pendidikan jasmani, akal, ilmu, ataupun segi-segi praktis lainnya, tetapi maksudnyaadalah
bahwa pendidikan Islam sangat memperhatikan segi pendidikan akhlak seperti juga segi-
segi lainnya. Peserta didik membutuhkan kekuatan dalam jasmani, akal dan ilmu, tetapi
mereka juga membutuhkan pendidikan budi pekerti, perasaan, kemaun, cita rasa, dan
kepribadian. Sejalan dengan konsep ini mata pelajaran diajarkan kepada peserta didik
haruslah
mengandung muatan pendidikan akhlak dan setiapa guru haruslah memperhatikan akhlak
PAI merupakan pelajaran wajib yang harus d2kuti oleh setiap peserta didik, terutama
yang bergama Islam, atau bagi yang beragama lain yang didasari dengan kesadaran yang
b. Kerangka Pikir
Masalah yang dihadapi siswa adalah mengenai banyaknya kesulitan menghafal surat-
surat pendek. Dengan melihat fenomena tersebut, strategi pembelajaran Tikrar sangat tepat
untuk mengatasi fenomena tersebut karena strategi pembelajaran Tikrar merupakan teknik
Berdasarkan rumusan masalah serta acuan konsep yang di paparkan melahirkan tentang
tinjauan tentang berbagai aspek terhadap judul penelitian. Dalam hal ini strategi
pembelajaran Tikrar dapat diterapkan dalam pembelajaran PAI, karena Metoda ini
merupakan salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk siswa dalam
mempelajari pelajaran yang berprosedur atau dapat dipahami dengan selangkah demi
selangkah. Untuk itu metode ini cocok diterapkan dengan pelajaran PAI.
c. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir tersebut di atas diajukan hipotesis
A. Jenis Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif, metode kualitatif sering disebut
juga metode penelitian kualitatif naturalistik, karena penelitian ini dilakukan dalam kondisi
alamiah. Metode ini digunakan untuk menemukan makna yang lebih mendalam, menggali
penjelasan dibalik data yang tampak, dan informasi tidak hanya sebatas angka. Oleh karena
itu, penelitian ini tidak menekankan generalisasi (simpulan atau gagasan umum dari suatu
kejadian). Dalam penelitian ini peneliti sebagai istrumen kunci serta analisis data secara
induktif.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme yang bisa diuraikan sebagai aliran yang ingin memperbaiki kelemahan pada
positivisme, sebagaimana postpositivisme sepakat bahwa realitas itu memang nyata ada
Jenis penelitian yang diguakan adalah penelitian kuantitatif berlandaskan pada filsafat
positivisme, dipakai untuk meneliti pada populasi ataupun sampel tertentu, pengumpulan
data menggunakan alat ukur (instrumen) penelitian, analisa data bersifat kuantitatif/statistik,
survei, yang mana penelitian survei ini dapat mengumpulkan informasi dari suatu sampel
dengan mengamati dan menanyakan melalui wawnacara atau interview, supaya nantinya
dan kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan terkait orang yang menjadi sasaran penelitian
B. Variabel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari populasi, sampel akan ada jika ada populasi, ia merupakan
bagian dari populasi itu sendiri, hanya saja wujud atau skalanya lebih kecil
dibandingpopulasi. Populasi itu sendiri ialah wilayah generalisasi yang terdiri dari subjek
dan objek yang mempunyai kuantitas serta karakteristik tertentu.Dapat dipahami, jika
Dalam penelitian ini, peneliti pastinya mengambil sebagian dari populasi yang disebut
sampel. Adapun kegunaan sampel ini ialah mengurangi biaya, menghemat waktu, kecepatan
dan cakupan lebih besar, dan tingkat ketelitian lebih tinggi. Sedangkan yang djadikan
sampel adalah siswa Kelas II SD Negeri 1 Sende . Tahun Pelajaran 2023/2024. Penerapan
ini akan melibatkan siswa dan siswa kelas II SD Negeri 1 Sende . yang berjumlah 31 siswa.
Variabel dalam penelitian adalah variasi yang merupakan unsur obyek dalam penelitian
tersebut. Ada dua variabel dalam penelitian ini yakni variabel independen (variabel bebas)
mempengaruhi atau sebab perubahan timbulnya variabel terikat. Sementara variabel terikat
adalah variabel yang dipengaruhi, akibat dari adanya variable bebas. Adapun variabel
Sampel adalah sebagian dari populasi, sampel akan ada jika ada populasi, ia
merupakan bagian dari populasi itu sendiri, hanya saja wujud atau skalanya lebih kecil
dibandingpopulasi. Populasi itu sendiri ialah wilayah generalisasi yang terdiri dari subjek
dan objek yang mempunyai kuantitas serta karakteristik tertentu. Dapat dipahami, jika
Dalam penelitian ini, peneliti pastinya mengambil sebagian dari populasi yang disebut
sampel. Adapun kegunaan sampel ini ialah mengurangi biaya, menghemat waktu, kecepatan
dan cakupan lebih besar, dan tingkat ketelitian lebih tinggi. Populasi pada penelitian ini
adalah siswa Kelas II SD Negeri 1 Sende Tahun Pelajaran 2023/2024. Sedangkan yang
djadikan sampel adalah siswa Kelas II SD Negeri 1 Sende . Tahun Pelajaran 2023/2024.
Penerapan ini akan melibatkan siswa dan siswa kelas II SD Negeri 1 Sende . yang berjumlah
31 siswa.
tindakan kelas dimaksudkan untuk mengetahui kata kunci apa saja yang terjadi dalam proses
pembelajaran di kelas, sehingga dalam penelitian ini dapat dilakukan perbaikan kegiatan
Menurut Arikunto, dkk. (2014:58-60), penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian
tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas.
(hasil belajar). PTK harus tertuju pada hal-hal yang terjadi di dalam kelas. Tujuan utama
PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas. Kegiatan
PTK ini tidak saja bertujuan untuk memecahkan masalah, tetapi sekaligus mencari jawaban
ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan dengan tindakan yang dilakukan.
Berdasarkan pendapat dari para ahli, dapat disimpulkan bahwa PTK adalah salah satu
penelitian yang dilaksanakan untuk memperbaiki atau memecahkan kata kunci yang ada di
dalam kelas, agar praktik kependidikan yang dilakukan oleh pendidik dan siswa dapat
Dalam meneliti sebuah masalah, maka kita harus mengetahui terlebih dahulu indikator
masalah atau data tersebut. Untuk mendapatkan data atau informasi dari objek yang diteliti,
maka hendaknya ada koordinasi dan komunikasi yang dijalin secara harmonis. Adapun
memahami, serta mempelajari fenomena, tingkah laku atau wujud fisik, dan kejadian secara
langsung. Bisa dikatakan observasi merupakan pemantauan pada proses yang terjadi.
Dengan ini, peneliti bisa mengembangkan teori, gagasan, atau makna lainnya melalui
keadaan dan kegiatan proses menghafal Al-Qur’an dengan metode tikrar secara langsung,
Menurut Lexy, wawancara terbagi atas tiga yaitu wawancara informal, pendekatan
dan garis besar pokok rumusan dan tidak perlu ditanyakan secara berurutan. Penggunaan
dan pemilihan kata untuk wawancara dalam hal tertentu tidak perlu dilakukan sebelumnya.
pemahaman dan pengetahuan sesuai apa yang peneliti teliti, terkait pertanyaan yang akan
diajukan tentang peningkatan pembelajaran PAI untuk siswa kelas 2 SD Negeri 1 Sende ..
Sende sebelum melakukan penelitian. Pada saat wawancara kepala sekolah mengatakan
bahwa metode yang sering digunakan dalam menghafal Al- Qur’an adalah metode
konvensional mempengaruhi hasil belajar siswa oleh karena itu, kepala sekolah mendukung
mengetahui apakah dengan diterapkannya Metoda tersebut siswa dapat meningkat atau tidak
3. Observasi
Yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi partisipatif, yaitu dalam observasi
pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut
merasakan suka dukanya (Sugiyono:2013). Dari situasi yang ada penulis akan ikut terjun
langsung dalam proses pembelajaran PAI terlebih dahulu agar mengetahui gambaran proses
Adapun observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu mengamati saat siswa pada saat
siswa sebelum diterapkannya Metoda pembelajaran Tikrar yaitu kebanyakan dari mereka
tidak memperhatikan pelajaran sehingga peneliti harus membuat pelajaran menjadi menarik
Menurut Charbonneau dan Reider sebagaimana dikutip oleh Trianto (2009:270) pada
pembelajaran, tes dilakukan baik untuk satu tema pembelajaran maupun untuk beberapa
tema. Perlu juga diketahui, bahwa tes formal tidak atau belum memberikan informasi yang
cukup tentang bagaimana seorang anak sebagai individu berpikir dan menguasai konsep-
Tes dalam penelitian ini berisi tentang tes kemampuan awal individu atau pretes, postes
siklus I dan Postes Siklus 2. Pretes dilakukan untuk menyiapkan siswa kelas 2 SD Negeri 1
Sende . dalam proses pembelajaran, untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki
siswa kelas 2 SD Negeri Penggalang yang akan dijadikan topik dalam awal proses belajar
mengajar, dan untuk mengetahui dari mana seharusnya belajar mengajar dimulai.
Sedangkan postes dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap
kompetensi yang telah ditentukan sebelumnya dan sebagai bahan acuan untuk melakukan
Analisis data dilakukan dengan cara merefleksi hasil observasi dan evaluasi terhadap
proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan siswa di lapangan dan diolah menjadi
kalimat yang bermakna dan dianalisis. Data yang diperoleh pada penelitian ini dianalisis
sebagai berikut:
a. Kompleksitas (n1)
c. Intake (n3)
Jika indikator memiliki kriteria maka nilainya adalah rata-rata setiap nilai dari kriteria
pembelajaran. Siswa terlihat lebih aktif dan senang dalam mengikuti pembelajaran serta
ditandai dengan peningkatan siswa pada pembelajaran PAI. Minimal 85% dari jumlah siswa
mencapai hasil belajar tuntas (KKM=68). Sumber data pada penelitian ini berupa data
kuantitatif diperoleh dari subjek berupa data nilai hasil penilaian unjuk kerja siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Ameliasari T. Kesuma. Menyusun PTK Itu Gampang. Ciracas. Penerbit Esensi Erlangga
Group
Depdiknas. 2005. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. 2016. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 22 tahun 2016
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.
Dimayanti dan Mudjino, 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. PT Rineka Cipta.
Jos. Daniel Parera, 1993. Keterampilan bertanya dan menjelaskan. Jakarta: penerbit
erlangga
Muhibbin Syah. 2010. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Suharsimi Arikunto dkk,.2015. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Penerbit Bumi Aksara
Sutratinah Tirtonegoro. 2011. Penelitian Hasil Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha Nasional
Trianto, M.pd 2009.Mendesain Metoda pembelajaran inovatif-progresif. Jakarta.
Penerbit kencana