Modul ATH Kelas XI - Media Tanam Tanaman Hias
Modul ATH Kelas XI - Media Tanam Tanaman Hias
Modul ATH Kelas XI - Media Tanam Tanaman Hias
Disusun Oleh:
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah yang telah memberikan
rahmat, kekuatan dan ridho Nya, sehingga pembuatan modul ini bisa selesai
Modul ini diperuntukkan bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan Kompetensi Keahlian
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura , untuk siswa tingkat XI, yang diberikan pada
tahun kedua
Modul ini berisi tentang Agribisnis Tanaman Hias, modul ini dibuat dalam rangka
meningkatkan pelayanan terhadap siswa dalam proses pembelajaran sehingga tujuan
pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. Selain itu juga untuk meningkatkan kompetensi
guru dalam membuat perangkat pembelajaran. Terima kasih penulis ucapkan kepada :
1. Kepala SMKN 2 Subang yang telah memberikan support dalam penyusunan modul ini,
2. PMO kerjasama pemerintah Indonesia Belanda, yang telah memfasilitasi kegiatan ini.
3. Semua pihak yang telah membantu penulisan modul ini.
Masukan dari semua pihak sangat diharapkan, untuk memperbaiki modul ini. Akhir
kata mudah-mudahan modul ini sesuai dengan yang diharapkan, yaitu dapat memenuhi
kompetensi mampu memahami modul ini.
Penyusun,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR GAMBAR iv
A. KOMPETENSI DASAR 1
B. INDIKATOR 1
C. TUJUAN PEMBELAJARAN 1
D. MATERI PRASYARAT 2
E. PENDAHULUAN 2
F. TES KEMAMPUAN AWAL (CHEK LIST PRETES ) 10
G. PEMBELAJARAN /MATERI 11
1. KEGIATAN BELAJAR 1 11
1.1 TUJUAN 11
1.2 URAIAN MATERI 11
1.3 TUGAS DISKUSI 23
1.4 RANGKUMAN 24
1.5 TES FORMATIF 25
2. KEGIATAN BELAJAR 2 26
2.1 TUJUAN 26
2.2 URAIAN MATERI 26
2.3 LEMBAR KERJA 1 (LK1) 26
2.4 LEMBAR KERJA 2 (LK2) 27
3. RANGKUMAN 28
4. EVALUASI 28
DAFTAR PUSTAKA 29
ii
DAFTAR TABEL
TABEL 1. Fungsi unsur hara esensial serta gejala kekurangan dan kelebihannya
pada tanaman hias
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Arang 12
Gambar 2. Pakis 12
Gambar 3. Sabut Kelapa 13
Gambar 4. Serat Sabut Kelapa 13
Gambar 5. Serat Sabut Kelapa 14
Gambar 6. Kadaka 14
Gambar 7. Kompos 15
Gambar 8. Kaliandra 15
Gambar 9. Arang Sekam 16
Gambar 10. Kulit Pinus 16
Gambar 11. Spagnum Moss 17
Gambar 12. Serutan Kayu 17
Gambar 13. Gel 18
Gambar 14. Pasir 19
Gambar 15. Batu Kerikil 19
Gambar 16. Pecahan Batu Bata 20
Gambar 17. Spons 20
Gambar 18. Tanah Liat 21
Gambar 19. Vermikulit 21
Gambar 20. Perlit 22
Gambar 21. Styrofoam 22
iv
A. KOMPETENSI DASAR
3.2. Menganalisis media tumbuh tanaman hias
4.2. Melaksanakan penyiapan media tanam tanaman hias
B. INDIKATOR
3.2.1 Mengenal jenis media tumbuh tanaman hias
3.2.2 Mengidentifikasi media tumbuh sesuai kelompoknya
4.2.1 Melaksanakan penyiapan media tanam tanaman hias
4.2.2 Menyusun laporan
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta didik dapat :
1. Mengklasifikasikan syarat media tumbuh tanaman
2. Menentukan media tanam
3. Memadukan syarat tumbuh dengan media tanam
4. Mengaitkan syarat media tumbuh dengan media tanam
5. Melaksanakan teknik penyiapan media tanam.
6. Melalui diskusi dan tanya jawab peserta didik dapat menjelaskan jenis media tumbuh
tanaman hias dengan benar.
7. Melalui berbagai referensi peserta didik mampu menjelaskan dan menganalisis media
tumbuh tanaman hias sesuai kelompoknya dengan benar.
8. Melalui diskusi, observasi peserta didik mampu menganalisis media tumbuh dengan benar.
9. Melalui observasi peserta didik dapat menyiapkan media tanaman hias dengan benar.
1
D. MATERI PRASYARAT
Sebelum menggunakan unit modul ini anda harus mengetahui istilah-istilah yang sering
digunakan dalam media tanam tanaman hias sebagai berikut :
1. Media tanam
2. Drainase
3. Aerasi
4. Unsur hara makro,unsur hara mikro
5. Media tanam organic
6. Media tanam anorganik
E. PENDAHULUAN
Dengan mempelajari modul ini diharapkan peserta didik dapat mengerti tentang:
Media tanam diartikan sebagai wadah atau tempat tinggal tanaman. Sebagai tempat tinggal
yang baik ,media tanam harus dapat mendukung pertumbuhan dan kehidupan tanaman. Oleh
karena itu, idealnya suatu media harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
● Memiliki kemampuan mengikat air dan menyuplai unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
● Mampu mengontrol kelebihan air (drainase) serta memiliki sirkulasi dan ketersediaan
2
Media tanam dikatakan berfungsi sebagai tempat berpijak jika tanaman dapat melekatkan
akarnya dengan baik.Namun, untuk pertumbuhan akar tanaman yang sempurna, media tanam
harus didukung oleh drainase dan aerasi yang memadai.Drainase yang lancar menjadikan akar-
akar tanaman lebih leluasa bernafas sehingga lebih optimal dalam menyerap unsur-unsur hara
yang dibutuhkan. Sementara aerasi yang memadai sangat dibutuhkan oleh akar untuk bernapas
sehingga asupan oksigen dapat tercukupi. Kekurangan oksigen pada tanaman dapat
menyebabkan kematian akar (root dieback), tidak semua bahan untuk media tanam memenuhi
persyaratan di atas. Oleh karena itu, untuk memperoleh hasil yang sempurna, alternatif
pemecahannya adalah dengan mengkombinasikan beberapa bahan yang disesuaikan dengan
jenis tanaman yang ingin ditanam. Hal itu disebabkan setiap jenis bahan media memiliki
pengaruh yang berbeda-beda pada setiap tanaman.
Pada umumnya, semua jenis media tanam membutuhkan keberadaan air. Air berfungsi untuk
mengangkut unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dan mempertahankan tekanan turgor
tanaman.Frekuensi pemberian air pada media tanam harus dilakukan dengan efektif dan efisien.
Efektivitas dan efisiensi pemberian air bukan berarti membiarkan media tergenang air (kecuali
tanaman hias air) karena dapat menyebabkan tanaman mengidap penyakit busuk akar atau
busuk batang. Namun, kelembaban di sekitar akar juga harus tetap terjaga karena akan
berpengaruh terhadap daya absorpsi air dan unsur hara.
3
3. FAKTOR PENDUKUNG BERFUNGSINYA MEDIA TANAM
1. Air dan udara
Keberadaan air dan udara di dalam media tanam sangat diperlukan oleh tanaman.
Namun, keberadaan kedua komponen tersebut dalam media tanam hanya bersifat
komplemen. Artinya, jika media tanam banyak mengandung air maka kandungan
udaranya sedikit. Sementara jika tanah menjadi kering maka hampir semua pori-pori
tanah ditempati oleh udara.Oleh karena itu, keberadaan air dalam media tanam belum
tentu menjamin pertumbuhan tanaman menjadi baik.
Jumlah air pada media tanam sebaiknya dalam keadaan seimbang. Jika berlebihan,
media tanam tidak akan mengandung udara lagi. Padahal udara dalam media sangat
diperlukan oleh tanaman. Akibatnya pertumbuhan tanaman menjadi
terganggu.Sementara jika jumlah air dalam media terlalu sedikit, dikhawatirkan
tanaman akan mengalami dehidrasi. Akhirnya tanaman mati kekeringan. Air yang
tersedia dalam media tanam berupa air yang dapat digunakan oleh tanaman,yakni
berada antara kondisi kapasitas lapang ( field capacity ) dan kondisi titik layu
permanen.
Kapasitas lapang adalah jumlah air maksimum yang dapat ditahan oleh media tanam
terhadap gaya gravitasi. Sedangkan titik layu permanen adalah kandungan air dalam
media tanam yang tidak dapat lagi diserap lagi oleh akar sehingga tanaman menjadi
layu sepanjang hari.
Cara mencegah kekurangan atau kelebihan air di media tanam adalah dengan :
1. Mengatur sistem drainase dan aerasi media tanam secara tepat.
2. Pengaturan irigasi yang benar dan sesuai.
3. Frekuensi pemberian air harus diatur agar kelembaban dalam media tanam stabil.
4
4. Jumlah air yang harus diberikan pada media tanam tergantung pada jenis tanaman,
bahan-bahan media tanam, iklim di sekitar media tanam, jumlah air yang diberikan
ditentukan oleh sifat fisik media tanaman.
2. Unsur hara
Makanan tanaman atau unsur hara
Unsur hara esensial ada 16 unsur:
3 unsur dari udara : Karbon, Oksigen, Hidrogen
13 unsur lainnya disediakan oleh tanah:
Unsur hara makro : unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah relatif
banyak.
Yaitu : N, P, K, Ca, Mg dan S.
Unsur hara mikro : unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah relatif
sedikit.
Yaitu : Fe, Mn, B, Mo, Cu, Zn, Cl
TABEL 1. : Fungsi unsur hara esensial serta gejala kekurangan dan kelebihannya pada
tanaman hias.
Unsur
Fungsi Gejala Kekurangan Gejala Defisiensi
Hara
Unsur Hara Makro
Nitrogen
● Memperbaiki ● Daun menguning ● Proses
(N)
pertumbuhan dan jaringan pembungaan
vegetatasi tanaman tanaman mengering berjalan
lambat
● Membantu
pembentukan
klorofil
Fosfor
● Berperan dalam ● Daun mengalami ● Pertumbuhan
5
(P) pembelahan sel perubahan warna tanaman
tanaman menjadi kemerah- menjadi
Mempercepat merahan terhambat
proses pembentukan
● Buah kecil dan
bunga
cepat matang
● Menguatkan batang
● Membuat tanaman
tahan penyakit
Kalium
● Membantu ● Daun menjadi ● Akar sulit
(K)
transportasi hasil keriting dan tampak menyerap N
fotosintesis bercak-bercak karena terlalu
merah banyak diikat
● Merangsang
oleh P
perkembangan akar ● Menyebabkan daun
dan bunga mati
● Meningkatkan daya
tahan terhadap
kekeringan
Kalsium
● Merangsang ● Klorosis pada daun ● Pada musim
(Ca)
pertumbuhan batang muda kemarau
dan akar tanaman sering
● Mati kuncup
mengalami
● Membantu
dehidrasi
penyerapan kalium
● Menetralkan
keasaman media
tanam
Magnesium
● Membantu ● Klorosis pada daun ● Kekurangan
(Mg)
pembentukan tua Mg dalam
klorofil jumlah banyak
● Tampak bercak-
akan
● Membantu bercak coklat di menyebabkan
6
penyerapan unsur P daun keracunan
Sulfur
● Membantu ● Biji tanaman yang ● Media tanam
(S)
kelancaran aktivitas dihasilkan tidak menjadi asam
unsur P memiliki kualitas
yang baik
Mangan
● Membantu ● Menyebabkan ● Tanaman
(Mn)
kelancaran tanaman kerdil mengalami
fotosintesis keracunan
● Daun menguning
● Membantu
● Pembentukan biji
pembentukan
klorofil tidak sempurna
● Membantu
penyerapan unsur N
Besi
● Membantu ● Daun menguning ● Mengurangi
(Fe)
pembentukan penyerapan
● Kematian tanaman
klorofil pada unsur Mn
yang diawali dari
● Memperkuat batang pucuk
tanaman
● Mempertahankan
vigor tanaman
Boron
● Membantu ● Gejala klorosis ● Menghambat
(B)
penyerapan unsur N pada daun diawali pertumbuhan
dari bagian bawah tanaman
● Merangsang
perkembangan akar ● Kematian kuncup
dan buah
Seng
● Membantu ● Gejala nekrosis ● Pertumbuhan
(Zn)
pertumbuhan daun pada daun ditandai daun tidak
7
dengan daun yang sempurna
● Membantu
menguning, kering,
pembentukan ● Klorosis pada
dan mati
klorofil daun
Tembaga
● Membantu ● Daun mengalami ● Penyerapan
(Cu)
pembentukan gejala klorosis unsur Mo dan
klorofil Mn berkurang
● Ujung daun layu
Molibdenu
● Merangsang ● Daun berubah ● Pertumbuhan
m
(Mo) pertumbuhan warna,keriput,dan fisiologis
tanaman mengering tanaman
terganggu
● Membantu proses ● Pertumbuhan
reduksi unsur N tanaman menjadi
terhenti
Klor
● Membantu dalam ● Proses pemasakan
(Cl)
proses fotosintesis buah lambat
● Daun menjadi
keriput
● Produktivitas
tanaman rendah
3. Kelembapan
Media tanam yang baik adalah media yang mampu mempertahankan kelembapan di
sekitar tanaman secara optimal.
Kelembaban di sekitar media tanam yang tinggi akan memicu pertumbuhan jamur atau
cendawan atau fungi.
Kelembaban yang rendah akan menyebabkan media tanam menjadi kering.
Tingkat kelembaban yang dibutuhkan setiap tanaman akan berbeda-beda ,bergantung
pada jenis tanaman dan habitat asal tanaman.
Rata-rata kelembaban optimal yang sesuai bagi tanaman sekitar 40%.
8
4. Suhu
Suhu berkorelasi positif dengan sinar matahari.
Tinggi rendahnya suhu di sekitar tanaman sangat ditentukan oleh sinar matahari.
Suhu dipengaruhi oleh kerapatan tanaman dan distribusi cahaya dalam tajuk tanaman.
Kisaran suhu optimal 5-350 C
Suhu terlalu rendah menyebabkan kelembaban sangat tinggi
Suhu yang semakin tinggi menyebabkan peningkatan jumlah air yang diuapkan.
Kelembaban menjadi rendah.
Pengaturan suhu dan kelembaban di sekitar media tanam pada musim kemarau dengan :
a. Pembuatan rumah kaca,
b. Pemulsaan (mengurangi evapotranspirasi)
c. Pengairan yang baik
d. Pemberian naungan atau pelindung
5. Cahaya
Cahaya berperan penting dalam beberapa proses fisiologi tanaman, terutama proses
fotosintesis, respirasi dan transpirasi.
Berdasarkan kebutuhan akan cahaya :
a. Tanaman yang menyukai cahaya penuh
b. Tanaman yang menyukai cahaya sedang
c. Tanaman yang menyukai sedikit cahaya
9
pH terlalu tinggi (basa) dapat diantisipasi dengan penambahan cuka putih.
pH terlalu rendah (asam) dapat diantisipasi dengan penambahan hidrosida
potassium(KOH) kapur dolomit (MgCO3CaCO3) atau sodium hidroksida (NaOH)
NO PERTANYAAN YA TIDAK
Apabila Anda menjawab “Tidak” pada salah satu pertanyaan di atas, pelajari seluruh topik
bahasan pada unit modul ini.
Apabila Anda menjawab “ Ya” pada seluruh pertanyaan di atas, maka lanjutkanlah
menjawab atau mengerjakan evaluasi yang ada modul ini.
10
Kembali ke daftar isi
G. PEMBELAJARAN /MATERI
1. KEGIATAN BELAJAR 1
1.1 TUJUAN
Melalui kegiatan belajar 1 peserta didik diharapkan mampu:
1. Menjelaskan fungsi dan jenis media tumbuh tanaman hias dengan benar
2. Menjelaskan dan menganalisis media tumbuh tanaman hias sesuai kelompoknya
dengan benar
3. Menganalisis media tumbuh dengan benar
4. Menyiapkan media tanam tanaman hias dengan benar.
● Memiliki kemampuan mengikat air dan menyuplai unsur hara yang dibutuhkan
tanaman.
11
● Mampu mengontrol kelebihan air (drainase) serta memiliki sirkulasi dan
● Ringan
● Murah
● Arang : dari batok kelapa atau kayu ,biasanya media ini untuk tanaman anggrek di
12
Gambar 1. Arang
● Pakis :berasal dari tanaman pakis yang sudah tua
Gambar 2. Pakis
● Sabut kelapa : berasal dari kulit kelapa yang tua sebaiknya digunakan sebagai
13
Gambar 3. Sabut Kelapa
14
● Bubuk sabut kelapa : dari kulit kelapa.
Gambar 6. Kadaka
● Kompos : media tanam organic yang bahan dasarnya berasal dari proses
15
Kelebihannya : mampu mengembalikan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat
fisik,kimia biologi.
Gambar 7. Kompos
Gambar 8. Kaliandra
16
● Arang sekam:berasal dari kulit padi/sekam yang dibakar
17
● Spagnum moss : berasal dari akar kadaka
18
Jenis media tanam anorganik
▪ Gel
▪ Pasir
19
Gambar 14. Pasir
▪ Kerikil
Memiliki pori-pori makro lebih banyak daripada pasir sebagai media hidroponik
Berasal dari batu bata yang dipotong kecil ukuran 2-3 cm digunakan didasar pot
20
Gambar 16. Pecahan Batu Bata
▪ Spon(floralfoam)
Kelebihannya tingginya daya serap terhadap air dan unsur esensial yang diberikan
dalam bentuk larutan.
Penggunaannya sering ditemukan sebagai pengawet bunga potong.
▪ Tanah liat
Jenis tanah yang bertekstur paling halus dan lengket atau berlumpur.
21
Memiliki pori-pori berukuran kecil(pori-pori mikro) yang lebih banyak daripada
pori-pori berukuran besar(pori-pori makro).
Pori-pori mikro berisi air kapiler atau udara,sedangkan pori-pori makro berisi udara
atau air gravitasi. Miskin unsur hara.
22
Gambar 19. Vermikulit
Perlit produk mineral berbobot ringan serta memiliki kapasitas tukar kation dan
daya serap air rendah.
Penggunaannya sebagai media tanam sebaiknya dikombinasikan dengan bahan
organic.untuk mengoptimalkan tanaman dalam menyerap unsur-unsur hara.
Dari kopolimer styrene yang dapat dijadikan sebagai alternative media tanam
23
1.3 TUGAS DISKUSI
Secara berkelompok diskusikan tentang media tumbuh tanaman hias berdasarkan
fungsi, kriteria media tanam tanaman hias yang baik dan jenis media tanaman hias.
Hasil diskusi tuliskan pada lembar di bawah ini:
Nama media tanam Jenis media tanam
No
tanaman hias organik anorganik
1. Arang
2. Pakis
3. Sabut kelapa
4. Serat sabut kelapa
5. Bubuk sabut kelapa
6. Kadaka
7. Kompos
8. Kaliandra
9. Arang sekam
10. Kulit pinus
11. Spagnum moss
12. Serutan kayu
13. Gel
14 Pasir
15 Kerikil
16. Pecahan batu bata
17. Spon
18. Tanah liat
19. vermikulit
20. Perlit
21. Gabus
24
1.4 RANGKUMAN
1. Fungsi media tumbuh
• Dapat dijadikan sebagai tempat berpijak tanaman
• Memiliki kemampuan mengikat air dan menyuplai unsur hara yang dibutuhkan
tanaman.
• Mampu mengontrol kelebihan air (drainase) serta memiliki sirkulasi dan
ketersediaan udara (aerasi)yang baik.
• Dapat mempertahankan kelembaban di sekitar tanaman
• Tidak mudah lapuk atau rapuh
2. Kriteria media tanaman hias yang baik
• Remah, agar pertumbuhan mudah,memudahkan aerasi dan draenase.
• Tidak mengandung bahan yang toksit
• Daya tahan lama tidak lekas hancur
• Ringan
• Murah
• Bersahabat dengan lingkungan
3. Jenis dan karakteristik bahan media tanam hias tanaman
a. Jenis media tanam organic :
Arang,pakis,sabut kelapa, serat sabut kelapa, bubuk sabut kelapa,kadaka,
kompos,kaliandra, arang sekam, kulit pinus,sphagnum moss, serutan kayu.
b. Jenis media tanaman organic
Gel, pasir, kerikil , pecahan batu bata, spon,tanah liat, vermikulit,perlit , gabus
25
1.5 TES FORMATIF
1. Apa fungsi media tumbuh bagi tanaman hias !
2. Sebutkan kriteria media tumbuh yang baik !
3. Jelaskan jenis dan karakteristik bahan media tanam tanaman hias anggrek dan
anthurium!
26
2. KEGIATAN BELAJAR 2
2.1 TUJUAN
Melalui kegiatan belajar 2 peserta didik diharapkan mampu melaksanakan penyiapan
media tanam tanaman hias
27
5). Gunting atau alat potong
Keselamatan Kerja
1). Gunakan pakaian kerja lapangan lengkap
2). Hati-hati menggunakan gunting
3). Perhatikan prosedur dalam menyiapkan pestisida
Langkah Kerja
1). Siapkan alat dan bahan tepat sesuai kebutuhan
2). Potong pakis /cacahan sabut kelapa/moss dengan ukuran panjang 2-3 cm tepat
3). Cuci pakis /cacahan sabut kelapa/moss sampai bersih dengan hati-hati kemudian
rendam dalam larutan fungisida selama minimal 1 jam
4). Rendam arang dalam air
5). Isikan media dalam pot yaitu di bagian bawah arang sebanyak 1/3 bagian dan pakis di
bagian atas sebanyak 2/3 bagian.
28
Langkah Kerja
1). Siapkan alat dan bahan
2). Potong pakis dengan ukuran panjang 4-5 cm
3). Ayak pasir, pakis, arang sekam dengan perbandingan 1:1:1
4). Isikan dalam media pot
3. RANGKUMAN
1) Media tanam tanaman anggrek.
2) Media tanam tanaman anthurium
4. EVALUASI
1. Siapkan media organik dan media anorganik !
2. Lakukan identifikasi media tumbuh/tanam tanaman anggrek dan tanaman hias
anthurium !
3. Lakulan presentasi tentang media tanam tanaman hias !
DAFTAR PUSTAKA
29
Anonim, 2007, Media tanam untuk tanaman hias ,Penebar Swadaya Jakarta
30