Terong Telunjuk
Terong Telunjuk
Terong Telunjuk
OLEH
NIS/NISN :
T/P 2020/2021
HALAMAN PENGESAHAN
OLEH
Nama : Apis Kurniawan
NIS/NISN :
Kelas : XI ( Sebelas )
Program Studi Keahlian : Agribisnis Produksi Tanaman
Kompetensi Keahlian : Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
Mengetahui
Kepala Sekolah
Puji syukur kehadirat allah subhanahu wata’ala atas segala hidayah dan
rahmat-nya, sehingga penulis dapat melaksanakan Praktik Kerja Industri
( Prakerin) yang bertempat di SMK Negeri 3 Dumai selama ± 3 bulan dengan baik
sekaligus penulis dapat menyusun laporan ini sebagai kewajiban pelaksanaan
Prakerin dengan tepat waktu.
Dalam menyusun laporan ini penulis telah berusaha secara maksimal, tapi
penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan, namun hal
tersebut menutup kemungkinan adanya kelebihan dan kekurangan, untuk
itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harpakan untuk
perbaikan.
Apis Kurniawan
NISN.
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang Prakerin...................................................................
B. Tujuan Prakerin.................................................................................
C. Manfaat Prakerin...............................................................................
D. Struktur Unit Prakerin......................................................................
BAB IV PENUTUP.........................................................................................
A. Kesimpulan..........................................................................................
B. Saran....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN.............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Peserta Prakerin :
1. Hermansyah
2. Handika Lutfi
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. NAMA PERUSAHAAN
BAB III
PEMBAHASAN
Sayuran buah bernama terong ini sangat kaya gizi dan memiliki rasa yang enak
jika diolah dengan benar. Termasuk dalam keluarga Solanaceae , terong populer
digunakan sebagai bahan masakan dan banyak dijual di pasaran. Jenisnya pun
beragam, tak hanya yang berwarna ungu. Tentunya, semakin banyak masakan
yang bisa diolah dari terong, sebut saja selai dan dodol. Di Bengkulu, terong
bahkan dijadikan makanan khas yang diolah menjadi manisan.
Terong juga kaya akan manfaat karna sayuran jenis ini mengantung protein,
lemak, vitamin, kalsium dan karbohidrat yang baik untuk kesehatan.
Tanaman terong hijau ini dapat tumbuh pada ketinggin 1-1.200 mdpl, dan sangat
cocok apabila ditanam pada saat awal musim kemarau. Untuk mengetahui lebih
jelas mengenai budidaya terong hijau, mari kita simak ulasan berikut ini
2. PENYEMAIAN
* Benih yang telah disemai selama 25 hari setelah semai (HSS) dapat ditanam
pada lubang tanam yang telah disediakan. Ciri dari bibit tanaman terong yang siap
tanam adalah munculnya atau keluar
* lembar helai daun sempurna atau mencapai tinggi ± 7,5 cm. Sebaiknya
penanaman dilakukan pada sore hari setelah dilakukan penggenangan untuk
mempermudah pemindahan dan masa adaptasi pertumbuhan awal.
* Sistem tanam yang digunakan untuk terong adalah sistem single row, dengan
jarak antara tanaman 75 cm. Bibit yang siap tanam dimasukkan kedalam lubang
tanam yang ditugal sedalam 10-15 cm kemudian ditekan ke bawah sambil
ditimbun dengan tanah yang berada di sekitar lubang mulsa sebatas leher akar
(pangkal batang). Untuk menjaga dari serangan hama dapat diberikan insektisida
bahan aktif carbofuran.
* Tanam bibit di lubang tanam secara tegak lalu tanah di sekitar batang
dipadatkan
* Siram lubang tanam yang telah ditanami hingga cukup basah (lembab)
4. PENGAIRAN
* Dilakukan rutin tiap hari, terutama pada fase awal pertumbuhan dan cuaca
kering, dapat di-leb/ direndam beberapa jam atau disiram dengan gembor. Jika di
leb / direndam biasanya 3-4 hari tanah tetap basah, tetapi hal ini tergantung pada
struktur dan tekstur tanahnya, jika tanahnya banyak mengandung pasir maka tanah
akan cepat kering.
5. PENYULAMAN
* Sulam tanaman yang pertumbuhannya tidak normal, mati atau terserang hama
penyakit
* Penyulaman maksimal umur 15 hari
6. PEMASANGAN AJIR
* Turus terbuat dari bilah bambu/ kayu dll setinggi 80-100 cm dan lebar 2-4 cm
7. Penyiangan
* Penyiangan dilakukan pada umur 15 hari dan 60-75 hari setelah tanam
8. PEMELIHARAAN
* Penyiraman dapat dilakukan dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari selama
seminggu pertama setelah tanam.
* Sedangkan pupuk susulan diberikan pada tanaman umur 21 hst antara lain ZA
dosis 2.5 – 3 gram/tanaman, SP-36 2.5 – 3 gram/tanaman, KCl sebanyak 1-1.5
gram/tanaman. Pupuk diberikan dipinggir tanaman dengan jarak 10 cm dari
pangkal batang. Pupuk susulan kedua dilakukan pada umur 50 HST dengan pupuk
NPK Grand S-15 dengan dosis 8-10 gram per tanaman. Pemupukan ke – IV yang
terakhir yaitu NPK Grand-S 15 pada saat panen yang kedua dilakukan dengan
dosis sebanyak 10 gram.
* Panen pertama terong dapat dilakukan saat tanaman berumur 30 hst atau sekitar
15 – 18 hst setelah munculnya bunga. Kriteria panen buah terong layak panen
adalah daging belum keras, warna buah mengkilat, ukuran tidak terlalu besar
ataupun terlalu kecil. Sedangkan untuk terong jenis bulat kecil panen buah dapat
dilakukan pada umur 10-15 hari setelah muncul bunga dengan ciri : buah
kelihatan segar, warnanya cerah bagi terong tipe hijau dan belum berwarna
kecoklatan bagi terong berwarna ungu, bila dipotong belum tampak biji yang
berwarna kuning keemasan dan warna daging masih putih bersih.
* Pemanenan dapat dilakukan seminggu dua kali sehingga total dalam satu musim
dapat dilakukan 8 kali panen dengan potensi jumlah buah per tanaman bisa
mencapai 21 buah. Setelah pemanenan yang ke delapan biasanya produksi mulai
menurun baik kwalitas maupun kwantitasnya.
3.4 Cara Pengendalian Penyakit pada Tanaman Terong
Hama & Penyakit – Tanaman terong termasuk salah satu jenis tanaman budidaya
yang berumur panjang dan produktif. Harga terong dipasaran relatif lebih stabil,
dibandingkan komoditi lainnya. Tanaman terong adalah tanaman yang dianggap
paling mudah dibudidayakan. Sehingga terong banyak dibudidayakan secara luas
oleh petani. Namun demikian jangan menganggap sepele dalam menanam,
memelihara dan merawat tanaman terong. Karena banyak sekali penyakit yang
sering mengganggu tanaman ini.
1. Rebah Semai
Rebah semai adalah penyakit yang menyerang pada saat persemaian benih. Bibit
yang terserang akan layu dan mati karena pangkal batang membusuk. Penyakit ini
mudah menyebar pada tanaman lainnya, terutama saat musim hujan. Rebah semai
disebabkan oleh cendawan Pytium sp dan Rhizoctonia solani.
Pengendalian :
a. Menyemai denngan jarak tidak terlalu rapat
b. Menggunakan varietas yang tahan
c. Mencabut dan membuang tanaman terserang
d. Siram semaian seperlunya, jangan terlalu basah/lembab
e. Semprotkan fungisida antracol, dithane, Bion M atau Cozeb
2. Busuk Buah
Pengendalian :
a. Menanam varietas yang tahan
b. Ambil dan musnahakan buah yang terinfeksi
c. Semprotkan dengan fungisida dithane, antracol, cozeb, atau Bion M
3. Layu Fusarium
Pengendalian :
a. Pergiliran tanaman
b. Membersihkan gulma dan tanaman inang
c. Menggunakan mulsa plastik pada musim hujan
d. Mengatur jarak tanam
e. Pengocoran trichoderma sebelum tanam dan setiap seminggu sekali setelah
penanaman
f. Mencabut dan memusnahkan tanaman yang terserang
4. Layu Bakteri
Gejala serangan terlihat jika ada tanaman yang layu secara tiba-tiba. Penyakit ini
disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum yang menyerang akar
tanaman. Akar menjadi busuk dan menyebabkan layu kemudian mati.
Pengendalian :
a. Rotasi tanaman yang bukan inang
b. Menjaga area tanaman agar tidak lembab
c. Mencabut dan memusnahkan tanaman terserang
d. Semprotkan bakterisida pada panggkal batang. Bakterisida yang digunakan
misalnya agrimicin, agrept, bactoxyn atau plantomycin
5. Antraknosa
Gejala pada buah terdapat bercak kering berbentuk bulat berwarna hitam
kecoklatan seperti terbakar. Pada batang tanaman gejala terlihat dengan adanya
batang yang membusuk berwarna kehitaman dan basah. Antraknosa disebabkan
oleh cendawan Gloeosporium melongena Ell.
Pengendalian :
a. Menanam varietas yang tahan
b. Mengatur jarak tanam
c. Membersihkan gulma yang bisa menjadi tanaman inang
d. Memusnahkan buah terinfeksi dan memangkas bagian tanaman yang terserang
e. Semprotkan dengan fungisida antracol, cozeb, Bion M atau Dithane
6. Bercak Daun
Pengendalian :
a. Menanam varietas yang tahan
b. Mengatur jarak tanam
c. Menggunakan mulsa plastik jika menanam dimusim hujan
d. Menjaga kebersihan areal dari gulam agar area tanaman tidak lembab
e. Semprotkan fungisida starmyl, saromyl, score atau dithane
Gejala terlihat pada pangkal batang yang membusuk, kulit terkelupas dan basah
berwarna kecoklatan. Tanaman menjadi layu, rebah dan mati. Penyakit ini
disebabkan oleh Sclerotium rolfsii.
Pengendalian :
a. Menggunakan varietas yang tahan
b. Mengatur jarak tanam
c. Mencabut dan memusnahkan tanaman yang terserang
d. Menjaga kelembaban tetap stabil
e. Semprotkan fungisida antracol, dithane, cozeb atau bion M
8. Busuk Daun / Lodoh
Pengendalian :
a. Mengatur jarak tanam
b. Mengendalikan gulma dan rumput liar
c. Menggunakan varietas yang tahan
d. Memetik dan memusnahkan bagian daun yang terserang
e. Semprotkan fungisida score, starmyl, saromyl atau antracol
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Dari hasil kegiatan PKL yang selama ini di laksanakan dapat di simpulkan
bahwa dalam kegiatan meningkatkan produktivitas tanaman terung
telunjuk sangat di perlukan karena permintaan pasar yang tinggi dan dapat
mendapatkan pemasukan yang menjanjikan.
2. Pemasaran biasanya dilakukan tetap di sekitar lahan dan tidak langsung di
jual di pasaran, karena biasanya, tengkulak-tengkulak yang langsung ke
petani.
3. Kendala yang sering di temukan petani banyaknya hama yang menyerang
tanaman terong, terutama ulat buah dan ulat daun.
B. SARAN
Adapun saran saya untuk pelaksanaan praktikum ini waktu dan tempat
agar lebih kondusif lagi dan pembagian kerja masing-masing kelompok
perkelas lebih diefektifkan dan untuk praktikum kedepanya semoga lebih
memberikan pengetahuan yang bermanfaat dan Pembudidayaan tanaman
terung telunjuk sebaiknya lebih di perbanyak dan diperluas lagi di lahan
panjang serta pemeliharaan harus dilakukan dengan baik dan tepat, agar
produksi yang di hasilkan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat di
daerah sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.scrib.com
http://repository. Unsur.ac.id
wewengkongarut.blogspot.com
mitalom.com
GAMBAR LAHAN