Chlorophyta Kel 4
Chlorophyta Kel 4
Chlorophyta Kel 4
K e l o m p o k 4
1. A1C420004 Zahra Indamaulani
2. A1C420027 Yuni Putri Yulliyawati
3. A1C420039 Aie Yulia Shabangkit
4. A1C420088 Dina Esty Nursafitri
5. A1C420090 Rejil Kholiq Pranata
Pengertian Chlorophyta
Chlorophyta merupakan produsen utama dalam ekosistem
perairan karena sebagian besar fitoplankton (bersel satu dan motil)
merupakan anggota chlorophyta yang memiliki pigmen klorofil
sehingga efektif untuk melakukan fotosintesis. Chlorophyta
merupakan kelompok besar (lebih dari 7000 spesies) yang
anggotanya terdiri dari alga hijau yang hidup sebagai plankton di air
tawar dan sebagian kecil di air laut. Chlorophyta juga termasuk
kelompok organisme dengan struktur sel beragam, bisa uniseluler
berflagella, atau thallus multiseluler. Pembagian dalam kelompok
ini didasari cara organisasi thallus.
Ciri - ciri Chlorophyta
1. Berwarna hijau, karena mengandung kloroplas (plastida yang berwarna
hijau) dengan butir-butir pirenoid ditengahnya. Bentuk kloroplas ini pada
beberapa genus berlainan, seperti bentuk spiral (Spyrogyra), bentuk jala
(Hydrodiction), bentuk bintang (Zygnema), bentuk ladam (Ulothrix), dan
butiran atau himpunan klorofil yang tak teratur.
2. Butir-butir pirenoid berfungsi dalam fotosistensis untuk menghasilkan
amilum (pati).
3. Sel-sel alga hijau sudah bersifat eukarion atau memiliki dinding nukleus.
Tubuhnya ada yang bersel satu (Chlorella), berkoloni (volvox), dan bersel
banyak membentuk benang (Spirogyra), berbentuk lembaran (Ulva) dan ada
yang serupa rumput (Chara).
Reproduksi Chlorophyta
Bersifat uniseluler
Spesiesnya mencakup plankton laut, dan beberapa air tawar
Termasuk flagella dengam 1-8 falgella, dan non-mortal (coccid) unisel
Bersifat autotrof (bisa berfotosintetik dalam garis filetik klorofil a dan
klorofil-b)
Sel-sel banyak ditutupi oleh siklik tubuh organik
Siklus hidupnya bersifat haplon (hanya zigot yang bersifat diploit)
Reproduksi Prasinophyceae
Kingdom: Plantae
Divisi: Chlorophyta
Kelas: Prasinophyceae
Ordo: Chlorodendrales
Famili: Chlorodendraceae
Genus: Tetraselmis
Spesies: Tetraselmis cordiformis
Habitat Dari Prasinophyceae
KARAKTERISTIK UMUM
•Merupakan alga yang habitatnya di air tawar
dan laut.
•Bersifat uniseluler atau multiseluler.
•Bersifat eukariotik.
•Mengandung selulosa pada diding selnya.
•Pigmen utama pada chlorophyceae yaitu klorofil-a, klorofil-b, alfa karoten, beta
karoten, gamma karoten, likopen, heksanthin, letin, violazanthin, dan astaxanthin.
•Cadangan makanannnya berupa pati dan sangat jarang berminyak.
•Pati pada chlorophyceae diuraikan didalam pyrenoids.
•Reproduksi dari chlorophyceae yaitu isogami dan anisogami atau oogami.
•Biasanya chlorophyceae dapat membentuk zoospore.
•Gamet jantan bersifat motil karena mempunyai flagellata.
•Siklus hidupnya bersifat haplontik
REPRODUKSI CHLOROPHYCEAE
Kingdom : Plantae
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Chamydomonadales
Famili : Volvocaceae
Genus : Volvox
Dinding sel biasanya terdiri dari selulosa, tetapi dinding sel dari mannan
atau xilan diketahui (misalnya Caulerpales)
Sitokinesis terbentuk dengan alur sederhana, tetapi struktur mirip
phycoplast dilaporkan pada suatu spesies. Sel flagelata telanjang atau
tertutup oleh sisik kecil, dan biasanya memiliki dua atau empat flagela
yang sama homodinamis.
Ulvophyceae
Banyak spesies hidup di laut, tetapi ada banyak spesies air tawar dan
darat.
Sebagian besar ganggang hijau tumbuh di air tawar, biasanya
menempel pada batu dan kayu yang terendam atau sebagai sampah
di air yang tergenang; ada juga spesies darat dan laut.
Spesies mikroskopis yang mengambang bebas berfungsi sebagai
makanan dan sumber oksigen bagi organisme akuatik.
Spesies mikroskopis yang mengambang bebas berfungsi sebagai
makanan dan sumber oksigen bagi organisme akuatik.
Reproduksi Ulvophyceae
Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembelahan biner,
zoosporogenesis, sporogenesis, fragmentasi, dll. Alga
ulvophycean biasanya menunjukkan pergantian gametofit
dan sporofit.
Reproduksi seksual biasa terjadi, dengan gamet yang
memiliki dua atau empat flagela. Reproduksi aseksual
adalah dengan pembelahan sel (Protococcus), spora motil
atau nonmotile (Ulothrix, Oedogonium), dan fragmentasi.
Siklus hidup biasanya melibatkan pergantian thallus
haploid dengan thallus diploid.
Terjadinya pergantian generasi yang luas di Ulvophyceae
mungkin karena lingkungan laut yang lebih stabil
mendorong evolusi siklus hidup yang lebih lama.
Zigot yang tidak aktif tidak dikenal di kelas.
Sejumlah genera di Ulvophyceae menghasilkan swarmers
dengan sisik (Mattox dan Stewart, 1973), menunjukkan
bahwa kelas tersebut memiliki nenek moyang bersisik.
Manfaat Ulvophyceae
Pemanfaatan makroalga oleh masyarakat yaitu adanya aktivitas
pemanenan baik untuk dikonsumsi langsung atau diolah serta
dikeringkan sebagai bahan baku proses industri.
Jenis makroalga yang sudah dimanfaatkan masih relatif sedikit
yaitu Gelidium sp (simbar), Sargasum sp (ranti), dan Gracilaria
(agar merah) serta Ulva dengan dikeringkan atau diolah dalam
bentuk kering, jelly atau serbuk
kemudian dijual sebagai bahan baku industri,
sedangkan untuk jenis Ulva diolah sebagai keripik Ulva, namun
semuanya masih pada skala kecil dan belum mampu
memberikan keuntungan ekonomi yang besar.
Cladophoropyceae
Sel-selnya berinti banyak
Kloroplas berbentuk jala dengan pirenoid-pirenoid membentuk koloni
berupa benang-benang yang bercabang, menjadi suatu berkas
Hidup dalam air tawar yang mengalir atau dalam air laut, dan biasanya
berkas benang-benang itu melekat pada suatu substrat.
Anggota terkenal lainnya Rhizoclonium, Pithophora dan beberapa
spesies Cladophora yang hidup di air tawaru.
Di temukan dalam jumlah besar sepanjang tahun di dataran terumbu yang
dangkal. Ini menyukai habitat dengan pergerakan air yang baik; Namun,
ini juga dapat ditemukan di habitat yang lebih tenang, seperti laguna dan
di lubang datar terumbu.
Cladophoropyceae
Pembelahan sel dengan pembelahan segregatif dan invaginasi sentripetal di
sumbu utama dan rizoid. Sel multinukleat; kloroplas banyak per sel dan
diskoid, masing-masing dengan pirenoid tunggal dikelilingi oleh selubung pati
dan dibelah dengan melintasi tilakoid
Berkembangbiak secara vegetatif dengan zoospora dan generatif dengan
isogami.
Dalam bangsa Cladophorales termasuk suku Cladophoraceae contohnya
Cladophora glomerata (sebagai obat luka bakar)dan Cladophora dichotoma.
Cladophoropyceae
Bryopsidaceae
Bryopsis (bryopsis berarti "Seperti Lumut") merupakan jenis alga hijau yang
dapat ditemukan di samudera pasifik. Saat berada didalam air bryopsis terlihat
seperti bulu merak yang indah. Byropsis adalah alga hijau berongga yang unik
karena ia bersel satu (unicellular) tetapi memiliki beberapa inti (multinucleus).
Spesies dalam famili ini mempunyai system uniaksial dengan percabangan
tubular dan coenocytic (bersel satu, multinukleus).
Talus tanpa sekat, terdiferensiasi menjadi bagian alat perlekatan (rizoid) dan
cabang tegak.
Cabang tegak bercabang-cabang menyirip seperti bulu ayam, disebut pinula
dan di dalamnya terdapat gamet.
Kingdom : Protista
Divisio : Chlorophyta
Classis : Chlorophyceae
Ordo : Bryopsidales
Bryopsis indica Bryopsis pennata
Famili : Bryopsidaceae
Genus : Bryopsis
Bryopsis plumosa
Karakteristik Bryopsidaceae
Habitat di kawasan pantai agak menengah dan kedalam, ditemukan
dizona pasang surut perairan dangkal, sekitar kedalaman 1-2 meter
Umumnya ditemukan di sekitar air tawar yang kaya akan nutrisi atau air
yang memiliki temperatur fluktuatif (berubah-ubah)
Memiliki talus yang bercabang banyak dan panjang menyirip
Memiliki warna hijaui
Mirip seperti rumput yang berada didaratn
Dding tebal
Berkas filament bryopsis tingginya hampir mencapai 10 cm dan pola
percabanganya menyebar serta tidak teratur
Mempunyai percabangan primer yang banyaki
Diameter talus mengecil, pada dasar talus mengerut
Sistem perakarannya berbentuk serabut,berpilin sangat rapat dan
thallusnya berwarana hijau tua atau hijau gelap.
Keunikan bryopsis
Uniseluler, tapi multinukleat. Bryopsis merupakan individu yang uniseluler,
tapi saat melakukan pembelahan tidak diikuti pembelahan dinding sel pula,
hanya terjadi pembelahan nukleus.
Hal ini menyebabkan tidak adanya sekat antar nukleus, dan menyebabkan
bryopsis menjadi multinukleat.
Bryopsis adalah
diplohaplontik Siklus hidup
makrotalus menghasilkan
gamet-gamet & bergiliran
dengan tahap protonema
dari tabung bercabang
tereduksividu.
Bryopsidaceae
Bryopsis memiliki dua tahap penampilan yang berbeda: gametophyte sebagai
seksual dan sporophyte sebagai aseksual. Fase gametofit dari Bryopsis biasanya
menghasilkan beberapa pennate (mirip bulu)yang lembut, sumbu bercabang
mengeluarkan holdfast berbentuk kerucut atau terdistorsi seperti pada umumnya.
produksi gamet rupanya beritme endogenous: ada urutan 'musim kawin’. Gametofit
lebih besar ukurannya daripada sporofit dan hanya memiliki satu set kromosom yang
haploid (I N). saat bereproduksi, kloroplas akan berkumpul pada pangkal cabangnya
karena itu pangkal percabangannya akan mulai membengkak, bentuk sumbat ini sangat
efektif untuk menguraikan sitoplasma dicabang dalam thallus utana. Hal ini akan efektif
untuk menutup transportasi dari kloroplas, nukleus dan organel tertentu dan
memisahkan percabangannya. Struktur gametangia yang terbentuk, memanjang,
struktur seperti polong yang berfungsi sebagai pusat tempat terbentuknya gamet jantan
dan gamet betina. Setiap gametangium akan menghasilkan salah satu gamet haploid
(jantan atau betina). Gamet yang akhirnya tersebar ke dalam air dan dapat bergabung
untuk membentuk zigot, yang pada gilirannya menempel di substrat yang cocok untuk
tumbuh ke tahap lain, yang disebut sporofit.
Bryopsidaceae
Bryopsis melakukan anisogami, artinya diproduksi gamet motil yang ukurannya tidak sama (gamet
betina tiga kali lebih besar dibandingkan gamet jantan). Kedua gamet berbentuk seperti buah pir dan
mempunyai dua flagella yang sama panjang. Gamet jantan mempunyai ukuran mitokondria yang
sangat besar, yang mengisi sebagian besar volume sitoplasma, sedangkan gamet betina mempunyai
ukuran mitokondria yang kecil dan sebuah kloplas yang besar dengan bintik mata didalamnya. Untuk
pembuahan diluar tubuh, gamet dikeluarkan kedalam air laut, karena bryopsis merupakan alga
monoecious (kedua gametangia jantan dan betina dihasilkan oleh induk yang sama). Gamet jantan dan
gamet betina dilepaskan pada waktu yang bersamaan dan sering pula terjadi pembuahan gametdari
induk yang sama dihasilkan tumbuhan homothallus. Pembuahan gamet akan menghasilkan dua set
kromosom zigot yang diploid (2 N) yang akan berkembang menjadi gametofit (makrothallus, 1N) yang
kemudian terjadi pembelahan meiosis dan mitosis atau sporofit (mikrothallus, 2N). Sporofitnya tidak
terlihat seperti gametofit, tapi lebih seperti benang filament pada sel. Setelah itu terjadi pembelahan
mitosis dan selanjutnya pembelahan meiosis, sporofit menghasilkan dan melepaskan banyak zoospora
(spora yang memiliki flagella) yamg haploid dan akan berkembang menjadi gametofit baru (kira-kira
sekitar 50% jantan dan 50% betina). Lalu siklus inipun akan dimulai lagi dari tahap awal. Kedua fase
Bryopsis adalah coenocytic, yang mengatakan bahwa setiap spesimen adalah satu, meskipun
multinukleat, sel dengan lapisan luar yang tersusun dari selulosa dan pektin
Zygnematophyceae
Genus yang cukup dikenal dari ordo ini adalah Zygnema dan Spirogyra.
Semua anggota grup ini berkembang menjadi filamen tak bercabang,
satu sel tebal, yang tumbuh lebih panjang melalui pembelahan sel
normal. Kebanyakan spesies dari ordo ini tinggal di air tawar.
Zygnematophyceae
Sel-selnya membentuk koloni berupa benang yang
tidak bercabang dan selalu bertambah panjang.
Dinding selnya lunak, tidak berlubang-lubang,
terdiri atas selulosa dengan selaput pektin, dan agak
berlendir.
Tiap sel mempunyai satu inti dan satu kloroplas
bentuk pita yang melingkar seperti spiral dan
menempel pada dinding sel dengan mengandung
pirenoid-pirenoid.
Pada Spirogyra adalah adanya spiral atau kloroplas
berbentuk heliks yang terlihat di bawah mikroskop.
Pada konjugasi dua koloni yang berlainan jenis kelaminnya lalu
berdekatan dan sejajar satu sama lain.
Pada tempat persentuhan antara dua sel lalu terbentuk penonjolan-
penonjolan, sehingga kedua koloni itu sedikit berjauhan lagi.
Karena terlarutnya dinding persentuhan, tonjolan menjadi saluran
kopulasi. Melalui saluran itu, protoplas sel-sel pada benang yang
jantan lalu bersifat gamet jantan dan masuk ke dalam sel-sel pada
koloni betina.
Kopulasi kedua gamet tersebut ada yang terjadi di tengah-tengah
saluran kopulasi, sehingga zigot terdapat di antara kedua koloni
yang mengadakan perkawinan, antara lain pada anggota-anggota
marga Mougeotia dan Zygnema.
1. sedikit teks isi Reproduksi seksual di
Zygnematophyceae terjadi melalui proses
yang disebut konjugasi .
2. Di sini sel atau filamen dari jenis kelamin
yang berlawanan berbaris, dan tabung
terbentuk di antara sel yang sesuai. Sel jantan
kemudian menjadi amoeboid dan merangkak
melintasi betina, atau terkadang kedua sel
merangkak ke dalam tabung penghubung.
3. Sel-sel tersebut kemudian bertemu dan
bergabung membentuk zigot , yang
kemudian mengalami meiosis untuk
menghasilkan sel atau filamen baru. Seperti
pada tumbuhan, hanya betina yang
meneruskan kloroplasnya ke keturunannya.
Ciri-Ciri zygnema
Filamen yang tidak bercabang, sel pendek atau silinder dengan ujung
dinding yang rata,
Thallus berwarna hijau (mengandung kloroplas),
Kloroplas berbentuk seperti bintang,
Bentuk seperti benang yang bersekat yang mampu menghasilkan zygospora
sebagai hasil dari Plasmogami atau konjugasi (cara perkembangbiakan),
Tidak memiliki organ pembiakan,
Nukleusnya terletak ditengah sel dan jumlahnya satu,
Zygospora yang terjadi bersifat diploid (n).
Trentrpohliophyceae
Karakteristik
Kelas Trentepohliophyceae berbeda dari ganggang hijau
lainnya dalam struktur flagela (dalam gamet biflagellata dan di
zoospora quadriflagellata).
Siklus hidup diplohaplontik
bagian tegak berkembang lebih baik daripada piringan
berbaring;
apikal: Spora Trentepohlia mampu membelah diri di air. Pada
musim hujan, alga Trentepohlia melepaskan sporanya lewat
udara yang lalu tertiup angin.
bioindikator untuk kualitas udara.
Kehadiran polihidroksialkohol juga merupakan ciri khas dan
cara pembelahan sel juga berbeda. Van den Hoek (1995)
memberikan penjelasan yang baik tentang fitur-fitur ini.
Klasifikasi
Kingdom. : Plantae
Filum. : Chlorophyta - ganggang hijau
Kelas. : Trentepohliophyceae
Ordo. : Trentepohliales
Dasycladophycee
Dasycaldophyceae merupakan jenis alga bersel satu atau tunggal
Dasycladophyceae adalah salah satu dari keluarga gangang hijau
dari ordo dasyclades
Bersifat autotrof
Siklus hidup Dasycladophyceae secara haplontik
Dasycladophyceae memiliki thallus sifonus
Habitat mereka pada substrat di perairan laut hangat yang dakal.