A1C420090 - Rejil Kholiq Pranata - RegA - GENETIKA - Tugas1A
A1C420090 - Rejil Kholiq Pranata - RegA - GENETIKA - Tugas1A
A1C420090 - Rejil Kholiq Pranata - RegA - GENETIKA - Tugas1A
TUGAS 1A
NIM : A1C420090
Pembelahan Sel, Miosis pada hewan, Miosis Pada Tumbuhan (Membuat dan
melaporkan Resume terkait Pembelahan sel secara Meiosis dengan Mitosis
(Hubungannya dengan gen)
1. Reproduksi Sel
Terdapat dua jenis reproduksi sel yaitu mitosis dan meiosis. Mitosis terjadi
pada sel-sel tubuh atau sel somatik, sedangkan pada sel kelamin terjadi mitosis
(perbanyakan sel) dan kemudian dilanjutkan dengan meiosis (pembelahan reduksi
materi genetik). Mitosis dan meiosis merupakan suatu cara sel dalam melakukan
reproduksi sel. Sebenarnya proses mitosis itu sendiri adalah suatu bagian dari
reproduksi sel yang secara utuh disebut sebagai siklus sel.
Tubuh organisme tersusun dari banyak sel. Berdasarkan jumlah sel penyusun
dibedakan organisme bersel tunggal (uniseluler) dan organisme bersel banyak
(multiseluler). Organisme juga dibedakan berdasarkan ada/tidak inti sel, yaitu organisme
prokariotik (sel tidak mempunyai inti) dan organisme eukariotik (sel mempunyai inti).
Organisme prokariotik selalu bersel tunggal tetapi organisme eukariotik dapat bersifat
uniseluler atau multiseluler.
Gambar 3.1 Fungsi pembelahan sel (a) Amoeba, eukariotik bersel tunggal,
membelah untuk membentuk dua sel, (b) organisme multiseluler,
fungsi pembelahan sel untuk pertumbuhan dan perkembangan, (c)
organisme multiseluler dewasa, pembelahan sel untuk pembaharuan
dan perbaikan jaringan tersebut adalah sel sumsum tulang yang
membelah menghasilkan sel darah merah baru (Sumber:
Replication.pdf.Adobe Reader, 2011).
4. Pembelahan Mitosis
Mitosis disebut sebagai pembelahan inti, dapat dikatakan sebagai jalan atau cara
dimana materi genetik yang terdapat pada kromosom dibagikan sama kepada dua
inti sel anak. Mitosis terjadi pada bagian ujung batang atau ujung akar yang
disebut jaringan yang meristematik, yakni sel- selnya bersifat embrional, artinya
mampu terus menerus membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh oleh
karena itu ujung batang atau ujung akar dapat bertambah panjang karena
mengalami pembelahan sel untuk perbanyakan sel. Selain pada jaringan
meristematik, mitosis terjadi pada zigot. Dalam perkembangannya, zigot akan
membelah berkali-kali. Sel yang membelah secara mitosis akan menghasilkan 2
sel anak yang masing- masing memiliki sifat dan jumlah kromosom yang sama
dengan induknya. Pembelahan berlangsung terus sampai masa pertumbuhan
berhenti pada umur dewasa. Pembelahan mitosis juga terjadi saat kita terluka atau
saat dibutuhkan penggantian sel-sel baru.
Setiap sel yang mengalami reproduksi akan melalui siklus-siklus yang terdiri
atas fase G1, fase S, dan fase G2. Fase-fase ini disebut sebagai interfase. Setelah
melalui interfase sel akan memasuki fase mitotik. Dengan demikian fase mitotik
bergantian dengan interfase dalam siklus sel. Fase mitotik (M), yang mencakup
mitosis dan sitokinesis, biasanya merupakan bagian tersingkat dari siklus sel
tersebut. Interfase yang berurutan dengan fase mitotik memerlukan waktu yang
lebih lama, yang sering kali meliputi 90% dari siklus ini.
Siklus Sel :
5. Pembelahan Meiosis
Meiosis (Pembelahan Reduksi) adalah reproduksi sel melalui tahap-tahap
pembelahan seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi pengurangan
(reduksi) jumlah kromosom. Meiosis terbagi menjadi dua tahap yaitu Meiosis I dan
Meiosis II. Tahap Meiosis I dan Meiosis II terbagi lagi menjadi tahap-tahap seperti
pada mitosis. Pembelahan meiosis pertama (meiosis I) adalah pembelahan
reduksional yang menghasilkan dua sel haploid dari satu sel diploid tunggal.
Pembelahan meiosis kedua (meiosis II) adalah pembelahan berimbang (mirip
dengan mitosis, dalam arti terjadi pemisahan kromatid- kromatid dari sel-sel
haploid). Masing-masing pembelahan meiosis itu (meiosis I dan II) terdiri atas
empat fase utama. Tahap meiosis I adalah: profase I, metafase I, anafase I, dan
telofase I. Tahap meiosis II adalah: profase II, metafase II, anafase II, dan telofase
II.
Banyak anggapan waktu replikasi saat meiosis adalah pada saat profase atau awal
metaphase (Nusantari, 2012). Konsep yang benar adalah DNA bereplikasi saat
interfase sebelum meiosis I (Gardner dkk., 1991). DNA tidak bereplikasi pada
profase I atau metaphase I saat meiosis I. Demikian juga DNA tidak bereplikasi di
antara telofase I dan profase II atau saat metaphase II dari meiosis II.