Makalah Alga Eukariotik
Makalah Alga Eukariotik
Makalah Alga Eukariotik
PENDAHULUAN
1
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa saja ciri-ciri umum tumbuhan tingkat rendah Thallopyta?
2. Klasifikasi tumbuhan tingkat rendah Thallopyta jenis Alga eukariotik
3. Bagaimana cara bereproduksi Alga?
4. Klasifikasi Alga eukariotik
5. Manfaat atau peranan dari Alga
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 THALLOPHYTA JENIS ALGA
A. Pengertian Alga
Alga (tumbuhan ganggang) merupakan tumbuhan talus yang hidup di air tawar
maupun air laut atau selalu menempati habitat yang basah dan lembab.Ganggang
bersifat autotrof (dapat menyusun makanannya sendiri). Hampir semua ganggang
bersifat eukaryotik. Habitat hidupnya di air tawar, laut dan tempat-tempat yang lembab.
Tubuh alga menunjukkan keanekaragaman yang sangat besar, tetapi sernua selnya
selalau jelas mempunyal inti dan plastida dan dalam plastidnya terdapat zat-zat warna
derivat kiorofil yaltu kiorofil a, b atau kedua-duanya. Selain derivat-derivat klorofil
terdapat pula zat-zat warna lain yang justru kadang-kadang lebih inenonjol dan
menyebabkan ketompok-kelompok ganggang tertentu diberi nama menurut warna tadi.
Zat-zat warna tersebut yaitu:
1) fikosianin (biru)
2) klorofil (hijau)
3) fikosantrin (pirang/coklat)
4) fikoeritrin (merah)
5) karoten (keemasan)
6) xantofil (kuning)
Disamping itu juga diternukan zat-zat warna santofli dan karoten.
4
a. Reproduksi Alga
Alga bereproduksi melalui dua cara yaitu seksual dan seksual.Reproduksi secara
aseksual terjadi melalui pembelahan sel, fragmentasi, dan pembentukan zoosspora.
Reproduksi secara seksual terjadi melalui isogami dan oogami.
ReproduksiAseksual
Reproduksi aseksual terjadi melalui pembelahan selmenghasilkan dua sel
anak yang masing-masing akan terjadi individu baru. Reproduksi dengan cara
pembelahan sel umumnya terjadi pada alga bersel tunggal. Alga berbentuk
koloni tanpa filamen atau yang berbentuk filamen umummnya bereproduksi
melalui fragmentasi. fragmentasi adalah terpecahnya-pecahnya koloni menjadi
beberapa bagian.
Reproduksi Seksual
Reproduksi seksual melibatkan peleburan dua gamet untuk membentuk
zigot dan tumbuh menjadi individu baru.Terdapat dua tipe reproduksi
seksual,yaitu isogam ida noogami. Pada tipe isogami,gamet jantan dan gamet
betina berukuran sama besar dan umumnya dapat bergerak.Jika zigot hasil
peleburan gamet betina dengan jantan mengalami dormansi,maka disebut zigot
spora.
Pada tipe oogami,berukuran gamet jantan berbeda dengan ukuran gamet
betina.Gamet betina bergerak,sedangkan gamet jantan berukuran kecil dan
bergerak.jika zigot terbentuk tidak berkecambah tetapi mengalami dormansi
maka disebut oospora.
5
b. Klasifikasi Alga
Divisi :Chlorophyta
Classsis :Cholrophyceae
Ordo :Ulvales
Familia :Ulvaceae
Genus :Ulva
Species :Ulva sp
Chlorophyta (alga hijau) adalah tumbuhan yang berwarna hijau yang mirip
dengan tumbuhan tinggi berdasarkan pigmennya, khlorofil a dan b, karotin dan xantofil.
Dinding sel terdiri dari sellulosa dan pektin, dan hasil fotosintesisnya adalah
karbohidrat (tepung). Terdapat perkapuran pada beberapa jenis,. Jenis-jenis dari divisi
ini adalah makroskopis, filamen, (benang), sefon (bunga karang) atau bentuk
thallus.Sel-sel ganggang hijau mempunyai khloroplas yang berwarna hijau, dan
mengandung khlorofil a dan b serta karetinoid. Pada chloroplas terdapat perenoid. Hasil
asimilasi berupa tepung dan lemak, terdiri dari sel-sel yang merupakan koloni
berbentuk benang yang bercabang-cabang, hidupnya ada yang diair tawar, air laut dan
juga pada tanah yang lembab atau yang basah.Alga hijau merupakan kelompok terbesar
6
dari vegetasi alga. Alga hijau termasuk dalam divisi Chlorophyta bersama
Charophyceae. Divisi ini berbeda dengan divisi lainnya karena memiliki warna hijau
yang jelas seperti pada tumubuhan tingkat tinggi karena mengandung pigmen klorofil a
dan klorofil b lebih dominan dibandingkan karotin dan xantofil. Hasil asimilisasi
beberapa amilum, penyusunnya sama pula seperti pada tumbuhan tingkat tinggi yaitu
amilose dan amilopektin.
a) Habitat
Chlorophyta atau alga hijau sebagian besar hidup di air tawar, beberapa
diantaranya hidup di air laut dan air payau. Pada umumnya melekat pada batuan
dan seringkali muncul apabila air menjadi surut. Sebagian yang hidup di air laut
merupakan makroalga seperti Ulvales dan Siphonales. Chlorophyta terdiri dari sel-
sel kecil yang merupakan koloni berbentuk benang yang bercabang-cabang atau
tidak, ada juga yang berbentuk koloni menyerupai kormus tumbuhan tingkat tinggi.
Selain itu, ada jenis-jenis Chlorophyta yang hidup pada tanah-tanah yang basah,
bahkan ada diantaranya tahan akan kekeringan, sebagian juga lainnya hidup
bersimbiosis dalam Lichenes, ada lagi yang interseluler pada binatang rendah.
Menurut Birsyam (1992) menyatakan bahwa jenis yang hidup di air tawar bersifat
kosmopolit, terutama hidup di tempat yang cahayanya cukup seperti: kolam, danau,
genangan air hujan, pada air mengalir (sungai atau selokan). Alga hijau ditemukan
pula pada lingkungan semi akuatik yaitu pada batu-batuan, tanah lembab dan kulit
batang pohon yang lembab (Protococcus dan Trentepolia). Beberapa anggotanya
hidup di air mengapung atau melayang, sebagian hidup sebagai plankton. Beberapa
jenis ada yang hidup melekat pada tumbuhan ataupun hewan.
b) Susunan Tubuh
Alga hijau mempunyai susunan tubuh yang bervariasi baik dalam ukuran
maupun dalam bentuk dan susunanya.Ada Chlorophyta yang terdiri dari sel-sel
kecil yang merupakan koloni berbentuk benang yang bercabang-cabang atau tidak,
ada pula yang membentuk koloni yang menyerupai kormus tumbuhan tingkat
tinggi. Dari banyaknya variasi tersebut alga hijau dikelompokan sebagai berikut:
7
1.Sel tunggal (uniseluler) dan motil,contoh:Chlamidomonas
2.Sel Tunggal dan non motil,contoh:Chlorella
3.Koloni senobium yaitu koloni yang mempunyai jumlah sel tertentu
sehingga mempunyai bentuk yang relatif tetap, contoh:Volvox,Pandorina.
4.Koloni tidak bertauran, contoh: Tetraspora
5.Berbentuk – filamen tidak bercabang, contoh: Ulothrix, Oedogonium
(Tim Dosen, 2009)
c) Susunan Sel
Dinding sel tersusun atas dua lapisan, lapisan bagian dalam tersusun oleh
selulosa dan lapisan luar adalah pektin. Dinding sel Caulerpales mengandung
xylhan atau mannan. Dinding sel selain disusun oleh selulosa sebagai penyusun
utama, sel-sel terbut juga biasanya mengandung vakuola pusat yang besar yang
diliputi oleh selapis sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat butir kloroplas atau
lebih. Kloroplas ini pun kerap berisi massa protein cadangan, yang disebut
pirenoid, yang juga meupakan pusat pembentukan pati. Pirenoid umumnya
diliputi oleh butiran-butiran pati.
Kloroplas
Kloroplas terbungkus oleh sistem membran rangkap. Pigmen yang terdapat
dalam kloroplas yaitu klorofil a dan klorofil b, beta-karoten serta berbagai
macam xantofil, luten, violaxanthin, zeaxanthin. Kloroplas di dalam sel letaknya
mengikuti bentuk dinding sel (parietal), contoh : Ulothrix atau di tengah lumen
sel (axial) contoh : Muogothia. Pada umumnya satu kloroplas setiap sel tetapi
pada Siphonales, Zignematales terdapat lebih dari satu kloroplas setiap sel.
Kloroplas ini pun kerap berisi massa protein cadangan, yang disebut pirenoid,
yang juga meupakan pusat pembentukan pati. Pirenoid umumnya diliputi oleh
butiran-butiran pati, pirenoid ini berasal dari hasil asimilasi berupa tepung dan
lemak (Birsyam, 1992).
Inti Sel
Inti dari Chlorophyceae seperti pada tumbuhan tingkat tinggi diselubungi
membran inti dan terdapat nukleus dan kromatin. Inti umumnya tunggal, tetapi
8
beberapa anggota misalnya jenis yang tergolong dalam bangsa Siphonales
memiliki inti lebih dari satu.
Cadangan Makanan
Cadangan makanan merupakan amilum seperti pada tumbuhan tinggi
tersusun sebagai rantai glukosa tidak bercabang yaitu amilose dan rantai yang
bercabang amilopektin. Seringkali amilum tersebut terbentuk dalam granula
bersama dengan badan protein dalam plastida disebut piretinoid, Pirenoid
umumnya diliputi oleh butiran-butiran pati, pirenoid ini berasal dari hasil
asimilasi berupa tepung dan lemak. Tetapi beberapa jenis tidak mempunyai
pirenoid dan jenis yang demikian ini merupakan golongan Chlorophyceae
yang telah tinggi tingkatannya. Jumlah pirenoid umumnya dalam tiapel
tertentu dan alat digunakan sebagai taksonomi.
Flagel
Dua tipe pergerakan fototaksis pada Chlorophyceae, yaitu:
1. Pergerakan dengan flagela
Flagela pada kelas Chlorophyceae selalu bertipe whiplash
(akronematik) dan sama panjang (isokon), kecuali pada bangsa
Oedogoniales memiliki tipe stefanokon. Flagela dihubungkan
dengan struktur yang sangat luas disebut aparatus neuromotor,
merupakan granula pada pangkal dari tiap flagela disebut
blepharoplas. Tiap flagela terdiri dari axonema yang tersusun
oleh 9 dupklet mikrotubula mengelilingi bagian tengah terdapat 2
singlet mikrotubula. Struktur semacam ini dikenal sebagai
susunan 9 + 2, flagela tersebut dikelilingi oleh selubung plasma
(Tjitrosoepomo, 1989).
2. Pergerakan dengan sekresi lendir.
Pergerakan disebabkan adanya stimulus cahaya yang diduga oleh
adanya sekresi lendir melalui porus dinding sel pada bagian
apikal dari sel. Selama pergerakan ke depan kutub belafadul dari
satu sisi ke sisi yang lain sehingga lendir bagian belakang seperti
berkelok-kelok.
9
Perkembangbiakan
MenurutTjitrosoepomo (1989), secara umum perkembangbiakan ganggang hijau
dapat dibagi kedalam tiga cara.yaitu:
1.Secara vegetative
vegetative dilakukan dengan fragmentasi tubuhnya dan juga melakukan
pembelahan sel.
2.Secara Aseksual
Perkembangbiakan dengan cara membentuk sel khusus yang mampu
berkembang menjadi individu baru tanpa terjadinya peleburan sel kelamin.
Pada umumnya terjadi dengan perantara spora, oleh karena itu sering disebut
perkembangbiakan secara sporik.Zoospora dibentuk oleh sel vegetative, tetapi
beberapa tumbuhan terbentuk dalam sel khusus disebut sporangin. Zoospora
setelah periode berenang beberapa waktu berhenti pada substrat yang sesuai.
Umumnya dengan ujung anterior. Flagella dilepaskan dan terbentuk dinding,
selama proses ini alga mensekresikan lendir yang berperan untuk
mempertahankan diri.
Menurut litelatur yang lain perkembangbiakan secara asexual terjadi
dengan pembentukan zoospore, yang berbentuk buah per dengan 2 – 4 bulu
cambuk tanpa rambut- rambut mengkilap pada ujungnya, mempunyai 2
vakuola kontraktil, kebanyakan juga suatu bintik mata merah, dengan
kloroplas di bagian bawah yang berbentuk piala atau pot.
3.Secara Seksual
Perkembangbiakan secara sexual banyak dijumpai yaitu:isogami,
anisogami, dan oogami. Meiosis dapat terjadi pada zigot yang berkecambah
atau pada waktu pembentukan spora atau gamet.
Daur hidup yang umum dijumpai adalah tipe haplontik,meskipun
beberapa jenis termasuk tipe diolo haplonthik.Isogami merupakan
perkembangbiakan secara seksual yang paling sederhana dan menunjukan kea
rah anisogami.Pada tipe anisogami masing – masing jenis merupakan sel bebas
dengan ukuran tidak sama,sedangkan yang lebih maju yaitu tipe
10
oogami.Secara umum diatas pergiliran generasi atau keturunan dari gangang
hijau dapat dibedakan menjadi :
1) Isomorf (tumbuhan sporofit sama dengan tumbuhan gametofit)
2)Heteromorf (tumbuhan sporofit tidak sama dengan tumbuhan
gametofit)
Menurut (Birsyam, 1992) beberapa contoh alga hijau yang sering di jumpai di kolam
sekitar yaitu:
11
Chlorococcum
Tubuh bersel satu, tempat hidup air tawar, bentuk bulat telur, setiap sel
memiliki satu kloroplas bentuk mangkuk. Reproduksi dengan membentuk
zoospora (secara aseksual).
Bentuk sel bulat telur, memiliki 2 flagel sebagai alat gerak, terdapat 1
vacuola, satu nukleus dan kloroplas. Pada kloroplas yang bentuknya
seperti mangkuk terdapat stigma (bintik mata) dan pirenoid sebagai
tempat pembentukan zat tepung. Reproduksi aseksual dengan
membentuk zoospora dan reproduksi seksual dengan konjugasi.
12
3.Chlorophyta berbentuk koloni tidak bergerak
Contoh: Hydrodictyon. Hydrodictyon banyak ditemukan di dalam air tawar dan
koloninya berbentuk seperti jala. Ukuran cukup besar sehingga dapat dilihat dengan
mata telanjang. Reproduksi vegetatif dengan zoospora dan fragmentasi. Fragmentasi
dilakukan dengan cara melepas sebagian koloninya dan membentuk koloni baru.
Sedangkan reproduksi generatif dengan konjugasi.
13
4.Chlorophyta berbentuk benang
Contoh: Spirogyra
14
Gambar 7.8 (a) Spirogyra, (b) perkembangbiakan Spirogyra
Oedogonium
15
kelamin betina) yang akan menghasilkan ovum terbentuk dari benang yang lain.
Apabila sperma membuahi ovum, maka terbentuk zigot sebagai calon individu baru.
16
Gambar 7.9 Daur hidup Ulva sp
Contoh alga jenis ini adalah Ulva. Ciri alga ini adalah bentuknya menyerupai lembaran
daun, sering dikenal sebagai selada laut dan dapat dimakan, lembaran talus ini terdiri
atas dua lapisan sel, yaitu talus gametofit yang diploid dan talus sporofit yang haploid.
Keduanya sulit dibedakan karena bentuknya hampir sama. Untuk memahami daur
hidupnya pelajari Gambar 7.9!
Dari Gambar 7.9 terlihat talus gametofit akan menjadi gametangia dan akan membelah
secara meiosis menghasilkan sejumlah gamet yang berflagel dan bersifat haploid,
kemudian terjadi peleburan, baik secara isogami maupun anisogami dan terbentuk zigot
yang diploid atau talus sporofit kemudian tumbuh menjadi sporangia dan akan
membelah secara meiosis menjadi zoospora, kemudian tumbuh menjadi talus
gametangia yang bersifat haploid.
Chara
17
Contoh jenis yang lain adalah Chara, Perhatikan Gambar 7.10! Dari gambar
tampak jelas, bahwa bentuk alga ini seperti tumbuhan tingkat tinggi, yaitu menyerupai
batang yang beruas-ruas dan bercabang-cabang, hanya saja berukuran kecil, ada
semacam rizoid, daunnya tumbuh pada tiap ruas batang dan seperti sisik. Pembiakannya
secara aseksual dengan membentuk kuncup, sedangkan secara seksual dengan oogami.
Peranan Alga hijau ini sebagian besar bertindak sebagai plankton, dapat digunakan
sebagai makanan ikan sehingga merupakan salah satu komponen terpenting dalam
rantai makanan di perairan air tawar. Karena Alga ini mampu berfotosintesis, maka
dapat menghasilkan oksigen yang diperlukan bagi hewan-hewan air untuk bernapas.
Beberapa jenis alga hijau (Chlorophyta) merupakan sumber protein, dapat dimanfaatkan
sebagai sumber makanan baru, misalnya Chlorella, Ulva. Chlorella ini dapat digunakan
sebagai bahan kosmetik dan obat-obatan.
18
Gambar 7.7 Volvox dan koloninya
Perhatikan Gambar 7.7! Gambar tersebut memperlihatkan salah satu contoh alga
berbentuk koloni yang dapat bergerak, yaitu Volvox. Alga ini juga berukuran
mikroskopis. Jika diamati dengan mikroskop, bentuknya menyerupai bola, sel-selnya
berflagela dua dan mempunyai sebuah bintik mata. Sel-selnya berhubungan melalui
benang-benang sitoplasma. Pada gambar terlihat alga ini mempunyai spermatozoid dan
ovum serta dapat dibedakan antara keduanya, maka perkembangbiakannya dapat
dilakukan secara seksual, yaitu dengan oogami. Volvox dapat pula berkembang biak
dengan aseksual, yaitu dengan menggunakan sel-sel vegetatif yang ukurannya lebih
besar, sel ini dinamakan gonidia. Gonidia akan membelah berulang-ulang sehingga
akan terbentuk koloni baru yang berukuran lebih kecil dari induknya, kemudian akan
terlepas menjadi individu baru. Setelah anak koloni terlepas semua, maka induk koloni
akan mati.
19
Peranan Chlorophyta
Chlorophyta mempunyai peranan di dalam kehidupan sebagai berikut:
20
Jenis ganggang hijau yang hidup di air tawar tidak mengahasilkan racun
Dari sifat-sifat yang tampak pada chlorophyceae,dapat diambil kesimpulan
bahwa chlorophyceae berasal dari flagellate yang setingkat mengalami
kemajuan-kemajuan perkembangan.Padanya ditemukan gambaran
perkembangan dari organisme yang sederhana ke yang makin menuju ke adanya
pembagian pekerjaan. talus heterotrik (yang terdiri atas pangkal yang melekat
pada substrat dan bagian yang bebas) dan kloroplas sederhana.
Phaeophyceae atau Ganggang coklat adalah salah satu kelas dari dari ganggang
berdasarkan zat warna atau pigmentasinya.Pigmen yang lebih dominan adalah pigmen
xantofil yang menyebabkan ganggang berwarna coklat. Pigmen lain yang terdapat
21
dalam Phaeophyceae adalah klorofil A dan C serta karoten.Sebagian besar
Phaeophyceae terdapat dilaut,hanya ada tiga jenis saja yang hidup di air tawar dan
jenis-jenis ini merupakan jenis yang langka.Phaeophyceae banyak terdapat didaerah
yang beriklim dingin.Alga ini banyak mendominasi bagian lateral daerah artik dan
antartik.Walaupun demikian, ada jenis-jenis lainnya yang hidup didaerah tropic dan
subtropik.Sebagian besar dari phaeophyceae hidup melekat pada subtract karang dan
lainnya.Beberapa diantaranya hidup sebagai epifit.
Paeophyta atau ganggang coklat dibagi menjadi tiga golongan,berdasarkan tipe
pergantian keturunan.Ganggang coklat ini hidup pada air laut, hanya beberapa jenis saja
yang di temukan di air laut,hanya bebepa saja yang hidup di air tawar, di laut
samudra,di daerah iklim sedang dan dingin. Ganggang coklat ini masuk dalam satu
kelompok yang sangat besar, Heterokontopyta,suatu eukaryotic kelompok organisma
yang di bedakan secara mencolok, ganggang ini lebih banyak di temukan irtidal,
terutama pada daerah belahan utara.Anggota phaeophyta di temukan sekitar 500 genus
dengan 5600 spesies.Pada daerah tropis,beberapa spesies ini dapat membentuk biomasa
penting.Semua ganggang coklat berbentuk benang atau lembaran,bahkan ada yang
menyerupai tumbuhan tingkat tinggi denganbagian-bagian serupa akar,batang, dan
daun.Umumnya ganggang coklat bersifat makroskopis,dan dapat mencapai ukuran lebih
dari30 meter, danm mempunyai gelembung-gelembung udara yang berfungsi sebagai
pelampung. Dan phaeophyta sendiri mempunyai peranan penting bagi kehidupan
manusia di antaranya:Sebagai bahan makanan,penghasil alginate di laboratorium,dalam
industri sebagai bahan kosmetik, farmasi,Dan penyusun fosil. Contoh Spesies
Phaeophyta, Fucus vesiculosus, Sargassum duplicatum, Sargassum binderi, Turbinaria
decurens, Padina australis hauck.
22
Ciri Umum Phaeophyta
a. Habitat
Phaeophyta sebagian besar hidup di air laut hanya beberapa saja yang hidup di
air tawar. Dan ada yang terdampar di pinggir pantai, melekat pada batu-batuan dengan
alat pelekat semacam akar (hold fast). Phaeophyta ini juga hidup di tempat yang
bersuhu dingin dan sedang.Phaeophyta ditemukan di seluruh dunia. Hampir semua
adalah organisme laut dan lebih dingin, air aktif, meskipun beberapa lebih suka iklim
tropis dan subtropis. Phaeophytes yang lebih sejuk karena iklim sejuk air itu mampu
bertahan lebih tinggi konsentrasi karbon dioksida, yang digunakan dalam fotosintesis.
Mereka ditemukan di lepas pantai hampir setiap negara. Mereka adalah bagian penting
dari flora laut, karena menyediakan makanan, tempat berlindung, pemijahan daerah,
dan substrat untuk berbagai hewan laut.
b. Struktur tubuh
Tubuh selalu berupa talus yang multi seluler yang berbentuk filament atau
lembaran atau menyerupai semak atau pohon yang dapat mencapai beberapa puluh
meter, terutama jenis-jenis yang hidup di lautan daerah iklim, dingin. Panjang tubuh
maximum mencapai 100m.
c. Struktur sel
Sel vegetatif mengandung khloroplas berbentuk bulat, bulat panjang, seperti
pita,mengandung khorofil a dan klorofil c serta beberapa xantofil misalnya fukosatin.
Cadangan makanan berupa laminarin dan manitol.Dinding sel menandung selulose dan
asam alginate.Umumnya dapat ditemukan adanya dinding sel, yang tersusun dari tiga
macam polimer, yaitu : selulosa, asam aginat, fukan dan fukoidin. Dimana algin dan
fukoidin lebih kompleks dari selulosa dan gabungan dari keduanya membentuk
fikokoloid. Kadang-kadang dinding selnya juga mengalami pengapuran. Inti selnya
berinti tunggal, bagian pangkal berinti banyak. Kloroplas dengan berbagai macam
bentuk, ukuran dan jumlah. Ganggang coklat ini memiliki pigmen klorofil a dan c.
karoten dan mengandung xantofil (Fukoxantin yang terdiri dari violaxantin,
flavoxantin, neofukoxantin a dan neofukoxantin b. selain itu ganggang coklat memiliki
cadangan makanan berupa laminaria , sejenis karbohidrat yang meyerupai dekstrin yang
lebih dekat dengan selulosa daripada zat tepung. Selain laminarin juga ditemukan
manitol, minyak dan zat-zat yang lainnya.
23
d. Perkembangbiakan
Perkembang biakan vegetatif (aseksual) dengan frakmentasi dan membentuk
spora (aplanospora dan zoospora). Zoospora yang dihasilkan memiliki 2 flagel yang
tidak sama panjang dan terletak di bagian lateral. Reproduksi generatif dengan
membentuk alat kelamin yang disebut konseptakel jantan dan konseptakel betina.
Didalam konseptakel jantan terdapat anteridium dan di dalam konseptakel betina
terdapat oogonium yang menghasilkan ovum. Spermatozoid membuahi ovum yang
menghasilkan zigot.
perkembang biakan pada bangsa ganggang coklat ini terjadi secara vegetatif,
sporik dan gametik. Perkembang biakan secara vegetatif dilakukan dengan
cperantara cabang-cabang kecil yang dibentuk di bagian basal dari thalussnya atau
dapat pula dilakukan secara fragmentasi thalussnya. Perkembangbiakan seksual
dilakukan secara oogamis ganggang ini bersifat monoeisis atau diesis.
1) Golongan isogeneratae
Yaitu golongan tumbuhan yang memiliki pergiliran isomorf. Sporofit dan
gametofit mempunyai bentuk dan ukuran yang sama secara morfologi tetapi sitologinya
berbeda. Contoh;Ectocarpus,danDictyota,Cutleria.
24
2) Golongan heterogeneratae
Yaitu golongan tumbuhan yang memiliki pergiliran keturunan yang heteromorf.
Sebagai hasil asimilasi dan zat makanan cadangan tidak pernah ditemukan zat tepung,
tetapi sampai 50% dari berat keringnya terdiri dari laminarin, sejenis karbohidrat yang
menyerupai dekstrin dan lebih dekat dengan selulosa dari pada dengan tepung.Selain
laminarin juga ditemukan manit, minyak dan zat-zat lain.Dinding selnya yang sebelah
dalam terdiri atas selulosa, sebelah luar terdiri dari pektin dan dibawah pektin terdapat
algin, suatu zat yang menyerupai gelatin, yaitu garam Ca dari asam alginat yang pada
laminaria merupakan sampai 20-60% dari berat keringnyaGolongan heterogenerate
yaitu golongan tumbuhan yang memiliki pergiliran keturunan yang heteromorf. Sporofit
dan gametofitnya berbeda secara morfologi maupun sitologinya.
Contoh:
Laminaria
25
3) Golongan Cyelosporae
Contoh:
Fucus
26
Macrocytis juga dibuat sebagai makanan suplemen untuk hewan ternak karena
kaya komponen Na, P, N, Ca.
Alga merah atau Rhodophyta adalah salah satu filum dari alga berdasarkan zat
warna atau pigmentasinya. Warna merah pada alga ini disebabkan oleh
pigmenfikoeritrin dalam jumlah banyak dibandingkan pigmen klorofil, karoten, dan
xantofil.Alga ini pada umumnya banyak sel (multiseluler) dan makroskopis.
Panjangnya antara 10 cm sampai 1 meter dan berbentuk berkas atau lembaran
Rhodophyta (algae merah) umumnya warna merah karena adanya protein
fikobilin, terutama fikoeritrin,tetapi warnanya bervariasi mulai dari merah ke coklat
27
atau kadang-kadang hijau karena jumlahnya pada setiap pigmen.Dinding sel terdiri dari
sellulosa dan gabungan pektik, seperti agar-agar, karaginan dan fursellarin. Hasil
makanan cadangannya adalah karbohidrat yang kemerah-merahan.Ada perkapuran di
beberapa tempat pada beberapa jenis. Jenis dari divisi ini umumnya
makroskopis,filamen,sipon, atau bentuk thallus, beberapa dari mereka bentuknya seperti
lumut.
Rhodophyta (ganggang merah).Umumnya hidup di laut dan beberapa jenis di air tawar,
mengandung pigmen kklorofi a, klorofil d, karoten, fikoeritrin, fikosianin. Tubuh bersel
banyak menyerupai benang atau lembaran.
Sebagian besar alga merah hidup di laut, banyak terdapat di laut tropika. Sebagian kecil
hidup di air tawar yang dingin dengan aliran deras dan banyak oksigen. Selain itu ada
pula yang hidup di air payau. Alga merah yang banyak ditemukan di laut dalam adalah
Gelidium dan Gracilaria, sedang Euchema spinosum menyukai laut dangkal.
28
b.Perkembangbiakan
c. Susunan Tubuh
Talus dari alga ini bervariasi mengenai bentuk tekstur dan warnanya. Bentuk
talus ada yang silindris, pipih dan lembaran. Rumpun yang terbentuk oleh berbagai
sistem percabangan ada yang tampak sederhana berupa filament dan ada pula yang
berupa percabangan yang komplek. Warna talus bervariasi merah, ungu, coklat, dan
hijau (Loveless, 1989).
d. Susunan Sel
Pada umumnya dinding sel terdiri dari dua komponen fibriler awan membentuk
rangka dinding dan komponen non fibriler berbentuk matrik.Tipe umum dari
komponen fibriler mengandung selulosa, sedangkan non fibriler tersusun dari galaktan
atau polimer dan galaktosa seperti agar, karaginin porpiran (Pandey,1995).Cadangan
makanan pada Rhodophyceae adalah karbohidrat yang tersimpan dalam bentuk
granula yang terletak dalam sitiplasma.Granula akan berwarna merah apabila diuji
dengan potassium iodide dan disebut tepung florodean.Cadangan makanan lain adalah
florodosida (Pandey, 1995).Pigmen terdiri dari klorofil a dan d, karotenoid, dan
29
fikobilia (fikoeritrin dan fikosianin). Keistimewaan dan sifat lain Rhodopyceae adalah
tidak ada sel yang dilengkapi alat gerak (Pandey, 1995).
Adapun alga dari devisi ini ditandai oleh sifat-sifat sebagai berikut :
Dalam reproduksinya tidak mempunyai stadia gamet berbulu cambuk
Reproduksi seksual denga karpogonia dan spermatia
Pertumbuhannya bersifat uniaksial (astu sel diujung thallus) dan multikasial
(banyak sel diujung thallus).
Alat perekat (Holdfast) terdiri dari perakan sel tunggal atau sel banyak.
Memiliki pigmen fikobilin yang terdiri dari fikoeritrin (berwarna merah) dan
fikosianin (berwarna biru).
Bersifat adaptasi kromatik, yaitu memiliki penyesuaian antara proporsi pigmen
dengan berbagai kualitas pencahayaan dan dapat menimbulkan berbagai warna
pada thalli seperti: merah tua, merah muda, pirang, coklat kuning dan hijau.
Memiliki persediaan makanan berupa kanji (Floridean starch).
Dalam dinding selnya terdapat selulosa, agar, carragean, porpiran dan
fulselaran.
1. Gelidium sp
30
Gelidium sp merupakan spesies Rhodophyta yang sangat rapuh karena
kandungan florideannya yang sangat tinggi. Alga ini memiliki sebaran habitat
perairan laut yang cukup luas, sehingga dapat ditemukan dibeberapa jenis perairan
laut. Kekhasan spora alga ini adalah dapat membentuk tunas. Metegenesis Gelidium
sp termasuk yang mengalami tiga fase, artinya dalam daur hidupnya kita dapat
menemukan. Gelidium dalam fase gametofit, karposforofit, dan tetrasporofit.
Contoh lain anggota dari Phaeophyta
2.
Batrachospermum
3.
skinaia furkellata
Manfaat Phaeophyta
31
obat pencuci rambut. Alga merah lain seperti Gracilaria lichenoides, Euchema
spinosum, Gelidium dan Agardhiella dibudidayakan karena menghasilkan bahan
serupa gelatin yang dikenal sebagai agar-agar. Gel ini digunakan oleh para
peneliti sebagai medium biakan bakteri dan fase padat pada elektroforesis gel,
untuk pengental dalam banyak makanan, perekat tekstil, sebagai obat pencahar
(laksatif), atau sebagai makanan penutup.
32
4. Chrysophyta (Alga Emas)
Domain :Eukaryota
Kingdom :Chloromaiveolata
Divisi :Heterokontophyta
Class : Chrysophyta
33
dengan oogami. Bersel tunggal atau banyak, mempunyai pigmen klorofil a, klorofil c,
karoten, xantofil dan fikosantin.
Hidup di tempat yang basah, laut, air tawar, dan merupakan fitoplankton. Habitatnya di
air tawar atau air laut, tempat-tempat yang basah, dan merupakan anggota menyusun
plankton.
a. HABITAT
Habitat Chrysophyta biasanya terdapat ditempat-tempat yang basah, air laut,
air tawar dan di tanah yang lembab. Untuk xantophyceae hidup di air tawar, air laut dan
tanah dan chrysophyceae hidupnya di air laut dan air tawar sedangkan
bacillariopphyceae di air laut,di air tawar ataupun pada tanah-tanah yang
lembab.Meskipun ada anggota chrysophyta yang hidup di laut, reproduksinya dilakukan
secara aseksual dengan pembelahan biner. Pada ganggang uniseluler reproduksi atau
perkembangbiakan dilakukan dengan pembentukan spora. Sedangkan pada ganggang
yang multiseluler reproduksi seksualnya dilakukan melalui penyatuan dari jenis gamet.
34
Contoh dari ganggang keemasan atau ganggang pirang adalah navicula,
synura, dan nishoous.
Alga ini dikenal sebagai diatomae atau ganggang kersik karena dinding sel tubuhnya
mengandung zat kersik. Kersik merupakan komponen penting
dalam plankton. Navicula sp hidup di air tawar dan di laut.
Tubuh Navicula sp terdiri atas dua bagian yaitu kotak (hipoteka) dan tutup (epiteka). Di
antara kotak dan tutup terdapat celah yang disebut rafe.
35
Bila Navicula mati, dinding selnya akan mengendap membentuk
tanah diatom yang kaya zat kersik. Tanah ini merupakan bahan dinamit, isolator, dan
bahan gosok penghalus.
b. STRUKTUR SEL
o Dinding Sel
Chrysophyta umumnya tidak berdinding sel. Bila ada dinding selnya maka terdiri
dari lorika (ex.Dinobryon dan kephryon). Atau tersusun dari lempengan silicon (ex.
Sinura dan mallomonas) atau tersusun dari cakram kalsium karbonat (ex.
Syracospoera). Struktur selnya tidak mempunyai dinding selulosa dan membrannya
menunjukkan kewujudan silica.
o Isi Sel
Xantophyceae
Terdapat inti sel: berentuk tunggal dan berbentuk banyak inti. Terdapat plastid
berbentuk cakram tanpa pienoid. Pigmen : klorofil a dan b, β karoten, xantofil.
Chrysophyceae
Berinti tunggal, plastida terdiri dari 1 atau 2, pigmen berupa klorofil a, b, c, β karotin,
xantofil, berupa lutein, diadinoxantin, fukoxantin dan dinoxantin.
Bacillariophyceae
Berinti tunggal dan berinti diploid, pigmen berupa klorofil a dan c, β karotin, xantofil.
o Kloroplas
36
kloroplas (girdle lamina). Kloroplas terdiri dari dua membrane (CER), jarak periplastida
antara dua kloroplas dan retikulumendoplasma sempit dan kurang adanya perbedaan
struktur.
o Ribosom
o Alat Gerak
Chrysophyta memiliki alat gerak yang terdiri dari flagel dan jumlahnya tidak
sama tiap marga (struktur dasar flagel pada alga mirip dengan flagel pada mahluk hidup
lain. Susunan benang flagel menunjukkan pola 9+2 dengan tipe akronematik (whiplash)
dan pantonematik (tinsei). Contoh: synura dan syracospaera mempunyai 2 flagel yang
sama panjangnya, dinobryon dan ocromonas, mempunyai 2 flagel yang tidak sama
panjangnya, chrysamoeba, memiliki 1 flagel. Kedudukan dan keadaan flagelumnya
berbeda, selnya boleh menjadi uniflagerum atau biflagerum. Jika biflagelat,
flagelumnya mungkin sama panjang atau tidak. Tingkat flagenta yang paling tinggi
yaitu heterokontois. Susunan tubuhnya ada yang berbentuk sel tunggal dan berbentuk
koloni. Sel heterokontous mempunyai 2 flagel yaitu flagel licin dengan bulu kaku
seperti pipa atau mastigonema dalam dua baris.
o Vakuola Kontraktil
Terdapat satu atau dua fakuola kontraktil dalam sel (tergantung pada spesies)
yang terletak dekat dasar dari flagel. Masing-masing fakuola kontrakil terdiri atas
vesikel kecil yang berdenyut dengan interfal yang teratur, mengeluarkan isinya dari sel.
Fakuola kontraktil yang terdapat pada alga yang berflagel fungsi utamanya adalah
osmoregulator.
o Badan Golgi
Badan golgi terletak di antara inti dan kontraltil fakuola. Badan golgi adalah
organela yang terdapat pada sel eukariotik, baik hewan maupun tumbuhan yang
strukturnya terdiri dari tumpukan fesikel bentuk cakram atau kantung.
o Nukleus
37
c. REPRODUKSI CHRYSOPHYTA
d. STRUKTUR TUBUH
Bentuk tubuh Chrysophyta kebanyakan bersel satu (uniseluler) dan bersel
banyak (multiseluler) dan tubuhnya biasanya berbentuk seperti benang. Pigmen
Chrysophyta berwarna keemasan, warna keemasan pada Chrysophyta disebabkan oleh
karoten dan xantofil. Di samping itu Chrysophyta mempunyai pigmen fotosintesis
termasuk klorofil dan karotenoid seperti fukoxantin dan diadinoxantin. Chrysophyta
memiliki klorofil A dan C dan klorofil tersebut tersimpan didalam kloroplas yang
berbentuk cakram atau lembaran.
e. PERKEMBANGBIAKKAN
Secara umum perkembangbiakan pada Chrysophyta terjadi secara generatif dan
vegetatif. Dengan membelah secara longitudinal dan fragmentasi terjadi menjadi 2
macam yaitu:
1. Koloni memisah menjadi 2 atau lebih (sel tunggal melepaskan diri dari koloni
kemudian membentuk koloni yang baru).
2. Sporik dengan membentuk 2 oospora (untuk sel yang tidak berflogel) dan
statospora (tipe spora yang unik yang ditemukan pada Chrysophyta, dengan bentuk
speris dan bulat, dinding spora bersilla, tersusun atas 2 bagian yang saling tumpang
tindih, mempunyai lubang atau pore ditutupi oleh sumbat yang mengandung gelatin).
38
KELAS CHRYSOPHYTA
Chrysophyta digolongkan ke dalam 3 kelas, yaitu:
Alga ini memiliki klorofil (pigmen hijau) dan xantofil (pigmen kuning) karena itu
warnanya hijau kekuning-kuningan. Contoh: Vaucheria. Vaucheria tersusun atas
banyak sel yang berbentuk benang, bercabang tapi tidak bersekat. Filamen mempunyai
banyak inti dan disebut Coenocytic.
Perkembangbiakan Xantophyceae dengan cara vegetatif yaitu pembelahan sel dan
fragmentasi secara sporik, dengan pembentukan zoopora misalnya tribonema. Dengan
cara pembentukan aplanospora contohnya botrydium, secara gametik dengan oogamet
contoh vaucheria dan isogamete contohnya adalah botrydium.
Gb. Vaucheria
39
Vaucheria tubuhnya tesusun atas banyak sel yang bebentuk benang, bercabang
tapi tidak bersekat. Filament mempunyai banyak inti dan menyebar yang disebut
dengan Coenocytic. Vaucheria tumbuh melekat pada substrat dengan menggunakan
alat yang berbentuk akar.
Perkembangbiakan vegetatif Vaucheria berlangsung dengan pembentukan
zoospora yang berkumpul dalam sporangium pada ujung filament. Selanjutnya inti di
dalam sporangium membelah secara meiosis dan menghasilkan zoospora. Zoospora
tersebut berinti banyak dan mempunyai flagel yang tumbuh di seluruh permukaannya.
Setelah sporangium masak, zoospora akan keluar dan tumbuh menjadi Vaucheria baru.
a. Susunan Tubuh
b. Susunan Sel
umumnya tidak memiliki dinding sel, bila mempunyai dinding sel, terdiri dari pectin
dan silikon (SiO3). Terdiri dari dua bagian yang saling menutupi, seperti pada
tribonema sp.
c. Alat Gerak
berupa dua buah flagel.
d. Isi Sel
terdapat inti sel berbentuk tunggal dan banyak inti, terdapat plastid berbentuk cakram
tanpa pirenoi.
40
e. Habitat
umumnya dalam semua situasi air, tetapi terutama dalam air dingin. Mereka membuat
atas sebagian besar plankton, tetapi ada beberapa bentuk terlampir.
Alga ini memiliki pigmen keemasan (karoten) dan klorofil. Tubuh ada yang
bersel satu, contohnya Ochromonas dan bentuk koloni, contohnya Synura.
Tubuh ada yang bersel satu, contohnya Ochromonas dan bentuk koloni,
contohnya Synura. Genus-genus yang mempunyai peranan penting ialah Coccolith spp.,
Synura spp., Chrysamoeba. Genus Coccolith berukuran sangat kecil (0,5 mm),
berdinding kapur, dan dapat ditemukan sebagai tanah kokolit yang tebal pada dasar laut
41
yang tidak begitu dalam, sebagai makanan ikan tidak begitu penting. Genus Synura
merupakan koloni kecil yang terdiri dari sel-sel yang berflagel. Genus Chrysamoeba,
bentuknya seperti Amoeba yang mempunyai sedikit klorofil dan hidup seperti Amoeba
biasa, dapat mengambil makanan seperti Rhizopoda, tetapi cara hidupnya seperti
spesies-spesies yang holofitik, jadi menurut sistematika tetap suatu saprofitik tipe dari
Chrysophyceae.
42
3. Kelas Diatom (Bacillariophyceae)
Diatom banyak ditemukan dipermukaan tanah basah misal, sawah. Tanah yang
mengandung diatom berwarna kuning keemasan. Tubuh ada yang uniseluler dan koloni.
Dinding sel tersusun atas dua belahan yaitu kotak (hipoteca) dan tutup (epiteca).
Reproduksi secara aseksual yaitu dengan cara membelah diri.
Contohnya: Navicula, Pannularia dan Cyclotella.
Gb.Naviculla
Kelas Bacillariophyceae mempunyai alat gerak yang berupa flagel yang terdapat
pada sperma. Isi sel berinti tunggal dan berinti diploid. Klas Bacillariophyceae ini
disebut juga klas diatom. Tanah yang mengandung diatom berwarna kuning keemasan.
Contoh: Navicula,sp. Tubuh Navicula terdiri atas dua bagian yaitu kotak atau hipoteka
dan tutup atau epiteka.
43
Diantara bagian kotak dan tutup terdapat celah yang disebut rafe. Perkembang
biakan Navicula secara vegetatif dan generatif.
Perkembang biakan vegetatif Navicula dengan membelah diri. Setiap inti diatom
membelah menjadi dua, diikuti pembagian sitoplasma menjadi dua bagian. Selanjtnya,
dinding sel Navicula memisah menjadi kotak dan tutup. Pada sel anakan baik kotak
maupun tutup akan berfungsi sebagai tutup dan masing-masing akan membentuk kotak
baru. Dengan demikian sel anakan yang berasal dari kotak akan mempunyai ukuran
lebih kecildaripada sel anaknya. Peristiwa ini berlangsung berulang kali.
44
Frustula ini tersusun oleh zat pectin yang dilapisi silicon. Epiteka dan
hipoteka tersusun oleh valve atas dan valve bawah. Valve tersusun dari:
rafe, stria, nodulus pusat dan nodulus kutub. Pennales, pina berarti sirip,
strianya tersusun menyirip, banyak ditemukan diair tawar. Centrales,
strianya tersusun memusat, banyak ditemukan di air laut.
Alat geraknya berupa flagel yang terdapat pada sperma. Berinti tunggal
dan berinti diploid, pigmen klorofil a dan c, beta karotin serta xantofil
(fukosantin) Habitatnya umumnya dalam semua situasi air, tetapi terutama
dalam air dingin. Sebagian besar sebagai plankton.
Diatom berkembang biak melalui pembelahan diri dan konjugasi. Pada proses
pembelahan diri, sesudah intinya menjadi dua tutup dan wadahnya mulai berpisah
masing-masing membawa spora dari protoplasma. Sesudah itu masing-masing belahan
membuat dinding baru begitu rupa sehingga dinding yang baru dibuat menjadi wadah-
wadahnya. Dengan cara membelah diri ini, maka ada spesimen-spesimen baru yang
besarnya selalu sama dengan induknya, akan tetapi ada spesimen-spesimen yang
menjadi lebih kecil sampai ukuran terbatas. Spesimen-spesimen yang mencapai ukuran
terkecil ini harus mengadakan konjugasi. Gumpalan protoplasma dari hasil
bercampurnya 2 protoplasma ini membesar sampai ukuran protoplasma dari induknya
semula dan sesudah itu protoplasma ini membuat hipoteka dan epiteka dengan ukuran-
ukuran yang sama dengan induknya tadi.
Ada dua kelompok utama ganggang emas: chrysomonads air tawar dan laut
silicomonads.
1. Chrysomonads
The chrysomonads atau chrysophaceae, kebanyakan ditemukan di air tawar. Mereka
memiliki bentuk reproduksi yang heterokont, ini memiliki dua flagela berukuran merata
dengan fungsi yang berbeda, yaitu 45 derajat relatif terhadap satu sama lain. Mereka
memiliki eyespot terletak dekat pangkal flagella, dalam kloroplas. Beberapa bentuk
kista yang terbuat dari silika, dan lain-lain memiliki bentuk amoeboid, dimana bergerak
melalui perpanjangan sitoplasma. Sebagian berenang bebas, tetapi beberapa filamen
palmate bentuk yang menyerupai daun kelapa dalam bentuk. Banyak ahli biologi
percaya bahwa mereka berevolusi dari hubungan simbiosis dengan cyanobacteria, inilah
bagaimana mereka mengembangkan kemampuan untuk melakukan fotosintesis.
45
2. Silicomonads
silicomonads laut atau synurophyceae juga memiliki dua flagela: flagela panjang
tunggal dan whiplash flagel pendek. Mereka membentuk kerang menyerupai bintang
silika yang telah terpelihara dengan baik dalam catatan fosil. Ketika kondisinya tepat,
mereka membentuk pemekaran, di mana jutaan ganggang dapat ditemukan bersama
dalam satu area. Tidak seperti mekar pasang merah, racun yang dibuat oleh mekar dari
silicomonads tidak diketahui berbahaya bagi manusia atau mamalia lain, tetapi bisa
berbahaya bagi ikan. Disarankan tetap tidak makan ikan atau berenang di air di mana
alga mekar emas sedang berlangsung.
MANFAAT CHRYSOPHYTA
46
Sebagai bahan hidroponik, pengganti tanah atau campurannya.
47
Tabel ciri-ciri perbedaan tujuh kelas Alga
48
Ciri-ciri dan Perbedaan Alga Cokelat, Merah, Keemasan, Hijau, dan Diatom :
Ciri-ciri Alga cokelat Alga merah Alga keemasan Alga hijau Diatom
(Phaeophyta) (Rhodophyta) (Chrysophyta) (Chlorophyta) (Bacillariophyta)
Contoh Turbinaria Gracilaria Navicula Chlorella Ulva Actinastrum
Fucus Gelidium Pinnularia Spirogyra Desmidium
Sargassum Eucheuma Synura Bacteriastrum
Pigmen klorot’il a dan c, klorofil a dan b, klorofil a dan c, klorofil a, b, B- klorofil a dan c,
fukosantin, karotenoid, B-karoten, karoten, santofil karotenoid,
karolen, . fikosianin, santofil fukosatin,
sanlofil fikoeritrin diatoksantin,
diadinoksantin
Habitat pantai, air laut, air tawar dan air tawar dan 90% di air air tawar dan air
air tawar air laut air laut tawar dan 10% laut
di laut
Bentuk talus benang atau benang atau batang atau benang, talus terdiri dari
seperti seperti seperti telapak lembaran, bola 2 bagian,
tumbuhan tumbuhan tangan epiteka dan
tingkat tinggi tingkat tinggi hipoteka
Dinding sel selulosa, asam manan dan kersik/silika selulosa silika (kersik)
alginat xilan
49
makanan,
farmasi, dan
pupuk
50
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
1. Alga merupakan tumbuhan tingkat rendah jenis Thallopyta
2. Alga memiliki dua sel yaitu sel eukariotik dan sel prokariotik.Yang termasuk
Alga prokariotik adalah alga hijau dan alga biru sedangkan Alga eukariotik
adalah Alga hijau,Alga coklat,Alga merah dan Alga Emas.
3. Alga memiliki manfaat maupum peranan seperti:
Alga hijau: Produsen dari ekosistem air, danSebagai alternatif bahan
pangan bagi astronot, terutama spesies chlorela (karena kandungan
chlorelinnya banyak mengandung vitamin E).
Alga coklat: Ganggang coklat dapat dimanfaatkan dalam industri
makananPhaeophyta sebagai sumber alginat banyak dimanfaatkan dalam
dunia industri tekstil untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
bahan industri, kalsium alginat digunakan dalam pembuatan obat-obatan
senyawa alginat juga banyak digunakan dalam produk susu dan makanan
yang dibekukan untuk mencegah pembentukan kristal es. Dalam industri
farmasi, alginat digunakan sebagai bahan pembuat bahan biomaterial
untuk teknik pengobatan.Dapat digunakan sebagai pupuk organik karena
mengandung bahan-bahan mineral seprti potasium dan hormon seperti
auxin dan sylokinin yang dapat meningkatkan daya tumbuh tanaman
untuk tumbuh, berbunga dan berbuah.
Alga merah: Alga merah dapat menyediakan makanan dalam jumlah
banyak bagi ikan dan hewan lain yang hidup di laut. Jenis ini juga
menjadi bahan makanan bagi manusia misalnya Chondrus crispus
(lumutIrlandia) dan beberapa genusPorphyra. Chondrus crispus dan
Gigortina mamilosa menghasilkan karagen yang dimanfaatkan untuk
penyamak kulit, bahan pembuat krem, dan obat pencuci rambut. Alga
merah lain seperti Gracilaria lichenoides, Euchema spinosum, Gelidium
dan Agardhiella dibudidayakan karena menghasilkan bahan serupa
51
gelatin yang dikenal sebagai agar-agar. Gel ini digunakan oleh para
peneliti sebagai medium biakan bakteri dan fase padat pada
elektroforesis gel, untuk pengental dalam banyak makanan, perekat
tekstil, sebagai obat pencahar (laksatif), atau sebagai makanan penutup.
Alga emas: Berguna sebagai bahan penggosok, bahan pembuat isolasi,
penyekat dinamit, membuat saringan, bahan alat penyadap suara, bahan
pembuat cat, pernis, dan piringan hitam. Chrysophyta merupakan bagian
yang terdiri dari fitoplankton. Navicula merupakan fitoplankton dilaut
sehingga dikenal sebagai grass of the sea. Beberapa hewan laut kecil
seperti udang-udangan dan larva ikan memperoleh karbohidrat, lemak,
dan protein dari diatomae.
4. Selai bermanfaat algajuga memberikan dampak negati pada kehidupan yaitu
seperti: Dapat mengganggu jika perairan terlalu subur, Membuat air berubah
warna dan menjadi bau,Menjadi masalah dalam proses penjernihan
air,Menyebabkan penyumbatan pada saringan pengolahan air,Akibat
pertumbuhan algae hijau terhadap kualitas air,Air yang dipergunakan sebagai air
minum harus memenuhi beberapa syarat antara lain, syarat fisika (tidak berbau,
jernih, tidak berasa dan tidak berwarna). Syarat kimia (tidak mengadung zat-zat
beracun tidak lebih dari standart yang telah ditetapkan) dan syarat biologis
(bakteri coli yang terkandung dalam air tidak boleh lebih dari standart yang
ditetapkan).Kehadiran alga hijau dalam air dapat meyebabkan Perubahan warna
air,Air menjadi licin karena dapat menghasilkan lendir,Dapat menimbulkan bau
dan rasa pada air,Dapat menyebabkan kerapuhan pada beton.
3.2 Saran
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kesepurnaan, karena
kami hanyalah manusia yang penuh dengan keterbatasan, maka dapat dipastikan bahwa
penulisan makalah ini tidaklah sempurna meskipun kami telah berusaha semaksimal
mungkin.Oleh karena itu kami menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun
untuk perbaikan makalah ini.
52
INDEKS
A I
Alga 4 Isogami 10
Anteredium 15 Isomorf 11
Aparatus neuromotor 9
Autotrof 4 K
Kariogami 15
B Karoten 4
Bleparolas 19 Klukariotik 4
C O
Coenocytic 39 Oogonium 15
F P
Fikosantrin 4 Pektin 8
Fikosianin 4 Pirenoid 8
Fikoeritrin 4 Plasmogami 15
Fotoautotrof 33 Protococcus 7
Fragmentasi 5
S
G Sefon 6
Gonidia 19 Selulosa 8
Stigma 12
H
Heteromorf 11 T
Heterokantois 37 Trentepolia 7
Hoospora 5
X
Xantofil 4
53
DAFTAR PUSTAKA
http://educorolla3.blogspot.com/2009/03/para-ahli-biologi-awalnya.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Ganggang_keemasan
http://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/chlorophyta-algae-hijau/
http://algahijau99.blogspot.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Alga_merah
https://mazara30.wordpress.com/2012/11/30/alga-coklat-phaeophyceae-ciri-
phaeophyta/
http://cindyharyono.wordpress.com/2008/12/12/hello-world/.jumat.30sept
2011.18.00 wita
http://algahijau99.blogspot.com/
http://smart-pustaka.blogspot.com/2011/03/alga-hijau.html
http://articara.com/pengertian-alga
http://r0edin.blogspot.com/2009/11/alga-hijau.html
http://www.sridianti.com/ciri-ciri-alga-emas.html
http://syadzlibio.blogspot.com/2011/09/klasifikasi-alga.html
54