Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

(2014, March 23) Fitoplankton Air Tawar

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

TUGAS PLANKTONOLOGI

FITOPLANKTON DI AIR TAWAR




Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. 230110130
2. 230110130
3. 230110130
4. 230110130
5. 230110130
6. Gadza Bhara Tama 230210130079
7. Puji Apriliantimaya 230210130086
8. Junius E. Simanjorang 230210130090

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Padjadjaran
2014
BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Fitoplakton menurut Arinardi, dkk (1997) merupakan nama untuk plankton tumbuhan
atau plankton nabati. Menurut Boney (1998) biota Fitoplankton adalah tanaman yang
diklasifikasikan ke dalam kelas alga. Ukurannya sangat kecil, tak dapat dilihat dengan mata
telanjang. Ukuran yang paling umum berkisar antara 2 200 mikro meter (1 mikro meter =
0,001 mm). Fitoplankton umumnya berupa individu bersel tunggal, tetapi ada juga yang
membentuk rantai.
Fitoplankton dapat berperan sebagai salah satu dari parameter ekologi yang dapat
menggambarkan kondisi suatu perairan. Salah satu cirri khas organisme Fitoplankton yaitu
merupakan dasar dari mata rantai pakan di perairan (Dawes, 1981). Oleh karena itu,
kehadirannya di suatu perairan dapat menggambarkan karakteristik suatu perairan apakah
berada dalam keadaan subur atau tidak.
Fitoplankton membentuk sejumlah besar biomassa di laut, kelompok ini hanya diwakili
oleh beberapa filum saja. Sebagian besar bersel satu dan mikroskopik, dan mereka termasuk
filum Chrysophyta, yakni alga kuning-hijau yang meliputi diatom dan kokolifotor.Selain ini
terdapat satu kelompok besar dari Dinoflagellata (Pyrophyta).
Fitoplankton pun hidup di air tawar. Filum filum yang sebagian besarnya hidup di
tawar adalah Cyanophyta yakni alga berpigmen hijau biru, Chlorophyta yang berpigmen
hijau, dan Euglenophyta yang memiliki bintik mata sejati.
Fitoplankton hanya dapat dijumpai pada lapisan permukaan saja karena mereka hanya
dapat hidup di tempat-tempat yang mempunyai sinar matahari yang cukup untuk melakukan
fotosintesis. Mereka akan lebih banyak dijumpai pada tempat yang terletak di daerah
continental shelf dan di sepanjang pantai dimana terdapat proses upwelling. Daerah ini
biasanya merupakan suatu daerah yantg cukup kaya akan bahan-bahan organik.
1.2 Identifikasi
1. Tinjauan Taksonomi Cyanophyta, Chlorophyta, dan Euglenophyta
2. Ciri ciri morfologi Cyanophyta, Chlorophyta, dan Euglenophyta
3. Metode Reproduksi Cyanophyta, Chlorophyta, dan Euglenophyta

1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui taksonomi Fitoplankton yang hidup di air tawar
2. Mahasiswa dapat mengetahui ciri-ciri morfologi Fitoplankton yang hidup di air tawar
3. Mahasiswa dapat mengetahui metode reproduksi Fitoplankton yang hidup di air tawar






















BAB II
ISI

Fitoplankton adalah komponen autotrof plankton. Autotrof adalah organisme yang mampu
menyediakan atau mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik
dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai
produsen, sebagian besar Fitoplankton berukuran terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata
telanjang. Akan tetapi, ketika berada dalam jumlah yang besar, mereka dapat tampak seperti
warna hijau di air karena mereka mengandung klorofil dalam sel-selnya (walaupun sebenarnya
dapar bervariasi warna untuk setiap spesies Fitoplankton karena kandungan klorofil yang
berbeda atau memiliki tambahan pigmen seperti phycobiliprotein). (Thurman, H. V., 1997)
Fitoplankton memperoleh energy melalui proses yang dinamakan fotosintesis sehingga
mereka harus berada pada bagian permukaan-permukaan (disebut sebagai zona euphotic) lautan,
danau atau kumpulan air yang lain. Melalui fotosintesis, Fitoplankton menghasilkan banyak
oksigen yang memenuhi atmosfer bumi. (Thurman, H. V., 1997)
Fitoplankton dikelompokkan ke dalam lima filum yakni Cyanophyta, Chlorophyta,
Chrysophyta, Euglenophyta, dan Pyrrhophyta. Sebagian besar hidup di air asin atau laut, akan
tetapi terdapat Fitoplankton yang hidup di air tawar baik di sungai (Potamoplankton), di danau
(Limnoplankton), di kolam (Heleoplankton). Fitoplankton yang hidup di air tawar yakni, filum
Cyanophyta, Chlorophyta dan Euglenophyta.

2.1 Tinjauan Taksonomi
Fitoplankton yang sebagian besar hidupnya di air tawar , antara lain:
1. Cyanophyta

Cyanophyta adalah nama ilmiah untuk ganggang hijau-biru. Dinamakan demikian
karena jenis yang pertama kali ditemukan berwarna biru kehijauan. Cyanophyta juga
dikenal dengan nama cyanobacteria, myxophyta, dan blue green alga (BGA). Cyanophyta
dimasukkan ke dalam kingdom monera bersama bakteri karena selnya prokariot.Menurut
Sumich (1992) Cyanophyta umumnya ditemukan melimpah didaerah intertidal dan
estuari tetapi dapat dijumpai pula diperairan tropis dan sub tropis.
Cyanophyta hanya memiliki satu kelas yaitu cyanophyceae.Kelas ini terdiri dari 3
ordo, yaitu chroococcales, chamaesiphonales, hormogonales.
Ordo Chroococcales

Berbentuk tunggal atau kelompok tanpa spora, warna biru kehijau-hijauan.Umumnya
alga ini membentuk selaput lender pada cadas atau tembok basah.Setelah pembelahan
sel-sel tetap bergandengan dengan perantaraan lendir tadi dan dengan demikian terbentuk
kelompok atau koloni.
Ordo Chamaesiphonales
Alga bersel tunggal atau merupakan koloni berbentuk benang, mempunyai spora.
Benang-benang itu dapat putus-putus merupakan hormogonium, yang dapat merayap dan
merupakan koloni baru. Spora terbentuk dari isi sel (endospora).Setelah keluar dari sel
induknya, spora dapat menjadi tumbuhan baru. Untuk menghadapi kondisi yang buruk
dapat membentuk sel-sel awetan dengan menambah zat makanan cadangan serta
mempertebal dan memperbesar dinding sel.
Chamaesiphonales dibagi menjadi 3 famili yaitu :
a. Famili Pleurocapcaceae
b. Famili Dermocarpaceae
c. Famili Chamoesiphonaceae

Ordo Hormogonales
Sel-selnya merupakan koloni berbentuk benang, atau diselubungi oleh sutu membran.
Benang-benang itu melekat pada substratnya, tidak bercabang, jarang mempunyai
percabangan sejati, lebih sering mempunyai percabangan semu. Benang-benang itu selalu
dapat membentuk hormogonium.
Ordo Hormogonales dibagi menjadi 5 famili yaitu:
a. Famili Oscillatoriaceae
Familia oscillatoriaceae ini hidup dalam air atau di atas tanah yang basah, sel
selnya bulat, berupa benang benang dan akhirnya membentuk koloni yang
berlendir. Pada jarak - jarak tertentu di benang benang itu terdapat sel sel yang
dindingnya tebal yang kehilangan zat warna yang berguna untuk asimilasi, hingga
kelihatan kekuning kuningan dan dinamakan heterokista.Contoh spesies ini yaitu
Spirullina
b. Famili Nostocaceae
Trikom tidak bercabang dan heterokist dan akinet terdapat pada organisme
dewasa. Heterokist mungkin bersambung atau interkalar. Contoh spesies ini yaitu
Nostoc
c. Famili Scytonemataceae
Trikom disertai membran yang berwarna. Trikom dicirikan oleh percabangan
palsu tanpa pembelahan sel inisiasi pada bidang yang baru putus atau tumbuh
menyambung membran. Contoh spesies ini yaitu :Tolipotrix sp.
d. Famili Stigonemataceae
Trikom dari beberapa genera adalah pluriseriata. Trikomnya berbeda dari
cyanophyta lainnya. Dalam percabangannya yaitu dimulai oleh pembelahan sel pada
bagian yang baru. Contoh spesies ini yaitu Hapalosiphon.
e. Famili Rivullariaceae
Memiliki ciri-ciri yaitu trikomnya meruncing dari dasar sampai apeks atau dari
tengah ke arah 2 ujung.
2. Chloropyhta

Ganggang hijau / Chlorohyta adalah salah satu kelas dari ganggang berdasarkan
zat warna atau pigmentasinya.Ganggang hijau ada yang bersel tunggal dan ada pula yang
bersel banyak berupa benang, lembaran atau membentuk koloni spesies ganggang hijau
yang bersel tunggal ada yang dapat berpindah tempat, tetapi ada pula yang menetap.

Ganggang hijau merupakan golongan terbesar diantara .Jenis yang hidup diair
tawar, bersifat kosmopolit, terutama hidup di tempat yang cahayanya cukup seperti
kolam, danau, genangan air, Chlorophyta ditemukan pula pada lingkungan semi akuatik
yaitu pada batu-batuan, tanah lembab dan kulit batang pohon yang lembab.
Banyak diantara anggota divisi ini yang benar-benar menyerupai tumbuhan.
Keberadaan dinding sel yang terdiri dari klorofil a dan b adalah ciri-ciri tumbuhan.
Chlorophyta terdapat 500 genus dan 8000 spesies.chlorophyta memiliki 1 kelas,
yaitu chlorophyceae. Dan ada empat ordo, yaitu:
Ordo Volvocales

Pada umumnya memiliki uniseluler sel sempurna (punya mitokondria badan
golgi, reticulum endoplasma, dan organel). Bentuk tubuhnya ada yang uniseluler,
koloni, dan filament. Ordo ini ada yang memiliki flagel dan ada juga yang tidak
memiliki flagel. Pada umumnya fototaksis positif (bila ada cahaya maka akan
mendekati cahaya tersebut). Ordo ini memiliki lima famili, yaitu:
a. Famili Polyblepharidaceae
Uniseluler, memiliki dinding sel tebal atau tidak mempunyai
dinding sel dan umumnya memiliki flagel
Contoh genus: Polybleparides, Pyramimonas.
b. Famili Chlamydomonadaceae
Umumnya unisel, berdinding tebal, berflagel 2 atau 4
Contoh genus: Chlamydomonas, Polytoma.
c. Famili Phacotaceae
Memiliki dinding sel sel tebal yang disebut lorika atau membran
yang mengandung mangan atau besi. Uniseluler, flagel umumnya 2
Contoh genus Phacotus dan Pteromonas (lorika tidak berpori),
Dysmorphococcus (lorika berpori)
d. Famili Volvocaceae
Umumnya koloni, diselaputi oleh gelatin yang masih, dinding sel
mengandung selulosa, jumlah flagel 2, bentuk koloni bulat, speris
atau ellipsoid.
Contoh genus Pandorina, Platidorina, Gonium,dll.
e. Famili Spondylomoraceae
Koloni, tidak diselaputi gelatin, Flagel berjumlah 2
Contoh genus: Spondylomorum dan Pyrobotrys
Ordo Tetrasporales
Bentuk selnya ada yang Uniseluler ada yang koloni. Hewan ini tidak memiliki
flagel.Ordo ini memiliki 2 famili, yaitu:
a. Famili Palmelaceae
Sangat mirip dengan Chlamydomonadaceae tapi tidak berflagel.
Contoh genus Palmella, Gloeococcus dan Gloeocystis.
b. Famili Tetrasporaceae
Koloni, Memiliki pseudoflagel (tidak dapat bergerak) pada kutub
anterior.
Contoh genus Tetraspora, Apiocystis
Ordo Chlorococcales

Hewan ini memiliki bentuk uniseluler dan koloni.Dan tidak memiliki flagel.
Ordo ini memiliki 4 famili, yaitu:
a. Famili Chlorococcaceae
Umumnya berbentuk kokus dan dalam koloni berbentuk speris.
Contoh genus : Chlorococcum dan neochloris
b. Oocystaceae
Memiliki penyebaran yang luas, Umumnya uniseluler, tidak bergerak,
Tidak menghasilkan zoospora
Contoh genus Chlorella, Ankistrodesmus, Oocystis dan Golenkinia
c. Hydrodictiaceae
Umumnya koloni. Contoh genus : Hydrodiction, Pediastrum, Sorastrum.
d. Scened-esmaceae
Umumnya koloni. Contoh genus: Scenedesmus (jumlah sel dalam
koloni 4, 8 atau 16 sel).


Ordo Zygnematales

Pada Umumnya uniseluler, koloni, filamen atau desmid, Tidak memiliki
flagel. Biasanya hidup di air tawar atau payau. Yang berbentuk koloni ada yang
menghasilkan lendir yang mengapung dan menimbulkan bau busuk. Ordo ini
memiliki 3 famili, yaitu:

a. Famili Zygnemataceae
Dinding sel diliputi oleh lender, Umumnya filament
Contoh genus Zygnema, Sirogonium, Mougeotia dan Spyrogyra.
b. Famili Desmidiaceae
Uniseluler, koloni atau filament, Sel tersusun atas 2 semisel yang sama
persis, Dinding sel terdiri dua lapis diliputi lender, Hidup di perairan
sedikit asam (pH 5-6)
Contoh Genus Closterium, Desmidium, Cosmarium.
c. Famili Mesotaeniaceae
Contoh genus Mesotanium, Spirotaenia, Netrium dan Cylindrocystis


3. Euglenophyta

Euglenophyta yang disebut juga euglenozoa, euglenoid dan euglenophytes adalah
organisme bersel satu yang mirip hewan (holozoik) karena tidak memiliki dinding sel dan
mempunyai alat gerak berupa flagel yang dapat bergerak bebas, mirip tumbuhan
(holofitik) karena memiliki klorofil dan mampu berfotosintesis. Euglenophyta hanya
memiliki 40 genus dan 800 spesies yang berasal hanya dari satu kelas yaitu
Euglenophyceae yang terdiri atas 3 ordo, yaitu :
1. Euglenales yang memiliki 1 Famili yaitu Euglenaceae dan terdiri atas 3 genus
yaitu Euglena, Phacus, Trachelomonas
2. Peranemales/Eutreptiales memiliki 1 famili Eutreptiaceae dan terdiri atas 3
genus yaitu Astacia, Peranema, Hyalophacus
3. Rhabdomonadales terdiri atas 1 famili dan 1 genus yaitu Rhabdomonadacea
dan Petalomonas

2.2 Ciri ciri morfologi
1. Cyanophyta
Ciri-ciri utama dari cyanophyta adalah bersifat prokariotik yang tidak memiliki
membran inti. Bahan ini terdapat pada suatu daerah didalam sitoplasmanya. Alga ini
mempunyai klorofil a dan pigmen biru (fikosianin). Klorofil tidak terdapat dalam
kloroplas, melainkan pada membran tilakoid. Oleh karena memiliki klorofil maka dapat
berfotosintesis, maka alga ini dapat menghasilkan gula dan oksigen.Inilah sifat yang tidak
dimiliki oleh bakteri pada umumnya.
Pigmen fikosianin mengakibatkan warna hijau kebiruan. Beberapa dari alga ini ada
juga yang berwarna cokelat, hitam, kuning, merah, dan hijau. Warna merah disebabkan
oleh pigmen fikoeritrin sedangkan warna kuning disebabkan oleh pigmen karoten.
Pada umumnya alga hijau biru memiliki kemampuan mengikat nitrogen dari udara.
Proses pengikatan nitrogen ini dilakukan oleh sel khusus yang disebut heterosista.
Heterosista dihasilkan oleh cyanophyta berbentuk benang. Ukuran heterosista lebih besar
dibandingkan sel didekatnya serta memiliki dinding sel yang lebih tebal. Oleh karena
kemampuan mengikat nitrogen ini, alga hijau biru dapat menyuburkan habitatnya, atau
menguntungkan organisme lainyang bersimbiosis dengannya. Cyanophyta ada yang
mampu menghasilkan racun. Racun yang dikeluarkan di perairan dapat mematikan
organisme lain.
a. Struktur Sel Cyanophyta
Alga hijau biru ada yang uniseluler seperti Anacystis, ada yang membentuk
koloni seperti Microcystis, dan ada pula yang berbentuk benang (filament) seperti
Anabaena. Cyanophyta tidak memiliki flagela. Mereka bergerak dengan meluncur
sepanjang permukaan. Cyanophyta tersusun atas sebagai berikut : dinding sel,
membran sel, sitoplasma yang terdapat asam inti.
Selubung Lendir
Selubung lendir terdapat disebelah luar dinding sel. Selubung lendir berfungsi
mencegah sel dari kekeringan.Selain itu, lendir dapat memudahkan sel bergerak,
karena beberapa alga ini dapat bergerak dengan gerakan osilasi (maju mundur).
Belum dapat dipastikan apa yang menyebabkan alga ini bergerak.
Dinding Sel
Dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa dan selulosa, kadang-kadang
berlendir.Memiliki dinding sel yang tebal, lentur, dan Gram negatif.
Membran Sel
Membran sel berfungsi mengatur keluar-masuknya zat dari dan kedalam sel.
Terdapat pelipatan membran sel kearah dalam membentuk lamella fotosintetik
atau membran tilakoid. Pada membran tilakoid inilah terdapat klorofil. Jadi
berbeda dengan sel eukariotik yang memiliki klorofil didalam kloroplas, alga
hijau biru tidak memiliki kloroplas.
Sitoplasma
Sitoplasma merupakan koloid yang tersusun atas air, protein, lemak, gula,
mineral-mineral, enzim, ribosom, mesosom dan DNA. Ribosom merupakan
organel untuk sintesis protein, sedangkan mesosom merupakan penonjolan
membran kearah dalam yang berperan sebagai penghasil energi. Di dalam
sitoplasma inilah berlangsung proses metabolisme sel.
2. Chlorophyta
a. Susunan Tubuh
Struktur tubuh bervariasi baik dalam ukuran, bentuk maupun susunannya. Untuk
mencakup sejumlah besar variasi tersebut, maka chlorophyta dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
Sel uniseluler dan motil (contoh :Chlamydomonas)
Sel uniseluler dan non motil (contoh :Chlorella)
Sel senobium (koloni yang mempunyai jumlah sel tertentu sehingga mempunyai
bentuk yang relatif tetap)
Koloni tak beraturan (contoh :tetraspora)
Filamen (ada yang bercabang dan tidak bercabang)
Heterotrikus (filamen barcabang bentuknya terbagi menjadi prostate dan erect)
Foliaceus atau parenkimatis (filamen yang pembelahan sel vegetatif terjadi lebih
dari satu bidang.
Tubular (talus yang memiliki banyak inti tanpa sekat melintang)
b. Susunan Sel
Dinding sel
Dinding sel tersusun atas 2 lapisan, lapisan dalam yang tersusun atas selulosa dan
lapisan luar tersusun atas pektin tetapi beberapa ordo Volvocales dindingnya tidak
mengandung selulosa, melainkan tersusun oleh glikoprotein. Dinding sel caulerpales
mengandung xylan atau mannan. Banyak jenis chlorophyceae mempunyai tipe
ornamentasi dinding yang berguna dalam klasifikasi.
Kloroplas
Kloroplas terbungkus oleh sistem membran rangkap. Pigmen yang terdapat dalam
kloroplas yaitu klorofil a dan klorofil b, beta karoten serta berbagai macam xantofil
(lutein, violaxanthin, zeaxanthin) kloroplas dalam sel letaknya mengikuti bentuk
dinding sel. Pada umumnya satu kloroplas setiap sel tetapi pada Siponoles zygnemales
terdapat lebih dari satu kloroplas setiap sel. Bentuk kloroplas sangat bervariasi.
variasi bentuk kloroplas adalah sebagai berikut:
Bentuk mangkuk ( ex:Clamydomonas), Bentuk sabuk ( ex:Ulotrix), Bentuk
cakram ( ex:Chara)
Bentuk anyaman (ex:Oedogonium), Bentuk spiral (ex:Spyrogyra), Bentuk bintang
(ex:Zygnema), dan Bentuk lembaran
Amilum dari chlorophceae seperti pada tumbuhan tingkat tinggi, tersusun sebagai
rantai glukosa tak bercabang yaitu amilose dan rantai yang bercabang amilopektin.
Sering kali amilum tersebut terbentuk dalam granula bersama dengan badan protein
dalam plastida disebut pirenoid. Tetapi beberapa jenis tidak mempinyai pirenoid
merupaka golongan chlorophyceae yang tinggi tingkatannya.Jumlah pirenoid
umumnya dalam tiap sel tertentu dapat digunakan sebagai bukti taksonomi.
Inti
Chlorophyceae mempunyai inti yang diselubungi oleh membran inti dan terdapat
nukleus serta kromstin. Inti umumya tunggal, tetapi jenis anggota yang tergolong
dalam bangsa shiponales memiliki inti lebih dari satu.
Cadangan makanan
Cadangan makanan berupa amilum, tersusun oleh amilosa (rantai glukosa tidak
bercabang) dan amilopektin (rantai glukosa yang bercabang). Sering sekali amilum
ditemukan dalam granula bersama dengan protein dalam plastida disebut pirenoid.
Tetapi beberapa jenis tidak memiliki pirenoid.
Fototaksis dan bentuk mata
Pada chlorophyta terdapat dua tipe pergerakan fototaksis, yaitu
1. Pergerakan dengan flagella
Pada umumnya sel alga hijau baik sel vegetatif maupun sel generatif
ditemukan adanya alat gerak. Flagella pada kelas chlorophyceae selalu bertipe
whiplash (akronomatik) dan sama panjang (isokontae) kecuali pada
bangsa oedogoniales memiliki tipe stefanokontae. Flagella dihubungkan dengan
struktur yang sangat halus disebut aparatus neuromotor, merupakan granula pada
pangkal dari tiap flagella disebut blepharoplas.Tiap flagella terdiri dari axonema
yang tersusun oleh 9 dupklet mikrotubula mengelilingi bagian tengah terdapat dua
singlet mikrotubula. Struktur semacam ini dikenal sebagai susunan 9+2.Flagella
tersebut dikelilingi oleh selubung plasma.
2. Pergerakan dengan sekresi lendir
Dalam monografi tentang desmid. Pergerakan tersebut disebabkan oleh
adanya stimulus cahaya yang diduga oleh adanya sekresi lendir melalui porus
dinding sel pada bagian apikal dari sel. Selama pergerakan kedepan bagian kutub
berayun dari satu sisi ke sisi lain sehingga lendir bagian belakang seperti
berkelok-kelok.
3. Euglenophyta
o Susunan tubuh
Pada umunya susunan tubuh dari kelompok ini adalah sel tunggal, tetapi
ada juga yang hidup berkoloni contohnya Colacium.
o Susunan sel
Susunan tubuhnya dibatasi oleh perikel yang merupakan membran plasma
yang menebal, ada yang kaku contohnya Phacus dan ada yang lentur
contohnya Euglena dan Paranema. Pada yang bersifat lentur periplas juga
sebagai alat gerak, gerak periplas ini juga disebut dengan gerak euglenoid.
Organisme ini mempunyai tingkat perkembangan lebih tinggi daripada
Cyanophyta karena sudah mempunyai inti yang tetap dan
mempunyai khloroplast seperti pada tumbuhan tinggi, karena itu Euglena
dapat melangsungkan fotosintesis dan tumbuh seperti halnya pada tumbuhan
tinggi. Beberapa euglenoid berfotosintesis dan yang lain tidak. Anggota-
anggota yang berpigmen memiliki kloroplas yang berisi klorofil a dan b. Hasil
fotosintesis disimpan sebagai paramilon, sebuah polimer glukosa yang
berbentuk butiran dalam sitoplasma.
Dinding sel tidak dibungkus oleh dinding selulosa, melainkan oleh
perikel berprotein, yang berada didalam plasmalema.Pada kebanyakan
Euglenoid, perikel itu bersifat lentur sehingga memungkinkan perubahan
bentuk sel, tetapi pada beberapa jenis, perikel ini kaku sehingga sel memiliki
bentuk tetap.
Ujung anterior dari sel berupa sitostoma, sel terbentuk dari ujung
depan sel euglenoid melekuk kedalam membentuk saluran yang ujung
dalamnya meluas menjadi rongga membulat membentuk reservoar. Saluran
dan reservoar itu walaupun dianggap sebagai terusan tempat partikel makanan
padat masuk kedalam sel dan dibawahnya berupa kerongkongan atau
gullet.Pada beberapa jenis celah ini berguna untuk memasukkan makanan
berbentuk padat, tetapi pada beberapa jenis tidak demikian.Gullet terdiri atas
leher yang sempit (cytopharynx) dan bagian posterior yang membesar berupa
waduk (reservoir).Waduk berhubungan dengan vakoula kontraktil. Pada
genera tertentu pada gulletnya terdapat batang farink, terletak parallel dengan
panjang gullet, dan ujung bawahnya sampai setinggi dasar waduk atau
memanjang ke ujung posterior dari sel. Fungsi organ ini untuk menyokong
sitostoma waktu menelan makanan padat.
Flagella dari Euglena pangkalnya tertanam pada dasar waduk dan
keluar sepanjang sitofarinx dan sitostoma.Yang mempunyai satu flagella,
tumbuh ke muka dan yang mempunyai dua flagella. Jika flagellanya sama
panjang tumbuh ke arah depan. Flagelanya mempunyai rumbai-rumbai
sepanjang batang (tipe tinsel).
Sistem pergerakan flagella pada prinsipnya sama dengan pergerakan
baling-baling. Pergerakan flagellum pada 1 atau 2 bidang digunakan untuk
dorongan. Gelombang dari sistem undulatori ini lewatnya dari dasar ke ujung
dan langsung mengendalikan organisme dalam arah yang berlawanan atau
pergerakan gelombang lewat dari ujung ke dasar dan ini gerakan sentakan
organisme.
Sel mempunyai sebuah pigmen merah menyerupai bintik mata.
Pigmen merah ini merupakan astaxanthin yang hanya dijumpai pada golongan
Crustaceae. Cadangan makanan berupa paramilum yaitu bentuk antara dari
polisakharida, jadi bukan berupa amilum seperti pada tumbuhan tinggi atau
glycogen seperti pada binatang.
Euglenophyta dapat hidup secara autotrof tetapi juga secara saprofit tidak
dapat hidup dalam medium yang hanya mengandung garam-garam anorganik,
tetapi akan cepat tumbuh bila dalam medium ditambah dengan sejumlah asam
amino. Beberapa jenis hidup secara obligat saprofit sedang yang lain obligat
autotrof.

2.3 Metode Reproduksi
1. Cyanophyta
a. Pembelahan Sel
Sel membelah menjadi 2 yang saling terpisah sehingga membentuk sel sel
tunggal, pada beberapa generasi sel sel membelah searah dan tidak saling terpisah
sehingga membentuk filamen yang terdiri atas deretan mata rantai sel yang disebut
trikom. Tempat tempat tertentu dari filamen baru setelah mengalami dormansi.
Heterokist dapat mengikat nitrogen bebas di udara contoh pada Gleocapsa.
Heterokist adalah sel yang pucat, kandungan selnya terlihat homogen (terlihat
dengan mikroskop cahaya) dan memiliki dinding yang transparan. Heterokist
terbentuk oleh penebalan dinding sel vegetatif.Sedangkan akinet terbentuk dari
penebalan sel vegetatif sehingga menjadi besar dan penuh dengan cadangan
makanan (granula cyanophycin) dan penebalan-penabalan eksternal oleh tambahan
zat yang kompleks.
b. Fragmentasi
Fragmentasi adalah cara memutuskan bagian tubuh tumbuhan yang kemudian
membentuk individu baru. Fragmentasi terjadi pada cyanophyta yang berbentuk benang
(filamen). Fragmentasi terutama pada ganggang Oscillatoria. Pada filamen yang
panjang, bila salah satu selnya mati, maka sel mati itu membagi filamen menjadi dua
bagian atau lebih.Masing-masing bagian disebut Hormogonium. Bila hormogonium
terlepas dari filament induk maka akan menjadi individu baru, misalnya pada
plectonema boryanum.
c. Pembentukan Akineta
Akineta disebut juga spora istirahat yang fungsinya hampir mirip dengan endospora
pada bakteri.Akinet memiliki dinding tebal dan kuat sehingga tahan terhadap kondisi
yang tidak menguntungkan, seperti kekeringan, panas, dingin, atau kurang makanan.
Pada keadaan yang kurang menguntungkan akan terbentuk akinet yang sebenarnya
merupakan sel vegetatif. Akinet membesar dan tebal karena penimbunan zat makanan.
Pada kondisi yang cocok, akinet akan pecah dan tumbuh menjadi individu baru. Contoh:
Chamaesiphon comfervicolus
2. Chlorophyta
Secara Seksual
Melalui konjugasi yaitu perkembangbiakan secara kawin contohnya spirogyra.
Isogami yaitu peleburan dua gamet yang bentuk dan ukurannya sama.
Contohnya Chlorococcum, Chlamydomonos, Hydrodictyon. Anisogami yaitu
peleburan dua gamet yang ukurannya tidak sama. Contohnya Chlamydomonas,
Ulva.
Oogami yaitu peleburan dua gamet yang satu kecil dan bergerak (sebagai
sperma) yang lain besar tidak bergerak (sebagai sel telur). Contohnya
Chlamydomonas, Valva, Spirogya, Aedogonium.
Secara Aseksual
1. Pembelahan sel biasa yaitu membelah diri.
2. Dengan cara membentuk macam-macam spora :
Sel-sel vegetative membuat zoospore, dalam jumlah satu sampai banyak. Contoh:
genusOedogonium dan genus Hydrodiction.
Tiap sel dapat membuat aplanospora yang mempunyai dinding tebal, dan tidak
mempunyai flagel. Contoh : genus Microspora.
Beberapa genus dapat membuat hypnospora, dimana dindingnya lebih tebal
daripada dinding aplanospora. Contoh: genus Pediastrum.
Beberapa spora juga dapat membuat autospora, bila spora-spora ini masih dalam
sel, berkelompok dan bentuknya sepeti bentuk induknya. Contoh :
genus Hydrodiction.
Beberapa genus juga dapat membuat spora, yang bentuknya seperti bentuk selnya
sendiri.


3. Euglenophyta
1. Aseksual
Pembelahan biner, pembelahan membran secara longitudinal dimulai dari ujung
anterior
Membentuk kista (sel vegetative membulat dan berdinding tebal)
Autogami (fusi antara nucleus anak-anak sel)
2. Seksual
Adanya konjugasi tetapi ini sangat jarang ditemukan.























BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Fitoplankton yang hidup di air tawar didominasi dari filum Cyanophyta, Chlorophyta,
dan Euglenophyta.
Cyanophyta yang merupakan ganggang hijau-biru memiliki 3 ordo chroococcales,
chamaesiphonales, hormogonales yang terdapat perbedaan spora. Cyanophyta memiliki
ciri khusus yaitu prokariotik dan klorofil tidak dalam kloroplas tetapi didalam membrane
tilakoid, dan memiliki pigmen fikosianin. Cyanophyta bereproduksi dengan pemebelahan
sel, fragmentasi, dan pembentukan akineta.
Chlorophyta yang merupakan ganggang hijau memiliki klorofil a dan b. memiliki ordo
volvocales, tetrasporales, Chlorococcales, Zygnematales,


















DAFTAR PUSTAKA


Nybakken, J., W. 1992.Biologi Laut; Suatu Pendekatan Ekologis.Jakarta:PT. Gramedia
Pustaka
http://ohmyluna.blog128.fc2.com/blog-entry-
18.html,(diakseshttp://maruf.wordpress.com/2005/12/22/mengenal-
diatom/,(diakseshttp://rhariyati.blogspot.com/2008/01/protista-autotrof-eukariotik-
pyrrophyta.html,(diakseshttp://mikhsanamin.blogspot.com/2009/04/cyanophyta.html,(diakses
http://chlorophyta-chlorophyta.blogspot.com/
http://siiaynee.blogspot.com/2013/01/makalah-protista-euglenophyta.html
http://www.scribd.com/fullscreen/94190930?access_key=key-29yo1rk7t4bk2qmp5kr

Anda mungkin juga menyukai