Executive Summary Industri Perak Kabupaten Lumajang
Executive Summary Industri Perak Kabupaten Lumajang
Executive Summary Industri Perak Kabupaten Lumajang
Summary
Rencana Strategis Sektor Industri
Kabupaten Lumajang
Kami sangat berharap Tugas Studio Perencanaan Wilayah Tahun 2020 yang telah kami
buat dapat bermanfaat dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai perencanaan wilayah dalam bentuk Rencana Strategis. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa Tugas Studio Perencanaan Wilayah Tahun 2020 yang kami kerjakan
masih jauh dari kata sempurna dan masih membutuhkan perbaikan, oleh sebab itu
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan tugas yang telah kami
buat di masa yang akan datang, mengingat saran yang membangun merupakan modal
kami dalam melakukan perbaikan.
Semoga Tugas Studio Perencanaan Wilayah ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun para pembaca. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.
Penyusun
Profil Kelompok
Koordinator Kelompok
Akhmad Rizki Ajie P.
Dosen Pembimbing
Wisnu Sasongko, S.T., M.T.
Latar
FAKTOR INTERNAL
PDRB Sektor Industri Kabupaten Lumajang tahun 2009 – 2018
Belakang
terus meningkat (Kabupaten Lumajang Dalam Angka)
PDRB Industri Pengolahan Kabupaten Lumajang
7000000.00
6000000.00
5000000.00
PDRB
4000000.00
3000000.00
2000000.00
1000000.00
0.00
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Tahun
Ketinggian
0-15% :109.101,57 Ha; baik untuk pertanian
semusim; 15-25% :12.838,95 Ha; baik untuk
pertanian tanaman perkebunan; 25-40% :
23.822,87 Ha; baik untuk pertanian tanaman
perkebunan kehutanan dengan
menggunakan prinsip konversasi;
>40% : 33.344,51 Ha; hutan
pelindung sumber daya alam
Kemiringan Lereng
Terbagi ke dalam 4 daerah, yaitu:
daerah gunung, pegunungan, dataran fluvial
dan dataran alluvial
Gambaran Umum
Wilayah Studi
GAMBARAN UMUM KABUPATEN LUMAJANG
Kondisi Geologis
kondisi geologi kabupaten Lumajang dipengaruhi
oleh material vulkanis hasil erupsi Gunung
Semeru-Bromo serta sedimentasi oleh proses
fuvial, yang menyebabkan Lumajang menjadikan
sektor pertanian sebagai komoditas
utama dalam pengembangan
Jumlah Kepadatan
Kecamatan Luas Wilayah
Penduduk Penduduk (Per Ha)
Tempusari 28.746 105,35 273
Pronojiwo 32.146 141,49 227
Candipuro 63.595 143,09 444
Pasirian 86.735 128,39 676
Tempeh 81.804 73,21 1.117
Lumajang 82.187 28,47 2.887
Sumbersuko 35.374 29,07 1.217
Tekung 33.894 27,88 1.216
Kunir 53.431 53,30 1.002
Yosow Ilangun 57.422 72,44 793
Row Okangkung 34.608 58,88 588
Jatiroso 47.252 53,69 880
Randuagung 62.682 93,92 667
Sukodono 54.189 28,81 1.881
Padang 35.984 53,83 668
Pasrujambe 35.972 162,47 221
Senduro 44.464 170,90 260
Gucialit 23.670 101,79 233
Kedungjajang 45.421 66,13 687
Klakah 52.523 87,42 601
Ranuyoso 47.695 110,36 432
Jumlah 2018 1.039.794 1.790,90 581
Jumlah 2017 1.036.812 1.790,90 579
Jumlah 2016 1.033.698 1.790,90 577
Jumlah unit usaha, tenaga kerja, dan jumlah produksi terbesar industri perhiasan perak terdapat di
Desa Pulo. Desa Pulo merupakan pusat sentra indusstri perhiasan perak, dengan masa kejayaan
tahun 1990-an. Namun, terdapat penurunan kegiatan industri perak saat ini, dikarenakan beberapa
hal:
1. Berkurangnya permintaan dari Provinsi Bali. Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor,
antara lain:
a. Penggunaan campuran alpaka (perak tiruan) oleh pengrajin lokal untuk
menghemat biaya sehingga menyebabkan menurunnya kepercayaan
konsumen internasional
b. Tutupnya beberapa workshop yang menjual produk perhiasan perak dari
Lumajang pasca Bom Bali II
2. Fluktuasi harga yang tidak menentu
3. Migrasi tenaga kerja akibat kebijakan dari pengusaha Provinsi Bali yang menuntut agar
pengrajin bekerja di wilayahnya
VISI
V I S I
Mewujudkan Industri Kerajinan perak Lumajang yang berbasis
Sumber daya lokal, ramah lingkungan, dan berorientasi pada
inovasi pemasaran
M I S I
1. Mengembangkan industri perhiasan perak berbasis local economic
development (LED)
Pengembangan industry dilakukan melalui pemanfaatan sumber daya lokal, seperti bahan
baku, dan tenaga kerja.
2. Mengembangkan industri perhiasan perak yang ramah lingkungan
melalui konsep Green Industry
Industri hijau dapat menjamin proses kegiatan industri yang ramah lingkungan, melalui
upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya yang dapat menjaga kelestarian
MISI
lingkungan hidup.
3. Mengembangkan inovasi produk dan pemasaran
Penerapan inovasi dalam menghasilkan produk dan pemasaran, dilakukan melalui
pengembangan inovasi pada media pemasaran, pembentukan branding khas lumajang,
inovasi desain dan bentuk produk, dan mengembangkan alternative pasar baru.
4. Integrasi antar sektor untuk optimalisasi penjualan produk
Sektor industri sangat bergantung pada pertanian dan perikanan dalam penyediaan bahan
baku, serta menjadi penunjang kegiatan pariwisata melalui industri kreatif.
Critical
S u c c e s s Fa c t o r
Re n c a n a
Rencana Input Subsistem Industri Perak
Modal Sumber Energi
Berasal dari 3 sumber: • menggunakan listrik dari PLN
1. Diri sendiri (pengerajin) untuk mesin casting, dan LPG
2. Pemesanan (konsumen) untuk proses peleburan
3. Bantuan kredit bank • Rencana energi alternatif dengan
Potensi sumber lain : bantuan dari PLTS
Dinas Koperasi dan UMKM
Bahan Baku
Asal bahan baku:
1. Pengepul
2. Bangil, Kab. Pasuruan dan Kota
Surabaya (toko)
3. PT. Aneka Tambang
Sub Sistem Industri Perak
Rencana Proses Subsistem Industri Perak
Tenaga Kerja Sarana dan Prasarana
• Tenaga kerja asli Kab. Lumajang Penunjang
dengan pendidikan rata-rata SMA Terdiri atas:
• Kebutuhan tenaga kerja: • Gudang untuk peralatan produksi
5 orang per unit usaha • Air bersih yang bersumber dari
• Permasalahan: sumur untuk proses pencucian
Pengerajin yang pindah domisili ke • Listrik untuk mesin
Bali
Teknologi
Produksi handmade:
• Alat pengelas
Produksi dengan mesin:
• Mesin penggiling
• Mesin casting
Modern:
Teknik casting
Pengolahan: (mesin casting dari
• Tradisional bantuin Dinas
Limbah
• Modern Perdagangan)
produksi:
• Daur ulang
• Dijual Tenaga kerja:
Mencampurkan Dikerjakan oleh
kembali
92,5% perak dengan orang-orang
tembaga desawa usia
produktif dan
manula
Perhiasan: Pemasaran:
• Gelang • Ekspor melalui
Rantai perak • Cincin Bali ke Eropa
dengan motif: • Anting • Pasar lokal
• Tulang naga • Kalung (toko
• Borobudur • Liontin perhiasan) di
• Tali jam tangan Jakarta dan
• Kepala ikat Jawa Timur
Linkage System Industri Perak
Re
Re nnccaannaa
Backward Linkage
Industri Perak
P r o d u k s i
Penyediaan bahan baku:
• Membutuhkan perak dengan campuran tembaga, dengan perbandingan 92,5% perak dan
7,5% tembaga
• Berasal dari PT. ANTAM, atau modal pribadi
Cara pengolahan:
• Dengan Handmade, untuk menjaga ciri khas produk dan motif kerajinan perak
• Dengan Mesin, untuk produksi barang grosir
Komponen pendukung:
• Industri mesin, untuk penyediaan mesin casting
• Lembaga perbankan, simpan pinjam, serta industry non bank untuk penyediaan asuransi
D i s t r i b u s i d a n P e m a s a r a n
Subyek pendukung:
• Pengepul (forwarder) dan jasa transportasi untuk pengiriman produk ke pasar (Bali)
Cara pengolahan:
• Dengan Handmade, untuk menjaga ciri khas produk dan motif kerajinan perak
• Dengan Mesin, untuk produksi barang grosir
Komponen pendukung:
• Industri mesin, untuk penyediaan mesin casting
• Lembaga perbankan, simpan pinjam, serta industry non bank untuk penyediaan
asuransi
Forward Linkage
Industri Perak
Sektor utama:
Sektor industry kerajinan perak
Sektor pendukung:
Sektor pariwisata
Kerajinan perak dapat menyumbang nilai ekonomi bagi sektor pariwisata dengan:
• mengadakan event/pameran dan artshop pada masing-masing objek wisata di
Kab. Lumajang
• penjualan cinderamata berupa kerajinan perak
Linkage System Industri Perak
Peta
Rencana Linkage System
Kelembagaan pada Industri Perak
Rencana
Kelembagaan
Lembaga yang terlibat:
BAPPEDA
DINAS PARIWISATA
DINAS PERDAGANGAN
DAN KEBUDAYAAN
INDUSTRI KERAJINAN
BUMDES
PERAK
Integrasi Sektor
Industri dengan
Sektor
Pariwisata pengembangan industry kreatif
melalui pembangunan artshop dan
gallery perak yang dapat dijadikan
sebagai objek wisata unggulan