Kti Dhebi - Nur.safebriyani Maternitas 2020
Kti Dhebi - Nur.safebriyani Maternitas 2020
Kti Dhebi - Nur.safebriyani Maternitas 2020
Disusun Oleh :
DHEBI NUR SAFEBRIYANI
NIM. P17320117112
2020
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
Disusun Oleh :
Menyetujui,
Bandung, 13 Mei 2020
Pembimbing
Menyetujui,
i
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
Disusun oleh :
DHEBI NUR SAFEBRIYANI
NIM. P17320117112
KTI ini telah disetujui, diperiksa dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji
pada tanggal 29 Mei 2020
Menyutujui
KETUA JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANDUNG
ii
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Kepada Alm. Papa dan bunda, Papa Robiana dan Bunda Dhenok Yang tak henti
mempertaruhkan harta, jiwa, bahkannyawa,dalam doamu kudengar namaku
disebut, semoga semua tak membuatkecewa.Ini yang terbaik yangbisakuberikan.
Kepada adik dan orang terkasih dan seluruh keluarga yang selalu memberikan
semangat serta doanya.
Untuk alm. Papa, perjuanganku adalah bagian dari cita-cita papaku. Semoga
papa kekaldisurga.
iii
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung
Jurusan Keperawatan Bandung
Progran Studi Keperawatan Bandung
Bandung, 13 Mei 2020
Dhebi Nur Safebriyani, P17320117112
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh masalah keputihan pada remaja banyak
ditemukan karena ketidaktahuannya tentang penanganan keputihan itu sendiri.
Kurangnya pengetahuan karena kurangnya informasi yang mereka dapat dari
tenaga kesehatan dan juga lingkungan kotor yang dapat menyebabkan keputihan
itu menjadi infeksi. Masalah tersebut banyak terjadi di salah satu sekolah
menengah atas di kecamatan Majalaya salah satunya SMA Pasundan. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang keputihan
pada siswi SMA Pasundan Kecamatan Majalaya Tahun 2020. Metode penelitian
yang dipergunakan adalah metode deskriptif dengan melakukan uji konten, teknik
pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebar melalui google form dan
teknik cluster sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik remaja
siswi SMA Pasundan Kecamatan Majalaya sebagian kecil 10 orang (9,3%)
memiliki pengetahuan yang baik tentang keputihan, sebagian besar 68 orang
(63,6%) memiliki pengetahuan cukup tidak satupun responden yang memiliki
pengetahuan kurang. Disarankan bagi pihak sekolah bisa membuat jadwal
kegiatan bimbingan penyuluhan kepada siswi secara rutin terkait kesehatan
reproduksi remaja khususnya meningkatkan pengetahuan siswi dengan
memberikan informasi tentang pencegahan keputihan, bagi peneliti lain dapat di
jadikan sebagai bahan referensi untuk melanjutkan penelitian yang berhubungan
dengan keputihan dalam mencegah penyakit reproduksi pada remaja.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
Siswi SMA Pasundan Kecamatan Majalaya Tahun 2020. Karya Tulis Ilmiah
bantuan, serta dukungan dari banyak pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini
1. Orang tua papa Robiana dan bunda Dhenok, yang telah memberikan
doa, dorongan dan semangat selama penyusunan karya tulis ilmiah ini.
5. Ibu Susi Kusniasih, S. Kep, Ners.,M. Kes selaku dosen yang telah
v
6. Seluruh tenaga pendidik Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
mungkin, penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih ada
kekurangan, maka Penulis berharap kritik dan saran yang membangun guna
Akhir kata, penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini berguna bagi
Robbal’alamin.
Penulis
viv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN DEPAN
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
MOTTO DAN PERSEMBAHAN..................................................................i
ABSTRAK........................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................v
DAFTAR ISI.................................................................................................vii
DAFTAR TABEL..........................................................................................ix
DAFTAR SINGKATAN................................................................................x
DAFTAR BAGAN.........................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................4
1.4 Manfaat penelitian...........................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................6
2.1 Landasan Teori.................................................................................6
2.1.1 Pengetahuan.....................................................................................6
2.1.2 Remaja...........................................................................................11
2.1.3 Kesehatan Reproduksi Remaja......................................................14
2.1.4 Keputihan.......................................................................................19
2.2 Kerangka Konsep...........................................................................22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...................................................25
3.1 Jenis Penelitian...............................................................................25
3.2 Definisi Konseptual dan Operasional............................................25
3.2.1 Variabel..........................................................................................25
3.2.2 Definisi Konseptual.......................................................................26
3.2.3 Definisi Operasional......................................................................26
3.3 Populasi dan Sampel......................................................................28
3.3.1 Populasi..........................................................................................28
viiv
3.3.2 Sampel............................................................................................28
3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel.........................................................29
3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian.........................................................31
3.4.1 Lokasi Penelitian............................................................................31
3.4.2 Waktu Penelitian............................................................................31
3.5 Pengumpulan Data.........................................................................31
3.5.1 Instrumen Penelitian......................................................................31
3.5.2 Teknik Pengumpulan Data.............................................................32
3.6 Tehnik Pengolahan Data................................................................33
3.7 Analisa Data...................................................................................34
3.8 Keterbatasan Penelitian..................................................................36
3.9 Etika Penelitian..............................................................................36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................38
4.1 Hasil Penelitian..............................................................................38
4.2 Pembahasan....................................................................................39
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI............................................43
5.1 Simpulan........................................................................................43
5.2 Rekomendasi..................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................45
LAMPIRAN..................................................................................................48
viiiv
DAFTAR TABEL
Halaman
ix
DAFTAR SINGKATAN
x
DAFTAR BAGAN
Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3. Kisi-Kisi
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
mengetahui perubahan fisik yang terjadi pada diri mereka dan sebanyak 49,9%
hampir separuh dari mereka tidak mengetahui masa suburnya. Banyak remaja
sebagai hal yang sudah biasa, di samping itu rasa malu ketika para remaja
tenaga kesehatan. Wanita yang rentan mengalami keputihan yaitu wanita yang
berusia 15-24 tahun. Gejala keputihan yang dialami oleh remaja putri, dalam 12
bulan terakhir menunjukkan remaja tersebut cukup banyak sebesar 31,8%. Ini
menunjukkan remaja putri mempunyai risiko lebih tinggi terhadap infeksi atau
keputihan patologis.
menyerupai nanah (Bahari, 2012). Keputihan yang terjadi pada wanita dapat
bersifat normal dan abnormal. Keputihan normal dan abnormal. Keputihan normal
vaginosis dan trichomoniasi ini apabila tidak tertangani dengan baik karena
terjadinya infeksi di daerah vagina bagian luar keputihan fisiologis dapat berubah
tanggal 22 November 2013 terhadap 21 siswi kelas kelas VII. Diperoleh 17 siswi
berwarna putih susu dan kekuningan, berbentuk cair serta berlendir dalam jumlah
sedikit maupun banyak, dan 4 diantaranya berwarna putih susu, berbentuk cair
dan lendir yang tidak berbau. sedangkan 4 siswi belum pernah mengalami
Hasil survei mawas diri yang dilakukan oleh Dinda Regia Febryary di
daerah Cilayung tahun 2015, jumlah penduduk berkisar 5312 jiwa, dengan jumlah
remaja 425 jiwa, dan terdapat 226 remaja putri yang mengalami keputihan,
kurangnya informasi yang mereka dapat dari tenaga kesehatan dan juga
Masalah tersebut banyak terjadi di salah satu sekolah menengah atas di kecamatan
2
Majalaya salah satunya SMA Pasundan dengan jumlah siswi SMA Pasundan
orang dapat menjawab pengertian keputihan dengan baik, 2 orang tidak dapat
mengalami keputihan tidak pernah merasa gatal atau berubah warna. 3 orang
vagina dengan air besih dan mengeringkan dengan tisu, 1 orang menjawab harus
sering mengganti pakaian dalam, 6 orang tidak bisa menjawab cara penanganan
TAHUN 2020”
3
1.2 Rumusan Masalah
a. Manfaat teoritis
b. Manfaat Praktis
4
memperoleh pengetahuan yang lengkap dan dapat melakukan tindakan-tindakan
Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai data dasar untuk penelitian
5
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengetahuan
a. Pengertian Pengetahuan
menggali benda atau kejadian terentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan
terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan
2012).
pengetahuan adalah berbagai hal yang diperoleh manusia melalui panca indera
dan hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek
1) Pengetahuan (knowledge)
2) Memahami (comprehention)
tentang obyek yang diketahui dan dapat meng interpretasikan suatu materi
3) Aplikasi (aplication)
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dapat
4) Analisis (analysis)
lain. kemapuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kata kerja.
5) Sintesis (synthesis)
7
bisa diartikan juga sebagai kemampuan untuk menyusun formasi baru dari
6) Evaluasi (evaluation)
terhadap suatu obyek. penelitian ini berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan
a) Cara coba salah (trial and error), cara ini telah dipakai orang sebelum
b) Cara kekuasaan atau otoritas, prinsip dari cara ini ialah dengan menerima
8
Hal ini disebabkan karena menerima dan menganggap semua pendapat
itu benar.
Notoatmodjo, 2014:
1) Faktor Internal
a) Pendidikan
9
manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan
infromasi.
b) Pekerjaan
c) Usia
2) Faktor Eksternal
a) Faktor lingkungan
atau kelompok.
b) Sosial budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempangaruhi dari
10
3) Pengetahuan kurang : <56%
2.1.2 Remaja
a. Pengertian Remaja
Remaja atau dalam istilah asing yaitu adolescence menurut WHO (World
adalah seseorang yang memiliki rentang usia 10-19 tahun. Remaja adalah masa
aspek dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Peralihan masa kanak-
kanak menjadi dewasa sering disebut dengan masa pubertas. Masa pubertas
reproduksi yang sudah mulai berfungsi. Masa pematangan fisik pada remaja
wanita ditandai dengan mulainya haid, sedangkan pada remaja laki-laki ditandai
Pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja sangat cepat, baik fisik
11
Perkembangan berpikir pada remaja juga tidak terlepas dari kehidupan
1) Remaja awal.
Remaja awal sering dikenal dalam istilah asing yaitu early adolescence
memiliki rentang usia antara 11-13 tahun. Pada tahap ini mereka masih heran
dan belum mengerti akan perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuhnya dan
mengembangkan pikiran-pikiran baru, mudah tertarik pada lawan jenis, dan juga
2) Remaja madya.
Remaja yang dikenal dalam istilah asing yaitu middle adolescence memiliki
rentang usia antara 14-16 tahun. Tahap remaja madya atau pertengahan sangat
membutuhkan temannya. Masa ini remaja lebih cenderung memiliki sifat yang
mencintai dirinya sendiri (narcistic). Remaja pada tahap ini juga masih bingung
3) Remaja akhir.
Remaja akhir atau istilah asing yaitu late adolescence merupakan remaja
yang berusia antara 17-20 tahun. Masa ini merupakan masa menuju dewasa
dengan sifat egois yaitu mementingkan diri sendiri dan mencari pengalaman
baru. Remaja akhir juga sudah terbentuk identitas seksualnya. Mereka biasanya
12
c. Perkembangan Remaja
1) Perkembangan fisik
tubuh seperti di ketiak dan sekitar alat kemaluan. Pada anak laki-laki tumbuhnya
kumis dan jenggot, dan suara membesar. Organ reproduksinya juga sudah
ejakulasi pertama kali saat tidur atau yang lebih sering dikenal dengan mimpi
panggul yang membesar, dan suara yang berubah menjadi lembut. Pada anak
perempuan sudah mampu memproduksi sel telur yang tidak dibuahi, sehingga
akan keluar bersama dengan darah menstruasi melalui vagina (Sarwono, 2011).
2) Perkembangan emosi
Pada remaja awal mulai ditandai dengan lima kebutuhan dasarnya yaitu
fisik, rasa aman, afiliasi sosial, penghargaan, dan perwujudan diri. Setiap remaja
juga masih menunjukkan reaksi-reaksi dan ekspresi emosinya yang masih labil.
pernyataan marah, gembira, dan sedih yang setiap saat dapat berubah-ubah
dalam waktu yang cepat (Agustin, Mubiar & Nurikhsan, Juntika, A, 2011).
13
3) Perkembangan kognitif
menyelesaikan masalah remaja juga dapat mencari solusi dan jalan keluarnya
secara efektif. Remaja juga mampu berpikir secara abstrak setiap menyelesaikan
4) Perkembangan psikososial
pada masa ini biasanya mengalami masalah pada teman dan memiliki
ketertarikan pada lawan jenisnya. Remaja sudah memiliki rasa solidaritas yang
tinggi dan memiliki rasa saling menghormati pada teman sebayanya maupun
orang yang lebih tua pada mereka. Pada masa ini remaja sudah mementingkan
a. Pengertian
keadaan sehat yang menyeluru, meliputi aspek fisik, mental dan sosial dan
bukan sekedar tidak adanya penyakit atau gangguan segala hal yang berkaitan
14
dengan sistem reproduksi, fungsinya maupun proses reproduksi itu sendiri.
konsultasi dan perawatan yang berkaitan dengan reproduksi dan penyakit yang
kesehatan fisik, mental, sosial dan bukan sekedar tidak hanya konsultasi dan
2) Free sex, seks bebas ini dilakukan dengan pasangan dengan pasangan atau
pacar yang berganti-ganti. Seks bebas pada remaja ini (dibawah usia 17
infeksi menular seksual dan virus HIV (Human Immuno Deficiency Virus),
15
perempuan. Sebab, pada remaja perempuan usia 12-17 tahun mengalami
perubahan aktif pada sel dalam mulut rahimnya. Selain itu, seks bebas
cinta.
dilakukan. Namun begitu, ada juga yang keguguran terjadi secara alamiah
pernikahan dan alasan ekonomi. Remaja yang menikah dini, baik secara
fisik maupun biologis belum cukup matang untuk memiliki anak sehingga
sering mengalami kekurangan gizi dan anemia. Gejala ini berkaitan dengan
16
distribusi makanan yang tidak merata, antara janin dan ibu yang masih
6) IMS (Infeksi Menular Seksual) atau PMS (Penyakit Menular Seksual), dan
HIV/AIDS. IMS ini sering disebut juga penyakit kelamin atau penyakit
yang ditularkan melalui hubungan seksual. Sebab IMS dan HIV sebagian
maupun dubur. Untuk HIV sendiri bisa menular dengan transfusi darah dan
juga sangat besar sekali, mulai dari gangguan organ reproduksi, keguguran,
kemandulan, kanker leher rahim, hingga cacat pada bayi dan kematian.
ditangani dengan serius oleh para wanita. Padahal, keputihan bisa jadi
pendekatan siklus kehidupan. Berdasarkan masalah yang terjadi pada setiap fase
17
1) Gizi seimbang.
dan preventif.
lintas program dan lintas sektor dengan melibatkan sektor swasta serta
di sekolah mencakup sekolah formal dan non formal dan di luar sekolah
Kesehatan Sekolah.
18
7) Pelaksanaan pelayanan kesehatan reproduksi remaja bagi remaja di luar
masyarakat.
2.1.4 Keputihan
a. Pengetian Keputihan
Leukorea berasal dari kata Leuco yang berarti benda putih yang disertai
dengan akhiran –rrhea yang berarti aliran atau cairan yang mengalir. Leukorea
atau flour albous atau keputihan atau vaginal discharge merupakan semua
disebabkan oleh organisme seperti ragi yaitu candida albicans. Candida secara
alamiah terdapat dalam vagina dan usus, bersama dengan berbagai bakteri dan
Keputihan menurut Bahari (2012) keputihan atau flour albus adalah kondisi
darah dari liang vagina diluar kebiasaan, baik berbau ataupun tidak, serta
disertai rasa gatal setempat penyebab keputihan dapat secara normal (fisiologis)
Keputihan merupakan hal yang fisiologis. Jika terjadi pada masa dan
menjelang dan sesudah menstruasi. Akan tetapi, jika keputihan tidak ditangani
19
baik, dapat mengakibatkan infeksi kelamin wanita. Sedangkan menurut
wajar dan tidak terlalu banyak, warna bening dan cenderung tidak berwarna,
tidak berbau, tidak menimbulkan rasa gatal, dan terjadi pada waktu yang tepat
yaitu sebelum atau sesudah menstruasi, sekitar fase sekresi antara hari ke 10-16
siklus menstruasi.
berlebihan dan terus menerus serta mengandung banyak leukosit, warna cairan
busuk, menimbulkan rasa gatal bahkan sampai perih dan iritasi, terjadi pada
penyebabnya. Cairan yang keluar bisa sedikit atau sedemikian banyak sehingga
pembalut. Warna cairan bisa hijau, kekuningan, keabu-abuan atau jernih tanpa
20
Tanda gejala yang lain yaitu gatal pada organ intim, rasa terbakar dan
panas, kemerahan daerah organ intim bagian luar, nyeri saat berkemih dan nyeri
d. Penyebab Keputihan
melemah.
2) Pola hidup yang kurang sehat, seperti kurang olahraga, pola makan yang
e. Penanganan Keputihan
antiseptik secara berlebihan karena akan merusak flora normal yaitu bakteri
21
buang air kecil dan buang air besar dan mengeringkan sampai benar-benar
FKUI, 2009). Saat mencuci daerah genetalia jika perlu menggunakan air
keringat, misalnya katun atau kaus. Kain yang tidak menyerap keringat
akan menimbulkan rasa panas dan lembab. Kondisi ini akan menimbulkan
jamur.
4) Pakaian dalam yang dikenakan juga harus dalam keadaan bersih dan
ukuran yang tepat. Selain itu, pakaian yang dikenakan tidak boleh ketat.
Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan
antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu
dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo, 2014).
22
Bagan 2.2
Kerangka Konsep
Pengetahuan
Arikunto (2010).
23
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
tentang objek yang diteliti, menurut keadaan yang sebenarnya pada saat
penelitian langsung.
pengetahuan remaja siswi SMA tentang keputihan. Penelitian ini dilakukan secara
3.2.1 Variabel
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran
yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang sesuatu konsep
26
Tabel 3.2
Definisi Konseptual dan Operasional
No. Variabel Definisi Konseptual Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Cara Ukur Skala
Operasional
1. Tingkat Pengetahuan adalah hasil Tingkat Kuesioner 1 = Baik jika Jawaban benar Ordinal
Pengetahuan pengindraan manusia, pengetahuan remaja nilai diberi nilai = 1
Remaja atau hasil tahu seseorang yang diukur melalui responden
76%-100% Jawaban salah
Tentang terhadap objek melalui kemampuan
Keputihan indera yang dimilikinya menjawab diberi nilai = 0
2 = Cukup
(mata, hidung, telinga, pertanyaan baik jika
dan sebagainya).Dengan kuesioner yang nilai
sendirinya pada waktu berhubungan responden
penginderaan sampai dengan keputihan. 56%-75%
menghasilkan 3 = Kurang
pengetahuan tersebut baik jika
sangat dipengaruhi oleh nilai
intensitas perhatian dan responden
persepsi terhadap objek. <56%
Sebagian besar
pengetahuan seseorang (Nursalam,
2016)
diperoleh melalui indera
pendengaran yaitu
telinga dan indra
penglihatan yaitu mata.
(Notoatmodjo, 2012).
27
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang
(Sugiyono, 2011).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas X SMA Pasundan
di sekolah ini adalah 146 orang, yaitu kelas X MIPA 1 sebanyak 22 orang, X
3.3.2 Sampel
populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misal karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu
maka peneliti akan mengambil sampel dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari
sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel
N
Rumus : n=
1+ N e 2
28
Keterangan :
N = Jumlah populasi
n = Jumlah Sampel
ditoleri
N
n=
1+ N e 2
146
n=
1+146 (0,05)2
146
n=
1+146 (0,0025)
146
n=
1+0,365
146
n=
1,365
n=106,9
Jadi sampel yang dibutuhkan yaitu 107 responden di SMA Pasundan Majalaya
kelompok unit-unit yang kecil atau cluster. Populasi dari cluster merupakan
homogen, yang berbeda dengan unit-unit elementer dalam strata. Tiap cluster
1998).
29
n
Rumus : x jumlah sampel
k
Keterangan:
k = jumlah populasi
Tabel 3.3
Distribusi dan Jumlah Sampel
22
1. X MIPA 1 x 107 = 16
146
24
2. X MIPA 2 x 107 = 18
146
21
3. X MIPA 3 x 107 = 15
146
23
4. X MIPA 4 x 107 = 17
146
15
5. X IPS 1 x 107 = 11
146
10
6. X IPS 2 x 107 = 7
146
13
7. X IPS 3 x 107 = 10
146
18
8. X IPS 4 x 107 = 13
146
JUMLAH 107
dilanjutkan dengan cara undian yaitu teknik sampel dengan mengundi setiap
30
3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian
tersebut diberikan kepada guru mata pelajaran sejarah kelas X untuk dibagikan
pada grup WhatsApp setiap kelasnya. Data terkumpul penuh kurang lebih 2-3
minggu.
31
yaitu alat ukur berupa angket atau kuesioner dengan beberapa pertanyaan
(Hidayat, 2017).
yaitu berupa daftar pernyataan Benar (B) dan Salah (S). Jawaban yang benar
Jumlah Soal
a. Uji Validitas
menunjukan dimana alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Untuk
relevansi isi tes melalui analisis rasional oleh panel yang berkompeten atau
data yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang dikumpulkan dalam
penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang didapatkan langsung dari
32
responden menggunakan kuesioner (Notoatmodjo, 2012). Sehubungan dengan
pengumpulan data menggunakan bantuan aplikasi google form dimana aplikasi ini
berguna untuk menyebarkan kuesioner secara cepat dan luas melalui link yang
berikut :
1) Editing
angka atau bilangan (Notoatmodjo, 2014). Pada tahap ini peneliti memberikan
diberi kode 1 = jika jawaban benar, 2 = jika jawaban salah. Pada interpretasi
33
hasil pengetahuan 3 = baik (76-100%), 2 = Cukup (56-75%), 1 = Kurang (<
56%).
3) Entry data
4) Cleaning
pengecekan kembali untuk mengetahui kesalahan data atau adanya data yang
Keterangan :
P = Persentase hasil
34
n = Jumlah total responden
35
3.8 Keterbatasan Penelitian
seorang diri atau tidak. Ditambah dengan tugas yang diberikan dan keterbatasan
kuota internet para siswi ini kesulitan untuk mengakses link google form yang
Dalam penelitian ini, lebih ditekankan pada masalah etika yang meliputi :
1) Informed Consent
36
Beberapa informasi yang harus ada dalam informed consent tersebut antara lain
3) Confidentiality (kerahasiaan).
37
38
BAB IV
sebanyak 78 responden dari 107 responden yang merupakan bagian dari populasi
kuesioner yang disebarkan melalui google form. Hasil penelitian ini ditampilkan
2020
N=78
Kategori Pengetahuan Frekuensi %
Baik 10 9,3 %
Cukup 68 63,6 %
Kurang - -
Total 78 100 %
pengetahuan kurang.
4.2 Pembahasan
orang (63,6%) yang memiliki pengetahuan cukup tentang keputihan dan tidak
39
internet, buku, dan televisi. Hal ini dapat dijelaskan bahwa secara teori
dianggap sepele.
terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan
pendengaran yaitu telinga dan indra penglihatan yaitu mata (Notoatmodjo, 2012).
Salah satu pengetahuan yang harus dimiliki oleh remaja putri yaitu
vagina saat mengeluarkan cairan atau lender menyerupai nanah (Bahari, 2012).
sekolah salah satunya WC sekolah sangatlah kotor terutama pada airnya, tidak
berwarna berbau tetapi sedikit keruh/berwarna. Hal ini juga membentuk perilaku
siswi yang akan mendukung tingginya pengetahuan siswi itu sendiri. Perilaku
siswi yang tidak selalu menghiraukan air yang dipakai untuk membersihkan alat
kelaminnya.
40
Sebagian siswi mendapatkan informasi tentang keputihan dari media cetak,
dari orang tua atau keluarga maupun dari puskesmas. Semakin banyak informasi
baik. Siswi yang dapat menyerap informasi dengan baik maka pengetahuan yang
(52,9%) dan pengetahuan kurang 43 orang (31,2%). Hal ini menunjukkan meski
sebagian besar pengetahuan pada remaja putri di SMA Negeri 4 Medan sudah
dalam kategori cukup tetapi masih ditemukan adanya pengetahuan yang kurang
Keadaan ini menjelaskan bahwa masih ada remaja putri yang tidak
beberapa faktor yang mana pada penelitian ini ditemukan faktor dari sumber
informasi yang berasal dari media elektronik sebanyak 93 orang (67,4%), media
cetak sebanyak 18 orang (13%), dan orang/person sebanyak 27 orang (19,6) yang
Faktor pendukung lain pada penelitian ini adalah pendidikan orang tua
dimana hasilnya dapat dilihat pada table 3 diketahui bahwa mayoritas responden
41
yang orang tuanya berpendidikan SMA sebanyak 77 orang (55,8%) dan minoritas
(44,2%). Dan faktor pendukung terakhir pada penelitian ini adalah pekerjaan
orang (2,2%).
melalui pendidikan formal saja, tetapi juga dapat diperoleh melalui penginderaan
internet merupakan salah satu media yang paling diminati oleh para remaja
42
43
BAB V
5.1 Simpulan
pengetahuan cukup tentang keputihan dan tidak satupun orang yang memiliki
5.2 Rekomendasi
Dari hasil penelitian yang didapatkan maka ada beberapa saran yang dapat
keputihan.
2. Bagi Peneliti Lain
44
45
DAFTAR PUSTAKA
46
WHO, 2014. World Health Organization. World Health Statistic 2014 : Geneva.
Wijayanti, 2009. Fakta Penting Sekitar Reproduksi Wanita. Yogyakarta : Diglosia
printika.
Zubier, F. 2009. Infeksi Menular Seksual. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
47
Lampiran 1. Lembar Permohonan menjadi responden
Dengan Hormat,
Hormat saya,
48
Lampiran 2. Lembar Informed Concent
PENJELASAN
( )
49
Lampiran 3. Kisi kisi
Jumlah
Indikator Item Pertanyaan Keterangan Butir Pertanyaan
Pertanyaan
Pengetahuan Definisi Keputihan 4 1, 2, 3, 4
remaja siswi Macam-macam
1 5
tentang keputihan Keputihan
Tanda Gejala
6 6, 7, 8, 9, 10, 11
Keputihan
Penyebab
3 12, 13, 14
keputihan
Penanganan 15,16,17,18, 19, 20, 21, 22,
13
keputihan 23, 24, 25, 26, 27
PERNYATAAN 27
50
Lampiran 4. Kunci Jawaban
KUNCI JAWABAN
51
Lampiran 5. Lembar Kuesioner
KUESIONER PENELITIAN
Nama :
Umur :
Kelas :
No. Hp :
52
normal
8. Iritasi, rasa panas gatal dan nyeri yang terasa di daerah alat
kelamin dan paha adalah tanda gejala keputihan yang tidak normal
9. Keluarnya cairan atau lender pada alat kelamin merupakan salah
satu gejala keputihan
10. Adanya keputihan disekitar masa menstruasi merupakan tanda dan
gejala keputihan normal
11. Apabila rasa perih dan nyeri saat buang air kecil merupakan tanda-
tanda keputihan yang tidak normal
12. Bakteri yang menginfeksi alat kelamin wanita dapat menyebabkan
keputihan
13. Sering meremehkan kebersihan alat kelamin dan lingkungan
merupakan penyebab terjadinya keputihan
14. Terjadinya stress pada wanita bukan merupakan salah satu
penyebab keputihan
15. Berhadapan dengan masalah (stress) tidak berpengaruh terhadap
jumlah cairan keputihan
16. Aktivitas yang berlebih sangat dimungkinkan akan mengalami
keputihan
17. Apabila tidak menjaga kebersihan alat bagian luar maka akan
mengalami keputihan dengan warna yang berubah
18. Gatal dan berbau tidak akan dirasakan jika tetap menjaga
kebersihan alat kelamin bagian luar
19. Cara membasuh atau membersihkan daerah kewanitaan yaitu dari
arah depan (alat kelamin bagian luar) kearah belakang (anus)
20. Air yang baik digunakan untuk membersihkan alat kelamin bagian
luar adalah air yang tidak berwarna, tidak berbau
21. Kebersihan alat kelamin bagian luar adalah hal yang penting untuk
mencegah keputihan
22. Mengeringkan alat kelamin dengan menggunakan tissue sesudah
53
BAK maupun BAB dapat terhindar dari keputihan.
23 Salah satu penanganan keputihan dengan sering mengganti
pembalut pada saat pembalut penuh
24. Penggunaan celana dalam yang tidak menyerap keringat dapat
menyebabkan keputihan
25. Iritasi pada alat kelamin bagian luar adalah salah satu tanda
terjadinya infeksi pada keputihan
26. Celana dalam yang lembab tidak dapat menimbulkan bakteri
dan menyebabkan keputihan
27. Menggunakan celana dalam yang berbahan katun tidak dapat
menyerap keringat bisa menghindari keputihan
28. Keputihan tidak dapat dicegah dengan pola hidup bersih dan sehat.
29. Mengkonsumsi makanan yang sehat dapat menjaga daya tahan
tubuh terhadap infeksi (keputihan).
30. Dengan mengkonsumsi air sebanyak 150cc per hari dapat
membuang zat racun dalam tubuh.
54
Lampiran 6. Form Uji Konten
SURAT PERMOHONAN
Kepada Yth.
Ibu Bani Sakti, SKM., MKM
Di Tempat
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini mahasiswa Program Studi D III Keperawatan
Jurusan Keperawatan Poltekkes Bandung Tahun Akademik 2019 / 2020 :
Nama : Dhebi Nur Safebriyani
NIM : P17320117112
Memohon kesediaan Bapak/Ibu sebagai expert untuk mempertimbangkan dan
menilai validitas isi pada instrumen penelitian Saya yang berjudul :
“GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA SISWI TENTANG KEPUTIHAN
DI SMA PASUNDAN KECAMATAN MAJALAYA TAHUN 2020”
Demikian surat pengantar ini dibuat, atas kesediaan dan bantuan yang Bapak/Ibu
berikan, saya ucapkan terima kasih.
Bandung,23Maret 2020
Mengetahui,
Pembimbing Peneliti,
55
LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN
2 Macam-macam Keputihan 1 5
56
1 = Kurang/tidak Baik
2 = Baik/Sangat Baik
3 Saran Revisi
Hasil Validasi Item:
No Item Validasi isi Bahasa Saran Revisi
1 2 1 2
1 v v
4 v v
6 v v
7 v v
8 v v
11 v v
12 v v
57
13 v v kata mudah dimengerti
14 v v
15 v v
16 v v
22 v v
23 v v
24 v v
26 v v
58
27 v v
29 v v
30 v v isi, volume
59
SURAT KETERANGAN
60
Lampiran 7. Jadwal Penelitian
Jadwal Penelitian
Bulan
No Kegiatan
Januari Februari Maret April Mei
1. Penyusunan Proposal
2. Sidang Proposal
3. Uji Konten
4. Pengumpulan Data
5. Penyusunan Hasil Pulta
6. Sidang KTI
61
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
JURUSAN KEPERAWATAN
NIM : P17320117112
TANDA TANDA
HARI / TOPIK TANGAN TANGAN
NO. REKOMENDASI
TANGGAL BIMBINGAN MAHASISW PEMBIMBING
A
1. Kamis, BAB III Kuesioner penelitian
12 Maret 2020
62
Lampiran 9. Hasil Output Pengolahan Data (SPSS)
63
Lampiran 10. Lembar surat perizinan
64
Lampiran 11. Daftar Hadir Siswi SMA PasundanKecamatan Majalaya
65
49 Meisya Putri Afriandani X MIPA 4
50 Tesaa R X IPS 1
51 Yuliyanti X IPS 3
52 Adelia Rahma X MIPA 1
53 Ajeng Kartini X MIPA 1
54 Nur Haliza X MIPA 1
55 Salna Nopitasyari X MIPA 3
56 Nikita Medina X MIPA 3
57 Azahra Puti Nazua X MIPA 4
58 Yulianti X IPS 3
59 Tiara Destiya X MIPA 3
60 Diana Sintia Putri X IPS 1
61 Amaliya Putri Solehah X MIPA 2
62 Tiara Etika X MIPA 3
63 Tanti Rohaeni X MIPA 4
64 Irma Nurlita X MIPA 2
65 Enzelika Adelia Putri X MIPA 3
66 Yulia Cahya Putri X MIPA 4
67 Selvya Aurelya X IPS 2
68 Okeu Nurpadilah X MIPA 4
69 Susi Susilawati X IPS 3
70 Sintya Aprilliany Nurhalizah X MIPA 2
71 Ayang Siti X MIPA 4
72 Yasmi Isnaeni Amelia X MIPA 3
73 Della Susanti X MIPA 4
74 Feti Luthfiah Anggraini X MIPA 1
75 Firly Azzahra X MIPA 2
76 Salma Natzua Maulina X IPS 4
77 Tria Sopiyanti X MIPA 2
78 Refani Yulis Septiani X IPS 1
66
Lampiran 12. Daftar Riwayat Hidup
RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITASDIRI
NAMA : DHEBI NUR SAFEBRIYANI
TTL : Bandung, 6 Februari 1999
JENISKELAMIN :Perempuan
ALAMAT : Kp. Pengkolan Rt. 03 Rw. 05 Desa Panyadap
Kecamatan Solokan Jeruk Kabupaten Bandung
AGAMA :Islam
EMAIL :dhebiid@gmail.com
B. RIWAYATPENDIDIKAN
C. RIWAYATORGANISASI
PERIODE ORGANISASI
2011 Anggota OSIS
2014-2015 Anggota BENGSAS (Bengkel Sastra)
2015-2017 Bendahara BENGSAS (Bengkel Sastra)
2017-2018 Anggota RABBANI
2018-2020 Bendahara RABBANI
67