Praktikum Topografi
Praktikum Topografi
Praktikum Topografi
(GARIS KONTUR)
Disusun Oleh :
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................
DAFTAR
GAMBAR....................................................................................................................
BAB l
PENDAHULUAN.............................................................................................................
1.1 Latar
Belakang........................................................................................................................
1.2 Tujuan.....................................................................................................................................
1.3 Rumusan
Masalah...................................................................................................................
BAB lV PENUTUP......................................................................................................................
A. Kesimpulan..............................................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.2 Kerapatan garis kontur pada daerah curam dan daerah
landai...................................
Gambar 1.7
Singkatan...................................................................................................................
1.3 Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah praktikum
geomrfologi dan lingkungan, serta membahas lebih lanjut materi tentang Garis Kontur dan
Interpolasinya lebih mendalam dengan sumber-sumber yang revelen.
Menurut Heywood (2002, p283), kontur adalah sebuah garis pada peta topografi yang
menghubungkan titik-titik dari ketinggian yang sama dan biasanya digunakan untuk mewakili
bentuk dari permukaan bumi. Nama lain dari garis kontur adalah garis tranches, garis tinggi
dan garis lengkung horizontal.(Budiarti, 2006)
Kegunaan garis kontur selain menunjukan bentuk ketinggian permukaan tanah, garis kontur
juga digunakan untuk:
1. Menentukan profil tanah (profil memanjang, longitudinal sections) antara dua tempat.
2. Menghitung luas daerah genangan dan volume.
3. Menentukan route/trace suatu jalan atau saluran yang mempunyai kemiringan tertentu.
4. Menentukan kemungkinan dua titik di lahan sama tinggi dan saling terlihat.(Repository et
al., 2021)
Selain menunjukan bentuk ketinggian permukaan tanah, garis kontur juga dapat digunakan
untuk:
a. Menentukan profil tanah (profil memanjang, longitudinal sections) antara dua tempat.
c. Menentukan route/trace suatu jalan atau saluran yang mempunyai kemiringan tertentu
d. Menentukan kemungkinan dua titik di lahan sama tinggi dan saling terlihat
(Pengertian Garis Kontur Sifat Garis Kontur Interval Kontur Dan Indeks Kontur, n.d.)
a. Garis-garis kontur saling melingkari satu sama lain dan tidak akan saling berpotongan.
b. Pada daerah yang curam garis kontur lebih rapat dan pada daerah yang landai lebih jarang.
c. Pada daerah yang sangat curam, garis-garis kontur membentuk satu garis.
d. Garis kontur pada curah yang sempit membentuk huruf V yang menghadap ke bagian yang
lebih rendah. Garis kontur pada punggung bukit yang tajam membentuk huruf V yang
menghadap ke bagian yang lebih tinggi.
e. Garis kontur pada suatu punggung bukit yang membentuk sudut 90° dengan kemiringan
maksimumnya, akan membentuk huruf U menghadap ke bagian yang lebih tinggi.
f. Garis kontur pada bukit atau cekungan membentuk garis-garis kontur yang menutup-
melingkar.
gambar 1.1
gambar 1.2 Kerapatan garis kontur pada daerah curam dan daerah landai
1. Garis kontur tidak pernah saling berpotongan tetapi berhimpit kecuali dalam keadaan
ekstrim seperti pada tebing yang menggantung.
2. Garis kontur akan merenggang jika topografi landai dan merapat jika curam. 3. Garis
kontur tidak akan bertemu atau menyambung dengan garis kontur yang bernilai lain.
4. Pada lembah, garis kontur akan meruncing ke arah hulu (Repository et al., 2021)
Garis kontur terdiri dari kombinasi dua segmen garis yang saling terhubung tanpa
perpotongan. Garis ini menunjukkan titik elevasi agar kita mengetahui keadaan wilayah yang
dimaksud.
Titik detail dicari yang mempunyai ketinggian yang sama dan ditentukan posisinya
dalam peta dan diukur pada ketinggian tertentu. cara pengukurannya bisa dengan cara
tachymetry, atau kombinasi antara sipat datar memanjang dan pengukuran polygon. Cara
pengukuran langsung akan lebih sulit dibanding dengan cara tidak langsung, namun ada jenis
kebutuhan tertentu yang harus menggunakan cara pengukuran kontur cara langsung, misalnya
pengukuran dan pemasanngan tanda batas daerah genangan. Penarikan garis kontur diperoleh
dengan cara perhitungan interpolasi, pada pengukuran garis kontur cara langsung, garis-garis
kontur merupakan garis penghubung titik-titik yang diamati dengan ketinggian yang sama,
sedangkan pada pengukuran garis kontur cara tidak langsung umumnya titik-titik detail itu
pada titik sembarang tidak sama.
Bila titik-titik detail yang diperoleh belum mewujudkan titik-titik dengan ketinggian
yang sama, posisi titik dengan ketinggian tertentu dicari, berada diantara 2 titik tinggi
tersebut dan diperoleh dengan prinsip perhitungan 2 buah segitiga sebangun. Data yang harus
dimiliki untuk melakukan interpolasi garis kontur adalah jarak antara 2 titik tinggi di atas
peta, tinggi definitif kedua titik tinggi dan titik garis kontur yang akan ditarik. Hasil
perhitungan interpolasi ini adalah posisi titik garis kontur yang melewati garis hubung antara
2 titik tinggi. Posisi ini berupa jarak garis kontur terhadap posisi titik pertama atau kedua.
Titik hasil interpolasi tersebut kemudian kita hubungkan untuk membentuk garis kontur yang
kita inginkan. maka perlu dilakukan interpolasi linear untuk mendapatkan titik-titik yang
sama tinggi.
Interpolasi linear bisa dilakukan dengan cara : taksiran, hitungan dan grafis.
a. Cara taksiran (visual) Titik-titik dengan ketinggian yang sama, sedangkan pada
pengukuran
b. Cara hitungan (Numeris) Cara ini pada dasarnya juga menggunakan dua titik yang
diketahui posisi dan ketinggiannya, hitungan interpolasinya dikerjakan secara numeris
(eksak) menggunakan perbandingan linear.
c. Cara grafis Cara grafis dilakukan dengan bantuan garisgaris sejajar yang dibuat pada kertas
transparan (kalkir atau kodatrace). Garisgaris sejajar dibuat dengan interval yang sama
disesuaikan dengan tinggi garis kontur yang akan dicari.
BAB lll
HASIL PRAKTIKUM
a) Alat dan bahan
1) Peta RBI
2) Kertas kalkir ukuran A3
3) Penggaris
4) Drawing pen
5) Selotip
b) Cara kerja
c) hasil
Gambar 1.3 Bagian peta RBI yang akan disalin
yang mempunyai ketinggian sama terhadap suatu bidang referensi tertentu, pengukuran titik-
titik detail untuk penarikan garis kontur suatu peta dapat dilakukan secara langsung dan tidak
langsung. Penarikan garis kontur di peroleh dengan cara perhitungan interpolasi, pada
pengukuran garis kontur cara langsung, garis-garis kontur merupakan garis penghubung titik-
titik yang langsung umumnya titik-titik detail itu pada titik sembarangan tidak sama.
DAFTAR PUSTAKA
Budiarti, A. (2006). Bab 2 landasan teori. Aplikasi Dan Analisis Literatur Fasilkom UI, 4–25.
Pengertian garis kontur Sifat garis kontur Interval kontur dan indeks kontur. (n.d.).
Repository, D., Universitas, R., & Jember, U. (2021). Digital Repository Repository
Universitas Universitas Jember Jember Digital Digital Repository Repository
Universitas Universitas Jember Jember. Digital Repository Universitas Jember,
September 2019, 2019–2022.