Draft Lap Final Struktur MASJID
Draft Lap Final Struktur MASJID
Draft Lap Final Struktur MASJID
2017
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat NYA, sehingga penyusun
dapat menyelesaikan laporan perhitungan struktur masjid …………..2017.
Besar harapan penyusun semoga buku laporan ini ada manfaatnya untuk kita semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
1 PENDAHULUAN............................................................................................................ 1
ii
3.2.4 Beban Gempa ....................................................................................... 10
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 SS1 Gempa Maks yang dipertimbangkan resiko tertarget (MCER) kelas Situs SB .......... 11
Gambar 3.2 S1 Gempa Maks yang dipertimbangkan resiko tertarget (MCER) kelas Situs SB............ 11
Gambar 3.3 PGA, Gempa Maks yang dipertimbangkan resiko tertarget (MCEG) kelas Situs SB....... 12
Gambar 3.4 CR1, Koefisien resiko terpetakan, periode respons spektral 0,2 detik ............................ 12
Gambar 3.5 CR1, Koefisien resiko terpetakan, periode respons spektral 1.0 detik ............................ 13
v
Gambar 4. 11 Pendefinisian Faktor Massa Pembebanan ............................................................. 24
Gambar 4. 30 Potongan Prinsip Balok, Kolom dan Lantai arah X-X ............................................ 32
Gambar 4. 31 Potongan Prinsip Balok, Kolom dan Lantai arah Y-Y ............................................ 32
Gambar 5. 6 Data dan Profil Pondasi Tiang Pancang Persegi =25X25 cm..................................... 55
1.1 Umum
Laporan desain struktur ini menjelaskan tentang sistem struktur dan analisis struktur secara garis
besar untuk Perencanaan Pembangunan Masjid…………. Dalam laporan ini juga dijelaskan
tentang idealisasi perhitungan struktur dan beban-beban yang bekerja pada bangunan ini, baik
beban gravitasi maupun beban lateral sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan standar-
standar serta peraturan-peraturan yang digunakan untuk perancangan struktur bangunan.
1.2 Deskripsi
Deskripsi pekerjaan adalah : Perencanaan Pembangunan Masjid………….. Bangunan yang
didesain adalah struktur beton bertulang berlantai 1. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
berikut:
Dalam analisis kekuatan elemen struktur digunakan program aplikasi yaitu concrete design dalam
program bantu SANSPRO dengan faktor beban dan faktor reduksi kekuatan, yang mengacu ke
peraturan dan SNI 03-2847-2002.
Hasil keluaran program tersebut masih dikoreksi secara manual, seperti dalam merancang
tulangan geser (sengkang), baik untuk balok maupun kolom dengan tujuan memudahkan dalam
pelaksanaan di lapangan. Juga diperhatikan tentang batasan seperti luas tulangan minimum dan
maksimum, jarak maksimum sengkang, dan juga perbandingan antara tulangan tarik dan tekan
pada satu penampang, agar penampang tersebut dapat berperilaku daktail.
3.1.1 Beton
Beton pada komponen struktur yang menahan gaya yang timbul akibat gempa adalah sebagai
berikut:
1. Kuat tekan fc’ dari beton tidak boleh kurang dari 20 MPa.
2. Kuat tekan dari beton agregat ringan yang digunakan dalam perencanaan tidak boleh
melampaui 30 MPa.
Mutu beton yang digunakan pada berbagai elemen struktur pada bangunan Perencanaan
Pembangunan Masjid…………. ini adalah beton kelas K-300 dengan karakteristik sebagai
berikut:
σk = 30 MPa
fc’ = 24.9 MPa
Ec = 21443 MPa
Struktur bangunan ini direncanakan terhadap beban gempa dengan return period 2500 tahun
sesuai dengan peraturan kegempaan yang berlaku saat ini. Berdasarkan peta tersebut, spectra
percepatan di batuan dasar untuk wilayah Kec Ciranjang adalah 0.57g seperti tampak pada gambar
berikut ini.
Gambar 3.1 SS1 Gempa Maks yang dipertimbangkan resiko tertarget (MCE R) kelas Situs SB
Gambar 3.2 S1 Gempa Maks yang dipertimbangkan resiko tertarget (MCER) kelas Situs SB
Gambar 3.4 CR1, Koefisien resiko terpetakan, periode respons spektral 0,2 detik
Dalam perencanaan ini, didapatkan Kec. Ciranjang, Propinsi Jawa Barat mempunyai SS=1.0 dan
S1=0.5 dan tanah dasarnya termasuk tanah kaku.
Dalam menahan beban gempa, sistem struktur dipilih Sistem Rangka Penahan Momen Menengah
(SRPMM) sesuai dengan persyaratan pada RSNI 1726-2012 untuk wilayah gempa sedang.
Dengan sistem struktur ini,dijinkan diambil faktor reduksi beban gempa sebesar 5.5
Secara umum beban gempa didefinisikan sebagai beban lateral yang besarnya
V : C x I x Wt/R
dimana:
V : beban gempa
C : percepatan gempa yang bekerja berkesesuaian dengan perioda struktur
I : faktor keutamaan struktur
R : faktor reduksi beban gempa
Analisis struktur terhadap beban gempa dilakukan dengan analisis respon spektrum modal
analysis. Beban gempa didistribusikan sesuai dengan posisi massa struktur yang menjadi beban
gempa dan besarnya sesuai dengan persentase massa yang bergerak pada masing-masing mode
getar.
Beban geser dasar akibat gempa (V), selanjutnya harus dibagikan sepanjang tinggi bangunan
menjadi beban-beban horizontal terpusat (gaya gempa tingkat, F). yang mempunyai titik tangkap
pada masing-masing taraf lantai tingkat, menurut rumus:
Wi ,hi
Fi = .V
Wi ,hi
dimana: hi : ketinggian lantai sampai taraf I diukur dari dasar bangunan
Wi : massa lantai pada taraf i
Beban gempa terdiri dari gaya inersia massa bangunan yang diakibatkan oleh goyangan seismik
pada pondasi bangunan tersebut. Tahanan gempa didesain untuk menahan translasi gaya-gaya
inersia, yang pengaruhnya pada bangunan sangat signifikan dibandingkan komponen goyangan
vertikal lainnya.
Kerusakan lain akibat gempa yang mungkin muncul, seperti longsor, penurunan sub sidence,
patahan aktif dibawah pondasi ataupun liquifaksi akibat getaran. Gangguan ini bersifat lokal dan
dapat menjadi besar sehingga kemungkinannya disarankan untuk pemilihan lokasi bangunan.
Ketika gempa terjadi, intensitasnya dihubungkan dengan frekuensi kejadiannya. Gempa yang
merusak jarang terjadi, tetapi yang sedang/moderat lebih sering terjadi, dan yang paling kecil
sangat sering terjadi. Walaupun dapat didesain suatu bangunan yang menahan gempa yang paling
merusak tanpa kerusakan yang berarti, mau tidak mau kebutuhan akan kekuatan bangunan
selama masa layanan tidak membenarkan biaya tambahan yang besar. Konsekuensinya, filosofi
umum untuk mendesain bangunan tahan gempa didasarkan pada prinsip, yaitu:
1. Menahan gempa kecil tanpa kerusakan.
2. Menahan gempa sedang/moderat tanpa kerusakan struktural tetapi menerima
kemungkinan kerusakan non-structural.
Besarnya beban gempa adalah hasil respon dinamis bangunan terhadap goyangan pada pondasi.
Untuk memprediksi beban seismis, ada dua pendekatan umum yang digunakan, dimana dengan
memperhatikan catatan kejadian gempa masa lalu didaerah tersebut dan sifat-sifat struktur.
Pendekatan pertama, prosedur gaya lateral ekuivalen, menggunakan suatu estimasi sederhana
terhadap periode alami bangunan dan antisipasi percepatan maksimum permukaan, bersamaan
dengan faktor-faktor relevan lainnya dalam menentukan geser dasar maksimum. Pembebanan
horizontal ekuivalen untuk gaya geser ini kemudian didistribusikan dengan bebarapa cara yang
ditentukan melalui ketinggian bangunan sebagai suatu analisa statis struktur. Gaya-gaya desain
yang digunakan dalam analisa statis ini harus lebih kecil dari gaya aktual yang ada pada bangunan.
Pertimbangan untuk menggunakan gaya desain yang lebih kecil termasuk potensi kekuatan
bangunan ditetapkan oleh tingkatan working stress, redaman ditetapkan oleh komponen bangunan
dan reduksi gaya akibat daktilitas efektif elemen struktur yang melebihi batas elastis. Metode yang
cepat dan sederhana dan direkomendasikan untuk bangunan tinggi tanpa pengecualian dari
aturan-aturan struktur. Ini juga bermanfaat untuk desain awal bangunan tinggi.
Pendekatan kedua, prosedur berdasarkan analisa modal dimana frekuensi modal struktur dianalisa
dan kemudian digunakan untuk estimasi respons modal maksimum. Kombinasi ini untuk
mendapatkan nilai respon maksimum. Prosedur ini lebih kompleks dan lama daripada prosedur
gaya lateral ekivalen tetapi lebih akurat seperti halnya pendekatan prilaku non-linier dari struktur.
R : beban hujan
W : beban angin
LAMPIRAN-2
Adapun hasil analisis penulangan pada kolom dan balok dapat dilihat sebagai berikut.
Unit System :
Pile Type : Concrete Square
Driving Mthd: Driven
Material : CONCRETE
Elastic Mod : 210000.00000
Prestress : YES
PILE SECTION:
Untuk menambah Faktor Keamanan maka dalam pemancangan harus dilakukan sampai kedalaman – 9 m dari
tanah eksisting.