Anatomi Dan Fisiologi Kehamilan Kel 1
Anatomi Dan Fisiologi Kehamilan Kel 1
Anatomi Dan Fisiologi Kehamilan Kel 1
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat serta
berkat-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas I
dengan judul “Anatomi dan Fisiologi Kehamilan” di Universitas Muhammadiyah Gorontalo
bidang S1 Keperawatan.
Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Ns.Wiwin Handayani,M.Kep selaku dosen
pembiming mata kuliah Keperawatan Maternitas I yang telah membimbing dan memberikan
materi kuliah demi lancarnya penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari dalam menyusun materi yang telah kami sajikan ini masih jauh dari
sempurna, dimana banyak kekurangan dan perlu perbaikan. Untuk itu Kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yag membangun dari pembaca.
Demikian makalah ini disusun semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya dan
memberikan manfaat bagi para pembacanya.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Uterus adalah rongga pertemuan oviduk kanan dan kiri yang berbentuk seperti
buah pir dan bagian bawahnya mengecil yang disebut serviks (leher rahim)
uterus memiliki panjang 8 cm, lebar 5 cm dan tebal 2-3 cm. Pada masa
kehamilan pertumbuhan uterus di mulai setelah implantasi dengan proses
hiperplasia dan hipertropi sel. Hal ini terjadi akibat pengaruh hormon estrogen
dan progesteron . Penyebab pembesara nuterus antara lain :
1) Peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah
2) Hiperplasia dan hipertropi
3) Perkembangan desi 2
Uterus bertambah berat sekitar 70 sampai 1100 gram selama kehamilan.
Pada minggu-minggu awal kehamilan bentuk uterus masih seperti biasanya,
berbentuk seperti buah alpukat. Seiring berjalannya waktu, maka bentuk
fundus dan korpus dari uteri akan menjadi sferis pada akhir trimester pertama.
Panjangnya akan bertambah lebih cepat dibandingkan dengan lebar dari uterus
sehingga akan membentuk oval. Pada minggu pertama ismus uteri akan
mengalami hipertrofi layaknya korpus uteri yang akan mengakibatkan ismus
menjadi lebih panjang dan lunak. Hal ini dikenal sebagai tanda Hegar.
5
dan menipis. Batas antara segmen yang tebal dan tipis tersebut disebut dengan
lingkaran retraksi fisiologis.
d) Ovarium
Selama Kehamilan Ovulasi berhenti. Pada awal kehamilan masih terdapat
korpus luteum graviditatum dengan diameter sebesar 3 cm .Pasca plasenta
terbentuk ,korpus luteum gravidatum mengecil dan korpus luteum mengeluarkan
hormon estrogen dan progesteron.`
2.3 Kulit
Pada dinding perut akan terjadi perubahan kulit menjadi berwarna
kemerahan dan kusam. Terkadang hingga daerah payudara dan paha. Hal ini
disebut dengan namastriae gravidarum. Striae ini terjadi karena pembesaran
berlebihan pada payudara. Pembesaran payudara ini disebabkan karena adanya
chorionic somatotropin, esterogen, dan progesterone.4 Pada perempuan yang
multipara akan dapat ditemukan garis berwarna perak berkilau selain striae
tersebut. Garis ini adalah sikatrik dari striae sebelumnya. Kejadian ini dapat terjadi
serupa dengan tempat predileksi lainnya, diantaranya adalah :
Ukuran dan variasi pada wajah dan leher (chloasma atau melasma
gravidum).
Pigmentasi berlebih pada aerola dan daerah genital. Namun pigmentasi ini
akan berkurang setelah persalinan. Kontrasepsi oral juga dapat
menyebabkan keadaan ini.
o Hiperpigmentasi ini dapat dihasilkan dari cadangan melanin pada
epidermal dan dermal, namun penyebab pastinya masih belum
diketahui. Pada akhir bulan kedua kehamilan, kadar yang MSH
meningkat masih diragukan sebagai penyebabnya.
o Esterogen dan progesterone yang memiliki peran dalam
melanogenesis diduga menjadi faktor pendorongnya. Kedua
hormone ini dapat menstimulasi melanosit sehingga terjadi
hiperpigmentasi kulit.
Meningkatnya esterogen dapat menyebabkan perubahan pada kulit seperti
spider angioma dan palmar eritema.
2.4 Payudara
6
Air susu dari payudara perempuan yang sedang hamil tidak dapat keluar
dikarenakan adanya prolactin inhibiting hormone yang menekan sekresi dari
hormon prolaktin. Namun setelah bulan pertama kehamilan, perempuan ini akan
mengeluarkan cairan berwarna kekuningan yang disebut dengan kolostrum.
Kolostrum ini disekresi dari kelenjar asinus.
Pada awal kehamilan pula, payudara perempuan akan terasa lebih lunak.
Melewati bulan kedua, ukuran payudara akan bertambah dan vena di bawah kulit
akan mulai terlihat, puting payudara akan menjadi lebih besar hitam, dan tegak.
Kadar esterogen yang tinggi dan progesterone yang dihasilkan oleh plasenta dapat
menyebabkan bertambahnya ukuran payudara dan menjadi tegang. Lebih
spesifiknya, esterogen akan merangsang pertumbuhan duktus kelenjar mamae dan
jaringan payudara. Sedangkan progesterone berperan dalam perkembangan dari
sistem alveoli kelenjar susu.4
Seusai persalinan, kadar progesterone dan esterogen menurun sehingga
pengaruh inhibisi progesterone terhadap alfa-laktalbumin akan hilang. Hal ini akan
menyebabkan prolaktin meningkat dan merangsang sintesis dari lactose dan pada
akhirnya meningkatkan produksi air susu. Di bulan yang sama, aerola ibu akan
menjadi lebih besar dan kehitaman.
Kelenjar sebasea dari aerola (kelenjar Montgomery) akan membesar dan
cenderung menonjol keluar. Apabila payudara semakin membesar maka striae yang
terlihat pada perut juga akan muncul. Ukuran payudara sebelum kehamilan tidak
memiliki hubungan dengan jumlah air susu yang akan dihasilkan nantinya ketika
setelah persalinan.
Penambahan berat badan yang terjadi pada ibu hamil sebagian besar terjadi
karena bayi yang sedang tumbuh di dalam uterus ibu.Diikuti dengan perkembangan
payudara ibu, penambahan volume darah dan cairan ekstraselular. Diperkirakan
penambahan berat badan yang terjadi sebanyak 12,5 kg. Standart penambahan berat
badan dapat diperhitungkan dari besar IMT yang dimiliki ibunya.
Dengan terjadinya perubahan peningkatan pola makan terhitung +200-300
kka/hari membuat system gastronistestinal berubah selama masa kehamilan disertai
juga perubahan pada metabolism karbohidrat, protein dan lemak. Perubahan yang
terjadi karena Human Placenta Lactogen (HPL), ini menjadikan glukosa siap
diserap oleh tubuh dan digunakan untuk perkembangan otak fetus, juga melindungi
ibu dari defisiensi nutrisi.
Pada saat awal kehamilan, akan terjadi peningkatan jumlah cairan. Hal ini
terjadi secara fisiologis.Hal ini terjadi karena menurunnya osmolaritas dari 10
7
mOsm/kg yang disebabkan karena menurunnya ambang rasa haus dan sekresi dari
vasopressin.
Peningkatan tekanan vena kava pada bagian bawah uterus akan
menyebabkan oklusi parsial vena kava yang pada akhirnya akan menyebabkan
pitting edeme pada kaki dan tungkai, terutama pada usia akhir kehamilan.
Kadar konsentrasi lemak, lipoprotein, apolipoprotein, pada plasma akan
meningkat seiring dengan kehamilannya. Lemak ini sebagian besar disimpan pada
sentral dan kemudian akan digunakan oleh fetus sebagai nutrisi. Regulasi lemak ini
dipengaruhi oleh hormon progesterone dan esterogen. LDL akan sampai pada
puncaknya ketika hamil usia ke-36 minggu. HDL sampai pada puncaknya ketika
usia kehamilan ke-25 minggu dan berkurang hingga minggu ke-32 kemudian akan
menetap.
Gejala metabolit lainnya yang dirasakan ibu hamil adalah mudah lelah pada
trimester pertama.Hal ini dikarenakan sedang menurunnya BMR. Seiring
bertambahnya usia kehamilan, maka rasa lelah yang dirasakan ibu hamil tersebut
akan sedikit demi sedikit berkurang dan menghilang. Maka ibu hamil akan tampak
lebih segar kembali.4
Semakin besarnya uterus tentunya akan menggeser letak lambung dan usus.
Hal ini dapat menyebabkan penurunan motilitas otot polos pada saluran pencernaan
dan penurunan sekresi asam hidroklorid dan peptin di dalam lambung sehingga
menyebabkan pyrosis (heartburn) yang disebabkan karena tonus sfingter bawah
esofagus menurun karena perubahan letak lambung sehingga menyebabkan refluks
asam lambung. Selain itu progesterone akan membuat otot polos gastrointestinal
menjadi relaksasi sehingga menyebabkan keterlambatan pengosongan lambung dan
meningkatkan refluks.
Penurunan asam hidroklorid dan penurunan motilitas dapat menyebabkan
mual dan konstipasi.Konstipasi disertai peningkatan tekanan vena pada bagian
bawah karena adanya pembesaran uterus dapat menyebabkan pendarahan.
Gusi yang lebih hiperemis dan lunak dapat menyebabkan mudahnya terjadi
pendarahan apabila ada trauma sedang saja.Sedangkan hati tidak mengalami
8
perubahan anatomi maupun morfologinya. Pada uji fungsi hati, kadar alkalin
fosfatase akan meningkat hingga dua kali lipat, sedangkan serum aspartat, alani
transamin, gamma-glutamil transferase, albumin, dan bilirubin akan menurun.
Kehamilan dapat menjadi faktor predisposisi dari kolelitiasis (batu
empedu).Penyebab mayor pada kejadian batu empedu di ibu hamil adalah batu
kolesterol.
Kehamilan adalah “diabetogenic state” dengan penampakan resistensi
insulin dan berkurangnya uptake glukosa perifer (karena meningkatnya level
hormon plasenta anti-insulin, terutama human placental lactogen (hPL).
Mekanisme ini diatur untuk memastikan suplai glukosa ke fetus secara terus
menerus.
9
hormonal yang terjadi selama kehamilan secara langsung menggambarkan
perkembangan plasenta dan janin.Hormon-hormon yang berperan pada saat
kehamilan diantaranya adalah :
Esterogen meningkatkan produksi thyroid binding globulin yang kemudian
menyebabkan konsentrasi total hormone tiroid meningkat.
Level kadar kalsium yang menurun pada ibu hamil membuat meningkatnya
hormone paratiroid untuk menginduksi perubahan kolekalsiferol (vitamin
D3) menjadi metabolit aktifnya yaitu 1,25-dihidroksikolekalsiferol dengan
menggunakan 1a-hidroksilase pada plasenta. Ini akan membuat peningkatan
absorpsi kalsium pada usus.
Aldosteron dan kortisol meningkat pada ibu hamil.
Prolaktin meningkat pada saat kehamilan, fungsinya masih belum jelas.
Namun pastinya sangat penting dalam proses laktasi setelah melahirkan.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
.1 Perawat
Seorang bidan harus mengetahui perubahan anatomi dan adaptasi
fisiologi pada ibu hami;.
.2 Ibu
Perubahan yang terjadi pada diri ibu merupakan hal yang wajar karena di
dalam tubuh ibu tersebut terdapat kehidupan lain selain kehidupan ibu
tersebut,sehingga tubuh perlu menyesuaikan diri dengan suasana
baru,dan sebaiknya ibu yang mengandung tidak perlu takut dengan
perubahan yang terjadi pada dirinya
11
DAFTAR PUSTAKA
12