Pembahasan Cacing Laut
Pembahasan Cacing Laut
Pembahasan Cacing Laut
BAB II
PEMBAHASAN
CACING LAUT 1
AVERTEBRATA AIR 2013
diambil oleh tentakel lalu dimasukkan ke dalam mulut yang kemudian melewati
pharinx, lalu di cerna di dalam lambung lalu melalui usus, dimana di usus tersebut
terjadi penyerapan bahan makanan yang sudah dicerna oleh lambung.
CACING LAUT 2
AVERTEBRATA AIR 2013
Nilai ekonomis
CACING LAUT 3
AVERTEBRATA AIR 2013
CACING LAUT 4
AVERTEBRATA AIR 2013
Mollusca’. Dan hipotesis ketiga, berkenaan dengan ciri bersama Mollusca dan
Sipuncula, dijadikan ciri primitif kelompok lebih besar yang disebut Trocozoa
dimana Annelida juga termasuk di dalamnya.
Bentuk tubuh Sipuncula seperti buah labu, panjang dan langsing, serta
sangat retraktil. Bagian anterior yang lebih ramping disebut introvert, karena seluruh
bagian tersebut dapt ditarik masuk ke dalam badan yang lebih gemuk di bagian
posterior. Di ujung anterior introvert terdapat mulut yang dikelilingi rumbai-rumbai,
lobus atau tentakel, yang dilengkapi cilia.
Sebagian besar bagian yang bisa dikenali dari sipuncula adalah mulut, yang
dikelilingi massa tentakel dan semuanya bisa dikembalikan (dimasukkan) ke dalam
badan (badan utama). Saluran pencernaan sipuncula mulai dari mulut hingga ke
akhir posterior badan, kemudian berbalik arah dengan cara berpelinganda dan
berakhir di anus pada sisi dorsi-ventral badannya, Gambar 5 memperlihatkan skema
anatomi (struktur organ dalam) salah satu anggotanya. Sipuncula mempunyai
sebuah coelom (rongga).Meskipun tidak mempunyai sistem pembuluh darah, cairan
interstitial mengangkut oksigen dan nutrien ke sekeliling tubuh.Sebuah ruang
terpisah berisi tentakel-tentakel berlubang, yang mengalirkan oksigen dari tentakel
CACING LAUT 5
AVERTEBRATA AIR 2013
ke coelom. Dinding tubuhnya kuat dan berotot, jika terancam sebagian tubuhya
ditarik masuk ke dalam menyerupai buah kacang sehingga dinamai ‘cacing kacang’ .
Perilaku sipuncula relatif sedikit yang diketahui, sebagian besar jenis menarik
tentakel dan introvert secara cepat mengikuti rangsangan taktil. Banyak jenis
sifatnya fototaksis negatif dan sembunyi ke dalam sedimen atau karang jika
diganggu. Cara meliang dan menjalarnya dengan kait-kait introvert sebagai jangkar
dan perototan introvert untuk menarik tubuh ke depan. Phascolion strombus,
penghuni cangkang kerang, bisa mengairi cangkangnya untuk menaikkan
kandungan oksigen dengan kontraksi perototan dinding tubuh. Berenang cuma
dilaporkan ada pada Sipunculus yaitu dengan ‘membanatkan’ badan utama secara
tidak terarah.
CACING LAUT 6
AVERTEBRATA AIR 2013
CACING LAUT 7
AVERTEBRATA AIR 2013
dan melipat di ujung posterior, menuju anterior dalam bentuk memilin seperti
pegas.Anus terdapat di ujung anterior badan di bagian dorsal. Kecuali pada
Onchnesoma, anus terletak pada introvert (Suwignyo dkk, 2005).
Bentuk tubuh Echiura adalah bulat panjang dan mempunyai probosis seperti
sendok namun tidak dapat ditarik ke dalam badannya.Permukaan tubuhnya halus
atau ditutupi kutil-kutil yang tersusun melingkar atau tidak beraturan.Sebagian besar
Echiura memakan detritus yang masuk terperangkap oleh lendir di bagian dalam
probosis.Hasil reproduksi seksual Echiura berupa telur yang menetas menjadi larva
trocophore yang berenang bebas sebagai meroplankton kemudian turun ke dasar
laut dan tumbuh menjadi Echiura muda yang hidup sebagai benthos.
Morfologi Echiura
Bentuk Echiura bulat panjang, mempunyai proboscis tetapi tidak dapat ditarik
ke dalam badannya.Panjang proboscis bervariasi, umumnya lebih pendek daripada
badan. Namun Ikeda, dari pantai Jepang mempunyai panjang tubuh 40 cm dengan
proboscis 1,5 m. Permukaan tubuh halus atau dihiasi kutil-kutil yang tersusun
melingkar atau tidak beraturan.
CACING LAUT 8
AVERTEBRATA AIR 2013
Reproduksi Echiura
CACING LAUT 9
AVERTEBRATA AIR 2013
Semua tardigrades dewasa dari spesies yang sama memiliki jumlah sel yang
sama. Beberapa spesies memiliki sebanyak 40.000 sel dalam setiap tardigrades
dewasa , sementara yang lain memiliki jauh lebih sedikit. Semua tardigrades
memiliki alat membran buccopharyngeal , yang, bersama dengan cakar , digunakan
untuk membedakan antar spesies.
CACING LAUT 10
AVERTEBRATA AIR 2013
Tekanan - mereka dapat menahan tekanan yang sangat rendah vakum dan
juga tekanan yang sangat tinggi , lebih dari 1.200 kali tekanan atmosfer .
Tardigrades bisa bertahan vakum ruang terbuka dan radiasi matahari
dikombinasikan untuk setidaknya 10 hari Beberapa spesies juga dapat menahan
tekanan dari 6.000 atmosfer , yang hampir enam kali tekanan air di laut parit
terdalam, parit Mariana .
Dehidrasi - meskipun ada satu laporan dari gerakan kaki dalam spesimen
120 - tahun dari lumut kering , ini umumnya tidak dianggap " hidup " , dan
tardigrades terpanjang telah ditunjukkan untuk bertahan hidup di tempat yang kering
hampir 10 tahun Ketika terkena suhu yang sangat rendah, komposisi tubuh mereka
pergi dari 85 % air untuk hanya 3 %. Ketika air memperluas atas titik beku, dehidrasi
memastikan tardigrades tidak mendapatkan terkoyak oleh es beku .
Radiasi - tardigrades dapat menahan radiasi 1.000 kali lebih dari binatang
lainnya, dosis mematikan 5.000 Gy ( sinar- gamma ) dan 6.200 Gy ( ion berat) pada
hewan terhidrasi ( 5 sampai 10 Gy bisa berakibat fatal bagi manusia ) . satu-satunya
penjelasan yang ditemukan dalam percobaan sebelumnya untuk kemampuan ini
adalah bahwa mereka menyediakan air menurunkan reaktan sedikit untuk radiasi
pengion . Namun, penelitian selanjutnya menemukan bahwa tardigrades , ketika
terhidrasi, masih tetap bertahan terhadap gelombang pendek UV radiasi
dibandingkan dengan hewan lain, dan bahwa salah satu faktor untuk ini adalah
kemampuan mereka untuk memperbaiki kerusakan pada DNA mereka dihasilkan
dari paparan yang efisien .
CACING LAUT 11
AVERTEBRATA AIR 2013
pada dosis hingga 4 kGy atas yang tidak ada telur menetas . Telur yang lebih toleran
terhadap radiasi akhir. Tidak ada telur diiradiasi pada tahap awal perkembangan
menetas , dan hanya satu telur pada tahap tengah menetas , sedangkan telur
diiradiasi dalam tahap akhir menetas pada tingkat dibedakan dari kontrol racun
lingkungan. Ada bukti bahwa tardigrades dapat menjalani chemobiosis , sebuah
respon cryptobiotic tingginya kadar racun lingkungan. Namun, pada tahun 2001 hasil
laboratorium ini belum diverifikasi
CACING LAUT 12
AVERTEBRATA AIR 2013
± Onychophora ( hasil umum dari studi morfologi ) atau tardigrades yang terkait erat
dengan nematoda ( ditemukan di beberapa analisis molekuler ) .
CACING LAUT 13
AVERTEBRATA AIR 2013
2.4. Pentasomida
Larva menetas dalam hospes perantara dan menerobos dinding usus . Ini
kemudian membentuk kista dalam tubuh hospes perantara itu . Larva ini awalnya
bulat dalam bentuk , dengan empat atau enam kaki yang pendek , tetapi moults
beberapa kali untuk mencapai bentuk dewasa . Pentastomid mencapai host utama
bila hospes perantara dimakan oleh tuan rumah utama , dan merangkak ke dalam
saluran pernapasan dari kerongkongan .
CACING LAUT 14
AVERTEBRATA AIR 2013
Porocephalus dan Armillifer (yang semua silinder dan semua menghuni ular )
memiliki lebih banyak kesamaan satu sama lain daripada yang mereka lakukan
dengan Linguatula ( yang datar dan mendiami anjing dan serigala . )
Afinitas cacing lidah telah lama terbukti kontroversial. Secara historis, pada
awalnya mereka dibandingkan dengan berbagai kelompok cacing parasit . Setelah
sifat arthropoda seperti kutikula mereka diakui , kesamaan digambar dengan tungau,
terutama empedu tungau ( Eriophyidae ). Meskipun tungau empedu jauh lebih kecil
daripada cacing lidah mereka juga memiliki tubuh yang panjang tersegmentasi dan
hanya dua pasang kaki . Kemudian bekerja menarik perbandingan dengan dan lipan
( Myriapoda ) , dengan cacing beludru ( Onychophora ) dan air beruang ( Tardigrada
) . Beberapa penulis ditafsirkan cacing lidah pada dasarnya perantara antara
annelida, dan arthropoda , sementara yang lain menyarankan bahwa mereka pantas
divisi mereka sendiri . Tongue cacing tumbuh dengan molting , yang menunjukkan
mereka milik Ecdysozoa , sementara pekerjaan lain telah mengidentifikasi sifat
arthropoda seperti larva mereka. Secara umum , ada dua interpretasi alternatif saat
ini : pentastomids sangat dimodifikasi dan krustasea parasit , mungkin terkait untuk
kutu ikan , atau mereka adalah kelompok kuno batang - arthropoda , dekat dengan
asal-usul arthropoda .
2. 5. Bryozoa
Dahulu Bryozoa dianggap sebagai tumbuhan karena bentuk dan karakteristik dari
Bryozoa menyerupai tumbuhan lumut.Namun, setelah penelitian lebih lanjut Bryozoa
merupakan koloni dari hewan kecil-kecil, seperti hamparan lumut berbulu, menempel
pada batu, benda atau tumbuhan air di perairan dangkal yang subur dan jernih.
Bryozoa berasal dari bahasa yunani, bryon berarti lumut dan zoon berarti hewan.
CACING LAUT 15
AVERTEBRATA AIR 2013
Filum Bryozoa dinamakan juga Polyzoa atau Ectoprocta, berasal dari kata ectos
berarti di luar dan proctos berarti anus, maksudnya anus terletak di luar
lophophore.Lophophore ialah lipatan dinding tubuh atau calyx yang mengelilingi
mulut, dan mengandung tentakel bercilia.Bryozoa adalah hewan yang berkoloni dan
sessile.Tiap individu terbungkus oleh zooecium yaitu selubung dari khitin atau
lapisan tebal kalsium karbonat yang tertutup khitin.Bryozoa hidup di laut dan
beberapa hidup di air tawar.Beberapa jenis mengeluarkan benda berkapur seperti
batu karang.
- Autozooid adalah zooid yang selalu ada dan jumlahnya paling banyak,
berfungsi untuk makan dan pencernaan.
Bryozoa adalah hewan berkoloni dan sessile. Masing-masing individu atau zooid
dalam koloni umumnya berukuran kurang dari 0,5 mm, beberapa jenis berbentuk
seperti polip hydrozoa. Tiap individu terbungkus dalam zooecium yaitu selubung
benda mati (nonliving envelpment) dari khitin atau lapisan tebal kalsium karbonat
yang tertutup khitin.Istilah polypide untuk menyatakan isi zooid di dalam dinding
tubuh, yaitu lophophore, saluran pencernaan, otot dan organ lainnya.Mulut Bryozoa
ditumbuhi dengan tentakel, Anus terletak dekat mulut, Rongga tubuh sempurna,
tidak ada sistem peredaran darah, organ pernafasan maupun nephridia, terdapat
syaraf ganglion diantara mulut anus, dan traktus digestivus berupa saluran
berbentuk U.
CACING LAUT 16
AVERTEBRATA AIR 2013
Sebanyak 30.000 spesies dari filum Brachiopoda hidup pada era Palaezoikum dan
Mesozoikum.Fosil brachiopoda tersebar luas dan banyak terdapat dalam batuan
dasar laut.Sekitar 335spesies hidup, semuanya hidup di laut, soliter dan biasanya
menempel pada batuan atau pada benda padat lainnya (Suwignyo.dkk, 2005).
1. Phylactolaemata
2. Gymnolaemata
1. Ctenostomata
Contoh : Pladucella (di air tawar) dan Alcyonidium (di air laut).
2. Cheilostomata
Zoecia dari tanduk atau kapur, berbentuk kotak dan mempunyai avicularia;
biasanya mempunyai operkulum; bentuk koloni berumbai-umbai.
CACING LAUT 17
AVERTEBRATA AIR 2013
3. Stenolaemata
b) Ordo Cystoporata
c) Ordo Stomatopora
d) Ordo Cryptostomata
e) Ordo Treopostomata
f) Ordo Fenestrata
Ordo Cystoporata, Stomatopora dan Cryptostomata telah punah pada akhir era
Paleozoikum.
CACING LAUT 18
AVERTEBRATA AIR 2013
dan zooid-zooid ini membentuk sejumlah besar zooid lagi, sehingga terbentuklah
koloni bryozoa baru yang makin lama makin besar, bentuk koloni sesuai dengan
jenisnya. Kolini berumur satu musim atau beberapa tahun.
Reproduksi Aseksual pada bryozoa air tawar selain dengan cara pertunasan,
juga dengan menghasilkan statoblast, satu sampai beberapa butir pada funiculus.
Statoblast tahan terhadap kekeringan, panas dan dingin. Struktur dan bentuk
statoblast di pakai untuk identifikasi genus dan spesies.
Proses pencernaan makanan pada Bryozoa dilakukan dengan proses yang sama
dengan hewan lain yakni pertama kali makanan yang diambil oleh tentakel lalu
dimasukkan ke dalam mulut yang kemudian melewati pharinx, lalu di cerna di dalam
lambung lalu melalui usus, dimana di usus tersebut terjadi penyerapan bahan
makanan yang sudah dicerna oleh lambung.
CACING LAUT 19
AVERTEBRATA AIR 2013
Pada hewan Bryozoa proses ekskresinya sama seperti pada hewan biasanya yakni
hasil sisa pencernaan yang sudah tidak dapat digunakan akan dikeluarkan melalui
saluran yang disebut anus, pada Bryozoa anus terletak di luar lophophore,
sebagaimana telah disebutkan bahwa Bryozoa bisa disebut juga Ectoprocta.
Bryozoa termasuk organisme yang memiliki warna mencolok dan tak memiliki duri
(spine) serta tak dilindungi oleh cangkang sebagai penutup tubuh, sehingga
organisme ini rawan terhadap predator.Dalam rangka membebaskan diri dari
serangan predator, secara alamiah organisme ini mengembangkan suatu
mekanisme pertahanan diri dengan memproduksi senyawa aktif yang membuat
predator menjauhinya.
Invertebrata laut yang mempunyai struktur pergerakan fisik lebih terbatas dibanding
dengan vertebrata laut, mampu mengembangkan sistem pertahanan diri dengan
memproduksi senyawa kimia (chemical defense). Senyawa kimia yang dihasilkan
oleh invertebrata laut ini berguna untuk mencegah dan mempertahankan diri dari
serangan predator, media kompetisi, mencegah infeksi bakteri, membantu proses
reproduksi dan mencegah sengatan sinar ultra violet.
Syaraf yang mengendalikan segala aktivitas dari Bryozoa adalah saraf ganglion.
Saraf ganglion akan menggerakan tentakel yang akan mengambil makanan dan
menggerakan otot pencernaan yang ada dianus untuk mengeluarkan sisa makanan.
Phylum Brachiopoda menguntungkan karena digunakan sebagai sumber makanan
yang mengandung protein hewani yang cukup tinggi, juga mempunyai nilai
ekonomis yang tinggi karena mempunya harga yang tinggi (Suwignyo.dkk, 2005)
CACING LAUT 20
AVERTEBRATA AIR 2013
Spesies air tawar , misalnya Paludicella adakalanya tumbuh dalam pipa air minum
yang tidak diberi khlor (Cl) sehingga mengganggu aliran air, atau tumbuh pada jaring
apung sehingga mengganggu ikan di dalamnya. Sekitar 130 spesies laut hidup
sebagai epifit, oleh manusia dianggap sebagai pengganggu, misalnya Bugula
banyak menempel pada dinding kapal yang terendam air.
2.6 BRANCHIOPODA
CACING LAUT 21
AVERTEBRATA AIR 2013
Brachiopoda berasal dari bahasa latin brachium yang berarti lengan (arm),
poda yang berarti kaki (foot). Brachiopoda artinya hewan ini merupakan suatu
kesatuan tubuh yang difungsikan sebagai kaki dan lengan atau dengan kata lain
binatang yang tangannya berfungsi sebagai kaki.
Phylum ini merupakan salah satu phylum kecil dari bentik invertebrates.Hingga
saat ini terdapat sekitar 300 spesies dari phylum ini yang mampu bertahan dan
sekitar 30.000 fosilnya telah dinamai.Mereka sering kali disebut dengan “lampu
cangkang” atau lamp shell.
Secara umum brachiopoda merupakan salah satu fosil hewan yang sangat
melimpah keberadaannya pada sedimen yang berasal dari zaman paleozoikum.
Salah satu kelasnya, yaitu Inartikulata bahkan menjadi penciri penting (fosil index)
zaman Cambrian awal.
Karakteristik Brachiopoda
CACING LAUT 22
AVERTEBRATA AIR 2013
Mampu hidup pada kedalaman hingga 5.600 meter secara benthos sessil.
Genus Lingula hanya hidup pada daerah tropis/hangat dengan kedalaman
maksimal 40 meter.
Hingga saat ini diketahui memiliki sekitar 300 spesies dari Brachiopoda.
Brachiopoda modern memiliki ukuran cangkang rata-rata dari 5mm hingga 8
cm.
Kehadiran rekaman kehidupannya sangat terkait dengan proses Bioconose
dan Thanathoconose.
CACING LAUT 23
AVERTEBRATA AIR 2013
Klas Inartikulata/Gastrocaulina
Cangkang atas dan bawah (valve) tidak dihubungkan dengan otot dan terdapat
socket dan gigi yang dihubungkan dengan selaput pengikat.
Berikut ini adalah ciri-ciri dari klas Inarticulata :
a. Tidak memiliki gigi pertautan (hinge teeth) dan garis pertautan (hinge line).
CACING LAUT 24
AVERTEBRATA AIR 2013
CACING LAUT 25
AVERTEBRATA AIR 2013
Ciri-ciri:
Tidak mempunyai gigi pertautan (hinge teeth) dan garis pertautan (hinge
line) pertautan kedua cangkangnya dilakukan oleh system otot, sehingga
setelah mati cangkang langsung terpisah.Cangkangnya umumnya berbentuk
membulat atau seperti lidah, tersusun oleh senyawa fosfat atau khitinan.Hewan
ini muncul sejak zaman Cambrian awal hingga masa kini.
Contohnya : Khitinan.
Cirri-ciri:
CACING LAUT 26
AVERTEBRATA AIR 2013
Pada akhir zaman Permian, terjadi kepunahan masal yang melibatkan hampir
semua golongan Brachiopoda.Hanya sedikit takson yang selama, seperti golongan
Trebratulid dan Lingula, dan masih terdapat hingga masa kini
(Holosen).Brachiopoda masa kini selalu ditemukan dalam keadaan tertambat
dengan menggunakan pedikelnya, baik pada batuan keras maupun cangkang
binatang yang telah mati.
CACING LAUT 27
AVERTEBRATA AIR 2013
Calciata
Lingulata Calciata
Approach
Three-part
Linguliformea Craniformea Rhynchonelliformea
Approach
Pedicle Pendek,
Panjang Tidak ada,
melekat
, di menyambun Pendek, melekat pada
pada
dalam g pada permukaan keras
permukaa
liang permukaan
n
Periostracu Glycosaminoglycans
Kitin Protein
m dan kitin
Lapisan Glycosaminoglycans
Primer dan apatit (kalsium Kalsit
Cangkang fosfat)
CACING LAUT 28
AVERTEBRATA AIR 2013
Chaetae
sekitar
daerah Ya Tidak ada Ya
bukaan
cangkang
Coelom
Ya Tidak ada Ya
terbagi
A. Klasifikasi
Sebanyak 30.000 spesies dari filum Brachiopoda hidup pada era
Palaezoikum dan Mesozoikum.Fosil brachiopoda tersebar luas dan banyak terdapat
dalam batuan dasar laut.Sekitar 335spesies hidup, semuanya hidup di laut, soliter
dan biasanya menempel pada batuan atau pada benda padat lainnya (Brotowidjoyo,
2004).
Filum Brachiopoda dibagi menjadi 2 kelas atas dasar pertautan
Kedua keping cangkang , yaitu Inarcitulata dan Articula. Pada inarcitulata, bentuk
dan ukuran kedua keping cangkang hanya dihubungkang dengan otot, Cangkang
terdiri atas campuran fosfat dan kitin dan periosrakum terluar, sehingga dianggap
lebih primitif karena sama dengan tipe cangkang dari periode Cambrian. Saluran
pencernaan lengkap dan mempunyai anus. Pedicle pada lingua panjang dan
rektraktil, bila diganggu maka hewan tersebut akan masuk kedalam lubang .kelas
inarticulate terbagi dalam 2 ordo dengan 47 spesies (Suwignyo,dkk 2005).
Pada Articulata, bentuk dan ukaran kedua keping cangkang tidak
sama, kedua keping cangkang dihubungkan satu sama lain oleh otot dan engsel
atau “hinge” pada bagian posterior , cangkang terdiri dari kalsium karbonat dalam
bentuk kristal kalsit, dan terluar lapisan , periostrakum, permukaan ada kalanya
berhiaskan garis-garis konsetrik, menayebar bergerigi atau berduri, warna cangkang
biasanya kuning kusam, kelabu, beberapa spesiesn berwarna jingga atau merah,
CACING LAUT 29
AVERTEBRATA AIR 2013
saluran pencernaan tidak lengkap tidak mempunyai anus , pedicle pendek dan lentur
sehingga hewan dapat bergerak kekiri-kanan atau memutar. Kelas Articulata terbagi
dalam 3 ordo dengan 300 spesies (Radiopoetro 2002).
Pada Articulata, bentuk dan ukuran kedua keping cangkang tidak sama,
kedua keping cangkang dihubungkan satu sama lain oleh otot dan engsel atau
“hinge” pada bagian posterior , cangkang terdiri dari kalsium karbonat dalam bentuk
kristal kalsit, dan terluar lapisan , periostrakum, permukaan ada kalanya berhiaskan
garis-garis konsetrik, menyebar bergerigi atau berduri, warna cangkang biasanya
kuning kusam (Oemardjati, S.B. 2000).
Sebanyak 30.000 spesies dari filum Brachiopoda hidup pada era
Palaezoikum dan Mesozoikum.Fosil brachiopoda tersebar luas dan banyak terdapat
dalam batuan dasar laut.Sekitar 335spesies hidup, semuanya hidup di laut, soliter
dan biasanya menempel pada batuan atau pada benda padat lainnya
(Suwignyo.dkk, 2005).
CACING LAUT 30
AVERTEBRATA AIR 2013
Cacing pogonophora hidup di dalam tabung yang terbuat dari kitin, zat yang
juga ditemukan dalam kulitnya. Hewan ini sangat panjang dan memiliki tubuh tipis
seperti sepotong tali, dibagi menjadi kepala yang memiliki satu tentakel, panjang
utama dari tubuh di tutupi tonjolan kecil ( papillae). Tidak memiliki usus dan hewan
feed dengan cara menyerap materi organic terlarut dari air melalui kulit. Akhir dari
tubuh memiliki sebuah wilayah tersegmentasi dengan hairlike duri disebut setae
untuk membantunya untuk pegangan saat masuk dalam tabung yang terbuat dari
kitin.
Tubuh di bagi menjadi 3 bagian yaitu :protostom , mesosom, dan metasome
Protostome (bagian depan) yang kecil dan mempunyai tonjolan sebagai kepala
Tidak memiliki mulut, anus serta usus. Panjang tubuh 100-500 kali lebar badanya (
chepalic lobe) dan tentakel. Mesosome (bagian tengah ) agak besar yang merupkan
leher. Metasome mewakili sisa badan. Seluruh tubuhnya di bungkus oleh selapis
epitela yang kaya akan kelenjar dan di tutup oleh kutikula. Pogonophora memiliki
susunan syaraf yang sederhana yang terdapat pada epithelia. Pusat susunan
syarafnya ( otak) merupakan sel-sel syaraf yang terdapat pada segmen pertama dan
dilanjutkan dengan syaraf punggung.
Terdidri dari bagian dada dan punggung.Pada bagian dada darah mengalir
dari bagian belakang ke depan. Pada bagian punggung darah mengalir dari depan
ke belakang. Aliran darah di gerakan oleh otot-otot yang berada pada dasar tentakel
berfungsi sebagai jantung. Bulu-bulu halus di bagian puggung berfungsi sebagai
indra perasa dan mekanismenya secara kimiawi
Makanan berupa plankton atau detritus yang penuh dengan bakteri.Makanan
dimakan menggunkan tentakel – makanan di cerna oleh dinding tentakel – dan
diserap oleh sel-sel besar pada tentakel pertikel - pertikel makanan masuk bersama
CACING LAUT 31
AVERTEBRATA AIR 2013
air karena getaran dari bulu-bulu tentakel dan masuk kedalam ruang antara tentakel
yang berbentuk spiral. Pada dinding tentakel makanan di cerna ( secara
extrasellulair ) dan di serap oleh dinding tentakel.
Jantan spermatozoid terdapat pada sepasang kantong sperma yang sangat
panjang pada separuh tubuh bagian belakang.Betina , telur terdapat pada separoh
tubuh bagian depan. Telur yang sudah masak di keluarkan lewat saluran telur, dan
di bagian depan terjadi proses pembuahan ,pogonopore muda akan keluar dan
membentuk pipanya sendiri. Pernapasan pada filum ini menggunakan tentakel
CACING LAUT 32
AVERTEBRATA AIR 2013
CACING LAUT 33
AVERTEBRATA AIR 2013
adalah wilayah yang dapat digunakan untuk sekresi tabung.Daerah tubuh berikutnya
umumnya disebut sebagai bagasi dan terdiri sebagian besar tubuh.Batangnya berisi
organ reproduksi dan juga sebagian besar diisi dengan jaringan usus diperluas
disebut trophosome tersebut.Tidak ada lumen usus seperti itu dan, tidak ada mulut
atau anus.Trophosome terletak di antara pembuluh darah ventral dan dorsal dan
diisi dengan sel khusus yang disebut bacteriocytes yang mengandung bakteri
simbiotik chemoautotrophic.Sisa dari tubuh merupakan daerah multi-tersegmentasi
pendek yang disebut opisthosoma tersebut.Segmen anterior opisthosoma memiliki
baris hook-seperti chaetae yang berfungsi sebagai jangkar untuk cacing untuk
menarik kembali ke dalam tabung.
Vestimentifera berisi beberapa yang terbesar dari annelida. Riftia pachyptila
dan Ridgeia piscesae tumbuh lebih dari 4,9 kaki (1,5 m) panjang dan hidup dalam
tabung lebih 8,2 ft (2,5 m) panjang. Vestimentifera lain seperti Lamellibrachia
satsuma mencapai 16 dalam (40 cm) panjangnya sebagai orang dewasa.
Tabung dari Vestimentifera yang keputihan ke abu-abu kecoklatan.Membanggakan
biasanya merah terang dan mengelilingi obturaculum putih pusat.Tubuh dalam
tabung umumnya hijau menjadi cokelat dan sering ada pembuluh darah besar
merah terlihat melalui permukaan tubuh.
Persyaratan khusus vestimentiferans berarti bahwa mereka dibatasi untuk
lingkungan laut dalam, dengan sebagian besar ditemukan pada kedalaman> 0,6 mil
(> 1 km), meskipun satu spesies diamati pada kedalaman <328 (<100 m) ft. Ventilasi
hidrotermal ditemukan di pegunungan menyebarkan aktif antara lempeng benua.
Yang utama di seluruh dunia di mana vestimentiferans telah ditemukan adalah timur
Pasifik Rise, Ridge pertengahan Atlantik, dan Rift Galapagos. Ventilasi hidrotermal
dan vestimentiferans juga ditemukan di laut-lantai pusat penyebaran dalam apa
yang dikenal sebagai "back-cekungan busur" di Pasifik Barat, termasuk palung
Okinawa, Palung Mariana, dan Lau, Manus, dan Fiji Utara cekungan. Rembesan
dingin terutama terletak di sepanjang zona subduksi atau tepi benua, dan
vestimentiferans telah ditemukan pada merembes di Teluk Meksiko, di lepas pantai
Utara dan Amerika Selatan, Spanyol, dan di Laut Mediterania. Tidak diragukan lagi,
Vestimentifera banyak lagi akan ditemukan sebagai laut dalam lebih lanjut
dieksplorasi.
CACING LAUT 34
AVERTEBRATA AIR 2013
CACING LAUT 35
AVERTEBRATA AIR 2013
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Filum Annelida dibagi menjadi kelas Polychaeta, Oligochaeta, dan
Hirudinea.Pembagian ke dalam kelas terutama didasarkan pada segmentasi tubuh,
seta, parapodium, sistem sirkulasi, ada tidaknya batil isap, dan sistem
reproduksi.Kelas Polychaeta dibagi menjadi kelompok Errantia dan Sedentaria
didasarkan pada kesempurnaan bentuk parapodium, siri, ada tidaknya rahang,
probosis, bentuk segmen dan letak insang.Kelas Oligochaeta dibagi menjadi ordo
Plesiopora, Prosotheca, Prosopora, dan Opisthopora berdasarkan alat ekskresi,
letak gonofor, dan letak spermateka.Kelas Hirudinea dibagi menjadi ordo
Acanthobdellida, Rhynchobdellida, Dnathobdellida, dan Erpobdellida berdasarkan
ada tidaknya batil isap dan probosis, serta septum pada segmen tubuh.
3.2 SARAN
CACING LAUT 36
AVERTEBRATA AIR 2013
DAFTAR PUSTAKA
CACING LAUT 37