Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Pembahasan Cacing Laut

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 37

AVERTEBRATA AIR 2013

BAB II

PEMBAHASAN

Kebanyakan filum dari Cacing laut memiliki sistem reproduksi


seksual.Namun ada beberapa yang bereproduksi secara aseksual, misalnya
Bryozoa yang berreproduksi secara seksual dan aseksual.Semua Bryozoa air tawar
dan kebanyakan Bryozoa air laut yang fertilisasi dalam pertumbuhannya di dalam
tubuh.Telur dan sperma dihasilkan secara bergantian, adakalanya protandri.Testis
pada funiculus, ovari terletak pada lophophore. Pada spesies dioceus, zooid jantan
dan betina terdapat satu koloni atau pada koloni lain. Gonoduct tidak ada, telur dan
sperma berhamburan dalam coelom atau dilepas di air.Beberapa spesies laut
mengerami telurnya, semisalnya dalam saluran pencernaan yang mengalami
degenerasi atau ovicell. Selain filum Bryozoa, filum Sipuncula juga memiliki sistem
reproduksi aseksual dengan cara membuat sekatan dan membelah dua pada bagian
posterior badannya.

Sedangkan, untuk filum Branchiopoda bereproduksi dengan seksual,


umumnya dioecious, gonad biasanya berupa 4 buah kelompok gamet yang
dihasilkan dalam peritoneum. Kecuali yang digerami, gamet dilepas ke air melalui
nepridia. Pembuahan diluar, telur menetas menjadi larva yang berenang bebas dan
sudah mulai makan. Larva inarticulata bentuknya mirip brachiopoda dewasa, tidak
mengalami metamorfosa, pada akhir stadia larva tumbuh pedicle serta cangkang,
dan larva turun ke substrat untuk kemudian masuk ke dalam lubang. Larva
articulata sebagai meroplankton selama 24 jam sampai 30 jam, turun ke substrat,
mengalami metamorfosa menjadi bentuk seperti dewasa (Suwignyo.dkk, 2005).
Pada beberapa filum dari cacing laut, sistem pernafasannya menggunakan
tentakel.Misalnya, pada filum pogonophora tetapi ada filum yang tidak ditemukan
adanya sistem pernafasan dan sistem peredaran darah,Sistem peredaran darah
cacing laut dari filum Branchiopoda terbuka. Sistem pencernaan Bryozoa dilakukan
dengan proses yang sama dengan hewan lain yakni pertama kali makanan yang

CACING LAUT 1
AVERTEBRATA AIR 2013

diambil oleh tentakel lalu dimasukkan ke dalam mulut yang kemudian melewati
pharinx, lalu di cerna di dalam lambung lalu melalui usus, dimana di usus tersebut
terjadi penyerapan bahan makanan yang sudah dicerna oleh lambung.

Di dalam cangkang terdapat lophophore yang berfungsi untuk mendapatkan


makanan.Bentuk lophophore seperti dua tangan atau “brachia” yang panjang,
menggulung dan masing-masing mengandung deretan tentakel serta alur makanan
menuju mulut. Pada waktu makan, kedua keping cangkang terbuka sedikit, dan
gerakan cilia pada tentakel menghasilkan aliran air yang membawa makanan,
kemudian terperangkap pada lender tentakel dan oleh gerakan cilia dialirkan ke
mulut. Makanan terdiri atas fitoplankton, partikel terlarut dan koloid (Suwignyo.dkk,
2005). Sedangkan pada sipuncula, saluran pencernaan sipuncula mulai dari mulut
hingga ke akhir posterior badan, kemudian berbalik arah dengan cara berpelinganda
dan berakhir di anus pada sisi dorso-ventral badannya, memperlihatkan skema
anatomi (struktur organ dalam) salah satu anggotanya. Sipuncula mempunyai
sebuah coelom (rongga).Meskipun tidak mempunyai sistem pembuluh darah, cairan
interstitial mengangkut oksigen dan nutrien ke sekeliling tubuh.Sebuah ruang
terpisah berisi tentakel-tentakel berlubang, yang mengalirkan oksigen dari tentakel
ke coelom.

Sistem syaraf yang mengendalikan beberapa filum, sistem sarafnya berupa


sistem saraf ganglion.Misalnya dari Bryozoa adalah saraf ganglion. Saraf ganglion
akan menggerakan tentakel yang akan mengambil makanan dan menggerakan otot
pencernaan yang ada dianus untuk mengeluarkan sisa makanan.

Kekhususan pada cacing laut

a. Bryozoa termasuk organisme yang memiliki warna mencolok dan tak


memiliki duri (spine) serta tak dilindungi oleh cangkang sebagai penutup
tubuh, sehingga organisme ini rawan terhadap predator. Dalam rangka
membebaskan diri dari serangan predator, secara alamiah organisme ini
mengembangkan suatu mekanisme pertahanan diri dengan memproduksi
senyawa aktif yang membuat predator menjauhinya.

CACING LAUT 2
AVERTEBRATA AIR 2013

b. Persyaratan khusus vestimentiferans berarti bahwa mereka dibatasi untuk


lingkungan laut dalam, dengan sebagian besar ditemukan pada
kedalaman>0,6 mil (> 1 km), meskipun satu spesies diamati pada kedalaman
<328 (<100 m) ft. Ventilasi hidrotermal ditemukan di pegunungan
menyebarkan aktif antara lempeng benua. Yang utama di seluruh dunia di
mana vestimentiferans telah ditemukan adalah timur Pasifik Rise, Ridge
pertengahan Atlantik, dan Rift Galapagos. Ventilasi hidrotermal dan
vestimentiferans juga ditemukan di laut-lantai pusat penyebaran dalam apa
yang dikenal sebagai "back-cekungan busur" di Pasifik Barat, termasuk
palung Okinawa, Palung Mariana, dan Lau, Manus, dan Fiji Utara cekungan.
Rembesan dingin terutama terletak di sepanjang zona subduksi atau tepi
benua, dan vestimentiferans telah ditemukan pada merembes di Teluk
Meksiko, di lepas pantai Utara dan Amerika Selatan, Spanyol, dan di Laut
Mediterania. Tidak diragukan lagi, Vestimentifera banyak lagi akan
ditemukan sebagai laut dalam lebih lanjut dieksplorasi.
c. Sebagai deposit feeder, Sipuncula tidak selektif dalam hal makanan.
Memakan segala macam butir-butir makanan yang mengendap di dasar
perairan dengan menggunakan tentakelnya yang bercilia. Beberapa jenis
menelan substrat pada waktu membuat liang, dan mencerna mikroorganisme
yang terkandung di dalamnya. Mulut berhubungan dengan 61 esophagus,
dan usus yang memanjang dan melipat di ujung posterior, menuju anterior
dalam bentuk memilin seperti pegas. Anus terdapat di ujung anterior badan
di bagian dorsal. Kecuali pada Onchnesoma, anus terletak pada introvert
(Suwignyo dkk, 2005).

Nilai ekonomis

Phylum Brachiopoda menguntungkan karena digunakan sebagai


sumber makanan yang mengandung protein hewani yang cukup tinggi, juga
mempunyai nilai ekonomis yang tinggi karena mempunya harga yang tinggi
(Suwignyo.dkk, 2005)

CACING LAUT 3
AVERTEBRATA AIR 2013

2.1 Filum Sipuncula

Klasifikasi Filum Sipuncula


Identifikasi Sipuncula antara lain berdasarkan panjang relative introvert
terhadap badan, bentuk mulut, tentakel dan nuchal organ. Sipuncula terbagi atas
dua kelas, yaitu : Phascolosomida dan Sipunculida. Phascolosomida terdiri dari dua
bangsa yaitu : Aspidosiphoniformes dan Phascolosomiformes. Sedangkan
Sipunculida terdiri dari dua bangsa yaitu : Golfingiaformes dan Sipunculiformes
(Barnes, 1994).

Sipuncula mempunyai kedekatan genus dengan Xenosophon.Sipuncula di


deskripikan sebagai hewan laut mirip cacing tetapi tanpa segmen.Tubuhnya terbagi
menjadi badan utama (trunk) dan belalai (Introvert) yang bisa di tarik ke dalam atau
belakang, perbandingan panjang kedua bagian itu bervariasi untuk tiap-tiap jenis.
Sipuncula merupakan Sipuncula merupakan filum minor dalam kelompok besar
hewan bilateria, yaitu kelompok hewan yang bersifat tripoblastik, tubuhnya simetris

Meskipun bentuk fisiknya mirip cacing, namun hipotesis filogenetik terbaru


menunjukkan Sipuncula tidak ada jejak ciri penting Annelida seperti adanya
segmentasi dan chaetae (seta). Ciri bersama seperti berbentuk “cacing”, adanya
introvert dan larva trochophore, tidak membatasi mereka secara unik. Hipotesis
kedua menempatkannya lebih dekat ke Mollusca minimal secara fisik, beberapa ciri
keduanya sama pada saat perkembangan dini, contohnya setelah fertilisasi dan
pembelahan telur, susunan ciri sel keduanya dalam embrio disebut ‘simpang

CACING LAUT 4
AVERTEBRATA AIR 2013

Mollusca’. Dan hipotesis ketiga, berkenaan dengan ciri bersama Mollusca dan
Sipuncula, dijadikan ciri primitif kelompok lebih besar yang disebut Trocozoa
dimana Annelida juga termasuk di dalamnya.

Bentuk tubuh Sipuncula seperti buah labu, panjang dan langsing, serta
sangat retraktil. Bagian anterior yang lebih ramping disebut introvert, karena seluruh
bagian tersebut dapt ditarik masuk ke dalam badan yang lebih gemuk di bagian
posterior. Di ujung anterior introvert terdapat mulut yang dikelilingi rumbai-rumbai,
lobus atau tentakel, yang dilengkapi cilia.

Sebagian besar bagian yang bisa dikenali dari sipuncula adalah mulut, yang
dikelilingi massa tentakel dan semuanya bisa dikembalikan (dimasukkan) ke dalam
badan (badan utama). Saluran pencernaan sipuncula mulai dari mulut hingga ke
akhir posterior badan, kemudian berbalik arah dengan cara berpelinganda dan
berakhir di anus pada sisi dorsi-ventral badannya, Gambar 5 memperlihatkan skema
anatomi (struktur organ dalam) salah satu anggotanya. Sipuncula mempunyai
sebuah coelom (rongga).Meskipun tidak mempunyai sistem pembuluh darah, cairan
interstitial mengangkut oksigen dan nutrien ke sekeliling tubuh.Sebuah ruang
terpisah berisi tentakel-tentakel berlubang, yang mengalirkan oksigen dari tentakel

CACING LAUT 5
AVERTEBRATA AIR 2013

ke coelom. Dinding tubuhnya kuat dan berotot, jika terancam sebagian tubuhya
ditarik masuk ke dalam menyerupai buah kacang sehingga dinamai ‘cacing kacang’ .

Saluran pencernaan sipuncula mulai dari mulut hingga ke akhir posterior


badan, kemudian berbalik arah dengan cara berpelinganda dan berakhir di anus
pada sisi dorsi-ventral badannya, memperlihatkan skema anatomi (struktur organ
dalam) salah satu anggotanya. Sipuncula mempunyai sebuah coelom
(rongga).Meskipun tidak mempunyai sistem pembuluh darah, cairan interstitial
mengangkut oksigen dan nutrien ke sekeliling tubuh.Sebuah ruang terpisah berisi
tentakel-tentakel berlubang, yang mengalirkan oksigen dari tentakel ke coelom.

Perilaku sipuncula relatif sedikit yang diketahui, sebagian besar jenis menarik
tentakel dan introvert secara cepat mengikuti rangsangan taktil. Banyak jenis
sifatnya fototaksis negatif dan sembunyi ke dalam sedimen atau karang jika
diganggu. Cara meliang dan menjalarnya dengan kait-kait introvert sebagai jangkar
dan perototan introvert untuk menarik tubuh ke depan. Phascolion strombus,
penghuni cangkang kerang, bisa mengairi cangkangnya untuk menaikkan
kandungan oksigen dengan kontraksi perototan dinding tubuh. Berenang cuma
dilaporkan ada pada Sipunculus yaitu dengan ‘membanatkan’ badan utama secara
tidak terarah.

Sipuncula dioecious memiliki pembuahan diluar.Telur dan sperma


dikeluarkan melalui metanephridia.Perkembangan langsung atau melalui stadia
trochophore yang berenang bebas satu hari sampai satu bulan, kemudian
mengalami metamorfosa menjadi cacing muda dan turun ke dasar laut.Beberapa
jenis Sipuncula melakukan reproduksi aseksual dengan membuat sekatan dan
membelah dua pada bagian posterior badan.

CACING LAUT 6
AVERTEBRATA AIR 2013

Umumnya sipuncula berumah dua, cuma sejenis diketahui hermafrodit yaitu


Nephasoma minutum.Themiste lageniformes bersifat partenogenesis
fakultatif.Aspidosiphon elegans dilaporkan bereproduksi aseksual dengan
tunas.Selain itu pada sipuncula tidak diketahui ada dimorfisme seksual.Gonad cuma
lazim selama periode reproduktif.Gamet dilepaskan ke dalam coelom tempat
pematangan berlangsung.Gamet matang diambil nefridia dan dilepaskan ke air
melalui nefridiofor.Sampai kini belum ada jenis sipuncula yang termasuk daftar
merah IUCN.Karena fase larvanya yang panjang, kebanyakan jenisnya tersebar
luas.

Sebagai deposit feeder, Sipuncula tidak selektif dalam hal makanan.


Memakan segala macam butir-butir makanan yang mengendap di dasar perairan
dengan menggunakan tentakelnya yang bercilia. Beberapa jenis menelan substrat
pada waktu membuat liang, dan mencerna mikroorganisme yang terkandung di
dalamnya. Mulut berhubungan dengan 61 esophagus, dan usus yang memanjang

CACING LAUT 7
AVERTEBRATA AIR 2013

dan melipat di ujung posterior, menuju anterior dalam bentuk memilin seperti
pegas.Anus terdapat di ujung anterior badan di bagian dorsal. Kecuali pada
Onchnesoma, anus terletak pada introvert (Suwignyo dkk, 2005).

2.2. Filum Echiura

Bentuk tubuh Echiura adalah bulat panjang dan mempunyai probosis seperti
sendok namun tidak dapat ditarik ke dalam badannya.Permukaan tubuhnya halus
atau ditutupi kutil-kutil yang tersusun melingkar atau tidak beraturan.Sebagian besar
Echiura memakan detritus yang masuk terperangkap oleh lendir di bagian dalam
probosis.Hasil reproduksi seksual Echiura berupa telur yang menetas menjadi larva
trocophore yang berenang bebas sebagai meroplankton kemudian turun ke dasar
laut dan tumbuh menjadi Echiura muda yang hidup sebagai benthos.

Morfologi Echiura

Bentuk Echiura bulat panjang, mempunyai proboscis tetapi tidak dapat ditarik
ke dalam badannya.Panjang proboscis bervariasi, umumnya lebih pendek daripada
badan. Namun Ikeda, dari pantai Jepang mempunyai panjang tubuh 40 cm dengan
proboscis 1,5 m. Permukaan tubuh halus atau dihiasi kutil-kutil yang tersusun
melingkar atau tidak beraturan.

CACING LAUT 8
AVERTEBRATA AIR 2013

Reproduksi Echiura

Reproduksi seksual pada Echiura, dioecious, pembuahan eksternal di air


laut, kecuali Bonelia.Telur menetas menjadi larva trochophore yang berenang bebas
sebagai meroplankton, kemudian turun ke dasar laut dan tumbuh menjadi Echiura
muda yang hidup sebagai benthos.

2.3. Filum Tardigrada

Tardigrades (umumnya dikenal sebagai lumut babi) kecil , tinggal di air ,


tersegmentasi hewan- mikro dengan delapan kaki . Tardigrades yang terkenal
karena menjadi salah satu yang paling kompleks dari semua polyextremophiles yang
dikenal. Extremophile adalah organisme yang dapat berkembang dalam kondisi fisik
atau geokimia ekstrim yang akan merugikan sebagian besar kehidupan di Bumi.
Sebagai contoh, tardigrades dapat menahan suhu nol hingga melebihi titik didih air,
tekanan sekitar 6 kali lebih kuat dari tekanan yang ditemukan di palung laut terdalam
, radiasi pengion pada dosis ratusan kali lebih tinggi maka akan membunuh
seseorang , dan vakum dari luar angkasa . Mereka bisa pergi tanpa makanan atau
air selama lebih dari 10 tahun , pengeringan ke titik di mana mereka adalah 3 % atau
kekurang air, hanya untuk rehydrate , makan, dan bereproduksi .

Biasanya , tardigrada panjangnya 1 milimeter (0,039 in) ketika mereka


dewasa. Mereka pendek dan gemuk dengan 4 pasang kaki , masing-masing dengan
4-8 cakar juga dikenal sebagai "disk. " Hewan-hewan yang lazim di lumut, ketika
dikumpulkan , dapat dilihat di bawah mikroskop yang berdaya sangat rendah,
membuat mereka dapat diakses oleh siswa atau amatir ilmuwan amatir serta
professional.

Tardigrades membentuk filum Tardigrada , bagian dari superfilum


Ecdysozoa. Ini adalah kelompok kuno , dengan fosil yang berasal dari 530 juta tahun
yang lalu , pada periode Kambrium . tardigrad pertama ditemukan oleh Johann
Agustus Ephraim Goeze pada 1773 . Sejak 1778, lebih dari 500 spesies tardigrade
telah ditemukan .

CACING LAUT 9
AVERTEBRATA AIR 2013

Tardigrades memiliki tubuh gentong dengan empat pasang kaki. Kebanyakan


berkisar panjangnya 0,3-0,5 milimeter ( 0,012-0,020 in), meskipun spesies terbesar
bisa mencapai 1,2 milimeter ( 0,047 in) . Tubuh terdiri dari kepala , tubuh tiga
segmen dengan sepasang kaki masing-masing, dan segmen ekor dengan empat
pasang kaki . Kaki yang tanpa sendi dan memiliki empat sampai delapan cakar
masing-masingnya. Kutikula mengandung kitin dan protein dan moulted.

Semua tardigrades dewasa dari spesies yang sama memiliki jumlah sel yang
sama. Beberapa spesies memiliki sebanyak 40.000 sel dalam setiap tardigrades
dewasa , sementara yang lain memiliki jauh lebih sedikit. Semua tardigrades
memiliki alat membran buccopharyngeal , yang, bersama dengan cakar , digunakan
untuk membedakan antar spesies.

Meskipun beberapa spesies partenogenesis , baik jantan maupun betina,


masing-masing dengan gonad tunggal yang terletak di atas usus . Dua saluran
berjalan dari testis pada jantan, membuka melalui pori tunggal di depan anus
.Sebaliknya , betina memiliki lubang saluran tunggal baik tepat di atas anus atau
langsung ke dalam rektum , yang dengan demikian membentuk suatu kloaka .

Tardigrades ada yang bertelur, dan biasanya eksternal .Beberapa spesies


memiliki fertilisasi internal. Dalam kebanyakan kasus, telur yang tersisa di dalam
kutikula ditumpahkan untuk mengembangkan, tetapi beberapa melampirkannya ke
substrat terdekat .Telur, menetas setelah tidak lebih dari empat belas hari.
Pertumbuhan ke ukuran dewasa sehingga terjadi dengan pembesaran sel-sel
individual (hipertrofi) , bukan oleh pembelahan sel . Tardigrades dapat mabung
hingga dua belas kali .

Para ilmuwan telah melaporkan tardigradesdi temukan di pegunungan


Himalaya , di bawah lapisan es padat dan dalam sedimen laut . Banyak spesies
dapat ditemukan di lingkungan seperti danau, kolam dan padang rumput ,
sementara yang lain dapat ditemukan dalam dinding batu dan atap. Tardigrades
yang paling umum dalam lingkungan yang lembab , tetapi dapat tetap aktif di mana
pun mereka dapat mempertahankan setidaknya beberapa kelembaban.

CACING LAUT 10
AVERTEBRATA AIR 2013

Tardigrades dapat bertahan hidup di lingkungan ekstrem yang akan


membunuh hampir semua hewan lain . Berikut ini adalah keadaan ekstrem
menyatakan tardigrades dapat bertahan : Suhu - tardigrades dapat bertahan ketika
dipanaskan selama beberapa menit untuk 151 ° C ( 424 K atau 304 F ) , [ 24 ] atau
yang dingin selama berhari-hari -200 ° C ( 73 K atau -328 F ) , [ 24 ] atau dapat
bertahan hidup pada suhu selama beberapa menit pada -273 ° C ( ~ 1 derajat di
atas nol mutlak / 0 Kelvin atau -458 F ) .

Tekanan - mereka dapat menahan tekanan yang sangat rendah vakum dan
juga tekanan yang sangat tinggi , lebih dari 1.200 kali tekanan atmosfer .
Tardigrades bisa bertahan vakum ruang terbuka dan radiasi matahari
dikombinasikan untuk setidaknya 10 hari Beberapa spesies juga dapat menahan
tekanan dari 6.000 atmosfer , yang hampir enam kali tekanan air di laut parit
terdalam, parit Mariana .

Dehidrasi - meskipun ada satu laporan dari gerakan kaki dalam spesimen
120 - tahun dari lumut kering , ini umumnya tidak dianggap " hidup " , dan
tardigrades terpanjang telah ditunjukkan untuk bertahan hidup di tempat yang kering
hampir 10 tahun Ketika terkena suhu yang sangat rendah, komposisi tubuh mereka
pergi dari 85 % air untuk hanya 3 %. Ketika air memperluas atas titik beku, dehidrasi
memastikan tardigrades tidak mendapatkan terkoyak oleh es beku .

Radiasi - tardigrades dapat menahan radiasi 1.000 kali lebih dari binatang
lainnya, dosis mematikan 5.000 Gy ( sinar- gamma ) dan 6.200 Gy ( ion berat) pada
hewan terhidrasi ( 5 sampai 10 Gy bisa berakibat fatal bagi manusia ) . satu-satunya
penjelasan yang ditemukan dalam percobaan sebelumnya untuk kemampuan ini
adalah bahwa mereka menyediakan air menurunkan reaktan sedikit untuk radiasi
pengion . Namun, penelitian selanjutnya menemukan bahwa tardigrades , ketika
terhidrasi, masih tetap bertahan terhadap gelombang pendek UV radiasi
dibandingkan dengan hewan lain, dan bahwa salah satu faktor untuk ini adalah
kemampuan mereka untuk memperbaiki kerusakan pada DNA mereka dihasilkan
dari paparan yang efisien .

Iradiasi telur tardigrade dikumpulkan langsung dari substrat alami ( lumut )


menunjukkan dosis-respons yang jelas , dengan penurunan tajam pada daya tetas

CACING LAUT 11
AVERTEBRATA AIR 2013

pada dosis hingga 4 kGy atas yang tidak ada telur menetas . Telur yang lebih toleran
terhadap radiasi akhir. Tidak ada telur diiradiasi pada tahap awal perkembangan
menetas , dan hanya satu telur pada tahap tengah menetas , sedangkan telur
diiradiasi dalam tahap akhir menetas pada tingkat dibedakan dari kontrol racun
lingkungan. Ada bukti bahwa tardigrades dapat menjalani chemobiosis , sebuah
respon cryptobiotic tingginya kadar racun lingkungan. Namun, pada tahun 2001 hasil
laboratorium ini belum diverifikasi

Luar angkasa - tardigrades adalah yang pertama dikenal hewan untuk


bertahan hidup di ruang angkasa. Pada September 2007, tardigrades dehidrasi
dibawa ke orbit Bumi rendah pada misi FOTON - M3 mengusung BIOPAN
Astrobiology payload. Selama 10 hari , kelompok tardigrades terkena vakum keras
luar angkasa , atau vakum dan radiasi UV matahari. Setelah direhidrasi kembali di
Bumi , lebih dari 68 % dari subyek dilindungi dari radiasi UV energi tinggi dihidupkan
kembali dalam waktu 30 menit setelah rehidrasi, tapi kematian berikutnya adalah
tinggi, Sebaliknya banyak dari embrio yang layak diproduksi, sampel dehidrasi
terkena efek gabungan vakum dan radiasi UV matahari penuh telah secara
signifikan mengurangi kelangsungan hidup, tiga subyek tardigradum Milnesium
hidup . pada bulan Mei 2011, ilmuwan Italia mengirim tardigrades ke ruang angkasa
bersama dengan extremophiles lain pada STS - 134 , penerbangan terakhir dari
space Shuttle Endeavour kesimpulan mereka adalah. bahwa gayaberat mikro dan
radiasi kosmik " tidak secara signifikan mempengaruhi kelangsungan hidup
tardigrades dalam penerbangan, membenarkan bahwa tardigrades merupakan
hewan yang berguna untuk penelitian ruang angkasa. " pada bulan November 2011
, mereka berada di antara organisme yang akan dikirim AS oleh berbasis di
Planetary Society pada Rusia FOBOS - Grunt misi antarplanet Hidup Percobaan
Penerbangan ke Phobos , namun peluncuran gagal.

Hubungan evolusi dan sejarah

Sejumlah studi morfologi dan molekuler telah berusaha untuk menyelesaikan


hubungan tardigrades garis keturunan hewan lainnya ecdysozoan. Dua penempatan
yang masuk akal telah ditemukan : tardigrades yang terkait erat dengan Arthropoda

CACING LAUT 12
AVERTEBRATA AIR 2013

± Onychophora ( hasil umum dari studi morfologi ) atau tardigrades yang terkait erat
dengan nematoda ( ditemukan di beberapa analisis molekuler ) .

Hipotesis terakhir telah ditolak oleh microRNA terakhir dan Rupanya


menyatakan tag analisis urutan, pengelompokan tardigrades dengan nematoda yang
ditemukan dalam sejumlah studi molekuler adalah cabang tarik artefak panjang.
Dalam kelompok arthropoda ( disebut panarthropoda dan yang terdiri onychophora ,
tardigrades dan euarthropoda ) , tiga pola hubungan yang mungkin : tardigrades
saudara onychophora ditambah arthropoda ( yang lobopodia hipotesis ) ;
onychophora saudara tardigrades ditambah arthropoda ( hipotesis tactopoda ) , dan
adik onychophora untuk tardigrades] analisis terbaru . menunjukkan bahwa
kelompok panarthropoda adalah monofiletik , dan bahwa tardigrades adalah
kelompok adik lobopodia , garis keturunan yang terdiri dari arthropoda dan
Onychophora.

Begitu ukuran tardigrades dan integumen membran mereka membuat


fosilisasi mereka keduanya sulit untuk mendeteksi dan sangat tidak mungkin .
Spesimen fosil hanya dikenal terdiri beberapa dari deposito pertengahan Cambrian
di Siberia dan spesimen langka dari amber Cretaceous . Para tardigrades Siberia
berbeda dari tardigrades tinggal dalam beberapa cara . Mereka memiliki tiga pasang
kaki ketimbang empat , mereka memiliki morfologi kepala disederhanakan, dan
mereka tidak memiliki pelengkap kepala posterior. Tapi mereka berbagi konstruksi
kutikula kolumnar dengan tardigrades modern. Hal ini dianggap bahwa mereka
mungkin mewakili kelompok batang tardigrades hidup .

Spesimen langka dalam damar Cretaceous terdiri swolenskyi Milnesium ,


dari New Jersey , yang tertua , yang cakar dan mulut yang bisa dibedakan dari yang
hidup M. tartigradum , dan dua spesimen dari Kanada barat , beberapa 15-20 juta
tahun lebih muda dari M. swolenskyi . Dari dua yang terakhir , satu telah diberikan
genus sendiri dan keluarga , Beorn leggi ( genus dinamai oleh Cooper setelah Beorn
karakter dari The Hobbit oleh JRR Tolkien dan spesies dinamai muridnya William M.
Legg ) , namun beruang kemiripan yang kuat dengan banyak spesimen hidup di
keluarga Hypsibiidae.

CACING LAUT 13
AVERTEBRATA AIR 2013

2.4. Pentasomida

Pentastomida adalah sebuah kelompok misterius invertebrata parasit


umumnya dikenal sebagai cacing lidah karena kemiripan spesies dari genus
Linguatula ke lidah vertebrata . Ada sekitar 130 spesies yang tersisa dari
pentastomids , semua adalah parasit obligat. Cacing lidah dewasa bervariasi dari
sekitar 1-14 cm ( 0,4-5,5 in) panjang , dan parasitise saluran pernapasan vertebrata .
Mereka memiliki lima pelengkap anterior . Salah satunya adalah mulut , yang lain
adalah dua pasang kait yang mereka gunakan untuk melampirkan ke host . Susunan
ini menyebabkan nama ilmiah mereka, yang berarti " lima bukaan " , tetapi meskipun
pelengkap serupa dalam beberapa spesies, hanya ada satu mulut . Nama alternatif
untuk Pentastomida termasuk Pentastoma ( ketat nama genus ) , Linguatulida , dan
Acanthotheca .

Pentastomids adalah hewan seperti cacing berkisar antara 2 sampai 13 cm


panjangnya. Ujung anterior tubuh terbagi lima tonjolan , empat di antaranya kaki
pencakar, sedangkan yang kelima adalah mulut . Tubuh adalah tersegmentasi dan
ditutupi kutikula chitinous.saluran pencernaan sederhana dan tubular , karena
hewan makan sepenuhnya pada darah , meskipun mulut agak dimodifikasi sebagai
pompa otot .

Pentastomids hidup di saluran pernapasan bagian atas reptil , burung , dan


mamalia , di mana mereka bertelur . Mereka gonochoric (memiliki 2 jenis kelamin ) ,
dan menggunakan fertilisasi internal . Telur yang baik terbatuk keluar oleh tuan
rumah atau meninggalkan tubuh inang melalui sistem pencernaan . Telur tersebut
kemudian tertelan oleh hospes perantara , yang umumnya baik ikan atau mamalia
herbivora kecil .

Larva menetas dalam hospes perantara dan menerobos dinding usus . Ini
kemudian membentuk kista dalam tubuh hospes perantara itu . Larva ini awalnya
bulat dalam bentuk , dengan empat atau enam kaki yang pendek , tetapi moults
beberapa kali untuk mencapai bentuk dewasa . Pentastomid mencapai host utama
bila hospes perantara dimakan oleh tuan rumah utama , dan merangkak ke dalam
saluran pernapasan dari kerongkongan .

CACING LAUT 14
AVERTEBRATA AIR 2013

Lidah cacing sesekali manusia parasitise. Meskipun ada laporan Sebakia


merangsang dermatitis, dua genera yang bertanggung jawab untuk kutu manusia
yang paling internal Linguatula dan Armillifer . . Pentastomiasis Visceral dapat
disebabkan oleh Linguatula serrata , Armillifer armillatus , Armillifer moniliformis ,
Armillifer grandis , dan Porocephalus crotali.

Porocephalus dan Armillifer (yang semua silinder dan semua menghuni ular )
memiliki lebih banyak kesamaan satu sama lain daripada yang mereka lakukan
dengan Linguatula ( yang datar dan mendiami anjing dan serigala . )

Afinitas cacing lidah telah lama terbukti kontroversial. Secara historis, pada
awalnya mereka dibandingkan dengan berbagai kelompok cacing parasit . Setelah
sifat arthropoda seperti kutikula mereka diakui , kesamaan digambar dengan tungau,
terutama empedu tungau ( Eriophyidae ). Meskipun tungau empedu jauh lebih kecil
daripada cacing lidah mereka juga memiliki tubuh yang panjang tersegmentasi dan
hanya dua pasang kaki . Kemudian bekerja menarik perbandingan dengan dan lipan
( Myriapoda ) , dengan cacing beludru ( Onychophora ) dan air beruang ( Tardigrada
) . Beberapa penulis ditafsirkan cacing lidah pada dasarnya perantara antara
annelida, dan arthropoda , sementara yang lain menyarankan bahwa mereka pantas
divisi mereka sendiri . Tongue cacing tumbuh dengan molting , yang menunjukkan
mereka milik Ecdysozoa , sementara pekerjaan lain telah mengidentifikasi sifat
arthropoda seperti larva mereka. Secara umum , ada dua interpretasi alternatif saat
ini : pentastomids sangat dimodifikasi dan krustasea parasit , mungkin terkait untuk
kutu ikan , atau mereka adalah kelompok kuno batang - arthropoda , dekat dengan
asal-usul arthropoda .

2. 5. Bryozoa

Dahulu Bryozoa dianggap sebagai tumbuhan karena bentuk dan karakteristik dari
Bryozoa menyerupai tumbuhan lumut.Namun, setelah penelitian lebih lanjut Bryozoa
merupakan koloni dari hewan kecil-kecil, seperti hamparan lumut berbulu, menempel
pada batu, benda atau tumbuhan air di perairan dangkal yang subur dan jernih.
Bryozoa berasal dari bahasa yunani, bryon berarti lumut dan zoon berarti hewan.

CACING LAUT 15
AVERTEBRATA AIR 2013

Filum Bryozoa dinamakan juga Polyzoa atau Ectoprocta, berasal dari kata ectos
berarti di luar dan proctos berarti anus, maksudnya anus terletak di luar
lophophore.Lophophore ialah lipatan dinding tubuh atau calyx yang mengelilingi
mulut, dan mengandung tentakel bercilia.Bryozoa adalah hewan yang berkoloni dan
sessile.Tiap individu terbungkus oleh zooecium yaitu selubung dari khitin atau
lapisan tebal kalsium karbonat yang tertutup khitin.Bryozoa hidup di laut dan
beberapa hidup di air tawar.Beberapa jenis mengeluarkan benda berkapur seperti
batu karang.

Bryozoa disebut juga zooecium,bentuk dari zooecium bermacam-macam seperti


bentuk jembangan,lonjong atau pembuluh, kotak. Pada jenis laut, kelas
Gymnolaemata polimorfik, artinya didalam satu koloni terdapat lebih dari satu
macam zooid, autozooid dan heterozooid.

- Heterozooid merupakan modifikasi dari zooid untuk keperluan koloni, misalnya


menjadi tangkai atau stolon, semacam akar, avicularium dan vibraculum.

- Vibraculum berbentuk seperti cambuk untuk membersikan tubuh dari detritus


dan parasit.

- Autozooid adalah zooid yang selalu ada dan jumlahnya paling banyak,
berfungsi untuk makan dan pencernaan.

- Ovicell atau ooecium adalah zooid untuk mengerami telur

Bryozoa adalah hewan berkoloni dan sessile. Masing-masing individu atau zooid
dalam koloni umumnya berukuran kurang dari 0,5 mm, beberapa jenis berbentuk
seperti polip hydrozoa. Tiap individu terbungkus dalam zooecium yaitu selubung
benda mati (nonliving envelpment) dari khitin atau lapisan tebal kalsium karbonat
yang tertutup khitin.Istilah polypide untuk menyatakan isi zooid di dalam dinding
tubuh, yaitu lophophore, saluran pencernaan, otot dan organ lainnya.Mulut Bryozoa
ditumbuhi dengan tentakel, Anus terletak dekat mulut, Rongga tubuh sempurna,
tidak ada sistem peredaran darah, organ pernafasan maupun nephridia, terdapat
syaraf ganglion diantara mulut anus, dan traktus digestivus berupa saluran
berbentuk U.

CACING LAUT 16
AVERTEBRATA AIR 2013

Sebanyak 30.000 spesies dari filum Brachiopoda hidup pada era Palaezoikum dan
Mesozoikum.Fosil brachiopoda tersebar luas dan banyak terdapat dalam batuan
dasar laut.Sekitar 335spesies hidup, semuanya hidup di laut, soliter dan biasanya
menempel pada batuan atau pada benda padat lainnya (Suwignyo.dkk, 2005).

Dalam filum bryozoa di bagi menjadi 3 kelas, yaitu :

1. Phylactolaemata

Lophophore berbentuk tapal kuda mempunyai epistome; dinding


berotot; koloni monomorfik; terdapat di air tawar; menghasilkan statoblast; tidak ada
zooid polymorpism; tidak ada proses pengerasan asam kapur. Dalam kelas
Phylactolaemata hanya terdapat satu ordo yaitu ordo Plumatellina.

Contoh : Plumatella, lophophus crystallinus.

2. Gymnolaemata

Lophophore berbentuk lingkaran; epistome tidak ada; dinding tubuh


tidak berotot, koloni acapkali polimorfik; zooeica kompleks berbentuk silindris; lebih
dari 3000 spesies hidup, kebanyakan laut; banyak spesies fosil.

Dalam kelas Gymnolaemata di bagi menjadi 2 ordo yaitu :

1. Ctenostomata

Zoecia seperti agar, khitin atau membran; diameter orifice sama


dengan diameter zoecium; koloni berbentuk lapisan tipis pada batu, cangkang
molusca atau ganggang.

Contoh : Pladucella (di air tawar) dan Alcyonidium (di air laut).

2. Cheilostomata

Zoecia dari tanduk atau kapur, berbentuk kotak dan mempunyai avicularia;
biasanya mempunyai operkulum; bentuk koloni berumbai-umbai.

Contoh : Bugula, Membranipora.

CACING LAUT 17
AVERTEBRATA AIR 2013

3. Stenolaemata

Bentuk zoecium sepetri tabung, terbuka di bagian ujung; dinding


zoecia berkapur dan menyatu satu sama lain; orifice bundar; telur di erami dalam
ovicell yang besar; 900 spesies hidup, semua dilaut.

Dalam kelas Stenolaemata di bagi menjadi 6 ordo, yaitu :

a) Ordo Cyclosmata atau tubulipora, contoh : crissia, tubulipora.

b) Ordo Cystoporata

c) Ordo Stomatopora

d) Ordo Cryptostomata

e) Ordo Treopostomata

f) Ordo Fenestrata

Ordo Cystoporata, Stomatopora dan Cryptostomata telah punah pada akhir era
Paleozoikum.

Bryozoa bereproduksi secara seksual dan aseksual.Semua Bryozoa air


tawar dan kebanyakan Bryozoa air laut yang fertilisasi dalam pertumbuhannya di
dalam tubuh.Telur dan sperma dihasilkan secara bergantian, adakalanya
protandri.Testis pada funiculus, ovari terletak pada lophophore. Pada spesies
dioceus, zooid jantan dan betina terdapat satu koloni atau pada koloni lain.
Gonoduct tidak ada, telur dan sperma berhamburan dalam coelom atau dilepas di
air.Beberapa spesies laut mengerami telurnya, semisalnya dalam saluran
pencernaan yang mengalami degenerasi atau ovicell.

Bentuk larva Bryozoa laut bervariasi, namun semuanya mempunyai corona,


yaitu semacam lingkaran cilia sebagai alat renang, dan serumpun cilia panjang di
anterior, serta sebuah kantung penempel di posterior.Setelah berenang bebas
sesaat bagi yang tidak makan, dan beberapa bulanlagi yang makan, maka larva
menempel di substrat, tumbuh menjadi zooid awal yang disebut ancestrula. Dengan
jalan pertunasan, reproduksi aseksual, ancestrula membentuk beberapa zooid baru

CACING LAUT 18
AVERTEBRATA AIR 2013

dan zooid-zooid ini membentuk sejumlah besar zooid lagi, sehingga terbentuklah
koloni bryozoa baru yang makin lama makin besar, bentuk koloni sesuai dengan
jenisnya. Kolini berumur satu musim atau beberapa tahun.

Reproduksi Aseksual pada bryozoa air tawar selain dengan cara pertunasan,
juga dengan menghasilkan statoblast, satu sampai beberapa butir pada funiculus.
Statoblast tahan terhadap kekeringan, panas dan dingin. Struktur dan bentuk
statoblast di pakai untuk identifikasi genus dan spesies.

• Reoroduksi seksual, umumnya dioecious, gonad biasanya berupa 4 buah


kelompok gamet yang dihasilkan dalam peritoneum. Kecuali yang digerami, gamet
dilepas ke air melalui nepridia.Pembuahan diluar, telur menetas menjadi larva yang
berenang bebas dan sudah mulai makan. Larva inarticulata bentuknya mirip
brachiopoda dewasa, tidak mengalami metamorfosa, pada akhir stadia larva tumbuh
pedicle serta cangkang, dan larva turun ke substrat untuk kemudian masuk ke dalam
lubang. Larva articulata sebagai meroplankton selama 24 jam sanpai 30 jam, turun
ke substrat, mengalami metamorfosa menjadi bentuk seperti dewasa (Suwignyo.dkk,
2005).

Proses pencernaan makanan pada Bryozoa dilakukan dengan proses yang sama
dengan hewan lain yakni pertama kali makanan yang diambil oleh tentakel lalu
dimasukkan ke dalam mulut yang kemudian melewati pharinx, lalu di cerna di dalam
lambung lalu melalui usus, dimana di usus tersebut terjadi penyerapan bahan
makanan yang sudah dicerna oleh lambung.

Di dalam cangkang terdapat lophohore yang berfungsi untuk mendapatkan


makanan.Bentuk lophophore seperti dua tangan atau “brachia” yang panjang,
menggulung dan masing-masing mengandung deretan tentakel serta alur makanan
menuju mulut.Pada waktu makan, kedua keping cangkang terbuka sedikit, dan
gerakan cilia pada tentakel menghasilkan aliran air yang membawa makanan,
kemudian terperangkap pada lender tentakel dan oleh gerakan cilia dialirkan ke
mulut.Makanan terdiri atas fitiplankton, partikel terlarut dan koloid (Suwignyo.dkk,
2005).Pada hewan bryozoa tidak ditemukan sistem peredaran darah dan juga organ
pernafasan yang lazimnya ada pada semua makhluk hidup.

CACING LAUT 19
AVERTEBRATA AIR 2013

Pada hewan Bryozoa proses ekskresinya sama seperti pada hewan biasanya yakni
hasil sisa pencernaan yang sudah tidak dapat digunakan akan dikeluarkan melalui
saluran yang disebut anus, pada Bryozoa anus terletak di luar lophophore,
sebagaimana telah disebutkan bahwa Bryozoa bisa disebut juga Ectoprocta.

3.5 Sistem Pertahanan Diri

Bryozoa termasuk organisme yang memiliki warna mencolok dan tak memiliki duri
(spine) serta tak dilindungi oleh cangkang sebagai penutup tubuh, sehingga
organisme ini rawan terhadap predator.Dalam rangka membebaskan diri dari
serangan predator, secara alamiah organisme ini mengembangkan suatu
mekanisme pertahanan diri dengan memproduksi senyawa aktif yang membuat
predator menjauhinya.

Invertebrata laut yang mempunyai struktur pergerakan fisik lebih terbatas dibanding
dengan vertebrata laut, mampu mengembangkan sistem pertahanan diri dengan
memproduksi senyawa kimia (chemical defense). Senyawa kimia yang dihasilkan
oleh invertebrata laut ini berguna untuk mencegah dan mempertahankan diri dari
serangan predator, media kompetisi, mencegah infeksi bakteri, membantu proses
reproduksi dan mencegah sengatan sinar ultra violet.

Syaraf yang mengendalikan segala aktivitas dari Bryozoa adalah saraf ganglion.
Saraf ganglion akan menggerakan tentakel yang akan mengambil makanan dan
menggerakan otot pencernaan yang ada dianus untuk mengeluarkan sisa makanan.
Phylum Brachiopoda menguntungkan karena digunakan sebagai sumber makanan
yang mengandung protein hewani yang cukup tinggi, juga mempunyai nilai
ekonomis yang tinggi karena mempunya harga yang tinggi (Suwignyo.dkk, 2005)

Bryozoa merupakan makanan dari turbelaria, siput, oligochaeta, larva trichoptera


dan ikan kecil.Koloni spesies fosil pada stenolaemata mempunyai zoecia dari kapur
padat, sehingga meninggalkan lapisan kapur yang tebal.Hal ini berarti spesies
tersebut turut membantu terjadinya periode geologis yang pendek, namun
penyebaran geologisnya luas, spesies tersebut berguna sebagai petunjuk lapisan

CACING LAUT 20
AVERTEBRATA AIR 2013

geologis untuk mempelajari batuan-batuan dalam uji pengeboran untuk mencari


minyak.

Spesies air tawar , misalnya Paludicella adakalanya tumbuh dalam pipa air minum
yang tidak diberi khlor (Cl) sehingga mengganggu aliran air, atau tumbuh pada jaring
apung sehingga mengganggu ikan di dalamnya. Sekitar 130 spesies laut hidup
sebagai epifit, oleh manusia dianggap sebagai pengganggu, misalnya Bugula
banyak menempel pada dinding kapal yang terendam air.

2.6 BRANCHIOPODA

Brachiopoda adalah hewan laut yang hidup dalam setangkup cangkang


yang terbuat dari zat kapur atau zat tanduk. Mereka biasanya hidup menempel
pada substrat dengan semen langsung atau atau dengan tangkai yang memanjang
dari ujung cangkang.Hewan kecil yang halus dan bercangkang ini dinamakan
“kerang lampu”. Mereka sering dikira kerang karena mempunyai setangkup
cangkang .tetapi cangkang hewan ini menghadap dorso-ventral (atas-bawah),
sedangkang cangkang kerang lateral (kiri-kanan).
Brachiopoda memiliki kemiripan yang berbeda dengan mollusca jenis bivalvia
dimana pada bagian tubuhnya terlindungi secara eksternal oleh sepasang convex
yang dikelompokkan kedalam cangkang yang
dilapisi dengan permukaan yang tipis dari priostracum organic, yang berkisar hingga
100 tahun yang lalu (invertebrate palacontologi).
Lingula unguis merupakan salah satu marga (genus) dari filum Brachiopoda
yang keberadaannya sampai sekarang masih hidup di zona intertidal dan mendapat
sebutan fosil yang hidup atau dalam istilah asingnya “Living fossil”.Hewan ini
lazimnya disebut kerang lentera (lamp shell). Hal ini dikarenakan bentuknya yang
menyerupai lampu minyak pada zaman kerajaan romawi kuno (Aslan,dkk 2007)
Brachiopoda adalah Bivalvia yang berevolusi pada zaman awal periode
Cambrian yang masih hidup hingga sekarang yang merupakan komponen penting
organisme benthos pada zaman Paleozoikum.

CACING LAUT 21
AVERTEBRATA AIR 2013

Brachiopoda berasal dari bahasa latin brachium yang berarti lengan (arm),
poda yang berarti kaki (foot). Brachiopoda artinya hewan ini merupakan suatu
kesatuan tubuh yang difungsikan sebagai kaki dan lengan atau dengan kata lain
binatang yang tangannya berfungsi sebagai kaki.
Phylum ini merupakan salah satu phylum kecil dari bentik invertebrates.Hingga
saat ini terdapat sekitar 300 spesies dari phylum ini yang mampu bertahan dan
sekitar 30.000 fosilnya telah dinamai.Mereka sering kali disebut dengan “lampu
cangkang” atau lamp shell.
Secara umum brachiopoda merupakan salah satu fosil hewan yang sangat
melimpah keberadaannya pada sedimen yang berasal dari zaman paleozoikum.
Salah satu kelasnya, yaitu Inartikulata bahkan menjadi penciri penting (fosil index)
zaman Cambrian awal.

Karakteristik Brachiopoda

 Lophoporates Coelomate, Enterocoelic.


 Tubuh tertutup oleh 2 cangkang, satu kearah Dorsal dan yang lainnya ke
arah Ventral (Bilvalve).
 Biasanya melekat pada substrat dengan Pedicile.
 Cangkang dilapisi oleh mantel yang dibentuk oleh pertumbuhan dinding
tubuh dan membentuk rongga mantel.
 Lophorpe membentuk kumparan dengan atau tanpa didukung oleh Skeletel
Internal.
 Usus berbentuk U.
 Mempunyai satu atau sepasang Metanefridia.
 System peredaran darah terbuka.
 Sebagian besar Diocious, larve disebut Lobate.
 Ganate berkembang dari jaringan Gonad pada Peritonium.
 Hidup soliter sebagai oganisme bentik di laut.

Kehidupan Filum Brachiopoda

 Hidup di air laut: Bentos sesil.

CACING LAUT 22
AVERTEBRATA AIR 2013

 Ada yang hidup diair tawar, namun sangat jarang.

 Mampu hidup pada kedalaman hingga 5.600 meter secara benthos sessil.
 Genus Lingula hanya hidup pada daerah tropis/hangat dengan kedalaman
maksimal 40 meter.
 Hingga saat ini diketahui memiliki sekitar 300 spesies dari Brachiopoda.
 Brachiopoda modern memiliki ukuran cangkang rata-rata dari 5mm hingga 8
cm.
 Kehadiran rekaman kehidupannya sangat terkait dengan proses Bioconose
dan Thanathoconose.

2.Klasifikasi Fillum Brachiopoda


Klasifikasi Fillum Brachiopoda dibagi menjadi 2 kelas yaitu klas
Artikulata/Phygocaulina dan klas Inartikulata/Gastrocaulina.

Klas Artikulata / Phygocaulina


Cangkang atas dan bawah (valve) dihubungkan dengan otot dan terdapat
selaput dan gigi. Klas Articulata / Pygocaulina memiliki masa hidup dari zaman
Cambrian hingga ada beberapa spesies yang dapat bertahan hidup sampai
sekarang seperti anggota dari ordo Rhynchonellida dan ordo Terebratulida.
Berikut adalah ciri-ciri dari Klas Articulata :
a. Cangkang dipertautkan oleh gigi dan socket yang diperkuat oleh otot.
b. Cangkang umunya tersusun oleh material karbonatan.
c. Tidak memiliki lubang anus.
d. Memiliki keanekaragaman jenis yang besar.
e. Banyak berfungsi sebagai fosil index.
f. Mulai muncul sejak Zaman Kapur hingga saat ini.

CACING LAUT 23
AVERTEBRATA AIR 2013

Gambar 1 Morfologi Internal Brachiopoda

Gambar 2 Morfologi eksternal Brachiopoda

 Klas Inartikulata/Gastrocaulina

Cangkang atas dan bawah (valve) tidak dihubungkan dengan otot dan terdapat
socket dan gigi yang dihubungkan dengan selaput pengikat.
Berikut ini adalah ciri-ciri dari klas Inarticulata :
a. Tidak memiliki gigi pertautan (hinge teeth) dan garis pertautan (hinge line).

CACING LAUT 24
AVERTEBRATA AIR 2013

b. Pertautan kedua cangkangnya dilakukan oleh sistem otot, sehingga setelah


mati cangkang akan terpisah.
c. Cangkang umunya berbentuk membeulat atau seperti lidah, tersusun oleh
senyawa fosfat atau khitinan.
d. Mulai muncul sejak Jaman Cambrian awal hingga sekarang.

Gambar 3 Morfologi Inartikulata (Lingula)

Gambar 4 Fosil Inartikulata

CACING LAUT 25
AVERTEBRATA AIR 2013

Gambar 5 Morfologi Internal Lingula

3.Rekaman Fillum Brachiopoda dalam Kurun Waktu Geologi

Phylum Brachiopoda (Cambrian-Recent)

 Class Inarticulata (Cambrian-Recent)

Ciri-ciri:
Tidak mempunyai gigi pertautan (hinge teeth) dan garis pertautan (hinge
line) pertautan kedua cangkangnya dilakukan oleh system otot, sehingga
setelah mati cangkang langsung terpisah.Cangkangnya umumnya berbentuk
membulat atau seperti lidah, tersusun oleh senyawa fosfat atau khitinan.Hewan
ini muncul sejak zaman Cambrian awal hingga masa kini.
Contohnya : Khitinan.

 Class Articulata (Cambrian-Recent)

Cirri-ciri:

 Cangkang dipertautkan oleh gigi dan socket.

CACING LAUT 26
AVERTEBRATA AIR 2013

 Cangkang umumnya tersusun oleh material karbonatan.


 Tidak mempunyai lubang anus.
 Mempunyai keanekaragaman jenis yang besar.
 Banyak yang berfungsi sebagai fosil index.
 Mulai muncul sejak zaman kapur hingga masa kini.

Orde Brachiopoda Artikulata


 Order Orthida (Cambrian-Permian)
 Order Strophomenida (Ordocivian-Jurassic)
 Order Pentamerida (Cambrian-Devonian)
 Order Rhynchonellida (Ordovician-Recent)
 Order Spiriferida (Ordovician-Jurassic)
 Order Terebratulida (Devonian-Recent)

Pada akhir zaman Permian, terjadi kepunahan masal yang melibatkan hampir
semua golongan Brachiopoda.Hanya sedikit takson yang selama, seperti golongan
Trebratulid dan Lingula, dan masih terdapat hingga masa kini
(Holosen).Brachiopoda masa kini selalu ditemukan dalam keadaan tertambat
dengan menggunakan pedikelnya, baik pada batuan keras maupun cangkang
binatang yang telah mati.

4.Fosil Brachiopoda dan kegunaan dalam Geologi


Kegunaan fosil Brachiopoda ini yaitu sangat baik untuk fosil index (index
fossils) untuk strata pada suatu wilayah yang luas. Brachiopoda dari klas
Inartikulata; Genus Lingula merupakan penciri dari jenis brachiopoda yang paling
tua, yaitu lower Cambrian. Jenis ini ditemukan pada batuan Lower Cambrian dengan
kisaran umur 550 juta tahun yang lalu.
Secara garis besar, jenis phylum Brachiopoda ini merupakan hewan-hewan
yang hidup pada Masa Paleozoikum, sehingga kehadirannya sangat penting untuk
penentuan umur batuan sebagai index fossil.

CACING LAUT 27
AVERTEBRATA AIR 2013

Tabel 1.1 Perbedaan Klas Articulata dan Inarticulata

Klassifikasi Inarticulata Articulata

Calciata
Lingulata Calciata
Approach

Three-part
Linguliformea Craniformea Rhynchonelliformea
Approach

Ordo Lingulida Discinida Craniida Terebratulida Rhynconellida

Engsel Tidak memiliki gigi Gigi dan soket

Bagian depan tubuh, pada usus


Anus Tidak ada
berbentuk U

Tidak memiliki coelom, otot


Berisi Coelom
Tidak ada menyambung dengan
dengan otot keluar
badan

Pedicle Pendek,
Panjang Tidak ada,
melekat
, di menyambun Pendek, melekat pada
pada
dalam g pada permukaan keras
permukaa
liang permukaan
n

Periostracu Glycosaminoglycans
Kitin Protein
m dan kitin

Lapisan Glycosaminoglycans
Primer dan apatit (kalsium Kalsit
Cangkang fosfat)

CACING LAUT 28
AVERTEBRATA AIR 2013

Lapisan Kolagen dan protein


Cangkang lainnya kitin dan Kalsit Protein dan Kalsit
Dalam apatit

Chaetae
sekitar
daerah Ya Tidak ada Ya
bukaan
cangkang

Coelom
Ya Tidak ada Ya
terbagi

A. Klasifikasi
Sebanyak 30.000 spesies dari filum Brachiopoda hidup pada era
Palaezoikum dan Mesozoikum.Fosil brachiopoda tersebar luas dan banyak terdapat
dalam batuan dasar laut.Sekitar 335spesies hidup, semuanya hidup di laut, soliter
dan biasanya menempel pada batuan atau pada benda padat lainnya (Brotowidjoyo,
2004).
Filum Brachiopoda dibagi menjadi 2 kelas atas dasar pertautan
Kedua keping cangkang , yaitu Inarcitulata dan Articula. Pada inarcitulata, bentuk
dan ukuran kedua keping cangkang hanya dihubungkang dengan otot, Cangkang
terdiri atas campuran fosfat dan kitin dan periosrakum terluar, sehingga dianggap
lebih primitif karena sama dengan tipe cangkang dari periode Cambrian. Saluran
pencernaan lengkap dan mempunyai anus. Pedicle pada lingua panjang dan
rektraktil, bila diganggu maka hewan tersebut akan masuk kedalam lubang .kelas
inarticulate terbagi dalam 2 ordo dengan 47 spesies (Suwignyo,dkk 2005).
Pada Articulata, bentuk dan ukaran kedua keping cangkang tidak
sama, kedua keping cangkang dihubungkan satu sama lain oleh otot dan engsel
atau “hinge” pada bagian posterior , cangkang terdiri dari kalsium karbonat dalam
bentuk kristal kalsit, dan terluar lapisan , periostrakum, permukaan ada kalanya
berhiaskan garis-garis konsetrik, menayebar bergerigi atau berduri, warna cangkang
biasanya kuning kusam, kelabu, beberapa spesiesn berwarna jingga atau merah,

CACING LAUT 29
AVERTEBRATA AIR 2013

saluran pencernaan tidak lengkap tidak mempunyai anus , pedicle pendek dan lentur
sehingga hewan dapat bergerak kekiri-kanan atau memutar. Kelas Articulata terbagi
dalam 3 ordo dengan 300 spesies (Radiopoetro 2002).
Pada Articulata, bentuk dan ukuran kedua keping cangkang tidak sama,
kedua keping cangkang dihubungkan satu sama lain oleh otot dan engsel atau
“hinge” pada bagian posterior , cangkang terdiri dari kalsium karbonat dalam bentuk
kristal kalsit, dan terluar lapisan , periostrakum, permukaan ada kalanya berhiaskan
garis-garis konsetrik, menyebar bergerigi atau berduri, warna cangkang biasanya
kuning kusam (Oemardjati, S.B. 2000).
Sebanyak 30.000 spesies dari filum Brachiopoda hidup pada era
Palaezoikum dan Mesozoikum.Fosil brachiopoda tersebar luas dan banyak terdapat
dalam batuan dasar laut.Sekitar 335spesies hidup, semuanya hidup di laut, soliter
dan biasanya menempel pada batuan atau pada benda padat lainnya
(Suwignyo.dkk, 2005).

Reproduksi seksual, umumnya dioecious, gonad biasanya berupa 4


buah kelompok gamet yang dihasilkan dalam peritoneum.Kecuali yang digerami,
gamet dilepas ke air melalui nepridia.Pembuahan diluar, telur menetas menjadi larva
yang berenang bebas dan sudah mulai makan. Larva inarticulata bentuknya mirip
brachiopoda dewasa, tidak mengalami metamorfosa, pada akhir stadia larva tumbuh
pedicle serta cangkang, dan larva turun ke substrat untuk kemudian masuk ke dalam
lubang. Larva articulata sebagai meroplankton selama 24 jam sanpai 30 jam, turun
ke substrat, mengalami metamorfosa menjadi bentuk seperti dewasa (Suwignyo.dkk,
2005).

Di dalam cangkang terdapat lophohore yang berfungsi untuk


mendapatkan makanan.Bentuk lophophore seperti dua tangan atau “brachia” yang
panjang, menggulung dan masing-masing mengandung deretan tentakel serta alur
makanan menuju mulut.Pada waktu makan, kedua keping cangkang terbuka sedikit,
dan gerakan cilia pada tentakel menghasilkan aliran air yang membawa makanan,
kemudian terperangkap pada lender tentakel dan oleh gerakan cilia dialirkan ke
mulut.Makanan terdiri atas fitiplankton, partikel terlarut dan koloid (Suwignyo.dkk,
2005).

CACING LAUT 30
AVERTEBRATA AIR 2013

Phylum Brachiopoda menguntungkan karena digunakan sebagai


sumber makanan yang mengandung protein hewani yang cukup tinggi, juga
mempunyai nilai ekonomis yang tinggi karena mempunya harga yang tinggi
(Suwignyo.dkk, 2005)

2.7 FILUM POGONOPHORA

Cacing pogonophora hidup di dalam tabung yang terbuat dari kitin, zat yang
juga ditemukan dalam kulitnya. Hewan ini sangat panjang dan memiliki tubuh tipis
seperti sepotong tali, dibagi menjadi kepala yang memiliki satu tentakel, panjang
utama dari tubuh di tutupi tonjolan kecil ( papillae). Tidak memiliki usus dan hewan
feed dengan cara menyerap materi organic terlarut dari air melalui kulit. Akhir dari
tubuh memiliki sebuah wilayah tersegmentasi dengan hairlike duri disebut setae
untuk membantunya untuk pegangan saat masuk dalam tabung yang terbuat dari
kitin.
Tubuh di bagi menjadi 3 bagian yaitu :protostom , mesosom, dan metasome
Protostome (bagian depan) yang kecil dan mempunyai tonjolan sebagai kepala
Tidak memiliki mulut, anus serta usus. Panjang tubuh 100-500 kali lebar badanya (
chepalic lobe) dan tentakel. Mesosome (bagian tengah ) agak besar yang merupkan
leher. Metasome mewakili sisa badan. Seluruh tubuhnya di bungkus oleh selapis
epitela yang kaya akan kelenjar dan di tutup oleh kutikula. Pogonophora memiliki
susunan syaraf yang sederhana yang terdapat pada epithelia. Pusat susunan
syarafnya ( otak) merupakan sel-sel syaraf yang terdapat pada segmen pertama dan
dilanjutkan dengan syaraf punggung.
Terdidri dari bagian dada dan punggung.Pada bagian dada darah mengalir
dari bagian belakang ke depan. Pada bagian punggung darah mengalir dari depan
ke belakang. Aliran darah di gerakan oleh otot-otot yang berada pada dasar tentakel
berfungsi sebagai jantung. Bulu-bulu halus di bagian puggung berfungsi sebagai
indra perasa dan mekanismenya secara kimiawi
Makanan berupa plankton atau detritus yang penuh dengan bakteri.Makanan
dimakan menggunkan tentakel – makanan di cerna oleh dinding tentakel – dan
diserap oleh sel-sel besar pada tentakel pertikel - pertikel makanan masuk bersama

CACING LAUT 31
AVERTEBRATA AIR 2013

air karena getaran dari bulu-bulu tentakel dan masuk kedalam ruang antara tentakel
yang berbentuk spiral. Pada dinding tentakel makanan di cerna ( secara
extrasellulair ) dan di serap oleh dinding tentakel.
Jantan spermatozoid terdapat pada sepasang kantong sperma yang sangat
panjang pada separuh tubuh bagian belakang.Betina , telur terdapat pada separoh
tubuh bagian depan. Telur yang sudah masak di keluarkan lewat saluran telur, dan
di bagian depan terjadi proses pembuahan ,pogonopore muda akan keluar dan
membentuk pipanya sendiri. Pernapasan pada filum ini menggunakan tentakel

CACING LAUT 32
AVERTEBRATA AIR 2013

2.8 FILUM VESTIMENTIFERA

Tersegmentasi cacing yang memiliki anatomi yang tidak biasa dan


bergantung pada bakteri simbiotik untuk gizi.Mereka hampir selalu ditemukan di
perairan dalam, sebagian sebagai anggota masyarakat lubang hidrotermal dan lain-
lain ditemukan dalam hubungan dengan mengurangi sedimen seperti "rembesan
dingin".
Sejumlah lubang hidrotermal fosil dan sistem meresap telah ditemukan
mengandung fosil tubular yang tampaknya orang-orang dari tabung
vestimentiferan.Tabung-tabung telah ditemukan dalam bijih sulfida dating ke Karbon
dan Cretaceous, dan mungkin dengan periode Silur.
Sejarah taksonomi bervariasi dan kompleks Vestimentifera, mengandung 15
spesies dijelaskan, merupakan salah satu cerita yang lebih menarik dalam
sistematika hewan. Ini secara tradisional dianggap sebagai filum yang berbeda,
mungkin karena anatomi yang kompleks dan gaya hidup yang aneh. Kebanyakan
ilmuwan sekarang mempertimbangkan untuk menjadi bagian dari keluarga
polychaete Siboglinidae (sebelumnya filum Pogonophora), filum Annelida
dalam.Klasifikasi ini baru-baru ini didasarkan pada fitur yang jelas annelida dan data
sekuens molekul.Klasifikasi lebih konservatif yang diikuti di sini.
Vestimentifera meliputi 10 genera, yaitu alaysia, Ar-covestia, Escarpia,
Lamellibrachia, Oasisia, Paraescarpia, Ridgeia, Riftia, Seepiophila, dan
Tevnia.Dengan pengecualian Escarpia (dua spesies) dan Lamellibrachia (empat
jenis), masing-masing genera tersebut hanya berisi satu spesies.
Bentuk Vestimentiferans memanjang silinder seperti cacing badan selalu
ditemukan hidup dalam tabung.Binatang itu mengeluarkan tabung dan menempati
sebagian dari itu, memperluas bagian anterior tubuhnya, bulu-bulu, keluar ke dalam
air.Filamen ini dipenuhi dengan pembuluh darah, dan hemoglobin dalam darah
merah yang memberikan warna cerah bulu mereka. Bulu-bulu dan obturaculum
setara dengan kepala cacing annelida lain dan tidak ada organ sensorik dikenal
seperti mata. Daerah belakang kepala disebut vestimentum dan ini memiliki flaps
lateral yang lipat dari atas worm. Bagian depan vestimentum bentuk kerah. Ini

CACING LAUT 33
AVERTEBRATA AIR 2013

adalah wilayah yang dapat digunakan untuk sekresi tabung.Daerah tubuh berikutnya
umumnya disebut sebagai bagasi dan terdiri sebagian besar tubuh.Batangnya berisi
organ reproduksi dan juga sebagian besar diisi dengan jaringan usus diperluas
disebut trophosome tersebut.Tidak ada lumen usus seperti itu dan, tidak ada mulut
atau anus.Trophosome terletak di antara pembuluh darah ventral dan dorsal dan
diisi dengan sel khusus yang disebut bacteriocytes yang mengandung bakteri
simbiotik chemoautotrophic.Sisa dari tubuh merupakan daerah multi-tersegmentasi
pendek yang disebut opisthosoma tersebut.Segmen anterior opisthosoma memiliki
baris hook-seperti chaetae yang berfungsi sebagai jangkar untuk cacing untuk
menarik kembali ke dalam tabung.
Vestimentifera berisi beberapa yang terbesar dari annelida. Riftia pachyptila
dan Ridgeia piscesae tumbuh lebih dari 4,9 kaki (1,5 m) panjang dan hidup dalam
tabung lebih 8,2 ft (2,5 m) panjang. Vestimentifera lain seperti Lamellibrachia
satsuma mencapai 16 dalam (40 cm) panjangnya sebagai orang dewasa.
Tabung dari Vestimentifera yang keputihan ke abu-abu kecoklatan.Membanggakan
biasanya merah terang dan mengelilingi obturaculum putih pusat.Tubuh dalam
tabung umumnya hijau menjadi cokelat dan sering ada pembuluh darah besar
merah terlihat melalui permukaan tubuh.
Persyaratan khusus vestimentiferans berarti bahwa mereka dibatasi untuk
lingkungan laut dalam, dengan sebagian besar ditemukan pada kedalaman> 0,6 mil
(> 1 km), meskipun satu spesies diamati pada kedalaman <328 (<100 m) ft. Ventilasi
hidrotermal ditemukan di pegunungan menyebarkan aktif antara lempeng benua.
Yang utama di seluruh dunia di mana vestimentiferans telah ditemukan adalah timur
Pasifik Rise, Ridge pertengahan Atlantik, dan Rift Galapagos. Ventilasi hidrotermal
dan vestimentiferans juga ditemukan di laut-lantai pusat penyebaran dalam apa
yang dikenal sebagai "back-cekungan busur" di Pasifik Barat, termasuk palung
Okinawa, Palung Mariana, dan Lau, Manus, dan Fiji Utara cekungan. Rembesan
dingin terutama terletak di sepanjang zona subduksi atau tepi benua, dan
vestimentiferans telah ditemukan pada merembes di Teluk Meksiko, di lepas pantai
Utara dan Amerika Selatan, Spanyol, dan di Laut Mediterania. Tidak diragukan lagi,
Vestimentifera banyak lagi akan ditemukan sebagai laut dalam lebih lanjut
dieksplorasi.

CACING LAUT 34
AVERTEBRATA AIR 2013

Sebagian besar dasar laut dalam adalah sedimen lunak, vestimentifer-ans


memerlukan permukaan yang keras untuk melampirkan tabung mereka. Beberapa
Vesti-mentiferans menetap dan tumbuh di cerobong asap dari ventilasi hidrotermal
di mana suhu air sekitar 68 ° F (20 ° C). juga ditemukan di aliran lava terkait dengan
ventilasi. membentuk kelompok besar, dengan cacing muda membuat tabung
mereka pada orang-orang yang lebih besar dari cacing. Pada rembesan dingin,
cacing juga cenderung membentuk cluster, dengan tabung tumbuh di tabung.
Simbiosis dengan chemoautotrophic di trophosome tersebut. Bakteri
membutuhkan karbon dioksida dan baik sulfida atau tiosulfat,semua yang disediakan
oleh poriverimintesi. Bakteri memberikan nutrisi atau maknan
Semua vestimentiferans dipelajari untuk saat ini tampaknya memiliki jenis
kelamin terpisah dengan gamet yang diproduksi di bagasi.Tidak ada perilaku
pacaran telah didokumentasikan sampai saat ini. Pria menghasilkan massa bundel
sperma atau sperma yang melahirkan dalam air dan berakhir di tabung betina.
Pemupukan tampaknya terjadi di atau di luar saluran telur.
Betina menghasilkan telur sekitar 0,0039 dengan diameter (0,1 mm) saat dewasa.
Larva vestimentiferans yang mirip dengan polychaetes. Larva Awal berenang
dengan bantuan sebuah band dari silia di ujung depan. Pada tahap tertentu, untuk
mendapatkan nutrisi larva perlu melanjutkan pembangunan, bakteri simbiotik harus
menjajah mereka.
Hal ini tampaknya terjadi melalui mulut sementara yang muncul pada akhir
tahap larva, yang memungkinkan bakteri untuk masuk ke dalam
tubuh.Vestimentiferans mungkin melepaskan embrio awal ke dalam plankton.Tidak
ada larva yang pernah ditemukan dalam tabung perempuan, juga tidak ada
pengasuhan. Hal ini berbeda dengan pogonophores lain di mana merenung larva
dalam tabung perempuan adalah umum

CACING LAUT 35
AVERTEBRATA AIR 2013

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Filum Annelida dibagi menjadi kelas Polychaeta, Oligochaeta, dan
Hirudinea.Pembagian ke dalam kelas terutama didasarkan pada segmentasi tubuh,
seta, parapodium, sistem sirkulasi, ada tidaknya batil isap, dan sistem
reproduksi.Kelas Polychaeta dibagi menjadi kelompok Errantia dan Sedentaria
didasarkan pada kesempurnaan bentuk parapodium, siri, ada tidaknya rahang,
probosis, bentuk segmen dan letak insang.Kelas Oligochaeta dibagi menjadi ordo
Plesiopora, Prosotheca, Prosopora, dan Opisthopora berdasarkan alat ekskresi,
letak gonofor, dan letak spermateka.Kelas Hirudinea dibagi menjadi ordo
Acanthobdellida, Rhynchobdellida, Dnathobdellida, dan Erpobdellida berdasarkan
ada tidaknya batil isap dan probosis, serta septum pada segmen tubuh.

3.2 SARAN

CACING LAUT 36
AVERTEBRATA AIR 2013

DAFTAR PUSTAKA

Aslan, L.M. 2003. Penuntun Praktikum Avertebrata Air.Fakultas Perikanan dan


Ilmu Kelautan Universitas Haluoleo Kendari.

Brotowidjoyo. 2004. Zoologi Dasar. Erlangga. Jakarta.

Oemardjati, S.B. 2000. Taksonomi Avertebrata. Universitas Indonesia.Jakarta.

Radiopoetro.2002. Zoologi, Erlangga . Jakarta.


Suwignyo, S.2005 Avertebrata Air. Lembaga Sumber Daya Informasi IPB, Bogor

CACING LAUT 37

Anda mungkin juga menyukai