Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Molusca

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

TUGAS PAPER

Mollusca

Nama-nama kelompok:

 Adriana Kono (1506050019)


 Yuni Sanda (1506050007)

JURUSAN BOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2016
Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus = lunak) merupakan hewan yang bertubuh
lunak.Tubuhnya lunak dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang.Hewan
ini tergolong triploblastik selomata. Umumnya hewan yang tergolong dalam filum ini memiliki
cangkang, namun ada juga yang tidak memiliki cangkang. Cangkang filum hewan ini terbuat dari zat
kapur. Umumnya cangkang pada hewan ini terdapat di luar tubuh. Mollusca hidup di laut, air tawar,
payau, dan darat. Mollusca merupakan filum terbesar kedua setelah Artropoda.
Saluran pencernaan makanan lengkap, sering berbentuk U atau melingkar. Mulut dengan
radula yang mempunyai deretan-deretan gigi kitin kecil melintang untuk menggerus makanananya,
kecuali Pelechypoda yang tidak mempunyai radula. Anus membuka ke rongga mantel, kelenjar
pencernaan besar sering mempunyai kelenjar ludah.
Sistem sirkulasi mencakup jantung sebelah punggung dengan satu atau dua aurikel atau rongga
atas dan satu ventrikel atau rongga bawah, biasanya di dalam rongga pericardial atau selaput jantung
sebuah aorta anterior, dan pembuluh-pembuluh lain.
Sistem pernapasan dilakukan oleh satu atau banyak insang yang disebut ktenidium atau sebuah
paru-paru di dalam rongga mantel, oleh mantel, atau oleh epidermis.
Ekskresi oleh ginjal yang disebut nerfidia, tediri dari satu atau dua atau hanya satu saja,
menghubungkan rongga selaput jantung dan pembuluh darah. Rongga tubuh mengecil menjadi
rongga-rongga atau nefridia, gonad dan selaput jantung.
saraf tipikal terdiri dari tiga pasang ganglia (serebral di atas mulut, pedal kaki, visceral di tubuh),
digabungkan oleh penghubung membujur dan melintang dan saraf-saraf, banyak yang dengan alat
untuk menyentuh, membau atau merasakan, bintik mata atau mata majemuk, dan statoista untuk
keseimbangan.
Kelamin biasanya terpisah atau hermaprodit, sedikit yang protandrik, yakni sel kelamin jantan
masak dan ditebar lebih dahulu sebelum sel kelamin betina masak, gonad dua atau satu, dengan
saluran, fertilisasi eksternal atau internal, kebanyakan ovipar, pembelahan telur tertentu
(determinate), tak sama dan total (pada Cephalopoda,diskodial), larva veliger (trochophore), atau
stadia parasit (Unionidae) atau perkembangan langsung (Pulmonata,Cephalopoda) tak ada
perkembangan biakan seksual.

 Ciri-ciri phylum Mollusca adalah sebagai berikut:

1) Bertubuh lunak,non-metameris pada dasarnya bersifat simetris bilateral,tetapi pada


Gastropoda dan beberapa Cephalopoda visera dan cangkang tergulung seperti gelung rambut
wanita, ada tiga lapisan benih tidak beruas, epithelium satu lapis, sebagian besar berbulu
getar dan dengan kelenjar lender.
2) Tubuh biasanya pendek, terbungkus dalam mantel dorsal tipis yang mengeluarkan bahan
pembentuk cangkang berupa satu, dua atau delapan bagian.
3) Tubuh kerang, kepah dan siput bisanya tersimpan dalam cangkok sehingga tak nampak dari
luar.
4) Mollusca tersebar luas dalam habitat laut, air tawar dan darat, tetapi lebih banyak terdapat
dalam lautan.
5) Ukuran dan bentuk tubuh Mollusca bervariasi.
6) Hewan triplobastik selomata.
7) Tidak mempunyai tulang belakang
8) Memiliki cincin syaraf yang merupakan sistem syaraf
9) Organ ekskresi berupa nefridia
10) Memiliki radula (lidah bergigi).
11) Hewan Heterotof
12) Bereproduksi secar seksual
13) Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mineral.

Mollusca terdiri dari tiga bagian utama yaitu:

1. Kaki
Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian Ventral tubuh yang berotot. Kaki berfungsi
untuk bergerak. Pada sebagian mollusca kaki telah termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi
untuk menangkap mangsa.
2.MassaViseral
Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di dalam massa viseral terdapat organ-
organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Massa viseral dilindungi oleh mantel.

3. Mantel
Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi massa viseral. Mantel membentuk suatu rongga yang
disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan. Cairan tersebut adalah tempat lubang
insang, lubang ekskresi dan anus.

 Klasifikasi Phylum Mollusca Berserta Contoh Spesiesnya

Jenis-jenis Mollusca

Phylum Mollusca terbagi atas lima kelas yaitu: kelas Amphineura, kelas Gastropoda, kelas
Scahopoda, kelas Cephalopoda dan kelas Pelechypoda atau Bivalvia.

1. Kelas Amphineura
Anggota-anggota kelas ini secara jelas adalah hewan-hewan bilateral simentris kaki terletak
ventral memanjang. Ruang mantel mengandung banyak insang disebelah lateralnya, permukaan
dorsal tertutup dengan spikula-spikula berlendir atau yang lebih tipikal. Semua Amphineura hidup di
laut bersifat diesius atau hermaprodit.
Contoh spesiesnya Chiton (Cryptochiton sp.) adalah hewan laut dengan bentuk oval dan
cangkang yang terbagi menjadi delapan lempengan dorsal (namun demikian, tubuhnya sendiri tidak
bersegmen). Biasanya chiton ini yang melekat ke batuan di sepanjang pantai pada saat pasang surut.
chiton dengan kakinya, yang bertindak sebagai mangkuk penyedot, begitu kuat dan hebat menjerat
batuan. Menggunakan kaki berotot tersebut, chiton dapat merangkak secara perlahan-lahan di atas
permukaan batuan. Chiton menggunakan radulanya untuk memotong dan menelan alga.
Saluran Pencernaan makanan: terdiri atas mulut yang dilengapi dengan lidh parut, yaitu lidah
dengan gigi tersusun dari zat kitin. Lidah ini disebut radula. Dari mulut, saluran pencernaan masuk
ke lambung(ventrikulus), usus(intestium), dan anus. Sistem peredaran darah: dipompa menuju insang
melalui aorta dan sinus. Hewan ini memiliki dua ginjal untuk membuang zat sisa. Hewan ini
berkembangbiak dengan cara fertilisasi secara eksternal. Larva trokofor.

2. Kelas Gastropoda
Gastropoda merupakan kelas Mollusca yang terbesar dan popular. Ada sekitar 50.000 spesies
Gastropoda yang masih hidup dan 15.000 jenis yang telah menjadi fosil. Oleh karena banyaknya
jenis Gastropoda, maka hewan ini mudah ditemukan.
Sebagian besar Gastropoda mempunyai cangkok (rumah) dan berbentuk kerucut terpilin (spiral).
Bentuk tubuhnya sesuai dengan bentuk cangkok. Padahal waktu larva, bentuk tubuhnya simetri
bilateral. Namun ada pula Gastropoda yang tidak memiliki cangkok, sehingga sering disebut siput
telanjang (vaginula). Hewan ini terdapat di laut dan ada pula yang hidup di darat.
Pernapasan bagi Gastropoda yang hidup di darat menggunakan paru-paru, sedangkan Gastropoda
yang hidupdi air, bernapas dengan insang.
Gastropoda mempunyai alat reproduksi jantan dan betina yang bergabung atau disebut juga
ovotestes. Gastropoda adalah hewan hemafrodit, tetapi tidak mampu melakukan autofertilisasi. Alat
ekskresi berupa sebuh ginjal yang terletak dekat jantung. Hasil ekskresi dikeluarkan ke dalam rongga
mantel. Sistem peredaran darah adalah sistem peredaran darah terbuka. Jantung terdiri dari serambi
dan bilik (ventrikel) yang terletak dalam rongga tubuh.

Bagian tubuh gastropoda :

Klasifikasi Gastropoda :

1. Subclass Protogastropoda
 Ordo Cynostrace
 Ordo Cochliostracea
2. Subclass Prosobranchia
 Ordo Archaeogastropoda
 Ordo Mesogastropoda
 Ordo Neogastropoda
3. Subclass Opisthobranchia
 Ordo Pleurocoela
 Ordo pteropoda
 Ordo acoela
4. Subclass Pulmonata
 Ordo Basommatopora
 Ordo stylommatopora

Contoh: Siput
1) Struktur Tubuh
Tubuhnya bercangkok (concha), kebanyakan berputar ke kanan (dekstral) ada juga yang berputar
ke kiri (sinistral). Putaran ini berasal sari apeks melalui whorl sampai ke aperture. Bagian tengah
yang merupakan sumbu putaran disebut kollumella. Kollumella ini tidak terlihat dari luar.
Cangkok terdiri atas tiga lapisan, yaitu: (1) periostrakum, terbuat dari bahan tandukyang disebut
konkiolin, (2) lapisan prismatik, terbuat dari kalsit atau arragonit, (3) lapisan mutiara, terdiri dari
CaCO3, jernih dan mengkilap. Lapisan prismatik dan periostrakum dibentuk oleh tepi pallium yang
menebal, sedangkan mutiara dibentuk oleh seluruh permukaan pallium. Pada waktu aktif tubuh
menjulur dari cangkok, terdiri atas bagian: (1) kepala (pada ujung depan agak ke ventral terdapat
mulut, dua pasang tentakel, pada ujung tentakel yang lebih panjang terdapat mata); (2) leher (pada
sisi sebelah kanan terdapat lubang genital); (3) kaki (terdiri atas otot yang kuat untuk merapat, (4)
viscera yang belum begitu jelas batasnya (terdapat di dalam cangkok, berbentuk spiral, ditutupi oleh
mantel, pada bagian tepi cangkok dekat kaki mantel menjadi lebih tebal disebut gelangan (kollar), di
bawah gelangan ini terdapat lubang pernafasan; rongga mantel berfungsi juga sebagai organ
pernafasan.

2) Sistem Pencernaan Makanan


Makanan berupa tumbuh-tumbuhan, dipotong-potong oleh rahang zat tanduk (mandibula),
kemudian dikunyah oleh radula. Zat-zat makanan diserap di dalam intestin. Saluran pencernaan
makanan terdiri atas: rongga mulut-faring (tempat dimana terdapat radula)-esofagus-tembolok-
lambung-intestin-rektum-anus. Kelenjar pencernaan terdiri atas: kelenjar ludah, hati, dan pankreas.

3) Sistem Peredaran Darah


Jantung terdapat di dalam cavum pericardi, terdiri dari dua bagian, yaitu satu atrium dan satu
ventrikel. Dari ujung ventrikel keluar aorta yang bercabang dua, yaitu: (1) Cabang yang berjalan kea
rah anterior, mensuplai darah bagian tubuh sebelah anterior (kepala) kemudian membelok ke arah
ventral menjadi arteria pedalis yang mensuplai darah ke bagian kaki; (2) cabang yang berjalan ke
arah posterior, mensuplai darah ke viscera, terutama ke kelenjar pencernaan, ventrikel, dan
ovotestes. Arteria bercabang-cabang yang langsung mencapai rongga-rongga darah atau
hemocoelom (tidak membentuk kapiler-kapiler. Dari hemocoelom, dikumpulkan kembali melalui
sirculus venosus (=pembuluh darah yang berjalan melingkar). Circulus venosus terdiri atas dua
(masing-masing mengumpulkan arah dari daerah viscera, daerah kaki dan kepala, kemudian darah
diteruskan ke paru-paru (untuk melepaskan CO2, dan menerima oksigen) selanjutnya masuk kembali
ke atrium kemudian ke ventrikel. Darahnya mengandung pigmen pernafasan yang berwarna biru
(=haemocyanin), berfungsi untuk mengikat Oksigen, zat-zat makanan, dan sisa metabolisme.

4) Sistem Pernafasan
Alat pernafasan berupa paru-paru (modifikasi dari rongga mantel yang kaya dengan kapiler-
kapiler darah).

5) Sistem Ekskresi
Alat ekskresi berupa nephridia, terdapat di dekat jantung dan saluran uretranya terletak di dekat
anus.

6) Sistem Syaraf
Sistem syaraf terdiri atas: ganglion serebral (sebelah dorsal), ganglion pedal (sebelah ventral),
ganglion parietal (sebelah lateral), ganglion abdominal (sebelah median), ganglion bukal (sebelah
dorsal rongga mulut).

7) Organ Reseptor
Terdapat tiga macam reseptor yang utama, yaitu:
a) Kemoreseptor (terletak pada tentakel yang pendek)
b) Photoreseptor (merupakan mata sederhana yang dilengkapi dengan lensa, sel-sel pigmen dan
sel-sel reseptor)
c) Statoreseptor (berupa statokist, terdapat pada ganglion pedalis dan mendapat syaraf dari
ganglion serebralis)
Selain dari itu seluruh permukaan tubuhnya peka terhadap sentuhan dan stimulant lainnya.

8) Sistem Reproduksi
Achatina fulica bersifat hermafrodit, tetapi untuk fertilisasi diperlukan spermatozoa dari individu
lain, karena spermatozoa dari induk yang sama tidak dapat membuahi sel telur. Ova dan spermatozoa
dibentuk bersama-sama di ovotestis. Ovotestis berupa kelenjar kecil berwarna putih kemerahan,
terletak melekat di antara kelenjar pencernaan (hepatopankreas, pada apek dari masa viscera).
Saluran yang terdapat pada ovotestis, yaitu:
a) Duktus hermaproditikus (=persatuan saluran halus pada ovotestis)
b) Spermoviduk, terdiri dari dua saluran, yaitu:
(1) saluran telur (oviduk), berakhir pada vagina, dan
(2) saluran semen (vasdeferens), berakhir pada penis.
Vagina dan penis mempunyai hubungan terbuka dengan suatu ruangan, yaitu atrium genital yang
mempunyai lubang keluar (=porus genitalis).

9) Gerakan dan Tingkah Laku


Alat gerak ialah kaki. Pada waktu aktif permukaan bawah kaki menjadi bergelombang dengan
amplitude kecil dikarenakan adanya aktivitas otot-otot dalam dindingnya. Gelombang-gelombang
gerakan ini dikordinasikan oleh susunan syaraf. Permukaan yang dilalui siput darat akan
menunjukkan bekas, karena adanya deretan mukus yang ditinggalkan dalam perjalanannya. Mukus
ini dihasilkan oleh glandula pedalis dengan salurannya yang bermuara di permukaan ventral di
belakang mulut.
Mukus ini berguna untuk: (1) menjaga agar supaya kaki tidak menjadi kering, (2) menahan bagian-
bagian kaki yang relaksasi: sementara bagian yang kontraksi bergerak ke depan, konka cenderung
jatuh menggantung di sisi kanan dan secara periodik kembali pada posisi semula oleh karena
aktivitas muskulus kolumellaris. Achatina fulica aktif hanya pada waktu udara lembab dan merayap
kemana-mana terutama pada waktu malam hari. Pada waktu udara kering tidak aktif (ini disebut
aestivasi) dan menarik tubuhnya ke dalam konka di tempat yang terlindung, kemudian kakinya
mengeluarkan lapisan lendir yang kaku dan mengeras untuk menutup lubang konka dan mencegah
pengeringan lebih jauh.

3. Kelas Scaphopoda

Scaphopoda adalah hewan dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam
filum Mullosca. Scaphopoda merupakan kelas terkecil dari mollusca. Hewan ini hanya hidup di laut
dan dipantai yang berlumpur. Cangkangnya tajam berbentuk silinder, taring atau terompet yang
kedua ujungnya terbuka, karena disesuaikan dengan tempat hidupnya. Warna yang paling sering
adalah putih-coklat atau putih-hijau. Cangkang ini berfungsi untuk melindungi cangkangnya yang
sangat lunak. Panjang tubuhnya sekitar 2 mm – 15 cm. Scaphopoda ini tidak memiliki insang, juga
tidak memiliki jantung dan pembuluh darah.

Hewan ini mempunyai kelamin terpisah, baik yang jantan maupun betina, melepaskan sperma
dan sel telur nya langsung kedalam air. Jika sel telur ini bertemu maka terjadilah fertilisasi dan
lahirlah scaphopoda baru. Scaphopoda ini memiliki lebih dari 350 spesies dan habitatnya mulai dari
laut dangkal sampai laut dalam, kira-kira 2000 meter dari permukaan laut. Hewan ini mempunyai
kebiasaan pula untuk membenamkan dirinya dipantai.
Bagian tubuh Scaphopoda :

Contoh : :Dentalium vulgare.

4. Kelas Pelechypoda atau Bivalvia


Hewan ini disebut sebagai bivalvia karena tubuhnya dilindungi oleh cangkangnya yang
setangkup, memiliki tubuh simetri bilateral. Hewan golongan ini bernapas dengan insang yang
berlapis-lapis yang berbentuk seperti lembaran sehingga disebut juga sebagai Lamelibranchiata
(lamela = lembaran, branchia = insang). Dari celah cangkangnya akan keluar kaki yang pipih seperti
mata kapak sehingga hewan ini disebut juga Pelecypoda (pelecy = pipih, podos = kaki). Di bagian
bawah cangkang terdapat mantel, yang terdiri atas jaringan khusus yang digunakan untuk
membungkus alat-alat dalam, seperti alat pencernaan, alat reproduksi, insang, saraf ataupun jantung.
Sistem peredaran darahnya terbuka. Di bagian belakang mantel ada sifon yang digunakan untuk jalan
masuk dan keluarnya air. Salah satu contoh hewan yang termasuk dalam kelas ini adalah Maleagrina
margaritivera (kerang mutiara).
Cangkang kerang terdiri atas 3 lapisan, yaitu:Lapisan periostrakum, merupakan lapisan paling
luar dan tersusun atas zat tanduk.Lapisan prismatik, merupakan lapisan tengah yang tebal, terdiri atas
zat kapur. Lapisan nakreas, merupakan lapisan paling dalam yang tersusun atas zat-zat kapur yang
halus. Lapisan ini disebut juga sebagai lapisan mutiara.
Contoh spesies yang lain adalah: Asaphis detlorata (remis), Pecten ostrea (tiram) dan
Anadonta woodina (Kerang). Kerang tubuhnya tertutup di antara katup kanan dan katup kiri, terpaut
di bagian dorsal. Tubuh pipih lateral. Kepala tak nampak. Kaki berotot, pipih ventrolateral, berguna
untuk menggali lumpur atau pasir. Kelamin terpisah atau hermaprodit. Perkembangan melalui larva.
Hidup dalam laut atau air tawar seperti kolam, rawa dan telaga, baik yang airnya mengalir maupun
tergenang. Kaki juga berguna untuk merayap dengan jalan mengisi atau mengosongkan sinus-sinus
dalam kaki itu dengan darah. Makanan berupa protozoa, diatom dan sebagainya.
Cangkang kerang terdiri atas tiga lapis, yaitu urutan dari luar ke dalam sebagai
berikut :

1. Periostrakum, merupakan lapisan tipis dan gelap yang tersusun atas zat tanduk yang dihasilkan
oleh tepi mantel, sehingga sering disebut lapisan tanduk. Fungsinya untuk melindungi lapisan
yang ada di sebelah dalamnya dan lapisan ini berguna untuk melindungi cangkang dari asam
karbonat dalam air serta memberi warna cangkang.

2. Prismatik, lapisan tengah yang tebal dan terdiri atas kristal-kristal kalsium karbonat yang
berbentuk prisma yang berasal dari materi organik yag dihasilkan oleh tepi mantel.

3. Nakreas, merupakan lapisan terdalam yang tersusun atas kristal-kristal halus kalsium karbonat
merupakan lapisan mutiara yang dihasilkan oleh seluruh permukaan mantel. Di lapisan ini,
materi organik yang ada lebih banyak daripada di lapisan prismatic. Lapisan ini tampak
berkilauan dan banyak terdapat pada tiram/kerang mutiara. Jika terkena sinar, mampu
mamancarkan keragaman warna. Lapisan ini sering disebut sebagai lapisan mutiara.
Bagian tubuh Pelechypoda:

Bagian dalam tubuh Pelechypoda :

Daur hidup Pelechypoda :

Klasifikasi Pelecypoda :

1. Ordo taksodonta :mempunyai kisaran umur Ordovisium-Resen, mempunyai gigi yang hampir
sama besar dan berjumlah 35 buah.
2. Ordo anisomyaria : mempunyai kisaran umur Ordovisium-Resen. Mempunyai dua muscle
scar, dimana muscle scar bagian posterior lebih besar dari pada bagoian anterior serta
mempunyai gigi dan socket dua buah
3. Ordo Eulamellibranchiata : Mempunyai anterior muscle scar yang lebih kecil dari posterior
muscle scar, tetapi umumnya sama besar dimana gigi dan susunan giginya tidak sama
besar.

Contoh : Chlamys senatoria nobilis

Sistem pencernaan mulut terdapat pada ujung anterior massa visceral, terbuka dari ruang
mantel. Esophagus pendek, terus ke lambung, intestinum panjuang dan sebagian melingkar dalam
kaki, dan terbuka pada anus yang terletak dekat sifon ekskuren. Kelenjar pencerna disebut hati,
merupakan organ berlobus dua, masing-masing terletak disebelah sisi lambung.

Sistem Respirasi larutan oksigen dalam air diambil oleh insang, masuk ke dalam ruang
mantel. Gas CO2 dilepaskan dari tubuh dengan jalan sebaliknya. Filamen-filamen insang itu
mengandung kapiler-kapiler darah, dan O2 dan CO2 diangkut dalam aliran darah.

Sistem Sirkulasi dari insang memasuki jantung, melewati salah satu dari dua aurikel. Jantung
terbungkus dalam pericardium. Dari ventrikel darah dipompa baik ke anterior maupun melalui 2
buah aorta menuju ke bagian-bagian tubuh. Kemudian darah berkumpul lagi dalam vena cava, lalu
diangkut ke ginjal, terus ke insang dan kemabali lagi ke jantung.

Sistem Ekskres ginjal dalam bentuk nefridia mengeluarkan ekskret, kemudian melewati porus
excretorius, terus ke bagian dorsal dari ruang mantel. Kotoran itu kemudian dikeluarkan melalui
sifon ekskuren (dorsal).

Sistem Saraf terdapat 3 ganglion, sepasang dekat esophagus, sepasang dalam kaki, dan
sepasang dekat ujung posterior massa visceral. Ganglion itu dihubungkan satu dengan yang lain
dengan serabut-serabut longitudinal yang anterior juga oleh serabut-serabut tranversal.
Sistem Sensori sel-sel sensori, mungkin peka terhadap sentuhan dan cahaya, terdapat
disepanjang batas mantel. Organ untuk mendeteksi gangguan keseimbangan. Organ perasa kurang
berkembang dibandingkan anggota Mollusca lainnya.

Sistem Reproduksi Spermatozoa dibawa dari ruang mantel, jantan melewati sifon ekskuren
masuk ke dalam ruang mantel betina melalui sifon inkurener betina. fertilisasi terjadi dalam ruang
mantel, yaitu kantung pengeraman

5. Kelas Cephalopoda

Cephalopoda (Yunani: kephale yang berarti kepala, dan podos artinya kaki) adalah kelas dari
Phylum Molluca yang memiliki alat gerak di bagian kepala. Kelas ini merupakan kelas dengan
tingkat evolusi tertinggi di antara Mollusca. Tubuh simetri bilateral dengan kaki yang terbagi
menjadi lengan-lengan yang dilengkapi alat pengisap dan system saraf yang berkembang baik
berpusat di kepala. Kelompok ini memiliki badan lunak dan tidak memiliki cangkang tebal seperti
kelas lainnya. Mantelnya menyelimuti seluruh tubuh dan membentuk kerah yang longgar di dekat
leher (Romimohtarto, 2007). Contoh spesies dari kelas Cephalopoda adalah cumicumi (Loligo
pealii).

a Habitat
Loligo pealii seperti halnya anggota Cephalopoda yang lainnya memiliki habitat di perairan laut.
Hewan ini dapat hidup, baik di lautan dangkal hingga laut dalam.

b. Struktur Tubuh
Tubuh terdiri atas kepala yng terletak ventral, leher yang pendek dan badan yang berbentuk
tabung dengan sirip pada kedua sisinya. Pada kepala terdapat sepasang mata yang berkembang
sempurna, dan mulut yang terletak diujung dikelilingi oleh empat pasang tangan dan sepasang
tentakel. Pada tangan terdapat mangkuk pengisap, Pada sisi posterior kepala terdapat sifon.

c. Sistem Pencernaan
Saluran pencernaan makan pada cumi-cumi telah lengkap dan berkembang dengan baik dan
terdiri dari mulut yang mengandung radula, faring berotot, esophagus, lambung berbentuk kantung,
sekum berdinding tipis, usus, rectum dan anus. Kelenjar pencernaan terdiri atas sepasang kelenjar
ludah, hati dan pancreas.
d. Sistem Respirasi dan Sirkulasi
Respirasi dilakukan dengan menggunakan insang yang berjumlah sepasang di kanan kiri ruang
mantel bagian ventral. Sirkulasi darah dilakukan dengan baik. Alat-alat sirkulasi terdiri atas jantung
dan sejumlah pembuluh darah. Jantung menerima darah dari vena cava anterior dan vena cava
posterior kemudian meuju insang melalui pembuluh darah afferent ke kapiler dan terjadilah
pertukaran O2 dengan CO2. Darah yang mengandung O2 keluar dari masing-masing insang melalui
pembuluh darah efferent menuju aurikel di setiap sisi yang masing-masing bermuara pada jantung
sistemik.

e. Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri atas otak dan beberapa ganglion, yakni ganglion serebral, ganglion pedal
serta beberapa ganglion yang lain.

f. Sistem Reproduksi
Loligo pealii bersifat diesius. Pada waktu kopulasi spermatofor dari hewan jantan dimasukan
dalam rongga mantel betina dengan pertolongan hektokotilus yang berbentuk seperti sisir. Telur
cumi-cumi besar dan bersifat megalesita dan jika menetas tidak melewati tahap larva.

Bagia tubuh cephalopoda :

Contoh cephalopoda : cumi-cumi.


 . Peranan Mollusca bagi Kehidupan Manusia

Beberapa mollusca sangat berperan dan menimbulkan dampak yang menguntungkan ataupun
bersifat merugikan bagi kehidupan manusia.

a. Yang menguntungkan
1. Sumber makanan yang mengandung protein tinggi,misalnya: tiram batu (Aemaea
sp),kerang (Anadara sp),kerang hijau (Mytilus viridis), sotong (Sepia sp),cumi-cumi (logio
sp),remis (corbicula jjavanica),dan bekicot (Achatina fulica).
2. Perhiasan,misalnya tiram mutiara (pinchada margaritifera).
3. Hiasan dan Kancing,misalnya: dari cangkang tiram batu,Nautilus dan Tiram mutiara.
4. Bahan baku teraso,misalnya cangkang tridacna sp
5. Cumi-cumi, siput, tiram, kerang dan sotong merupakan sumber protein hewani yang
cukup tinggi selain enak rasanya
6. Cangkang dari berbagai mollusca dijadikan bahan industry dan hiasan karen banyak yang
berwarna sangat indah.
7. Mutiara yaitu permata yang dihasilkan sejenis kerang dan merupakan komoditas ekspor
non migas yang cukup penting terutama bagi Negara kita.

b. Yang merugikan
1. Teredo navalis, merusak kerang-kerang piaran dan bangunan kapal
2. Lymnea javanica sebagai inang perantara berbagai cacing fasciola hepatica
3. Keong mas adalah musuh para petani yang sering merusak tanaman padi. Begitu pula bekicot
Achatina fulica merupakan hama tanaman yang sulit diberantas.
DAFTAR PUSTAKA

http://tatangsma.com/2015/02/mollusca.html

http://www.sridianti.com/struktur-dan-fungsi-tubuh-mollusca.html

Dahuri, R. 2006. Kumpulan Koleksi Bivalvia. Pusat Penelitian Kelautan. Jakarta

Hibberd, Ty and Kirrily Moore. 2009. Field Identification Guide to Heard Island

and McDonnal Islands Benthic InvertebratesI. Australian antartic Division. Australia

Jasin, M., 1984. Sistematik Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Sinar Wijaya.

Surabaya.

Kimball, J.W., 1999. Biologi Jilid III Edisi V. Erlangga. Jakarta.

Marshall, A.J., 1972. Textbooks of Zoology Invertebrata. The Macmillan Press

LTD. London.

Anda mungkin juga menyukai