Tujuan Dan Prinsip-Prinsip SUPERVISI KLINIS WPS Office
Tujuan Dan Prinsip-Prinsip SUPERVISI KLINIS WPS Office
Tujuan Dan Prinsip-Prinsip SUPERVISI KLINIS WPS Office
Secara umum tujuan supervisi klinik untuk:(1) Menciptakan kesadaran guru tentang tanggung
untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang muncul dalam proses pembelajaran
(4) Membantu guru untuk dapat menemukan cara pemecahan maslah yang ditemukan dalam
Dalam bukunya Made Pidarta menjelaskan bahwa “secara umum supervisi klinis bertujuan
memperbaiki perilaku guru-guru dalam proses belajar mengajar secara aspek demi aspek
dengan intensif sehingga mereka dapat mngajar dengan baik. Dalam hal inilah yang membuat
Menurut Acheson dan Gall tujuan supervisi klinis adalah meningkatkan pengajaran dikelas.
Tujuan ini dirinci lagi kedalam tujuan khusus yang lebih spesifik. Yaitu sebagai berikut:a.
Menyediakan umpan balik yang objektif terhadap guru, mengenai pengajaran yang
Membantu guru mengembangkan satu sikap positif terhadap pengembangan professional yang
berkesinambungan.
alam Bukunya Profesi Kependidikan Sudarwan Danim dan Khairil Anwar mengemukakan tujuan
supervisi klinis adalah sebagai berikut:a. Menjaga konsistensi motivasi dan kinerja guru dalam
agar guru terus menjaga dan meningkatkan mutu praktik professional sesuai dengan standar
pembelajaran yang berkualitas, baik proses maupun hasilnya.e. Membantu guru untuk
khusus yang diperlukan dalam proses pembelajaran.f. Membantu guru untuk mengidentifikasi
dan menganalisis masalah yang ditemukan dalam proses pembelajaran, baik didalam maupun
diluar kelas.
g. Membantu guru untuk dapat menemukan cara pemecahan masalah yang ditemukan dalam
proses pembelajaran, sehingga benar-benar memberikan nilai tambah bagi siswa dan
masyarakat.h. Membantu guru untuk mengembangkan sikap positif terhadap profesi dalam
mengembangkan diri secara berkelanjutan, baik secara individual maupun kelompok, dengan
Dalam melaksanakan supervisi klinis terdapat beberapa prinsip- prinsip yang dijadikan dasar
a. Menumbuh kembangkan posisi guru, mulai dari tidak professional sampai professional
sungguhan.
b. Hubungan antara supervisor dengan guru dilakukan secara objektif, transparan, dan
akuntabel.
c. Diskusi atau pengkajian atas umpan balik yang segera atau yang diketahui kemudian bersifat
d. Hubungan antara supervisor dengan guru bersifat interaktif, terbuka, obyektif dan tidak
bersifat menyalahkan.
e. Pelaksanaan keputusan atau tindakan perbaikan ditetapkan atas kesepakatan atau kerelaan
bersama.
g. Prosedur pelaksanaan berupa siklus, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan atau
pengamatan, dan siklus balikan.
Menurut Piet A. Sahertian dalam bukunya yang berjudul Konsep Dasar dan Tehnik Supervisi
a. Supervisi klinis yang dilaksanakan harus berdasarkan inisiatif dari peran guru terlebih dahulu.
c.. Ciptakan suasana bebas dimana setiap orang bebas mengemukakan apa yang dialaminya.
d. Objek kajian kebutuhan professional guru yang riil yang mereka sungguh alami
e. Perhatian dipusatkan pada unsur-unsur yang spesifik yang harus diangkat untuk diperbaiki.
Sumber :
Fauzi, Fathul. 2020. Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Supervisi Klinis. _Jurnal