Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Number Sense Siswa Sekolah Dasar (SD) PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

MATHEdunesa

Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

NUMBER SENSE SISWA SEKOLAH DASAR (SD) DALAM MENYELESAIKAN


SOAL MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA
Nur Farida Mala Sari Z
Pendidikan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya, email : farida_jgst@yahoo.co.id

Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi peneliti yang menunjukkan bahwa penguasaan
siswa SD terhadap bilangan dan perhitungan yang masih rendah. Sedangkan bilangan dan perhitungan
merupakan komponen dasar dari matematika. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan
kepekaan terhadap bilangan dan perhitungan. Kepekaan terhadap bilangan dan perhitungan dikenal dengan
istilah number sense. Sebelum itu, guru hendaknya mengetahui sejauh mana number sense siswa SD dalam
menyelesaikan soal matematika dengan memperhatikan kemampuan matematika. Number sense adalah
pemahaman yang berkaitan dengan bilangan dan operasi serta kemampuan menggunakan pemahaman
tersebut secara fleksibel untuk membuat strategi perhitungan yang efisien.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan number sense
siswa SD dalam menyelesaikan soal matematika ditinjau dari kemampuan matematika. Penelitian ini
dilakukan di SD Muhammadiyah 1-2 Taman. Subjek penelitian terdiri dari 3 siswa kelas V-A,B yang
meliputi satu siswa berkemampuan matematika tinggi, satu siswa berkemampuan matematika sedang, dan
satu siswa berkemampuan matematika rendah. Instrumen penelitian terdiri dari soal tes pengetahuan
tentang bilangan dan operasi, soal tes penyelesaian soal matematika, dan pedoman wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua subjek kurang memiliki pemahaman yang berkaitan
dengan bilangan dan operasi. Selain itu semua subjek dalam menyelesaikan soal matematika tidak
memahami hubungan antara konteks persoalan dan perhitungan yang diperlukan, tidak memiliki kesadaran
adanya beberapa strategi, tidak berkecenderungan untuk menggunakan representasi dan/atau metode yang
efisien, serta tidak berkecenderungan meninjau data dan hasil untuk sensibilitas.
Kata Kunci: Number sense, Kemampuan matematika.

Abstract
The background of this research was based on a researcher's observation result which showed that the
capability of elementary school students on mastering number and computation were still low. Meanwhile,
number and computation is the basic component of mathematics. Therefore, it was needed an effort to
improve their sensitivity over number and computation. The sensitivity of number and computation was
known as number sense. But before that, a teacher should know how far or how much their students'
number sense in solving mathematics problem by considering their mathematics ability. Number sense is
an understanding related to number and operation, and an ability on using the understanding flexibly to
make an efficient calculation strategy.
This research was a qualitative research aimed to describe number sense of elementary school students
in solving mathematics problem based on each level of mathematics ability. This research was conducted
at SD Muhammadiyah 1-2 Taman. The research subject were three students from class V-AB. They were
one student with high mathematics ability, one student with medium mathematics ability, and one student
with low mathematics ability. The research instrument were worksheet to test their knowledge about
number and operation, mathematics problem solving test, and a interview guidlines.
The result of this research showed that all subjects had less understanding about number and operation.
Moreover, all subjects in solving mathematics problem did not understand the relation between problem
context and and the necessary computation, did not have awareness that multiple strategies exist, did not
Inclination to utilize an efficient representation and/or method, and did not Inclination to review data and
result for sensibility.
Keywords: number sense, mathematics ability.

160
MATHEdunesa
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014
5 5
(sama-sama dibagi 3) sehingga 48 × = 16 × yang
9 3
PENDAHULUAN
akan membuat penghitungan dengan bilangan yang lebih
Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
kecil. Dapat juga dengan merepresentasikan 48 menjadi
(KTSP), ruang lingkup mata pelajaran matematika jenjang
45 + 3 yang kemudian memanfaatkan sifat distributif
sekolah dasar (SD/MI) meliputi materi bilangan, geometri 5 5 5 5
dan pengukuran, serta pengolahan data. Dari ketiga materi menjadi 48 × = (45 + 3) × = (45 × ) + (3 × ) =
9 9 9 9
tersebut bilangan merupakan komponen dasar dari 5
(5 × 5) + (1 × ), yang membuat penghitungan dengan
3
matematika (Purnomo, 2013: 657). Karena bilangan
bilangan yang lebih kecil tidak mencapai ratusan. Dalam
merupakan komponen dasar dari matematika, maka
menyelesaikan soal matematika, dimungkinkan perbedaan
penguasaan bilangan merupakan hal yang penting dalam
kemampuan matematika berpengaruh terhadap proses
pembelajaran matematika. Penguasaan bilangan bukan
berpikir siswa. Siswa dengan kemampuan matematika
hanya sekedar mengenal dan terampil berhitung, namun
menengah ke atas biasanya cenderung menyelesaikan
lebih dari itu, yaitu memiliki intuisi yang baik tentang
masalah atau soal secara ringkas dan singkat, sedangkan
bilangan, memahami dengan baik sifat-sifat bilangan, dan
siswa dengan kemampuan matematika yang rendah
mengetahui hubungan antar bilangan dengan baik.
mempunyai kecenderungan mengikuti aturan-aturan atau
Kepekaan terhadap bilangan dan perhitungan dikenal
konsep yang dijelaskan oleh guru (Hatip, 2008: 4-5).
dengan istilah number sense.
SD Muhammadiyah 1-2 Taman merupakan salah satu
Yang & Hsu (2009: 93) menjelaskan bahwa number
sekolah dasar islami yang terakreditasi “A” namun
sense mengarah pada pemahaman umum seseorang
berdasarkan keterangan guru bidang studi matematika,
tentang bilangan dan operasinya serta kemampuannya
pengajarannya tidak mengembangkan number sense
untuk menghadapi situasi sehari-hari yang berhubungan
siswa. Guru hanya mengajar sesuai tuntutan umum dari
dengan bilangan. Kemampuan tersebut mencakup
tujuan pembelajaran. Pada pengajaran materi “bilangan”
penggunaan strategi yang berguna, fleksibel, dan efisien
khususnya “pecahan”, guru mengajarkan cara mengubah
dalam melakukan perhitungan dan estimasi untuk
dari satu bentuk bilangan ke bentuk bilangan yang lain
menghadapi masalah numerik. Sejalan dengan pandangan
(pecahan biasa, pecahan campuran, dan desimal) secara
Yang & Hsu terhadap number sense, Mcintosh, dkk,
terpisah-pisah dan tidak mengajarkan kapan perhitungan
(1992) menyebutkan bahwa komponen number sense
lebih efisien menggunakan pecahan bisa, pecahan
meliputi pengetahuan yang berkaitan dengan bilangan,
campuran, atau desimal. Dengan pengajaran yang tidak
pengetahuan yang berkaitan dengan operasi, dan
mengembangkan number sense memunculkan pertanyaan
Penerapan pengetahuan yang berkaitan dengan bilangan
mengenai bagaimana number sense siswa dalam
dan operasi untuk pengaturan perhitungan.
menyelesaikan soal matematika.
Dengan number sense yang baik, siswa akan terampil
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pertanyaan
menyelesaikan soal matematika dengan melakukan
penelitian ini yakni “Bagaimana number sense siswa SD
perhitungan sesuai kebutuhan yang diperlukan untuk
dengan kemampuan matematika tinggi, sedang, dan
melakukan perhitungan yang efektif, tidak hanya terpacu
rendah dalam menyelesaikan soal matematika?”. Sesuai
menggunakan perhitungan rutin. Hal itu selaras dengan
dengan pertanyaan penelitian, tujuan yang ingin dicapai
pernyataan Bobis (Dalam Starr, dkk, 2013) yang
dalam penelitian ini yakni untuk mendeskripsikan number
menyatakan bahwa, number sense mempunyai peranan
sense siswa SD dengan kemampuan matematika tinggi,
penting dalam menyelesaikan persoalan matematika.
sedang dan rendah dalam menyelesaikan soal matematika.
Seseorang dengan number sense yang baik akan dapat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
menggunakan pemahamannya tentang bilangan untuk
bagi guru tentang number sense yang dimiliki oleh siswa
menyelesaikan persoalan matematika yang tidak dibatasi
serta sebagai informasi bagi guru dalam mendesain
oleh algoritma tradisional.
pembelajaran yang melatih number sense siswa.masing-
Dalam kenyataannya saat menyelesaikan soal
masing kelompok siswa.
matematika, banyak ditemui siswa melakukan
perhitungan secara prosedural. Berdasarkan obsevasi dan
METODE
dialog dengan guru Sekolah Dasar (SD), kebanyakan
5
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.
siswa kelas V menghitung 48 × dengan mengalikan Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran
9
bilangan bulat dan pembilang pada pada pecahan untuk 2013/2014 di kelas V-A,B SD Muhammadiyah 1-2
memperoleh pembilang pada hasil, sehingga diperoleh Taman, Sidoarjo. Pengambilan data dilakukan pada Mei
240 5 2014. Subjek dalam penelitian ini adalah tiga siswa dari
. Dalam menghitung 48 × , akan lebih efisien dengan
9 9
kelas V-A,B SD Muhammadiyah 1-2 Taman dan telah
menyederhanakan bilangan bulat dan penyebut pecahan

161
MATHEdunesa
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

menerima materi pokok “Pecahan” di sekolah, dengan Pengetahuan yang berkaitan dengan bilangan
rincihan: satu siswa dari kelompok kemampuan Berkaitan dengan pengetahuan yang berkaitan
matematika tinggi, satu siswa dari kelompok kemampuan dengan bilangan, yang meliputi sistem patokan,
matematika sedang, dan satu siswa dari kelompok representasi bilangan, dan kepekaan terhadap
kemampuan matematika rendah. keterurutan bilangan, ST hanya mampu
Prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa tahap merepresentasikan bilangan. Dalam merepresen-
yaitu menyusun proposal penelitian dan instrumen (tes tasikan dua buah bilangan agar mudah untuk
number sense dan pedoman wawancara), observasi ke dijumlahkan, ST mengurai satu bilangan untuk
sekolah, memilih tiga subjek penelitian berdasarkan membulatkan bilangan lainya ke puluhan.
kemampuan matematika, memberikan tes number sense Berkaitan dengan sistem patokan, ST tidak
yang meliputi Tes Pesenyelesaian Soal Matematika memiliki pemahaman tentang sistem patokan. Dalam
(TPSM) dan Tes Pengetahuan tentang Bilangan dan menentukan dua buah pecahan yang jika dijumlahkan
Operasi (TPBO), melakukan wawancara, menganalisis memiliki nilai lebih dari satu tanpa menghitung
hasil tes tulis dan wawancara, menyusun laporan terlebih dahulu, ST tidak dapat menentukan dengan
penelitian number sense siswa dalam menyelesaikan soal benar dan tidak menggunakan sistem patokan dalam
matematika ditinjau kemampuan matematika. penentuannya.
Instrumen utama dalam penelitian ini yakni peneliti Berkaitan dengan kepekaan terhadap keterurutan
sendiri, karena peneliti merupakan pengumpul data Tes bilangan, ST tidak peka terhadap keterurutan
Pesenyelesaian Soal Matematika (TPSM), Tes bilangan. Dalam membandingkan dua buah pecahan,
Pengetahuan tentang Bilangan dan Operasi (TPBO) dan ST membandingkan dengan benar namun
wawancara. TPSM diberikan untuk mendapatkan menggunakan cara prosedural, tidak menggunakan
gambaran mengenai cara yang digunakan subjek dalam keteraturan sistem bilangan.
mendapatkan hasil penyelesaian masalah matematika. Pengetahuan yang berkaitan dengan operasi
TPBO diberikan untuk mengetahui pengetahuan yang Berkaitan dengan pengetahuan yang berkaitan
dimiliki siswa tentang bilangan dan operasi sebagai modal dengan operasi yang meliputi efek operasi, sifat-sifat
untuk menyelesaikan soal matematika. Wawancara operasi, dan hubungan antar operasi, ST memiliki
dilakukan berbasis tugas, karena wawancara dilaksanakan pemahaman pada sifat-sifat operasi dan hubungan
setelah subjek mengerjakan TPSM dan TPBO. Hasil antar operasi.
wawancara digunakan untuk mendapatkan gambaran yang Berkaitan dengan sifat-sifat operasi, ST memiliki
lebih jelas tentang number sense siswa dalam pemahaman pada sifat komutaif, assosiatif, dan
menyelesaikan soal masalah matematika. distributif. Dalam menjawab soal yang
mengaplikasikan sifat komutaif, assosiatif, dan
HASIL DAN PEMBAHASAN distributif, ST dapat menjawab dengan benar.
Pemilihan Subjek Penelitian Berkaitan dengan hubungan antar operasi, ST
Dari hasil analisis data kemampuan matematika, memiliki pemahaman tentang hubungan antar operasi.
diperoleh 4 siswa memiliki kemampuan matematika Dalam menjawab soal mengenai hubungan antar
tinggi, 30 siswa memiliki kemampuan matematika operasi (perkalian dan pembagian) pada pecahan, ST
sedang, 32 siswa memiliki kemampuan matematika dapat menjawab dengan benar.
rendah. Dipilih : Berkaitan dengan efek operasi, ST tidak memiliki
Tabel 1: Subjek Penelitian pemahaman tentang efek operasi. Dalam menentukan
Kemampuan Kode akibat/efek yang terjadi dari perkalian bilangan bulat
No. Inisial Nilai UAS
Matematika Subjek dengan bilangan pecahan, ST tidak dapat
Tinggi menentukannya dengan benar.Kelengkapan
1 TAP 97 ST
2 ENA 70 Sedang SS Penerapan pengetahuan yang berkaitan dengan
3 A 42 Rendah SR bilangan dan operasi untuk pengaturan perhitungan
Subjek yang dipilih dari masing-masing kelompok Berkaitan dengan penggunaan perhitungan yang
kemampuan matematika merupakan siswa-siswa yang diperlukan, ST tidak memahami hubungan antara
memiliki komunikasi yang baik. konteks persoalan dan perhitungan yang diperlukan.
Dengan tidak memiliki pemahaman tentang akibat
Pembahasan number sense sense siswa dari pengopersian dan sistem patokan untuk
mengestimasi, ST mengurutkan poin-poin yang berisi
1. Number sense sense siswa berkemampuan
pengoperasian dua bilangan dari yang terbesar sampai
matematika tinggi (ST)

162
MATHEdunesa
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

yang terkecil dengan menghitung setiap poin secara Berkaitan dengan sistem patokan, SS tidak
eksak yang seharusnya lebih efektif menggunakan memiliki pemahaman tentang sistem patokan. Dalam
perhitungan secara estimasi. menentukan dua buah pecahan yang jika dijumlahkan
Berkaitan dengan kesadaran adanya beberapa memiliki nilai lebih dari satu tanpa menghitung
strategi, ST tidak memiliki kesadaran adanya terlebih dahulu, SS tidak dapat menentukan dengan
beberapa strategi. Dengan memiliki pengetahuan benar dan tidak menggunakan sistem patokan dalam
untuk merepresentasi pecahan menjadi pecahan penentuannya.
senilai, pecahan campuran, dan desimal; ST hanya Berkaitan dengan kepekaan terhadap keterurutan
menyadari strategi yang dapat digunakan untuk bilangan, SS tidak peka terhadap keterurutan
menyelesaikan soal matematika hanyalah yang ia bilangan. Dalam membandingkan dua buah pecahan,
gunakan. SS tidak dapat membandingkan dua buah pecahan
Berkaitan dengan kecenderungan untuk dengan benar karena cara prosedural yang digunakan
menggunakan representasi dan/atau metode yang salah. SS tidak memahami keteraturan sistem
efisien, ST tidak berkecenderungan untuk bilangan.
menggunakan representasi dan/atau metode yang Pengetahuan yang berkaitan dengan operasi
efisien. Dalam mengoperasikan perkalian, pembagian, Berkaitan dengan pengetahuan yang berkaitan
dan penjumlahan antara bilamgan bulat dan pecahan, dengan operasi yang meliputi efek operasi, sifat-sifat
ST menghitung secara prosedural. ST tidak dapat operasi, dan hubungan antar operasi, SS memiliki
mengguakan pengetahuan yang dimilikinya pemahaman pada sifat-sifat operasi dan hubungan
(merepresentasikan bilangan ke bentuk lain dan sifat- antar operasi.
sifat operasi matematika) untuk melakukan Berkaitan dengan sifat-sifat operasi, SS memiliki
perhitungan pada pecahan secara efisien. Dalam pemahaman pada sifat komutaif dan assosiatif, tidak
mengoperasikan bilangan bulat, ST juga menghitung pada sifat distributif. Dalam menjawab soal yang
secara prosedural menggunakan perkalian bersusun mengaplikasikan sifat komutaif, assosiatif, dan
dan porogapit. Selain itu, ST memahami keteraturan distributif, SS hanya dapat menjawab dengan benar
sistem bilangan, tetapi tidak peka terhadap soal yang mengaplikasikan sifat komutaif dan
keterurutan sistem bilangan, sehingga untuk assosiatif.
mengurutkan beberapa pecahan dengan penyebut Berkaitan dengan hubungan antar operasi, SS
yang berbeda, ST mengubah dahulu pecahan tersebut memiliki pemahaman tentang hubungan antar operasi.
menjadi pecahan campuran. Dalam menjawab soal mengenai hubungan antar
Berkaian dengan kecenderungan meninjau data operasi (perkalian dan pembagian) pada pecahan, SS
dan hasil untuk sensibilitas, ST tidak dapat menjawab dengan benar.
berkecenderungan meninjau data dan hasil untuk Berkaitan dengan efek operasi, SS tidak memiliki
sensibilitas. ST hanya memeriksa kembali pemahaman tentang efek operasi. Dalam menentukan
perhitungan yang telah dilakukan. ST tidak akibat/efek yang terjadi dari perkalian bilangan bulat
memeriksa dan tidak dapat menentukan apakah cara dengan bilangan pecahan, SS tidak dapat
yang digunakan benar atau tidak. ST tidak memeriksa menentukannya dengan benar.
dan tidak dapat menentukan apakah jawaban yang
Penerapan pengetahuan yang berkaitan dengan
diberikan masuk akal atau tidak.
bilangan dan operasi untuk pengaturan perhitungan
2. Number sense sense siswa berkemampuan Berkaitan dengan penggunaan perhitungan yang
matematika sedang (SS) diperlukan, SS tidak memahami hubungan antara
Pengetahuan yang berkaitan dengan bilangan konteks persoalan dan perhitungan yang diperlukan.
Berkaitan dengan pengetahuan yang berkaitan Dengan tidak memiliki pemahaman tentang akibat
dengan bilangan, yang meliputi sistem patokan, dari pengopersian dan sistem patokan untuk
representasi bilangan, dan kepekaan terhadap mengestimasi, SS mengurutkan poin-poin yang berisi
keterurutan bilangan, SS hanya mampu pengoperasian dua bilangan dari yang terbesar sampai
merepresentasikan bilangan. Dalam yang terkecil dengan menghitung setiap poin secara
merepresentasikan dua buah bilangan agar mudah eksak yang seharusnya lebih efektif menggunakan
untuk dijumlahkan, SS tidak mengubah representasi perhitungan secara estimasi.
satu bilangan dan merepresentasikan bilangan lain Berkaitan dengan kesadaran adanya beberapa
menjadi sepuluhan dan satuan. strategi, SS tidak memiliki kesadaran adanya
beberapa strategi. Dengan memiliki pengetahuan

163
MATHEdunesa
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

untuk merepresentasi pecahan menjadi pecahan SR tidak dapat membandingkan dua buah pecahan
senilai, pecahan campuran, dan desimal; SS hanya dengan benar karena SR tidak memahami keteraturan
menyadari strategi yang dapat digunakan untuk sistem bilangan.
menyelesaikan soal matematika hanyalah yang ia Pengetahuan yang berkaitan dengan operasi
gunakan. Berkaitan dengan pengetahuan yang berkaitan
Berkaitan dengan kecenderungan untuk dengan operasi yang meliputi efek operasi, sifat-sifat
menggunakan representasi dan/atau metode yang operasi, dan hubungan antar operasi, SR memiliki
efisien, SS tidak berkecenderungan untuk pemahaman pada sifat-sifat operasi dan hubungan
menggunakan representasi dan/atau metode yang antar operasi.
efisien. Dalam mengoperasikan perkalian, pembagian, Berkaitan dengan sifat-sifat operasi, SR memiliki
dan penjumlahan antara bilamgan bulat dan pecahan, pemahaman pada sifat komutaif dan assosiatif, tidak
SS menghitung secara prosedural. SS tidak dapat pada sifat distributif. Dalam menjawab soal yang
mengguakan pengetahuan yang dimilikinya mengaplikasikan sifat komutaif, assosiatif, dan
(merepresentasikan bilangan ke bentuk lain dan sifat- distributif, SR hanya dapat menjawab dengan benar
sifat operasi matematika) untuk melakukan soal yang mengaplikasikan sifat komutaif dan
perhitungan pada pecahan secara efisien. Dalam assosiatif.
mengoperasikan bilangan bulat, SS juga menghitung Berkaitan dengan hubungan antar operasi, SR
secara prosedural menggunakan perkalian bersusun tidak memiliki pemahaman tentang hubungan antar
dan porogapit. Selain itu, SS tidak memahami operasi. Dalam menjawab soal mengenai hubungan
keteraturan sistem bilangan, sehingga SS tidak dapat antar operasi (perkalian dan pembagian) pada
mengurutkan beberapa pecahan dengan penyebut pecahan, SR tidak dapat menjawab dengan benar.
yang berbeda dengan benar. Berkaitan dengan efek operasi, SR tidak memiliki
Berkaian dengan kecenderungan meninjau data pemahaman tentang efek operasi. Dalam menentukan
dan hasil untuk sensibilitas, SS tidak akibat/efek yang terjadi dari perkalian bilangan bulat
berkecenderungan meninjau data dan hasil untuk dengan bilangan pecahan, SR tidak dapat
sensibilitas. SS hanya memeriksa kembali menentukannya dengan benar.
perhitungan yang telah dilakukan. SS tidak
Penerapan pengetahuan yang berkaitan dengan
memeriksa dan tidak dapat menentukan apakah cara
bilangan dan operasi untuk pengaturan perhitungan
yang digunakan benar atau tidak. SS tidak memeriksa
Berkaitan dengan penggunaan perhitungan yang
dan tidak dapat menentukan apakah jawaban yang
diperlukan, SR tidak memahami hubungan antara
diberikan masuk akal atau tidak.
konteks persoalan dan perhitungan yang diperlukan.
3. Number sense sense siswa berkemampuan Dengan tidak memiliki pemahaman tentang akibat
matematika sedang (SS) dari pengopersian dan sistem patokan untuk
Pengetahuan yang berkaitan dengan bilangan mengestimasi, SR mengurutkan poin-poin yang berisi
Berkaitan dengan pengetahuan yang berkaitan pengoperasian dua bilangan dari yang terbesar sampai
dengan bilangan, yang meliputi sistem patokan, yang terkecil dengan menghitung setiap poin secara
representasi bilangan, dan kepekaan terhadap eksak yang seharusnya lebih efektif menggunakan
keterurutan bilangan, SR hanya mampu perhitungan secara estimasi.
merepresentasikan bilangan. Dalam Berkaitan dengan kesadaran adanya beberapa
merepresentasikan dua buah bilangan agar mudah strategi, SR tidak memiliki kesadaran adanya
untuk dijumlahkan, SR merepressentasikan kedua beberapa strategi. Dengan tidak memiliki
bilanga tersebut menjadi puluhan dan satuan. pengetahuan untuk merepresentasi pecahan menjadi
Berkaitan dengan sistem patokan, SR tidak pecahan senilai, pecahan campuran, dan desimal; SR
memiliki pemahaman tentang sistem patokan. Dalam hanya menyadari strategi yang dapat digunakan untuk
menentukan dua buah pecahan yang jika dijumlahkan menyelesaikan soal matematika hanyalah yang ia
memiliki nilai lebih dari satu tanpa menghitung gunakan.
terlebih dahulu, SR tidak dapat menentukan dengan Berkaitan dengan kecenderungan untuk
benar dan tidak menggunakan sistem patokan dalam menggunakan representasi dan/atau metode yang
penentuannya. efisien, SR tidak berkecenderungan untuk
Berkaitan dengan kepekaan terhadap keterurutan menggunakan representasi dan/atau metode yang
bilangan, SR tidak peka terhadap keterurutan efisien karena SR tidak dapat menjumlah, mengali,
bilangan. Dalam membandingkan dua buah pecahan, dan membagi antara bulangan bulat dan pecahan

164
MATHEdunesa
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

secara prosedural dengan benar. Sedangkan dalam


mengoperasikan bilangan bulat, SR menghitung 3. Number Sense Siswa SD dengan Kemampuan
secara prosedural menggunakan perkalian bersusun Matematika rendah dalam Menyelesaikan Soal
dan porogapit. Namun SR tidak dapat menggunakan Matematika
porogapit dengan benar. Selain itu, SR tidak Dengan memiliki kemampuan untuk
memahami keteraturan sistem bilangan, sehingga SR merepresentasikan bilangan, serta memiliki
hanya mampu mengurutkan pecahan dengan penyebut pemahaman pada sifat komutaif dan assosiatif, Siswa
yang sama, tetapi tidak dapat mengurutkan beberapa dengan kemampuan matematika rendah tidak
pecahan dengan penyebut yang berbeda dengan memahami hubungan antara konteks persoalan dan
benar. perhitungan yang diperlukan, tidak memiliki
Berkaian dengan kecenderungan meninjau data kesadaran adanya beberapa strategi, tidak
dan hasil untuk sensibilitas, SR tidak berkecenderungan untuk menggunakan representasi
berkecenderungan meninjau data dan hasil untuk dan/atau metode yang efisien, serta tidak
sensibilitas. SR tidak memeriksa kembali perhitungan berkecenderungan meninjau data dan hasil untuk
yang telah dilakukan. SR tidak memeriksa dan tidak sensibilitas.
dapat menentukan apakah cara yang digunakan benar
atau tidak. SR tidak memeriksa dan tidak dapat Saran
menentukan apakah jawaban yang diberikan masuk Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapat,
akal atau tidak. peneliti memberikan saran sebagai berikut.
1. Untuk guru, hendaknya memfasilitasi kegiatan
PENUTUP pembelajara yang membiasakan siswa untuk
Simpulan melakukan perhitungan secara efisien yang mengacu
1. Number Sense Siswa SD dengan Kemampuan pada komponen-komponen number sense.
Matematika Tinggi dalam Menyelesaikan Soal 2. Untuk peneliti lain yang ingin mengadakan
Matematika. penelitian yang sejenis,
Dengan memiliki kemampuan untuk a. Kajian penelitian masih terbatas pada
merepresentasikan bilangan, memiliki pemahaman penyelesaian soal matematika. Untuk penelitian
pada sifat-sifat matematika, serta memiliki selanjutnya, sebaiknya diubah tinjauannya
pemahaman tentang hubungan antar operasi, Siswa dalam pemecahan masalah matematika.
dengan kemampuan matematika tinggi tidak b. Tes pemahaman pengetahuan tentang bilangan
memahami hubungan antara konteks persoalan dan dan operasi sebiknya seluruh soalnya sesuai
perhitungan yang diperlukan, tidak memiliki dengan materi pada tes penyelesaian soal
kesadaran adanya beberapa strategi, tidak matematika.
berkecenderungan untuk menggunakan representasi c. Tes untuk mengetahui pemahaman yang dimiliki
dan/atau metode yang efisien, serta tidak subjek tentang bilangan dan operasi sebaiknya
berkecenderungan meninjau data dan hasil untuk dilakukan pada hari yang sama saat memberikan
sensibilitas. tes penyelesaian soal matematika.

2. Number Sense Siswa SD dengan Kemampuan DAFTAR PUSTAKA


Matematika Sedang dalam Menyelesaikan Soal
Purnomo, Yoppy Wahyu. 2013. Komputasi Mental
Matematika. Untuk Mendukung Lancar Berhitung Operasi
Dengan memiliki kemampuan untuk Penjumlahan dan Pengurangan Pada Siswa Sekolah
merepresentasikan bilangan, memiliki pemahaman Dasar. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan
pada sifat komutaif dan assosiatif, serta memiliki Matematika dengan tema ”Penguatan Peran
pemahaman tentang hubungan antar operasi, Siswa Matematika dan Pendidikan Matematika untuk
dengan kemampuan matematika sedang tidak Indonesia yang Lebih Baik" di Jurusan Pendidikan
Matematika FMIPA UNY.
memahami hubungan antara konteks persoalan dan
perhitungan yang diperlukan, tidak memiliki Yang, D.C., Chun-Jen Hsu. 2009. Teaching Number
kesadaran adanya beberapa strategi, tidak Sense for 6th Graders In Taiwan. International
Electronic Journal of Mathematics Education. Vol. 4
berkecenderungan untuk menggunakan representasi
(2). pp : 92-109.
dan/atau metode yang efisien, serta tidak
berkecenderungan meninjau data dan hasil untuk Hatip, Ahmad. 2008. Proses Berpikir Siswa SMP dalam
sensibilitas. Menyelesaikan Soal-soal Faktorisasi Suku Aljabar

165
MATHEdunesa
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

Ditinjau dari Perbedaan Kemampuan Matematika


dan Perbedaaan Gender. Tesis tidak dipublikasikan.
Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.
Mcintosh, A., Barbara J. Reys, Robert E. Reys. 1992. A
Proposed Framework for Examining Basic Number
Sense. FLM Publishing Association. Vol. 12 (3). pp:
2-8.
Starr,A., Melissa E. Libertus, and Elizabeth M.
Brannona. 2013. Number sense in infancy predicts
mathematical abilities in childhood.
http://www.nationalnumeracy.org.uk/resources/110/in
dex.html. Diakses tanggal 06 Januari 2014.

166

Anda mungkin juga menyukai