Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Tugas Biologi New

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

TUGAS BIOLOGI

KELAS X3
Oleh Kelompok 6:
1. Annisa Kania Alstaluna (06)
2. Putu Erika Nandia Putri (13)
3. Putu Indah Cahyani Putri (20)
4. Pradita Dwi Ayu Wulansari (27)
5. Ni Putu Ayu Surya Arini (34)

SMA NEGERI 1 KEDIRI


Jln. Bingin Ambe, Br. Anyar Kediri Tabanan
Telp. 0361-812907, Kode Pos 82123
Tahun Ajaran 2017/2018

KINGDOM ANIMALIA

1. FILUM MOLUSKA
Anggota moluska mempunyai tubuh lunak dengan bentuk tubuh simetri
bilateral dan terdiri atas tiga bagian utama, yaitu kaki, masaviseral, dan mantel.
Lapisan tubuhnya termasuk triploblastik. Hewan ini hidup di laut, air tawar, dan
darat. Tubuh moluska tidak bersegmen tetapi bercangkang. Cangkang hewan ini
terbuat dari kalsium karbonat dan berfungsi melindungi tubuhnya. Namun,
adapula moluska yang tidak memiliki cangkang, contoh cumi-cumi, sotong,
gurita. Hal ini karena rangka eskternalnya mengalami reduksi menjadi rangka
enternal. Antara tubuh dan cangkangnya terdapat mantel. Mantel ini dapat
menghasilkan bahan cangkang yang berupa kalsium karbonat. Kaki moluska
berupa struktur berotot yang bentuk dan fungsinya berbeda untuk setiap kelasnya.

A. Klasifikasi
a. Kelas Amphineura
Mempunyai bentuk tubuh bulat telur, pipih, dan simetri
bilateral. Mempunyai kaki di bagian (ventral) memanjang. Terdapat
ruangan matel dengan permukaan dorsal tertutup cangkang yang terdiri
atas 8 lempeng berlapis yang saling tumpang tindih seperti genting.
Permukaan lateral mengandung banyak insang. Hidup di laut dan
umumnya melekat di dasar perairan. Contoh, Chiton sp. dan
Cryptochiton sp.

b. Kelas Gastropoda
Merupakan kelompok hewan lunak yang bergerak
menggunakan otot perutnya. Pada saat bergerak, otot perut bagian
depan mengeluarkan lendir untuk mempermudah pergerakannya. Pada
kepala terdapat sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel
pendek. Pada ujung tentakel panjang terdapat mata yang berfungsi
untuk membedakan gelap dan terang. Fungsi tentakel pendek sebagai
alat peraba dan pembau. Contoh yaitu, Achatina fulica (bekicot) dan
Vivara savanica (kereco).
Anggota gastropoda mempunyai cangkang yang berbentuk
kerucut terpilin (spiral). Bentuk tubuhnya sesuai dengan bentuk
cangkang. Namun, ada yang tidak bercangkang disebut Vaginula (siput
telanjang), contoh Deroceras reticulatum dan Milax gagates.

c. Kelas Scaphopoda
Mempunyai cangkang yang berbentuk kerucut atau tanduk yang
terbuka di kedua ujungnya. Tubuh hewan ini di selubungi mantel.
Mempunyai beberapa tentakel di dekat mulutnya, yang berfungsi
sebagai alat peraba dan menangkap makanan. Hewan ini hidup di
pantai dan berlumpur. Contoh Dentalium vulgare.

d. Kelas Cephalopoda
Hewan yang mempunyai kaki di kepala dan tubuhnya simetri bilateral.
Sebagian besar tubuh anggota kelas ini tidak mempunyai cangkang
kecuali Nautilus. Mulit di kelilingi oleh tentakel yang berfungsi
sebagai alat peraba, alat penangkap mangsa, alat pembela diri, dan alat
gerak. Kulitnya dapat berubah warna karena adanya kromatofora.
Tubuhnya juga terdapat kantong tinta untuk perlindungan diri. Contoh
Loligo pealii (cumi-cumi), Octopos sp. (gurita), Sepia ovicinalis
(sotong) dan Nautilus pompilius.

e. Kelas Pelecypoda (Lamellibranchiata atau Bivalvia)


Mempunyai tubuh simetri bilateral dan mempunyai sepasang
cangkang,berkaki pipih seperti kapak,dan mempunyai insang yang
berlapis lapis. Cangkang hewan kelompok ini tersusun dari 3 lapis
yaitu, periostraktum,prismatik,dan nakreas. Perioustraktum terbentuk
dari zat tanduk yg dihasilkan oleh tepi mantel dan berfungsi sebagai
pelindung. Prismatik yang tebal terdiri atas kristal-kristal,kalsium
karbonat berbentuk prisma. Nakreas terbentuk dari kalsium karbonat
dan lapisan ini tampak berkilauan sehingga disebut lapisan mutiara.

B. Peranan Moluska
1. Sebagai sumber protein. Contoh: cumi-cumi, siput, tiram, kerang,
sotong dan gurita.
2. Penghasil mutiara pada kerang mutiara.

2. FILUM ECHINODERMATA
Merupakan hewan berkulit duri. Lapisan tubuhnya triploblastik dan berbentuk
simetri bilateral saat masih larva. Setelah dewasa tubuhnya menjadi simetri radial.
Rangka tubuh terdiri atas lempeng-lempeng kapur, karena epidermisnya diperkuat
oleh kepingkan kapur (osikula). Epidermis dilengkapi oleh tonjolan duri-duri halus
dari kapur. Mesodermis mengandung endoskeleton yang dapat digerakan dan terikat
pada lempengan kalkareus. Bergerak menggunakan kaki pembuluh (ambulakral).
Kaki ambulakral ini berongga dan merupakan lanjutan dari sistem pembuluh air yang
berfungsi untuk bergerak, bernafas, dan untuk membuka cangkang hasil buruannya.

Sistem pembuluh air tersusun dari bagian-bagian berikut:


a. Madreporit, yaitu lempeng dorsal yang berlubang-lubang sebagian tempat
keluar masuknya air laut ke dalam sistem pembuluh air.
b. Madreporikus (saluran batu), yaitu saluran penghubung antara madreporit
dengan saluran cincin.
c. Sirkomolaris (saluran cincin), yaitu saluran melingkar mengelilingi mulut.
d. Saluran radialis merupakan cabang dari saluan cincin yang menuju ke setiap
lengan dan berakhir pada kaki ambulakral.
e. Saluran lateral, yaitu saluran yang berasal dari saluran radial yang
mengalirkan air ke ampula.
f. Ampula, yaitu gelembung otot yang berhubungan dengan setiap kata
ambulakral.

Berdasarkan bentuk tubuhnya Echinodermata dibagi menjadi lima kelas yaitu:


a. Kelas Asteroidea
Anggota kelas ini mempunyai bentuk tubuh seperti bintang. Seluruh
permukaannya ditutupi kulit duri yang tersusun dari zat kapur. Tubuh hewan
ini juga dilengkapi pediselaria yang berfungsi untuk menangkap mangsa,
melindungi permukaan tubuh dari benda asing, dan melindungi papila (insang
halus). Mulut terletak di bagian ventral (oral), sedangkan anus terletak di
bagian dorsal (aboral). Mulut dikelilingi oleh membran peristom dengan lima
alur ambulakral pada lengan. Habitat Asteroidea di daerah pantai atau dasar
laut yang tidak terlalu dalam. Contoh Astropecten duplicatus, Crossaster
papposus, dan Oreaster occidentalis.

b. Kelas Echinodea
Tubuhnya berbentuk bulat dan termasuk simetri radial. Seluruh
tubuhnya berkulit duri menyerupai landak. Namun, tubuh hewan ini tidak
mempunyai lengan dan kaki ambulakralnya sangat pendek. Duri-duri yang ada
di tubuhnya dapat di gerakan oleh otot dan digunakan untuk berjalan.
Echinodea hidup di daerah pantai, diatas batu karang, di dasar laut, dalam
lumpur, atau di uara sungai. Contoh Echinos esculenta (bulu babi berduri
pendek), Diadema saxtile (bulu babi berduri panjang), dan Strongylocentrotus
sp. (landak laut merah).

c. Kelas Ophiuroidea
Mempunyai bentuk tubuh seperti bintang dan lima lengan yang
panjang dan beruas. Kaki ambulakralnya disebut tentakel yang dilengkapi
ampula (alat isap) dan alat-alat sensoris. Alat-alat tersebut berguna untuk
memasukan makanan ke mulut. Anggota kelas ini hidup di laut dangkal hingga
laut dalam, contoh Ophiothrix fragilis.

d. Kelas Holothuroidea
Disebut juga mntimun laut atau teripang. Bentuk tubuhnya simetri
radial. Tubuh hewan ini tidak berduri dan memliki banyak endoskeleton yang
tereduksi. Gerakan hewan ini tidak kaku, fleksibel, lembut, dan tidak
mempunyai lengan. Pada sekeliling mulut terdapat tentakel yang bercabang
sebanyak 10-30 buah. Tentakel dapat disamakan dengan kaki tabung bagian
oral pada Echinodermata lainnya. Tiga baris kaki tabung di bagian ventral
untuk bergerak dan dua baris di bagian dorsal untuk bernapas. Hewan ini bisa
mengubur diri dalam lumpur/pasir dengan menampakkan bagian akhir dari
tubuhnya. Saat tersentuh, tubuhnya akan mengerut. Beberapa jenis dari kelas
ini mempunyai alat pertahanan tubuh yang disebut cuverian. Holothuroidea
dimanfaatkan manusia sebagai bahan makanan untuk sup atau dibuat kerupuk.
Contoh Holothuroidea atra (teripang hitam), Cucumaria, dan Thyone.

3. FILUM ARTHROPODA
Arthropoda berasal dari kata arthros yang berarti sendi atau ruas dan podos
yang berarti kaki. Arthropoda berarti hewan yang mempunyai kaki beruas-ruas.
Arthropoda merupakan kelompok hewan yang mempunyai jumlah paling besar.
Kelompok hewan ini dapat ditemukan hampir di semua habitat, yaitu di air, di
darat, maupun di tanah. Tubuhnya terbagi menjadi tiga bagian, yaitu sefala
(kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut). Tubuh arthropoda mempunyai
rangka luar (eksoskeleton) yang terbuat dari bahan kitin. Rangka luar ini berfungsi
menutupi dan melindungi alat-alat dalam serta memberi bentuk tubuh.
Mempunyai mata majemuk (faset) atau mata tunggal (oselus). Beberapa jenis
tertentu seperti lalat dan ngegat hanya mempunyai rangka luar yang lunak,
sedangkan yang lain seperti ketam dan udang laut mempunyai rangka luar yang
keras.
Dalam klasifikasinya, Arthropoda dibagi menjadi empat kelas yaitu:
a. Kelas Crustacea
Umumnya hidup di perairan. Tubuh anggota Crustacea terdiri atas
sefalotoraks (kepala dan dada menyatu) serta abdomen (perut). Anggota
kelas ini memiliki lima pasang kaki jalan pada sefalotoraks dan lima
pasang kaki renang pada abdomen. Kaki ini berfungsi untuk berenang,
merangkak, atau menempel di dasar perairan. Selain kaki jalan, pada
bagian sefalotoraks terdapat dua pasang antena, maksiliped, dan sepasang
seliped. Maksiliped berfungsi untuk menyaring makanan dan
menghantarkan makanan ke dalam mulut. Seliped berfungsi untuk mencari
makanan dan melindungi diri dari musuh. Amggota kelas ini dimanfaatkan
manusia sebagai bahan makanan karena berprotein tinggi, misal udang,
lobster, dan kepiting. Anggota Crustacea juga berperan sebagai
zooplankton dan sebagai makanan ikan di ekosistem perairan, misal
Branchiopoda, Ostracoda, dan Copepoda. Sementara itu, ada beberapa
Crustacea yang merugikan antara lain perusak kapal (Isopoda), parasit
pada ikan (Cirripedia dan Copepoda), dan merusak pemtang sawah/saluran
irigasi (ketam). Berdasarkan ukuran tubuhnya, beberapa kelas yang
penting dalam subfilum Crustacea adalah sebagai berikut.
- Brachiopoda, contohnya Daphnia sp.
- Ostracoda, contohnya Aboilia sp.
- Copepoda, contohnya Lernaea cyprinaceae.
- Cirripedia, contohnya lipas.
- Malacostraca, contohnya udang, kepiting, dan rajungan.

b.

Anda mungkin juga menyukai