SEMINAR PROPOSAL - Sri Melva Renata Purba (1801070022)
SEMINAR PROPOSAL - Sri Melva Renata Purba (1801070022)
SEMINAR PROPOSAL - Sri Melva Renata Purba (1801070022)
NPM : 1801070022
Grup : PM.A1
A. Latar Belakang
Menurut Triwiyanto (2014:14)
Menurut (Siswoyo, 2013:46).
menjelaskan bahwa “Kualitas
Pendidikan merupakan salah satu pendidikan dipandang oleh mutu
kekuatan yang dinamis dalam proses pembelajaran sedangkan
kehidupan setiap individu yang mutu proses pembelajaran
Matematika melatih manusia untuk berpikir secara logis dan dengan ilmu matematika,
ilmu pengetahan lainnya bisa berkembang dengan cepat.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi disebut bahwa mata pelajaran matematika harus diberikan kepada
semua peserta didik, mulai dari sekolah dasar untuk membekali mereka dengan
kemampuan berpikir logis analitis, sistematis, kritis, kreatif, dan kooperatif (dalam
Hasanah & Surya, 2017). Hal senada menurut menurut Depdiknas (dalam Risqi &
Surya, 2017) bahwa salah satu tujuan pembelajaran matematika di sekolah adalah
untuk melatih pola pikir dan penalaran dalam mengambil kesimpulan,
mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalah, dan mengembangkan
kemampuan untuk memberikan informasi atau mengomunikasikan gagasan melalui
lisan, tertulis, gambar, grafik, peta, diagram, dll.
Menurut Suryadi (2015) pembelajaran harus lebih menekankan pada
aktivitas penalaran karena penalaran sangat erat kaitannya dengan pencapaian
prestasi belajar siswa.
untuk dijadikan sebagai sumber informasi Guru sebagai pendidik, pembimbing, pelatih
untuk mengetahui adanya Perbedaan dan pengembang kurikulum yang dapat
Kemampuan Penalaran Matematis antara menciptakan kondisi dan suasana belajar
Siswa yang Menggunakan Model yang kondusif.
Pembelajaran Problem Based Learning Bagi Peserta Didik
dengan Model Pembelajaran Discovery
Bagi peserta didik diharapkan dapat
Learning pada materi sistem persamaan
membantu dan meningkatkan keterampilan
liniear dua variabel di kelas VIII SMP Negri 2
berpikir logis peserta didik dalam
Siantar.
pembelajaran dan dapat menyelesaikan
permasalahan dalam bentuk soal-soal tes.
Bagi Sekolah Bagi Peneliti
1. Kemampuan Penalaran
6) Kesulitan belajar peserta didik secara individu dapat diatasi melalui kerja kelompok
e. Kelemahan Problem Based Learning
Menurut Sanjaya (2007:219), kelemahan Problem Based Learning
antara lain:
1) Pembelajaran model Problem Based Learning (PBL)
membutuhkan waktu yang lama.
2) Perlu ditunjang oleh buku yang dapat dijadikan pemahaman
dalam kegiatan belajar terutama membuat soal.
5. Model Pembelajaran Discovery Learning
a. Pengertian discovery Learning menurut para ahli :
Menurut (Budiningsih, 2012 : 43).
Model discovery learning adalah memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui
proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.
Menurut Mulyasa (2014 : 144)
a) Persiapan,
b) Pelaksanaan,
1) Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
2) Problem Statement (pernyataan / identifikasi masalah)
3) Data Collection (Pengumpulan Data)
4) Data Processing (Pengolahan Data)
5) Verification (Pembuktian)
6) Generalization (menarik kesimpulan)
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan
bahwa model Discovery Learning ini menuntut
peserta didik aktif, berpikir kritis, logis dan analis.
Dalam penerapan model Discovery Learning,
peserta didik sebagai pusat pengajaran,
mengembangkan bakat dan kecakapan individu,
serta dapat memberi waktu bagi peserta didik
untuk mengasimilasi suatu konsep.
d. Kelebihan Discovery Learning
waktu satu bulan, mulai dari dipilih dua kelas yaitu kelas
oktober 2021.
D. Variabel Penelitian
1) Variabel bebas,
2) Variabel terikat,
E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
J. Uji Homogenitas
K. Menguji Hipotesis