Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Ptt-Pemeriksaan Fisik

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

PEMERIKSAAN

FISIK

OLEH
AGHNI JATI KRISNAWURI
220503495287
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

pemeriksaan fisik menjadi alat kuat bagi tenaga

kesehatan untuk mendeteksi perubahan baik halus

maupun nyata yang terjadi pada kesehatan klien.

Pengkajian fisik memungkinkan petugas Kesehatan

untuk mengkaji pola yang mencerminkan masalah kese

hatan dan mengevaluasi perkembangan klien sejalan

dengan terapi.
BAB II
LANDASAN TEORI
5

1.PENGERTIAN PEMERIKSAAN
FISIK
Pemeriksaan fisik merupakan peninjuan dari ujung
rambut ke ujung kaki pada setiap system tubuh
yang memberikan informasi onjektif tentang klien
dan memmungkinkan perawat untuk membuat
penilaian klinik. Keakuratan pemeriksaan fisik
mempengaruhi pemilihan terapi yang diterima klien
dan penentuan respon terhadap terapi tersebut.
(Potter dan Perry, 2005)
6

2. Tujuan Pemeriksaan Fisik


Secara umum pemeriksaan fisik yang dilakukan ini bertujuan :
a. Untuk mengumpulkan data dasar tentang Kesehatan pasien
b. Untuk menambah, mengkonfirmasi, atau menyangkal data yang
diperoleh dalam riwayat keperawatan
c. Untuk mengkonfirmasi dan mengidentifikasi diagnosa
keperawatan
d. Untuk membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehata
n klien dan penatalaksanaan
e. Untuk mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan.
3. MANFAAT PEMERIKSAAN FISIK 7

a. Sebagai data untuk membantu perawat dalam


menegakkan diagnose keperawatan.
b. Mengetahui masalah kesehatan yang di alami
klien.
c. Sebagai dasar untuk memilih intervensi
keperawatan yang tepat.
d. Sebagai data untuk mengevaluasi hasil dari asuhan
keperawatan.
TEKNIK PEMERIKSAAN FISIK 8

 1. Inspeksi
2. Palpasi
Merupakan metode pemeriksaan pasien dengan melihat
adalah suatu tindakan pemeriksaan yang dilakukan
langsung seluruh tubuh pasien atau hanya bagian tertentu
dengan perabaan dan penekanan bagian tubuh dengan
yang diperlukan. Metode ini berupaya melihat kondisi klien
menggunakan jari atau tangan. Tangan dan jari-jari
dengan menggunakan ‘sense of sign’ baik melalui mata
adalah instrumen yang sensitif digunakan untuk
telanjang atau alat bantu penerangan (lampu) Metode
mengumpulkan data, misalnya metode palpasi ini dapat
inspeksi ini digunakan untuk mengkaji warna kulit, bentuk,
digunakan untuk mendeteksi suhu tubuh(temperatur),
posisi, ukuran dan lainnya dari tubuh pasien
adanya getaran, pergerakan, bentuk, kosistensi dan
ukuran

3. Perkusi
adalah pemeriksaan dengan jalan mengetuk bagian
permukaan tubuh tertentu 4. Auskultasi
untuk membandingkan dengan bagian tubuh Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara
lainnya. mendengarkan suara yang
(kiri kanan)  dengan tujuan menghasilkan suara. dihasilkanoleh tubuh. Biasanya menggunakan alat y
Perkusi bertujuan untuk mengidentifikasi lokasi, ang disebut denganstetoskop.  Hal-
ukuran, bentuk dan konsistensi jaringan. hal yangdidengarkan adalah : bunyi jantung, suara nafas,
dan bising usus.
PROSEDUR TINDAKAN FISIK 9

a. Kepala
Inspeksi : lihat ada atau tidak adanya lesi, hiperpegmentasi,edema dan distribusi rambut kulit, Palpasi : di
raba dan tentukan turgor kulit elastis atau tidak.
b. Mata
Inspeksi : kelopak mata ada radang atau tidak, simetris kiri kanan atau tidak, refleks kedip baik/tidak,
konjungtiva dan sclera : merah/ konjungtivitis, mediasis melebar/ dilatasi 9 Pada Pasien meninggal.
c. Hidung
Inspeksi : apakah hidung simetris, apakah ada inflamasi, apakah ada secret. Palpasi : apakah ada nyeri
tekan, massa.
d. Telingga
Inspeksi daun telingga simetris atau tidak, apakah ada inflamasi,apakah ada secret. Palapasi : apakah ada
nyeri tekan, massa.
10
e. Mulut

Inspeksi : amati bibir apa ada kelainan kongenetal, warna, kesimetrisan ,kelembapan ,pembekakan, lesi.

f. Leher

Inspeksi : amati mengenai bentuk, warna kulit, jarinagn parut amati adanya pembekakan kelenjar tiroid,gondok, dan
adanya masa, amati kesimetrisan leher dari depan,belakang dan samping.minta pasien untuk menggerakan leher amati
apakah bisa dengan mudah dan apa ada respon nyeri.

Palpasi : letakan kedua telapak tanagn pada leher klien, suruh pasien menelan dan rasskan adanya kelenjar tiroid.

g. Pernapasan/dada

Inspeksi : amati kesimetrisan dada kiri dan kanan amati adanya retraksi interkosta, amati gerak paru. Palpasi : ekspansi
paru periksa dada dibawah papilla. Perkusi : untuk perkusi anterior di mulai batas evavikula lalu kebawah sampai
intercostal .

h. Payudara

Inspeksi : amati payudara apakah simetris kiri dan kanan, lihat pigmentasi pada bagian areola, palpasi : raba payudara
apakah ada penjolan ,dan apakah klien merasakan nyeri.
i. Ekstemital atas dan bawah 11

Inspeksi : amati apakah simetris kiri dan kanan, periksa jumlah jari apakah lengkap, amati adanya pembekakan,
warna kuku apakah kebiruan. Palapasi : apakah ada odema, apakah ada nyeri tekan.

j. Genetalia

1) Genetalia laki-laki

Inspeksi : amati penis mengenai kulit, ukuran dan kelainan lain, apakah penis yang tidak di sirkumsisi buka
prepusium dan amati kepala penis adanya lesi. Amati skrotum apakah ada hernia ingual, amati bentuk dan
ukuran. Palpasi : tekan dengan lembut batang penis untuk mengetahui adanya nyeri.

2) Genetalia Wanita

Inspeksi : kuantitas dan penyebaran pibis merata atau tidak amati adanya lesi, eritema, keputihan. Palpasi :
Tarik lembut labia mayora dengan jari-jari oleh satu tangan untuk mengetahui keadaan clitoris, selaput dara,
orifisium, dan perineum.
12
k. Anus
Inspeksi jarigan perineal dan jariagan sekitarnya kaji adanya lesi dan
ulkus. Palpasi : ulaskan zat pelumnas dan masukan jari ke rectal dan
rasakan adanya nobul atau pelebaran vena.
l. Refleks patella
Minta pasien duduk dan tungkai mengantung di tempat tidur, alihkan
pandangannya pasien untuk menarik tangan di dada, pukul tendo
patella, kaji refleks.
BAB III
TINJAUAN KASUS
• Tanggal pengkajian : 12 November 2022
• Pukul : 10.00 WIB 14

 Identitas
• Nama klien : Ny .V
• Umur : 25 tahun
• Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
• Agama : Kristen
• Pendidikan : D3
• Pekerjaan : IRT
• Alamat rumah : Desa Ranooha Lestari 

 Data Subjektif
Keluhan utama : Ibu mengatakan ini kehamilan pertamanya dan ibu pusing ,sering mual pada pagi hari. 

 Data Objektif
a. Pemeriksaan umum
• Keadaan umum : Baik
• Kesadaran : Compos mentis
• Keadaan emosional : Stabil
• Tekanan darah : 100/70 mmHg
• Nadi : 80x/menit
• Suhu : 36,5ºC
• Pernafasan : 20 x/menit
• Hpht : 08 september 2022
b. Pemeriksaan fisik 15
 Kepala
Rambut : Bersih
Muka : Tidak oedem, tidak pucat
 Mata
Konjungtiva : Tidak anemis
Sklera : Tidak ikterik
Palpebra : Normal
 Hidung : Simetris, tidak ada pengeluaran
 Telinga : Simetris, tidak ada serumen
 Mulut (gigi, gusi) : Bersih, tidak ada caries, tidak ada stomatitis
 Leher
Kel. Gondok/ thyroid : Tidak ada pembesaran
Tumor : Tidak ada
Pembesaran kelenjar getah bening : Tidak ada
Dada dan axilla (ketiak) : Tidak ada retraksi dada dan tidak ada pembesaran kelenjar limfe
 Mammae
Pembesaran : Tidak ada 16
Tumor : Tidak ada
Simetris : Ya
Abses : Tidak ada
Kelenjar : Tidak ada
 Abdomen
1) Inspeksi
Luka bekas operasi : tidak ada
Hiperpigmentasi : -
Bentuk : simetris
2) Palpasi : TFU belum teraba dengan jelas

 Vulva dan vagina


Warna : Merah
 Ekstremitas atas dan bawah
Varices : Tidak ada
Oedem : Tidak ada
Kemerahan pada betis : Tidak ada
BAB IV
pembahasan
18

Pemeriksaan fisik dalam keperawatan


digunakan untuk mendapatkan data objektif
dari riwayat keperawatan klien. Pemeriksaan
fisik sebaiknya dilakukan bersamaan dengan
wawancara. Fokus pengkajian fisik
keperawatan adalah pada kemampuan
fungsional klien. Misalnya ketika klien
mengalami gangguan sistem muskuloskeletal,
maka perawat mengkaji apakah gangguan
tersebut mempengaruhi klien dalam
melaksanakan kegiatan sehari-hari atau tidak.
BAB V
Kesimpulan saran
Kesimpulan : Pemeriksaan fisik merupakan peninjuan dari ujung rambut20ke

ujung kaki pada setiap system tubuh yang memberikan informasi onjektif

tentang klien dan memmungkinkan perawat untuk membuat penilaian klinik.

Keakuratan pemeriksaan fisik mempengaruhi pemilihan terapi yang diterima

klien dan penentuan respon terhadap terapi tersebut.

Saran : Dari pemaparan diatas, kami memberikan saran dalam ilmu

kesehatan khususnya ilmu keperawatan penting sekali memahami dan mahir

 melakukan pemeriksaan fisik dalam asuhan keperawatan secara tepat agar

terhindar dari kesalahan dalam tindakan baik itu dirumah sakit maupun di

masyarakat yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan.


Presentation title 21

LAMPIRAN
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai