Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

LK SH Aulia

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S DENGAN SIROSIS HEPATIS


(SH) DI RUANG INTERNE PEREMPUAN RSUP DR M DJAMIL
PADANG TAHUN 2021

Disusun Oleh :
Aulia Manda Pratiwi, S.Kep
NIM : 2114901001
Preceptor Akademik Preceptor Akedemik

(Ns. Revi Neini Ikbal, S. Kep, M. Kep) (Ns. Hidayatul Rahmi, S. Kep, M. Kep)
Preceptor Akademik Preceptor Klinik

(Ns. Willady Rasyid, S. Kep, M. Kep, Sp. Kep. MB) (Ns. Farida Kurniati, S.Kep)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI


ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG
TAHUN AJARAN 2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S DENGAN SIROSIS HEPATIS
(SH) DI RUANG INTERNE PEREMPUAN RSUP DR M DJAMIL
PADANG TAHUN 2021

A. PENGKAJIAN
I. Identitas Diri Klien
Nama : NYS Tanggal masuk Rs : 25/12/2021
Tgl lahir : 01/10/1961 Sumber Informasi : Klien
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Kawin : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Taduah Kuranji Padang

II. Identitas Keluarga klien


Keluarga Terdekat yang dapat segera dihubungi ( Orang tua, Suami,Istri)
Nama : Tn.B
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan : Suami
Alamat : Jl. Taduah Kuranji Padang

III. Riwayat Kesehatan


1. Keluhan Utama
Klien masuk melalui IGD Dr M Jamil Padang pada tanggal 25
Desember 2021, pada pukul 04:00 wib dengan keluhan BAB hitam sejak 1
hari yang lalu dan keluhan pusing berputar-putar
2. Riwayat kesehatan sekarang :
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 27 Desember 2021 pukul
09:00 wib, klien mengatakan BAB nya masih hitam sejak 1 hari yang lalu,
BAB juga keras dan sedikit nyeri saat BAB, klien mengatakan badannya
sangat lemah, nafsu makan menurun kepala pusing berputar-putar, klien
mengatakan tidak bisa beridiri karena pusing, bahkan membuka mata klien
merasa pusing. Saat dilakukan pengkajian didapati BAB klien hitam,
keras, BAB 2 kali sehari, nyeri saat BAB, klien tampak pucat, lemah,
nafsu makan menuru, makanan dihabiskan ½ porsi, mual saat makan, perut
asites, TB 150 cm, BB (45Kg), turgor kulit buruk, akral teraba dingin,
konjungtiva anemis terpasang IVFD Nacl 0,9% 20 tts/i, TTV : TD (110/70
mmhg) N (82x/i) RR (23x/i) T (36,5C). Klien tampak berbaring saja, klien
tampak pusing, dibantu saat beraktivitas, berjalan di papah dan bejalan
tampak sempoyongan
3. Riwayat kesehatan dahulu :
Klien mengatakan ada riwayat diabetes, klien ruti berobat ke
puskesmas terdekat
4. Riwayat kesehatan Keluarga :
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga dengan
penyakit/gejala yang sama dengan klien

Genogram :
Keterangan :

: Pasien laki-laki : Tinggal satu rumah

: Perempuan : Laki-laki meninggal

: Laki - laki : Perempuan meninggal


IV. Pemeriksaan Fisik :
1. Tanda-tanda Vital : TD (110/70 mmhg)
N (82x/i)
RR (23x/i)
T (36,5C).
2. Pemeriksaan Kepala
Inspeksi : Bentuk bulat normal,kepala bersih, karakteristik
rambut penyebaran merata, klien memakai hijab
Palpasi : Tidak ada massa atau benjolan

3. Pemeriksaan mata
Inspeksi : Sklera ikterik, konjungtiva anemis, reflek pupil
baik/isokor
Tidak ada tanda-tanda radang, tidak ada rasa sakit
pada bagian mata

4. Telinga
Inspeksi : Daun telinga bersih simetris kiri dan kanan, liang
telinga tampak bersih, tidak ada cerumen berlebihan
dan tidak ada pendarahan
Tes : Pendengaran klien masi baik dikedua sisi telinga
pendengaran
5. Hidung
Simetris/Tidak : Tampak simetris kiri dan kanan, tidak ada
perdarahan dan pernafasan cuping hidung
Membran mukosa : Membran mukosa
Penciuman/ : Tidak ada gangguan pada penciuman klien
Ketajaman
Membedakan Bau
Alergi terhadap : Klien tidak ada alergi
sesuatu

6. Mulut & Tenggorokan


Inspeksi : Mukosa mulut tampak kering, gigi terdapat
karang gigi
Tes rasa : Pengecapan klien tidak ada masalah
Kesulitan menelan : Klien tidak ada kesulitan menelan

7. Leher
Inspeksi : Warna kulit merata sawo matang, tidak ada
lesi
Palpasi : Tidak ada pembesaran Tyroid, tidak ada nyeri
tekan, arteri carotis teraba jelas
Adanya kaku : Tidak ada kaku kuduk
kuduk/tidak

8. Thorak
Inspeksi : Bentuk thorax normal, simetris kiri dan kanan,
pernafasan norma, tidak ada otot bantu
pernafasan
Palpasi : Vocal fremitus teraba sama kiri dan kanan
Perkusi : Sonor
Auskultasi : vesikuler

9. Payudara

Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, warna kulit merata


dan sama sawo matang,
Palpasi : Tidak ada benjolan atau masa, tidak ada nyeri
tekan, tidaka ada pembesaran kelenjar limfe

10. Kardiovaskuler
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba 1 jari di RIC ke 5 LMCS,
tidak adanya nyeri tekan
Perkusi : Batas jantung kanan RIC ke 2, kiri 1 jari LMCS
RIC ke 5
Auskultasi : Bunyi jantung I&II normal (Lup Dup), tidak ada
suara tambahan

11. Abdomen
Inspeksi : Perut tampak membesar, asites (+), Shifting
dullness(+)
Auskultasi : Bising usus (+) menurun
Palpasi : Hepar,lien dan ginjal tidak teraba
Perkusi : Redup

12. Neurologi
Tingkat kesadaran : Compousmentis GCS 15
Pemeriksaan reflek : Bicep (+), Tricep (+), Patella (+), Archiles (+)

Pemeriksaan Syaraf Karnial :


Nervus I : Olfaktoris, Klien dapat membedakan bau
Nervus II : Optikus, fungsi penglihatan dan lapang pandang bagus
Nervus III : Okulomotoris, Klien mampu mengangkat kelopak mata
Nervus IV : Troelearis, Klien mampu mengangkat mata kebawah
Nervus V : Trigeminus, klien mampu mengunyah dengan baik
Nervus VI : Abdusen, klien mampu mengagkan kelopak mata
Nervus VII : Fasialis, klien mampu bersiul, mengngkat alis mata,
menjulurkan lidah, tertawa dan tersenyum
NervusVIII : Vestibulococleus, klien mampu mendengar dengan baik
Nervus IX : Glosoaringeus, klien mampu membedakan rasa asam dan
manis
Nervus X : Vagus, klien mampu menelan dengan baik
Nervus XI : Asoserius, klien mampu mengangkat bahu, klien mampu
menahan tekanan pada bahu
Nervus XII : Hipoglasus, klien mampu menggerakan lidah saat bicara,
artikulasi suara dan menelan

13. Ekstremitas
Atas : Nyeri (-), kekakuan (-), edema (-)
Bawah Nyeri (-), kelemahan (+), edema (-)
Tonus otot melemah
Kekuatan otot

4444 4444

4444 4444

14. Genetalia
Inspeksi : Tidak ada pembekakan,
Anus : Tidak ada hemoroid

15. Kulit
Warna kulit : Warna kulit sawo matang
Ada tidaknya : Tidak ada jaringan parut/lesi
jaringan parut/lesi
Turgor kulit : Turgor kulit buruk, tidak terdapat piting oedem
pada ekstrmitas, akral hangat, tidak terdapat lesi

V. Pola Nutrisi :
Keterangan Sehat Sakit
Berat badan 57 kg 50 kg
Frekuensi makan 3x/hari 3x/hari, ½ porsi
Jenis Makanan Nasi, lauk,pauk Diet ML
Makanan yang disukai Gorengan Tidak ada
Nafsu makan Baik Menurun
Pola Makan Kurang teratur Teratur

VI. Pola Eliminasi


a. Buang Air Besar
Keterangan Sehat Sakit
Frekuensi 1x/ hari 2 x hari
Warna Kuning Hitam
Konsistensi Sedang Padat
Penggunaan pencahar Tidak ada Tidak ada

b. Buang air kecil


Keterangan Sehat Sakit
Frekuensi 2-4x/hari 5x/hari
Warna Kuning Kuning
Bau Pesing Pesing

VII. Pola tidur dan istirahat


Keterangan Sehat Sakit
Waktu tidur : Siang & malam Siang & malam
Lama tidur : Siang 3 jam & Siang 4 jam & malam 8
malam 6 jam jam
Kebiasaan saat tidur : Berdoa Tidak ada
Kesulitan dalam hal : Tidak ada kesulitan Tidak ada kesulitan tidur,
tidur tidur

Vlll. Pola aktivitas & latihan


Kegiatan dalam pekerjaan : IRT
Olah raga : Klien jarang melakukan kegiatan
olahraga
Kegiatan di waktu luang : Berkebun

IX. Pola Bekerja


Jenis pekerjaan : IRT
Lama bekerja :
Jumlah jam kerja :

X. Aspek psikososial
1. Pola pikir & persepsi
Alat bantu yang digunakan : Klien menggunakan kacamta
2. Persepsi diri
Hal yang amat : Klien takut tidak bisa sembuh
dipikirkan saat ini
Harapan setelah : Sembuh total dan segera pulang ke rumah
menjalani
perawatan
Perubahan yang : Aktivitas sehari-hari dan ekonomi
dirasa setelah sakit

3. Hubungan /Komunikasi
Bahasa utama : Bahasa yang digunakan klien sehari-hari adalah
bhasa minang
Bicara : Bicara klien jelas, mampu mengekspresikan apa
yang dirasakan
Kehidupan keluarga : - Adat istiadat yang dianut sesuai tempat
tinggal klie yaitu adat minang
- Pembuat keputusan dalam keluarga adalah
suami klien
- Pola komunikasi yang digunakan adalah
terbuka atau demokratis
- Keuangan diatur oleh klien
- Hubungan dengan sanak keluarga baik
4. Kebiasaan seksual
Gangguan : Tidak ada gangguan
hubungan seksual

5. Spiritual
Keyakinan agama : Islam
Kegiatan agama : Sholat, Berdo’a, Dzikir
Kegiatan yang dilakukan selama : Berdo’a dan berdzikir
RS
XII. Informasi penunjang
 Diagnosa medik : Sirosis Hepatis (SH)
 Therapy Pengobatan :
- Ivfd RL +2 amp ketese - Inj exocid 2x1
- O2 Nasal Kanul 3 L - Inj simextam 2x1
- Inj lasix 1x1 - Pironolaction tab 2x1
- Konsoen syr 3x1 cth - Propanolol tab1x1
- Farsix 2x1 - Lesicol geo 1x1
- Inj zibac 2x1 - Xanda ds syr 1x1 cth
- Nucral syr 3x1 cth

 Pemeriksaan diagnostik :
 Laboratorium
Hasil pemeriksaan : 27 Desember 2021
- Hb : 13 mg/dl
- Leukosit : 4.45
- Trombosit : 131
- Hematokrit : 39
- Albumin : 1,9
- Natrium : 131 mmol/L
- Natrium : 3.7 mmol/L
- Klorida : 98 mmol/L
- GDS : 240 gr/dl
Analisa Data

Symptom Problem Etiologi


DS :
Gangguan perfusi Kelainan jaringan
- klien mengatakan BAB parenkim hati
Jaringan Perifer
nya hitam sejak 1 hari
yang lalu Varises Esovagus

- BAB juga keras dan


Perdarahan
sedikit nyeri saat BAB Gastrointestinal
- klien mengatakan
badannya sangat lemah
Hipokalasemia
kepala pusing
DO:
- BAB klien masih hitam
- konsistensi padat,
frekuensi BAB 3 kali
sehari
- nyeri saat BAB
- klien tampak pucat,
lemah, nafsu makan
menurun
- perut asites,
- turgor kulit buruk,
akral teraba dingin,
konjungtiva anemis
- TD (110/70 mmhg) N
(82x/i) RR (23x/i) T
(36,5C).
- HB 13, Albumin 1,9
Defisit Nutrisi Kelainan jaringan
DS : Kelainan jaringan
parenkim hati
- klien mengatakan
badannya sangat
Asites dan Edema Perifer
lemah, nafsu makan
menurun

Penekanan pada abdomen


DO:
- klien tampak pucat,
lemah
Anoreksia Mual dan
- nafsu makan menuru,
muntah
makanan dihabiskan ½
porsi
- mual saat makan
- perut asites
- TB 150 cm, BB (45Kg)
- turgor kulit buruk
- TD (110/70 mmhg) N
(82x/i) RR (23x/i) T
(36,5C).
- HB 13, Albumin 1,9
DS:
- klien mengatakan Resiko Fungsi Hati Terganggu
ketidakstabilan gula
badannya sangat darah

lemah, nafsu makan Gangguan Metabolisme

menurun,
Gangguan kerja Pankreas
- Klien mengatakan
kepala pusing berputar-
Gangguan pembentukan
putar insulin
DO:
- klien tampak pucat,
lemah
- nafsu makan menuru,
akral teraba dingin,
konjungtiva anemis
- Klien tampak berbaring
saja,
- klien tampak pusing,
dibantu saat
beraktivitas, berjalan di
papah dan bejalan
tampak sempoyongan
- GDS 240 gr/dl
- Klien ada riwayat DM
- TD (110/70 mmhg) N
(82x/i) RR (23x/i) T
(36,5C).
- HB 13, Albumin 1,9

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Gangguan perfusi jaringan perifer b.d ketidakstabilan HB
2) Defisit nutrisi b.d Mual muntah
3) Resiko ketidakstabilan gula darah b.d hipoglikemi
4) Kelelahan b.d status penyakit d.d Klien tampak terbaring le
C. INTERVENSI

SDKI SLKI SIKI


Risiko perfusi jaringan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen sensasi perifer
perifer tidak efektif selama…x…jam tidak terjadi perfusi - Periksa perbedaan panas atau dingin
jaringan perifer tidak efektif dengan - Monitor perubahan kulit
kriteria hasil : - Hindari pemakaian benda-benda yang berlebihan
SLKI : suhuhnya (terlalu panas/dingin)
Status sirkulasi - Anjurkan pemakaian sepatu lembut dan bertumit
Kriteria hasil: rendah
- Kekuatan nadi mengingkat - Kolaborasi pemberian analgetik
- Tekanan systole dan diastole dalam
rentang yang diharapkan
- Akral dingin menurun
- Fatigue menurun

Defisit nutrisi Setelah dilakukan intervensi keperawatan Manajemen Gangguan Makan


selama ........ jam, maka status Observasi :
nutrisimembaik dengan 1. Monitor asupan dan keluarnya makanan dan cairan
kriteria hasil : serta kebutuhan kalori
1. Kekuatan otot pengunyah meningkat Terapiutik :
2. Kekuatan otot menelan meningkat 1. Timbang berat badan secara rutin
3. Serum albumin meningkat 2. Diskusikan perilaku makanan dan jumlah aktivitas
4. Ungkapan keinginan untuk meningkat fisik (termasuk olahraga) yang sesuai
nutrisi meningkat 3. Laukan kontrak perilaku (misal, target berat badan,
5. Pengetahuan tentang pilihan tanggungjawab perilaku)
makanan/minuman yang sehat 4. Berikan penguatan positif terhadap keberhasilan
meningkat target dan perubahan perilaku
6. Pengetahuan tentang standar asupan 5. Berikan konsekuensi jika tidak mencapai target
nutrisi yang tepat meningkat sesuai kontrak
7. Penyiapan dan penyimpanan makanan/ 6. Rencanakan program pengobatan untuk perawatan
minuman yang aman meningkat dirumah
8. Sikap terhadap makanan/minuman Edukasi :
sesuai dengan tujuan kesehatan 1. Anjurkan membuat catatan harian tentang perasaan
meningkat dan situasi pemicu pengeluaran makanan (misal,
9. Perasaan cepat kenyang menurun pengeluaran yang disengaja, muntah, aktivitas
10. Sariawan menurun berlebih)
11. Rambut rontok menurun 2. Ajarkan pengaturan diet yang tepat
12. Diare menurun 3. Ajarkan keterampilan koping untuk penyelesaian
13. Berat badan membaik masalah perilaku makan
14. Nafsu makan membaik Kolaborasi :
15. Bising usus membaik Kolaborasi dengan ahli gizi tentang target berat badan,
16. Index massa tubuh membaik kebutuhan kalori dan pilihan makanan
17. Tebal lipatan kulit triceps membaik
18. Membran mukosa
19. Frekuensi makan membaik
Resiko Ketidakstabilan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Hiperglikemia (I.03115)
Gula Darah 3x24 jam diarapkan kestabilan kadar Observasi
glikosa darah membaik, Kriteria Hasil : - Identifkasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
- Kadar gula darah membaik - Identifikasi situasi yang menyebabkan kebutuhan
- Jumlah urine membaik insulin meningkat (mis. penyakit kambuhan)
- Mengantuk menurun - Monitor kadar glukosa darah, jika perlu
- Pusing menurun - Monitor tanda dan gejala hiperglikemia (mis. poliuri,
- Lelah menurun polidipsia, polivagia, kelemahan, malaise,
- Keluhan lapar menurun pandangan kabur, sakit kepala)
- Monitor intake dan output cairan
- Monitor keton urine, kadar analisa gas darah,
elektrolit, tekanan darah ortostatik dan frekuensi
nadi
Terapeutik
- Berikan asupan cairan oral
- Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala
hiperglikemia tetap ada atau memburuk
- Fasilitasi ambulasi jika ada hipotensi ortostatik
Edukasi
- Anjurkan olahraga saat kadar glukosa darah lebih
dari 250 mg/dL
- Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara
mandiri
- Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga
- Ajarkan indikasi dan pentingnya pengujian keton
urine, jika perlu
- Ajarkan pengelolaan diabetes (mis. penggunaan
insulin, obat oral, monitor asupan cairan,
penggantian karbohidrat, dan bantuan professional
kesehatan)
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian insulin, jika perlu
- Kolaborasi pemberian cairan IV, jika perlu
- Kolaborasipemberian kalium, jika perlu
Manajemen Hipoglikemia (I.03113)
Observasi
- Identifkasi tanda dan gejala hipoglikemia
- Identifikasi kemungkinan penyebab hipoglikemia
Terapeutik
- Berikan karbohidrat sederhana, jika perlu
- Batasi glucagon, jika perlu
- Berikan karbohidrat kompleks dan protein sesuai
diet
- Pertahankan kepatenan jalan nafas
- Pertahankan akses IV, jika perlu
- Hubungi layanan medis, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan membawa karbohidrat sederhana setiap
saat
- Anjurkan memakai identitas darurat yang tepat
- Anjurkan monitor kadar glukosa darah
- Anjurkan berdiskusi dengan tim perawatan diabetes
tentang penyesuaian program pengobatan
- Jelaskan interaksi antara diet, insulin/agen oral, dan
olahraga
- Anjurkan pengelolaan hipoglikemia(tanda dan
gejala, faktor risiko dan pengobatan hipoglikemia)
- Ajarkan perawatan mandiri untuk mencegah
hipoglikemia (mis. mengurangi insulin atau agen
oral dan/atau meningkatkan asupan makanan untuk
berolahraga
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian dextros, jika perlu
- Kolaborasi pemberian glucagon, jika perlu
D. IMPLEMENTASI & EVALUASI

Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi & tanda tangan


keperawatan
27/ 12/ 21 Gangguan Perfusi - Memeriksa perbedaan panas atau S :
Jaringan Perifer dingin - klien mengatakan BAB nya
- Memonitor perubahan kulit hitam sejak 1 hari yang lalu
- Menghindari pemakaian benda- - BAB juga keras dan sedikit
benda yang berlebihan suhuhnya nyeri saat BAB
(terlalu panas/dingin) - klien mengatakan badannya
- Melakukan kolaborasi pemberian sangat lemah kepala pusing
analgetik berputar-putar
O:
- BAB klien masih hitam
- konsistensi padat, frekuensi
BAB 3 kali sehari
- nyeri saat BAB
- klien tampak pucat, lemah, nafsu
makan menuru
- turgor kulit buruk, akral teraba
dingin, konjungtiva anemis
- TD (110/70 mmhg) N (82x/i)
RR (23x/i) T (36,5C).
- HB 13, Albumin 1,9

A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan

Defisit Nutrisi - Memonitor kebutuhan nutrisi klien S:


- Mengidentifikasi penurunann berat - klien mengatakan badannya
badan sangat lemah,
- Menganjurkan makan sedikit tapi - nafsu makan menurun
sering O:
- Menganjurkan makan dalam posisi - klien tampak pucat, lemah
semi fowler - nafsu makan menuru, makanan
dihabiskan ½ porsi
- mual saat makan
- perut asites
- TB 150 cm, BB (45Kg)
- turgor kulit buruk
- TD (110/70 mmhg) N (82x/i)
RR (23x/i) T (36,5C).
- HB 13, Albumin 1,9
A:
Masalah belum teratasi

P:
Intervensi dilanjutkan
Resiko - Mengidentifkasi tanda dan gejala S:
ketidakstabilan gula hipoglikemia - klien mengatakan badannya
darah - Mempertahankan kepatenan jalan sangat lemah, nafsu makan
nafas menurun,
- Mempertahankan akses IV, jika - Klien mengatakan kepala pusing
perlu berputar-putar
- Melakukan kolaborasi pemberian O:
dextros, jika perlu - klien tampak pucat, lemah
- nafsu makan menuru, akral
teraba dingin, konjungtiva
anemis
- Klien tampak berbaring saja,
- klien tampak pusing, dibantu
saat beraktivitas, berjalan di
papah dan bejalan tampak
sempoyongan
- GDS 240 gr/dl
- Klien ada riwayat DM
- TD (110/70 mmhg) N (82x/i)
RR (23x/i) T (36,5C).
- HB 13, Albumin 1,9
A:
Masalah belum teratasi

P:
Intervensi dilanjutkan
Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi & tanda tangan
keperawatan
28/ 12/ 21 Gangguan Perfusi - Memeriksa perbedaan panas atau S :
Jaringan Perifer dingin - klien mengatakan BAB masih
- Memonitor perubahan kulit hitam nyeri saat BAB berkurang
- Menghindari pemakaian benda- - klien mengatakan badannya
benda yang berlebihan suhuhnya masih lemah, pusing berkurang
(terlalu panas/dingin) O:
- Melakukan kolaborasi pemberian - BAB klien masih hitam
analgetik - konsistensi padat, frekuensi
BAB 3 kali sehari
- nyeri saat BAB berkurang
- Klien masih lemah
- TD (120/80 mmhg) N (80x/i)
RR (21x/i) T (36,0 C).
- HB 14, Albumin 20

A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan

Defisit Nutrisi - Memonitor kebutuhan nutrisi klien S:


- Mengidentifikasi penurunann berat - klien mengatakan badannya
badan masih lemah
- Menganjurkan makan sedikit tapi - Klien mengatakan
sering menghabiskan nasinya sedikit
- Menganjurkan makan dalam posisi demi sedikit
semi fowler O:
- Klien masih lemah
- Makan diabantu
- Mual berkurang
- perut asites
- TB 150 cm, BB (45Kg)
- TD (120/80 mmhg) N (80x/i)
RR (21x/i) T (36,0 C).
- HB 14, Albumin 20
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
Resiko - Mengidentifkasi tanda dan gejala S:
ketidakstabilan gula hipoglikemia - Klien mengatakan badan masih
darah - Mempertahankan kepatenan jalan lemah, makan sudah mau
nafas - Klien mengatakan kepala pusing
- Mempertahankan akses IV, jika berkurang
perlu O:
- Melakukan kolaborasi pemberian - Klien masih lemah,
dextros, jika perlu - Pusing kepala berkurang
- Berjalan masih sempoyongan
- GDS 200 gr/dl
- Klien ada riwayat DM
- TD (120/80 mmhg) N (80x/i)
RR (21x/i) T (36,0 C).
- HB 14, Albumin 20
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan

Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi & tanda tangan


keperawatan
29/ 12/ 21 Gangguan Perfusi - Memeriksa perbedaan panas atau S :
Jaringan Perifer dingin - klien mengatakan BAB masih
- Memonitor perubahan kulit hitam nyeri saat BAB berkurang
- Menghindari pemakaian benda- - klien mengatakan badannya
benda yang berlebihan suhuhnya lumayan membaik
(terlalu panas/dingin) O:
- Melakukan kolaborasi pemberian - BAB klien masih hitam
analgetik - konsistensi padat, frekuensi
BAB 3 kali sehari
- nyeri saat BAB berkurang
- Klien masih lemah
- TD (130/80 mmhg) N (82x/i)
RR (20x/i) T (36,3 C).
- HB 15, Albumin 2,2

A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi dihentikan

Defisit Nutrisi - Memonitor kebutuhan nutrisi klien S:


- Mengidentifikasi penurunann berat - klien mengatakan badannya
badan masih lemah
- Menganjurkan makan sedikit tapi - Klien mengatakan
sering menghabiskan nasinya sedikit
- Menganjurkan makan dalam posisi demi sedikit
semi fowler O:
- Klien masih lemah
- Makan diabantu
- Mual berkurang
- perut asites
- TB 150 cm, BB (45Kg)
- TD (130/80 mmhg) N (82x/i)
RR (20x/i) T (36,3 C).
- HB 15, Albumin 2,2
A:
Masalah teratasi

P:
Intervensi dentikan
Resiko - Mengidentifkasi tanda dan gejala S:
ketidakstabilan gula hipoglikemia - Klien mengatakan badan lebih
darah - Mempertahankan kepatenan jalan baik makan sudah mau
nafas - Klien mengatakan kepala pusing
- Mempertahankan akses IV, jika berkurang
perlu O:
- Melakukan kolaborasi pemberian - Klien tampak lebih segar
dextros, jika perlu - Pusing kepala berkurang
- GDS 185 gr/dl
- Klien ada riwayat DM
- TD (130/80 mmhg) N (82x/i)
RR (20x/i) T (36,3 C).
- HB 15, Albumin 2,2
A:
Masalah teratasi

P:
Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai