Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Jenis - Jenis Puisi Baru

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

JENIS – JENIS

PUISI BARU
1. Puisi baru menurut isinya dibedakan atas:

a. Balada
Balada adalah puisi sederhana yang berisi kisah/cerita yang
mengharukan.
 
Modal Nekad
Terus berusaha tanpa henti
Walau hanya di beri recehan
Namun tak membuat Patah Semangat

(Balada Pengamen)
b. Himne ➢Himne adalah puisi yang berisi pujaan untuk Tuhan, tanah air,
atau pahlawan.

Bahkan batu-batu yang keras dan bisu


Mengagungkan nama-Mu dengan cara sendiri
Menggeliat derita pada lekuk dan liku
bawah sayatan khianat dan dusta.
Dengan hikmat selalu kupandang patung-Mu
menitikkan darah dari tangan dan kaki
dari mahkota duri dan membulan paku
Yang dikarati oleh dosa manusia.
Tanpa luka-luka yang lebar terbuka
dunia kehilangan sumber kasih
Besarlah mereka yang dalam nestapa
mengenal-Mu tersalib di datam hati.
(Saini S.K)
c. Ode
Ode adalah puisi sanjungan/pujian untuk orang yang berjasa
atau peristiwa yang dimuliakan. (subjek/objek spesifik)
 ……
Kau adalah tujuan hidupku
Kebahagiaanmu adalah jalan lain pintu kebahagiaanku
Aku sangat berdosa kalau kau mengisyaratkan duka
Bahkan aku lebih memilih memakan bangkai
Ketimbang melihat air matamu keluar dari peraduannya
Hanya karena kelakuanku
Ibu.. kekuatan yang paling meraja setelah kuasa Tuhan
Adalah sajak-sajak do’amu
d. Epigram
Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran
hidup.

Hari ini tak ada tempat berdiri


Sikap lamban berarti mati
Siapa yang bergerak, merekalah yang di depan
Yang menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas.

(Iqbal)
e. Romansa (Romance)
Romansa (romance) adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta
kasih/kasih sayang.

Cinta akan terasa bahagia


Bila kita selalu bersama
Cinta tak kan indah
Bila kita jauh terpisah
Cinta akan abadi
Bila kita saling berbagi
Cinta akan sejati
Bila kita saling mengerti
(Arti Cinta)
f. Elegi
Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan.

Ini kali tidak ada yang mencari cinta


di antara gudang, rumah tua, pada cerita tiang serta temali.
Kapal, perahu tiada berlaut menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam.
Ada juga kelepak elang menyinggung muram, desir hari lari berenang menemu bujuk pangkal
akanan.
Tidak bergerak dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi.
Aku sendiri.
Berjalan menyisir semenanjung,
masih pengap harap sekali tiba di ujung
dan sekalian selamat jalan dari pantai keempat,
sedu penghabisan bisa terdekap

(Senja di Pelabuhan Kecil, karya Chairil Anwar)


g. Satire
Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik/ejekan.

Aku bertanya
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur jidad penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan,
sementara ketidakadilan terjadi
di sampingnya,
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,
termangu-mangu di kaki dewi kesenian.

(Rendra)
2. Puisi baru menurut bentuknya dibedakan atas:

a. Distikon
Distikon adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari dua
baris.

Berkali kita gagal


Ulangi lagi dan cari akal

Berkali-kali kita jatuh


Kembali berdiri jangan mengeluh

(Or. Mandank)
b. Terzina
Terzina adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari tiga baris.

Dalam ribaan bahagia datang


Tersenyum bagai kencana
Mengharum bagai cendana
 
Dalam bah’gia cinta tiba melayang
Bersinar bagai matahari
Mewarna bagaikan sari

(Dari ; Madah Kelana, karya Sanusi Pane)


c. Kuantrain (Quatrain)
 Kuantrain (quantrain) adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari empat
baris.

Mendatang-datang jua
Kenangan masa lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau silau
 
Membayang rupa jua
Adi kanda lama lalu
Membuat hati jua
Layu lipu rindu-sendu

(A.M. Daeng Myala)


d. Kuint (Quint)
Kuint (quint) adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari lima baris.

Hanya Kepada Tuan


Satu-satu perasaan
Hanya dapat saya katakan
Kepada tuan
Yang pernah merasakan
 
Satu-satu kegelisahan
Yang saya serahkan
Hanya dapat saya kisahkan
Kepada tuan
Yang pernah diresah gelisahkan
 
Satu-satu kenyataan
Yang bisa dirasakan
Hanya dapat saya nyatakan
Kepada tuan
Yang enggan menerima kenyataan

(Or. Mandank)
e. Sektet
Sektet adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari enam baris.

Merindu Bagia
Jika hari’lah tengah malam
Angin berhenti dari bernafas
Sukma jiwaku rasa tenggelam
Dalam laut tidak terwatas
Menangis hati diiris sedih

(Ipih)
f. Septima (Septime)
Septima (septime) adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari tujuh
baris.

Duduk di pantai tanah yang permai


Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulau di lautan hijau
Gunung gemunung bagus rupanya
Ditimpah air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya

(Indonesia Tumpah Darahku, karya Muhammad Yamin)


g. Stanza/Oktaf
Stanza/oktaf adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari delapan
baris.

Awan datang melayang perlahan


Serasa bermimpi, serasa berangan
Bertambah lama, lupa di diri
Bertambah halus akhirnya seri
Dan bentuk menjadi hilang
Dalam langit biru gemilang
Demikian jiwaku lenyap sekarang
Dalam kehidupan teguh tenang

(Awan, karya Sanusi Pane)


h. Soneta
Soneta adalah puisi yang terdiri dari empat belas baris. Soneta terdiri atas 4 bait, yang terdiri
atas 2 kuantrain (quatrain) dan 2 terzina.

Perasaan siapa ta ‘kan nyala


Melihat anak berelagu dendang
Seorang saja di tengah padang
Tiada berbaju buka kepala
 
Beginilah nasib anak gembala
Berteduh di bawah kayu nan rindang
Semenjak pagi meninggalkan kandang
Pulang ke rumah di senja kala
 
Jauh sedikit sesayup sampai
Terdengar olehku bunyi serunai
Melagukan alam nan molek permai
 
Wahai gembala di segara hijau
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau
Maulah aku menurutkan dikau

(Gembala, karya Muhammad Yamin)


TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai