Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Case DBD

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 51

DBD GRADE I

Yuni Ayu Lestari


71 2018 039
1

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
DBD merupakan salah satu
DBD adalah penyakit yang disebab
masalah kesehatan masyarakat
-kan oleh virus dengue yang ditular
terutama di Indonesia. Pada tahun
kan melalui gigitan vektor nyamuk
2015, tercatat terdapat sebanyak
Aedes aegypti disertai dengan ada
126.675 penderita DBD di 34
nya bukti plasma leakage
provinsi di Indonesia, dan 1.229
bertendensi menimbulkan renjatan
orang di antaranya meninggal
dan kematian
dunia.

Berdasarkan SKDI tahun 2012,


DBD sampai saat ini sering diagnosis dan tatalaksana dari DBD
ditemukan di negara tropis dan merupakan kompetensi dokter
subtropis didunia, termasuk di umum, dimana diharapkan para
beberapa wilayah/daerah di dokter mampu untuk melakukan
Indonesia. diagnosis klinik serta memberikan
tatalaksana secara mandiri dan
sampai tuntas (4A).
2BAB II LAPORAN KASUS
No. Rekam Medik : 57.48.90
Nama : SH
Tanggal lahir : 24 Juli 2015
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 3 tahun 10 bulan
Identitas Pasien Anak ke : 1 (satu)
Agama : Islam
Alamat : Jl. KI Merogan
Lr. Wijaya RT. 035 RW. 007
Dikirim oleh : IGD
MRS tanggal : 26 Mei 2019
Identitas Orang Tua Pasien

Nama Ibu :Z
Umur : 29 tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Alamat : Jl. KI Merogan Lr. Wijaya RT. 035 RW. 007

Nama Ayah : RD
Umur : 32 tahun
Pekerjaan : Wirausaha
Agama : Islam
Alamat : Jl. KI Merogan Lr. Wijaya RT. 035 RW. 007
Anamnesis
Tanggal : 27 Mei 2019
Diberikan oleh : ibu pasien (Alloanamnesis)

Riwayat Penyakit Sekarang


Keluhan Utama
Demam sejak ± 5 hari SMRS

Keluhan Tambahan
Badan lemas
Riwayat Perjalanan Penyakit
Os datang dengan keluhan demam sejak ± 5 hari SMRS. Demam timbul mendadak tinggi
dan meningkat pada malam hari. Panas turun apabila os diberikan obat paracetamol.
Menurut ibu os, os tampak sangat lesu. Anak juga mengeluh sakit kepala.
Keluhan muncul bintik-bintik hingga bercak kemerahan pada kulit, gusi berdarah, dan
mimisan disangkal. Keluhan mual tidak ada. Muntah 1 kali isi apa yang dimakan sehabis
meminum obat. Muntah hitam dan nyeri perut tidak ada. Ibu os mengaku os tidak nafsu
makan, namun masih mau minum seperti biasa. BAB dan BAK seperti biasa. Tidak ada
nyeri saat BAK.
Keluhan berkeringat dan menggigil tidak ada. Dalam beberapa minggu dan bulan terakhir,
os tidak bepergian keluar kota.
• Riwayat mengalami • Riwayat mengalami
keluhan yang sama keluhan yang sama
disangkal dengan pasien disangkal
• Riwayat bepergian ke • Riwayat demam berdarah
daerah endemik disangkal
disangkal • Riwayat malaria disangkal
• Riwayat penyakit tipus
disangkal
Riwayat Riwayat
Penyakit Penyakit
dahulu Keluarga
Riwayat Kehamilan dan Kelahiran

Masa kehamilan : Cukup bulan


Partus : spontan, pervaginam
Penolong : Bidan
BB lahir : 3300 gram
Panjang badan : 49 cm
Lingkar kepala : ibu lupa
Keadaan saat lahir: Langsung menangis
Riwayat Makanan
ASI ekslusif : 0-6 bulan
Susu formula : diberikan sejak usia 2 tahun
Bubur tim : sejak usia 6 bulan
Nasi biasa : diberikan sejak usia 1,5 tahun
Sayuran, buah : ± 4 kali/minggu
Ikan : ± 2 kali/minggu
Telur : ± 3 kali/minggu
Ayam, daging : ± 1 kali/ minggu
Tahu, tempe : ± 2 kali/minggu
Kesan : secara kualitatif asupan gizi cukup
, secara kuantitatif asupan cukup memenuhi gizi seimbang
.
Riwayat Imunisasi
IMUNISASI DASAR BOOSTER

Umur Umur Umur Umur


BCG 1 bln
DPT 1 2 bln DPT 2 3 bln DPT 3 4 bln
HEPATITIS 0 bln HEPATITIS 2 bln HEPATITIS 3 bln
B1 B2 B3
Hib 1 2 bln Hib 2 3 bln Hib 3 4bln
POLIO 1 2 bln POLIO 2 3 bln POLIO 3 4 bln
CAMPAK 9 POLIO 4 6 bln
bulan

Kesan : imunisasi dasar lengkap


Riwayat Tumbuh Kembang

Riwayat Perkembangan
Gigi Pertama : 6 bulan
Berdiri : 1 tahun
Pertumbuhan
Berbalik : 4 bulan
BB/U : P10-P90
Tengkurap : 4 bulan
TB/U : P10-P90
Merangkak : 6 bulan
Kesan : Gizi Baik
Duduk : 7 bulan
Berdiri : 1 tahun
Berjalan : 1 tahun
Riwayat Perkembangan Mental
Isap jempol : Berhenti sejak usia 1 tahun
Ngompol : Berhenti sejak usia 2 tahun
Sering mimpi : tidak
Aktivitas : aktif
Membangkang : tidak
Kekuatan : tidak
Kesan : perkembangan mental baik
Pemeriksaan fisik umum
Keadaan Umum :Tampak sakit sedang
, lemas
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
Berat Badan : 13 kg
TD : 90/60 mmHg
Tinggi Badan : 95 cm
Nadi : 138 x/menit, reguler, isi : cukup,
tegangan : cukup
Status Gizi
Pernapasan: 28 x/menit, vesikuler (+/+),
BB/U : P10-P90
thorako-abdominal, ronki (-/-), wheezing (-/-).
TB/U : P10-P90
Suhu : 37,0 0C
Kesan : Gizi baik
Demam (+), Edema (-), sianosis (-), dispnue (
-), anemia (-), ikterik (-)
Kepala
Bentuk : Normosefali, simetris Cont...
Rambut : hitam, tidak mudah
dicabut Hidung: dismorfik (-), napas THT
Mata : lagoftalmus (-/-), cuping hidung (-), sekret (-/-),
palpebra edema (-/-), epistaksis (-) Faring : hiperemis (-), edema
konjungtiva anemis (-/-), sklera Mulut : sianosis (-), mukosa (-), selaput (-)
ikterik (-/-), sekret (-/-), pupil mulut dan bibir kering (-)
bulat isokor, diameter Tonsil : simetris, ukuran T1-
3mm/3mm, refleks cahaya (+/+) Telinga: dismorfik (-), cairan (-) T1, uvula ditengah, hiperemis (-
normal. ), edema (-), selaput (-), detritus
Gigi : karies (-), gusi berdarah
(-)
(-)
Lidah : atrofi papil (-),
hiperemis (-), selaput (-), lidah
kotor (-)
Leher
Paru
Inspeksi : dismorfik
(-), benjolan (-) Inspeksi : simetris, statis, dan Jantung
dinamis. Retraksi dinding dada
Palpasi : (-), ictus cordis tidak terlihat. Inspeksi : Iktus cordis tidak
pembesaran KGB (-) Palpasi: Stem fremitus sama terlihat
kanan dan kiri Palpasi : Thrill (-) iktus
Perkusi : Sonor dikedua cordis tidak teraba
lapang paru Perkusi : Batas
Auskultasi : vesikuler normal, jantung normal
, tipe pernapasan thorako- Auskultasi : HR 138x/menit,
abdominal, ronki (-/-), bunyi jantung I dan II normal,
wheezing (-/-). irama reguler, murmur (-)
gallop (-)
Abdomen
Ekstremitas
Inspeksi : Datar Kulit
Auskultasi : Bising usus
(+) normal Akral hangat (+) , CRT <2”
Palpasi : lemas, nyeri Rumple leed (+)
tekan (-), hepar dan lien
tidak teraba petekie spontan (-)
Perkusi : timpani,
nyeri ketok (-), shiffting
dullnes (+)
Status Neurologi
Fungsi motorik Lengan Lengan Kaki kanan Kaki kiri
Kanan Kiri
Gerakan Aktif Aktif Aktif Aktif
Kekuatan 5 5 5 5
Tonus Eutoni Eutoni Eutoni Eutoni
Klonus - -
Refleks + Normal + Normal + Normal + Normal
fisiologis
Refleks Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
patologis
Gejala rangsang Tidak ada
meningeal
Fungsi motorik Dalam batas normal
Nervi craniales Dalam batas normal
Pemeriksaan Laboratorium
Darah Rutin (Diperiksa pada tanggal 26 Mei 2019, jam 13:36)
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan
Hemoglobin 12,4 g/dl 12 - 14 g/dl
Eritrosit 4,93/ul 4-4.5/ul
Leukosit 6.000/ ul 5.000-10.000/ ul
Trombosit 43.000/ ul 150.000-400.000/
ul
Hematokrit 36% 37 - 43%
Basofil 0% 0-1 %
Eosinofil 3% 1-3 %
Limfosit 30 % 20-40 %
Monosit 8% 2-8 %
 DBD grade  DBD grade I
 Demam dengue
 Tersangka infeksi
saluran kemih
Farmakologis
- IVFD RL 48 cc/jam
- Paracetamol 4x7,5ml(jika suhu >38,5o
C)
Non Farmakologis
- Tirah baring
- Pantau TTV, tanda-tanda perdarahan,
diuresis, tanda-tanda syok Cek ulang Hb
,Ht,
trombosit setiap 24 jam
- - Komunikasi, informasi, dan edukasi k
epada orang tua dan keluarga mengenai
kondisi pasien
 Quo ad vitam : dubia ad bonam
 Quo ad functionam : dubia ad bonam
 Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Follow Up
Identifikasi Hari ke – 1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4
Subjektif Demam + Demam + Demam (-) Demam (-)
lemas lemas
Objektif -HR : 138x/m -HR : 120x/m -HR : 129x/m -HR : 135x/m
-RR : 43x/m -RR : 28x/m -RR : 24x/m -RR : 26x/m
-suhu:37,0oC -suhu:37,2oC -suhu:36,8oC -suhu:36,6oC
- asites (+) - asites (+) - asites (+) - asites (+)

Pemeriksaan
Laboratorium
Hb 12,4 11,3 12,5 12,1
Trombosit 43.000 16.000 34.000 35.000
Ht 36% 33% 38% 35%
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
Demam Berdarah
DBD

TIPE

MANIFESTASI
Dengue (DBD) atau
Dengue Haemorrhagic
Fever (DHF) adalah
penyakit yang Diketahui terdapat 4 Manifestasi klinis yang
disebabkan oleh virus serotipe yaitu virus ditimbulkan oleh DBD
dengue yang masuk ke dengue serotipe 1, 2, 3 adalah demam, nyeri
dalam tubuh yang dan 4 otot dan/atau nyeri sendi
ditularkan melalui yang disertai
gigitan vektor nyamuk leukopenia, ruam,
Aedes aegypti disertai limfadenopati,
dengan adanya bukti trombositopenia dan
plasma leakage diatesis hemoragik.
bertendensi
menimbulkan renjatan
dan kematian.
VIRUS

Terdapat 4 serotipe
Demam dengue atau Infeksi oleh satu virus yaitu DEN-1,
demam berdarah serotipe DEN-2, DEN-3 dan
dengue disebabkan menghasilkan DEN-4 yang
oleh virus dengue, kekebalan seumur semuanya dapat
yang termasuk dalam hidup terhadap menyebabkan
genus Flavivirus, serotipe itu tetapi demam dengue atau
keluarga Flaviviridae tidak pada serotipe demam berdarah
yang lain dengue. Keempat
serotipe ditemukan di
Indonesia dengan
DEN-3 merupakan
serotipe terbanyak.
Di indonesia, demam
ENDEMIS

berdarah dengue
pertama kali
Negara yang menjadi ditemukan di kota Pada tahun 2016
daerah endemis DBD Surabaya pada tahun Golongan terbanyak
setiap tahunnya 1968 dimana yang mengalami DBD
adalah Amerika, Asia, sebanyak 58 orang di Indonesia pada
Afrika, dan Australia. terinfeksi dan 24 orang umur 5-14 tahun
diantaranya meninggal mencapai 43,44% dan
dunia, dengan angka umur 15-44 tahun
kematian mencapai mencapai 33,25%.
41,3%. Sejak saat itu,
penyakit ini menyebar
ke seluruh Indonesia.
- Darah perifer, kadar hemoglobin, leukosit &
hitung jenis, hematokrit, trombosit.
- Pada apusan darah perifer juga dapat dinilai
limfosit plasma biru, peningkatan 15%
menunjang diagnosis DBD.
- Uji serologis, uji hemaglutinasi inhibisi dila
kukan saat fase akut dan fase konvalesens.
Pemeriksaan radiologis (urutan pemeriksaan sesuai
indikasi klinis)
- Pemeriksaan foto dada, dilakukan atas indikasi (1)
dalam keadaan klinis ragu-ragu, namun perlu diingat
bahwa terdapat kelainan radiologis pada perembesan
plasma 20-40%, (2) pemantauan klinis, sebagai
pedoman pemberian cairan.
- Kelainan radiologi, dilatasi pembuluh darah paru
terutama daerah hilus kanan, hemitoraks kanan lebih
radio opak dibandingkan kiri, kubah diafragma kanan
lebih tinggi dari pada kanan, dan efusi pleura.
- USG: efusi pleura, asites, kelainan (penebalan)
dinding vesica velea dan vesica urinaria.
- Asidosis metabolik
- Perdarahan hebat pada GI
- Perdarahan intrakranial = kejang
- Ensefalopati dengue
Prognosis kegawatan DBD tergantung pada pengenalan
, pengobatan tepat, segera dan pemantauan syok
secara ketat. Sekali DSS teratasi walaupun berat,
penyembuhan akan terjadi dalam 2-3 hari. Tanda
prognosis baik adalah membaiknya takikardia, takipneu
dan kesadaran, diuresis cukup dan nafsu makan timbul.
Lama perjalanan DBD berat adalah 7- 10 hari. Pada
masa konvalesen DBD biasanya terdapat bradikardia
atau aritmia.
BAB IV ANALISIS KASUS
Dari hasil alloanamnesis (ibu os), An. SA, perempuan
usia 3 tahun 10 bulan, datang ke IGD RS Palembang BA
RI datang dengan keluhan demam timbul mendadak seja
k 5 hari SMRS. Demam mendadak tinggi.
Dari hasil pemeriksaan fisik, didapatkan keadaan umum
tampak sakit sedang, lemas, kesadaran kompos mentis,
dan suhu 37,0oC. Pemeriksaan pada abdomen
didapatkan asites (+), rumple leed (+)
Hasil pemeriksaan laboratorium diperoleh nilai hematokrit awal yaitu
36%, hemoglobin 12,4%, dan trombosit 43.000/mm3.
Berdasarkan hasil identifikasi, anamnesis serta pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan labortorium pasien di atas, sesuai dengan teori
yaitu krteria diagnosis demam berdarah dengue, yaitu demam tinggi
yang timbul mendadak dan terus menerus, tanda perdarahan.
Terdapat juga tanda adanya plasma leakage seperti adanya asites
pada kasus dan adanya trombositopenia.
Berdasarkan derajat keparahannya, os didiagnosa demam
berdarah derajat I, karena tanda dan gejala klinis yang
ditemukan adalah demam dengan manifestasi perdarahan
tidak spontan dan adanya tanda kebocoran plasma dengan
hasil laboratorium yaitu trombosit (<100.000/mm3).
%. Pada os ini dapat disimpulkan masih pada fase kritis
karena demam baru hari ke lima
Dari anamnesis pada pasien dapat menyingkirkan
diagnosis banding berupa demam tifoid, malaria, dan
juga ISK.

Tatalaksana yang diberikan pada pasien ini adalah


pemberian cairan dengan menggunakan RL dan
menurunkan demam pada anak. Cairan yang diberikan
pada pasien ini adalah 48cc/jam dan parasetamol yang
diberikan yaitu 4x7,5cc/hari.
Dari anamnesis pada pasien dapat menyingkirkan
diagnosis banding berupa demam tifoid, malaria, dan
juga ISK.

Tatalaksana yang diberikan pada pasien ini adalah


pemberian cairan dengan menggunakan RL dan
menurunkan demam pada anak. Cairan yang diberikan
pada pasien ini adalah 48cc/jam dan parasetamol yang
diberikan yaitu 4x7,5cc/hari.
Untuk diet yang diberikan adalah makanan seperti biasa.
Evaluasi yang perlu dilakukan pada pasien ini observasi
tanda-tanda vital, observasi diuresis, pemeriksaan Hb, Ht,
dan trombosit/24 jam serta monitoring tanda
kedaruratan
Pada kasus ini, anak sudah dapat dipulangkan pada hari
ke-4 rawat inap karena os sudah bebas demam 24 jam
tanpa antipiretik, hemodinamik dan hematokrit stabil, kem
balinya nafsu makan, perbaikan klinis, produksi urin cuku
p, tidak ada bukti perdarahan baik nternal maupun ekster
nal, serta tidak ada muntah dan nyeri perut.
Terima
Kasih
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai