Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Metilprednison

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

Methylprednisolone adalah agonis reseptor hormon kortikosteroid yang memiliki efek

antiinflamasi dan immunomodulator. Methylprednisolone sering digunakan pada penyakit


autoimun, reaksi alergi, dan eksaserbasi akut inflamasi seperti pada rheumatoid arthritis, gout
arthritis, dan multipel sklerosis, serta penyakit dermatologi. Methylprednisolone juga
bermanfaat sebagai agen neuroprotektif dengan mencegah kerusakan pada otak dan spinal.
Efek terapi obat methylprednisolone adalah sebagai berikut: 1) Efek antiinflamasi melalui
inhibisi respon imun bawaan dan menginisiasi resolusi dari inflamasi; 2) Mengubah distribusi
leukosit dan program diferensiasi selular lewat inhibisi transkripsi agonis reseptor
glukokortikoid (GR) secara langsung maupun tidak langsung.

Pada kasus ini digunakan obat metilprednisolon karena metilprednisolon merupakan obat
kortikosteroid dengan masa kerja sedang. Penggunaan kortikosteroid sebaiknya
menggunakan yang masa kerja sedang karena untuk memperkecil terjadinya sindrom
cushing. First line penggunaan kortikosteroid pada dermatitis adalah 16-24 mg dengan dosis
terbagi. Pada kasus ini menggunakan dosis 16 mg/hari dengan dosis terbagi karena dernatitis
yang terjadi pada pasien masih ringan, sehingga dapat digunakan dosis 16mg. Penggunaan
metilprednisolon lebih baik dibanding penggunaan prednison karena prednison
dimetabolisme dihepar sehingga dapat menyebabkan gangguan hepar sedangkan
metilprednisolon tidak dimetabolisme di hepar.

Apabila dengan penggunaan kortikosteroid keadaan sudah membaik, maka dosis diturunkan
berangsur-angsur (tappering off) agar penyakit tidak mengalami eksaserbasi dan tidak terjadi
sindrom putus obat. Tappering off digunakan untuk pemulihan sumbu hipotalamus-hipofisa-
adrenal (HPA axis) yang mengalami supresi karena penggunaan obat kortikosteroid 3-4
minggu.

Sebelum memulai pengobatan kortikosteroid jangka panjang, diperlukan evaluasi tentang


predisposisi diabetes, hipertensi, hiperlipidemia, glaukoma dalam keluarga, pengukuran berat
badan, bila memungkinkan lakukan juga pengukuran densitas tulang belakang. Selama
pengobatan kortikosteroid jangka panjang, perlu dilakukan pemeriksaan berkala terhadap
berbagai efek samping kortikosteroid yang mungkin terjadi.

1. MIMS. https://www.mims.com. [Online]. Available from:


https://www.mims.com/indonesia/drug/info/methylprednisolone?mtype=generic.
2. Coutinho A, Chapman K. The anti-inflammatory and immunosuppressive effects of
glucocorticoids, recent developments and mechanistic insights. Mol Cell Endocrinol. 2011
March; 335(1). Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3047790/
3. Ericson-Neilsen W, Kaye AD. Steroids : Pharmacology, Complications, and Practice Delivery
Issue. The Ochsner J, 2014. 14: 203-207

Anda mungkin juga menyukai