Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

02.01.3-T4-4a Ruang Kolaborasi (LK 4.3) Kelompok 3

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL

RUANG KOLABORASI TOPIK 4 (LK 4.3)

Dosen Pengampu : Dr. Baiq Rismarini Nursaly, M.Hum.


Instruktur : Helmi, M.Pd.

Oleh:

1. L. Hendra Fatoni
2. Lalu Yusril Aman
3. Ismail Marzuki
4. R.A Ega Fathma Fairuzi
5. Melina Sita Lestari

PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN


PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
UNIVERSITAS HAMZANWADI
2024
Lembar Kerja 4.3
Kondisi Diskusi
Dalam satu kelas, setiap peserta Gaya belajar adalah kecenderungan spesifik peserta
didik memiliki gaya belajar didik dalam menangkap/ menyerap dan memproses
tertentu. Bagaimana Anda informasi/ materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.
menyikapi hal tersebut, dan Sebagaimana diketahui, dalam kegiatan pembelajaran,
bagaimana Anda mengakomodasi peserta didik menyerap informasi/ pengetahuan melalui
kebutuhan mereka? panca indera yang dimilikinya. Peserta didik memiliki
gaya belajar yang berbeda-beda. Ada yang lebih suka
belajar dengan cara visual, sementara yang lain lebih
suka belajar dengan cara auditori atau kinestetik.
Sebagai guru, menyadari bahwa setiap peserta didik
memiliki gaya belajar yang berbeda adalah penting
dalam menyusun pendekatan pembelajaran yang efektif.
Mengakui perbedaan ini akan membantu merancang
strategi pengajaran yang beragam, sehingga semua dapat
terlibat dengan baik danmencapai potensi belajar peserta
didik secara optimal. Berikut adalah beberapa langkah
yang akan kami lakukan untuk menyikapi hal tersebut:
▪ Observasi dan Evaluasi: Kami akan mengamati dan
mengevaluasi setiap peserta didik dalam kelas untuk
mengidentifikasi gaya belajar mereka secara
individu. Beberapa peserta didik mungkin lebih suka
belajar dengan visualisasi, sementara yang lain
mungkin lebih baik dalam pembelajaran auditif atau
kinestetik.
▪ Komunikasi Terbuka: Kami akan berkomunikasi
secara terbuka dengan peserta didik dan mendorong
mereka untuk berbicara tentang preferensi dan gaya
belajar yang mereka rasakan paling efektif bagi
mereka. Ini akan membantu kami memahami lebih
baik cara-cara mereka belajar dan memberikan
kesempatan bagi mereka untuk menyuarakan
pendapat mereka.
▪ Dukungan Individual: Kami akan memberikan
dukungan tambahan kepada peserta didik yang
membutuhkan bantuan lebih lanjut dalam
memahami materi pelajaran. Ini bisa berupa sesi
konseling atau tutor pribadi untuk membantu mereka
mengatasi kesulitan belajar.
▪ Menghormati Perbedaan: Kami akan selalu
menghormati perbedaan setiap peserta didik dan
menghindari mengklasifikasikannya berdasarkan
gaya belajar. Tujuan kami adalah membantu setiap
individu mencapai potensi belajarnya dengan
memberikan dukungan yang sesuai.
▪ Mendorong Penguatan Diri: Kami akan mendorong
peserta didik untuk mengenali gaya belajar mereka
sendiri dan mencari cara untuk memaksimalkan
potensi dengan memanfaatkan kekuatan mereka.

Adapun Langkah untuk mengakomodir semua siswa


dengan gaya belajar berbeda yaitu dengan

▪ Melakukan pemetaan siswa/profiling peserta didik:


Hasil dari observasi berupa profil peserta didik
dengan segala karakteristiknya termasuk dalam hal
gaya belajar. Tentu hal ini akan memudahkan kami
merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan siswa.
▪ Penggunaan Beragam Metode Pembelajaran:
Berdasarkan pemahaman tentang gaya belajar
peserta didik, kami akan menyusun dan
menggabungkan beragam metode pembelajaran
dalam pelajaran. Misalnya, kami akan menggunakan
presentasi visual untuk peserta didik yang lebih suka
belajar secara visual, diskusi kelompok untuk
mereka yang belajar lebih baik melalui auditori, dan
praktik atau simulasi untuk peserta didik yang lebih
kinestetik.
▪ Penyediaan Materi Sumber Belajar yang Berbeda:
Kami akan menyediakan sumber belajar yang
beragam, seperti teks, video, audio, atau permainan
edukatif, sehingga peserta didik dapat memilih dan
menggunakan metode belajar yang paling sesuai
dengan gaya belajar mereka.
▪ Penggunaan penilaian atau penugasan yang
beragam: Kami akan memberikan tugas sesuai
dengan gaya belajarnya sehingga penilaian dapat adil
bagi seluruh siswa.
Apa fungsi lingkungan sekolah Lingkungan sekolah memiliki peran yang sangat
dalam mendukung perkembangan penting dalam mendukung perkembangan peserta
peserta didik? Berikan contoh! didik. Berikut adalah beberapa fungsi lingkungan
sekolah dan contoh-contohnya:
▪ Fasilitas Pembelajaran: Lingkungan sekolah
menyedikan fasilitas pembelajaran yang lengkap dan
nyaman, seperti kelas dengan peralatan dan
teknologi, perpustakaan, ruang seni, dan lapangan
olahraga. Fasilitas yang memadai akan memfasilitasi
proses pembelajaran dan memberikan kesempatan bagi
peserta didik untuk mengembangkan beragam
keterampilan. Contoh: Di SMPN 1 Labuhan Haji
memiliki perpustakaan untuk membantu
perkembangan bahasa siswa, dan memiliki lapangan
olahraga yang akan membantu dalam perkembangan
fisik dan motorik.
▪ Kurikulum yang Beragam: Lingkungan sekolah
memungkinkan penerapan kurikulum yang beragam,
yang mencakup berbagai bidang ilmu dan
keterampilan, sehingga peserta didik dapat
mengembangkan potensi mereka secara menyeluruh.
Contoh: SMPN 1 Labuhan Haji memiliki banyak
program ekstrakurikuler yang membantu peserta didik
mengeksplorasi minat dan bakat mereka di luar
kurikulum akademis.
▪ Interaksi Sosial: Lingkungan sekolah menciptakan
kesempatan bagi peserta didik untuk berinteraksi
dengan teman sebaya dan guru. Interaksi sosial ini
mendukung perkembangan sosial dan emosional,
serta meningkatkan kemampuan komunikasi dan
kerja sama. Contoh: Sekolah mengadakan acara
sosial seperti festival budaya atau pertemuan
kelompok untuk membantu peserta didik saling
berinteraksi dan menghargai keberagaman budaya.
▪ Nilai dan Budaya Sekolah: Lingkungan
sekolah membentuk budaya dan nilai- nilai
tertentu yang mendorong sikap positif, etika, dan
perilaku yang baik. Budaya sekolah yang inklusif
dan positif menciptakan suasana yang mendukung
perkembangan kepribadian dan religius peserta
didik. Contoh: SMPN 1 Labuhan Haji menerapkan
nilai Pendidikan karakter melalui pembiasaan Imtaq
di pagi hari, gotong royong membersihkan halaman
sekolah, dan penerapan budaya 5S.
▪ Dukungan dan Layanan: Lingkungan sekolah
menyediakan dukungan dan layanan bagi peserta
didik yang membutuhkan bantuan tambahan. Hal ini
mencakup dukungan akademis, konseling,
bimbingan karir, dan layanan kesehatan. Contoh:
Bekerja sama untuk memberikan penangan bagi
anak berkebutuhan khusus.
Dalam keseluruhan, lingkungan sekolah yang baik
memberikan dukungan komprehensif dan beragam yang
membantu peserta didik tumbuh dan berkembang secara
akademis, sosial, emosional, dan fisik. Faktor-faktor ini
saling berinteraksi untuk menciptakan atmosfer
pembelajaran yang positif dan menginspirasi.
Kasus yang bisa dibahas

Anda dapat menonton film berjudul “Hichki” yaitu kisah seorang guru yang memiliki
Tourette syndrome. Guru tersebut diminta menjadi wali kelas di kelas yang tidak ada guru
lain yang sanggup mengajar karena perilaku peserta didiknya.
1. Berdasarkan film tersebut, bagaimana lingkungan dapat mempengaruhi individu?
Film Hichki menceritakan tentang seorang guru bernama Naina Mathur
(diperankan oleh Rani Mukherjee) yang memiliki Tourette syndrome, sebuah
gangguanneuropsikologis yang menyebabkan gerakan dan suara tidak disengaja (seperti
cegukan). Meskipun keadaan ini sering menghambat kemampuan Naina untuk berbicara
di depan umum, ia memutuskan untuk menjadi guru.
Film ini menyoroti betapa pentingnya lingkungan yang inklusif, penuh empati,
dan mendukung bagi individu dengan tantangan atau keterbatasan. Naina, sebagai sosok
dengan sindrom Tourette, menghadapi beberapa kali penolakan ketika melamar menjadi
guru dibeberapa sekolah karena kondisinya dianggap mengganggu. Penolakan dan
bullying sering diterima Naina sejak kecil hingga ditolak oleh guru, dibully temannya,
dikeluarkan oleh sekolah, bahkan orang tuanya sampai bercerai. Lingkungan yang
kurang pemahaman dapat menciptakan rasa tidak aman dan merendahkan harga diri
seseorang. Namun, ketika Naina diterima di SMA St. Norker's, membantu menciptakan
kesempatan bagi Naina untuk menunjukkan bakat dan dedikasinya sebagai seorang guru.
Begitu pula dengan siswa 9F, Siswa Naina yang mengalami diskriminasi di
lingkungan sekolahnya karena dianggap sebagai kelas yang bandel, tidak mau diatur dan
memiliki prestasi rendah. Diskriminasi tersebut membuat mereka semakin tidak percaya
diri dengan potensi yang ada pada diri mereka. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh
kondisi oleh lingkungan sosial siswa yang rata-rata berasal dari keluarga tidak mampu
secara ekonomi, bahkan pada pertemuan wali murid, orang tua mereka tidak sempat
datang karena sibuk bekerja. Namun Ketika mereka diberikan kepercayaan dan
motivasi oleh Naina, siswa kelas 9F akhirnya dapat menunjukkan bakat mereka hingga
dapat lolos olimpiade Sains Tingkat Nasional.

2. Bagaimana guru dengan keterbatasannya dapat merangkul peserta didik?


Film Hichki adalah film drama Bollywood yang mengisahkan tentang seorang guru
bernama Naina Mathur (diperankan oleh Rani Mukerji) yang mengalami Tourette
Syndrome. Meskipun mengalami keterbatasan ini, Naina tetap berusaha untuk
menjadi guru dan memberikan pendidikan kepada siswa-siswinya. Naina Mathur
berhasil merangkul peserta didiknya dengan cara-cara berikut:
a. Mengenali kebutuhan setiap peserta didik
Naina Mathur sangat memperhatikan setiap peserta didiknya dan mencoba untuk
memahami kebutuhan mereka. Dia mempelajari keunikan setiap siswa, seperti kelebihan
dan kekurangan mereka, minat, bakat, dan sebagainya. Dengan cara ini, Naina dapat
membangun hubungan yang baik dengan siswa- siswanya dan memenuhi kebutuhan
mereka dengan lebih efektif.
b. Menggunakan metode pengajaran yang berbeda
Naina Mathur menggunakan berbagai macam metode pengajaran yang berbeda
untuk menciptakan pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menarik bagi siswa-
siswanya. Dia memahami bahwa setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda, dan
menggunakan pendekatan yang tepat untuk setiap siswa dapat membantu mereka belajar
dengan lebih baik.
c. Memberikan motivasi dan dorongan
Naina Mathur memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa-siswanya. Dia
mengajarkan mereka untuk tidak menyerah pada mimpi mereka, mengatasi kegagalan,
dan terus berjuang untuk mencapai tujuan mereka. Naina juga membantu siswa-
siswanya untuk memahami potensi mereka sendiri dan memotivasi mereka untuk
mencapai lebih dari yang mereka kira bisa mereka capai.
d. Menjalin hubungan emosional
Naina Mathur menciptakan hubungan emosional yang kuat dengan siswa- siswanya. Dia
menjadi teman dan mentor mereka, dan memahami perasaan dan kebutuhan mereka.
Dengan cara ini, Naina dapat memberikan dukungan dan bimbingan yang mereka
butuhkan untuk tumbuh dan berkembang sebagai individu yang lebih baik.

Dalam film, Naina adalah contoh seorang guru yang memiliki keterbatasan fisik (sindrom
Tourette), tetapi dia tidak membiarkan itu menghalangi kemampuannya untuk menjadi guru
yang peduli dan inspiratif. Naina merangkul siswa-siswa kelas 9f, yang awalnya bandel dan
sulit diatur, dengan memberikan dukungan, memahami keunikan mereka, dan memberikan
motivasi untuk mengembangkan potensi mereka. Guru dengan keterbatasan dapat merangkul
peserta didik dengan cara menunjukkan sikap empati, penerimaan, dan memberikan perhatian
khusus pada setiap siswa. Mereka juga bisa menjadi contoh inspiratif bagi siswa,
menunjukkan bahwa kelemahan fisik atau keterbatasan tidak menghalangi kemampuan
untuk memberikan pengaruh positif.
3. Hal apa yang dimiliki guru tersebut sehingga bisa merubah suasana kelas menjadi
menyenangkan?
Beberapa hal yang dimiliki Naina Mathur yang membuatnya bisa mengubah suasana kelas
menjadi menyenangkan antara lain:
a. Kreativitas
Naina Mathur memiliki banyak ide kreatif untuk mengajar anak-anak sehingga
pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan.
b. Empati
Naina Mathur sangat memperhatikan perasaan dan kebutuhan siswanya. Dia berusaha
memahami situasi dan kondisi setiap siswa dan memberikan perhatian yang sesuai.
c. Kesabaran
Naina Mathur memiliki kesabaran yang tinggi dalam mengajar dan memberikan
pengarahan kepada siswa-siswanya. Hal ini membantunya untuk tetap tenang ketika
menghadapi situasi yang sulit.
d. Semangat yang tinggi
Naina Mathur memiliki semangat yang tinggi untuk mengajar dan memotivasi
siswanya. Dia berusaha untuk membangkitkan semangat belajar siswanya dan membuat
mereka merasa termotivasi.
e. Keterbukaan
Naina Mathur sangat terbuka terhadap pendapat siswa-siswanya. Dia mendorong
siswanya untuk berbicara dan mengemukakan pendapat mereka sehingga suasana kelas
menjadi lebih interaktif dan menyenangkan.

4. Apakah Anda bisa menjadi guru yang demikian?


Kami akan berusaha untuk menjadi guru yang peduli, inspiratif, dan empatik seperti Naina.
Dalam film "Hichki", Naina adalah contoh seorang guru yang memiliki semangat untuk
mendukung dan memotivasi siswa-siswanya, meskipun menghadapi tantangan dan
keterbatasannya sendiri. Kami dapat mengambil inspirasi dari karakteristik dan sikap Naina,
seperti ketekunan, empati, kreativitas, dan semangat dalam mengajar. Memiliki minat dalam
dunia pendidikan dan memahami pentingnya peran seorang guru dalam membentuk masa
depan siswa, kami bisa mengembangkan diri dan menjadi guru yang memberikan dampak
positif bagi siswa-siswi kami. Kami akan selalu mengingat bahwa menjadi guru yang baik
memerlukan komitmen, dedikasi, dan kesediaan untuk terus belajar dan beradaptasi dengan
kebutuhan siswa. Setiap individu memiliki keunikan dan bakatnya masing-masing, dan
sebagai seorang guru, kami dapat membantu siswa untuk mengembangkan potensi mereka
sehingga dapat meraih keberhasilan dalam kehidupan mereka.

Anda mungkin juga menyukai