02.01.3-T4-4a Ruang Kolaborasi (LK 4.3) Kelompok 3
02.01.3-T4-4a Ruang Kolaborasi (LK 4.3) Kelompok 3
02.01.3-T4-4a Ruang Kolaborasi (LK 4.3) Kelompok 3
Oleh:
1. L. Hendra Fatoni
2. Lalu Yusril Aman
3. Ismail Marzuki
4. R.A Ega Fathma Fairuzi
5. Melina Sita Lestari
Anda dapat menonton film berjudul “Hichki” yaitu kisah seorang guru yang memiliki
Tourette syndrome. Guru tersebut diminta menjadi wali kelas di kelas yang tidak ada guru
lain yang sanggup mengajar karena perilaku peserta didiknya.
1. Berdasarkan film tersebut, bagaimana lingkungan dapat mempengaruhi individu?
Film Hichki menceritakan tentang seorang guru bernama Naina Mathur
(diperankan oleh Rani Mukherjee) yang memiliki Tourette syndrome, sebuah
gangguanneuropsikologis yang menyebabkan gerakan dan suara tidak disengaja (seperti
cegukan). Meskipun keadaan ini sering menghambat kemampuan Naina untuk berbicara
di depan umum, ia memutuskan untuk menjadi guru.
Film ini menyoroti betapa pentingnya lingkungan yang inklusif, penuh empati,
dan mendukung bagi individu dengan tantangan atau keterbatasan. Naina, sebagai sosok
dengan sindrom Tourette, menghadapi beberapa kali penolakan ketika melamar menjadi
guru dibeberapa sekolah karena kondisinya dianggap mengganggu. Penolakan dan
bullying sering diterima Naina sejak kecil hingga ditolak oleh guru, dibully temannya,
dikeluarkan oleh sekolah, bahkan orang tuanya sampai bercerai. Lingkungan yang
kurang pemahaman dapat menciptakan rasa tidak aman dan merendahkan harga diri
seseorang. Namun, ketika Naina diterima di SMA St. Norker's, membantu menciptakan
kesempatan bagi Naina untuk menunjukkan bakat dan dedikasinya sebagai seorang guru.
Begitu pula dengan siswa 9F, Siswa Naina yang mengalami diskriminasi di
lingkungan sekolahnya karena dianggap sebagai kelas yang bandel, tidak mau diatur dan
memiliki prestasi rendah. Diskriminasi tersebut membuat mereka semakin tidak percaya
diri dengan potensi yang ada pada diri mereka. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh
kondisi oleh lingkungan sosial siswa yang rata-rata berasal dari keluarga tidak mampu
secara ekonomi, bahkan pada pertemuan wali murid, orang tua mereka tidak sempat
datang karena sibuk bekerja. Namun Ketika mereka diberikan kepercayaan dan
motivasi oleh Naina, siswa kelas 9F akhirnya dapat menunjukkan bakat mereka hingga
dapat lolos olimpiade Sains Tingkat Nasional.
Dalam film, Naina adalah contoh seorang guru yang memiliki keterbatasan fisik (sindrom
Tourette), tetapi dia tidak membiarkan itu menghalangi kemampuannya untuk menjadi guru
yang peduli dan inspiratif. Naina merangkul siswa-siswa kelas 9f, yang awalnya bandel dan
sulit diatur, dengan memberikan dukungan, memahami keunikan mereka, dan memberikan
motivasi untuk mengembangkan potensi mereka. Guru dengan keterbatasan dapat merangkul
peserta didik dengan cara menunjukkan sikap empati, penerimaan, dan memberikan perhatian
khusus pada setiap siswa. Mereka juga bisa menjadi contoh inspiratif bagi siswa,
menunjukkan bahwa kelemahan fisik atau keterbatasan tidak menghalangi kemampuan
untuk memberikan pengaruh positif.
3. Hal apa yang dimiliki guru tersebut sehingga bisa merubah suasana kelas menjadi
menyenangkan?
Beberapa hal yang dimiliki Naina Mathur yang membuatnya bisa mengubah suasana kelas
menjadi menyenangkan antara lain:
a. Kreativitas
Naina Mathur memiliki banyak ide kreatif untuk mengajar anak-anak sehingga
pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan.
b. Empati
Naina Mathur sangat memperhatikan perasaan dan kebutuhan siswanya. Dia berusaha
memahami situasi dan kondisi setiap siswa dan memberikan perhatian yang sesuai.
c. Kesabaran
Naina Mathur memiliki kesabaran yang tinggi dalam mengajar dan memberikan
pengarahan kepada siswa-siswanya. Hal ini membantunya untuk tetap tenang ketika
menghadapi situasi yang sulit.
d. Semangat yang tinggi
Naina Mathur memiliki semangat yang tinggi untuk mengajar dan memotivasi
siswanya. Dia berusaha untuk membangkitkan semangat belajar siswanya dan membuat
mereka merasa termotivasi.
e. Keterbukaan
Naina Mathur sangat terbuka terhadap pendapat siswa-siswanya. Dia mendorong
siswanya untuk berbicara dan mengemukakan pendapat mereka sehingga suasana kelas
menjadi lebih interaktif dan menyenangkan.