Bimbingan SD - Kelompok 5
Bimbingan SD - Kelompok 5
Bimbingan SD - Kelompok 5
Disusun Oleh :
Assalamualikum Wr.Wb
Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan Rahmat, Taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Sholawat serta salam tidak lupa kita curahkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukan jalan kebaikan dan kebenaran
di dunia dan akhirat kepada umat manusia.
Tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak berikut :
1. Bapak Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M.Ag selaku Rektor Universitas
Nahdlatul Ulama Blitar.
2. Ibu Cindya Alfi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan dan Sosial.
Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan SD dan juga
untuk khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi yang
semoga bermanfaat. Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan
semaksimal mungkin. Namun, kami menyadiri bahwa dalam penyusunan makalah ini
tentu tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu
kami sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran dan pesan dari semua yang
membaca makalah ini, terutama Dosen pengampu mata kuliah Bimbingan SD, yang
kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.Wassalamualaikum Wr.Wb
(Penyusun}
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................i
BAB I.......................................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................4
PEMBAHASAN.....................................................................................................4
BAB III..................................................................................................................17
PENUTUP.............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
i
BAB I
PENDAHULUAN
2
bermakna dan produktif, tetapi juga menyiapkan sarana ekonomi untuk mempengaruhi
perubahan sosial, misalnya melalui perluasan atau pelebaran rentang pilihan-pilihan bagi
kaum wanita.
3
BAB II
PEMBAHASAN
6
BK,Berdasarkan hasil asesmen kebutuhan konseling dan lingkungannya serta
pencermatan tujuan program BK maka dilakukan perancangan program
bimbingan dan konseling dengan menetapkan elemen dan komponen program
bimbingan dan konseling (Ramli & Flurentin, 2012);(Depdiknas, 2008).
3. Pengembangan rencana pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling
(RPLBK)sebagaimana yang dilakukan oleh guru bidang studi, maka guru
bimbingan dan konseling/konselor juga membuat perencanaan pelayanan
dalam bentuk program dan RPLBK. RPLBK dijabarkan dari kalender kegiatan
BK, sebagai upaya mengarahkan proses pelayanan BK bagi konseli dalam
rangka mencapai kompetensi dasar. Di dalam RPLBK, setidaknya memuat
identitas RPLBK, rumusan kompetensi dan tujuan pelayanan, materi
bimbingan, rincian kegiatan pelayanan, metode, sumber dan penilaian proses
dan hasil.
4. Perencanaan sarana penyelenggaraan program bimbingan dan konseling
Sarana dan prasarana yang diperlukan disesuaikan dengan kondisi setempat,
namun untuk keperluan ini perlu diprogramkan sebelum tahun ajaran baru,
agar pelayanan bimbingan dapat berjalan lancar. Dalam hal memprogramkan
pengadaan 11 sarana dan prasarana, konselor mengkonsultasikannya dengan
kepala sekolah, guru, wali kelas, dan komite sekolah. Berikut ini sarana dan
prasarana yang perlu disediakan untuk pelayanan BK (Depdiknas, 2008);
(Flurentin,2012)(PermendikbudRI,2014). Pertama yaitu Ruang bimbingan dan
konseling, merupakan salah satu sarana penting yang turut mempengaruhi
keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. Letak atau lokasi
ruang bimbingan dan konseling di suatu sekolah dipilih lokasi yang mudah
diakses (strategis) oleh siswa tetapi tidak terlalu terbuka. Jumlah ruang
bimbingan dan konseling disesuaikan dengan kebutuhan jenis layanan dan
jumlah ruangan.
Sebaiknya antar ruangan tidak tembus pandang. Jenis ruangan yang diperlukan
meliputi:
a. Ruang kerja,
b. Ruang administrasi/data,
c. Ruang konseling individual,
d. Ruang bimbingan dankonseling kelompok,
7
e. Ruang bibli oterapi,
f. Ruang relaksasi/desensitisasi,dan
g. Ruang tamu.
Adapun besaran ukuran ruangan disesuaikan dengan jumlah konseli dan
jumlah konselor yang ada di suatu sekolah. Fasilitas ruangan yang diharapkan
tersedia ialah ruangan tempat bimbingan yang khusus dan teratur, serta
perlengkapan lain yang memungkinkan tercapainya proses pelayanan bimbingan
dan konseling yang bermutu dan membuat konseling yang datang keruang
konseling nyaman. Di dalam ruangan hendaknya juga dapat disimpan segenap
perangkat instrumen bimbingan dan konseling,himpunan data siswa,dan berbagai
data serta informasi lainnya. Ruangan tersebut hendaknya juga mampu memuat
berbagai penampilan, seperti penampilan informasi pendidikan dan jabatan.
5. Perencanaan biaya penyelenggaraan program bimbingan dan konseling
Perencanaan anggaran merupakan komponen penting dari manajemen
bimbingan dan konseling. Perlu dirancang dengan cermat berapa anggaran
yang diperlukan untuk mendukung implementasi program. Anggaran ini harus
masuk ke dalam Anggaran dan Belanja Sekolah (Flurentin, E., 2012;
(Permendikbud, 2014).
9
akan layanan bimbingan dan konseling di sekolah lahir sebagai konsekuensi dari
karakteristik dan laju perkembangan peserta didik. Pendekatan tugas
perkembangan merupakan cara yang tepat dalam melaksanakan program
bimbingan dan konseling di sekolah karena memperhatikan aspek psikologi
perkembangan peserta didik dan memberikan kesempatan kepada konselor untuk
mengidentifikasi keterampilan dan pengalaman peserta didik agar berhasil
disekolah dan dalam kehidupannya (Ahman,1998).
Implementasi bimbingan dan konseling di sekolah diorientasikan pada
upaya memfasilitasi perkembangan potensi konseling,yang meliputi aspek
pribadi,sosial,belajar,dan karier,atau terkait dengan pengembangan pribadi
konseli sebagai makhluk yang berdimensi biopsikososio spiritual (biologis,
psikologis, sosial, dan spiritual).Depdiknas (2008) yang dirumuskan oleh
ABKIN, bahwa terdapat banyak fungsi bimbingan dan konseling dalam jalur
pendidikan formal, diantaranya:
a) Fungsi pemahaman,
b) Fungsi fasilitasi,
c) Fungsi penyesuaian,
d) Fungsi penyaluran,
e) Fungsi adaptasi,
f) Fungsi pencegahan(preventif),
g) Fungsiperbaikan
h) Fungsi penyembuhan,
i) Fungsi pemeliharaan,dan
j) Fungsi pengembangan
Lebih lanjut dijelaskan bahwa tujuan bimbingan dan konseling di sekolah
adalah membantu peserta didik dalam mengembangkan dan menggunakan
perasaan positif tentang diri, sikap positif dalam kehidupan, nilai-nilai
individualitas, memahami perasaan, memiliki kesadaran tentang esensi nilai,
danmengembangkan nilai-nilai konsisten yang penting dalam kehidupan
bermasyarakat. Sementara itu, struktur program bimbingan dan konseling yang
komprehensif terdiri atas empat komponen,yaitulayanan dasarbimbingan,layanan
responsif, perencanaan individual, dan dukungan sistem. Penjelasan masing-
masing komponen dapat dicermati sebagai berikut.
10
a. Layanan Dasar Bimbingan
Layanan dasar bimbingan adalah layanan umum yang diperuntukkan bagi
semua peserta didik. Layanan ini terarah kepada pengembangan perilaku atau
kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik sesuai dengan tugas
perkembangannya. Layanan dasar bimbingan merupakan layanan bantuan bagi
seluruh peserta didik melalui kegiatan-kegiatan kelas atau diluar kelas yang
disajikan secara sistematis dalam rangka membantu peserta didik
mengembangkan potensi dirinya secara optimal. Layanan ini bertujuan untuk
membantu semua peserta didik agar memperoleh perkembangan yang normal,
memiliki mental yang sehat, dan memperoleh keterampilan dasar dalam
hidupnya. Tujuan layanan ini dapat dirumuskan sebagai upaya membantu
peserta didik agar:
a) Memiliki kesadaran dan pemahaman tentang diri dan lingkungannya;
b) mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi
tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku yang memadai bagi
penyesuaian diri dan lingkungannya;
c) mampu menangani atau memenuhi kebutuhan dan masalahnya,dan
d) mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan
hidupnya.
b. Layanan Responsif
Layanan responsif merupakan layanan bantuan bagi peserta didik yang
memiliki kebutuhan atau masalah yang memerlukan pertolongan dengan
segera (immediate needs and concerns). Layanan ini bertujuan untuk
membantu peserta didik dalam memenuhi kebutuhan yang dirasakan pada saat
ini atau peserta didik yang dipandang mengalami hambatan (kegagalan) dalam
menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya. Indikator dari kegagalan itu
berupa ketidakmampuan untuk menyesuaikan diri atau perilaku bermasalah,
atau salah suai (maladjustment).
c. Perencanaan Individual
11
peserta didik agar mampu membuat dan melaksanakan perencanaan masa
depannya, berdasarkan pemahaman akan kekuatan dan kelemahan dirinya.
Tujuan layanan ini adalah membantu peserta didik membuat dan
mengimplementasikan rencana-rencana pendidikan, dan sosial-pribadinya.
Tujuan lebih lanjut adalah membantu peserta didik memantau dan memahami
pertumbuhan dan perkembangan sendiri kemudian merencanakan dan
mengimplementasikan rencana-rencana itu sesuai dengan pemantauan dan
pemahamannya.
12
B. Pertumbuhan dan Perkembangan Siswa
a) hereditas,
b) lingkungan,
d) serta aktivitas anak sebagai subjek bebas yang punya otoritasuntuk membuat
pilihan, menerima, atau menolak, serta memiliki emosi.
1. Penampilandiri
2. Perilaku
Perubahan perilaku memalukan seperti yang terjadi pada masa pubertas dan usia
lanjut akan berpengaruh pada perkembangan perilaku selanjutnya.
3. Stereotip Budaya
4. Nilai-nilaiBudaya
Setiap budaya memiliki nilai yang dikaitkan dengan usia-usia yang berbeda. Hal
tersebut akan mempengaruhi penyikapan masyarakat terhadap kelompok usia
tertentu lebih menyenangkan atau meremehkan dibandingkansikap terhadap usia
lainnya.
5. PerubahanPeranan
Sikap terhadap orang dari berbagai usia dipengaruhi oleh peran yang mereka
mainkan. Adakalanya berupa sikap yang lebih baik atau sebaliknya, misalnya sikap
terhadap lanjut usia yang memasuki masa pensiun.
6. PengalamanPribadi
b. MemberiMotivasiBelajar:Konselordapatmemberimotivasikepadasiswauntu
k belajar lebih baik dan meningkatkan semangat belajar mereka.
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
18
12