Bimbingan Konseling Kel. 2
Bimbingan Konseling Kel. 2
Bimbingan Konseling Kel. 2
Disusun oleh:
Siti Nur Jamila (211104010004)
Maryam Jamila (211104010031)
Misbahul Munir (211104010035)
Siti Kholilah (211104010037)
Alhamdulillah, puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya makalah ini dapat diselesaikan dengan
lancar tanpa ada penghalang suatu apapun.
Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Baginda Agung,
Nabi Muhammad SAW yang telah merubah jaman jahiliyyah hinga jaman yang
penuh dengan ilmu seperti sekarang.
Ucapan terima kasih kepada Dosen Pembimbing mata kuliah Dasar-dasar
Bimbingan dan Konseling, Bapak Maskud atas bimbingan nya kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tak lupa penulis ucapkan
terima kasih kepada teman-teman semua yang telah memberikan semangat
sehingga kami termotivasi untuk segera menyelesaikan tugas makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih belum
sempurna dan masih terdapat kekurangan, baik referensi yang diambil atau
selainnya. Oleh karena itu, penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat
membangun guna memperbaiki makalah yang akan ditulis selanjutnya.
Penyusun
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... II
A. Kesimpulan .................................................................................................. 8
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan Penulisan
1
H. Kamaluddin, Bimbingan dan Konseling Sekolah, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, volume
17, No. 4, Juli 2011, hlm. 448.
1
1. Memberi pemahaman tentang Kualifikasi Konselor
2. Memberi pemahaman mengenai macam-macam Tenaga Konselor di
Sekolah.
3. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan Tenaga Konselor di Sekolah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Konselor
2
Konselor, https://www.slideshare.net/waqhyoearryee1/konselor di akses pada 02 Oktober 2023
3
REGINA ZAHARA, PENGERTIAN KONSELOR.
3
Dalam hubungan konseling, konselor ini lebih banyak memberikan
kesempatan pada klien untuk mengungkapkan segala permasalahan, perasaan,
dan persepsinya, dan konselor merefleksikan segala yang diungkapkan oleh
klien. Selain itu peran konselor menurut Rogers adalah fasilitator dan reflektor.
Disebut fasilitator karena konselor memfasilitasi atau mengakomodasi konseli
mencapai pemahaman diri. Disebut reflektor karena konselor mengklarifikasi
dan memantulkan kembali kepada klien perasaan dan sikap yang
diekspresikannya terhadap konselor sebagai representasi orang lain.4
B. Kualifikasi Konselor
4
http://digilib.uinsa.ac.id/2430/3/Bab%202.pdf diakses pada 02 Oktober 2023.
4
1. Sikap, Keterampilan, dan pengetahuan.
a. Agar dapat memahami orang lain dengan baik, konselor harus terus-
menerus berusaha menguasai dirinya.
b. Dalam mengerjakan tugasnya membantu klien, konselor harus
bersikap sederhana, rendah hati, sabar, menepati janji, dapat dipercaya,
sadar diri, dan tidak boleh dogmatis.
c. Konselor harus mempunyai sikap tanggung jawab atas lembaga dan
individu yang dilayani, ataupun terhadap ikatan profesinya.
d. Konselor harus lebih terbuka terhadap saran ataupun peringatan yang
diberikan kepadanya.
e. Dalam menjalankan tugas-tugasnya, konselor harus mengusahakan
mutu kerja yang setinggi mungkin.
f. Untuk melakukan pekerjaan konselor dengan kewenangan penuh
diperlukan pengetahuan dasar yang memadai tentang hakikat dan
tingkah laku orang, tentang teknik, dan prosedur layanan bimbingan.
g. Sebagai konselor muda atau guru pembimbing (di sekolah-sekolah)
membutuhkan jenis pengetahuan dasar yang sama seperti yang dituntut
dari seorang konselor yang berkewenangan penuh dan yang
diperolehnya dari pendidikan khusus (tingkat sarjana muda atau kurang)
di bawah pembinaan ahli.
2. Pengakuan kewenangan
Untuk dapat bekerja sebagai konselor atau guru pembimbing,
dibutuhkan pengakuan keahlian kewenangan oleh badan khusus yang
dibentuk oleh IPBI atas dasar wewenang yang diberikan kepada badan
tersebut oleh pemerintah.5
C. Tenaga Konselor Di Sekolah
5
Afiq Abdurrahman, Kualifikasi Konselor, https://www.studocu.com/id/document/universitas-
islam-negeri-sunan-kalijaga-yogyakarta/bimbingan-konseling/kualifikasi-konselor/46977967
diakses pada 26 september 2023.
5
1. Konselor Sekolah, ialah tenaga professional yang mencurahkan semua
waktunya untuk pelayanan bimbingan.
2. Guru Pembimbing, yaitu seorang guru yang disamping mengajar disatu
bidang studi terlibat juga dalam rangkaian pelayanan bimbingan
termasuk layanan konseling.
Adapun kelebihan-kelebihan serta kekurangan-kekurangan tenaga
konselor di sekolah yaitu:
a. Konselor Sekolah
✓ Kelebihan
• Memungkinkan bagi pembimbing untuk memusatkan seluruh
perhatian dan kemampuan kepada soal-soal bimbingan,
terlepas dari kewajibannya untuk mengajar. Dengan begitu
diharapkan bimbingan ataupun penyuluhan akan berlangsung
dengan sempurna.
• Perhatian pembimbing akan menyeluruh meliputi semua kelas
dan semua anak dengan perhatian yang sama.
• Anak-anak dengan bebas menyatakan segala sesuatu kepada
pembimbing, tanpa dihalangi adanya prasangka dalam
menyatakan masalahnya.
✓ Kekurangan
• Pembimbing tidak memiliki alat yang praktis untuk
mengadakan hubungan secara menyeluruh dengan para siswa.
• Terkadang keadaan bersifat kaku, sebab lebih menitik
beratkan pada struktur dari soal fungsi.
• Kalau pembimbing dipegang oleh tenaga yang khusus, maka
soal ini membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk
mendidiknya.
b. Guru pembimbing
✓ Kelebihan
• Guru memiliki alat yang praktis un tuk mengadakan
pendekatan pada para siswa, dengan begitu dapat melihat
6
keadaan siswa dengan lebih seksama dan didalam kelas guru
pembimbing juga dapat memantau ataupun mengamati siswa
dengan sebenarnya.
• Situasi menjadi luwes, tidak kaku, dan setiap waktu guru dapat
bertindak sebagai pembimbing.
• Kebutuhan tenaga pembimbing segera dapat terpenuhi, hal ini
dapat ditempuh dengan job training bagi para guru.
✓ Kekurangan
• Karena guru berhubungan dengan mata Pelajaran dan ini
berhubungan langsung dengan nilai, maka siswa maupun siswi
akan kurang terbuka dalam menyatakan masalahnya.
• Tanpa disadari memungkinkan guru pembimbing akan lebih
menekankan pada kelas yang diajarnya daripada kelas yang
lain.
• Dengan bertambahnya tugas seorang guru, maka menambah
beban pertanggung jawaban dari guru itu.
• Jalannya bimbingan bisa terjadi secara simpang siur.6
6
Akademi Pendidikan, Kualifikasi Konselor,
https://www.akademipendidikan.site/2012/10/kualifikasi-konselor_13.html?m=1 diakses pada 02
Oktober 2023.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA
Kamaluddin, Bimbingan dan Konseling Sekolah, Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan, volume 17, No. 4, Juli 2011
REGINA ZAHARA, PENGERTIAN KONSELOR
Akademi Pendidikan, Kualifikasi Konselor,
https://www.akademipendidikan.site/2012/10/kualifikasi-
konselor_13.html?m=1 diakses pada 02 Oktober 2023
Abdurrahman Afiq, Kualifikasi Konselor,
https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-sunan-
kalijaga-yogyakarta/bimbingan-konseling/kualifikasi-konselor/46977967
diakses pada 26 september 2023
http://digilib.uinsa.ac.id/2430/3/Bab%202.pdf diakses pada 02 Oktober 2023
Konselor, https://www.slideshare.net/waqhyoearryee1/konselor di akses pada 02
Oktober 2023