Laporan Aktualisasi Galuh
Laporan Aktualisasi Galuh
Laporan Aktualisasi Galuh
Disusun Oleh:
Galuh Nadya Annisa, A.Md.Gz
Nutrisionis
NIP. 19980924 202012 2 003
Disusun Oleh:
GALUH NADYA ANNISA, A.Md.Gz
NIP. 19980924 202012 2 003
Menyetujui,
Coach Mentor
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN II ANGKATAN CV
Disusun Oleh:
GALUH NADYA ANNISA, A.Md.Gz
NIP. 19980924 202012 2 003
Coach Mentor
iii
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
BERITA ACARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jl. SEMINAR RANCANGAN
Balongsari Tama AKTUALISASI
Tandes Telp. 031-7412278 Fax. 031-7412279
PELATIHAN DASAR CALON PNSWebsite
GOLONGAN II ANGKATAN KE- CV TAHUN 2022
: www.bandiklatjatim.go.id
PEMERINTAH SURABAYA
PROVINSI JAWA TIMUR
(60186)
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan ditanda tangani oleh :
Mentor Penyaji
iv
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
KATA PENGANTAR
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jl. Balongsari Tama Tandes Telp. 031-7412278 Fax. 031-7412279
Website : www.bandiklatjatim.go.id
Assalamualaikum Wr. Wb.
SURABAYA (60186)
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala atas rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Rancangan Aktualisasi
dengan judul “Standarisasi Menu Pasien Geriatri di Instalasi Gizi RSUD Dr.
Soegiri Lamongan”. Rancangan Aktualisasi ini ditujukan untuk memenuhi syarat
dalam menyelesaikan program Latsar CPNS Pemerintah Provinsi Jawa Timur
Angkatan CV tahun 2022.
Rancangan Aktualisasi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak,
untuk itu dalam kesempatan yang baik ini dengan hormat penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat-Nya;
2. dr. Moh. Chaidir Annas, M.MKes selaku Direktur RSUD Dr. Soegiri
Lamongan yang telah memfasilitasi selama kegiatan Latsar;
3. Dr. Sukesi, Apt. MARS sebagai pembimbing (coach) yang telah banyak
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, masukan, dan arahan
kepada penulis selama penyelesaian rancangan aktualisasi ini serta
senantiasa memberikan semangat dan motivasi sebagai bekal menjadi
seorang ASN yang baik
4. Ibu A.M. Purwaningtyas sebagai mentor dan Kepala Instalasi Gizi RSUD
Dr. Soegiri Lamongan yang telah membagikan ilmu, saran, dan bimbingan
dalam penyusunan laporan ini serta senantiasa memberikan semangat dan
motivasi sebagai bekal menjadi seorang ahli gizi yang baik
5. Panitia Latsar dan Widyaiswara BPSDM Provinsi Jawa Timur
6. Ayah, ibu, dan saudara, yang telah memberikan dukungan dan do’a
sehingga laporan ini dapat diselesaikan dengan baik
7. Rekan-rekan kelompok 1 Latsar CV yang selalu memotivasi satu sama
lain selama kegiatan Latsar
v
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
8. Rekan-rekan kerja di RSUD Dr. Soegiri Lamongan yang telah membantu
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
dan mendukung terlaksananya
Jl. Balongsari aktualisasi
Tama Tandes ini;
Telp. 031-7412278 Fax. 031-7412279
Website : www.bandiklatjatim.go.id
9. Semua pihak yang turut berperan dalam penyelesaian tugas akhir ini yang
SURABAYA (60186)
tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang
diberikan. Semoga rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi penulis
sendiri, ahli gizi dan tenaga kesehatan RSUD Dr. Soegiri Lamongan, serta pasien
dan keluarga sebagaimana yang diharapkan. Aamiin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL....................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................iii
BERITA ACARA ...........................................................................................iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................v
DAFTAR ISI ...................................................................................................vii
DAFTAR TABEL ..........................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................1
I.1 Latar Belakang .....................................................................................1
I.2 Tujuan ..................................................................................................3
I.3 Manfaat.................................................................................................3
I.4 Ruang Lingkup......................................................................................4
BAB II GAMBARAN INSTITUSI ...............................................................5
II.1. Deskripsi Organisasi..........................................................................5
II.2. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi ..................................8
II.3. Uraian Tugas Jabatan Peserta ...........................................................10
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ....................................................11
III.1. Agenda Pembelajaran .......................................................................11
III.2. Identifikasi Isu ..................................................................................23
III.3. Analisis Isu AKPL ............................................................................24
III.4. Analisis Isu USG................................................................................25
III.5. Penetapan Isu dan Analisa Dampak...................................................26
III.6. Gagasan Pemecahan Isu.....................................................................26
III.7. Alur Kegiatan.....................................................................................28
III.8. Matrik Rancangan Kegiatan Aktualisasi ..........................................29
III.9. Jadwal Kegiatan Aktualisasi..............................................................41
BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI.................................................43
IV.1. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi.....................................................43
IV.2. Perbandingan Sebelum (Before) dan Sesudah (After) Aktualisasi....56
7
IV.3. Hasil Capaian Kegiatan Aktualisasi...................................................57
BAB V PENUTUP...........................................................................................60
V.1. Simpulan............................................................................................60
V.2. Saran..................................................................................................60
V.3. Rencana Tindak Lanjut......................................................................60
DAFTAR REFERENSI .................................................................................42
8
DAFTAR TABEL
9
DAFTAR GAMBAR
10
BAB I
PENDAHULUAN
11
Salah satu pelayanan kebutuhan dasar yang harus di berikan oleh
pemerintah adalah pelayanan kesehatan. Oleh sebab itu, perbaikan pelayanan
kesehatan pada umumnya adalah suatu investasi sumber daya manusia untuk
mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Berdasarkan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Rumah Sakit
merupakan institusi pelayanan Kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Menurut Keputusan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:23/Kep/M.Pan/4/2001-07-26,
Nutrisionis adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung
jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melakukan kegiatan teknis fungsional di bidang pelayanan gizi, makanan dan
dietetik baik di masyarakat maupun rumah sakit. Pelayanan Gizi Rumah Sakit
adalah pelayanan yang diberikan kepada pasien untuk mencapai kondisi yang
optimal dalam memenuhi kebutuhan gizi pasien melalui makanan sesuai
penyakit yang dideritanya.
Penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit merupakan salah satu kegiatan
Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Rangkaian Penyelenggaraan Gizi Rumah Sakit
mulai dari Perencanaan Menu, Perencanaan Kebutuhan Bahan Makanan,
Perencanaan Anggaran Belanja, Pengadaan Bahan Makanan, Penerimaan dan
Penyimpanan, Pengolahan Bahan Makanan, Distribusi Makanan dan
Pencatatan, Pelaporan serta Evaluasi. Penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit
bertujuan untuk menyediakan makanan yang berkwalitas sesuai kebutuhan
gizi dan biaya, aman dan dapat diterima oleh konsumen guna mencapai
kebutuhan gizi yang optimal (Kementrian Kesehatan RI, 2013)
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 79 tahun
2014 tentang penyelenggaraan Pelayanan Geriatri di Rumah Sakit, Pasien
Geriatri adalah pasien lanjut usia dengan multi penyakit dan/atau gangguan
akibat penurunan fungsi organ, psikologi, sosial, ekonomi dan lingkungan
yang membutuhkan pelayanan kesehatan secara terpadu dengan pendekatan
multidisiplin yang bekerja secara interdisiplin. Sedangkan lanjut usia (lansia)
adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun keatas.
12
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di RSUD Dr. Soegiri
Lamongan, pemesanan diet untuk pasien geriatri masih disamakan dengan
bentuk makanan pasien dewasa (umum), tidak adanya SOP pelayanan gizi
pada pasien geriatric serta tidak adanya standarisasi menu untuk pasien
geriatri. Hal tersebut dirasa kurang tepat karena bentuk pemberian makanan
harus disesuaikan dengan kondisi dan usia pasien.
Untuk memberikan pelayanan gizi yang optimal, oleh karena itu penulis
memutuskan untuk mengambil judul rancangan aktualisasi “Standarisasi
Menu Pasien Geriatri Di Instalasi Gizi RSUD Dr. Soegiri Lamongan “
I.2 Tujuan
I.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari pelaksanaan aktualisasi ini adalah untuk
mengaktualisasikan nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif),
berwawasan kebangsaan serta kedudukan dan peran ASN dalam NKRI
pada pelaksanaan tugas jabatannya sebagai pelayan publik.
I.2.2 Tujuan Khusus
1) Terciptanya standar menu untuk pasien geriatri.
2) Terlaksananya pelayanan gizi pada pasien geriatric sesuai dengan
standar.
3) Terwujudnya peningkatan pelayanan gizi untuk pasien geriatri di
rawat inap RSUD Dr Soegiri Lamongan
I.3 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari pelaksanaan aktualisasi ini antara lain:
a) Meningkatkan pelayanan kesehatan pada umumnya dan pelayanan gizi
pada khususnya bagi pasien Rawat Inap
b) Meningkatnya kepuasan pasien Rawat Inap terhadap makanan yang
disajikan pihak penyelengaraan makanan Rumah Sakit
c) Meningkatkan mutu pelayanan di RSUD Dr. Soegiri Lamongan
13
d) Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap RSUD Dr. Soegiri
Lamongan
14
BAB II
GAMBARAN INSTITUSI
15
5. Poli Spesialis Kulit dan Kelamin
6. Poli Spesialis Mata
7. Poli Spesialis Orthopedi
8. Poli Spesialis Saraf
9. Poli Spesialis THT
10. Poli Spesialis Bedah Urologi
16
Alamat/Lokasi : Jl. Kusuma Bangsa No.7 Lamongan
Kab/Kota : Lamongan
Kode Pos : 62214
Telepon : (0322) 321728, (0322) 322582
Fax : (0322) 322582
Email : rsud@lamongankab.go.id
No. Telp Umum/Evapor : (0322) 322582, (0322) 321718
Website : https://lamongankab.go.id/rsud-soegiri
Instagram : @rsud_soegiri
Youtube : RSUD Dr Soegiri Lamongan
Facebook : Rsud Soegiri Lamongan
Tiktok : RSUD Dr. Soegiri Lamongan
Luas Rumah Sakit
Tanah : ± 4 Ha
Bangunan : 15.845 m
17
II.2.6. Nilai-Nilai RSUD Dr. Soegiri
a. Profesionalisme dalam tugas kedinasan
b. Bekerja dalam kemitraan dan kebersamaan (teamwork)
c. Disiplin kerja yang tinggi
II.2.7. Motto
“Senyum, Salam, Sapa, Sentuh dan Do’akan Semoga Lekas Sembuh”
18
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati seusia
dengan tugas dan fungsinya.
19
II.2.3. Struktur Organisasi
Instalasi Gizi
20
II.3. Uraian Tugas Peserta
a. Jabatan Peserta : Nutrisionis Terampil / Pelaksana
b. Tugas Pokok :
1. Mempersiapkan perangkat lunak pelayanan gizi, makanan dan
dietetik
2. Melaksanakan pengamatan masalah gizi, makanan dan dietetik
3. Menyiapkan penanggulangan masalah gizi, makanan dan dietetik
4. Melaksanakan pelayanan gizi, makanan dan dietetik
5. Memantau pelaksaan pelayanan gizi, makanan dan dietetik
6. Melakukan evaluasi di bidang pelayanan gizi, makanan dan
dietetik
21
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
22
dan kesadaran terhadap sistem nasional yang bersumber dari
Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika guna
memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara
demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan
sejahtera.
Terdapat 4 konsensus dasar berbangsa dan bernegara:
Pancasila, merupakan philosofische groundslag, fundamental,
filsafat, pikiran, landasan bagi negara merdeka
UUD 45, merupakan gagasan konstitusionalisme, membatasi
kekuasaan pemerintah, agar tidak sewenang-wenang, dan hak
warga terlindungi. Indonesia adalah negara hukum (rechstaat)
bukan kekuasaan (machstaat)
Bhinneka Tunggal Ika, Semboyan yang memberikan nilai
inspiratif dan menumbuhkan rasa dan semangat persatuan
masyarakat Indonesia
NKRI, negara Indonesia berhasil menyatakan kemerdekaan
pada 17 Agustus 1945, sekaligus juga pernyataan kepada dunia
luar
Bendera Negara Sang Merah Putih, Bahasa Indonesia,
Lambang Negara Garuda Pancasila, dan Lagu Kebangsaan
Indonesia Raya merupakan jati diri bangsa dan identitas Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Keempat simbol tersebut menjadi
cerminan kedaulatan negara di dalam tata pergaulan dengan
negara-negara lain dan menjadi cerminan kemandirian dan
eksistensi negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil
dan makmur.
Nilai-nilai dasar bela negara mencakup sebagai berikut :
1. Cinta tanah air
2. Kesadaran berbangsa dan bernegara
3. Yakin akan pancasila sebagai ideologi negara
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara
5. Memiliki kemampuan awal bela Negara
23
2) Konsep Analisa Isu Kontemporer
Isu kontemporer merupakan masalah yang terjadi dan masih
berlangsung hingga saat ini dan memberikan dampak yang besar
hingga saat ini. Isu kritikal yang masih terjadi hingga saat ini atau
bahkan berpotensi untuk terus terjadi diantara yaitu korupsi,
narkoba, bahaya paham radikalisme atau terorisme, cyber crime,
money laundry, proxy war, mass communication.
Fenomena tersebut menjadikan pentingnya PNS sebagai
Aparatur Sipil Negara untuk mengenal dan memahami secara kritis
terkait isu-isu strategis kontemporer.
a. Korupsi
Korupsi merupakan tindak penyelewengan atau
penyalahgunaan uang atau aset negara untuk keuntungan
pribadi atau golongan. Penyebab manusia terdorong melakukan
korupsi yaitu faktor individu dan faktor lingkungan. Faktor
individu yang memengaruhi terjadinya korupsi antara lain sifat
tamak, moral yang lemah menghadapi godaan, gaya hidup
konsumtif . Selain itu juga terdapat faktor lingkungan yang
mendukung terjadinya korupsi yaitu aspek sikap masyarakat
terhadap korupsi, aspek ekonomi, aspek politis dan aspek
organisasi. Korupsi sangat berpengaruh buruk terhadap
pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu
tindakan untuk mencegah dan menanggulangi korupsi adalah
dengan membangun sikap anti korupsi yaitu bersikap jujur,
menghindari perilaku yang merugikan kepentingan orang
banyak atau melanggar hak orang lain dari hal-hal yang kecil,
menghindari konflik kepentingan dalam hubungan kerja,
hubungan bisnis maupun hubungan bertetangga, melaporkan
pada penegak hukum apabila menjadi korban perbuatan
korupsi.
Seorang ASN harus memiliki sikap yang jujur dalam
bekerja, tidak melakukan penyelewengan dalam pekerjaan,
24
selalu bersyukur atas apa yang didapatkan, tidak tamak
terhadap harta dan kekayaan yang bukan haknya dan memiliki
tanggung jawab terhadap pekerjaan agar terhindar dari kasus
Korupsi.
b. Narkoba
Narkoba merupakan akronim dari Narkotika, Psikotropika,
dan Zat adiktif lainnya. Narkoba merupakan zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis. maupun
semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan. Penyalahgunaan narkoba akan memberikan
dampak yang besar dalam kehidupan individu, yaitu individu
menjadi tidak fokus terhadap apa yang dilakukan, penurunan
kinerja, ketergantungan terhadap obat hingga kematian akibat
overdosis penggunaan.
Di Indonesia, penyalahgunaan narkba sudah masuk fase
kritis. Salah satu upaya Indonesia untuk menangani hal tersebut
yaitu membangun kesadaran anti narkoba dan pembentukan
Badan Narkotika Nasional (BNN) melalui pelaksanaan
Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan
Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) yang melibatkan seluruh
komponen masyarakat, bangsa, dan negara. Upaya tersebut
dilakukan dengan mengedepankan prinsip keseimbangan antara
demand reduction (sisi mengurangi permintaan) dan supply
reduction (sisi mengurangi pasokan), juga “common and share
responsibility”. Semakin tingginya kasus Narkoba di Indonesia
harus meningkatkan kesadaran ASN untuk ikut serta dalam
pemberantasan Narkoba baik di lingkungan keluarga atau
lingkungan sekitar.
25
c. Terorisme dan Radikalisme
Kata “teroris” dan terorisme berasal dari kata latin “terrere”
yang kurang lebih berarti membuat gemetar atau
menggetarkan. Terorisme adalah perilaku kekerasan terhadap
penduduk sipil atau non sipil untuk mencapai tujuan politik
dalam skala lebih kecil daripada perang. Radikalisme adalah
tantangan politik yang bersifat mendasar atau ekstrem terhadap
tatanan yang sudah mapan. Ciri-ciri sikap dan paham radikal
adalah tidak toleran, fanatik, eksklusif dan revolusioner. Nilai
ancaman dan titik rawan atas aksi teror yang cukup tinggi di
Indonesia perlu disikapi dengan langkah-langkah tanggap
strategi supaya ancaman teror tidak terjadi, dengan cara
pencegahan, penindakan dan pemulihan. Diperlukan adanya
kewaspadaan dan saling menjaga keamanan diri dan
lingkungannya agar terhindar dari perilaku terorisme dan
radikalisme.
d. Money Laundry
Money Laundring adalah menyamarkan asal usul uang atau
harta kekayaan yang berasal dari hasil tindak pindana atau
kejahatan sehingga harta kekayaan tersebut seolah-olah berasal
dari aktivitas yang sah. Kegiatan pencucian uang umumnya
dilakukan oleh pihak-pihak yang ingin memperoleh kekayaan
melalui hasil usaha illegal sehingga seakan-akan terlihat sah,
misalnya korupsi, penyuapan, terorisme, narkotika, prostitusi,
kejahatan perbankan, penyelundupan, perdagangan manusia,
penculikan, perjudian, kejahatan perpajakan, illegal logging
dan aneka kejahatan lainnya. Agar uang/harta yang
diperolehnya tersebut terlihat sah maka mereka berusaha
menghindari kecurigaan aparat penegak hukum.
Metode pencucian uang diantaranya Buy and sell
conversion, Offshore conversion, Legitimate business
conversion. Tahapan pencucian uang meliputi penempatan
26
(placement), pemisahan/pelapisan (layering), penggabungan
(integration). ASN harus mampu menjaga integritas, komitmen
dan memelihara diri serta memperkuat iman dan taqwa untuk
dapat terhindar dari kejahatan money laundring.
e. Proxy War
Perang proksi atau proxy war adalah sebuah konfrontasi
antar dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain
pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung
dengan alasan mengurangi risiko konflik langsung yang
berisiko pada kehancuran fatal. Biasanya, pihak ketiga yang
bertindak sebagai pemain pengganti adalah negara kecil,
namun kadang juga bisa non state actors yang dapat berupa
LSM, ormas, kelompok masyarakat, atau perorangan.
Saat ini, perang proksi tidak harus dilakukan dengan
menggunakan kekuatan militer. Segala cara lain bisa digunakan
untuk melemahkan atau menaklukkan lawan. Dimensi
ketahanan nasional suatu bangsa bukan hanya ditentukan oleh
kekuatan militernya, tetapi juga ada aspek ideologi, politik,
ekonomi, dan sosial-budaya, aspek-aspek ini juga bisa
dieksploitasi untuk melemahkan lawan. Membangun kesadaran
Anti-Proxy yaitu dengan cara mengedepankan kesadaran bela
negara melalui pengamalan nilai-nilai Pancasila. Pengamalan
Pancasila sebagai dasar falsafah negara harus benar-benar
direalisasikan, sehingga tertanam nilai-nilai Pancasila dalam
rangka mencegah terjadinya konflik antar suku, agama, dan
daerah yang timbul akibat dari proxy war serta mengantispasi
menghindari adanya keinginan pemisahan dari NKRI.
f. Kejahatan Mass Communication
Mass Communication atau komunikasi massa adalah proses
penyampaian pesan (informasi/gagasan) kepada orang banyak
(public) melalui media massa (media cetak,
elektronik/penyiaran, internet (media online)). Kejahatan Mass
27
Communication merupakan segala kejahatan yang melibatkan
atau menggunakan media komunikasi massa untuk
menyebabkan segala ketidakbenaran dari suatu informasi,
perilaku, atau budaya yang berlaku. Jenis kejahatan dalam
Mass Communication antara lain, Cyber Crime (Kejatahan
Saiber), Hate Speech (Ujaran Kebencian), dan Hoax (berita
atau pesan yang isinya tidak dapat dipertangung jawabkan atau
bohong atau palsu).
Tips dalam menggunakan media sosial agar terhindar dari
risiko pelanggaran hukum diantaranya memahami regulasi
yang ada, menegakan etika ber-media sosial, memasang
identitas asli diri dengan benar, cek terlebih dahulu kebenaran
informasi yang akan dibagikan (share) ke publik, lebih berhati-
hati bila ingin memposting hal-hal atau data yang bersifat
pribadi. Terdapat 3 (tiga) kemampuan yang dapat
mempengaruhi dalam mengidentifikasi dan/atau menetapkan
isu, yaitu kemampuan Enviromental Scanning, Problem
Solving, dan berpikir Analysis. Pendekatan lain dalam
memahami apakah isu yang dianalisis tergolong isu kritikal
atau tidak adalah dengan melakukan “issue scan”, yaitu teknik
untuk mengenali isu melalui proses scanning untuk mengetahui
sumber informasi terkait isu tersebut sebagai berikut: Media
scanning, Existing data, Knowledgeable others, Public and
private organizations, dan Public at large.
B. Nilai-Nilai Dasar ASN BerAKHLAK
Dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi
pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World Class
Government), pemerintah telah meluncurkan Core Values (Nilai-Nilai
Dasar) “ASN BerAKHLAK” dan Employer Branding “Bangga
Melayani Bangsa”. Core Values ASN BerAKHLAK merupakan
akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Core Values tersebut
28
seharusnya dapat dipahami dan dimaknai sepenuhnya oleh seluruh
ASN serta dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas dan
kehidupan sehari-hari.
1) BER – Berorientasi pada Pelayanan
Untuk mewujudkan tujuan negara yang tercantum dalam
UUD 1945 maka negara berkewajiban memenuhi kebutuhan setiap
warga negara melalui suatu sistem pemerintahan yang mendukung
terciptanya penyelenggaraan pelayanan publik yang prima dalam
rangka memenuhi kebutuhan dasar dan hak sipil setiap warga
negara. Dan dijelaskan pada visi reformasi birokrasi bahwa
pemerintahan berkelas dunia ditandai dengan pelayanan publik
yang berkualitas. Definisi dari pelayanan public adalah kegiatan
atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.
Prinsip pelayanan yang baik yaitu partisipatif, transparan,
responsif, tidak diskriminatif, murah dan mudah, akuntabel, afektif
dan efisien, aksesible, berkeadilan. Budaya berorientasi pada
pelayanan prima harus menjadi dasar ASN dalam penyediaan
pelayanan. Pelayanan Prima adalah memberikan pelayanan sesuai
atau melebihi harapan pengguna layanan. Budaya pelayanan prima
menjadi modal utama dalam memberikan kepuasan pelanggan.
Pemberian kepuasan kepada pelanggan menjadi salah satu
kewajiban dan tanggung jawab organisasi penyedia pelayanan.
Keberhasilan pelayanan publik akan bermuara pada kepercayaan
masyarakat sebagai subjek pelayanan public. Berorientasi
Pelayanan sebagai pedoman bagi para ASN dalam pelaksanaan
tugas sehari-hari, yaitu dengan Memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat; Ramah, cekatan, solutif, dan dapat
diandalkan; Melakukan perbaikan tiada henti.
29
2) A – Akuntabel
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab
kepada seseorang/organisasi yang memberikan amanat.
Akuntabilitas dalam ASN adalah kewajiban untuk
mempertanggung jawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai
pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya
kepada publik.
3) K – Kompeten
Kompeten merupakan perpaduan aspek pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang terindikasikan dalam kemampuan dan
perilaku seseorang sesuai tuntutan pekerjaan. Kompetensi menjadi
faktor penting untuk mewujudkan pegawai profesional dan
kompetitif. ASN memiliki kewajiban mengelola dan
mengembangkan kompetensi dirinya, termasuk mewujudkannya
dalam kinerja. Pengembangan kompetensi juga menjadi bagian
penting dalam merespon tantangan lingkungan strategis, kebijakan
pembangunan nasional, termasuk di dalamnya pembangunan
aparatur. Terdapat 8 (delapan) karakateristik yang dianggap
relevan bagi ASN dalam menghadapi tuntutan pekerjaan saat ini
dan kedepan. Kedelapan karakterisktik tersebut meliputi: integritas,
nasionalisme, profesionalisme, wawasan global, IT dan Bahasa
asing, hospitality, networking, dan entrepreneurship. Kedelapan
karakteristik ini disebut sebagai smart ASN. Karakter lain yang
diperlukan dari ASN untuk beradaptasi dengan dinamika
lingkungan strategis, yaitu: inovatif dan kreatif, agility dan
flexibility, persistence dan perseverance serta teamwork dan
cooperation.
Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017
tentang Standar Kompetensi ASN, kompetensi meliputi: 1)
Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang
spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan; 2) Kompetensi
30
Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku
yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin
dan/atau mengelola unit organisasi; dan 3) Kompetensi Sosial
Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku
yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan
pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal
agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika,
nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi oleh
setiap pemegang Jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai
dengan peran, fungsi dan Jabatan
4) H – Harmonis
Dalam menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat
ASN dituntut dapat mengatasi permasalahan keberagaman, bahkan
menjadi unsur perekat bangsa dalam menjaga keutuhan NKRI.
Itulah sebabnya mengapa peran dan upaya selalu mewujudkan
situasi dan kondisi yang harmonis dalam lingkungan bekerja ASN
dan kehidupan bermasyarakat sangat diperlukan. Harmoni adalah
kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga
faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang
luhur. Suasana harmoni dalam lingkungan bekerja akan
membuatkan individu menjadi tenang, menciptakan kondisi yang
memungkinkan untuk saling kolaborasi dan bekerja sama,
meningkatkan produktifitas bekerja dan kualitas layanan kepada
pelanggan.
5) L – Loyal
Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat
dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita
organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Loyalitas merupakan suatu hal yang bersifat
emosional. Untuk bisa mendapatkan sikap loyal seseorang,
terdapat banyak faktor yang akan memengaruhinya. Terdapat
beberapa ciri/karakteristik yang dapat digunakan oleh organisasi
31
untuk mengukur loyalitas pegawainya, antara lain taat pada
peraturan, bekerja dengan integritas, tanggung jawab pada
organisasi, kemauan untuk bekerjasama, rasa memiliki yang tinggi,
hubungan antar pribadi, kesukaan terhadap pekerjaan, keberanian
mengutaran ketidaksetujuan dan menjadi teladan bagi pegawai
lain.
6) A – Adaptif
Adaptif merupakan kemampuan merubah diri sesuai
dengan keadaan lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan
sesuai dengan keadaan (keinginan diri). Adaptif merupakan salah
satu karakter penting yang dibutuhkan oleh individu maupun
organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Nilai-
nilai adaptif yang dapat diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas-
tugas jabatan di sektor publik, seperti perubahan lingkungan
strategis, kompetisi yang terjadi antar instansi pemerintahan,
komitmen mutu, perkembangan teknologi, tantangan praktek
administrasi public.
Salah satu tantangan untuk mewujudkan individu dan
organisasi adaptif adalah situasi VUCA (Volatility, uncertainly,
complexity, dan ambiguity). Hadapi Volatility dengan
Vision¸hadapi uncertainty dengan understanding, hadapi
complexity dengan clarity, dan hadapi ambiguity dengan agility.
7) K – Kolaboratif
Kolaborasi pemerintahan adalah sebuah proses yang
melibatkan norma bersama dan interaksi saling menguntungkan
antar aktor governance yang mencakup kemitraan institusi
pemerintah untuk pelayanan publik. Aktivitas kolaborasi antar
organisasi meliputi kerjasama informasi, perjanjian bantuan
bersama, memberikan pelatihan, menerima pelatihan, perencanaan
bersama, meyediakan peralatan, menerima peralatan, memberikan
bantuan teknis, menerima bantuan teknis, memberikan pengelolaan
hibah dan menerima pengelolaan hibah. Membangun kerjasama
32
yang sinergis merupakan suatu nilai yang harus dimiliki yang
diwudkan oleh ASN dalam nilai kolaboratif. Karena ASN
merupakan suatu profesi yang tidak dapat berdiri sendiri dan saling
membutuhkan satu sama lain.
C. Kedudukan dan Peran ASN
Peran ASN adalah melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat
pembina kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan,
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, dan
mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
1) Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkanPegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebasdari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar
selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul
selaras dengan perkembangan jaman. Pegawai ASN juga memiliki
peran sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
profesional.
2) Smart ASN
Smart ASN merupakan pegawai dengan kompetensi,
kinerja, serta profesionalisme yang tinggi sehingga mampu
beradaptasi dan semakin responsif terhadap perubahan dan
pencapaian tujuan organisasi. Kompetensi literasi digital tidak
hanya dilihat dari kecakapan menggunakan media digital (digital
skills) saja, namun juga budaya menggunakan digital (digital
culture), etis menggunakan media digital (digital ethics), dan aman
menggunakan media digital (digital safety).
33
III.2. Identifikasi Isu
Identifikasi isu diperoleh dari penemuan masalah atau problematika yang
terjadi pada unit kerja penulis yaitu RSUD Dr Soegiri Lamongan. Adapun
identifikasi isu dijabarkan dalam tabel berikut:
Kondisi yang di
No Identifikasi Isu Kondisi Saat Ini
Harapkan
1 Kurang optimalnya Belum adanya Pembagian tugas ahli
kegiatan pelayanan pembagian tugas yang gizi dilakukan secara
gizi pada pasien lebih komprehensif komprehensif,
rawat inap RSUD untuk ahli gizi, optimalnya
Dr. Soegiri rendahnya pemahaman pasien
pemahaman pasien dan keluarga pasien
dan keluarga pasien mengenai diet yang
mengenai diet yang diberikan, adanya
diberikan, rendahnya kesadaran pasien
kesadaran pasien untuk mematuhi diet
untuk mematuhi diet yang diberikan
yang diberikan
2 Kurangnya Pasien tidak Pasien menghabiskan
kepatuhan pasien menghabiskan makanan makanan yang
geriatri terhadap yang diberikan dan diberikan dan tidak
terapi diet yang masih membawa membawa makanan
diberikan makanan dari luar dari luar rumah sakit
rumah sakit
3 Kurang optimalnya Belum adanya standar Adanya standar menu
kegiatan pelayanan menu untuk pasien untuk pasien geriatri
gizi pada pasien geriatri
geriatri di ruang
rawat inap RSUD
Dr. Soegiri
4 Kurang optimalnya Petugas melakukan Petugas melakukan
ketepatan standar pemorsian hidangan pemorsian hidangan
porsi dengan diet hanya berdasarkan berdasarkan standar
TKTP perkiraan serta tidak porsi
adanya pelatihan tentang
pemorsian atau
informasi mengenai
standar porsi yang
diberikan
5 Kurang optimalnya Media edukasi gizi Media edukasi gizi
media edukasi gizi masih menggunakan berbasis media
kertas leaflet sehingga digital
lebih mudah hilang
atau rusak
Tabel 3.1 Identifikasi Isu
34
III.3. Identifikasi Isu dengan Metode AKPL
Tota
No Identifikasi Isu A K P L Rangking
l
1. Kurang optimalnya kegiatan 1 4 3 4 12 3
pelayanan gizi pada pasien rawat
inap RSUD Dr. Soegiri
2. Kurangnya kepatuhan pasien 2 1 4 4 11 4
geriatri terhadap terapi diet yang
diberikan
3. Kurang optimalnya kegiatan 5 4 4 5 18 1
pelayanan gizi pada pasien geriatri
di ruang rawat inap RSUD Dr.
Soegiri
4. Kurang optimalnya ketepatan 4 4 3 4 15 2
standar porsi dengan diet TKTP
5. Kurang optimalnya media edukasi 3 3 2 3 11 5
gizi
Tabel 3.2 Identifikasi Isu menggunakan Metode AKPL
Adapun kriteria penetapan indikator AKPL yaitu :
a.Aktual (A)
1. : Pernah benar-benar terjadi
2. : Benar-benar sering terjadi
3. : Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4. : Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaraan
5. : Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
b. Kekhalayakan (K)
1. : Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2. : Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3. : Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4. : Menyangkut hajat hidup orang banyak
5. : Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
c.Problematik (P)
1. : Masalah sederhana
2. : Masalah kurang kompleks
3. : Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4. : Masalah kompleks
5. : Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
35
d. Kelayakan (L)
1. : Masuk akal
2. : Realistis
3. : Cukup masuk akal dan realistis
4. : Masuk akal dan realistis
5. : Masuk akal, realistis dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya
36
b. Seriousness
1. : Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2. : Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3. : Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4. : Akibat yang ditimbulkan serius
5. : Akibat yang ditimbulkan sangat serius
c. Growth
1. : Tidak berkembang
2. : Kurang berkembang
3. : Cukup berkembang
4. : Berkembang
5. : Sangat berkembang
37
hanya menggunakan kata kunci sehingga isu yang diangkat sehingga akan
mudah dipahami.
Dampak:
- Pasien tidak menghabiskan makanan yang diberikan dari rumah sakit
- Terhambatnya proses penyembuhan pasien
- Menurunnya tingkat kepuasan pasien atas pelayanan gizi di ruang
rawat inap RSUD Dr. Soegiri Lamongan
- Penurunan mutu RS karena kepuasan pasien adalah salah satu
indikator mutu pelayanan di RS
Alternatif solusi:
Membuat standar menu untuk
pasien geriatri di ruang rawat
inap RSUD Dr Soegiri
Lamongan
Judul:
Pembuatan Standar Menu untuk Pasien
Geriatri di Instalasi Gizi RSUD Dr.
Soegiri Lamongan
38
Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan mentor
39
III.8. Matriks Kegiatan
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Bukti
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Nilai Pendukung
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Melakukan Menyiapkan Output: Akuntabilitas Dengan melakukan Dengan Dokumentasi
konsultasi bahan Tersedianya Mempersiapkan bahan konsultasi mengenai melakukan
dan konsultasi bahan konsultasi dengan penuh perencanaan standar konsultasi Notulen
koordinasi Konsultasi, rasa tanggung jawab dan menu untuk pasien dengan Hasil Diskusi
dengan Memaparkan Terlaksananya partisipatif agar berjalan geriatric akan mentor akan
mentor isu yang ada di kegiatan sesuai tujuan berkontribusi terhadap berkontribusi Form
instansi konsultasi Berorientasi Pelayanan visi instansi yaitu terhadap nilai Persetujuan
dengan Menyiapkan rancangan “Terwujudnya Rumah organisasi
Meminta saran mentor program kegiatan dengan Sakit Umum Daerah Dr Bekerja
mentor terkait bertujuan untuk Soegiri sebagai pilihan dalam
isu yang akan Hasil: mewujudkan rasa keadilan utama dalam pelayanan kemitraan &
diangkat Blanko sosial bagi masyarakat kesehatan rujukan, kebersamaan
sebagai Persetujuan, dalam bidang kesehatan pendidikan, dan
aktualisasi Catatan hasil Harmonis penelitian di Kabupaten
konsultasi, bersikap hormat dan sopan Lamongan” serta misi
Berdiskusi Persetujuan kepada mentor dan no 1 yaitu
terkait konsep tertulis, menghargai segala “melaksanakan
rancangan Dokumentasi bimbingan dan arahan yang pelayanan kesehatan
aktualisasi diberikan paripurna dan bermutu”
dengan mentor Kompeten
Membuat rancangan
Meminta program secara efektif,
masukan dan efisien dan inovatif serta
40
saran dari dilakukan secara mandiri.
mentor terkait Loyal
konsep Tidak memaksakan
aktualisasi. kehendak dan
mendahulukan
kepentingan bersama
Nasionalisme
Melakukan konsultasi
dengan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik
dan benar
Etika Publik
Cermat dan transparan
dalam menyiapkan isi
konsultasi sesuai
dengan kebutuhan
41
Meminta Hasil: mewujudkan rasa keadilan kesehatan rujukan, kebersamaan
masukan dan Blanko sosial bagi masyarakat pendidikan, dan
saran dari coach Persetujuan, dalam bidang kesehatan penelitian di Kabupaten
terkait konsep Catatan hasil Harmonis Lamongan” serta misi
aktualisasi. konsultasi, bersikap hormat dan sopan no 1 yaitu
Persetujuan kepada coach dan “melaksanakan
tertulis, menghargai segala pelayanan kesehatan
Dokumentasi bimbingan dan arahan yang paripurna dan bermutu”
diberikan
Kompeten
Membuat rancangan
program secara efektif,
efisien dan inovatif serta
dilakukan secara mandiri.
Loyal
Tidak memaksakan
kehendak dan
mendahulukan
kepentingan bersama
Nasionalisme
Melakukan konsultasi
dengan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik
dan benar
Etika Publik
Cermat dan transparan
dalam menyiapkan isi
konsultasi sesuai dengan
42
kebutuhan
43
Bernegara pasien yang
Menyumbangkan tenaga, digunakan
pikiran, kemampuan untuk untuk
kepentingan masyarakat perhitungan
Kode Etik ASN kebutuhan
Melaksanakan tugas gizi akan
dengan jujur, bertangggung berkontribusi
jawab dan berintegritas terhadap nilai
tinggi organisasi
Bekerja
dalam
kemitraan &
kebersamaan
44
saran masak dan sosialisasi sumber daya Sosialisasi
Kompeten manusia yang yang
Mendokumenta Peningkatan kompetensi berkesinambungan dilakukan
sikan kegiatan diri melalui sosialisasi , secara disiplin
demo masak Kolaboratif akan
Memberikan kesempatan berkontribusi
rekan kerja untuk terhadap nilai
menyampaikan pendapat organisasi
selama kegiatan Disiplin
berlangsung Kerja yang
Rela Berkorban untuk Tinggi
Bangsa dan Negara
Menyumbangkan tenaga, Dengan
pikiran, kemampuan untuk melakukan
kepentingan masyarakat sosialisasi dan
Etika Publik demo masak
Cermat dan transparan sehingga
dalam menyiapkan dapat
perencanaan menu meningkatkan
kualitas SDM
yang akan
berkontribusi
terhadap nilai
organisasi
Profesionalis
me dalam
tugas
kedinasan
45
5 Melakukan Menyiapkan Output: Akuntabilitas Dengan melaksanakan Dengan Lembar
penilaian instrumen Terlaksananya Tanggung jawab dalam penilaian dan revisi melaksanakan Penilaian
menu dan penilaian penilaian Melakukan penilaian menu akan penilaian dan Menu
merevisi Berorientasi Pelayanan berkontribusi terhadap revisi menu
menu Melakukan Efisien dalam melakukan misi no 1,2, dan 4 secara jujur Lembar Pre
penilaian menu Hasil: penilaian menu untuk yaitu: dan Test
kepada teman Dokumentas, mendapatkan hasil terbaik. 1. Melaksanakan transparan
se-profesi Form Harmonis pelayanan akan Dokumentasi
penilaian Bersikap ramah, santun, kesehatan berkontribusi
Melakukan pre menu, Form dan saling menghormati paripurna dan terhadap nilai
test kepada pre test dalam mengajukan form bermutu organisasi
pasien penilaian kepada atasan 2. Meningkatkan Profesionalis
dan pasien kompetensi dan me dalam
Kompeten mengembangkan tugas
Menyusun form penilaian sumber daya kedinasan
dengan efektif dan tepat manusia yang
Loyal berkesinambungan Dengan
Memeriksa hasil penilaian 3. Menyelenggarakan melakukan
dengan sesuai standar pendidikan dan penilaian
Nilai yang sudah penelitian yang menu yang
ditentukan bermutu di bidang ditujukan
Sadar Berbangsa dan kesehatan dan untuk atasan
Bernegara kedokteran dan pasien
Disiplin dan bertanggung akan
jawab terhadap tugas yang berkontribusi
dikerjakan terhadap nilai
Kode Etik ASN organisasi
Melaksanakan tugas Bekerja
46
dengan jujur, bertangggung dalam
jawab dan berintegritas kemitraan &
tinggi kebersamaan
47
pikiran, kemampuan untuk
kepentingan masyarakat
Etika Publik
Cermat dan transparan
dalam menyiapkan
perencanaan menu
7 Implementasi Pemesanan diet Output: Akuntabilitas Dengan melakukan Pada kegiatan Dokumentasi
menu geriatri pasien oleh Terlaksananya Mempersiapkan menu implementasi standar pemesanan
sesuai perawat implementasi dengan jujur dan sesuai menu geriatric akan diet pasien
kondisi ruangan menu geriatri standar berkontribusi terhadap geriatric oleh
pasien Berorientasi Pelayanan visi instansi yaitu perawat
Menerima Hasil: Menyiapkan menu dengan “Terwujudnya Rumah ruangan akan
pemesanan diet Bon penuh tanggung jawab, Sakit Umum Daerah Dr berkontribusi
dari ruang rawat pemesanan efektif, dan efisien untuk Soegiri sebagai pilihan terhadap nilai
inap diet pasien, mencapai hasil yang utama dalam pelayanan organisasi
Kupon/ etiket optimal kesehatan rujukan, Bekerja
Mempersiapkan diet pasien, Harmonis pendidikan, dan dalam
diet sesuai Dokumentasi Membangun lingkungan penelitian di Kabupaten kemitraan &
pemesanan dan kerja yang kondusif Lamongan” serta kebersamaan
standar yang Kompeten terhadap misi no 1
sudah Melaksanakan tugas yaitu Melaksanakan Pada kegiatan
ditetapkan dengan kualitas terbaik pelayanan kesehatan distribusi diet
Kolaboratif paripurna dan bermutu dengan tepat
Proses distribusi Bekerja sama dengan rekan waktu akan
diet oleh kerja se-unit maupun berkontribusi
pramusaji/ dengan unit lain dalam terhadap nilai
transporter kegiatan impelementasi organisasi
48
Rela Berkorban untuk Disiplin
Bangsa dan Negara Kerja yang
Menyumbangkan tenaga, Tinggi
pikiran, kemampuan untuk
kepentingan masyarakat Pada kegiatan
Kode Etik ASN mempersiapka
Melaksanakan tugas n diet sesuai
dengan jujur, bertangggung pemesanan
jawab dan berintegritas dan standar
tinggi diet akan
berkontribusi
terhadap nilai
organisasi
Profesionalis
me dalam
tugas
kedinasan
49
evaluasi Membangun lingkungan pendidikan, dan organisasi
kegiatan kerja yang kondusif penelitian di Kabupaten Profesionalis
Kompeten Lamongan” serta me dalam
Melaksanakan tugas terhadap misi no 1, 2, tugas
dengan kualitas terbaik dan 4 yaitu: kedinasan
Kolaboratif Melaksanakan
Bekerja sama dengan rekan pelayanan
kerja se-unit maupun kesehatan
dengan unit lain paripurna dan
Rela Berkorban untuk bermutuMelaksana
Bangsa dan Negara kan pelayanan
Menyumbangkan tenaga, kesehatan
pikiran, kemampuan untuk paripurna dan
kepentingan masyarakat bermutu
Kode Etik ASN Meningkatkan
Melaksanakan tugas kompetensi dan
dengan jujur, bertangggung mengembangkan
jawab dan berintegritas sumber daya
tinggi manusia yang
berkesinambungan
Menyelenggarakan
pendidikan dan
penelitian yang
bermutu di bidang
kesehatan dan
kedokteran
50
9 Menyusun Mengumpulkan Output: Akuntabilitas Dengan menyusun Dengan Laporan
laporan seluruh data Tersedianya Menyusun laporan laporan kegiatan menyusun Kegiatan
aktualisasi mulai dari awal Laporan aktualisasi dengan jujur aktualisasi akan laporan Aktualisasi
sampai akhir Kegiatan dan bertanggung jawab berkontribusi terhadap aktualisasi
kegiatan Aktualisasi Berorientasi Pelayanan visi instansi yaitu secara jujur
Menyajikan laporan “Terwujudnya Rumah dan
Menyusun Hasil: aktualisasi yang hasilnya Sakit Umum Daerah Dr transparan
laporan hasil Laporan dapat bermanfaat bagi Soegiri sebagai pilihan akan
kegiatan Kegiatan masyarakat utama dalam pelayanan berkontribusi
aktualisasi Aktualisasi, Harmonis kesehatan rujukan, terhadap nilai
Dokumentasi Membangun lingkungan pendidikan, dan organisasi
Menyampaikan kerja yang kondusif penelitian di Profesionalis
laporan Kompeten Kabupaten Lamongan” me dalam
kegiatan kepada Melaksanakan tugas serta terhadap misi no tugas
mentor dengan kualitas terbaik 1, 2, dan 4 yaitu: kedinasan
Kolaboratif Melaksanakan
Meminta Konsultasi bersama mentor pelayanan Dengan
rencana tindak dalam menyusun laporan kesehatan menyusun
lanjut dan aktualisasi paripurna dan laporan
persetujuan Rela Berkorban untuk bermutuMelaksana kegiatan
laporan Bangsa dan Negara kan pelayanan aktualisasi
kegiatan Menyumbangkan tenaga, kesehatan secara
aktualisasi pikiran, kemampuan untuk paripurna dan mandiri dan
kepentingan masyarakat bermutu tepat waktu
Kode Etik ASN Meningkatkan akan
Melaksanakan tugas kompetensi dan berkontribusi
dengan jujur, bertangggung mengembangkan terhadap nilai
jawab dan berintegritas sumber daya organisasi
51
tinggi manusia yang Disiplin
berkesinambungan Kerja yang
Menyelenggarakan Tinggi
pendidikan dan
penelitian yang
bermutu di bidang
kesehatan dan
kedokteran
Tabel 3.4 Matriks Kegiatan
52
III.9. Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi
Untuk dapat melaksanakan kegiatan Aktualisasi sesuai dengan waktu yang
direncanakan, berikut merupakan jadwal rencana kegiatan aktualisasi yang
akan dilaksanakan di RSUD dr. Soegiri Lamongan:
NOVEMBER DESEMBER
No Kegiatan
2 3 4 1 2 3 4
1. Melakukan konsultasi dengan mentor
terkait rancangan aktualisasi yang
dibuat
2. Melakukan konsultasi dengan coach
mengenai rencana tindak lanjut
rancangan aktualisasi yang dibuat
3. Membuat perencanaan menu
4. Melakukan sosialisasi kepada petugas
juru masak dan pramusaji/ transporter
5. Melakukan penilaian menu dan
merevisi menu
6. Mengajukan menu kepada atasan
7. Implementasi menu geriatri sesuai
kondisi pasien
8. Melakukan monitoring dan evaluasi
kegiatan
9. Menyusun laporan aktualisasi
Tabel 3.5 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
53
BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI
54
RSUD Dr Soegiri Lamongan
Sasaran / Pihak Terkait A.M. Purwaningtyas, S.Gz
(Mentor)
Deskripsi Proses :
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tahap kegiatan yang telah
direncanakan. Penulis menyiapkan bahan konsultasi dan melakukan
konsultasi terkait masalah yang ada di instansi dan gagasan pemecahan
masalah tersebut. Selanjutnya penulis menyusun rancangan kegiatan
aktualisasi dan menyiapkannya dalam bentuk soft file maupun hard file.
Setelah itu penulis meminta saran dan masukan, serta persetujuan dari
mentor terkait rancangan aktualisasi
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar yang Melandasi Kegiatan :
Akuntabilitas
Mempersiapkan bahan konsultasi dengan penuh rasa tanggung jawab
dan partisipatif agar berjalan sesuai tujuan
Berorientasi Pelayanan
Menyiapkan rancangan program kegiatan dengan bertujuan untuk
mewujudkan rasa keadilan sosial bagi masyarakat dalam bidang
kesehatan
Harmonis
bersikap hormat dan sopan kepada mentor dan menghargai segala
bimbingan dan arahan yang diberikan
Kompeten
Membuat rancangan program secara efektif, efisien dan inovatif serta
dilakukan secara mandiri.
Loyal
Tidak memaksakan kehendak dan mendahulukan kepentingan bersama
Nasionalisme
Melakukan konsultasi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar
Etika Publik
Cermat dan transparan dalam menyiapkan isi konsultasi sesuai dengan
kebutuhan
Kontribusi terhadap Tupoksi Kerja :
Dalam melakukan koordinasi dengan mentor terkait rancangan
aktualisasi, adanya kerjasama antara penulis dengan mentor dalam
musyawarah mufakat, memberi saran, perbaikan dan kritik terkait
rancangan aktualisasi sehingga penulis mampu mewujudkan standarisasi
menu untuk pasien geriatri di instalasi gizi rsud dr soegiri lamongan
Penguatan Nilai Organisasi :
Bekerja dalam kemitraan & kebersamaan
Melakukan koordinasi dengan mentor terkait rancangan
aktualisasi, adanya kerjasama antara penulis dengan mentor dalam
musyawarah mufakat, memberi saran, perbaikan dan kritik terkait
rancangan aktualisasi
Analisis Dampak :
Dampak bagi penulis yaitu penulis mendapatkan saran dan masukan
untuk perbaikan rancangan aktualisasi agar dapat melaksanakan
55
kegiatan aktualisasi dan melaporkannya dengan baik
Output/Hasil Kegiatan :
Dalam kegiatan ini, menghasilkan kesepakatan dan dukungan dari
mentor atas rancangan kegiatan aktualisasi yaitu dengan adanya
persetujuan atas rancangan aktualisasi yang dibuat.
Bukti Kegiatan :
Sebagai bukti pelaksanaan kegiatan terdapat pada lampiran kegiatan 1
berupa :
1. Dokumentasi kegiatan bimbingan dengan mentor (foto)
2. Lembar konsultasi
56
bersikap hormat dan sopan kepada coach dan menghargai segala
bimbingan dan arahan yang diberikan
Kompeten
Membuat rancangan program secara efektif, efisien dan inovatif serta
dilakukan secara mandiri.
Loyal
Tidak memaksakan kehendak dan mendahulukan kepentingan bersama
Nasionalisme
Melakukan konsultasi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar
Etika Publik
Cermat dan transparan dalam menyiapkan isi konsultasi sesuai dengan
kebutuhan
Kontribusi terhadap Tupoksi Kerja :
Dalam melakukan koordinasi dengan coach terkait rancangan
aktualisasi, adanya kerjasama antara penulis dengan coach dalam
musyawarah mufakat, memberi saran, perbaikan dan kritik terkait
rancangan aktualisasi sehingga penulis mampu mewujudkan standarisasi
menu geriatri di instalasi gizi rsud dr soegiri lamongan
Penguatan Nilai Organisasi :
Bekerja dalam kemitraan & kebersamaan
Melakukan koordinasi dengan coach terkait rancangan aktualisasi,
adanya kerjasama antara penulis dengan coach dalam musyawarah
mufakat, memberi saran, perbaikan dan kritik terkait rancangan
aktualisasi
Analisis Dampak :
Dampak bagi penulis yaitu penulis mendapatkan saran dan masukan
untuk perbaikan rancangan aktualisasi agar dapat melaksanakan
kegiatan aktualisasi dan melaporkannya dengan baik
Output/Hasil Kegiatan :
Dalam kegiatan ini, menghasilkan kesepakatan dan dukungan dari coach
atas rancangan kegiatan aktualisasi yaitu dengan adanya persetujuan
atas rancangan aktualisasi yang dibuat.
Bukti Kegiatan :
Sebagai bukti pelaksanaan kegiatan terdapat pada lampiran kegiatan 2
berupa :
1. Dokumentasi kegiatan bimbingan dengan coach (foto)
2. Lembar konsultasi
57
4. Membuat master menu
5. Merancang menu dalam siklus
yang telah ditetapkan
Waktu Pelaksanaan 21 - 26 Nopember 2022
Tempat Pelaksanaan Instalasi Gizi RSUD Dr Soegiri
Lamongan
Sasaran / Pihak Terkait Ahli Gizi
Deskripsi Proses :
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tahap kegiatan yang telah
direncanakan, penulis membuat terlebih dahulu perhitungan kebutuhan
gizi untuk geriatri. Selanjutnya penulis menetapkan siklus menu dan
pola menu. Setelah itu, penulis menetapkan jenis, frekuensi, dan standar
porsi menu. Sehingga tercipta Master Menu. Selanjutnya penulis
merancang menu dalam siklus yang telah ditetapkan.
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar yang Melandasi Kegiatan :
Akuntabilitas
Membuat perhitungan kebutuhan secara bertanggung jawab
Berorientasi Pelayanan
Menyiapkan perencanaan menu dengan bertujuan untuk mewujudkan
rasa keadilan sosial bagi masyarakat dalam bidang kesehatan
Harmoni
Bekerja sama dengan petugas lain untuk mendapatkan data mengenai
pasien geriatri yang ada di RS
Kompeten
Meningkatkan kompetensi diri dengan melakukan studi literasi dan
update ilmu terkini
Adaptif
Berinovasi dalam pembuatan standar menu
Sadar Berbangsa dan Bernegara
Menyumbangkan tenaga, pikiran, kemampuan untuk kepentingan
masyarakat
Kode Etik ASN
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertangggung jawab dan berintegritas
tinggi
Kontribusi terhadap Tupoksi Kerja :
Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan standar menu untuk pasien
geriatri guna mengoptimalkan kegiatan pelayanan gizi di RSUD Dr
Soegiri Lamongan. Penulis dapat mewujudkan tugas pokok dan fungsi
Ahli gizi yaitu Melaksanakan pelayanan gizi, makanan dan dietetik serta
Melakukan evaluasi di bidang pelayanan gizi, makanan dan dietetik
Penguatan Nilai Organisasi :
Profesionalisme dalam tugas kedinasan
Mengandalkan kemampuan dan keahlian yang dimiliki
Bekerja dalam kemitraan & kebersamaan
Melakukan kolaborasi dengan teman sejawat dalam melakukan
perencanaan menu
Analisis Dampak :
Dampak bagi penulis yaitu tersusunnya standar menu untuk pasien
58
geriatri. Penulis juga mendapatkan saran dan masukkan dari teman
sejawat agar dapat melaksanakan kegiatan aktualisasi dan
melaporkannya dengan baik
Output/Hasil Kegiatan :
Dalam kegiatan ini, tersusunnya standar menu untuk pasien geriatri.
Bukti Kegiatan :
Sebagai bukti pelaksanaan kegiatan terdapat pada lampiran kegiatan 3
berupa :
1. Perhitungan Kebutuhan Gizi Geriatri
2. Master Menu
59
Memberikan kesempatan rekan kerja untuk menyampaikan pendapat
selama kegiatan berlangsung
Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara
Menyumbangkan tenaga, pikiran, kemampuan untuk kepentingan
masyarakat
Etika Publik
Cermat dan transparan dalam menyiapkan perencanaan menu
Kontribusi terhadap Tupoksi Kerja :
Kegiatan ini bertujuan untuk memberi pemahaman kepada petugas juru
masak dan transporter mengenai standar menu untuk pasien geriatri di
Instalasi Gizi RSUD Dr Soegiri Lamongan melalui sosialisasi yang
sudah disampaikan penulis sehingga kegiatan ini mewujudkan tugas
pokok dan fungsi ahli gizi yaitu melaksanakan pelayanan gizi, makanan
dan dietetik
Penguatan Nilai Organisasi :
Bekerja dalam kemitraan & kebersamaan
Melakukan sosialisasi dan demo masak kepada petugas gizi (Juru masak
dan transporter)
Disiplin Kerja yang Tinggi
Sosialisasi dan demo masak yang dilakukan secara disiplin
Profesionalisme dalam tugas kedinasan
Melakukan sosialisasi dan demo masak dapat meningkatkan kualitas
SDM dalam melaksanakan pelayanan gizi
Analisis Dampak :
Dampak bagi penulis yaitu dapat memberikan pemahaman mengenai
standar menu pasien geriatri di Instalasi Gizi RSUD Dr Soegiri
Lamongan kepada semua petugas gizi. Diharapkan kegiatan ini dapat
meningkatkan pemahaman petugas gizi mengenai standar menu pasien
geriatri sehingga penulis dapat melaksanakan kegiatan aktualisasi dan
melaporkannya dengan baik
Output/Hasil Kegiatan :
Dalam kegiatan ini, pahamnya semua petugas gizi terkait standar menu untuk
pasien geriatri.
Bukti Kegiatan :
Sebagai bukti pelaksanaan kegiatan terdapat pada lampiran kegiatan 4
berupa :
1. Dokumentasi kegiatan (foto)
60
pasien
Waktu Pelaksanaan 30 Nopember dan 1 Desember
2022
Tempat Pelaksanaan Instalasi Gizi dan Ruang Rawat
Inap RSUD Dr Soegiri Lamongan
Sasaran / Pihak Terkait Ahli gizi dan Pasien Geriatri
Ruang Rawat Inap RSUD Dr.
Soegiri Lamongan
Deskripsi Proses :
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tahap kegiatan yang telah
direncanakan, penulis mempersiapkan instrument penilaian menu untuk
melaksanakan penilaian standar menu yang telah dibuat. Selanjutnya
penulis menyebarkan instrument penilaian kepada ahli gizi (teman se-
profesi) dan pasien geriatric di ruang rawat inap. Setelah didapatkan
hasil penilaian, penulis melakukan evaluasi hasil penilaian.
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar yang Melandasi Kegiatan :
Akuntabilitas
Tanggung jawab dalam melakukan penilaian
Berorientasi Pelayanan
Efisien dalam melakukan penilaian menu untuk mendapatkan hasil
terbaik.
Harmonis
Bersikap ramah, santun, dan saling menghormati dalam mengajukan
form penilaian kepada atasan dan pasien
Kompeten
Menyusun form penilaian dengan efektif dan tepat
Loyal
Memeriksa hasil penilaian dengan sesuai standar nilai yang sudah
ditentukan
Sadar Berbangsa dan Bernegara
Disiplin dan bertanggung jawab terhadap tugas yang dikerjakan
Kode Etik ASN
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertangggung jawab dan berintegritas
tinggi
Kontribusi terhadap Tupoksi Kerja :
Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan penilaian untuk standar
menu guna mengukur daya terima pasien terhadap menu yang telah
dibuat. Penulis dapat mewujudkan tugas pokok dan fungsi ahli gizi yaitu
melaksanakan pelayanan gizi, makanan dan dietetik
Penguatan Nilai Organisasi :
Profesionalisme dalam tugas kedinasan
Melaksanakan penilaian dan revisi menu secara jujur dan transparan
Bekerja dalam kemitraan & kebersamaan
Melakukan penilaian menu yang ditujukan kepada teman se profesi dan
pasien
Analisis Dampak :
Dampak bagi penulis yaitu tersusunnya standar menu yang di terima
oleh pasien dengan memperhatikan kebutuhan gizi dan variasi menu
61
guna terciptanya pelayanan gizi pasien geriatric secara optimal. Penulis
juga mendapatkan saran dan masukkan agar dapat melaksanakan
kegiatan aktualisasi dan melaporkannya dengan baik
Output/Hasil Kegiatan :
Dalam kegiatan ini, tersusunnya form penilaian menu dan adanya hasil
penilaian menu sesudah dilakukannya penilaian.
Bukti Kegiatan :
Sebagai bukti pelaksanaan kegiatan terdapat pada lampiran kegiatan 5
berupa :
1. Lembar Penilaian Menu
2. Lembar Pre Test
3. Dokumentasi kegiatan (foto)
62
Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan standar menu untuk pasien
geriatric guna mengoptimalkan pelayanan gizi pada pasien geriatric di
ruang rawat inap. Penulis dapat mewujudkan tugas pokok dan fungsi
ahli gizi yaitu melaksanakan pelayanan gizi, makanan dan dietetik
Penguatan Nilai Organisasi :
Bekerja dalam kemitraan & kebersamaan
Melakukan pengajuan standar menu kepada atasan (Kepala Instalasi)
Analisis Dampak :
Dampak bagi penulis yaitu tersusunnya standar menu yang disetujui
oleh atasan guna terciptanya pelayanan gizi pasien geriatric secara
optimal. Penulis juga mendapatkan saran dan masukkan agar dapat
melaksanakan kegiatan aktualisasi dan melaporkannya dengan baik
Output/Hasil Kegiatan :
Dalam kegiatan ini, terciptanya standar menu pasien geriatric.
Bukti Kegiatan :
Sebagai bukti pelaksanaan kegiatan terdapat pada lampiran kegiatan 6
berupa :
1. Form persetujuan
2. Dokumentasi kegiatan (foto)
63
Menyiapkan menu dengan penuh tanggung jawab, efektif, dan efisien
untuk mencapai hasil yang optimal
Harmonis
Membangun lingkungan kerja yang kondusif
Kompeten
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
Kolaboratif
Bekerja sama dengan rekan kerja se-unit maupun dengan unit lain dalam
kegiatan impelementasi
Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara Menyumbangkan tenaga,
pikiran, kemampuan untuk kepentingan masyarakat
Kode Etik ASN
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertangggung jawab dan berintegritas
tinggi
Kontribusi terhadap Tupoksi Kerja :
Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan standar menu untuk pasien
geriatric guna mengoptimalkan pelayanan gizi pada pasien geriatric di
ruang rawat inap. Penulis dapat mewujudkan tugas pokok dan fungsi
ahli gizi yaitu melaksanakan pelayanan gizi, makanan dan dietetik
Penguatan Nilai Organisasi :
Bekerja dalam kemitraan & kebersamaan
Kegiatan pemesanan diet pasien geriatric oleh perawat ruangan
Disiplin Kerja yang Tinggi
Kegiatan distribusi diet yang dilakukan dengan tepat waktu
Profesionalisme dalam tugas kedinasan
Kegiatan mempersiapkan diet sesuai pemesanan dan standar diet
Analisis Dampak :
Dampak bagi penulis yaitu tersusunnya standar menu yang diterima oleh
pasien geriatri guna terciptanya pelayanan gizi pasien geriatric secara
optimal.
Output/Hasil Kegiatan :
Dalam kegiatan ini, terlaksananya implementasi standar menu pasien geriatric.
Bukti Kegiatan :
Sebagai bukti pelaksanaan kegiatan terdapat pada lampiran kegiatan 7
berupa :
1. Dokumentasi kegiatan (foto)
64
Tempat Pelaksanaan Ruang Rawat Inap RSUD Dr
Soegiri Lamongan
Sasaran / Pihak Terkait Pasien geriatric ruang rawat inap
RSUD Dr Soegiri Lamongan
Deskripsi Proses :
Penulis melakukan monitoring setelah dilakukan implementasi kepada
pasien geriatric ruang rawat inap terkait standarisasi menu yang telah
dibuat. Monitoring dilakukan selama masa habituasi di ruang rawat inap
RSUD Dr Soegiri Lamongan. Penulis melakukan penilaian dari hasil
kuisioner uji daya terima yang telah diisi oleh pasien, yang kemudian
akan diidentifikasi apakah menu tersebut dapat di terima dengan baik
oleh pasien.
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar yang Melandasi Kegiatan :
Akuntabilitas
Melakukan Monitoring dengan jujur dan obyektif
Berorientasi Pelayanan
Melakukan tugas dengan penuh tanggung jawab, efektif, dan efisien
untuk mencapai hasil yang optimal
Harmonis
Membangun lingkungan kerja yang kondusif
Kompeten
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
Kolaboratif
Bekerja sama dengan rekan kerja se-unit maupun dengan unit lain
Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara
Menyumbangkan tenaga, pikiran, kemampuan untuk kepentingan
masyarakat
Kode Etik ASN
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertangggung jawab dan berintegritas
tinggi
Kontribusi terhadap Tupoksi Kerja :
Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan monitoring kepada pasien
geriatri dalam hal implementasi menu geriatri selama masa habituasi
serta melakukan identifikasi mengenai kuisioner daya terima menu yang
telah diisi oleh pasien sehingga penulis dapat mengidentifikasi tingkat
daya terima pasien terhadap menu yang telah dibuat dan mewujudkan
tugas pokok dan fungsi ahli gizi yaitu melaksanakan pelayanan gizi,
makanan dan dietetik
Penguatan Nilai Organisasi :
Profesionalisme dalam tugas kedinasan
Melakukan monitoring dan evaluasi secara jujur dan transparan
Analisis Dampak :
Dampak bagi penulis yaitu penulis dapat mengidentifikasi tingkat daya
terima pasien terhadap menu geriatri dari hasil kuisioner uji daya terima
serta melakukan monitoring terhadap pelayanan gizi pasien geriatri.
Kegiatan ini dilakukan agar pelaksanaan kegiatan aktualisasi dapat
berjalan lancar dan bisa dilaporkan dengan baik
Output/Hasil Kegiatan :
65
Dalam kegiatan ini, terealisasikan aktualisasi, pasien geriatric
mendapatkan menu sesuai standard an mendapatkan pelayanan gizi
yang optimal.
Bukti Kegiatan :
Sebagai bukti pelaksanaan kegiatan terdapat pada lampiran kegiatan 8
berupa :
1. Dokumentasi kegiatan (foto)
2. Laporan evaluasi dan analisa
66
Kode Etik ASN
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertangggung jawab dan berintegritas
tinggi
Kontribusi terhadap Tupoksi Kerja :
Kegiatan ini bertujuan untuk menyusun semua hasil kegiatan. Semua
kegiatan ini selain untuk memenuhi tugas aktualisasi tetapi juga untuk
memenuhi tugas pokok dan fungsi ahli gizi yaitu melaksanakan
pelayanan gizi, makanan dan dietetik
Penguatan Nilai Organisasi :
Profesionalisme dalam tugas kedinasan
Menyusun laporan aktualisasi secara jujur dan transparan
Disiplin Kerja yang Tinggi
Menyusun laporan kegiatan aktualisasi secara mandiri dan tepat waktu
Analisis Dampak :
Dampak bagi penulis yaitu penulis dapat menyusun semua hasil
kegiatan dalam bentuk laporan. Kegiatan ini dilakukan agar pelaksanaan
kegiatan aktualisasi dapat berjalan lancar dan bisa dilaporkan dengan
baik. Kegiatan ini merupakan kegiatan terakhir dalam memenuhi tugas
aktualisasi
Output/Hasil Kegiatan :
Dalam kegiatan ini, terkumpulnya data dan bukti pendukung laporan
serta terealisasinya laporan kegiatan aktualisasi.
Bukti Kegiatan :
Sebagai bukti pelaksanaan kegiatan terdapat pada lampiran kegiatan 9
berupa :
1. Dokumentasi kegiatan (foto)
2. Laporan aktualisasi
67
telah dibuat
2 Belum ada uji daya Hasil uji daya terima Dari hasil uji daya
terima untuk menu menu geriatri yang terima tersebut
geriatri didapatkan dari 20 didapat
responden, didapatkan kesimpulan, untuk
hasil untuk warna penampilan
makanan sudah
makanan, 5,3% kurang
100% baik, rasa
menarik, 94,7% makanan 100%
menarik. Konsistensi sesuai/enak, menu
100% sesuai, porsi makanan 100%
100% sesuai, bentuk bervariasi
5,3% kurang menarik,
94,7% menarik. Suhu
5,3% kurang sesuai,
94,7% sesuai. Bumbu
makanan 100% sesuai.
Aroma 100% sesuai.
Tingkat kematangan
5,3% kurang sesuai,
94,7% sesuai.
Kesesuaian menu 100%
sesuai, variasi menu
5,3% kurang bervariasi,
94,7% bervariasi. Dan
variasi bahan makanan
100% bervariasi.
68
dan 10, 14 coach/pembimbing
koordinasi Desember
dengan 2022 Bukti :
coach - Dokumentasi kegiatan
bimbingan dengan
coach/pembimbing
(foto)
- Lembar konsultasi
3 Membuat 21 - 26 - Tersedianya master Terlaksana
perencanaan Nopember menu 100%
menu 2022
Bukti :
- Perhitungan kebutuhan
gizi pasien geriatri
- Master menu
4 Melakukan 28-29 - Terlaksananya Terlaksana
sosialisasi Nopember sosialisasi menu untuk 100%
kepada 2022 pasien geriatric
petugas juru
masak dan Bukti :
pramusaji/ Dokumentasi
transporter
5 Melakukan 30 Nopember - Terlaksananya Terlaksana
penilaian dan penilaian menu geriatri 100%
menu dan 1 Desember
merevisi 2022
menu Bukti :
- Dokumentasi
- Form penilaian menu
- Form pre test
6 Mengajukan 5 Desember - Tersedianya standar Terlaksana
menu kepada 2022 menu untuk pasien 100%
atasan geriatri
Bukti :
- Persetujuan tertulis
- Dokumentasi
69
8 Melakukan 7-17 Terealisasikan Terlaksana
monitoring Desember aktualisasi, tersedianya 100%
dan evaluasi 2022 standar menu geriatric
kegiatan Bukti :
- Dokumentasi kegiatan
(foto)
- Laporan evaluasi dan
analisa
9 Menyusun 19-22 - Terkumpulnya data Terlaksana
laporan Desember dan bukti pendukung 100%
aktualisasi 2022 laporan
- Terealisasinya laporan
kegiatan aktualisasi
Bukti :
- Dokumentasi kegiatan
(foto)
- Laporan aktualisasi
70
BAB V
PENUTUP
V.1. Simpulan
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan selama
masa habituasi pada tanggal 16 Nopember 2022 sampai dengan 24
Desember 2022 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Terciptanya standar menu untuk pasien geriatric di ruang rawat
inap RSUD Dr Soegiri Lamongan.
2. Terlaksananya pelayanan gizi pada pasien geriatric sesuai dengan
standar.
3. Terwujudnya peningkatan pelayanan gizi untuk pasien geriatric di
ruang rawat inap RSUD Dr Soegiri Lamongan, ditunjukkan dengan
monitoring uji daya terima menu pada pasien geriatri dengan
capaian 100% untuk semua aspek penilaian.
V.2. Saran
Penulis berharap kegiatan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat dan
kemudahan kepada semua petugas (ahli gizi, petugas gizi dan perawat)
dalam melakukan pemesanan diet pasien geriatri. Diharapkan selanjutnya
kegiatan pelayanan gizi untuk pasien geriatric dapat lebih optimal.
V.3. Rencana Tindak Lanjut
Berdasarkan tujuan dari kegiatan aktualisasi ini, maka rencana tindak
lanjut penulis adalah sebagai berikut.
Tabel 5.1 Rencana Tindak Lanjut
71
2 Terlaksananya Melakukan 1. Pemesanan diet Desember
pelayanan gizi pada Implementasi pasien oleh 2022
pasien geriatric menu geriatriperawat ruangan
sesuai dengan sesuai 2. Menerima
standar. kondisi pemesanan diet
pasien dari ruang rawat
inap
3. Mempersiapkan
diet sesuai
pemesanan dan
standar yang sudah
ditetapkan
4. Proses distribusi
diet oleh
pramusaji/
transporter
3 Terwujudnya Melakukan 1. Menyusun Desember
peningkatan monitoring instrumen 2022
pelayanan gizi untuk dan evaluasi pengawasan/
pasien geriatric di kegiatan supervise (Form uji
ruang rawat inap daya terima)
RSUD Dr Soegiri 2. Melakukan
Lamongan, pengawasan/
ditunjukkan dengan supervise
monitoring uji daya 3. Melakukan
terima menu pada evaluasi kegiatan
pasien geriatri
dengan capaian
100% untuk semua
aspek penilaian
72
DAFTAR REFERENSI
73
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Harmonis. Lembaga Administrasi Negara: Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Loyal.
Lembaga Administrasi Negara: Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Adaptif.
Lembaga Administrasi Negara: Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Kolaboratif. Lembaga Administrasi Negara: Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Manajemen ASN. Lembaga Administrasi Negara: Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Smart
ASN. Lembaga Administrasi Negara: Jakarta.
74
INVENTARISASI BUKTI-BUKTI PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI
JUDUL :
STANDARISASI MENU PASIEN GERIATRI DI INSTALASI GIZI RSUD DR. SOEGIRI LAMONGAN
75
- Laporan aktualisasi
76
LAMPIRAN
77
Lampiran kegiatan ke 1
Kegiatan Melakukan konsultasi dan koordinasi
dengan mentor
Isi lampiran Dokumentasi kegiatan bimbingan
dengan mentor (foto)
Lampiran/dokumentasi
Lampiran kegiatan ke 1
Kegiatan Melakukan konsultasi dan koordinasi
dengan mentor
Isi lampiran Lembar konsultasi
Lampiran/dokumentasi
Lampiran kegiatan ke 2
Kegiatan Melakukan konsultasi dan koordinasi
dengan coach
Isi lampiran Dokumentasi kegiatan bimbingan
dengan coach/pembimbing (foto)
Lampiran/dokumentasi
78
Lampiran kegiatan ke 2
Kegiatan Melakukan konsultasi dan koordinasi
dengan coach
Isi lampiran Lembar konsultasi
Lampiran/dokumentasi
79
Lampiran kegiatan ke 3
Kegiatan Membuat perencanaan menu
Isi lampiran Perhitungan kebutuhan gizi pasien
geriatri
Lampiran/dokumentasi
80
Lampiran kegiatan ke 3
Kegiatan Membuat perencanaan menu
Isi lampiran Master menu
Lampiran/dokumentasi
81
Lampiran kegiatan ke 4
Kegiatan Melakukan sosialisasi kepada
petugas juru masak dan pramusaji/
transporter
Isi lampiran Dokumentasi kegiatan (foto)
Lampiran/dokumentasi
82
Lampiran kegiatan ke 5
Kegiatan Melakukan penilaian menu dan
merevisi menu
Isi lampiran Dokumentasi kegiatan (foto)
Lampiran/dokumentasi
83
Lampiran kegiatan ke 5
Kegiatan Melakukan penilaian menu dan
merevisi menu
Isi lampiran Form penilaian menu
Lampiran/dokumentasi
Lampiran kegiatan ke 5
Kegiatan Melakukan penilaian menu dan
merevisi menu
Isi lampiran Form pre test
84
Lampiran/dokumentasi
Lampiran kegiatan ke 6
Kegiatan Mengajukan menu kepada atasan
Isi lampiran Persetujuan tertulis
85
Lampiran/dokumentasi
Lampiran kegiatan ke 6
Kegiatan Mengajukan menu kepada atasan
Isi lampiran Dokumentasi kegiatan (foto)
Lampiran/dokumentasi
Lampiran kegiatan ke 7
Kegiatan Implementasi menu geriatri sesuai
kondisi pasien
Isi lampiran Bon pemesanan diet pasien
Lampiran/dokumentasi
Lampiran kegiatan ke 7
86
Kegiatan Implementasi menu geriatri sesuai
kondisi pasien
Isi lampiran Kupon/ etiket diet pasien
Lampiran/dokumentasi
87
Lampiran kegiatan ke 7
Kegiatan Implementasi menu geriatri sesuai
kondisi pasien
Isi lampiran Dokumentasi kegiatan (foto)
Lampiran/dokumentasi
88
Lampiran kegiatan ke 8
Kegiatan Melakukan monitoring dan evaluasi
kegiatan
Isi lampiran Dokumentasi kegiatan (foto)
Lampiran/dokumentasi
89
Lampiran kegiatan ke 8
Kegiatan Melakukan monitoring dan evaluasi
kegiatan
Isi lampiran Laporan evaluasi dan analisa
Lampiran/dokumentasi
90
Nilai setiap aspek =
Total nilai skor tiap kelompok makanan / skor nilai maksimal aspek x 100%
* Nb
Total nilai skor = jumlah skor dari masing-masing jenis makanan berdasarkan
waktu makan (pagi/siang/malam)
Skor nilai maksimal aspek = jumlah skor maksimal setiap jenis makanan (3) x
jumlah waktu kelompok makanan (3) x jumlah jenis makanan (5) + 6 (nilai
maksimal untuk snack). Sehingga nilai skor maksimal untuk setiap aspek adalah
51
91
Nilai setiap kategori =
Total nilai skor tiap aspek / skor nilai maksimal kategori x 100%
* Nb
Total nilai skor = jumlah skor dari setiap aspek
Skor nilai maksimal kategori = jumlah skor nilai maksimal aspek x aspek
penilaian
Lampiran kegiatan ke 9
Kegiatan Menyusun laporan aktualisasi
Isi lampiran Dokumentasi kegiatan (foto)
Lampiran/dokumentasi
92
Lampiran kegiatan ke 9
Kegiatan Menyusun laporan aktualisasi
Isi lampiran Dokumentasi kegiatan (foto)
Lampiran/dokumentasi Laporan aktualisasi
93