Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Aktualisasi Fix

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 61

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

PEMBUATAN SOP SITUATION BACKGROUND ASSESSMENT


RECOMMENDATION (SBAR) UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI
EFEKTIF PADA PERAWAT DI PUSKESMAS CAKRU

Disusun oleh:

Zulaihah, A.Md.Kep

NIP. 199311272022032003
NDH. 11

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XXI

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI JAWA TIMUR 2022


RANCANGAN AKTUALISASI

Pembuatan SOP Situation Background Assessment Recommendation (SBAR)


untuk Meningkatkan Komunikasi Efektif pada Perawat di Puskesmas Cakru

Disusun Oleh :
Zulaihah
NIP. 199311272022032003
NDH. 11
Angkatan XXI Kelompok 2
Perawat Terampil

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XXI


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2022

ii
BERITA ACARA
SEMINAR PRESENTASI
RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS
GOLONGAN II ANGKATAN XXI
TAHUN 2022

Pada, telah dilaksanakan Presentasi Rancangan


Aktualisasi bagi peserta Pelatihan Dasar CPNS
Golongan II Angkatan XXI Tahun 2022 Pemerintah
Provinsi Jawa Timur :

Nama Zulaihah, A.Md.Kep


NDH : 11
Judul :Pembuatan SOP Situation Background
Assessment Recommendation (SBAR) untuk
Meningkatkan Komunikasi Efektif pada
Perawat di Puskesmas Cakru

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan ditanda-


tangani oleh:
Coach, Peserta,

Dr. Zaenal Mutakin, Drs., Msi. Zulaihah, A.Md.Kep


NIP. 19640815 199803 1 006 NIP. 199311272022032003
Mentor, Penguji,

dr. A. Yuniarti Rahayu Dr. Drs. Ec. Gazali, M. M


NIP. 19680609 2002122 005 NIP. 07104807076801

iii
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL AKTUALISASI

Pembuatan SOP Situation Background Assessment Recommendation (SBAR)


untuk Meningkatkan Komunikasi Efektif pada Perawat di Puskesmas Cakru

Telah disempurnakan berdasarkan masukan dari Coach, Mentor,


dan Penguji pada Seminar Aktualisasi, hari Senin tanggal 06 Juni
2022
Di UPTD Puskesmas Cakru Kabupaten Jember

Jember, 06 Juni 2022


Mengesahkan,

Coach, Mentor,

Dr. Zaenal Mutakin, Drs., Msi. dr. A. Yuniarti Rahayu


NIP. 19640815 199803 1 006 NIP. 19680609 2002122 005

Penguji,

Dr. Drs. Ec. Gazali, M. M


NIP. 07104807076801

KATA PENGANTAR

iv
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya
penulisan laporan hasil aktualisasi dengan judul “Pembuatan SOP Situation
Background Assessment Recommendation (SBAR) untuk Meningkatkan
Komunikasi Efektif pada Perawat di Puskesmas Cakru” ini dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat pada waktunya. Sebagai bagian penting dari Pelatihan
Dasar CPNS Golongan II Angkatan XXI Pemerintah Kabupaten Jember
bekerjasama dengan Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa
Timur, kegiatan yang ada dalam rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat
mencerminkan nilai nilai dasar profesi ASN (Aparatur Sipil Negara)
BerAKHLAK, yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif yang dapat diterapkan di tempat kerja.
Penyusunan laporan aktualisasi ini tidak terlepas dari
dukungan, bimbingan, arahan, dan masukan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa
Timur yang telah mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan
dasar CPNS;
2. Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jember yang telah
mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS;
3. Kepala Puskesmas Cakru beserta seluruh staf Puskesmas Cakru yang
telah mendukung laporan aktualisasi yang mencerminkan nilai-nilai
dasar profesi ASN;
4. Bapak Dr. Drs. Ec. Gazali, M. M selaku Penguji yang senantiasa
membimbing danmemberi masukan dalam proses penyusunan
laporan aktualisasi ini;
5. Bapak Dr. Zaenal Mutakin, Drs., Msi selaku coach yang senantiasa
dengan sabar dan teliti dalam proses pembimbingan penyusunan
laporan aktualisasi ini;
6. dr. A. Yuniarti Rahayu selaku mentor yang telah banyak memberikan
arahan dan masukan dalam penyusunan laporan aktualisasi ini;

v
7. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan banyak arahan dan
masukan dalam penyusunan laporan aktualisasi ini;
8. Seluruh panitia yang telah memfasilitasi para peserta diklatsar dengan
baik;
9. Orang tua saya Ibu Marsiyah dan Bapak Sugiono yang telah
memberikan doa dan dorongan dalam menyelesaikan penyusunan
laporan aktualisasi ini;
10. Suami tercinta bapak M. Ihwanuddin yang senantiasa memberikan
dukungan moril dan materil dalam menyelesaikan rangkaian kegiatan
dan kewajiban pada masa pelatihan dasar;
11. Anak-anakku Khumaira dan Yumna yang selalu sabar menanti dirumah
dan memberikan dukungan kasih sayang hingga mama sampai pada
titik ini;
12. Rekan-rekan seperjuangan peserta Latsar Golongan II Angkatan XXI
Tahun 2022 terutama kelompok II yang selama ini telah banyak berbagi
bersama selama proses pelatihan dasar.
13. Rekan-rekan seperjuangan CPNS Puskesmas Cakru yang selama ini
telah memberikan semangat dan juga berjuang bersama sama dalam
proses pelatihan dasar.
Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu penulis berharap kepada semua pihak
untuk memberikan saran dan kritik yang membangun. Penulis juga
berharap semoga rancangan ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak dan dapat memberikan contoh tentang implementasi nilai-nilai
BerAKHLAK dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kerja dan
masyarakat.
Jember, 6 Juni 2022

Zulaihah, A.Md.Kep.

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................i
JUDUL AKTUALISASI.............................................................................................ii
BERITA ACARA.......................................................................................................iv
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................v
KATA PENGANTAR................................................................................................vi
DAFTAR ISI...............................................................................................................vii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Tujuan Aktualisasi..........................................................................................5
1.3 Manfaat Aktualisasi........................................................................................5
1.4 Ruang Lingkup Aktualisasi.............................................................................6
BAB II GAMBARAN UNIT KERJA
2.1 Deskripsi Organisasi......................................................................................7
2.1.1 Geografi................................................................................................7
2.1.2 Luas Wilayah Kerja UPT Puskesmas Cakru.........................................7
2.1.3 Demografi.............................................................................................7
2.1.4 Peta Wilayah UPT Puskesmas Cakru...................................................11
2.2 Tujuan, Fungsi Dan Wewenang Puskesmas....................................................11
2.2.1 Tujuan...................................................................................................11
2.2.2 Fungsi Organisasi.................................................................................11
2.3 Visi, Misi, Tujuan dan Nilai Organisasi Instansi.............................................11
2.4 Struktur Organisasi.........................................................................................13
2.5 Sumber Daya Manusia.....................................................................................18
2.6 Uraian Tugas Jabatan Peserta................................................... ......................19
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Identifikasi Isu................................................................................................21
3.1.1 Identifikasi Isu......................................................................................21
3.1.2 Penetapan Isu.........................................................................................23

7
3.3 Gagasan Pemecahan Isu..................................................................................28
3.4 Matrik Rencana Kegiatan aktualisasi..............................................................30
3.5 Jadwal Aktualisasi...........................................................................................38
DAFTAR REFERENSI............................................................................................41

8
Daftar Tabel

2.1. Tabel Luas Wilayah Kerja per-Desa UPT Puskesmas Cakru.................... 8


2.2. Tabel Demografi Penduduk....................................................................... 8
2.3. Tabel Data Ketenagaan.............................................................................. 18
2.4. Tabel Identifikasi Isu................................................................................. 21
2.5. Tabel Seleksi Isu menggunakan AKPL .................................................... 23
2.6. Tabel seleksi isu menggunakan teknik USG............................................. 26
2.7. Tabel matrik rencanan kegiatan................................................................. 30
2.8. Tabel jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi............................................. 38

9
Daftar Gambar

2.1 Gambar UPTD Puskesmac Cakru ........................................................... 11


2.2 Gambar Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cakru............................ 19

10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berdasarkan Undang-Undang No 5 Tahun 2014 pasal 10, Aparatur
Sipil Negara (ASN) merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Sedangkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh
pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
Sebagai pegawai pemerintah ASN memiliki tugas melaksanakan kebijakan
publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas, serta sebegai pemersatu Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Pada tanggal 27 Juli 2021 Presiden Joko Widodo secara
resmi meluncurkan Core Values ASN “Berakhlak” dan Employer Branding
ASN “Bangga Melayani Bangsa”. Core Values ASN berperan sebagai
panduan berpikir, bertutur dan berperilaku. Adapun Core Values ASN
diimplementasikan dalam kata “Berakhlak” yang merupakan akronim dari
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompetitif, Harmonis, Loyal, Adaptif,
dan Kolaboratif. Kemudian Employer Branding yang merupakan moto ASN
dalam bekerja menggunakan semboyan “Bangga Melayani Bangsa”. ASN
diharapkan mampu memahami dan menginternalisasikan ketujuh Core Values
tersebut dalam melaksanakan tugas sehari-hari sehingga pelayanan prima
dapat diberikan kepada masyarakat.
Sebelum diangkat menjadi ASN , maka calon ASN (CASN) wajib
menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pendidikan dan
pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat,
dan motivassi nasional kebangsaan, bertanggung jawab dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. Sesuai dengan undang-undang no 5
tahun 2014 CASN diwajibkan mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar. Hal

11
ini sesuai dengan peraturan yang tertuang dalam Peraturan Lembaga
Administrasi Negara (PerLAN) RI nomor 10 tahun 2021 tentang Pelatihan
Dasar CPNS Blended Learning, yang terdiri dari 3 fase yaitu fase MOOC, fase
E-Learning meliputi Synchronous dan Asynchronous, dan terakhir fase
klasikal. Pendidikan dan pelatihan ini dilaksanakan dengan tujuan membentuk
nilai-nilai dasar profesi ASN yang berlandaskan pada nilai-nilai dasar
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Harmonis, Loyal, serta Kolaboratif.
Kompetensi inilah yang kemudian berperan dalam membentuk karakter ASN
yang kuat sehingga mampu bersikap dan bertindak profesional dalam
melayani masyarakat serta mampu menerapkan semboyan “Bangga Melayani
Bangsa”.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) no 43 tahun 2019
tentang Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), disebutkan bahwa
puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Tujuan
pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi dalam mencapai derajat
kesehatan yang optimal. Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam
pembangunan kesehatan dan mempunyai peran besar dalam upaya mencapai
tujuan pembangunan kesehatan tersebut di atas.
Perawat merupakan Aparatur Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melaksanakan pelayanan keperawatan kepada masyarakat pada sarana
kesehatan. Perawat bertugas memberikan pelayanan kesehatan berupa asuhan
keperawatan yaitu rangkaian interaksi perawat dengan klien dan
lingkungannya untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian
klien dalam merawat dirinya. Terkait peran perawat sebagai pemberi asuhan
kepada masyarakat dengan mengedepankan profesionalisme, maka perawat

12
dituntut untuk mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan
efektif dan efesien.
Pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional
yng merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu
dan kiat keperawatan yang mencakup biopsikososial kultural yang
komprehensif ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau
masyarakat baik dalam keadaaan sehat maupun sakit ( UU RI No 38, 2014).
Perawat yang memberikan pelayanan keperawatan harus dapat mengatasi
masalah pasien dengan fokus utama mengubah perilaku pasien sehingga
pasien dapat mandiri (Nursalam, 2018). Perawat harus memiliki keterampilan
dasar yang penting yaitu komunikasi efektif sehingga dalam pelaksanaan
praktik keperawatan dapat dilaksanakan secara berkualitas (Kemenkes, 2016).
Komunikasi adalah proses tukar pikir, perasaan, pendapat dan saran
yang terjadi antara dua individu atau lebih yang bekerja sama. Komunikasi
yang kurang baik dapat mengganggu kelancaran organisasi dalam mencapai
tujuan organisasi dan menyebabkan masalah keselamatan pasien dan akan
menimbulkan dampak atau risiko kesalahan dalam pemberian asuhan
keperawatan misalnya kesalahan dalam pemberian obat ke pasien, kesalahan
melakukan prosedur tindakan perawat. Komunikasi harus dibangun dengan
aspek kejelasan, ketepatan sehingga dapat meningkatkan keselamatan pasien.
Keselamatan pasien merupakan suatu sistem yang membuat asuhan
pasien lebih aman, meliputi asesmen resiko, identifikasi dan pengelolaan
resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden. Kemampuan belajar dari insiden,
tindak lanjut, serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko
dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil. Terdapat beberapa standar keselamatan pasien, salah satu standar
tersebut adalah penerapan komunikasi efektif pada perawat saat timbang
terima pasien.
Komunikasi yang kurang efektif atau salah dapat menimbulkan
insiden keselamatan pasien (IKP). Peraturan Menteri Kesehatan no 11 tahun

13
2017 mendefinisikan insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian yang
tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien. (Permenkes, 2017).
Hal ini dapat menyebabkan lama rawat di rumah sakit bertambah sehingga
meningkatkan biaya perawatan, bahkan dapat menyebabkan kecacatan, cidera
dan kematian (Racmah, 2018). Insiden keselamatan pasien terdiri dari
kejadian tidak diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian
Tidak Cedera (KTC), dan Kejadian Potensial Cedera (KPC). Penelitian
Chatrine (2008) dalam Rahayu (2016) di Denver Medical Center menyatakan
bahwa kegagalan komunikasi perawat dalam melakukan operan antar shift
30% disebabkan karena kegagalan komunikasi secara langsung seperti : 1)
komunikasi yang terlambat, 2) kegagalan komunikasi dengan semua anggota
tim, 3) isi komunikasi yang tidak jelas. Hal ini mengakibatkan tujuan
komunikasi yang diharapkan tidak tercapai sehingga menimbulkan ketidak
puasan perawat dalam melakukan operan.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan penulis selama berada di
UPTD. Puskesmas Cakru, sasaran keselamatan pasien yang belum optimal
diantaranya petugas belum optimal dalam melakukan komunikasi secara
efektif.
Komunikasi SBAR (Situation Background Assessment
Recommendation) merupakan metode komunikasi efektif terstruktur yang
digunakan oleh perawat dalam menyampaikan kondisi pasien kepada sesama
perawat dan tim medis lain (SNARS, 2017). Komunikasi efektif dengan
metode SBAR memberikan solusi kepada pihak rumah sakit maupun
puskesmas untuk menghindari kesalahan dalam komunikasi, seperti timbang
terima pasien, merujuk pasien, masalah kritis dan panggilan melalui telepon
(Simamora, 2018).
Komunikasi SBAR dapat membantu tenaga kesehatan untuk
melakukan komunikasi secara efektif dan terstruktur serta menghemat waktu
sehingga dapat meningkatkan keselamatan pasien. Pada penelitian yang
dilakukan Oxyandi (2020) di RS Muhammadiyah Palembang terdapat

14
pengaruh yang signifikan antara pelaksanaan timbang terima sebelum dan
setelah pelaksanaan komunikasi efektif SBAR.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan penulis selama berada di
UPTD. Puskesmas Cakru, sasaran keselamatan pasien yang belum optimal
diantaranya petugas belum optimal dalam melakukan komunikasi secara
efektif. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan salah satu perawat bahwa
selama ini tidak melakukan komunikasi dengan format SBAR, serta tidak
adanya lembar SBAR pada rekam medis pasien. Hal ini disebabkan oleh
kurangnya sosialisasi mengenai metode SBAR pada perawat di Puskesmas
Cakru. Sehingga akan sangat berdampak pada proses pelayanan keperawatan
yang memenuhi standart keselamatan pasien. Dari permasalahan tersebut,
menjadi dasar bagi penulis ingin mengambil judul “Pembuatan SOP Format
Situation Background Assesment Recommendation (SBAR) untuk
Meningkatkan Komunikasi Efektif pada Perawat di Puskesmas Cakru”.

1.2 Tujuan dan manfaat aktualisasi


1.2.1 Tujuan
a. Tujuan Umum
1) Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan UPTD Puskesmas Cakru
a. Tujuan Khusus
1) Terbuatnya SOP Komunikasi Efektif menggunakan format
Situation Background Assesment Recommendation (SBAR)
2) Meningkatkan komunikasi efektif antar tenaga kesehatan dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan.
3) Terpenuhinya indikator sasaran keselamatan pasien di Puskesmas
Cakru

1.2.2 Manfaat
Manfaat yang akan diperoleh dalam perancangan aktualisasi dan
habituasi ini yaitu:

a. Bagi Penulis

15
1) Membantu meningkatkan pemahaman akan nilai-nilai dasar
BerAKHLAK dalam melaksanakan pekerjaan
2) Dapat membantu memahami lebih baik terkait tugas pokok
dan fungsi sesuai jabatan
b. Bagi instansi
Membantu mewujudkan visi misi yaitu Sudah waktunya
membenahi Jember dengan berprinsip pada sinergi, kolaborasi dan
akselerasi dalam menyehatkan wilayah kerja Puskesmas Cakru
c. Bagi perawat
Meningkatkan pengetahuan perawat tentang standar keselamatan
pasien yaitu peningkatan komunikasi efektif.

1.3 Ruang Lingkup Aktualisasi


1.1 Kegiatan ini dilakukan di UPTD Puskesmas Cakru dengan melakukan
sosialisasi dan pengadaan lembar komunikasi SBAR. Kegiatan
aktualisasi ini meliputi:
1) Melakukan konsultasi dengan mentor dan coachterkait rencana
rancangan aktualisasi, implementasi dan evaluasi kegiatan
aktualisasi yang akan dilaksanakan;
2) Membentuk tim kerja kegiatan pembuatan SOP Komunikasi
Efektif SBAR
3) Menyusun SOP komunikasi efektif menggunakan format SBAR
bersama anggota tim kerja
4) Membuat draft SBAR atau lembar SBAR
5) Melaksanakan sosialisasi tentang metode komunikasi efektif
menggunakan fromat SBAR kepada perawat di Puskesmas
Cakru
6) Membuat laporan evaluasi kegiatan peningkatan komunikasi
efektif menggunakan format SBAR.

16
BAB II
GAMBARAN INSTITUSI / ORGANISASI

2.1 Deskripsi Organisasi


2.1.1 Profil Organisai

17
Gambar 2.1 Foto UPT Puskesmas Cakru

UPT Puskesmas Cakru adalah salah satu puskesmas yang terletak di wilayah
Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember. UPT Puskesmas Cakru beralamat di Jalan
Diponegoro No 3 Cakru Kecamatan Kencong Kabupaten Jember, JawaTimur, Kode
Pos 68167, Nomor Telp. (0336) 323337, email : pkmcakru2014@gmail.com.
UPT Puskesmas Cakru memiliki 3 desa. Desa yang masuk dalam wilayah
kerja UPT Puskesmas Cakru, yakni Desa Cakru, Desa Kraton, dan Desa Paseban.
Puskesmas Cakru terletak di Desa Cakru, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember.
Jarak UPT Puskesmas Cakru dari pusat pemerintahan kabupaten Jember ± 52 km
yang dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua dan empat. Sedangkan luas
wilayah kerja Puskesmas Cakru ± 31,276m2
UPT Puskesmas Cakru merupakan salah satu Puskesmas di wilayah
Kecamatan Kencong dengan batas wilayah :
Sebelah Utara: Desa Jombang
SebelahTimur: Desa Kencong
Sebelah Selatan : Lautan Teduh
Sebelah Barat : Kabupaten Lumajang
2.1.2 Luas Wilayah Kerja UPT Puskesmas Cakru
Tabel 2.1.Luas Wilayah Kerja per-Desa UPT Puskesmas Cakru

No Desa Luas Wilayah (km2) Presentase terhadap


luas kecamatan
1 Paseban 7,99 13,62
2 Cakru 10,66 18,18
3 Kraton 9,63 16,42
Sumber :Badan Pusat Statistik Kecamatan Kencong Kabupaten Jember, 2020
Berdasarkan tabel 2.1, luas wilayah kerja UPT Puskesmas Cakru 28,28 km 2. Desa
yang memiliki daerah adminsitratif terluas di wilayah kerja UPT Puskesmas Cakru
adalah Desa Cakru, sedangkan Desa di wilayah kerja UPT Puskesmas Cakru
dengan luas wilayah terkecil adalah Desa Paseban.

2.1.3 Demografi
Tabel 2.3 Demografi Penduduk Wilayah UPT Puskesmas Cakru

18
Per
Uraian Per Desa Tahun 2021
No Keterangan Puskesmas
Proyeksi
Tahun 2021 Cakru Kraton Paseban
PER PKM 28.519 11.031 9.993 7.495
JUMLAH
1 L 14.506 5.611 5.083 3.812
PENDUDUK
P 14.013 5.420 4.910 3.683
L 197 76 69 52
KELAHIRAN
2 P 191 74 67 50
HIDUP
TOTAL 388 150 136 102
BAYI/ L 202 78 71 53
SURVIVING P 204 79 71 54
3
INFANT (0-11
BLN) TOTAL 406 157 142 107
L 401 155 141 105
BAYI (0-12
4 P 409 158 143 108
BLN)
TOTAL 810 313 284 213
L 99 38 35 26
BAYI (6-11
4 P 98 38 34 26
BLN)
TOTAL 197 76 69 52
L 400 155 140 105
BADUTA (0-23
5 P 391 151 137 103
BLN)
TOTAL 791 306 277 208
L 606 235 212 159
BATITA (0-35 P 590 228 207 155
6
BLN)
TOTAL 1.196 463 419 314
L 1.026 397 359 270
BALITA (0-59
7 P 994 384 349 261
BLN)
TOTAL 2.020 781 708 531
ANAK L 813 314 285 214
8 BALITA (12-59 P 796 308 279 209
BLN) TOTAL 1.609 622 564 423
ANAK USIA L 391 141 143 107
PRA P 393 152 138 103
9
SEKOLAH (5-6
THN) TOTAL 801 310 281 210
ANAK USIA L 204 79 72 53
10 KELAS 1 SD (7 P 197 76 69 52
THN) TOTAL 401 155 141 105
ANAK USIA L 205 79 72 54
11 KELAS 2 SD (8 P 198 77 69 52
THN) TOTAL 403 156 141 106
ANAK USIA L 206 80 72 54
12 KELAS 3 SD (9 P 199 77 70 52
THN) TOTAL 405 157 142 106
13 ANAK USIA L 1.230 476 431 323

19
Per
Uraian Per Desa Tahun 2021
No Keterangan Puskesmas
Proyeksi
Tahun 2021 Cakru Kraton Paseban
P 1.205 466 422 317
SD (7-12 THN)
TOTAL 2.435 942 853 640
L 10.338 3.999 3.622 2.717
14 USIA 18+ THN P 10.867 4.203 3.808 2.856
TOTAL 21.205 8.202 7.430 5.573
USIA BELUM L 3.063 1.185 1.073 805
15 PRODUKTIF P 3.013 1.165 1.056 792
(<15 THN) TOTAL 6.076 2.350 2.129 1.597
USIA L 9.677 3.743 3.391 2.543
16 PRODUKTIF P 9.969 3.856 3.493 2.620
(15-64 THN) TOTAL 19.646 7.599 6.884 5.163
USIA TDK L 1.275 493 447 335
17 PRODUKTIF P 1.522 589 533 400
(65+ TAHUN) TOTAL 2.797 1.082 980 735
PRASENILIS/ L 2.839 1.098 995 746
PRA USIA P 2.934 1.135 1.028 771
18
LANJUT (45-59
THN) TOTAL 5.773 2.233 2.023 1.517
L 2.094 810 734 550
USILA (60+
19 P 2.355 911 825 619
THN)
TOTAL 4.449 1.721 1.559 1.169
L 723 280 253 190
USILA RISTI
20 P 924 357 324 243
(70+ THN)
TOTAL 1.647 637 577 433
21 WUS (15-39 THN) 5.168 1.999 1.811 1358
22 WUS (15-49 THN) 7.233 2.798 2.534 1.901
23 WANITA USIA (30-50 THN) 4.335 1.677 1.519 1.139
24 BUMIL 427 165 150 112
25 BULIN 408 158 143 107
26 BUFAS 408 158 143 107
27 PUS 4.848 1875 1699 1274
Sumber :Badan Pusat Statistik Kecamatan Kencong Kabupaten Jember, 2021
2.1.4 Peta Wilayah UPT Puskesmas Cakru

20
Gambar 2.2 Peta wilayah kerja UPT Puskesmas Cakru

2.2 Tugas Pokok Dan Fungsi Puskesmas


2.2.1 Tugas Pokok Puskesmas
Berdasarkan Permenkes No. 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
2.2.2 Fungsi Puskesmas
Berdasarkan Permenkes No. 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, puskesmas berfungsi sebagai :
a. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama di wilayah
kerjanya
b. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama di wilayah
kerjanya
2.3 Visi, Misi,Tujuan, Nilai-Nilai
2.3.1 Visi
Visi UPT Puskesmas Cakru adalah “Sudah Waktunya membenahi Jember
(Wes Wayae Mbenahi Jember ) dengan berprinsip pada sinergi, kolaborasi
dan akselerasi dalam menyehatkan wilayah kerja Puskesmas Cakru”.
2.3.2 Misi

21
Misi UPT Puskesmas Cakru sebagai berikut :

1. Mewujudkan, Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang


bermutu, merata dan terjangkau bagi masyarakat.
2. Meningkatkan kualitas Kesehatan keluarga dan Gizi Masyarakat
diwilayah kerja Puskesmas Cakru.
3. Meningkatkan akses dan pelayanan kesehatan untuk mewujudkan
Masyarakat Puskesmas Cakru yang sehat.

2.3.3 Tujuan dan Sasaran


Tujuan dan Sasaran Puskesmas Cakru
1) Tujuan
Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat Cakru yang mandiri dan
berkualitas.
2) Sasaran
a. Masyarakat umum dan khususnya masyarakat wilayah kerja
Puskesmas.
b. Ibu hamil, bayi, balita, anak prasekolah, Remaja dan Lansia
c. Tenaga kesehatan khususnya para pemegang Program dan kader
kesehatan..
2.3.4 Nilai-nilai
Tata nilai UPT Puskesmas Cakru adalah sebagai berikut :
C : Cekatan dalam melakukan tindakan
A : Akuntabel, segala kegiatan dapat dipertanggung jawabkan
K : komunikatif antar petugas dan terhadap masyarakat
R : Ramah dalam menghadapi pasien
U : Unggul dalam penyelenggaraan pelayanan

22
2.4 Sruktur Organisasi Unit Kerja

KEPALA PUSKESMAS
dr.Agus tina Yuniarti R

2 KEPALA SUB. BAGIAN TATA USAHA


Takril Budi Ratno A.Md.Kep

KEUANGAN TIM MANAJEMEN SIK KEPEGAW AIAN UMUM DAN RUMAH TANGGA
Chs iniatus Intan Wulandari
Hafid Iqbal A.Md.Kep Ovy Pus pitas ari, SKM Takril Budi Ratno A.Md.Kep
Sahara A.Md.Keb S.E

PENANGGUNG JAW AB UKM PENANGGUNG JAW AB PENANGGUNG JAW AB


ESSENSIAL DAN PENANGGUNG JAW AB UKM PENANGGUNG JAW AB UKP, KEFARMASIAN JARINGAN PELAYANAN BANGUNAN, PENANGGUNG JAW AB
## ##
KEPERAW ATAN KESEHATAN PENGEMBANGAN DAN LABORATORIUM PUSKESMAS DAN JEJARING PRASARANA DAN MUTU
MASYARAKAT PUSKESMAS PERALATAN
Nurul Hidayati, A.Md. KL drg. Qurrotul Aini Runi Im ania, S.Farm , Apt Ham idah A.Md.Keb Zulaihah, A.Md.Kep dr. Rika Nur Is tiana

KOORDINATOR Sarana
KOORDINATOR JARINGAN
KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR Puskesm as (Peralatan KOORDINATOR
PUSKESMAS medis dan nonm edis)
PROMOSI KESEHATAN UPAYA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN Ham idah A.Md.Keb Zulaihah, A.Md.Kep Mutu Adm en
Elza Nur Fitriyah, SKM Ana Wahyuni A.Md.Kep Aulia Dwita, A.Md.Gz Pustu Kraton Prasarana Puskesmas Takril Budi Ratno A.Md.Kep
## KESEHATAN LINGKUNGAN KESEHATAN JIW A PELAYANAN RAW AT INAP Zulaihah, A.Md.Kep Zulaihah, A.Md.Kep Mutu UKP
Nurul Hidayati, A.Md. KL Takril Budi Ratno A.Md.Kep Alvin Fitri, A.Md.Kep Pustu Paseban Chs iniatus Sahara A.Md.Keb
PELAYANAN KIA KESEHATAN GIGI MASYARAKAT PELAYANAN PERSALINAN Alvin Fitri, A.Md.Kep Mutu UKM
1 Chs iniatus Sahara A.Md.Keb drg. Qurrotul Aini Niki Windas ari, S.Tr.Keb Nurul Hidayati, A.Md. KL
PELAYANAN KB KESEHATAN TRADISIONAL KOMPLEMENTER PELAYANAN GAW AT DARURAT Tim Manajemen Risiko (K3)
Nurul Ham idah A.Md.Keb Ham idah, A.Md.Keb Yuyun Ernawati, S.Kep.Ns Yuyun Ernawati, S.Kep.Ns
PENYAKIT MENULAR KESEHATAN USILA PELAYANAN P2 MENULAR
## Hafid Iqbal Am d.Kep Ana Wahyuni A.Md.Kep Hafid Iqbal Am d.kep KOORDINATOR JEJARING
KEPERAW ATAN KESEHATAN KESEHATAN JAMA'AH HAJI PELAYANAN P2 TIDAK MENULAR Ham idah A.Md.Keb
MASYARAKAT Takril Budi Ratno A.Md.Kep Muntiyatul Choiro Safitri, A.Md.Kep PERAW AT PRAKTEK MANDIRI
Yuyun Ernawati, S.Kep.Ns PELAYANAN P2 IMUNISASI Ana Wahyuni A.Md.Kep
SURVEILANS DAN SENTINEL Dewi Santi Aji, A.Md.Keb BIDAN PRAKTEK MANDIRI
Ovy Pus pitas ari, SKM PELAYANAN GIZI Ham idah A.Md.Keb
Izzan Pradita, A.Md.Gz DOKTER GIGI MANDIRI
PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN drg. Qurrotul Aini
Nurul Hidayati, A.Md. KL
PELAYANAN LABORATORIUM
Lukm an Efendi, A.Md.AK
PUSKESMAS KELILING
Hafid Iqbal A.Md.Kep
PELAYANAN KEFARMASIAN
Ket : : Garis Tanggung Jawab Dio Rino, A.Md.Farm

23
2.5 Sumber Daya Manusia
Tabel 2.4 Data Ketenagaan UPT Puskesmas Cakru
Jumlah Tenaga kesehatan Total
No Jenis tenaga kesehatan Tenaga
PNS CPNS PTT/K/HL
Kesehatan
1 Dokter 1 1 0/0/0 2
2 Dokter Gigi 0 1 0/0/0 1
3 D3 Kebidanan 4 3 0/6/1 14
4 D4 Kebidanan 0 1 0/0/0 1
5 D3 Keperawatan 2 3 0/3/2 10
6 S1 Keperawatan (ners) 0 1 0/3/1 5
7 Nutrisionis D3 Gizi 0 2 0/0/0 2
8 TenagaAdministrasi 0 0 0/1/1 2
9 D3 AnalisKesehatan 0 1 0/0/0 1
10 Sanitarian/Kesling 0 1 0/0/0 1
11 SKM 0 2 0/0/0 2
12 Apoteker 0 1 0/0/0 1
13 AsistenApoteker /SMF 0 1 0/0/0 1
14 D3 RekamMedis 0 0 0/0/0 0
15 Petugas Kebersihan 0 0 0/0/3 3
16 Sopir Pusling 0 0 0/0/4 4
Total 50
Sumber : Data Kepegawaian UPT Puskesmas Cakru, 2022

2.6 UraianTugas Jabatan Peserta


2.6.1 Identitas
Nama : Zulaihah, Amd., Kep.

NIP : 199311272022032003

Pendidikan : Diploma III Keperawatan

Nama Jabatan : Perawat Terampil

Atasan Langsung : Kepala UPT Puskesmas Cakru

Bawahan Langsung : -

Kedudukan : Membantu pelaksanaan pelayanan kesehatan di


Puskesmas

Fungsi : Membantu pelaksanaan pelayanan kesehatan di

24
Puskesmas

Hasil Kerja : Pelayanan Kesehatan Kepada Pasien dan Masyarakat

2.6.2 Tugas Pokok

Uraian kegiatan tugas jabatan fungsional perawat kategori


keterampilan sesuai jenjang jabatan dari jenjang terendah sampai
dengan jenjang tertinggi terdiri atas perawat terampil, perawat
mahir, dan perawat penyelia. Uraian kegiatan Perawat Terampil,
meliputi:
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;
2. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
3. Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam
rangka melakukan upaya promotif;
4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/pelindung fisik pada
pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya
preventif;
5. Memberikan oksigenasi sederhana;
6. Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/
bencana/ kritikal;
7. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas
risiko penularan infeksi;
8. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area
medikal bedah;
9. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area anak;
10. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
maternitas;
11. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
komunitas;
12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area jiwa;

25
13. Melakukan tindakan terapi komplementer holistik;
14. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi;
15. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan
perawatan paliatif;
16. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
17. Melakukan perawatan luka; dan
18. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan.

26
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Identifikasi Isu, Penetapan Isu, dan Gagasan Pemecahan Isu


3.1.1 Identifikasi Isu

Berdasarkan orientasi yang telah dilakukan di Puskesmas Cakru,


terdapat beberapa hal yang perlu dioptimalkan dalam proses pelayanan
kesehatan terutama keperawatan. Secara umum persoalan tersebut dapat
diidentifikasi sebagai berikut :

Tabel 3. 1 Identifikasi Isu di UPTD. Puskesmas Cakru Kabupaten Jember

Kondisi yang
No. Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi saat
diharapkan
ini
1. Rasio Peserta UPT Rasio Peserta Rasio Peserta
PROLANIS D. PROLANIS PROLANIS
Terkendali Puskesmas Terkendali Terkendali (PPT)
(PPT) belum Cakru (PPT) saat ini adalah ≥5%
memenuhi (Hasil PKP masih 1,2%
target sasaran Tahun
2021)
2. Rumah Tangga yang UPT Rumah Rumah Tangga
memenuhi 10 D. Tangga yang yang melakukan
indiktaor Perilaku Puskesmas melakukan PHBS adalah 63%
Hidup Bersih dan PHBS saat ini
Cakru 34%
Sehat (PHBS) di Pkm (Hasil PKP
Cakru masih rendah Tahun
2021)
3. Cakupan Imunisasi UPT Cakupan Cakupan Imunisasi
Dasar Lengkap di D. Imunisasi dasar lengkap
Puskesmas Cakru Puskesmas Dasar mencapai 93%
masih belum Cakru lengkap saat
memenuhi target (Hasil PKP ini masih
sasaran Tahun 77%
2021)
4. Kepala Keluarga yang UPT KK yang KK yang akses
akses thd jamban D. akses jamban jamban sehat
sehat di wilayah kerja Puskesmas sehat saat ini sebanyak 93%

27
Puskesmas Cakru Cakru sebanyak
masih kurang (Hasil PKP 51,3%
Tahun
2021)
5. Belum optimalnya UPT Kurang Komunikasi Efektif
komunikasi efektif D. optimalnya perawat meningkat
perawat menggunakan Puskesmas beberapa dengan
format SBAR di Cakru sasaran menggunakan
Puskesmas Cakru format SBAR
(Hasil PKP program
Tahun patient safety
2021) diantaranya
Belum
adanya
lembar
komunikasi
efektif
SBAR

3.1.2 Penetapan Kualitas Isu Menggunakan Metode AKPL

Dari beberapa isu diatas, langkah selanjutnya adalah mempertimbangkan isu mana yang
akan menjadi prioritas utama yang dapat dicari solusi berdasarkan peran dan wewenang
jabatan di instansi. Selanjutnya menganalisis isu tersebut menggunakan metode A
(Aktual), K (Kekhalayakan), P (Problematik), L (Kelayakan) untuk mengetahui isu mana
yang dominan.
Tabel 3. 2 Seleksi Isu Menggunakan Metode AKPL

No Isu P L T Prioritas
ot
al
1. Rasio Peserta PROLANIS 3 3 14 III
Terkendali (PPT) belum
memenuhi target
sasaran

2. Rumah Tangga yang memenuhi 4 4 16IIIIIIIIII


10 indiktaor Perilaku Hidup I II I
Bersih dan Sehat (PHBS) di
Pkm Cakru masih rendah

3. Cakupan Imunisasi Dasar 4 4 13 IV


Lengkap di Puskesmas Cakru
masih belum memenuhi target
sasaran

28
4. Kepala Keluarga yang akses thd 3 3 12 V
jamban sehat di wilayah kerja
Puskesmas Cakru masih
kurang

Belum optimalnya komunikasi 5 4 5 4 18 I


5. efektif perawat menggunakan
format SBAR di Puskesmas
Cakru

Aktual :
1: Pernah benar-benar terjadi
2: Benar-benar sering terjadi
3: Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4: Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran
5: Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
Kekhalayakan
1: Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2: Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3: Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4: Menyangkut hajat hidup orang banyak
5: sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
Problematik
1: Masalah sederhana
2: Masalah kurang kompleks
3: Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4: Masalah kompleks
5: Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
Kelayakan
1: Masuk akal
2: Realistis
3: Cukup masuk akal dan realistis
4: Masuk akal dan realistis
5: Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya

29
Berdasarkan penetapan isu dengan menggunakan teknik AKPL, dapat
dikerucutkan menjadi tiga isu yang kemudian akan dipertimbangkan kembali untuk
dijadikan isu prioritas. Kemudian tiga isu tersebut kembali diidentifikasi dengan
menggunakan teknik U (Urgency), S (Seriousness), dan G (Growth). Metode USG
merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan
menggunakan skala Likert 1-5. Adapun penjabaran USG adalah sebagai berikut :
1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang
tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan
masalah yang menyebabkan isu tersebut
2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dengan akibat yang timbul dengan
akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan
isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain jika masalah
tersebut tidak dipecahkan.
3. Growth
Seberapa kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan
kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin memburuk jika dibiarkan.

Tabel 3. 2 Seleksi Isu Menggunakan Metode USG

No. Isu U S G Total Prioritas

1. Belum optimalnya komunikasi 5 5 5 15 I


efektif perawat menggunakan format
SBAR di Puskesmas Cakru

2. Rumah Tangga yang 5 4 3 12


memenuhi 10 indiktaor
III
Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) di Pkm
Cakru masih rendah

3. Rasio Peserta PROLANIS 5 4 4 13 II


Terkendali (PPT) belum
memenuhi target sasaran
Adapun kriteria penetapan indikator USG, yaitu:

30
Urgency :
1 : Tidak penting
2 : Kurang penting
3 : Cukup penting
4. : Penting
5. : Sangat penting
Seriousness :
1 : Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 : Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 : Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4. : Akibat yang ditimbulkan serius
5. : Akibat yang ditimbulkan sangat serius
Growth :
1 : Tidak berkembang
2 : Kurang berkembang
3 : Cukup berkembang
4. : Berkembang
5 : Sangat berkembang
Berdasarkan pendekatan analisis teknik AKPL dan USG tersebut, maka
kesimpulan yang diperoleh mengarah pada isu : “Belum Optimalnya
Komunikasi efektif Perawat menggunakan format SBAR di Puskesmas
Cakru”.

3.1.3 Gagasan Pemecahan Isu

Dari hasil analisis penetapan isu dengan metode APKL, maka isu terpilih
adalah “belum optimalnya komunikasi efektif perawat menggunakan format
Situation Background Assessment Recommendation (SBAR) di UPTD
Puskesmas Kecamatan Cakru”. Oleh karena itu, muncul gagasan pemecahan isu
yaitu “Pembuatan SOP Situation Background Assessment Recommendation
(SBAR) untuk Meningkatkan Komunikasi Efektif pada Perawat di
Puskesmas Cakru”.

3.1.4 Dampak Jika Isu tidak Dipecahkan

31
1) Membahayakan keselamatan pasien dalam melakukan pelayanan
kesehatan
2) Meningkatnya resiko kesalahan dalam pemberian pelayanan
3) Pemulihan pasien menjadi terhambat
4) Komunikasi antar perawat dan tenaga kesehatan lainnya menjadi
terhambat
5) Merosotnya tingkat kepuasan masyarakat setempat terhadap mutu
pelayanan publik di bidang Kesehatan
6) Tidak tercapainya visi dan misi puskesmas dalam upaya meingkatkan
derajat kesehatan masyarakat
3.2 Kegiatan dan Tahapan Kegiatan
Adapun kegiatan dan tahapan kegiatan dalam pelaksanaan rancangan yang
akan dilakukan dalam pemecahan Isu yaitu;
1) Melakukan konsultasi dengan mentor dan coachterkait rencana rancangan
aktualisasi, implementasi dan evaluasi kegiatan aktualisasi yang akan
dilaksanakan;
2) Membentuk tim kerja kegiatan pembuatan SOP Komunikasi Efektif
SBAR
3) Menyusun SOP komunikasi efektif menggunakan format SBAR bersama
anggota tim kerja
4) Membuat draft SBAR atau lembar SBAR bersama tim
5) Melaksanakan sosialisasi tentang metode komunikasi efekti menggunakan
SBAR kepada perawat di Puskesmas Cakru
6) Membuat laporan evaluasi kegiatan peningkatan komunikasi efektif
perawat di Puskesmas Cakru

32
3.3 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi
Adapun kegiatan dan tahapan kegiatan dalam pelaksanaan yang akan dilakukan dalam pemecahan isu yaitu :
Tabel 3. 4 Matrik Rencana Kegiatan Aktualisasi
Kontribusi
Keterkaitan Penguatan
terhadap
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Nilai
Visi-Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan 1) Menghubungi 1) Dokumen Akuntabel: Kegiatan ini Kegiatan ini
konsultasi dengan mentor dan coach persetujuan Dalam memberikan memberikan
mentor dan coach untuk kontrak mentor dan melakukan kontribusi kontribusi
terkait rencana waktu konsultasi. konsultasi terhadap Visi terhadap
coach.
rancangan 2) Melakukan menerapkan Puskesmas penguatan tata
aktualisasi, 2) Foto Cakru yaitu nilai puskesmas
konsultasi dengan nilai- nilai
implementasi dan mentor dan coach dokumentasi kejujuran. Sudah yaitu Cekatan
evaluasi kegiatan terkait rencana kegiatan. Waktunya dalam
aktualisasi yang rancangan Harmonis: Membenahi melakukan
akan aktualisasi, Kegiatan Jember (Wes tindakan,
dilaksanakan; implementasi dan konsultasi Wayae Akuntabel
evaluasi kegiatan bertujuan Mbenahi (segala kegiatan
aktualisasi yang untuk menjaga Jember) dapat
akan dilaksanakan. hubungan dengan dipertanggungja
3) Mencatat kritik dan yang harmonis berprinsip wabkan), dan
saran dari mentor dengan mentor pada sinergi, Komunikatif
dan coach. dan coach, kolaborasi antar petugas.

33
4) Menyempurnakan yang dan akselerasi
rancangan dilakukan dalam
aktualisasi dengan sikap menyehatkan
berdasarkan kritik yang sopan wilayah kerja
dan saran dari santun, dan Puskesmas
mentor dan coach. ramah. Cakru.
5) Meminta
persetujuan mentor Loyal:
dan coach dengan Kegiatan
dokumen tertulis. konsultasi
dengan
mentor dan
coach
merupakan
bentuk
pengaplikasia
n tanggung
jawab
terhadap tugas
yang
diberikan.

Kolaboratif:
Kegiatan
konsultasi
dengan mentor
merupakan salah
satu bentuk

34
kolaborasi atau
kerjasama untuk
menghasilkan
rancangan
aktualisasi yang
baik.
2 1) Membuat 1) Tersediany Akuntabel: Kegiatan ini Kegiatan ini
Membentuk tim pernyataan a surat Kegiatan memberikan memberikan
kerja kegiatan kesediaan pernyataan koordinasi kontribusi kontribusi
pembuatan SOP menjadi kesediaan dengan terhadap terhadap
anggota tim anggota berbagai pihak misi penguatan tata
bertujuan
2) Membuat SK tim puskesmas nilai puskesmas
untuk
tim 2) Terbuatnya
membagi tugas
yaitu yaitu Cekatan
3) Menyerahkan SK tim sesuai mewujudkan dalam
SK kepada tiap kerja kompetensi , memelihara melakukan
anggota pembuatua bidang masing- dan tindakan,
n SOP masing. meningkatka Akuntabel
SBAR n pelayanan (segala
3) Terdistribu Harmonis: kesehatan kegiatan dapat
sinya SK Kegiatan yang dipertanggungj
kepada koordinasi bermutu, a wabkan),
anggota. dengan merata dan Komunikatif
berbagai pihak
4) Dokumenta terjangkau antar petugas
dapat menjaga
si foto bagi dan Unggul
keharmonisan
kegiatan antara petugas masyarakat. dalam
kesehatan penyelenggaraa
dengan pihak n pelayanan.
terkait.

35
Loyal:
Kegiatan
koordinasi
dengan
berbagai pihak
terkait
merupakan
bentuk
tanggung
jawab
terhadap tugas
yang diberikan
3 Menyusun SOP 1) Mengumpulkan 1) Terbuatnya Berorientasi Kegiatan ini Kegiatan ini
komunikasi informasi Format Pelayanan: memberikan memberikan
efektif terkait SOP SOP SBAR Kegiatan kontribusi kontribusi
menggunakan koordinasi terhadap terhadap
SBAR dan 2) Dokumenta
format SBAR dengan misi penguatan tata
bersama anggota pedoman si foto puskesmas nilai puskesmas
berbagai pihak
tim kerja Standar kegiatan yaitu yaitu Cekatan
terkait
Keselamatan 3) Draft SOP bertujuan mewujudkan dalam
Pasien SBAR telah untuk , memelihara melakukan
2) Menulis SOP disetujui dan tindakan,
Memaksimalk
3) Melaporkan meningkatka Akuntabel
an kegiatan
n pelayanan (segala
draft SOP dan pelayanan
kesehatan kegiatan dapat
meminta kesehatan
yang dipertanggungj
persetujuan bermutu, a wabkan),
4) Mencetak draft Kompeten: merata dan Komunikatif
SOP dan Kegiatan terjangkau antar petugas

36
meminta koordinasi bagi dan Unggul
legalisasi / dengan masyarakat. dalam
tanda tangan berbagai pihak penyelenggaraa
bertujuan n pelayanan.
pimpinan.
untuk
membagi tugas
sesuai
kompetensi
bidang masing-
masing.

Kolaboratif:
Kegiatan
pembuatan
SOP ini
merupakan
suatu bentuk
kerja sama tim
untuk
menghasilkan
suatu
perencanaan
yang baik.

4 Membuat lembar 1) Menyiapkan bahan 1) Tersedianya Berorientasi Kegiatan ini Kegiatan ini
komunikasi dan mendesain lembar SBAR Pelayanan: memberikan memberikan
lembar SBAR 2) Lembar SBAR

37
SBAR 2) melaporkan hasil disetujui Kegiatan kontribusi kontribusi
desain SBAR kepada 3) Tercetaknya koordinasi terhadap terhadap
pimpinan lembar SBAR dengan misi penguatan tata
3) Mencetak lembar berbagai pihak puskesmas nilai puskesmas
SBAR dan meminta terkait
legalisasi/ tandan
yaitu yaitu Cekatan
bertujuan
tangan pimpinan mewujudkan dalam
untuk
Memaksimalk , memelihara melakukan
an kegiatan dan tindakan,
pelayanan meningkatka Akuntabel
kesehatan n pelayanan (segala
kesehatan kegiatan dapat
Kompeten: yang dipertanggungj
Kegiatan bermutu, a wabkan),
koordinasi merata dan Komunikatif
dengan terjangkau antar petugas
berbagai pihak bagi dan Unggul
bertujuan masyarakat. dalam
untuk
penyelenggaraa
membagi tugas
sesuai n pelayanan.
kompetensi
bidang masing-
masing.

Kolaboratif:
Kegiatan
pembuatan
SOP ini
merupakan

38
suatu bentuk
kerja sama tim
untuk
menghasilkan
suatu
perencanaan
yang baik.

5 Melaksanaka 1) Membuat undangan 1) Terlaksananya Kompeten: Kegiatan ini Kegiatan ini


n sosialisasi kegiatan sosialisasi sosialisasi Kegiatan memberikan memberikan
tentang SOP SBAR dan komunikasi efektif sosialisasi SOP kontribusi kontribusi
metode perawat SBAR bertujuan terhadap terhadap
dibagikan kepada
menggunakan untuk
komunikasi perawat Puskesmas misi penguatan tata
format SBAR menigkatkan
efektif Cakru 2) Dokuemntasi foto puskesmas nilai puskesmas
pengetahuan
menggunaka 2) Membuat daftar dan kegiatan yaitu yaitu Cekatan
perawat tentang
n format 3) Banner komitmen komunikasi mewujudkan dalam
hadir kegiatan
SBAR pada bersama telah efektif , memelihara melakukan
sosialisasi SOP SBAR
perawat di ditandaa tangani dan tindakan,
Puskesmas dan membuat
meningkatka Akuntabel
Cakru pernyataan
Loyal: n pelayanan (segala
komitmen bersama Kegiatan kesehatan kegiatan dapat
3) Menyiapkan sosialisasi SOP yang dipertanggungj
fasilitas SBAR bermutu, a wabkan),
kebutuhan merupakan merata dan Komunikatif
kegiatan bentuk
terjangkau antar petugas
sosialisasi tanggung jwab
terhadap tugas
bagi dan Unggul
4) Mengarahkan kepada masyarakat. dalam
yang diberikan

39
perawat yang hadir penyelenggaraa
untuk mengisi daftar Adaptif: n pelayanan.
hadir sosialisasi SOP Kegiatan
SBAR sosialisasi SBAR
5) Melaksakan membuat
sosialisasi dan petugas
menganjurkan
kesehatan
update tentang
perawat yang hadir
perkembangan
untuk mengisi daftar
ilmu.
hadir
6) Melaksanakan
penandatanganan
komitmen bersama
tentang penggunaan
fromat SBAR

6 Membuat laporan 1) Membuat form terwujudnya laporan Kompeten: Kegiatan ini Kegiatan ini
evaluasi kegiatan evaluasi kegiatan aktualisasi yang Kegiatan memberikan memberikan
komunikasi 2) Melakukan evaluasi telah disetujui oleh sosialisasi SOP kontribusi kontribusi
efektif pelaksanan kegiatan mentor, dan sebagai SBAR bertujuan terhadap terhadap
3) Membuat laporan untuk
menggunakan pertanggung misi penguatan tata
evaluasi kegiatan menigkatkan
format SBAR jawaban atas puskesmas nilai puskesmas
pengetahuan
kegiatan yang yaitu yaitu Cekatan
perawat tentang
dilakukan. mewujudkan dalam
komunikasi
efektif , memelihara melakukan
dan tindakan,
Akuntabel : meningkatka Akuntabel

40
Dengan adanya n pelayanan (segala
laporan kesehatan kegiatan dapat
evaluasi yang dipertanggungj
kegiatan maka bermutu, a wabkan),
hal ini sebagai merata dan Komunikatif
bentuk terjangkau antar petugas
pertanggung bagi dan Unggul
jawaban masyarakat. dalam
penyelenggaraa
n pelayanan.

41
3.4 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi
WAKTU PELAKSANAAN
No. KEGIATAN MEI JUNI JULI
1 2 3 4 1 2 3 4 1
1. Melakukan konsultasi dengan Mentor dan Coach terkait rencana
rancangan aktualisasi,
implementasi dan evaluasi kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan;
2. Membentuk tim kerja kegiatan pembuatan SOP Komunikasi Efektif SBAR
3. Menyusun SOP komunikasi efektif menggunakan format SBAR bersama
anggota tim kerja
4. Membuat draft SBAR atau lembar SBAR bersama tim
5. Melaksanakan sosialisasi komunikasi efektif menggunakan format SBAR
kepada perawat di Puskesams Cakru
6. Membuat laporan evaluasi kegiatan komunikasi efektif menggunakan
format SBAR

42
BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI

4.1 Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi


Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dilaksanakan di Puskesmas Cakru
Kecamatan Kencong. Pelaksanaan kegiatan ini telah disusun sebelumnya dalam
matriks kegiatan rencana aktualisasi. Pada kegiatan aktualisasi terdapat enam
kegiatan yang direncanakan. Adapun deskripsi dari masing-masing kegiatan
tersebut adalah sebagai berikut :

KEGIATAN 1

Tabel 4.1 Kegiatan Aktualisasi 1


Kegiatan 1 Melakukan konsultasi dengan mentor terkait rencana
rancangan aktualisasi, implementasi dan evaluasi
kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan;
Waktu Pelaksanaan a. 6-11 Juni 2022 Konsultasi dengan mentor

Tempat Pelaksanaan a. Puskesmas Cakru


Tahapan Kegiatan 1) Menghubungi mentor dan coach untuk
kontrak waktu konsultasi.
2) Melakukan konsultasi dengan mentor dan
coach terkait rencana rancangan aktualisasi,
implementasi dan evaluasi kegiatan
aktualisasi yang akan dilaksanakan.
3) Mencatat kritik dan saran dari mentor dan
coach.
4) Menyempurnakan rancangan aktualisasi
berdasarkan kritik dan saran dari mentor dan
coach.

Lampiran a. Dokumentasi konsultasi dengan mentor

43
Gambar 4.1 peserta konsultasi dengan mentor di
Puskesmas

b. Dokumentasi konsultasi dengan Coach

Gambar 4.2 Peserta berkonsultasi dengan Coach terkait


issue dan solusi

c. Lembar Konsultasi

44
Gambar 4.3 Lembar Konsultasi dengan mentor

Deskripsi Kegiatan
Kegiatan pertama yang dilakukan dalam pelaksanaan aktualisasi
yaitu melakukan konsultasi dengan mentor, yang juga menjabat
sebagai Kepala Puskesmas terkait teknis pelaksanaan aktualisasi.
Adapun langkah yang dilakukan dalam tahapan ini yaitu
memaparkan teknis kegiatan aktualisasi, menerima saran dan
masukan yang diberikan oleh mentor.
Pelaksanaan konsultasi dengan mentor bertujuan untuk
mendapatkan persetujuan aktualisasi yang akan dilakukan serta
mendapatkan koreksi dan saran sebagai bahan perbaikan terhadap
kegiatan aktualisasi agar terlaksana dengan maksimal dan
memberikan manfaat. Konsultasi ini dilakukan saat awal melakukan
rancangan aktualisasi dan selama masa habituasi.
Narasi Kegiatan Core-Values Ber-Akhlak
a. Akuntabel: Dalam melakukan konsultasi menerapkan nilai- nilai
kejujuran.
b. Harmonis: Kegiatan konsultasi bertujuan untuk menjaga hubungan
yang harmonis dengan mentor dan coach, yang dilakukan dengan
sikap yang sopan santun, dan ramah.
c. Loyal: Kegiatan konsultasi dengan mentor dan coach merupakan
bentuk pengaplikasian tanggung jawab terhadap tugas yang
diberikan.
d. Kolaboratif: Kegiatan konsultasi dengan mentor merupakan salah
satu bentuk kolaborasi atau kerjasama untuk menghasilkan rancangan
aktualisasi yang baik.
Kontribusi Terhadap Visi- Misi Organisasi
Kegiatan ini memberikan kontribusi terhadap Visi Puskesmas Cakru yaitu
Sudah Waktunya Membenahi Jember (Wes Wayae Mbenahi Jember)
dengan berprinsip pada sinergi, kolaborasi dan akselerasi dalam

45
menyehatkan wilayah kerja Puskesmas Cakru.
Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan ini memberikan kontribusi terhadap penguatan tata nilai
puskesmas yaitu Cekatan dalam melakukan tindakan, Akuntabel
(segala kegiatan dapat dipertanggungja wabkan), dan Komunikatif
antar petugas.
Hasil Capaian Aktualisasi
Hasil dari kegiatan pertama ini adalah didapatkannya persetujuan mentor
coach terkait revisi pasca seminar proposal. Saran dan masukan untuk
kegiatan aktualisasi dari mentor dengan bukti lembar konsultasi. Serta
surat persetujuan pelaksanaan aktualisasi dari mentor.
Hambatan dalam Pencapaian Aktualisasi
Hambatan atau kendala yang didapatkan dalam kegiatan konsultasi
dengan mentor adalah menyesuaikan waktu antara penulis dan mentor
dikarenakan kesibukan mentor yang juga menjabat sebagai Kepala
Puskesmasa, sehingga perlu diluangkan waktu agar kegiatan
konsultasi bisa berjalan.
Analisis Dampak
a. Dampak Positif
Kegiatan konsultasi dengan mentor dan coach melatih saya untuk
bertindak penuh tanggung jawab, disiplin, sopan, cermat dan kerja
keras pada setiap tahapan kegiatan
b. Dampak Negatif
Jika rancangan aktualisasi tidak dilakukan dengan baik, maka
mentor dan coach tidak akan mudah percaya kepada penulis dan
surat izin tidak akan ditanda tangani sehingga pelaksanaan
aktualisasi tidak dapat dilaksanakan.

KEGIATAN 2

Tabel 4.2 Kegiatan Aktualisasi 2


Judul Kegiatan Membentuk tim kerja pelaksana kegiatan sosialisasi SBAR

46
Waktu 13-14 Juni 2022
Pelaksanaan
Tempat Puskesmas Cakru
Pelaksanaan
Tahapan 1) Membuat pernyataan kesediaan menjadi anggota tim
Kegiatan 2) Membuat SK tim
3) Menyerahkan SK tim
Lampiran a. Lembar surat pernyataan kesediaan menjadi anggota tim

b. Foto saat musyawarah pembentukan tim kerja

c. Lembar dokumen SK

d. Dokumentasi foto kegiatan penyerahan SK

47
Deskripsi Kegiatan
Dalam kegiatan membentuk tim kerja pembuatan SOP SBAR dan sosialisai SOP SBAR
terlebih dahulu penulis menanyakan kesediaan calon anggota tim, setelah mendapatkan
kesediaan dari anggota, penulis memberikan lembar pernyataan kesediaan menjadi
anggota untuk ditanda tangani oleh anggota tim. Kemudian penulis membuat SK tim
kerja yang kemudian diserahkan secara langsung kepada anggota tim.

Narasi Kegiatan Core-Values Ber-Akhlak


a. Akuntabel:
Kegiatan koordinasi dengan berbagai pihak bertujuan untuk membagi tugas
sesuai kompetensi bidang masing- masing.
b. Harmonis:
Kegiatan koordinasi dengan berbagai pihak dapat menjaga keharmonisan
antara petugas kesehatan dengan pihak terkait.
c. Loyal:
Kegiatan koordinasi dengan berbagai pihak terkait merupakan bentuk
tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan
Kontribusi Terhadap Visi- Misi Organisasi
Kegiatan ini memberikan kontribusi terhadap Visi Puskesmas Cakru yaitu
Sudah Waktunya Membenahi Jember (Wes Wayae Mbenahi Jember) dengan
berprinsip pada sinergi, kolaborasi dan akselerasi dalam menyehatkan wilayah

48
kerja Puskesmas Cakru.
Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan ini memberikan kontribusi terhadap penguatan tata nilai puskesmas
yaitu Cekatan dalam melakukan tindakan, Akuntabel (segala kegiatan
dapat dipertanggungja wabkan), dan Komunikatif antar petugas.
Hasil Capaian Aktualisasi
Hasil dari kegiatan kedua ini adalah terbuatnya tim kerja pembuatan SOP SBAR
dan SK sudah diserahkan kepada tiap anggota.
Hambatan
Hambatan dalam kegiatan ini adalah terdapat anggota yang tidak bersedia
menjadi anggota tim karena sibuk dalam pelayanan vaksinasi Covid-19.
Kemudian pada saat penyerahan SK terdapat SK yang tidak dapat diserahkan
secara langsung karena anggota tim tidak masuk kerja dikarenakan sedang sakit.
Analisis Dampak
a. Dampak Positif
Kegaiatan pembentukan tim kerja pembuatan dan sosialisasi SOP
SBAR ini melatih saya untuk mampu bekerja sama dalam tim, serta
bertindak penuh tanggung jawab, disiplin, sopan, cermat, dan kerja
keras. Pembentukan tim ini juga dapat mendukung kegiatan
sosialisasi SOP SBAR sehingga pada setiap tahapan pelaksanaannya
dapat terlaksana sesuai rencana.
b. Dampak Negatif
Jika tim pelaksana sosialisasi ini tidak dibentuk, maka pelaksanaan
pembuatan dan sosialisasi SOP SBAR tidak akan terarah dan tidak
kondusif sehingga dikhawatirkan akan menyebabkan tidak optimalnya
proses pembuatan dan sosialisasi SOP SBAR sehingga kegiatan
aktualisasi tidak berjalan dengan lancar.
Manfaat
Kegiatan ini bermanfaat untuk meningkatkan kerja sama antar karyawan
Puskesmas Cakru sehingga terwujud peningkatan mutu organisasi.

49
KEGIATAN 3

Tabel 4.3 Kegiatan 3


Judul Kegiatan Menyusun SOP komunikasi efektif menggunakan
format SBAR bersama anggota tim kerja
Waktu 15-16 Juni 2022
Pelaksanaan
Tempat Puskesmas Cakru
Pelaksanaan
Tahapan 1) Mengumpulkan informasi terkait SOP
Kegiatan SBAR dan pedoman Standar Keselamatan
Pasien
2) Menulis SOP
3) Melaporkan draft SOP dan meminta
persetujuan
4) Mencetak draft SOP dan meminta
legalisasi / tanda tangan pimpinan.

Lampiran a. Dokumentasi foto kegiatan konsultasi dengan


mentor

b. Dokumentasi pembuatan SOP

c. Dokumen SOP

50
Deskripsi Kegiatan
Sebelum menyusun SOP, penulis berkonsultasi terlebih dahulu kepada
mentor terkait penyusunan SOP komunikasi efektif SBAR, setelah
mendapat persetujuan selanjutnya penulis menyusun draft SOP bekerja
sama dengan bagian administrasi puskesmas / sistem informasi kesehatan
beserta anggota yang lain. Setelah itu desain / draft SOP yang telah
disusun dilaporkan kembali kepada pimpinan untuk meminta saran.
Kemudian draft SOP yang telah disetujui selanjutnya dicetak dan
dilegalisasi oleh mentor yang menjabat juga sebagai Kepala Puskesmas.
Narasi Kegiatan Core- Values Berakhlak
a. Berorientasi Pelayanan: Kegiatan koordinasi dengan
berbagai pihak terkait bertujuan untuk Memaksimalkan
kegiatan pelayanan kesehatan
b. Kompeten:
Kegiatan koordinasi dengan berbagai pihak bertujuan untuk
membagi tugas sesuai kompetensi bidang masing- masing.
c. Kolaboratif:
Kegiatan pembuatan SOP ini merupakan suatu bentuk kerja
sama tim untuk menghasilkan suatu perencanaan yang baik.
Kontribusi Terhadap Visi- Misi Organisasi

51
Kegiatan ini memberikan kontribusi terhadap Visi Puskesmas Cakru
yaitu Sudah Waktunya Membenahi Jember (Wes Wayae Mbenahi
Jember) dengan berprinsip pada sinergi, kolaborasi dan akselerasi dalam
menyehatkan wilayah kerja Puskesmas Cakru.
Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan ini memberikan kontribusi terhadap penguatan tata nilai
puskesmas yaitu Cekatan dalam melakukan tindakan, Akuntabel
(segala kegiatan dapat dipertanggungja wabkan), dan Komunikatif
antar petugas.
Hasil Capaian Aktualisasi
Hasil dari kegiatan ketiga adalah tersedianya SOP komunikasi efektif
menggunakan format SBAR sebagai sarana komunikasi antar tenaga
kesehatan dalam melaporkan kondisi pasien dengan teknik SBAR
Hambatan
Pada kegiatan ini penulis tidak menemukan hambatan karena tim kerja
bekerja sama dengan baik dalam proses penyusunan SOP SBAR.
Analisis dampak
a. Dampak Positif
Dampak positif dari pembuatan SOP ini adalah terwujudnya panduan
komunikasi efektif yang terstruktur sehingga dapat meningkatkan
kinerja dan meningkatkan keselamatan pasien terutama sasaran
keselamatan yaitu komunikasi yang efektif.
b. Dampak Negatif
Jika tidak ada SOP, maka tidak akan ada panduan yang jelas dalam
melakukan komunikasi efektif menggunakan format SBAR.
Manfaat
Pada kegiatan ini bermanfaat untuk melatih penulis dalam bekerja sama
dalam tim guna membangun kekompakan antar karyawan dalam
membenahi mutu organisasi.

KEGIATAN 4

52
Tabel 4.4 Kegiatan Aktualisasi 4
Judul Kegiatan Membuat draft SBAR atau lembar SBAR bersama tim
Waktu 17-18 Juni 2022
Pelaksanaan
Tempat Puskesmas Cakru
Pelaksanaan
Tahapan 1) Menyiapkan bahan dan mendesain lembar SBAR
Kegiatan 2) melaporkan hasil desain SBAR kepada pimpinan
3) Mencetak lembar SBAR dan meminta legalisasi/
tandan tangan pimpinan
Lampiran a. Dokumentasi foto kegiatan
Gambar konsultasi dengan mentor
Gambar lembar konsultasi
b. Dokumen lembar SBAR
Gambar lembar SBAR
Deskripsi Kegiatan
Sebelum membuat desain lembar SBAR, penulis mencari referensi
melalui internet terlebih dahulu. Setelah mendapatkan referensi penulis
membuat desain lembar SBAR secara teliti dan cermat. Selanjutnya
penulis melaporkan hasil desain lembar SBAR yang telah dibuat kepada
pimpinan untuk diberi saran/masukan. Setelah disetujui maka format
SBAR yang telah dibuat dicetak dan diperbanyak kemudian di
distribusikan kepada unit terkait.
Narasi Kegiatan Core- Values Berakhlak
a. Berorientasi Pelayanan: Kegiatan koordinasi dengan berbagai
pihak terkait bertujuan untuk Memaksimalkan kegiatan
pelayanan kesehatan
b. Kompeten:
Kegiatan koordinasi dengan berbagai pihak bertujuan untuk
membagi tugas sesuai kompetensi bidang masing- masing.

53
c. Kolaboratif:
Kegiatan pembuatan SOP ini merupakan suatu bentuk kerja
sama tim untuk menghasilkan suatu perencanaan yang baik.
Kontribusi terhadap visi dan Misi Organisasi
Kegiatan ini memberikan kontribusi terhadap Visi Puskesmas Cakru
yaitu Sudah Waktunya Membenahi Jember (Wes Wayae Mbenahi
Jember) dengan berprinsip pada sinergi, kolaborasi dan akselerasi dalam
menyehatkan wilayah kerja Puskesmas Cakru.
Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan ini memberikan kontribusi terhadap penguatan tata nilai
puskesmas yaitu Cekatan dalam melakukan tindakan, Akuntabel
(segala kegiatan dapat dipertanggungja wabkan), dan Komunikatif
antar petugas.
Hasil Capaian Aktualisasi
Pembuatan lembar SBAR telah berjalan dengan baik dan lembar SBAR
sudah dilegalisasi oleh pimpinan.
Hambatan
Pada kegiatan ini secara umum tidak terjadi hambatan karena pimpinan
menyetujui desain SBAR dan melegalisasi lembar SBAR.
Analisis Dampak
a. Dampak Positif
Dampak positif dari pembuatan lembar SBAR adalah
memudahkan perawat dalam mengkomunikasikan pasien dan
pengelolaannya, terutama komunikasi verbal baik langsung
maupun melalui sambungan telepon. Sistem komunikasi yang
terstruktur ini dapat meningkatkan kinerja dan meningkatkan
keselamatan pasien terutama sasaran mengenai komunikasi yang
efektif.
b. Dampak Negatif
Jika lembar komunikasi SBAR tidak tersedia, maka komunikasi
efektif perawat tidak maskimal karena tidak ada wadah untuk

54
mendokumentasikan informasi, dan tidak ada kerangka
komunikasi sesuai standar.
Manfaat
Manfaat dari kegiatan ini adalah meningkatkan komunikasi efektif
perawat dalam mengkomunikasikan kondisi pasien dan pengelolaannya
sehingga dapat memenuhi indikator standar keselamatan pasien.

KEGIATAN 5

Tabel 4.5 Kegiatan Aktualisasi 5


Judul Melaksanakan sosialisasi tentang metode
Kegiatan komunikasi efektif menggunakan format SBAR
pada perawat di Puskesmas Cakru
Waktu 27 Juni 2022
Pelaksanaan
Tempat Puskesmas Cakru
Pelaksanaan
Tahapan 1) Membuat undangan kegiatan sosialisasi SOP
Kegiatan SBAR dan dibagikan kepada perawat Puskesmas
Cakru
2) Membuat daftar hadir kegiatan sosialisasi SOP
SBAR dan membuat pernyataan komitmen
bersama
3) Menyiapkan fasilitas kebutuhan kegiatan
sosialisasi
4) Mengarahkan kepada perawat yang hadir untuk
mengisi daftar hadir sosialisasi SOP SBAR
5) Melaksakan sosialisasi dan menganjurkan perawat
yang hadir untuk mengisi daftar hadir
6) Melaksanakan penandatanganan komitmen
bersama tentang penggunaan fromat SBAR

55
Lampiran 1) Foto saat melakukan konsultasi
2) Draft Undangan
3) Foto saat menyebarkan undangan
4) Blanko daftar hadir dan spanduk komitmen
bersama
5) Foto saat sosialisasi
Deskripsi Kegiatan
Dalam kegiatan ini penulis melakukan sosialisasi dengan terlebih dahulu
melakukan konsultasi kepada pimpinan untuk meminta persetujuan.
Kemudian setelah mendapat persetujuan ari pimpinan penulis
menyebarkan undangan sosialisasi kepada rekan kerja yang menjadi
target atau sasaran sosialisasi. Selanjutnya pada saat sosialisasi berjalan
penulis juga menyiapkan lembar daftar hadir untuk diisi para peserta yang
datang saat sosialisasi. Setelah berakhirnya sesi sosialisasi kemudian
peserta diminta untuk menandatangani spanduk komitmen bersama
tentang penggunaan komunikasi SBAR saat melakukan komunikasi antar
tenaga kesehatan.
Narasi Kegiatan Core- Values Berakhlak
a. Kompeten:
Kegiatan sosialisasi SOP SBAR bertujuan untuk menigkatkan
pengetahuan perawat tentang komunikasi efektif
b. Loyal:
Kegiatan sosialisasi SOP SBAR merupakan bentuk tanggung jwab
terhadap tugas yang diberikan
c. Adaptif:
Kegiatan sosialisasi SBAR membuat petugas kesehatan update
tentang perkembangan ilmu.
Kontribusi terhadap visi dan Misi Organisasi
Kegiatan ini memberikan kontribusi terhadap misi puskesmas yaitu
mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang

56
bermutu, merata dan terjangkau bagi masyarakat.
Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan ini memberikan kontribusi terhadap penguatan tata nilai
puskesmas yaitu Cekatan dalam melakukan tindakan, Akuntabel (segala
kegiatan dapat dipertanggungja wabkan), Komunikatif antar petugas dan
Unggul dalam penyelenggaraan pelayanan.
Hasil Capaian Aktualisasi
Hasil kegiatan ini adalah terlaksananya sosialisasi SOP SBAR dan
kegiatan berjalan dengan baik
Hambatan
Analisi a. Dampak Positif
Dampak
b. Dampak Negatif
Manfaat

KEGIATAN 6

Tabel 4.6 Kegiatan Aktualisasi 6


Judul Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
Tahapan Kegiatan
Lampiran
Deskripsi Kegiatan
Narasi Kegiatan Core-
Values Berakhlak

Kontribusi terhadap visi dan


Misi Organisasi

57
Penguatan Nilai
Organisasi

Hasil Capaian Aktualisasi


Hambatan
Analisi Dampak
Manfaat

58
Daftar Referensi

59
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.(2016). Komunikasi Dalam
Keperawatan. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan

Lutfi, H. (2021). Kecamatan Kencong Dalam Angka 2021. Jember: Badan


Pusat Statistik Kabupaten Jember.

Menteri Kesehatan RI. (2019). Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat. Jakarta: Menteri Kesehatan RI.

Miming O. , Novi. E. (2020). Pengaruh Metode Komunikasi Efektif


SBAR terhadap Pelaksanaan Timbang Terima. Palembang. Jurnal
Aisyiyah Medika. Vol 5(1)

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.11 Tahun 2017.


Keselamatan Pasien Penyelenggara Keselamtan Pasien : Jakarta

Puskesmas Cakru. (2021). Penilaian Kinerja Puskesmas Tahun 2021.


Jember: UPTD. Puskesmas Cakru Kabupaten Jember.

Rachmah. (2018). Optimalisasi Keselamatan Pasien Melalui Komunikasi


SBAR Dalam Handover. Idea Nursing Jurnal. 9 (1) : 34-41

Rahayu, S. Y. Hafsa. Purba, C. I. (2016). Gambaran Penerapan Handover


Antar Shift Oleh Perawat dengan Menggunakan Metoda SBAR di
Gedung Kemuning RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Jurnal Ilmu
Kesehatan. 10(1): 613-620

Simamora, R. H. (2018). Buku Ajar Keselamatan Pasien Melalui Timbang


Terima Pasien Berbasis Komunikasi Efektif: SBAR. Medan: USU
Press.

Standart Nasional Akreditasi Rumah Sakit. (2017). SBAR-Komunikasi


EFektif Rumah Sakit.

Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 38.(2014). Tentang


keperawatan: Jakarta

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014. Tentang


Aparatur Sipil Negara: Jakarta

60
61

Anda mungkin juga menyukai