Kelompok 5 Sejarah Dan Perkembangan Filsafat Barat
Kelompok 5 Sejarah Dan Perkembangan Filsafat Barat
Kelompok 5 Sejarah Dan Perkembangan Filsafat Barat
Dosen pengampu:
Kelompok 5:
Keberhasilan penulisan makalah ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari
beberapa pihak, untuk itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada
1. Bapak Prof. Dr. H. Maftukhin, M.Ag, selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri UINSATU tulungagung yang telah memberikan kesempatan
kepada kami untuk menempuh pendidikan di institut ini.
2. Prof. Dr. Hj. Binti Maunah, M. Pd.I, selaku Dekan Fakultas Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah memberi kesempatan untuk
menempuh belajar dan pengalaman di UINSATU Tulungagung
3. Dr. H. Nursamsu, M. Pd., sebagai Kepala Jurusan Tadris Bahasa Inggris.
4. Bapak Muhammad Manar, S.Fi.l., M.Ag. sebagai pengampu mata kuliah
General Philosophy
5. Teman-teman TBI 1-C yang berpartisipasi dalam penusunan makalah ini
Penulis
I
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
C. Tujuan Pembahasan................................................................................... 1
BAB II ................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN .................................................................................................. 2
BAB III................................................................................................................ 6
PENUTUP ........................................................................................................... 6
A. Kesimpulan ............................................................................................... 6
B. Saran ......................................................................................................... 6
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat adalah induk dari pengetahuan, dimana segala sumber dari ilmu
pengetahuan. Seperti: fisika, kimia, biologi, sosiologi, dll. Berawal dari bertanya,
bagaimana itu terjadi, dan apa alasan dibalik kejadian itu. Untuk sebagian orang
filsafat merupakan bidang keilmuan yang rumit. Mengapa bisa demikian? Apakah
karena istilah filsafat berbeda dengan bidang keilmuan lainnya? Tapi bukan disitu
titik kerumitannya. Karena perbedaan istilah pada bidang keilmuan yang berbeda
sangatlah wajar. Filsafat yang sudah rumit tadi, semakin dirumitkan oleh sebagian
lainnya yang merasa telah berfilsafat. Padahal, filsuf (orang yang bijaksana) tidak
pernah merasa dirinya telah bijaksana. Karena sesungguhnya, filsafat
menyederhanakan yang rumit, bukan sebaliknya.
Kita sering mendengar bahwa filsafat adalah induk dari ilmu pengetahuan.
Sebagai induk dari pengetahuan tentunya filsafat merupakan titik awal dari
perkembangan ilmu pengetahuan yang sedang berkembang pesat pada saat ini.
Sejarah yang panjang mewarnai perkembangan filsafat yang dimulai dari zaman
klasik, zaman pertengahan dan zaman modern hingga sekarang ini. Berbagai tokoh-
tokoh filsafat barat menuangkan hasil pemikiran mereka demi kemajuan ilmu
pengetahuan. Lantas bagaimanakah sejarah perkembangan filsafat barat dari zaman
klasik hingga zaman modern? Inilah yang akan dibahas disini.
A. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Filsafat Barat?
2. Bagaimana Sejarah Filsafat Barat?
3. Siapa saja Tokoh dalam Filsafat Barat?
B. Tujuan
1. Untuk Mengetahui dan Memahami Filsafat Barat
2. Untuk Mengetahui Sejarah Perkembangan Filsafat Barat
3. Mengenal Tokoh-Tokoh dalam Filsafat Barat
1
BAB II
PEMBAHASAN
Zaman Yunani Kuno ini ada yang menyebutnya dengan zaman filosofi
alam, sebab tujuan filosofi mereka adalah memikirkan soal alam besar.
Darimana terjadinya alam, itulah yang menjadi soal bagi para filosof pada saat
itu. 2Selain itu Fuad Hasan menyebutnya dengan ciri pemikiran yang
kosmosentris, yaitu para filosof mempertanyakan asal usul alam semesta dan
jagad raya. Pengamatan terhadap gejala kosmik dan fisik sebagai upaya
menemukan sesuatu asal muasal yaitu arche yang merupakan unsur awal
terjadinya segala gejala. 3
1
Robert Audi, The Cambridge Dictionary of Philosophy, (Cambridge: Cambridge University
Press, 1995) Hlm. 580-617
2
Mohammad Hatta, Alam Pikiran Yunani, Cetakan ke- 3, (Jakarta: Penerbit UI Press bekerjasama
dengan Penerbit Tintamas, 1986) Hlm. 6
3
Fuad Hasan, Pengantar Filsafat Barat, (Jakarta: Pustaka Jaya, 1996) Hlm. 14
2
2. Zaman Abad Pertengahan
4
Di mulai pada abad ke 4 sampai abad ke 15. Filsafat Barat pada pasca
kelahiran Yesus Kristus ini ditandai dengan berpadunya filsafat dan agama.
Sayangnya, ajaran filsafat yang bertentangan dan doktrin gereja diberangus
bahkan filsuf yang mengeluarkan ajaran tersebut di hukum mati. Hal itu bisa
kita dapati dari peristiwa matinya Copernicus dan Galileo yang mengeluarkan
teori yang bertentang dengan doktrin gereja. Itulah mengapa filsafat abad-abad
ini juga disebut sebagai abad kegelapan filsafat. Filsafat barat mengalami
stagnansi atau keterhambatan. Di sisi lain, filsafat timur khususnya filsafat
Islam mengalami perkembangan pesat pasca lahir dan tersebarnya ajaran
Muhammad SAW.
4
Hartono Tasir Irwanto, Kompasiana 2020, “Sejarah dan Perkembangan Filsafat Barat”
kompasiana.com diakses dari
https://www.kompasiana.com/tonton/54f7c177a33311991d8b4888/sejarah-dan-perkembangan-
filsafat-barat pada 23 September 2021 pukul 9.46 WIB
3
Pendobrakan terhadap kegelapan dan pembeleguan terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan inilah yang menyebabkan era ini disebut masa kecerahan
bagi perkembangan ilmu pengetahuan. 5
Pada zaman ini lazim disebut logosentris, artinya teks yang menjadi tema
sentral dikursus pada filosof. Tema yang menguasai refleksi filosofis dalam
abad ke 20 ini adalah pemikiran tentang Bahasa. 6 Tugas filsafat bukanlah
membuat pernyataan-pernyataan tentang sesuatu yang khusus, melainkan
memecahkan persoalan yang timbul akibat ketidak fahaman terhadap Bahasa
logika.7
Thales lahir di Miletos pada tahun 626 sebelum masehi, dia terkenal dari
pemikirannya untuk mencari “arkhe” atau prinsip. Menurutnya, dunia ini harus
ada suatu prinsip yang mendasari berbagai fenomena seperti pergantian musim,
arus laut, jagat raya dan sebagainya, dan prinsip tersebut adalah air. Salah satu
alasan mengapa ia memilih air adalah karena ia berpendapat bahwa panas dapat
mengembalikan logam ke keadaan cair.
2. Anaximandros
5
Koento Wibisono Siswomihardjo, “Ilmu Pengetahuan, Sebuah Sketsa Umum Mengenal
Kelahiran dan Perkembangannya Sebagai Pengantar Untuk Memahami Filsafat Ilmu”
Disampaikan Dalam Internship Dosen-Dosen Filsafat Ilmu Pengetahuan se-Indonesia, UGM,
Yogyakarta Tanggal 22 – 29 Agustus 1999, HLM. 12
6
K. Bertens, Filsafat Barat Abad XX, (Jakarta: Gramedia 1983), Hlm. 17
7
Koento Wibisono Siswomihardjo. Hlm. 21
4
prinsip dasar segala sesuatu. Menurutnya, bila air merupakan prinsip dasar
segala sesuatu, maka seharusnya air terdapat di dalam segala sesuatu, dan tidak
ada lagi zat yang berlawanan dengannya.
3. Anaximenen
4. Pythagoras
Pythagoras dari kota Samos lahir sekitar tahun 570 SM dan meninggal
sekitar tahun 495 SM adalah salah seorang filsuf Yunani kuno. Pythagoras
terkenal akan ajarannya di berbagai penemuan matematika dan ilmiah, seperti
teorema Pythagoras, yaitu hubungan mendasar dalam geometri di antara tiga
sisi segitiga siku-siku. Ia menyatakan bahwa panjang sisi segitiga miring adalah
jumlah dari kedua sisi lain yang dikuadratkan.
5. Xenophanes
8
Azwan Afis, IDN Times 2020, “7 Tokoh Yang Disebut sebagai Filsuf Pertama di Dunia, Sudah
Tahu”, Jakarta: diakses dari https://www.idntimes.com/science/discovery/azwan-afiz/filsuf-
pertama-dunia-c1c2, pada 24 september 2021 jam 20.00 WIB
5
BAB III
PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat kami susun. Sebagai mahasiswa kita harus
mengembangkan ilmu yang kita peroleh dan mencari kebenaran ilmu itu semoga
dapat bermanfaat bagi kita semua, akhir kata kami menyadari bahwa makalah ini
bukanlah proses akhir, tetapi merupakan langkah awal yang masih banyak
memerlukan perbaikan. Karena itu kami sangat mengharapkan tanggapan, saran
dan kritik yang membangun demi sempurnanya makalah kami yang selanjutnya.
atas perhatiannya kami sampaikan terimakasih.
6
DAFTAR PUSTAKA
Bertens, K., Filsafat Barat Abad XX, Jakarta: Penerbit Gramedia, 1983.
Afis Azwan, IDN Times 2020, "Tokoh yang Disebut Sebagai Filsuf Pertama di
Dunia, Sudah Tahu", Jakarta: diakses dari
https://www.idntimes.com/science/discovery/azwan-afiz/filsuf-pertama-
dunia-c1c2 pada 24 September 2021 pukul 20.00