Kritik Normatif Gedung Dekanat FT UNM
Kritik Normatif Gedung Dekanat FT UNM
Kritik Normatif Gedung Dekanat FT UNM
Sejarah Fakultas Teknik yang sebelum konversi IKIP menjadi Universitas Negeri
Makassar (UNM) dikenal dengan nama Fakultas Keguruan Teknik (FKT) IKIP Yogyakarta
Cabang Makassar, fakultas ini didirikan pada tanggal 1 September 1964.. Ketika itu FKT
membuka 2 jurusan yaitu jurusan Teknik Mesin dan jurusan Teknik Sipil. Pada tanggal 5
Januari 1965 FKT IKIP Yogyakarta Cabang Makassar berubah menjadi FKT IKIP
Makassar.
Pada tahun 1978 FKT telah mengembangkan 4 jurusan yaitu jurusan Teknik Mesin,
jurusan Teknik Sipil, jurusan Teknik Elektro dan jurusan Teknik Arsitektur. Pada tahun
1983, FKT berubah menjadi Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) dengan
memiliki 6 jurusan, yaitu: jurusan Pendidikan Teknik Elektro, jurusan Pendidikan Teknik
Elektronika, jurusan Pendidikan Teknik Mesin, jurusan Pendidikan Teknik Otomotif,
jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, dan jurusan PKK.
Pada tahun 1999, Presiden RI memutuskan untuk merubah IKIP Ujung Pandang
menjadi Universitas Negeri Makassar (UNM) dengan Kepres No. 93 tahun 1999.
Perubahan status dari IKIP menjadi Universitas mengakibatkan perubahan FPTK
menjadi Fakultas Teknik (FT
Fungsi di bangunnya Gedung Dekanat FT yaitu:
Penampilan bangunan ini baik dalam segi interior dan eksterior Lalu menghadirkan
unsur keindahan. Adakalanya, kesan estetis itu muncul dari bentuk bangunannya
namun ada juga ketertarikan itu dapat muncul dari tampak suatu bangunan.
keindahan suatu bangunan harus ditunjang dengan keberhasilan fungsi dan kekuatan
strukturnya agar unsur-unsur arsitek dapat terpenuhi dengan baik dan keharmonisan
dapat terwujud.
Dalam arsitektur kita mengenal banyak sekali bentuk, dalam kenyataannya kita melihat
banyak sekali bangunan-bangunan yang dirancang dalam berbagai bentuk yang
sederhana tetapi dapat terlihat menarik.
Contohnya pada Gedung Dekanat FT UNM yang terletak di sebuah Fakultas Teknik
UNM Parang Tambung, yang memiliki bentuk dasar persegi dan juga terdapat bentuk
segitiga di bagian depan tampak bangunan dari gedung ini dapat dikatakan sebagai
pusat ketertarikan dan ikonis karena bentuknya yang menarik. Bentuk dasar persegi
dari bangunan ini dapat dikatakan sebagai pusat bangunan karna Gedung yang ini
berfungsi sebagai lokasi penerimaan dan penyambutan mahasiswa baru (Maba), serta
sebagai komando perkuliahan dan tempat yudisium. Sedangkan pada bentuk segita
pada bagian depan tampak bangunan ini sangat memperkuat estetika dan menjadi
pusat perhatian dari keseluruhan bangunan yang ada. Namun tidak hanya estetis
bentuk segitiga ini juga didukung dengan struktur yang kuat dan bentuknya pun unik
dan yang terpenting bentuk struktur ini menjadi satu kesatuan dengan bentuk segitiga
tersebut.