Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Arsitektur Rennaisance Jerman, Eropa Tengah Russia

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

BAB 1 – PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dunia barat pada zaman sekarang dibanding dengan dunia barat pada zaman
dahulu sangat berbeda jauh. Karena pada zaman sebelum terjadinya sebuah kejadian
luar biasa yang kita kenal dengan renaissance, dunia barat dalam keadaaan gelap gulita
(Dark Age) tanpa ada cahaya pengetahuan sedikitpun. Perkembangan ilmu
pengetahuan sangat dibatasi oleh gereja, sehingga pada masa itu, manusia berfikir
secara sempit dan terbatas oleh aturan-aturan gereja. Dapat kita bayangkan bahwa
pada zaman itu pemikiran manusia tidak dapat berkembang bebas dan maju dengan
pesat.

Masa Renaissance (masa pencerahan) muncul setelah melalui masa abad pertengahan
atau masa Medieval (Middle Age), yang biasa disebut dengan masa kegelapan. Disebut
demikian karena pada saat itu kurang atau tidak adanyapemikiran-pemikiran baru,
khususnya dalam dunia arsitektur yang menjadikankarya-karya arsitektur berhenti atau
hanya mengolah elemen-elemen detail yang sifatnya dekoratif (seperti Arsitektur
Rococo).

Faktor yang sangat mempengaruhi lahirnya masa Renaissance (pencerahan) adalah


adanya konsep-konsep dan pemikiran baru dalam cara pandang manusia dalam
kehidupannya yaitu dengan cara penghargaan terhadap akal manusia (personal),
dengan tidak lagi hanya menggantungkan pada kepemimpinan gereja.

1.2. Tujuan
Tujuannya untuk memperkenalkan tentang sejarah dan perkembangan arsitektur
renaissance. Untuk mengetahui bangunan yang terdapat pada zaman renaissance.
BAB 2 – PEMBAHASAN

2.1) Pengertian Arsitektur Renaissance


Arsitektur Renaisans adalah arsitektur pada periode antara awal abad ke-15
sampai awal abad ke-17 di wilayah Eropa, ketika terjadi kelahiran kembali budaya klasik
terutama budaya Yunani kuno dan budaya Romawi kuno. yang disebut Renaisans.

2.2) Sejarah Arsitektur Renaissance


Kata “Renaissance” berasal dari istilah “la rinascita” (kelahiran kemabil) yang
pertama kali muncul pada Giorgio Vasari’s Vite de’accelenti architeni PIU, pittori, et
scultori Italiani (The Kehidupan Seniman, 1550-1568).
Meskipun istilah Renaissance digunakan pertama oleh sejarawan Perancis Jules
Michelet, itu diberikan lebih kekal definisi dari sejarawan Swiss Jacob Burckhardt, yang
bukunya, Die Kultur der Renaissance di Itailen 1860, adalah berpengaruh dalam
perkembangan modern intrepetasi dari Renaisans Italia. Folio dari bangunan-bangunan
gambar diukur de mderne Roma: ou, Recueil des palais, Maisons, eglises, couvents et
autres monumen (The Bangunan Modern Roma), pertama kali diterbitkan pada tahun
1840 oleh Paul Letarouilly, juga memainkan peran penting dalam kebangkitan kembali
minat dalam periode ini. Gaya Renaisans diakui oleh sezaman dalam jangka “all’antica”
atau “dengan cara kuno” (dari Roma).

1.2.1. Kelahiran Renaissance


Pengaruh Renaissance berkembang sejak awal abad ke-14 di Florence,
Italia yang kemudian meluas ke Perancis, Jerman, Inggris, Spanyol, Portugal dan
juga ke negara jajahan Eropa di Amerika, Asia dan Afrika.
Renaissance berawal dari karya kesusastraan, berpedoman pada karya Petrach,
Boccacio dan Dante. Kemudian diikuti oleh seni pahat dan seni lukis (dengan
beberapa senimannya yaitu Nicola Pisano, Gimabue dan Giotto). Kemudian yang
terakhir adalah perkembangan seni arsitekturnya. Filipo Brunelleschi(1377-1466)
adalah arsitek Renaissance pertama, berawal dari pengrajin emas, pemahat dan
juga mendalami Matematika. Serta membuat gambar kerja dari bangunan
Romawi Kuno di Roma. “Ospedale Degli Innocenti” 1419 (The Founding Hospital)
karya pertamanya bergaya “Tuscan dan Romanesque”. Desain selanjutnya
menunjukan pendekatan ke gaya New Classical, seperti kecenderungan
“kesimetrisan”, “proporsional” dan penerapan “Arcade dengan kolom-
kolompendukung setengah lingkaran (elemen busur)” merupakan ciri gaya
arsitektur bangunan masa Renaissance. Sedangkan Alberti dengan Pallazio
Rucellai-nya(1446) yang memiliki façade dengan order bentuk-bentuk pilar dan
garis-garishorisontal pada bidang datar yang luas pola ini menjadi populer di
masa mendatang, merupakan dua tokoh yang utama.

1.2.2. Periodisasi rsitektur Renaissance


2.2.2.1. Quattrocento (1400-1500)
Pada masa ini, konsep dan aturan
arsitektur diciptakan. Akibat
pembelajaran tentang arsitektur klasik
(arsitektur Yunani dan Romawi)
menyebabkan diadopsinya lagi
penggunaan detail dan ornamen
arsitektur klasik. Ruang, sebagai elemen
arsitektur, digunakan secara berbeda
dibandingkan pada masa abad
pertengahan. Ruang diatur dengan proporsi yang logis, rupa dan ritmenya
mengikuti geometri, tidak menggunakan intuisi seperti pada masa abad
pertengahan. Contoh bangunan pada masa ini adalah Basilica di San Lorenzo di
Florence, yang diciptakan oleh Fillipo Brunellschi.

2.2.2.2. High Renaissance (1500-1525)


Pada masa ini, konsep yang diambil
dari arsitektur klasik dikembangkan
dan digunakan dengan ke pastian
yang lebih besar. Arsitek yang paling
terkenal pada masa ini adalah
Bramante (1444-1514) yang
memperluas kemungkinan
penerapan arsitektur klasik pada
bangunan kontemporer. Bangunan ciptaannya, San Pietro in Montorio, dibangun
dengan bentuk sirkuler mengikuti gaya kuil romawi.

2.2.2.3. Mannerism (1520-1600)


Pada masa ini, para arsitek
melakukan eksperimen
menggunakan bentuk-bentuk
arsitektural untuk memberikan
penekanan hubungan antara ruang dan masif. Contoh bangunan pada masa ini
adalah Villa Farnese atau disebut juga Villa Caprarola.

2.3) Latar Belakang Arsitektur Renaissance


Perkembangan teori arsitektur yang dipakai para arsitek pada masa
Renaissance percaya bahwa bangunan mereka harus menjadi satu bagian dari
suatu tata aturan yang lebih tinggi. Mereka kembali pada sistem proporsi
matematis Yunani sehingga timbul pengertian arsitektur adalah matematika
yang diterjemahkan dalam satuan-satuan ruang. Pengembangan teori-teori
Renaissance banyak mengacu pada falsafah yang dibuat oleh Plato, Pythagoras
dan Aristoteles. Teori Plato melihat bahwa keindahan alami muncul melalui
adanya garis, lingkaran, dan permukaan yang menghasilkan bentuk dan volume
geometris yang absolut. Teori Pythagoras merupakan dasar pengembangan rasio
perbandingan yang membentuk dasar bagi proporsi-proporsi arsitektural dengan
mencoba perhitungan Matematis untuk membentuk suatu yang Estetis. Teori
Aristoteles mengemukakan teori ruang sebagai tempat dan terbatasnya Kosmos
yang kemudian berkembang sampai dengan timbulnya konsep”Ruang
Cartesian”. Teori ini menyatakan bahwa panjang, lebar dan ketebalan
membentuk wujud keteraturan geometris seperti grid dua atau tiga dimensi
(konsep geometri ruang). Gabungan dari beberapa teori terdahulu dengan teori
Vitruvius menghasilkan teori Proporsi pada Renaissance yang mengutamakan
KEHARMONISAN.

2.4) Arsitektur Rennaisance di Jerman, Eropa Tengah, dan Russia

Geografis
Di Benua Eropa, Eropa tengah berada di sentral, diapit oleh Itali dari selatan dan
Perancis dari barat. Eropa Tengah adalah Region yang terbentuk di antara Eropa Timur
dan Eropa Barat.

Geologis
Wilayah ini kaya akan kayu, bata dan bahan ini banyak dipakai sebagai bahan
bangunan.

Iklim
Eropa tengah mengalami peralihan iklim maritim yang basah ke iklim kontinen yang
kering.
Sosial
Renaissance jerman terdiri dari berbagai macam bentuk dan aliran antara lain karena
pengaruh pemerintahan para pangeran atau militar terbatas pada wilayah propinsi
(margravete), para bangsawan (duchies), kelompok bekas kekuasaan romawi
(palatinates), kelompok-kelompok terpilih (electorates), negara-negara di bawah
kekuasaan gereja (ecclesiastical states), dan negara-negara imperal. Pada masa itu
terjadi berbagai macam bentuk dan persaingan dalam kehidupan sosial dan institusi,
yang juga menimbulkan keragaman perkembangan seni, termasuk arsitektur.

Budaya
Karena letak geografis dari eropa tengah yang bersifat sentral, maka orang-orang
teutonic penghuni kawasan ini banyak mengabsorbsi renaissance itali dari selatan dan
perancis dari barat.
Fungsi
Fungsi bangunan renaissance secara umum, yaitu sebagai istana bangsawan.

Teknologi
Kayu, bata dan batu, banyak dipakai untuk bahan bangunan sudah sejak lama, pada
jaman Renaissance tetap menjadi bahan bangunan utama. Ornamen molding dan dari
bata, pada jaman itu digunakan dalam banyak variasi di wilayah dataran alluvial di
bagian utara, sementara batu dan kayu lebih banyak dipakai pada konstruksi dengan
arsitektur setempat (vernacular).

Estetika
Karateristik bangunan renaissance di Spanyol dan Portugis
Periode pertama : penambahan elemen-elemen renaissance ke dalam bangunan gotik
Periode kedua : arsitek setempat berhasil menandingi dan menghasilkan rancangan
bentuk nasional.
Periode ketiga : para arsitek belajar dari renaissance Itali
Periode keempat : pengembangan barok dan dekorasi yang dominan dan menonjol.
Periode kelima : kembalinya model-model klasik kuno.

2.5) Bangunan Arsitekturnya

Istana (Schloss) Karlsruhe


Istana Residenz

Belvedere
Daun-Kinsky City Palace

Istana Schunbrunn
2.6) Karakteristik Renaissance
Renaissance merupakan titik awal dari sebuah peradaban modern di Eropa. Essensi dari
semangat Renaissance salah satunya adalah pandangan manusia bukan hanya memikirkan
nasib di akhirat seperti semangat Abad Tengah, tetapi mereka harus memikirkan hidupnya di
dunia ini. Renaissance menjadikan manusia lahir ke dunia untuk mengolah, menyempurnakan
dan menikmati dunia ini baru setelah itu menengadah ke surga. Nasib manusia di tangan
manusia, penderitaan, kesengsaraan dan kenistaan di dunia bukanlah takdir Allah melainkan
suatu keadaan yang dapat diperbaiki dan diatasi oleh kekuatan manusia dengan akal budi,
otonomi dan bakat-baktnya. Manusia bukan budak melainkan majikan atas dirinya. Inilah
semangat humanis, semangat manusia baru yang oleh Cicero dikatakan dapat dipelajari melalui
bidang sastra, filsafat, retorika, sejarah dan hukum.

Dengan semakin kuatnya Renaissance sekularisasi berjalan makin kuat. Hal ini
menyebabkan agama semakin diremehkan bahkan kadang digunakan untuk kepentingan
sekulerisasi itu sendiri. Semboyan mereka “religion was not highest expression of human
values”. Bahkan salah seorang yang dilukiskan sebagai manusia ideal renaissance Leon Batista
Alberti (1404-1472), secara tegas berani mengatakan “Man can do all things if they will”.
Renaissance mengajarkan kepada manusia untuk memanfaatkan kemampuan dan
pengetahuannya bagi pelayanan kepada sesama. Manusia hendaknya menjalani kehidupan
secara aktif memikirkan kepentingan umum bukan hidup bersenang-senang dalam belenggu
moral dan ilmu pengetahuan di menara gading. Manusia harus berperan aktif dalam kehidupan,
bukan sifat pasif seraya pasrah pada takdir. Namun, manusia menjadi pusat segala hal dalam
kehidupan atau Antoposentrisme.

Manusia renaissance harus berani memuji dirinya sendiri, mengutamakan


kemampuannya dalam berfikir dan bertindak secara bertanggung jawab, menghasilkan karya
seni dan mengarahkan nasibnya kepada sesama. Keinginan manusia untuk menonjolkan diri
baik dari keindahan jasmani maupun kemampuan intelektual-intelektualnya. Keinginannya itu
dituangkan dalam berbagai karya seni sastra, seni lukis, seni pahat, seni music dan lain-lain.
Ekspresi daya kemampuan manusia terus berkembang sampai saat ini sehingga di zaman
modern ini pun tidak ada lagi segi kehidupan manusia yang tidak ditonjolkan.
BAB 3 – PENUTUP

3.1) Kesimpulan
Perkembangan arsitektur renaissance berarti melahirkan kembali konsep-konsep
arsitektur peradaban klasik Yunani dan Romawi, ketika keduanya mengalami masa
keemasan. Walaupun konsep, perwajahan dan tatanan antara arsitektur renaissance
dan klasik memiliki kesamaan, tetapi tisak semata-mata arsitektur renaissance tidak
memiliki daya dan upaya selain mencontoh kejayaan masa lalu, Kebebasan berfikir
melahirkan penalaran dan pemahaman yang baru terhadap konsep klasik lama yang
kemudian diterapkan pada tatanan arsitektur klasik dengan wajah baru.

Pada akhir kejayaannya, Renaissance telah berkembang dengan gaya yang


berlebih-lebihan. Dikenal dengan sebutan Manerism seoanjang tahun 1527-1600,
setelah itu arsitektur renaissance meninggalkan langgam budaya klasik, digantikan
dengan kebudayaan Barok dan Rococo. Barok berarti mutiara pelengkap dengan
bentuk yang tidak teratur/tidak simetri. Rococo berarti pekerjaan kasar. St. Peter
puluhan tahun kemudian juga dilengkapi oleh patung-patung gaya Barok, hasil karya
Bernini, berdiri diatas pilar-pilar yang mengadap ke halaman yang berbentuk oval.

Karena Barok dan Rococo merupakan turunan dari gaya renaissance, maka gaya
ini juga dianggap sebagai bagian dari kebudayaan Renaissance.
DAFTAR PUSTAKA

http://dokumen.tips/documents/sejarah-arsitektur-renaissance.html

http://tsaqofachoirur.blogspot.co.id/

http://rianamuslikhah.blogspot.co.id/2015/01/makalah-renaissance.html

http://srimulyani-arch.blogspot.co.id/2014/07/bangunan-masa-
renaissance.html

http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/ars/article/viewFile/16976/17848

http://www.citeulike.org/user/puslit/article/4854386http://translate.googleusercontent.com/translate
_c?hl=id&sl=en&u=

http://en.wikipedia.org/wiki/Renaissance_architecture

Anda mungkin juga menyukai