Isi Makalah PPD
Isi Makalah PPD
Isi Makalah PPD
PENDAHULUAN
Peserta didik adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, dia membutuhkan orang
lain untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang utuh. Dalam
perkembangannya, pendapat dan sikap peserta didik dapat berubah karena interaksi dan
saling berpengaruh antar sesame peserta didik, maupun dengan proses sosialisasi. Dengan
mempelajari perkembangan hubungan sosial diharapkan dapat memahami pengertian dan
proses sosialisasi peserta didik.
Perkembangan adalah salah satu proses yang harus dialami oleh setiap peserta didik
baik dalam naungan lembaga formal maupun non-formal. Tanpa sebuah perkembangan dari
peserta didik, maka perkembangan suatu Negara tidak akan pernah berjalan dengan lanca.
Untuk itu, sebagai calon tenaga pendidik harus mengetahui pendekatan dan prinsip-prinsip
dasar dari perkembangan belajar peserta didik untuk memudahkan proses belajar mengajar.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penulisan makalah :
a. Apa yang dimaksud dengan perkembangan peserta didik?
b. Apa saja prinsip-prinsip perkembangan peserta didik?
c. Apa saja pendekatan perkembangan peserta didik?
1
BAB II
PEMBAHASAN
Apa itu Perkembangan? Tentu saja kita sangat sering mendengar kata Perkembangan
sekaligus maknanya, setiap kita pasti berpikiran berbeda tentang pengertian dan arti dari
perkembangan tersebut. Sebelum itu kita perhatikan terlebih dahulu pengertian
perkembangan menurut para ahli.
Menurut Kasiram (1983 : 23), “Perkembangan mengandung makna adanya
pemunculan sifat-sifat yang baru, yang berbeda dari sebelumnya, mengandung arti bahwa
perkembangan merupakan perubahan sifat individu menuju kesempurnaan yang merupakan
penyempurnaan dari sifat-sifat sebelumnya.”
Menurut Santrok Yussen (1992), Perkembangan merupakan pola perkembangan
individu yang berawal pada konsepsi dan terus berlanjut sepanjang hayat dan bersifat
involusi. Dengan demikian perkembangan berlangsung dari proses terbentuknya individu
dari proses bertemunya sperma dengan sel telur dan berlangsung sampai akhir hayat yang
bersifat timbul adanya perubahan dalam diri individu.
Dari beberapa pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan adalah
proses perubahan individu yang bersifat dinamis ke arah kesempurnaan secara terus –
menerus sejak lahir hingga akhir hayat.
Dalam menumbuhkembangkan kualitas peserta didik, yang perlu dilakukan oleh
tenaga pendidik adalah mengenali peserta didik dengan sebaik-baiknya. Mengenali disini
diartikan seperti mengenal psikolog anak, bagaimana pribadi si anak, dan bagaimana cara
menghadapi watak atau karakteristik anak yang berbeda-beda. Dengan mengenali karakter
si anak, maka pendidik akan lebih mudah dalam menyampaikan materi ajar pada si anak.
Sehingga anak akan lebih mudah menerima apa yang disampaikan oleh Gurunya.
Konsep dasar perkembangan meliputi:
a. pertumbuhan (growth)
Perubahan yang bersifat kuantitatif baik perubahan secara alamiah maupun hasil belajar.
2
b. Kematangan ( maturation )
Perubahan kualitatif fungsi psiko fisik organisme dari tidak siap menjadi siap melakukan
fungsinya. perubahannya alamiah dan hasil belajar.
c. Belajar ( Learning )
Perubahan perilaku sebagai akibat pengalaman, disengaja, bertujuan/terarah baik secara
kualitatif maupun kuantitatif.
d. Latihan (exercise)
Perubahan perilaku yang bersifat mekanistis dan lebih banyak menyentuh aspek psikomotor
organisme sebagai akibat pengalaman, disengaja, bertujuan/terarah baik secara kualitatif
maupun kuantitatif.
3
Peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Antara lain seperti, ada
peserta didik yang cepat menerima materi, dan ada yang harus diulangi sehingga ia
mengerti suatu materi. Ada yang sifatnya cepat menghafal, dan ada yang sulit menghafal.
Oleh karena beragamnya karakteristik setiap peserta didik, yang harus diperhatikan
oleh pendidik adalah harus pandai-pandai mengenal karakteristik setiap peserta didik.
Misalnya dengan cara memberikan suatu permasalahan, dan bagaimana peserta didik
menyelesaikan dengan solusinya sendiri.
Perkembangan peserta didik merupakan bagian dari pengkajian dan penerapan
psikologi perkembangan yang secara khusus mempelajarai aspek-aspek perkembangan
individu yang berada pada tahap usia sekolah dan sekolah menengah. Perkembangan
peserta didik merupakan perubahan yang progresif dan kontinu (berkesinambungan) untuk
menjadi lebih sempurna (mencapai kematangan dan pengalaman) melalui interaksi dengan
lingkungan (pendidikan).Sebagai individu yang tengah tumbuh dan berkembang, peserta
didik memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju ke arah titik optimal
kemampuan fitrahnya.
4
baru lahir nampak seperti makhluk yang tidak berdaya yang menghabiskan sebagian besar
waktunya untuk tidur, makan, atau menangis; ketika sudah sekolah, anak-anakpun
mengalami kemajuan dari pengendalian diri yang sederhana sampai ke suatu kemampuan
untuk memulai suatu kegiatan serta melakukannya. Selama di sekolah dasar, anak-anak
belajar kemampuan untuk dihargai masyarakat; dan masa remaja masa transisi dari masa
kanak-kanak ke masa dewasa; serta masa dewasa, seseorang mengikat diri pada suatu
pekerjaan dan banyak yang menikah yang merupakan masa yang paling produktif; dan
masa tua terjadi penurunan kekuatan fisik membatasi kegiatan orang yang lebih tua,
penyakit yang melemahkan dapat membuat orang merasa tak berdaya.
Dalam prinsip ini, tidak semua anak yang sama usianya mempunyai perkembangan
yang sama, karena anak bersifat individual yang bebeda antara yang satu dengan yang lain.
Perolehan perkembangan bervariasi untuk setiap anak, termasuk untuk keberfungsian
semua aspek perkembangan dalam diri anak. Karena setiap anak memiliki tingkat
penguasaan yang bervariasi, ada yang cepat, lambat, sedang dan lain-lain, dan semua itu
ditentukan oleh faktor bawaan dan pengaruh belajar yang dimiliki anak.
Setiap anak adalah seorang pribadi unik dengan pola dan waktu pertumbuhan
bersifat individual, sebagaimana halnya untuk kepribadian, temperamen, gaya belajar, latar
belakang dan pengalaman keluarga. Semua anak memiliki kelebihan, kebutuhan-kebutuhan,
dan minat masing-masing. Sejumlah anak mungkin memiliki kebutuhan belajar dan
perkembangan yang khusus. Pemahaman tentang keragaman yang luas bahkan pada anak-
anak usia yang sama, hendaknya mengantarkan kepada kesadaran bahwa usia anak
hanyalah sebuah gambaran kasar untuk kemasakan perkembangan anak.
Pengakuan bahwa keragaman individual bukan hanya diharapkan tapi juga dihargai,
menuntut kita sebagai orang dewasa ketika berinteraksi dengan anak-anak memperlakukan
mereka secara tepat dengan keunikannya masing-masing. Pengakuan ini menuntut kita
untuk tidak menganggap anak hanya sebagai anggota kelompok usia, kemudian
mengharapkan mereka untuk menampilkan tugas-tugas perkembangan kelompok usia
5
tersebut tanpa mempertimbangkan keragaman kemampuan adaptasi setiap individu anak.
Memiliki pengharapan tinggi terhadap anak adalah penting, tetapi memiliki harapan-
harapan yang kaku menurut norma kelompok tidak mencerminkan kenyataan yang terjadi
bahwa adanya perbedaan yang nyata dalam perkembangan dan belajar individual anak
dalam tahun-tahun awal kehidupan. Harapan norma kelompok dapat memberi dampak yang
sangat merusak terutama untuk anak-anak dengan kebutuhan perkembangan dan belajar
yang khusus.
Aspek perkembangan anak yang berupa perkembangan fisik, sosial, emosi, kognitif,
dan spiritual saling berhubungan erat satu sama lain. Perubahan dalam satu aspek
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh aspek lain. Perkembangan dalam satu aspek dapat
membatasi atau memfasilitasi perkembangan pada aspek-aspek lainnya. Anak yang secara
fisik berkembang sehat, akan cendrung menunjukkan konsepsi diri yang positif, dan
konsepsi diri yang positif akan berpengaruh positif terhadap perkembangan belajarnya dan
sebaliknya.
Disebabkan oleh aspek-aspek perkembangan anak tersebut berhubungan satu sama lain,
maka pendidik harus menyadari betul hal ini dan menggunakan kesadaran ini untuk
mengorganisasikan pengalaman-pengalam belajar anak, membantu anak-anak berkembang
secara optimal dalam semua dimensi perkembangan dirinya. Sebagai pendidik, misalnya,
kesadaran akan adanya hubungan antar semua bagian perkembangan ini, bermanfaat untuk
perencanaan kurikulum untuk berbagai kelompok usia anak. Untuk anak-anak usia sekolah
dasar perencanaan kurikulum diarahkan sebagai usaha-usaha untuk membantu anak-anak
mengembangkan pemahaman-pemahaman konseptual yang dapat diaplikasikan pada mata
pelajaran yang dipelajari.
6
peserta didik akan mendapatkan tanggapan secara umum. Baru setelah itu akan
mendapatkan tanggapan secara khusus dan semakin terperinci.
Perkembangan anak berlangsung dalam sebuah tahapan yang relatif teratur di mana
kemampuan-kemampuan, keterampilan-keterampilan, dan pengetahuan-pengetahuan lanjut
anak terbangun atas kemampuan-kemampuan, keterampilan-keterampilan, dan
pengetahuan-pengetahuan anak sebelumnya.
Pendekatan Bervariasi
7
Permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik bervariasi, maka pendekatan yang
digunakan pun akan lebih tepat dengan pendekatan bervariasi pula.
Pendekatan Edukatif
Apapun yang guru lakukan dalam pendidikan dan pengajaran dengan tujuan untuk
mendidik, bukan karena motif-motif lain, seperti karena dendam, karena gengsi, karena
ingin ditakuti dan sebagainya.
Pendekatan Keagamaan
Guru harus menguasai ajaran-ajaran agama yang sesuai dengan mata pelajaran yang
dipegang.
Pendekatan Kebermaknaan
Pendekatan kebermaknaan adalah pendekatan yang memasukkan unsur-unsur terpenting
yaitu pada bahasa dan makna.
Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif ditandai dengan pemaparan konsep, definisi dan istilah-istilah pada
bagian awal pembelajaran.
Pendekatan Induktif
Ciri uatama pendekatan induktif dalam pengolahan informasi adalah menggunakan data
untuk membangun konsep atau untuk memperoleh pengertian.
(Student-centred learning)
Dalam pendekatan SCL, pembelajar memiliki tanggung jawab penuh atas kegiatan
belajarnya, terutama dalam bentuk keterlibatan aktif dan partisipasi siswa
Pendekatan Konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme merupakan pendekatan yang menekankan pentingnya siswa
membangaun sendiri pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif dalam proses
pembelajaran.
Creative Learning
Pembelajaran kreatif adalah kemampuan untuk menciptakan, mengimajinasikan,
melakukan inovasi, dan melakukan hal-hal yang artistik lainnya.
Problem Solving
Merupakan pendekatan yang mengarahkan atau melatih anak didik untuk mampu
memecahkan masalah dalam bidang ilmu atau bidang studi yang dipelajari.
8
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Perkembangan adalah proses perubahan individu yang bersifat dinamis kearah
kesempurnaan secara terus-menerus sejak lahir hingga akhir hayat. Peserta didik adalah
semua komponen masyarakat yang belajar dan mengembangkan diri melalui prosedur-
prosedur, baik prosedur formal maupun nonformal.
Prinsip-prinsip perkembangan peserta didik meliputi perkembangan adalah proses yang
tak berakhir, setiap anak bersifat individual dan berkembang sesuai dengan
perkembangannya, semua aspek perkembangan saling berkaitan, perkembangan berlangsung
dari kemampuan bersifat umum menuju ke bersifat khusus, serta perkembangan itu terarah
dan dapat diramalkan.
3.2 Saran
Dengan adanya prinsip-prinsip dan pendekatan perkembangan peserta didik, pembaca
diharapkan mampu mengembangkan segala potensi yang dimiliki oleh peserta didik serta
member wawasan yang lebih dalam mengenal karakteristik peserta didik dan mampu
mengaplikasikan dalam proses belajar mengajar.
9
Daftar Pustaka
10