Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Tugas Analisa Bahan Ajar Modul 2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

TUGAS ANALISA BAHAN AJAR MODUL 2

1. JURNAL 2 PADA KB 1
Setelah saya analisa jurnal 2 pada KB 1, saya mendapatkan tiga konsep beserta
deskripsinya yang menarik untuk dipelajari. yaitu:
a. Pengertian Teori Belajar Behavioristik.
Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang mempelajari tingkah laku
manusia. Menurut Desmita (2009:44) teori belajar behavioristik merupakan teori belajar
memahami tingkah laku manusia yang menggunakan pendekatan objektif, mekanistik dan
materialistik, sehingga perubahan tingkah laku pada diri seseorang dapat dilakukan upaya
pengkondisian. Dengan kata lain, mempelajari tingkah laku seseorang seharusnya dilakukan
melalui pengujian dan pengamatan atas tingkah laku yang terlihat, bukan dengan mengamati
kegiatan bagian bagian dalam tubuh. Teori ini mengutamakan pengamatan sebab
pengamatan merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan
tingkah laku tersebut.
Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan
output yang berupa respons. Stimulus adalah sesuatu yang diberikan guru kepada siswa,
sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan
oleh guru tersebut.

b. Belajar Menurut Pandangan Teori Behavioristik.


Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori tentang perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman. Behaviorisme adalah suatu studi tentang kelakuan
manusia. Teori belajar behavioristik adalah sebuah aliran dalam teori belajar yang sangat
menekankan pada perlunya tingkah laku (behavior) yang dapat diamati.
Menurut aliran behavioristik, belajar pada hakikatnya adalah pembentukan asosiasi
antara kesan yang ditangkap panca indera dengan kecenderungan untuk bertindak atau
hubungan antara stimulus dan respons. Oleh karena itu teori ini juga dinamakan teori
stimulus-respons. Belajar adalah upaya untuk membentuk hubungan stimulus dan respon
sebanyak banyaknya.
Behaviorisme adalah suatu studi tentang tingkah laku manusia. Behaviorisme dapat
menjelaskan perilaku manusia dengan menyediakan program dan yang efektif. Fokus utama
dalam konsep bh bioritme adalah perilaku yang terlihat dan penyebab luar
menstimulusnya. Menurut teori behaviorisme belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai
hasil pengalaman. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan
respons. Seseorang dianggap telah belajar jika dapat menunjukkan perubahan perilaku
(Zulhammi, 2015).
Jadi, menurut teori behavioristik tingkah laku manusia itu dikendalikan oleh ganjaran
atau penguatan dari lingkungan. Demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang
erat antara reaksi-reaksi behavioristik dengan stimulusnya. Menurut teori ini dalam belajar
yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respons. Proses
terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat
diamati dan tidak dapat diukur. Oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru dan apa yang
diterima harus dapat diamati dan diukur detik hal ini menurut Sujanto (2009: 118), teori
belajar behaviorisme objek ilmu jiwa harus terlihat, dapat di indera, dan dapat diobservasi.
Metode yang dipakai yaitu mengamati serta menyimpulkan.

c. Ciri-ciri Teori Belajar Behavioristik


Menurut Ahmad (2003:46), teori belajar behavioristik ciri ciri, yaitu: pertama, aliran ini
mempelajari perbuatan manusia bukan dari kesadarannya, melainkan mengamati perbuatan
dan tingkah laku yang berdasarkan kenyataan. Pengalaman pengalaman batin di
kesampingkan serta gerak gerak badan yang dipelajari. Begitu behaviorisme adalah ilmu
jiwa tanpa jiwa. Kedua, segala perbuatan dikembalikan kepada refleks. Behaviorisme
mencari unsur unsur yang paling sederhana yakni perbuatan perbuatan bukan kesadaran
yang dinamakan refleks. Refleks adalah reaksi yang tidak disadari terhadap suatu
pengarang. Ketiga, behaviorisme berpendapat bahwa pada waktu dilahirkan semua orang
adalah sama.
Sebagai guru PAI saya pernah mencoba merealisasikan teori belajar behavioristik ini
dalam pembelajaran PAI di kelas 9 materi Meyakini Hari Akhir, Mengakhiri Kebiasaan Buruk.
Peserta didik saya berikan stimulus berupa vidio gambaran hari kiamat sesuai dengan yang
tertera dalam Al-Qur’an Surat Al Qori'ah dan Al-Zalzalah dan memotivasi anak didik supaya
mempertahankan prestasi belajarnya. Setelah itu saya menyampaikan materi yang berkaitan
dengan Meyakini Hari AKhir, dilanjutkan peserta didik diberikan tugas tes untuk setiap individu
bertujuan untuk melatih peserta didik dalam memahami hubungan antara pertanyaan dan
jawaban. Setelah itu peserta didik yang mendapatkan nilai bagus saya berikan reward atau
hadiah berupa pensil atau buku tulis. Dan bagi siswa yang memiliki nilai yang rendah, saya
berikan tugas tambahan sebagai bentuk hukumannya.
Dari pemaparan singkat diatas, saya merefleksikan bahwa teori belajar behavioristik
dapat berjalan efektif jika peserta didik sudah memiliki kesiapan untuk mengikuti segala proses
pembelajaran. Teori belajar behavioristik dalam pembelajaran PAI dapat dilakukan dengan cara
memberikan motivasi, latihan menjawab soal, memberikan reward atau hadiah dan juga
menguatkan karakter.

Anda mungkin juga menyukai