Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Refleksi Seminar PPG PSE

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 13

SEMINAR PPG

REFLEKSI PENGALAMAN BELAJAR MATA KULIAH


PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL
KELOMPOK 1 PGSD 6A
ANGGOTA KELOMPOK
Vita Rizki Mubarokah Ardi Septiawan

Umi Nur Azizah


Universitas Fauget Sistem informasi

REVIEW PENGALAMN BELAJAR


Topik 2. Peran guru sebagai teladan pembelajaran keterampilan
sosial emosional (CASEL)
Pengalaman belajar saya tentang peran guru sebagai teladan
pembelajaran keterampilan sosial emosional (CASEL) telah
membuka mata saya tentang pentingnya peran guru dalam
menanamkan nilai-nilai sosial dan emosional pada murid.
Sebelum mengikuti mata kuliah ini, saya memiliki pemahaman
yang terbatas tentang CASEL. Saya hanya fokus pada aspek
kognitif dalam pembelajaran, yaitu membantu murid memahami
materi pelajaran.Namun, setelah mengikuti pelatihan, saya
menyadari bahwa keterampilan sosial emosional sama
pentingnya dengan keterampilan kognitif.
Murid yang memiliki keterampilan sosial emosional yang baik akan
lebih mampu untuk:
 Mengatur emosi mereka
Membangun hubungan yang positif dengan orang lain
 Membuat keputusan yang bertanggung jawab
 Mengatasi stres dan tantangan
 Mencapai tujuan mereka

Saya belajar bahwa guru dapat menjadi teladan yang baik bagi
murid dalam mengembangkan keterampilan sosial emosional.
Dengan menunjukkan keterampilan ini dalam kehidupan sehari-
hari, guru dapat membantu murid untuk belajar bagaimana
berperilaku dengan cara yang positif dan produktif.
REFLEKSI PENGALAMAN BELAJAR YANG DIPILIH

01
a. Pengalaman belajar apa yang berguna dan menarik
Pada pembelajaran mata kuliah pembelajaran sosial emosional menurut saya terdapat pengalaman
belajar yang berguna dan menarik. Yaitu pada topik 2 Peran guru sebagai teladan pembelajaran
keterampilan sosial emosional (CASEL) yaitu Guru memainkan peran penting dalam menumbuhkan dan
mengembangkan keterampilan sosial emosional (CASEL) pada murid. Hal ini mengacu pada seperangkat
kemampuan yang memungkinkan individu untuk mengelola emosi mereka, membangun hubungan yang
sehat, membuat keputusan yang bertanggung jawab, dan mencapai tujuan mereka.
REFLEKSI PENGALAMAN BELAJAR YANG DIPILIH

02
b. Pengalam belajar apa yang menarik tapi kurang berguna:
Pada pembelajaran mata kuliah pembelajaran sosial emosional menurut saya terdapat
pengalaman belajar yang menarik dan tapi kurang berguna. Yaitu pada topik 1 pada bagian
mulai dari diri. Menurut saya pada bagian mulai dari diri terlalu banyak bagian yaitu 3
bagian direfleksikan pada bagian ini seharusnya dapat dipadatkan.
REFLEKSI PENGALAMAN BELAJAR YANG DIPILIH

03
c. Pengalaman belajar apa yang tidak menarik dan tidak
berguna dalam konteks sebagai calon guru .
Menurut saya pada mata kuliah pembelajaran sosial
emosional tidak ada pengalaman belajar belajar yang
tidak menarik dan tidak berguna.
ANALISIS ARETEFAK PEMBELAJARAN
1. Artefak-artefak pembelajaran mana yang dapat 2. Mengapa artefak ini yang saya pilih?
saya jadikan bukti dukung hasil refleksi pengalaman Saya memilih artefak tentang "Peran Pendidik sebagai
belajar? Teladan Pembelajaran Keterampilan Sosial Emosional
(CASEL)" karena topik ini memungkinkan saya untuk
Artefak pembelajaran yang dapat saya jadikan bukti mendalami bagaimana sebagai seorang pendidik, saya
dukung hasil refleksi pengalaman belajar adalah dapat memberikan dampak positif yang signifikan
hasil pekerjaan saya yaitu topik 2 Peran Pendidik terhadap perkembangan sosial dan emosional peserta
sebagai Teladan Pembelajaran Keterampilan Sosial didik. Melalui penerapan konsep CASEL, saya dapat
Emosional (CASEL), Koneksi Antar Materi. Artefak memahami lebih dalam tentang bagaimana menjadi
ini mencakup pemahaman saya tentang Peran teladan yang efektif dalam mengajarkan keterampilan
Pendidik sebagai Teladan Pembelajaran Sosial sosial emosional seperti empati, kerja sama, dan
pengelolaan konflik. Hal ini tidak hanya relevan untuk
Emosional (CASEL). Terdapat 6 pembahasan
meningkatkan kualitas interaksi dan iklim kelas, tetapi juga
penting yaitu empaty, critical inquiry, mind fullness
membantu mempersiapkan peserta didik untuk
compassion, alasan pendidik perlu memahami PSE
menghadapi tantangan kehidupan di luar sekolah dengan
dan Pendidik sebagai agen perubahan
lebih baik.
ANALISIS ARETEFAK PEMBELAJARAN
3. Bagian mana dari artefak ini yang mendukung hasil refleksi saya?
Bagian dari artefak "Peran Pendidik sebagai Teladan Pembelajaran Keterampilan Sosial Emosional
(CASEL)" yang mendukung hasil refleksi saya adalah bagian yang menjelaskan bagaimana pendidik
dapat menjadi model peran dalam mengajarkan dan mempraktikkan keterampilan sosial emosional
kepada peserta didik. Dalam refleksi saya, saya menyoroti betapa pentingnya peran pendidik
dalam memengaruhi perilaku dan kesejahteraan emosional peserta didik melalui contoh nyata dan
interaksi sehari-hari. Saya juga mencatat bagaimana pendekatan CASEL dapat diintegrasikan
dalam pengajaran saya untuk mendukung pengembangan keterampilan sosial emosional peserta
didik secara efektif. Dengan demikian, bagian ini memberikan landasan yang kuat bagi refleksi saya
tentang peran dan tanggung jawab saya sebagai pendidik dalam mendukung perkembangan
holistik peserta didik.
REFLEKSI PEMBELAJARAN YANG BERMAKNA
Peran Pendidik sebagai Teladan Pembelajaran Keterampilan Sosial Emosional (CASEL)"
Pembelajaran bermakna yang saya dapatkan dari topik "Peran Pendidik sebagai Teladan
Pembelajaran Keterampilan Sosial Emosional (CASEL)" adalah betapa pentingnya peran
seorang pendidik dalam membentuk lingkungan belajar yang mendukung pengembangan
keterampilan sosial emosional peserta didik. Saya menyadari bahwa sebagai pendidik, saya
memiliki kesempatan dan tanggung jawab untuk menjadi contoh dalam menunjukkan
kemampuan berempati, mengelola emosi, dan berinteraksi secara positif dengan peserta
didik. Dengan memahami dan mengimplementasikan konsep-konsep dari CASEL, saya
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran tidak hanya dari segi akademis tetapi juga
dalam mempersiapkan peserta didik untuk sukses dalam kehidupan sosial dan profesional
mereka di masa depan. Hal ini juga mendorong saya untuk terus mengembangkan
kemampuan saya dalam menjadi teladan yang konsisten dan berpengaruh dalam
mendukung perkembangan holistik peserta didik.
VISI PRIBADI UNTUK PENDIDIKAN DI INDONESIA
1. Mewujudkan Pendidikan yang dapat menjadi tempat bagi peserta
didik untuk dapat mengembangkan potensinya.
2. Menciptakan endidikan yang dapat membuat peserta didik ingin
terus belajar sepanjang hayatnya.
3. Mewujudkan pendidikan yang tidak hanya dapat membantu
peserta didik berkembang sesuai dengan potensinya, namun
juga pendidikan yang mampu membuat peserta didik
memahami dan menerapkan nilai-nilai moral dalam setiap
pengetahuan yang dimilikinya di dalam kehidupannya, serta
dapat membentuk peserta didik untuk menjadi manusia
seutuhnya.
VISI UNTUK SOSOK GURU
1. Menjadi guru yang dapat menjadi inspirasi dan teladan bagi
peserta peserta didik.
2. Menjadi guru yang dicintai peserta didik, sehingga sesulit
apapun materi pelajarannya, hanya dengan melihat gurunya
peserta didik akan semangat belajar, dan ingin terus belajar.
3. Guru yang kreatif dan inovatif agar dapat terus merancang
pembelajaran yang inovatif untuk peserta didik
4. Guru yang tidak akan berhenti belajar untuk meningkatkan
kemampuan mengajarnya agar dapat membantu perubahan
pendidikan Indonesia ke arah yang jauh lebih baik.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai