Pengembangan Bahan Ajar Kalam
Pengembangan Bahan Ajar Kalam
Pengembangan Bahan Ajar Kalam
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar Bahasa
Arab (Kalam)
Dosen Pengampu: Dr. H. Faisol Nasar bin Madi, M.A
HALAMAN DEPAN
Oleh :
Muhammad Rizqi Zainal Islam 233206020004
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................ i
BAB I: PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
A. Kesimpulan .................................................................................................. 11
B. Saran ............................................................................................................ 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan penilaian bahasa Arab (Kalam) memiliki peran
penting dalam membantu guru dalam mengidentifikasi kemampuan siswa
dalam pemahaman dan penggunaan bahasa Arab. Seperti penilaian bahasa
lainnya, penilaian bahasa Arab bertujuan untuk menilai dan menganalisis
kemampuan siswa dalam menggunakan bahasa Arab, serta
mengembangkan strategi yang efektif untuk meningkatkan kemampuan
siswa dalam bahasa Arab. Pada saat ini, pengembangan penilaian bahasa
Arab dilakukan oleh para ahli bahasa Arab, ahli pendidikan, dan pihak-
pihak terkait lainnya yang terlibat dalam pengajaran dan pengembangan
bahasa Arab. Proses pengembangan penilaian bahasa Arab melibatkan
beberapa tahapan, termasuk pengumpulan data, analisis data,
pengembangan soal, uji coba soal, dan pengumpulan data tambahan.
Penilaian bahasa Arab juga mengikuti metodologi yang telah
ditetapkan oleh para ahli pendidikan dan bahasa Arab. Metodologi ini
membantu guru dalam menyusun penilaian yang akurat dan tepat, serta
membantu dalam mengambil tindakan yang efektif untuk membantu siswa
meningkatkan kemampuan mereka dalam bahasa Arab.
Pengembangan penilaian bahasa Arab juga membantu guru dalam
merancang strategi yang efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa
dalam bahasa Arab. Strategi ini bisa meliputi pengajaran yang lebih
relevan dengan kebutuhan siswa, penggunaan alat pembelajaran yang
efektif, dan mendorong siswa untuk berinteraksi lebih banyak dengan
bahasa Arab. Secara keseluruhan, ekstraksi dan pengembangan penilaian
bahasa Arab merupakan proses yang penting dalam membantu guru
mengidentifikasi kemampuan siswa dalam pemahaman dan penggunaan
bahasa Arab. Dengan penilaian yang tepat, guru dapat membantu siswa
1
meningkatkan kemampuan mereka dalam bahasa Arab dan mencapai
tujuan pendidikan yang diinginkan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Strategi pemilihan Bahan Ajar Bahasa Arab?
2. Bagaimana langkah penyusunan pengembangan bahan ajar bahasa
arab?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Strategi pemilihan Bahan Ajar Bahasa Arab
2. Untuk mengetahui langkah penyusunan pengembangan bahan ajar
bahasa arab
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Hamzah B. Umo, Model Pembelajaran-Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan
Efektif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hal. 98-99
2
Abdul Hamid, dkk. Pembelajaran Bahasa Arab: Pendekatan, Metode, Strategi, Materi, dan
Media. (Malang: UIN-Malang Press, 2008), hal. 102-110
3
Adapun dalam keselarasan isi, maka isi bahan ajar bahasa Arab
disesuaikan dengan sistem nilai dan falsafah hidup yang berlaku
dalam negara dan masyarakat di lingkungan tempat sekolah berada.
b. Ketepatan cakupan
Hal ini berkaitan dengan isi bahan ajar dari sisi keluasan dan
kedalaman isi atau materi, serta keutuhan konsep berdasarkan bidang
ilmu bahasa Arab. Kedalaman dan keluasan isi bahan ajar sangat
menentukan kadar bahan ajar yang akan dikembangkan bagi siswa
sesuai dengan kemampuan dan tingkat pendidikan yang sedang
ditempuh. Adapun acuan- acuan utama dalam penentuan kedalaman
dan keluasan isi bahan ajar adalah kurikulum (termasuk silabus).
c. Ketercernaan materi
Hal ini berkaitan dengan kemudahan bahan ajar tersebut
dipahami dan dimengerti oleh siswa sebagai pengguna, meliputi:
pemaparan yang logis, penyajian materi yang runtut, ada contoh dan
ilustrasi, alat bantu yang memudahkan, format yang tertib dan
konsisten, dan penjelasan tentang relevansi dan manfaat bahan ajar.
d. Penggunaan bahasa
Penggunaan bahasa dalam pengembangan bahan ajar berkaitan
dengan pemilihan ragam bahasa, pemilihan kata, penggunaan kalimat
efektif, dan penyusunan paragraf yang bermakna.
e. Perwajahan atau pengemasan
Berhubungan dengan penataan letak informasi dalam satu
halaman cetak dan pengemasan dalam paket bahan ajar multimedia.
f. Ilustrasi
Ilustrasi dimanfaatkan untuk menarik, memotivasi, komukatif,
membantu retensi dan pemahaman siswa terhadap isi pesan, bisa
berupa tabel, diagram, kartu, skema, foto, dan sebagainya.
g. Kelengkapan komponen
4
Berkaitan dengan paket bahan ajar yang dapat berfungsi
sebagai komponen utama, komponen pelengkap, dan komponen
evaluasi hasil belajar.
B. Langkah Penyusunan Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Arab
Langkah-langkah pengembangan bahan ajar sangat beragam.
Di antaranya adalah langkah-langkah pengembangan bahan ajar
menurut model Dick dan Carey (1990), yang meliputi: (a)
mengidentifikasi tujuan pembelajaran, (b) melakukan analisis
pembelajaran, (c) mengidentifikasi perilaku awal/garis entry behavior,
(d) merumuskan tujuan pembelajaran, (e) mengembangkan butir tes,
(f) mengembangkan strategi pembelajaran, (g) mengembangkan isi
program pembelajaran, (h) merancang dan melaksanakan evaluasi,
dan (i) merevisi paket pembelajaran.
a. Identifikasi tujuan pembelajaran, dilakukan dengan memperhatikan
dan mengadakan penilaian terhadap kebutuhan siswa, melalui analisis
kebutuhan (need assesment) peserta didik sesuai dengan tuntutan
kurikulum.
b. Analisis pembelajaran, dilakukan dengan cara: (1) mengklasifikasikan
rumusan tujuan menurut jenis ranah belajar (keterampilan psikomotor,
keterampilan intelektual, informasi verbal, sikap), dan (2) mengenali
teknik analisis pembelajaran yang cocok untuk memeriksa secara tepat
perbuatan belajar yang sebaiknya dilakukan dalam mencapai tujuan
sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang menjadi objek
penelitian, tujuan difokuskan pada pencapaian keterampilan bahasa.
c. Identifikasi perilaku awal, dilakukan dengan memberikan pretest
kepada sampel penelitian.
d. Perumusan TIK, dilakukan dengan menjabarkan setiap tujuan umum
mata pelajaran dalam bentuk perilaku atau kompetensi yang harus
dicapai oleh mahasiswa setelah selesai mengikuti setiap unit
pembelajaran.
5
e. Menyusun butir-butir tes, untuk mengukur kemampuan peserta didik
dalam mencapai apa yang telah dicantumkan dalam tujuan, sebagai
proses dalam pengumpulan data dan informasi yang dapat
dipergunakan untuk merevisi pembelajaran. Dalam pengembangan ini,
pengukuran dilakukan melalui tes teori tertulis, mengingat tujuan
khusus pembelajaran yang ingin dicapai sebagian besar termasuk
ranah kognitif. Di samping tes teori tertulis, juga dikembangkan tes
praktik untuk mengukur keterampilan psikomotorik siswa.
f. Mengembangkan strategi pembelajaran, yang mendeskripsikan
komponen- komponen umum dari suatu perangkat isi pelajaran yang
akan dipergunakan untuk memperjelas isi pelajaran. Pengembangan
strategi pembelajaran mencakup: (a) kegiatan pengajaran, (b)
penyajian informasi, (c) partisipasi mahasiswa, (d) pertanyaan
mahasiswa.
g. Mengembangkan bahan ajar, mengacu pada tujuan khusus
pembelajaran, dan strategi pembelajaran. Bahan ajar yang
dikembangkan berbentuk: (a) buku panduan guru sebagai penuntun
penggunaan bahan ajar, dan (b) bahan ajar siswa, sebagai sumber
dalam proses belajar mandiri siswa dan dalam tutorial. Dalam
pengembangan bahan ajar ini, dilakukan evaluasi oleh ahli bidang
studi, ahli perancang, dan ahli media.
h. Evaluasi untuk mengukur tingkat keefektifan, efisiensi, dan daya tarik
strategi pembelajaran berdasarkan masukan, tanggapan, saran,
komentar dan penilaian ahli. Hasil evaluasi para ahli ini kemudian
diguna untuk keperluan revisi atau penyempurnaan kualitas produk
bahan ajar hasil pengembangan. Dalam pengembangan ini, evaluasi
yang dilakukan adalah: (a) evaluasi oleh para ahli, dan teman sejawat,
(b) evaluasi perorangan, evaluasi kelompok kecil, dan (c) uji coba
lapangan terbatas.
i. Revisi produk berdasarkan data yang diperoleh dari kegiatan evaluasi.
Selanjutnya data tersebut diikhtisarkan dan ditafsirkan sebagai usaha
6
untuk mengenali kesulitan-kesulitan dan kekurangan yang terdapat
pada bahan ajar. Pada dasarnya ada dua jenis revisi pembelajaran yang
perlu diperhitungkan: (a) revisi terhadap substansi seluruh komponen,
dan (b) revisi terhadap cara-cara atau prosedur dalam menggunakan
bahan ajar (Dick dan Carey, 1990). Dalam pengembangan ini, revisi
produk pengembangan paket pembelajaran dilakukan pada setiap
komponen bahan ajar, yaitu: (a) petunjuk, (b) tujuan khusus
pembelajaran, (c) isi bahan pembelajaran, (d) gambar, (e) rangkuman,
(f) evaluasi formatif, dan (g) daftar bacaan. Hasil revisi produk
berbentuk bahan ajar yang siap pakai.
Secara rinci Hamid dkk, menjelaskan prosedur pengembangan
bahan ajar bahasa Arab seperti berikut ini.3
a. Analisis
Pada tahap analisis ini, yang dilakukan adalah mengumpulkan
informasi berkaitan dengan mata pelajaran yang akan dikembangkan
dan silabusnya, juga mengumpulkan informasi tentang karakteristik
awal siswa.
Sebelum memulai proses pengembangan, tahap pertama yang
dilakukan adalah menentukan materi apa yang akan dikembangkan.
Setelah ditetapkan, langkah selanjutnya adalah menganalisis silabus
untuk diidentifikasi pokok-pokok bahasannya, dan mengenali
karakteristik siswa sebagai pengguna buku bahan ajar bahasa arab
yang akan dikembangkan. Mengidentifikasi tingkah laku dan
karakteristik siswa adalah penting sekali untuk dipertimbangkan
dalam rangka merancang kegiatan-kegiatan pembelajaran.
Beberapa hal yang perlu diidentifikasi, khususnya yang berkaitan
dengan siswa sebagai pengguna buku bahan ajar bahasa arab adalah:
1. Kondisi dimana sumber belajar berupa buku ajarditerapkan,
2. Siapa yang menggunakan buku ajar, dan
3. Untuk kelas atau tingkat berapa buku ajar itu digunakan.
3
Ibid. h. 110-128
7
b. Perancangan
Pada tahap ini, langkah-langkah yang harus ditempuh adalah:
1. Menganalisis dan merumuskan tujuan pembelajaran
Dengan melibatkan empat unsur, yaitu: A= Audience, artinya
siapa yang akan belajar. B=Behavior, artinya perilaku khusus yang
akan dimunculkan oleh siswa setelah selesai proses belajar mengajar.
C=Condition, artinya keadaan yang harus dipenuhi pada saat proses
belajar-mengajar berlangsung dan atau keadaan atau alat yang
digunakan siswa pada saat ia di tes, bukan pada saat ia belajar.
D=Degree, artinya tingkat keberhasilan yang harus dipenuhi oleh
siswa.
2. Mengembangkan butir-butir tes
Penyusunan butir-butir tes perlu memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
a. Berdasarkan kriteria yang dirumuskan dalam tujuan khusus
pembelajaran atau indicator keberhasilan,
b. Berdasarkan muatan materi pada pokok bahasan yang akan
dikembangkan dalam penyusunan pertanyaan,
c. Memperhatikan kesesuaian butir soal dengan tujuan khusus
pembelajaran atau indicator keberhasilan,
d. Membuat bentuk-bentuk soal dan menyusunnya
e. Menulis petunjuk, dan
f. Mengerjakan soal-soal yang menghasilkan kunci jawaban.
Hasil akhir dari langkah ini adalah seperangkat soal-soal
latihan dan soal-soal tes yang dapat digunakan untuk mengukur
penguasaan siswa terhadap materi yang sudah dipelajarinya. Di dalam
pembelajaran selanjutnya butir-butir soal ini akan dikembangkan
menjadi soal-soal latihan, tugas-tugas, soal-soal tes sumatif atau
formatif
3. Mengembangkan strategi pembelajaran
8
Dalam strategi pembelajaran, terdapat lima komponen utama yang
akan menjadi fokus, yaitu:
1. Kegiatan pembelajaran,
2. penyajian atau penyampaian informasi,
3. peran serta siswa,
4. pengetesan, dan
5. tindak lanjut.
Untuk meningkatkan efektivitas penggunaannya, buku ajar disusun
dengan dilengkapi beberapa komponen pendukung pembelajaran,
yaitu:
petunjuk cara mempelajari uraian pada setiap isi topic,
tujuan pembelajaran setiap topik dan sub topic,
daftar bacaan yang relevan, dan 4) soal-soal latihan.
4. Mengembangkan media pembelajaran
Media dan sumber belajar menurut Belawati (2003:2.20) adalah
alat dan cara untuk memfasilitasi, mempermudah proses belajar siswa,
serta membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan
menarik bagi siswa. Media dan sumber belajar yang dapat dipilih
untuk paket bahan ajar pembelajaran bahasa arab antara lain: bitaqah
al-mufrodat al- musawaroh, poster, kaset, CD, VCD, dll
5. Mengembangkan materi pembelajaran
Materi pembelajaran dikembangkan dalam bentuk buku ajar yang
dilakukan dengan beberapa langkah sebagai berikut:
a. Memilih dan mengumpulkan materi pembelajaran yang ada dan
relevan untuk digunakan,
b. Menyusun materi sesuai dengan urutan kegiatan pembelajaran,
c. Mengidentifikasi materi-materi yang diperoleh dan yang diperoleh
dari buku, dan
d. Menyusun program pengajaran Sebagai langkah awal dalam
mengembangkan materi adalah memilih dan menentukan topic dan
judul, langkah pemilihan topic mata pelajaran mengacu pada
9
kurikulum dan analisis instruksional, kemudian membuat peta konsep
yang akan menjadi landasan ruang lingkup uraian topic mata pelajaran
dalam bahan ajar bahasa Arab.
c. Penulisan dan Penyusunan Materi
Penyusunan, pemilihan dan penulisan bahan pembelajaran berupa
buku ajar meliputi:
1. Menyusun dan menulis petunjuk
2. Menyusun dan menulis tujuan pembelajaran
3. Menyusun dan menulis uraian materi pelajaran
4. Menyusun dan menulis soal-soal, latihan-latihan, tes dan kunci
jawaban,
5. Menyususn dan menulis daftar mufrodat
d. Evaluasi
Pada tahap ini buku yang telah disusun dievalusi kembali.
Evaluasi ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang digunakan
dalam penyempurnaan buku ajar. Untuk evaluasi bahan ajar bahasa
Arab dapat dilakukan 3 langkah kajian, yaitu:
1. evaluasi tahap pertama, berupa review/kajian oleh bidang studi, dan
ahli rancangan pembelajaran.
2. tahap kedua, uji coba perorangan. dan
3. tahap tiga, uji coba lapangan
e. Revisi
Proses perbaikan buku ajar tidak harus dilakukan setelah semua
proses evaluasi selesai, tetapi bisa dilakukan pada setiap akhir tahap
proses evaluasi. artinjya tiap kali ada masukan, pada saat itu bisa
diperbaiki.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahan ajar merupakan seperangkat materi atau substansi pelajaran yang
disusun secara runtut dan sistematis serta menampilkan sosok utuh dari
kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Bagi
siswa, bahan ajar bisa menjadi pedoman yang akan mengarahkan semua
aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi
kompetensi yang seharusnya dipelajari/dikuasainya. Sedangkan bagi guru,
bahan ajar bisa menjadi pedoman yang akan mengarahkan semua
aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi
kompetensi yang seharusnya diajarkan/dilatihkan kepada siswanya.
Keempat materi pokok bahasa Arab, yaitu mendengarkan, berbicara,
membaca, menulis, setelah dijabarkan ke dalam kompetensi dasar dan
dengan menggunakan pendekatan fungsi utama bahasa sebagai alat
komunikasi lisan dan tertulis, harus tercakup dalam bahan ajar, sehingga
pada gilirannya bahan ajar dapat dijadikan sebagai sumber, pedoman,
pemandu, pegangan, dan kerangka kerja dalam kegiatan belajar mengajar
bahasa Arab. Bahan ajar bahasa Arab dapat dikembangkan dengan melalui
langkah langkah berikut: a) analisis, b) perancangan, c) penulisan dan
penyusunan materi, d) evaluasi, e) revisi.
B. Saran
Demikianlah makalah yang telah kami susun. Kami berharap
makalah ini berguna sebagaimana mestinya dan dapat diterima dengan
baik. Tapi, sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kekurangan, kami
juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga kami
sebagai pemakalah dapat memperbaiki kekurangan dan mempertahankan
kelebihan yang ada pada makalah kami. Terima kasih.
11
DAFTAR PUSTAKA
Afifi, Sayid Abdul Fattah, 1995. Ilm al Ijtima' al Lughowi. Cairo: Daar al Fikri
al arabi.
Baali, Fuad. 1997. Ibn Khaldun wa Ilm al Ijtima’ al Hadist. Damascus: Daar al
mada li al tsaqofah wa al nasyr.
12