Bab Ii
Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN TEORITIS
individu. Secara istilah komunikasi berasal dari kata “communis” yang berarti
sama. Dalam buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar Karya Dedy Mulyana (2000),
menjelaskan siapa, berkata apa, menggunakan saluran apa, untuk siapa, dan
akibatnya apa. Atau biasa kita kenal dengan Who Says What In Which Channel To
Antar Budaya yang menguti pendapat Walstrom yang diambil dari jurnal
8
2. Komunikasi adalah pertukaran pesan secara tertulis dan lisan
lainnya.
menggunakan simbol-simbol.
, ide, atau pendapat dari satu orang ke orang lainnya. Komunikasi yang terjalin
antara satu dengan yang lain pasti memiliki jumlah partisipan yang berbeda. Dalam
jurnal library.binus.ac.id, Marhaeni Fajar (2009: 27) istilah komunikasi berasal dari
bahasa latin “communicates” yang berarti berbagi atau menjadi milik bersama. Dari
tujuan bersama.
dalam diri sendiri berupa proses pengolahan informasi melalui panca indera dan
9
yang dilakukan lebih dari dua orang secara tatap muka yang memungkinkan reaksi
secara langsung terjadi baik secara verbal atau nonverbal. Komunikasi kelompok
bersama, yang didalamnya terjadi kemungkinan mengenal satu sama lainnya dan
organisasi adalah komunikasi yang terjadi dalam satu organisasi dan bersifat
formal/ informal dan memiliki jaringan yang lebih luas dibandingkan dengan
seseorang kepada khalayak umum yang tidak bisa dikenali satu persatu karena
yang pembacanya tidak bisa dihitung dan cakupannya luas (heterogen). Relevansi
karena jurnalistik adalah perkembangan dari pers dan pers adalah perkembangan
dari komunikasi massa. Dalam hal media penyampaian informasi kepada khalayak,
menggunakan media itulah komunikasi massa bisa terjalin dengan lancar karena
memiliki cakupan yang luas. Jurnalistik juga bisa mempengaruhi masyarakat akan
hal baik atau buruk, misal dalam pemilihan umum jurnalistik memiliki andil dalam
banyak maka akan banyak orang yang dihadapi dan memiliki budaya yang berbeda-
beda pula. Maka tugas jurnalistik adalah menjaga nilai-nilai dan norma dalam setiap
10
memberikan informasi yang sesuai nilai dan norma khalayaknya, maka khalayak
atau masyarakat juga akan menerima apa yang disampaikan oleh jurnalis.
membina hubungan yang baik dan menciptakan citra positif sehingga perusahaan
yang menilai sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan dan tata cara seseorang
atau organisasi demi kepentingan publik serta merencanakan dan melakukan suatu
program kegiatan untuk meraih pengertian dan dukungan publik. Masih didalam
jurnal yang sama, menurut Bettrand R Canfield, 1964, hal 4 public relations adalah
berbagai teknik komunikasi. Dimana didalam kegiatan public relations selalu ada
11
dengan publiknya atau masyarakatnya. dapat disimpulkan bahwa profesi sebagai
opini publik yang menguntungkan kedua belah pihak dan menanamkan pengertian
Advertising atau yang biasa kita kenal dengan periklanan, juga merupakan
salah satu macam metode komunikasi. Periklanan adalah salah satu bentuk
komunikasi yang mana mengajak orang yang melihat, membaca, atau mendengar
merupakan gabungan dari promosi dan opini tentang hal yang dipromosikan, baik
berupa produk, jasa, perusahaan, organisasi, dan lain-lain. Menurut Lee dan
Johnson yang dialih bahasakan oleh Munandar dan Priatna (2007:3) dalam jurnal
langsung yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu
12
produk, yang disusun sedemikian rupa hingga menimbulkan rasa menyenangkan
iklan yang kreatif dalam mempromosikan barang atau jasanya. Contoh dari produk
advertising adalah sticker, pin, poster, flyer, spanduk, dan lain-lain. Seiring
mulai mengalami perubahan yang modern, bisa berupa creative vidio. Sebagai
personalmengenai suatu organisasi, produk, jasa, ide yang dibayar oleh satu sponsor
dan televisi. Broadcasting berasal dari kata to broadcast yang berarti alat berbicara
atau menampakkan diri di radio atau televisi. Broadcasting merupakan cabang dari
dalam kajian broadcasting adalah bagaimana membuat konten siaran mulai dari pra
2.1.4 Jurnalistik
13
Sebagai bagian dari komunikasi, berita menjadi aspek penting dan berperan dalam
berita serta informasi yang akurat dan terpercaya kepada publik. Jurnalistik itu
persuate.
sesuatu yang menghibur baik berupa cerita pendek, teka teki, dan
lain-lain.
dari liputan berita akan diserahkan kedalam media baik cetak, elektronik, hingga
online.
2.1.5 Propaganda
ialah salah satu kegiatan komunikasi yang digunakan dalam bidang politik. Sebagai
14
metode komunikasi, propaganda dilakukan dengan mengajak secara sengaja dan
sebagainya) yang benar atau salah dengan tujuan meyakinkan orang banyak agar
menganut suatu aliran paham, sikap, atau arah tindakan tertentu. The Grolier
tertentu atau pernyataan yang direkayasa yang merefleksikan suatu aliran, pikiran,
2.1.6 Kampanye
oleh perseorangan, kelompok, atau organisasi dalam kurun waktu tertentu untuk
adalah meraih simpati bahkan perubahan sikap khalayak. Kegiatan yang relevan
sebagainya.
yang belum sepaham atau belum yakin terhadap ide-ide tertentu untuk akhirnya
tersendiri bagi para jurnalis untuk tergabung dalam satu organisasi yang formal
dalam satu ikatan. Dimana nantinya, beberapa produk atau hasil dari jurnalistik juga
15
akan diterbitkan di dalam organisasi atau asosiasi tersebut semisal majalalah. Di
dalam organisasi, pasti tidak akan terlepas dari yang namanya konflik. Ketika suatu
konflik tidak segera diatasi maka ketakutan seperti citra atau kepercayaan
organisasi tersebut akan buruk terjadi. Disinilah peran penting jurnalistik dalam
komunikasi organisasi dimana pada hal ini jurnalisti mampu mengidentifikasi, dan
informasi- informasi terkait dengan organisasi tersebut kepada publik, sebagai agen
Secara etimologis, jurnalistik berasal dari kata “jurnal” dan “istik”. Jurnal
berasal dari bahasa Perancis yang berarti catatan harian, sedangkan istikmerujuk
pada ilmu pengetahuan yang membahas tentang keindahan. Dalam bahasa Belanda,
journalistiek memiliki arti penyiaran catatan harian. Jadi dapat ditarik kesimpulan
bahwa jurnalistik secara etimologi memiliki makna sebagai suatu karya seni yang
informasi kepada publik melalui media massa. Sebagai teknik, jurnalistik adalah
keahlian untuk menulis karya dari proses mnegumpulkan bahan, meliput, hingga
informasi melalui media massa. Jurnalistik adalah ilmu terapan yang selalu
16
Kustadi Suhandang (2004: 21) dalam jurnal enprints.unm.ac..id
sehari-hari secara indah, dalam rangka memenuhi segala kebutuhan hati nurani
jurnalistik adalah satu kesatuan yang tak bisa dilepaskan. Dalam kegiatan
jurnalistik, landasan teori umum yang digunakan adalah ilmu komunikasi. Di dalam
aktivitas jurnalistik agar pesan-pesan dapat tersampaikan dengan baik dan benar.
17
Jurnalistik merupakan objek studi dari ilmu komunikasi. Menurut
dan ilmu komunikasi praktika. Usaha manusia dalam menyampaikan isi pesan
melalui surat kabar, koran, atau majalah kepada komunikannya yaitu khalayak.
Khalayak ialah sejumlah orang dari masyarakat keseluruhan, disini bisa berarti
menyampaikan pesan melalui surat kabar. Karena berhasil atau tidaknya pesan
membutuhkan media komunikasi baik berupa televisi, majalah, koran, surat kabar,
radio, dan lain-lain. Jangkauan yang luas akan lebih mudah tersampaikan saat
masih banyak, salah satunya untuk membangun opini. Masyarakat dalam menerima
pesan dapat menghasilkan opini melalui kegiatan jurnalistik. Opini ada guna
18
menghasilkan feed back (umpan balik). Dapat ditarik kesimpulan bahwasaanya di
membantu dalam proses penyampaian pesan agar lebih efektif dengan berbagai
komunikasi lisan.
tatap muka.
19
3. Era cetak, di era ini ditandai dengan munculnya mesin cetak
berada.
Dalam era jurnalistik yang bermula dari laporan harian maka tercetak
sebagai surat kabar. Dari media cetak berkembang lagi menjadi media elektronik,
informasi berupa radio. Tak cukup dengan kemunculan radio yang hanya
mengandalkan audio saja, teknologi berkembang lagi menjadi audio visual yaitu
Televisi. Setelah televisi muncul, lahirlah internet sebagai new media yang bebas
Pada saat itu, terdapat Forum Romanum atau papan tulis putih untuk
menyampaikan aspirasi rakyat dan kabar atau informasi apa yang beredar saat itu
20
di pusat kota. Oleh karenanya Julius Caesar diebut sebagai bapak pers. Sebelum
adanya era internet seperti sekarang, terdapat media atau sarana komunikasi dalam
literatur lama yang disebut The Big Four of Mass Media (Empat Besar Media
Surat kabar pertama di dunia pada saat itu yaitu Acta Diuma yang terbit
pada tahun 59 SM di Roma. Pada saat itu surat kabar hanya berisi tentang
surat kabar telah berkemabng di Indonesia pada masa pemerintahan Belanda. Surat
orang-orang penting saja yang ada di Jakarta. Lalu seiring berkembangnya zaman
pada masa Hindia Belanda, muncullah surat kabar modern di Indonesia yang
komersial pemerintah Belanda. Pada tahun 1855, surat kabar yang menggunakan
bahasa jawa terbit di Kota Solo. Seiring zaman, berbagai surat kabar mulai
bermunculan pada saat itu, dari yang membahas politik hingga nasionalis.
Kelebihan surat kabar pada saat itu ialah dapat dibaca berkali-kali karena
kita memiliki dokumen aslinya, surat kabar pada saat itu juga mengharuskan orang
yang membacanya berpikir secara lebih spesifik terhadap isi informasi yang
diberikan, surat kabar juga dalam pendistribusiannya memiliki harga yang cukup
Sedangkan kekurangan surat kabar sebagai media cetak saat itu yaitu hanya
menampilkan sisi visual saja sehingga hanya tulisan-tulisan saja yang dapat
21
diketahui, dan biaya produksi media cetak pada saat itu tergolong mahal karena
2.2.2 Majalah
ditemukan di dalam surat kabar. Jika surat kabar diterbitkan setiap hari, lain pula
dengan majalah yang terbitannya secara berkala yaitu mingguan hingga bulanan.
Pada tahun 1731 di London terbitlah majalah pertama di dunia yang berjudul “The
bertahan lama semenjak masa penjajahan, akan tetapi pada tahun 1939 terbit
Kelebihan majalah pada saat itu ialah dapat dinikmati lebih lama karena
segmen pasar khusus, sedagkan untuk kekurangan majalah pada saat itu ialah biaya
yang relatif lebih mahal untuk mendapatkannya karena tampilan kemasan lebih
bagus daripada surat kabar atau koran, fleksibilitas rendah dan terbatas, dan
2.2.3 Radio
dalam bentuk kode morse dari kapal ke darat atau sebaliknya. Radio pada awalnya
bekerja dengan prinsip modulasi amplitude (AM), namun gelombang radio yang
22
Indonesia, Radio Republik Indonesia (RRI) didirikan pada tanggal 11 September
1945. Radio RRI digunakan sebagai sarana komunikasi antara pemerintah dengan
rakyatnya.
Kelebihan radio pada saat itu ialah biaya produksi siaran relatif rendah,
dapat diterima kalangan siapa saja, menjangkau daerah yang cukup luas, karena
gelombangnya yang sangat luas, radio memiliki daya tembus yang besar,
radio tak harus bisa membaca karena audience selectivity. Sedangkan kekurangan
radio yaitu dengan waktunya yang terbatas, para penikmat tidak menemukan
berbagai pekerjaan. Radio juga tidak cocok untuk menyampaikan program acara
2.2.4 Televisi
Televisi mulai dikenalkan pada tahun 1920, namun baru populer di tahun
1940 pasca perang dunia ke dua. Pada masa itu, televisi adalah satu-satunya media
yang menampilkan audio visual walaupun dengan warna hitam putih. Namun
seiring berjalannya waktu pada tahun 1967, siaran TV berwarna mulai hadir.
Tayangan yang disiarkan televisipun beragam, mulai dari acara musik, film, berita,
23
Kelebihan televisi pada saat itu ialah dapat dinikmati siapa saja dengan
jangkauan yang luas, waktu siaran yang sudah tentu, dengan menghadirkan audio
mengerti informasi yang diberikan, hanya dengan gambar dan suara, orang sudah
mengerti apa maksud dari yang diberitakan dan tidak perlu memiliki keahlihan di
bidang membaca. Sedangkan kekuranga televisi pada masanya yaitu pesan berlalu
snagat cepat dengan biaya yang relatif tinggi, kesulitan teknis karena tidak semua
Kini, media jurnalistik yang terbaru adalah media siber atau media online
dengan kecanggihan internet yang dapat menembus jarak, ruang, dan waktu.
pada saat itu diawali Mark Druk, pencipta dan editor situs
Pada saat itu, di Indonesia kehadiran jurnalisme online diawali oleh media
pada saat itu tidak terlepas dari perkembangan politik. Jurnalisme online di
Indonesia sudah memasuki tahap isi berita yang didesain khusus untuk media web
24
Ciri-ciri media masa kini ialah adanya interaktifitas yang dapat kita temui
pembaca harus memiliki hubungan yang khusus dan bermakna. Teknologi internet
saat ini memungkinkan reporter dan editor membuat news berita dari format analog
ke format digital. Dimana pada era digital ini, semua dokumen dapat diakses
dunia politik, hiburan, bisnis, kecantikan, kuliner, dan lain sebagainya bisa kita
temui hanya melalui internet. Tekhnologi internet adalah tekhnologi yang lahir dari
kreativitas dan inovasi yang tiada henti. Ide dari seseorang bisa dengan cepat
mencapai 3,6 miliar, hal ini menyebabkan Indonesia menjadi urutan nomor 6 di
Gambar 2.1
Sumber : www.eMarketer.com
25
Dari data diatas, terpapar bahwa masyarakat Indonesia lebih menyukai
kehidupan maya, buktinya separuh dari waktu mereka habiskan di sosial media.
Memalui sosial medialah, aspek keterbukaan dan transparansi itu muncul. Jaringan
internet yang meluas hingga ke penjuru dunia menjadikan sosial media sebagai alat
Sebagai suatu proses, kegiatan jurnalistik harus dilihat sebagai proses komunikasi
juga. Hal ini berhubungan langsung dengan paradigma Lasswell yakni Who Says
What In Which Channel to Whom With What Effectyang dapat diartikan sebagai:
1. Who, merujuk pada siapa orang yang berbicara atau komunikator. Dalam
pesan. Sebagai seorang jurnalis, sukses atau tidaknya suatu informasi dapat
2. Says what, merujuk pada isi pesan. Elemen kedua dalam model komunikasi
tersebut, dapat dianalisis di elemen kedua ini.Apakah isi pesan atau makna
komunikan.
3. (In which) channel, merujuk pada saluran saluran atau media apa yang
26
lainnya. Media yang digunakan bisa melalui televisi, radio, surat kabar, dan
lain-lain.
5. With what effect, merujuk pada efek yang ditimbulkan. Dalam hal ini
memiliki pengaruh pada khalayak sasaran. Ada dua hal yang bisa diambil
dari elemen terakhir ini yaitu apa yang ingin dicapai dan apa yang dilakukan
kepada khalayak atau publik atau masyarakat. Model komunikasi yang terkenal
lainnya yaitu SMCR yang digagas oleh pakar komunikasi David Kenneth Berlo
disampaikan bisa berupa suara, teks, gambar, atau yang lainnya. Dalam
pesan, beberapa unsur yang penting untuk diperhatikan adalah isi materi
27
pesan, struktur pesan yang berdampak pada keefektifan pesan, dan kode
banyaknya praktek jurnalistik dari reformasi hingga sekarang, terbesit ide untuk
Paul Johnson menyebutkan bahwa terdapat 7 dosa yang mematikan tentang praktek
1. Distorsi Informasi. Baik opini atau ilustrasi faktual yang tidak sesuai
dengan fakta aslinya dan dapat merubah makna aslinya dapat dilakukan
28
2. Dramatisasi Fakta Palsu. Suatu obyek dapat dilakukan dengan pemberian
ilustrasi baik verbal, auditif, atau visual. Contohnya saja dalam media
cetak, hal ini bisa dilakukan dengan cara naratif atau melalui gambar demi
menciptakan streotip.
pribadi.
bermuatan seks.
pemasaran produk.
media massa.
Dari ketujuh “dosa jurnalistik” diatas, merupakan contoh praktek jurnalistik yang
29
praktek jurnalistik menyimpang itu adalah media massa yang baru saja terbit. Lalu
1. Eksploitasi Judul
Sering kita dapatkan saat membaca sebuah berita dengan judul yang
dengan judul “Ketika Alay Putus Cinta, 3X Bunuh Diri Nggak Mati-Mati”
Nggak Terima, Cabe Lapor Terong, Terong Kesel, Ajak Pare Bacokin
Tak jarang kita temui bahwa di dalam sumber berita terdapat “konon
kabarnya” atau “menurut sumber yang tidak mau disebut namanya”, dan
perhatian
30
4. Penyajian berita yang tidak investigative
masih banyak yang belum mampu memilih dan memilah informasi secara
bertanggung jawab? Juralisme bebas, sehat dan bertanggung jawab dihasilkan oleh
media massa yang begitu pula. Pemerintah maupun masyarakat harus memiliki
pemikiran dan pandangan bahwa media massa yang bebas, sehat, dan bertanggung
jawab adalah media massa yang menjalankan peran dan tugas secara ideal.
Bagaimana suatu media massa dikatakan bebas, sehat, dan bertanggung jawab?
Media massa yang melaksanakan fungsi-fungsi ideal yang sesuai dengan konstitusi
negara lah yang dapat dijuluki media yang bebas, sehat dan bertanggung jawab.
Sumber hukum praktek jurnalistik yang bebas, sehat dan bertanggung jawab
tanpa aturan. Untuk mengindari praktek jurnalistik yang menyimpang, para jurnalis
harus memiliki keahlian khusus melalui pendidikan dan pelatihah jurnalistik yang
31
etik jurnalistik dan kode etik wartawan Indonesia, praktek jurnalistik di Indonesia
berkembang begitu cepat pula, maka praktek jurnalistik di Indonesia memasuki era
digital dan era global dimana internet berperan sangat penting dalam segala hal
praktek jurnalistik. Dengan kemunculan internet inilah lahir julukan sebagai ”new
media” dan menggeser televisi, radio, media cetak sebagai “traditional media”.
sangat mudah. Saat ini, kita bisa lihat bahwa traditional media mulai merambah
untuk membuat versi online, contohnya saja kompas TV yang kini juga hadir versi
onlinenya yaitu www.kompastv, disana kita bisa streaming atau melihat isu-isu
secara online, Liputan 6, dan masih banyak lagi media yang merambah ke versi
online.
dapat dilihat dari satu topik berita yang dapat dipecah belah berdasarkan angle
pemberitaan dan permintaan masyarakat. Banyak sekali media yang telah beralih
ke versi online, karena memang banyak keuntungan yang bisa didapatkan selain
biaya produksi yang cenderung relatif lebih rendah, jurnalistik online juga
menampilkan informasi dalam bentuk teks, video, dan audio secara bersamaan.
Meski di Indonesia belum terlihat indikasi runtuhnya media cetak, tetapi itu juga
bisa terjadi, mengingat bahwa banyak media yang telah merambah ke versi online.
32
Sebenarnya, praktek jurnalistik di Indonesia tidak bisa lepas dari sistem pers
yang ada pada saat itu. Ketika kita berada pada masa kepemipinan Soeharto yang
otoriter, berpengaruh juga pada praktek jurnalistik yang tidak bebas dan terdapat
banyak aturan yang mengekang. Begitu pula pada saat turunnya Soeharto sebagai
Presiden, kerja jurnalistik sedikit demi sedikit mendapatkan angir segar karena
yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat ikut andil dan dapat menyuarakan hak-
Pada mulanya, pers menjadi salah satu media komunikasi modern yang lahir
dalam masyarakat Authokratis Feodalistis (1450). Istilah Pers berasal dari bahasa
Belanda yang didalam bahasa Inggris artinya press. Secara harfiah pers berarti
cetak dan secara makna pers berarti penyiaran secara tercetak atau publikasi secara
dicetak. Berbagai modifikasi enam teori pers yang digagas Denis McQuail masih
dianut oleh sebagian negara termasuk Indonesia. Adapun keenam teori tersebut
yaitu otoriter, pers bebas, tanggung jawab sosial, teori media soviet, teori media
pembangunan, dan teori media demokrasi partisipan yang telah muncul mengikuti
zamannya.
Pada zaman otoriter, pers dikekang oleh pemerintah karena para jurnalis
dipaksa patuh dan tidak boleh mengkritisi kebijakan pemerintah. Rakyat tidak
memiliki hak penuh dalam mengapresiasikan pendapatnya karena teori ini berada
di bawah pengawasan dan kontrol pemerintahan. Contoh mudah yang bisa dilihat
dari praktik jurnalistik pada masa orde baru, pada masa ini, informasi yang tidak
33
diizinkan untuk disampaikan kepada masyarakat atau yang bertentangan dengan
pada saat itu para jurnalis dibungkam untuk menyampaikan aspirasi. Tak tanggung-
Pada masa orde baru, pers mendapatkan perlakuan yang semu, bias dan tak
yang menganut sistem otoriter, memiliki prinsip bahwa penguasa bebas melakukan
jurnalistik saat itu. Dimana pemerintah bisa saja mencopot atau bahkan
menghilangkan media yang merugikan pemerintahan Soeharto pada saat itu. Pers
pada saat itu menjadi instrumen pembangunan yang memlihara ketertiban sehingga
membuat media terancam. Pada Juni tahun 1994, pembredelan majalah Tempo,
Editor, dan DeTik merupakan bukti nyata kerapuhan pers pada saat itu. Pada masa
goverment support dimana aktivitas jurnalistik harus mendukung segala hal yang
Dari pernyataan diatas maka jelas sekali bahwa pers tidak memiliki kebebasan
34
Pada masa ini, UU pertama tentang pers adalah UU no 11 tahun 1996,
perkembangan lebih lanjut terkait pers nasional yaitu UU no 21 tahun 1982 sebagai
penyempurnaan UU no 11/1996.
Selain media pemerintah, TVRI, RRI selama Orde Baru, semua media tak hanya
hegemoni. Media harus selalu mengutip keterangan resmi pemerintah jika tidak
mau maka akan dilakukan pencabutan peliputan. Sungguh ironis bukan praktek
Tak hanya pers umum saja, bahkan pers mahasiswa juga diatur oleh
pemerintah. Teori pers otoriter ini tumbuh pada abad ke 15 hingga 16 saat mesin
cetak diciptakan oleh Johannes Gutenberg pada 1454. Salah satu pelopor teori pers
otoriter, Plato beranggapan bahwa negara akan maju apabila dipimpin oleh orang-
bersama sehingga tujuan negara tercapai dan tidak ada pendapat-pendapat yang
rancu.
Kebenaran dalam sistem pers ini dianggap dimiliki orang-orang yang bijak
sehingga informasi berita berasal dari para penguasa yang berkuasa di lingkungan
masyarakat tersebut. Beberapa ciri-ciri dari teori pers otoriter ini adalah media
Kelebihan dari adanya sistem pers yang otoriter ini adalah negara dapat mengatur
35
mengenai kebijakan dan keputusan penting dan mendesak, jika terdapat penyebaran
memegang kendali atas sistem pers. Sedangkan kelemahan dari sistem pers otoriter
ini adalah masyarakat tidak dapat menyampaikan kritik yang membangun melalui
media massa dan tidak memberikan kebebasan pers kepada wartawan atau para
Teori pers selanjutnya adalah libertarian teori atau teori pers bebas. Tujuan
dari adanya teori ini adalah mengawasi kinerja yang dilakukan pemerintah.
menyiarkan informasi cabul, dan lain-lain. Filsafat dari teori ini beranggapan bahwa
manusia adalah makhluk rasional yang bisa menentukan nasibnya sendiri. Pada
akhir abad XIX, negara yang menganut sistem otoriter mulai berjatuhan sehingga
Demokrasi yang ada di Indonesia lahir akibat adanya sistem pers libertarian.
Sehingga pers ini mendapat julukan sebagai pilar demokrasi kekuasaan keempat
sistem pers libertarian adalah di Indonesia media semakin berkembang dari media
konvensional hingga online, bahkan media online di Indonesia tidak bisa terhitung
secara pasti dikarenakan banyaknya media yang bermunculan dan juga membawa
konten yang bervariasi. Masyarakat Indonesia, terutama jurnalis tak perlu risau lagi
36
dalam menyuarakan pendapatnya di media, karena pada sistem pers ini, media tak
Dalam sistem pers ini, tak ada lagi pembatasan jumlah surat izin usaha
penerbitan pers (SIUPP). Gambaran pada pers libertarian adalah a liberal- pruralis
or marked model, dimana isu-isu yang diliput pers semakin beragam. Banyak
bermunculan penerbitan baru baik berupa tabloid, majalah dengan tema politik,
beragam, mulai dari yang bermutu lumayan hingga paling sampah sekaligus.
Karena apa? Pada sistem ini, kebebasan adalah yang utama. Tak ada lagi pihak atau
mereka memiliki modal sendiri. Adanya sistem yang seperti itu memungkinkan
(HAM) adalah salah satu hal yang sangat dijunjung tinggi dalam libertarian teori.
Teori ini beranggapan bahwa kebebasan memiliki hak yang sangat luas sehingga
politik, agama, dan ekonomi pada abad ke 17 dan 18 menjadi awal mula munculnya
teori libertarian.
Ciri-ciri pers yang merdeka menurut teori ini adalah publikasi bebas dari
orang tanpa izin, ciri lainnya adalah tidak adanya batasan hukum terhadap
pengumpulan informasi dan wartawan memiliki hak kebebasan yang penuh dalam
37
masyarakatnya dilengkapi dengan kemampuan demokrasi yang baik pula,
contohnya melalui buku dan film, publik bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat
pula nantinya.
Teori ini berkembang mulai abad ke 20 sebagai akibat dari sistem komunis
uni soviet. Dua tahun setelah revolusi Oktober 1917 teori pers komunis muncul di
Rusia. Pada teori ini beranggapan bahwa pers harus melakukan yang terbaik untuk
pemerintah dan partai politiknya, sedangkan jika tidak melakukan maka disebut
telah melawan. Sebenarnya teori ini sama dengan teori otoriter, dimana pers
perwakilan dari perwujudan rakyat yang nantinya partai inilah yang akan
informasi apa saja asalkan tidak merugikan dan mengancam keamanan negara.
Pada teori ini, kesejahteraan rakyat sangat diperhatikan. Masyarakat pada teori
kesejahteraan pada teori ini adalah kaum proletar. Tujuan teori ini adalah
Ciri dari teori ini adalah meedia berada pada pengendalian kelas-kelas
melakukan sensor dan tindakan hukum untuk mencegah sesuatu yang dianggap
38
tidak sesuai dan melanggar komitmen bersama. Teori komunis berakhir pada 25
Desember 1991 seiring dengan bubarnya negara Uni Republik Sosialis Soviet.
Teori pers yang terakhir yaitu teori pers tanggung jawab sosial. Pada
dasarnya teori ini hampir sama dengan teori libertarian dimana manusia adalah
makhluk rasional yang memiliki akal. Dalam teori tanggung jawab sosial pers tetap
dan juga pers/media massa boleh dimiliki oleh siapapun tanpa harus memperoleh
izin berupa hak “paten” dari pemerintah. Tetapi kebebasan pers itu tetap harus
Pers harus bisa menahan dan mengontrol dirinya melalui kode etik
masyarakat melalui pemberitaan yang baik. Dalam teori pers tanggung jawab
sosial, masyarakat dapat memprotes bahkan menghukum pers atau media yang
melayangkan surat protes kepada media massa yang bersangkutan, atau dengan
melapor kepada lembaga yang bersangkutan seperti dewan pers dan KPI. Jadi,
negara.
tentang Pers. Teori pers tanggung jawab sosial beransumsi bahwa televisi dan radio
merupakan milik publik. Melihat realitas pers di Indonesia saat ini, sistem pers
39
tanggung jawab sosiallah yang cocok diterapkan di Indonesia yang memiliki
masyarakat heterogen berbeda suku, ras, agama, budaya, dan lain-lain. Demokrasi
dan segala aspirasi masyarakat akan berjalan dengan baik jika menggunakan teori
ini, karena pers selain sebagai kontrol juga bertujuan sebagai media aspirasi rakyat
Pada teori ini titik tolak yang menjadi fokus utama yaitu tidak adanya
ketrampilan professional, budaya dan sumber daya produksi, serta peserta yang
tersedia. Hal ini menjadi fakta bahwa negara berkembang membatasi aplikasi teori
lain yang mengurangi beberapa kegunaannya. Ciri utama dari teori pembangunan
ini adalah:
pembangunan masyarakat.
4. Prioritas pada pemberitaan media harus fokus kepada negara yang sedang
jawab.
40
6. Negara memiliki hak untuk campur tangan dalam urusan pembangunan,
dan pengendalian.
liberal yang diterapkan pada dunia maju. Istilah demokrasi partisipan juga
mengungkapkan rasa kecewa terhadap partai politik yang ada dan sistem demokrasi
parlementer yang tidak lagi melibatkan masyarakat dalam kehidupan sosial dan
politik.
media yang dimiliki secara pribadi. Adapun beberapa hal penting dalam teori ini
adalah:
5. Lebih baik media dalam skala kecil dan bersifat interaktif daripada media
41
6. Kebutuhan sosial yang kaitannya dengan media massa tak cukup hanya
Menjawab akan hal itu, teori pers bebas dianggap gagal karena subversinya
berdasarkan pasar, dan teori tanggung jawab sosialpun tidak memadai keterlibatan
Dari keenam sistem teori, manakah yang termasuk dalam praktik jurnalistik
di Indonesia? Nampaknya pers di Indonesia sudah mulai memasuki fase sistem pers
liberal dan menerapkan sistem pers yang bertanggung jawab pada masyarakat serta
menjunjung tinggi kode etik serta standart profesional. Media harus memiliki
kebebasan pers tetapi tidak boleh kebablasan dan tetap menghargai etika dan norma
masyarakat.
praktisi jurnalis, sehingga interpretasi para praktisi tak akan bisa lepas dari teori
yang dianut. Teori sistem pers yang dianut di Indonesia cenderung ke libertarian
menyampaikan serta mempublikasikan suatu informasi. Tetapi hal itu tidak lepas
dari tanggung jawab sosial yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut di
masyarakat.
42
2.6.1 Citizen Journalism (Jurnalisme Warga)
Aliran jurnalisme yang satu ini dalam proses pencarian beritanya dilakukan
oleh warga biasa. Siapapun bisa menghasilkan berita di dalam aliran ini, karena
mereka bukan wartawan professional, melainkan hanya warga yang amatiran dalam
journalism ini, diantaranya baik berupa kritik dan saran yang ditujukan kepada
media tetapi juga mereka bisa mencari, mengolah, dan mempublikasikan informasi.
halnya dengan civic atau public journalism di Amerika Serikat pada tahun 1998.
pendidikan. Dalam hal ini jurnalisme warga menuliskan pandangannya akan suatu
1. Partisipasi audience
43
Jika dirasa adanya kebijakan publik yang kurang memuaskan seperti
rusaknya jalan, jembatan, jurnalisme warga menjadi salah satu solusi dalam
persatuan dan kesatuan antar warga dan pemerintah, menciptakan ruang publik
media.
berita bohong atau hoax, karena kualitas berita yang rendah membuat sulit untuk
menggunakan prasangka dan tidak objektif membuat berita yang dihasilkan warga
kurang terpercaya, dan berbagai pendapat yang ada masih belum representatif.
jurnalisme yang memiliki judul-judul bombamtis, tetapi setelah membaca isi dari
beritanya maknanya tidak terlalu penting dan seheboh judulnya. Aliran jurnalisme
ini sering disebut pemburukan makna karena isi dari pemberitannya adalah hal-hal
masyarakat terhadap isi berita. Ciri dari jurnalisme kuning ialah penggunaan
ilustrasi berupa gambar yang imajinatif, design layout yang cenderung berani dan
44
biasa mempromosikan diri.Dengan adanya internet yang semakin canggih seperti
ditinjau dalam sejarah, istilah jurnalisme kuning muncul pada tahun 1800-an.
Koran besar di New York. Diantaranya milik Joseph Pulitzer (New York World),
Salah satu aliran jurnalisme yang isinya membentuk opini publik untuk
pentingnya empati dan mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan antar sesama
umat. Jika membahas jurnalisme damai, maka tidak bisa lepas dari bahasan
jurnalisme perang atau war journalism. Istilah jurnalisme damai dikenalkan oleh
Johan Galtung pada tahun 1970-an. Fokus dari jurnalisme ini adalah bagaimana
Meretas Ideologi Peliputan di Area Konflik”, konflik bisa muncul kapan saja dan
dimana saja yang harus dibarengi dengan semangat kuat untuk memerangi konflik
tersebut. Konsep pelaporan dari jurnalisme damai ialah kejadian dalam bingkai
yang lebih luas, berimbang, dan akurat yang berdasar pada informasi tentang
konflik tersebut.
45
2.6.4 War Journalism (Jurnalisme Perang)
Jurnalisme perang adalah lawan dari jurnalisme damai. Gaya bahasa yang
digunakan dalam aliran war journalism ini adalah bahasa disfemisme yang
mengandung provokasi untuk ditujukan pada para pembaca. Fokus dari jurnalisme
ini adalah peliputan kegiatan perang yang biasanya terdapat adegan kekerasan
didalamnya.
Rosihan Anwar. Pada aliran jurnalisme ini menekankan pada jalan tengah dalam
akan pernah lepas dari sistem politik. Kompas menjadi salah satu koran yang
disegani di Indonesia berkat Jakob Oetama. Dalam hal ini koran kompas bergerak
layaknya kepiting saat melihat hubungan antara kekuasaan dan kebebasan pers.
menekankan pada sensasi pemberitaan. Tujuan utama dari jazz journalism ini
adalah mengundang rasa penasaran yang tinggi. Contohnya isu skandal seks,
46
2.6.7 Advocay Journalism (Jurnalisme Advokasi)
dalam memandang situasi politik. Hampir mirip dengan propaganda, tetapi laporan
dari jurnalisme advokasi berbasis pada fakta. Secara praktis, jurnalisme advokasi
adalah laporan sebuah isu, masalah, kasus, dengan tujuan membentuk opini publik
tanggungjawab pada laki-laki dan perempuan. Gender sendiri berasal dari bahasa
latin “genus” yang berarti tipe atau jenis. Gender bisa diciptakan melalui kontruksi
menyebutkan bahwa analisis gender menjadi hal yang penting apabila dipelajari
selama ini dianggap sebagai kaum yang dipandang sebelah mata oleh sistem sosial
yang sudah kita anut sejak lama tanpa mempertanyakan adakah kaum yang
dirugikan dan siapa yang diuntungkan. Sejumlah penelitian terkait media dan
47
Gender berbeda dengan jenis kelamin. Gender adalah sesuatu yang
dan perempuan. Tetapi jika jenis kelamin lebih kepada perbedaan organ biologis
sifatnya dapat dirubah, tetapi jenis kelamin tidak dapat dirubah. Adanya doktrin
bahwa laki-laki menjadi aspek utama dalam berbagai hal membuat kaum
perempuan merasa tertindas, hal inilah yang membuat laki-laki menjadi kuat dan
Jadi, bisa disimpulkan bahwa gender menjadi salah satu analisis terhadap
diskriminasi yang dialami kaum perempuan. Dalam buku Teori Komunikasi Massa
khalayak massa masih menjadi sasaran media baik televisi maupun pers.
mencari fakta dan melaporkan peristiwa.Dari segi kata, jurnalisme berasal dari kata
‘jurnal’ dan ‘isme’.Jurnal yang berarti laporan, dan isme berarti paham atau
terhadap suatu masalah yang terjadi, atau sudut pandang tertentu yang digunakan
benda pada permukaan yang mendatar sebagaimana yang terlihat oleh mata dengan
48
Gender dapat diartikan sebagai perbedaan peran, fungsi, status dan
(konstruksi) sosial budaya yang tertanam lewat proses sosialisasi dari satu generasi
bersama yang tidak bersifat kodrati, dapat dirubah dan dapat ditukar ke manusia
lainnya tergantung pada budaya dan waktu setempat. DR. Mansour Fakih dalam
bahwa analisis gender menjadi hal yang penting apabila dipelajari secara mendalam
selama ini dianggap sebagai kaum yang dipandang sebelah mata oleh sistem sosial
yang sudah kita anut sejak lama tanpa mempertanyakan adakah kaum yang
dan menggugat terus menerus, baik dalam media cetak (seperti dalam majalah, surat
kabar, dan tabloid) maupun media elek-tronik (seperti dalam televisi dan radio)
adanya hubungan yang tidak setara atau ketimpangan relasi antara laki-laki dan
perempuan yang sangat bias gender. Dengan mengutip May Lan, Subono pun masih
kesetaraan dan keadilan gender antara laki-laki dan perempuan melalui media.
Dalam penelitian ini, penulis ingin mencari tahu bagaimana media dalam
49
memberitakan gender. Bagaimana seorang jurnalis media mengambil peran yang
Latar belakang yang bermula dari adanya keberpihakan antara laki-laki dan
perspektif gender tak hanya dilakukan oleh perempuan saja, melainkan laki-laki
juga. Selama ini kerja jurnalistik selalu dianggap berada di wilayah laki-lai.
perempuan adalah dalam jurnal karya Sarah Santi yang berjudul Jurnalisme
kesetaraan gender dengan cara memiliki sudut pandang dan memihak perempuan.
Subono (2003: 61) dalam skripsi karya Yohanes Widodo yang berjudul Jurnalisme
bahwa segala peliputan jurnalisme berspektif gender memiliki tujuan memihak dan
sedangkan Merdeka.com masih 96% berpihak pada perempuan. Hal ini dapat
dibuktikan saat terjadi kasus pemerkosaan, dimana dua media ini menggambarkan
50
Pada Merdeka.com, judul beritanya masih tertulis “Pemerkosa RI Derita
Kelainan Seksual & Suka ‘Jajan Wanita’”. Dari judulnya saja masih terlihat sistem
patriaki dimana laki-laki sebagai penguasa dan wanita layaknya “barang jajanan”
pada kasus yang sama, media ini memberi judul berita “Ayah Pemerkosa Bocah RI
Terbiasa Seks Bebas Sejak Remaja”, dalam hal ini Kompas.com memilih kata yang
lebih memihak kepada kaum perempuan tanpa mengubah pesan yang akan
perempuan dengan contoh “luka berat”. Merujuk pada apa yang dipaparkan Subono
diperhatikan. Masih dalam penelitian skripsi yang sama, media Kompas.com dan
intimidasi, atau pelecehan secara verbal. Dalam kesimpulan yang diberikan peneliti
perempuan.
antara laki-laki dan perempuan adalah dalam journal.unair.ac.id karya Nadia Safira
bahwa dalam melihat permasalahan ekonomi, sosial, politik, dan budaya dalam
perspektif gender tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan. Dalam hal
ini, jelas bahwa Ignatius ingin menekankan bahwa tidak membedakan antara laki-
51
laki dan perempuan berart tidak menjatuhkan salah satu pihak serta tidak
meliput keseluruhan proses pada industri media mulai dari rapat menentukan
informasi sampai dengan penayangan agar masyarakat luas bisa melihatnya. Dari
seluruh kegiatan atau proses yang terjadi didalam media dengan melihat segala
permasalahan dari sudut pandang yang tidak membedakan antara laki-laki dan
di SHE Radio Surabaya, posisi CEO memang diduduki oleh laki-laki namun posisi
strategis seperti dibagian produksi diduduki oleh perempuan. Hal ini berdasarkan
pada keahlian dan kemampuan teknik jurnalistik dalam membuat konten serta
melaksanakan fungsi manajerial dengan baik. Misal saja jurnalis Endang Ernati
yang sudah bekerja di SHE Radio selama 12 tahun dengan posisi supervisor. Selain
itu posisi penting lainnya yaitu Music Director yang diduki Lia Lusiana selama 13
perempuan dalam struktur organisasi memiliki peluang yang sama agar bisa
mendapatkan posisi yang setara, karena kenaikan pangkat dilihat dari kemampuan
bahwa jika terdapat perlakuan yang sama anatara laki-laki dan perempuan maka
eksistensi perempuan sesuai dengan kapasitasnya. Dan SHE Radio telah mengakui
52
taping, editing, dan siaran sama-sama dilakukan oleh jurnalis laki-laki dan
perempuan tanpa pengecualian. Dalam aspek institusi media, SHE Radio sudah
Bisa kita lihat dari kasus diatas, bahwa interpretasi jurnalis memandang
suatu peristiwa itu berbeda-beda. Pada kasus yang pertama, dimana jurnalis
yang tak pantas, sebaliknya jika interpretasi jurnalis memiliki sensitifitas gender
maka bahasa yang digunakanpun layak untuk dibaca dan tidak menyinggung
korban. Interpretasi jurnalis juga bisa dilihat dari kegiatan setiap harinya dimana
mereka yang bekerja di SHE Radio telah mengimplementasikan sensitif gender dan
kata benda in-ter-pre-ta-si yang berarti pemberian kesan, pendapat, atau pandangan
teoretis terhadap sesuatu; tafsiran. Menurut Kaelan (1998) seorang ilmuwan sosial,
erat kaitannya dengan jangkauan yang harus dicapai oleh subyek dan sekaligus pada
saat yang bersamaan diungkapkan kembali sebagai suatu struktur identitas yang
pendapat teoritis terhadap suatu objek yang berakar dari pemikiran yang mendalam
53
dan latar belakang subyek menjadi pengaruh dalam proses interpretasi. Interpretasi
merupakan suatu ungkapan dan deskripsi dengan cara menggali pengetahuan dan
Dari pemaparan di atas, latar belakang subyek menjadi faktor penting dalam
Paul Ricoeur dalam bukunya yang berjudul Teori Interpretasi yang ditulis ulang
oleh Masykur Wahid menyebutkan bahwa hanya dengan interpretasi kita dapat
dilakukan oleh orang yang berbeda, meskipun terkadang objek yang diteliti
memiliki kesamaan.
54
Orang yang bekerja dalam kegiatan jurnalistik disebut jurnalis. Jurnalis
berasal dari bahasa Inggris journalist, dari kata journal (laporan) kata jur-na-lis
menurut KBBI, orang yang pekerjaannya mengumpulkan dan menulis berita dalam
surat kabar dan sebagainya. Secara bahasa wartawan dan jurnalis memiliki arti yang
yang melakukan aktivitas jurnalistik secara rutin. Sedangkan menurut AJI (Aliansi
Dalam buku Blur karya Bill Kovach dan Tom Rosenstiel (2012) How to Knoe
What’s True in The Age of Information tugas dari seorang wartawan atau jurnalis
membongkar kejahatan
55
6. Smart Aggregator, seorang wartawan harus cerdas berbagi sumber berita
7. Organizer, yaitu organisasi berita, baik yang sudah lama atau baru.
8. Role Model, yaitu tidak hanya berkarya dan menghasilkan karya, tetapi juga
tingkah laku wartawan masuk dalam ranah publik harus dijadikan contoh
Jurnalis harus bisa mendapatkan informasi berupa fakta atau bukti nyata.Dalam
mencari sebuah informasi, sumber atau informan harus credible atau dapat
bohong atau hoax. Sebagai pelaku dari industri media, jurnalis harus memverifikasi
media yang ada hadir untuk mempresentasikan maksud, tujuan serta target-target
tertentu. Dengan pesatnya teknologi saat ini, seseorang dalam menerima informasi
Sebagai profesi yang bekerja di media, kehadiran jurnalis atau wartawan dianggap
jurnalis dapat memberikan informasi baik berupa kebajikan, atau yang lainnya.
Undang Dasar 1945, dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB. Sebagai
56
jurnalis professional, jurnalis harus melaksanakan kewajiban dan perannya untuk
menghormati hak asasi setiap orang. Sebagai pelaku jurnalistik, wartawan harus
berpegang teguh pada kode etik jurnalistik dalam melakukan peliputan. Berikut
adalah sebelas kode etik jurnalistik yang harus diperhatikan para jurnalis dalam
bekerja:
4. Wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul
kejahatan susila dan tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku
kejahatan
suap
ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan “off the record” sesuai
dengan kesepakatan.
57
ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa, serta tidak merendahkan
martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani
yang keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada
11. Wartawan Indonesia melayani hak jawab dan hak koreksi secara
proporsional.
Sebagai pelaku jurnalistik, segala tindakan para jurnalis telah diatur di dalam
kode etik jurnalistik, dimana mereka harus jujur, adil, bersikap santun dalam segala
pemberitaan dan menghormati hak-hak narasumber. Hal ini juga disebutkan dalam
ajaran Islam, bahwasannya apabila kita melakukan sesuatu dengan jujur, amanah,
tidak berbohong, tidak menebarkan konten pornografi, dan hal buruk lainnya maka
Intelligere sendiri berasal dari kata “inter” yang artinya diantara dan “legre” yang
dimiliki jurnalis sebagai seorang agen pemberitaan, dimana mereka harus mampu
mengetahui, merasakan, dan menghubungkan atas peristiwa apa yang dilihat dan
58
Relevansi (Relevance), konsistensi (Consistency), logika (Logic), kelengkapan
informasi yang jelas. Tak hanya kejelasan saja, sebuah berita yang dipublikasikan
juga harus tepat dan mengharuskan jurnalis tersebut untuk teliti dalam menyajikan
beritanya. Bekerja sebagai seorang jurnalis bukanlah hal yang sederhana, karena
dibutuhkan keterampilan dan ketekunan yang mendalam saat bekerja. Tak hanya
itu saja, kemampuan menulis juga harus dimiliki para jurnalis, informasi apa yang
didapat dari narasumber harus dengan cepat disajikan dalam bentuk berita dengan
keutamaan basic menulis 5W + 1H. Tujuan utama jurnalis adalah bekerja untuk
publik, maka jurnalis berhak meminta segala informasi yang berkenaan dengan
ruang publik. Sebuah peristiwa dapat dimaknai dan dikontruksikan secara berbeda-
beda oleh setiap orang, begitu juga dengan jurnalis. Cara pandang dan berpikir
intelek yang dilakukan jurnalis berpengaruh terhadap setiap berita yang ia tulis.
Konstruksi para jurnalis memandang realitas tidak bisa lepas dari asosiasi.
dilakukan antar individu dalam suatu ikatan. Sekelompok individu dikatakan telah
berasosiasi tatkala memiliki kesadaran akan kondisi yang sama, terdapat relasi
sosial didalamnya, dan berorientasi pada tujuan yang telah ditentukan. Para jurnalis
yang saya teliti yaitu tergabung dalam asosiasi Aliansi Jurnalis Independen dimana
mereka memiliki visi, misi, serta motto tersendiri dalam melakukan liputan.
Tentunya, segala aturan yang telah ditetapkan mendapat kesepakatan bersama oleh
seluruh anggota AJI. Misalnya saja terdapat kasus korupsi yang dilakukan salah
59
satu pejabat negara, maka konstruksi memandang kasus tersebut antara anggota
asosiasi yang satu dengan lainnya pasti berbeda. Karena mereka memiliki cara
pandang tersendiri atas apa yang mereka lihat dan rasakan. Hasil dari konstruksi
itulah yang nantinya akan menjadi sebuah berita, bagaimana pemikiran jurnalis
dari seluruh lapisan masyarakat, oleh karenanya kebebasan pers sangat diperlukan
di setiap negara agar aspirasi masyarakat dapat tersampaikan tanpa khawatir lagi
akan kecaman. Untuk melihat sejauh mana para wartawan paham akan profesinya,
dengan adanya uji kompetensi ini diharapkan mampu mencerdaskan kerja intelek
para jurnalis. Setidaknya ada empat yang harus dimiliki jurnalis sebagai pelaku
jurnalistik yaitu:
1. Kompetensi jurnalistik
Ilmu dan teknologi merupakan dua bagian yang tidak bisa terpisah dari kegiatan
manusia. Salah satu bukti adanya perkembangan ilmu teknologi ada di bidang
intelek agar terhindar dari kesalahan karena kesalahan itu bisa timbul dikala kurang
60
mengetahui dan memahami substansi suatu obyek berita. Kualitas hasil kerja
wartawan dapat dilihat dari subtansi berita, kecapatan, akurasi, kelengkapan berita,
dan kedalaman isi berita (indept). Berada di lingkungan asosiasi yang positif dapat
memberikan efek yang positif pula kepada para anggotanya. Wujud dari kebebasan
pers saat ini adalah kebebasan berkomunikasi. Sejak reformasi, pers mengurus dan
dan teori yang saya gunakan yaitu kontruksi realitas sosial. Dimana pada teori ini
menganggap bahwa realitas adalah hasil dari konstruksi. Realitas sosial dapat
dimaknai berbeda-beda oleh setiap orang. Fokus pada teori ini yaitu media dan teks
dapat dilihat dari bagaimana wartawan tersebut membuat teks berita. Perwujudan
dari berita ada karena wartawan memikirkan dan melihat peristiwa. Dalam hal ini
karena kemasan media menjadi aspek utama dalam membentuk realitas yang ada.
Dalam mengemas sebuah berita, wartawan harusnya tak hanya menjadi pelapor
dipilah-pilah dengan kata-kata yang sesuai dengan kode etik jurnalistik. Terlebih
jika berita yang ditulis mengenai isu-isu yang kontroversial, maka pemilihan bahasa
interaksi individu dalam proses sosial, realitas diciptakan secara terus menerus
secara subjektif. Sebagai manusia bebas, individu melihat realitas sosial sebagai
61
hasil konstruksi sosial. Teori Konstruksi Realitas Sosial yang dicetus oleh Peter L.
Berger dan Thomas Luckmann ini memiliki dua asumsi utama sebagai teori
manusia dibentuk melalui dunia sosial beserta cara kerjanya, sedangkan bahasa
sebagai alat komunikasi merupakan hal yang penting dalam membentuk realitas.
62
3. Realitas sosial subjektif, masing-masing individu memiliki realitas
product(produk manusia).
dengan yang lainnya. Inilah yang dilakukan para praktisi jurnalis dimana mereka
memandang sebuah fenomena berdasarkan apa yang dilihat dan dirasakan, lalu
dibekali ilmu dan dasar jurnalistik, hanya “bondo nekad” saja, makan dalam
63
Berbeda dengan jurnalis yang didasari ilmu dan dasar jurnalis yang mumpuni, maka
Interpretasi para jurnalis dalam melihat suatu fenomena dapat dilihat dari
gaya pemberitaan yang ia tulis. Hal ini juga berpengaruh pada sistem pers yang
digunakan saat itu. Apakah dari segi bahasanya yang vulgar/ tidak, kasar atau halus
itu semua berdasarkan pada ilmu dan dasar jurnalistik yang dimiliki para jurnalis.
Mengingat bahwa sistem teori libertarian dan tanggung jawab sosial saat ini
cenderung mengarah pada praktik jurnalistik di Indonesia, maka para jurnalis dalam
memandang suatu fenomena dan memberitakannya harus sesuai dengan nilai dan
norma yang dianut masyarakat. Boleh memiliki kebebasan, tetapi harus ingat
dengan tanggung jawab. Apalagi jika memberitakan tentang hal-hal sensitif yang
peristiwa yang terjadi. dalam memandang suatu realita, jurnalis harus bisa sensitif
gender dan tidak membela salah satu pihak saja, berita tentang gender yang
diterbitkan jurnalis bisa dilihat cara penginterpretasiannya melalui tata bahasa yang
digunakan.
industri, dan alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan
dipegang oleh pemilik modal. Kapitalisme berasal dari kata kapital yang berarti
modal. Karl Marx menyebutkan bahwa kapitalisme adalah sistem dimana harga
barang dan kebijakan pasar ditentukan oleh para pemilik modal dengan tujuan
64
meraup untung yang besar. Tetapi kali ini yang kita bahas bukanlah kapitalisme
pada segmen pasar yang telah ditetapkan. Media saat ini kurang memperhatikan
aspek sosial, budaya, politik tetapi lebih fokus pada kepentingan meraup
Indonesia dapat dilihat dari konglomerasi media yang tergabung dalam satu
pegangan perusahaan, RCTI, MNC TV, dan Global TV merupakan televisi dengan
pemilik modal dan saham yang sama. Beralih ke media cetak, kompas juga
(KKG), demikian pula dengan jawapos dan tempo. Konglomerasi yang kedua
memiliki visi dan misi yang berbeda, tetapi memiliki tujuan yang sama yaitu
memberikan dua integrasi, yaitu horizontal dan vertical. Integrasi horizontal adalah
proses dimana perusahaan membeli beberapa media yang berbeda seperti majalah,
65
perusahaan film pasti mementingkan aspek pencarian bakat, studio film, produksi
dipungkiri bahwa media massa mainstream pasti dimiliki dan digunakan untuk
dikuasai ialah AOL- Time Warner, The Walt Disney Co, Bertelsmann AG, Viacom,
Gramedia, Elang Mahkota Teknologi, Visi Media Asia, Grup Jawa Pos, Mahaka
Media, CT Group, Berita Satu Media Holdings, Grup Media, MRA Media, Femina
Group dan Tempo Inti Media. Ditambah dengan Bisnis Indonesia Group (Harian
dan 10 TV Lokal), Pos Kota Grup (Jakarta dan Koran Rakyat), Pikiran Rakyat
Group (penguasa Jawa Barat), termasuk group online baru: Kapanlagi.com dan
merdeka.com.
Indonesia cenderung tidak netral dan memihak beberapa kubu yang memiliki
kepentingan yang sama. Jika kita sebentar kilas balik pada pemilihan umum
(pemilu) 2014, dimana Hary Tanoe selaku pemilik modal MNC Group
juga di dalam media tersebut menampilkan sisi positif calonnya dan menampilkan
sisi negatif lawan seperti skandal korupsi, dan sebagainya. Kekuatan media massa
dalam membentuk opini publik yang sesuai dengan kepentingan pemiliknya sangat
66
besar. Pada tahun 2014, dua peristiwa politik terjadi yaitu pemilihan umum
legislatif dan pemilihan umum presiden dan wakil presiden, di tahun inilah pesta
bahwasannya pada saat itu pers terbelah, terbelah untuk menempatkan diri sebagai
dihadapkan dengan berbagai tingkah laku dan kenyataan politik yang makin
menjauh dari kepentingan rakyat banyak, pers harus berani berperan sebagai the
spearheid, menerobos berbagai kepincangan atau kebuntuan itu. Sudah saatnya pers
makna sosial nasionalisme, demokrasi, negara hukum, dan hak asasi. Tentu saja
untuk mencapai itu semua, pers harus menjunjung tinggi asas-asas professionalitas
Hal ini juga memunculkan berbagai macam penelitian yang terfokus pada
eksistensi dalam berbagai sektor yag sama dipegang oleh kaum laki-laki. Kinerja
67
jurnalis perempuan di Harian Amanah juga mencapai titik berhasil, karena dari
dengan lokasi penelitian di Kantor Harian Amanah Makassar, Jalan Kakaktua No.
31, Mamajang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Teknik pengumpulan data yang
pemberitaan yang sexy untuk diangkat masih melekat di diri mereka. Adanya
pemikiran bahwa wanita dapat menaikkan rating pemberitaan di media, baik berupa
mengesampingkan hak-hak dan perasaan perempuan. Selain itu nilai berita yang
terkandung yaitu sex yang terkandung di dalam dunia jurnalisitik (sex is news)
68