Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Sesi 3 - Modul - Peranan Komunikasi PR

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 9

MODUL

PUBLIC RELATIONS
Mata Kuliah ini memberikan pemahaman kepada mahasiswa bahwa public relations adalah
ilmu yang bertujuan untuk memelihara, membina dan menciptakan hubungan baik antara
organisasi dengan public eksternal dengan menggunakan kemampuan atau skill public
relations seperti kemampuan berbicara atau mengisi konten baik secara verbal maupun
nonverbal dengan menggunakan semua sarana yang ada secara efektif dan efisien.

Untuk Mahasiswa Semester 3 dan 5


Akademi Sekretaris dan Manajemen ( ASM ) Kencana Bandung
Team Dosen :
 Risna Amelia, S.E., M.M.
 Elly Watti Noorhan, S.E., M.M.
 Anung Haryanto, S.E., M.M.
 Novieta Irawatie, S.Sos.M.M.
 Ninin Nurhidayati, S.E.,M.M.
 Wawan Hardiyanto, S.Pd., M.Pd.
 Yunyun Ratna H, SIP., M.M.
 Donny Heryadi, S.T., M.M.
BAB III
PERAN KOMUNIKASI DALAM PUBLIC RELATION

A. PUBLIC RELATION
Public relation sebagai interaksi dan upaya untuk menciptakan opini public
sebagai salah satu input untuk kedua belah pihak. Public relation ini merupakan
profesi yang profesional dalam bidang komunikasi dan mempunyai tugas untuk
mendorong terwujudnya tujuan organisasi secara tepat dan terencana serta terus
menerus.

Seorang pakar public relation yang bernama Maria mengatakan bahwa public
relation adalah kelangsungan hidup suatu organisasi atau perusahaan. Pakar
komunikasi khususnya bidang public relation memang cukup banyak, dengan
adanya berbagai pendapat dan juga pemikiran mengenai public relation. Marston
juga memberikan pendapat mengenai public relation sebagai suatu perencanaan
yang menggunakan komunikasi persuasif dengan tujuan untuk mempengaruhi
masyarakat.

Public relation adalah aktivitas komunikasi yang ditujukan untuk membangun


citra baik suatu perusahaan ataupun organisasi. Dari penjelasan di atas, sudah bisa
dibayangkan kan seperti apa pekerjaan public relation? Public relation adalah
penghubung perusahaan ataupun organisasi dengan masyarakat. Sehingga profesi
tersebut seringkali disebut dengan humas yang merupakan singkatan dari hubungan
masyarakat.( Alma )

B. DEFINISI KOMUNIKASI
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komunikasi adalah
pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin,
communicatus, artinya berbagi atau menjadi milik bersama - mengacu pada upaya
yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan.

Komunikasi menurut ahli ilmuwan politik Amerika Serikat sekaligus pencetus


teori komunikasi, Harold Lasswell, komunikasi adalah suatu proses menjelaskan
siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa (who says what in which
channel to whom and with what effect). Sementara itu, menurut webster New
Collogiate Dictionary, komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi di antara
individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku.

Bernard Berelson dan Gary A. Steiner, Komunikasi: transmisi informasi,


gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-
simbol, kata-kata, gambar, figur, grafik, dan sebagainya. Tindakan atau proses
transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi. Theodore M. Newcomb: Setiap
tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi terdiri dari
rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima.

Carl I. Hovland: Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang


(komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambanglambang verbal) untuk
mengubah perilaku orang lain

Komunikasi adalah proses pemindahan pesan dari komunikator kepada


penerima/ komunikan. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari
oleh setiap manusia. Sebagai mahluk sosial, manusia dikodratkan untuk hidup
bermasyarakat dan berinteraksi dengan manusia lainnya dengan berkomunikasi.
Mempelajari komunikasi berarti meningkatkan kemampuan berkomunikasi (menulis,
berbicara, dan sebagainya). Di samping itu, ini juga berarti belajar menganalisis
peristiwa komunikasi sebagai peristiwa sosial

C. KONSEP KOMUNIKASI
Konseptualisasi Komunikasi Dalam ilmu komunikasi, para ilmuwan
komunikasi membagi konseptualisasi komunikasi menjadi tiga, yaitu komunikasi
liner, komunikasi interaksi, dan komunikasi transaksional. Komunikasi Linier
Komunikasi linier atau satu arah (one way communication) mengisyaratkan
komunikasi sebagai kegiatan yang secara sengaja (intentional act) dilakukan untuk
menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan respons orang lain.

Komunikasi Interaksi Komunikasi interaksi atau two way communication


adalah komunikasi sebagai proses sebab akibat atau aksi reaksi yang arahnya
bergantian. Adapun unsur komunikasi yang ditambahkan adalah feedback, baik
disengaja maupun tidak disengaja. Komunikasi Transaksional Komunikasi sebagai
transaksi tidak hanya menafsirkan pesan verbal, tetapi juga perilaku nonverbal yang
terjadi spontan dan simultan di antara mereka yang terlibat dalam komunikasi.
Berdasarkan konseptualisasi komunikasi transaksional ini, beberapa pakar
mendefinisikan komunikasi adalah suatu usaha untuk memperoleh makna (John R
Wenburg dan William W Wilmot). Komponen/Unsur Komunikasi Dalam komunikasi
yang efektif, diperlukan beberapa unsur sebagai berikut: Komunikator Komunikator
adalah individu, lembaga, redaktur, kelompok, dan sebagainya yang berlakukan
sebagai pihak yang menyampaikan atau mengirim pesan kepada komunikan.

Komunikasi merupakan suatu proses tukar-menukar pikiran, pendapat, dan


perasaan untuk menemukan persamaan dalam suatu perbedaan sebagai dasar
musyawarah dan mufakat. Artinya, komunikasi berlangsung untuk mencari titik temu
dan kesamaan makna dari suatu objek.

Komunikasi dilakukan melalui berbagai saluran, dari yang tradisional hingga


modern. Ahli-ahli komunikasi, seperti Everett Rogers dan Schoemaker, mengartikan
komunikasi sebagai suatu cara penyampaian pesan dari sumber ke penerima
pesan. Secara skematis, komunikasi dapat digambarkan sebagai berikut:

D. UNSUR DAN ALUR KOMUNIKASI DALAM PUBLIC RELATION

Unsur-unsur komunikasi dalam Effendy (1998) adalah sebagai berikut:

Komunikator/ sumber : pihak / individu yang menyampaikan pesan.


Pesan : Ide atau keinginan dari komunikator yang didukung oleh
lambang.
Media : Sarana atau saluran yang menunjang pesan.
Komunikan : Orang yang menerima ide, pesan, pernyataan, dan lain-
lain.
Efek atau umpan balik : Tanggapan dari pihak komunikan terhadap pesan yang
disampaikan oleh komunikator.
Pesan Pesan dalam komunikasi dibagi menjadi dua, yakni verbal (lisan,
tulisan) dan non verbal (isyarat, gambar, simbol, dll). Pesan merupakan seperangkat
lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator. Pesan dapat berupa
gagasan, ide, keinginan, informasi, curahan hati, gambar, lambang, dan sebagainya.
Saluran Saluran atau channel adalah melalui apa pesan tersebut disampaikan atau
dikomunikasikan. Suatu pesan dapat disampaikan melalui berbagai media, baik
surat menyurat, radio, film, dan sebagainya.

Komunikan Komunikan adalah individu, lembaga, kelompok, masyarakat, dan


sebagainya yang berlaku sebagai pihak yang menerima pesan. Proses Komunikasi
Proses komunikasi bisa dibagi menjadi dua, yakni proses secara primer dan proses
secara sekunder. Proses secara primer: adalah proses penyampaian pesan
(informasi, pikiran, gagasan, perasaan, dll) kepada orang lain dengan menggunakan
lambang sebagai media (bahasa, isyarat, warna, gambar dll) Proses secara
sekunder: Proses penyampaian pesan kepada orang lain dengan menggunakan alat
atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media
pertama. Media kedua seperti : surat, telepon, surat kabar, radio, televisi, email, film
dll. Fungsi dan Tujuan Komunikasi Secara umum, suatu komunikasi dilakukan untuk
menyampaikan informasi (to inform), mendidik (to educate), menghibur (to
entertain), dan untuk memengaruhi (to influence). Di samping itu, komunikasi juga
bertujuan membuat komunikan menunjukan perubahan sikap (attitude change),
perubahan pendapat (opinion change), perubahan perilaku (berhavior change), dan
perubahan sosial/ partisipasi sosial (social change).

E. JENIS JENIS UMPAN BALIK

Efek atau umpan balik: Tanggapan dari pihak komunikan terhadap pesan
yang disampaikan oleh komunikator.
1. Zero feedback (pesan tidak dimengerti oleh komunikan).
2. Positive feedback (pesan dimengerti oleh komunikan).
3. Neutral feedback (respons yang tidak memihak atau tidak mendukung dan
juga tidak menentang).
4. Negative feedback (respons yang bersifat merugikan atau menyudutkan
komunikator
F. RUANG LINGKUP KOMUNIKASI DALAM PUBLIC RELATION
Dalam aktivitasnya, Public Relations berusaha menyelenggarakan
komunikasi timbal balik (two-way communication) antara perusahaan atau lembaga
dengan pihak publik.

G. TUJUAN KOMUNIKASI DALAM PUBLIC RELATION


adalah untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya
suatu sasaran tertentu, kebijakan, kegiatan produksi barang atau pelayanan jasa,
dan sebagainya. Pada akhirnya, kemajuan perusahaan dan citra positif lembaga pun
mampu tercapai.

H. PELAKSANAAN KOMUNIKASI DALAM PUBLIC RELATION


Pelaksanaan kegiatan komunikasi tidak terlepas dari hubungan dengan publik
di luar lembaga atau instansi. Kegiatan Public Relations memang bertujuan untuk
memperoleh dan memelihara hubungan baik dengan publik. Sasaran kegiatan
Public Relations dalam Effendy (1998) terbagi dua:
1. Internal Public Relations: Orang-orang yang berada di dalam lembaga atau
instansi. Publik internal adalah seluruh karyawan, mulai dari staf hingga
bawahan.
2. External Public Relations: Orang-orang yang berada di luar lembaga atau
instansi yang berhubungan atau segera berhubungan dengan perusahaan.
Jadi, profesi public relation ini harus berinteraksi dengan masyarakat secara
langsung. Turun mendekat dan berinteraksi, membuat kesan positif, dan membina
hubungan yang baik. Akan tetapi, di era komunikasi 4.0 seperti ini, profesi public
relation kadang kala harus berada di balik layar dan hadir kepada masyarakat
melalui ide-ide yang difasilitasi dengan teknologi. Banyak program public relation
yang didesain khusus untuk membangun interaksi secara virtual.
Pada dasarnya, public relation adalah duta merek atau ambassador dari suatu
perusahaan yang bertugas memperkenalkan brand perusahaan kepada masyarakat
umum. Biasanya tugas public relation akan berhubungan dengan:
1. Menulis siaran pers yang mempromosikan produk ataupun berita tertentu
yang berhubungan dengan perusahaan dimana mereka bekerja.
2. Menjalin hubungan baik dengan jurnalis dan memberi informasi mengenai
perusahaan atau brand.
3. Mengelola hubungan baik dengan klien dan memastikan bahwa klien
memahami publisitas.
4. Membuat laporan mengenai hasil kampanye yang dilakukan oleh public
relation dan mengoptimalkan berdasarkan metrik yang ada.
5. Merencanakan program untuk pengembangan perusahaan untuk
mempertahankan persepsi publik dan pemegang saham supaya tetap
menguntungkan untuk perusahaan
6. Memperbaharui dan mengisi konten web.
7. Mempelajari tujuan organisasi, kebutuhan untuk membangun opini
masyarakat dalam mempromosikan produk, kebijakan promosi, dan lain
sebagainya.
8. Berdiskusi dengan manajer untuk mengidentifikasi minat dan tren masyarakat
lalu memberikan saran terkait keputusan bisnis.

I. TANTANGAN KOMUNIKASI DALAM PUBLIC RELATION &


KESIMPULAN

Setiap pekerjaan tentu mempunyai tantangan tersendiri. Begitu juga


dengan pekerjaan di bidang public relation ini. Umumnya, tantangan yang ada di
dalam jenis pekerjaan ini menyangkut mengenai bisnis dan perusahaan.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa pemberitaan saat ini berjalan dengan
sangat cepat. Terlebih dengan adanya situs berita online yang sudah m arak.
Public relation tentu harus mengikuti tren berita dengan teliti dan memanfaatkan
berita-berita tersebut saat muncul. Kemudian mengirimkan berita tersebut
kepada jurnalis. Oleh sebab itu, seorang public relation juga dituntut untuk dapat
berpikir dengan cepat. Namun sayangnya, kadang kala tantangan lain muncul
saat kita tidak bisa mengendalikan berita tersebut. Walaupun klarifikasi berulang
kali telah kirim kepada media tersebut. Keahlian yang Diperlukan oleh Public
Relation Jika melihat dari definisi, tugas, tanggung jawab, dan juga tantangan
public relation, tak heran jika skill atau keahlian yang dibutuhkan public relation
cukup beragam, antara lain:
1. Komunikasi
Komunikasi merupakan keterampilan yang sangat esensial dan harus dimiliki
oleh seseorang yang berprofesi sebagai public relation. Oleh karena itu, seorang
public relation harus hebat dalam melakukan komunikasi verbal, yang meliputi
presentasi, interview, dan juga public speaking. Tak hanya itu saja, public relation
juga harus lincah dalam berkomunikasi non verbal. Mulai dari bisa membuat press
release, tulisan di web perusahaan, editing, dan juga tata bahasa.Sehingga mereka
harus bisa melakukan riset terkait kebutuhan klien dengan cepat dan tepat. Tidak
heran jika seorang public relation harus bisa melakukan berbagai riset mengenai
tata cara berpikir induktif, deduktif, penelitian pustaka, wawancara, sampai browsing.
2. Mampu Berpikir dan Bisa Bahasa Asing
Globalisasi bisnis telah memaksa seorang public relation untuk bisa
menguasai banyak bahasa. Mengapa bahasa asing sangat perlu dipelajari? Sebab,
klien public relation juga mungkin saja berasal dari luar negeri atau bisa juga mereka
bekerja di perusahaan multinasional dengan keberagaman budaya dan bahasa di
dalamnya. Sehingga, untuk membuat sebuah strategi bisnis perusahaan, pastinya
kita harus memahami komunikasi mereka. Selain itu, sekarang ini bahan-bahan dari
riset juga banyak yang berasal dari luar negeri. Maka tak heran jika keterampilan
bahasa menjadi sangat penting.
3. Mengerti Media Sosial
Keahlian selanjutnya yang menjadi salah satu nilai tambah dari public relation
adalah terbiasa dengan berbagai platform media sosial yang ada sekarang ini.
Bahkan jika perlu juga harus disertai dengan pengetahuan analitik dari media sosial
tersebut. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa ada banyak sekali jenis media
sosial yang ada. Mulai dari Instagram, Facebook, LinkedIn, Twitter, Medium, dan lain
sebagainya.
4. Berpikir kreatif,
Problem solving, mudah bergaul, dan mempunyai manajemen waktu yang
bagus. Sebab hal tersebut akan sering dihadapkan dengan deadline. dalam proses
tersebut, terdapat unsur, konsep, proses, dan tujuan yang mesti dipahami dalam
berkomunikasi.
Referensi
Betty Wahyu Nilla Sari, 2012,” Humas Pemerintah”, Graha Ilmu, Yogjakarta
Djanalis Djanaid, 1985, “Publik Relations dalam Teori dan Praktek,” Lembaga Penerbitan Universitas
Brawijaya, Malang.
Frazien Moure, 1987,” Hubungan Masyarakat”, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
John P Simanjuntak dkk, 2003,” Public Relations,”.Graha Ilmu, Yogjakarta.
Oemi Abdurachman, 1979,” Dasar-Dasar Public Relations,” Alumni, Bandung
Onong Uchjana. Effendy, 1999,” Hubungan Masyarakat”, PT Remaja Rosdakarya, Bandung
SK Bonar, 1993, “Hubungan Masyarakat Moderen”, Rineka Cipta, Jakarta.
Suprapto, Tommy. (2009). “Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi”. PT Buku
Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Kencana Prenada Media Group. Jakarta, 2008
Soemirat, Soleh dan Ardianto, Elvinaro. Dasar-dasar Public Relations. PT. Remaja Rosdakarya.
Bandung, 2008
Cangara, H. Hafied. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Effendy, Onong Uchjana. 2002. Hubungan Masyarakat, Suatu Studi Komunikasi, Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Hubeis, Musa, dkk. 2012. Komunikasi Profesional,Seperangkat Pengembangan Diri, Bogor, IPB
Press.
Mukarom, Zainal dan Muhibudin Wijaya Laksana. 2015. Manajemen Public Relations, Panduan
Efektif Pengelolaan
Hubungan Masyarakat, Bandung: Pustaka Setia.
Ruslan, Rosady. 1997. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Soemirat, Sholeh dan Elvinaro Ardianto. 2012. Dasar-dasar Public Relations, Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai