Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Laporan Praktikum Dasar Agronomi (Cangkok)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR-DASAR AGRONOMI
PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN TEKNIK CANGKOK

IRVAN IMMANUEL HASOLOAN


(1954211088)

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
2020
I. TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman dapat diperbanyak dengan cara vegetatif dan generatif, yang membedakan
keduanya adalah bahan yang digunakan dalam perbanyakanya. Perbanyakan tumbuhan
dengan cara generatif menggunakan biji sebagai bahan media tanam. Sedangkan
perbanyakn tumbuhan dengan cara vegetatif menggunakan bahan tanam selain biji, dapat
berupa cabang, batang, akar dan daun. Pemilihan dua cara tersebut tergantung pada
beberapa hal, diantaranya: tersedianya bahan tanam, sifat tanaman, ketersediaan tenaga
terampil, alat, atau srana serta tujuannya (Salisbury & Cleon, 1995).

Salah satu metode yang sering dilakukan dalam usaha pembudidayaan tanaman dengan cara
vegetatif buatan adalah dengan cara cangkok. Mencangkok merupakan usaha yang
dilakukan untuk memeperbanyak diri dengan menggunakan batang apikal yang masih
tumbuh. Mencangkok hanya dapat dilakukan pada tanaman dikotil yang mempunyai
kambium Pada tanaman monokotil yang tidak mempunyai kambium dan cenderung tumbuh
merambat dan berbatang kecil. Selain itu, pada tanaman monokotil yang tifak memiliki
kambium apabila dilakukan penyayatan pada batang tanaman akan langsung melukai
jaringan pengangkut (floem dan xilem) (Ashari, 1995).

Cangkok bertujuan untuk mendapatkan tanaman baru yang mempunyai sifat baik yang
sama dengan induknya misalnya rasa buah dan agar tanaman lebih kuat terhadap hama
penyakit . Tumbuhan yang akan dicangkok bisa ditanam di dalam pot karena tanaman yang
dicangkok tersebut sangat mudah dirawat, pohonnya juga tidak akan terlalu tinggi seperti
tanaman yang tidak dicangkok dan pohon yang tumbuh dengan cara dicangkok tidak akan
mempunyai akar tunggang. (Harmann, 2004).

Pembiakan tanaman dengan cara mencangkok ialah mengusahakan perakaran dari suatu
cabang anaman tanpa memotong cabang tanaman tersebut dari pohon induknya. Beberapa
jenis tnaman buah-buahan di Indonesia dapat dikembangkan dengan cara pencangkokan
ini. Caranya ialah dengan mengerat batang atau cabang tanaman yang akan dicangkok
secara melingkar di dua tempat yang jaraknya 5 -10 cm. Kulit pada bagian yang kita kerat
tersebut dikupas sampai pada bagiankayunya, sehingga lapisan kambiumnya hilang
samasekali. Selanjutnya pada bagianyang kita kupas tersebut ditutup dengan tanah
(sebaiknya tanah campur pupuk kandang), kemudian dibalut dengan sabut kelapa atau
plastik. Waktu yang baik untuk mencangkok adalah pada musim hujan, namun bisa juga
dilakukan pada musim kemarau asal selalu disiram dengan air untuk mencegah
kekeringan. (Nagaraja, 2008).

Tanaman yang sering dicangkok adalah tanaman yang berkayu, hal ini dimaksudkan pada
tanaman bekayu tanaman mudah untuk dicangkok. Adapula tanaman berkayu yang sulit
dicangkok semisal cemara atau tanaman berdaun jarum. Tanaman tak berkayu pun dapat
pula dicangkok tentu saja dengan cara yang berbeda, sebagai contoh tanaman pepaya dan
salak (Wudianto, 1997).

Setelah berakar, cangkokan dapat diambil. Cara mengambilnya ialah dengan memotong
cangkokan di bawah keratan (akar) tersebut. Kemudian bibit cangkokan itu langsung dapat
ditanam. Tetapi khusus untuk tanaman lengkeng, cangkokan harus ditanam dahulu dalam
keranjang atau pot yang diisi dengan tanah dan pupuk kandang. Selama dalam keranjang,
tanahnya harus dijaga agar tetap basah dan ditaruh di tempat yang teduh (tidak
mendapatkan sinar matahari secara langsung) agar tidak terjadi penguapan organ
cangkokan yang dapat mematikannya. Setelah muncul tunas-tunas atau daun-daun yang
baru, cangkokan dapat dipindahkan ke lapangan. (Veergavathathan, 2009).

Teknik perbanyakan vegetatif dengan cara pelukaan atau pengeratan cabang pohon induk
dan dibungkus media tanam untuk merangsang terbentuknya akar.Pada teknik ini tidak ada
batang bawah dan batang atas. Teknik ini relatif sudah dilakukan oleh petani dan
keberhasilannya lebih tinggi, karena pada proses mencangkok akar akan tumbuh ketika
masih berada di pohon induk. Produksi dan kualitas buahnya akan persis sama dengan
tanaman induknya.Tanaman asal cangkok bisa ditanam pada tanah yang letak air tanahnya
tinggi atau di pematang kolam ikan.Disamping keuntungan, terdapat juga beberapa
kekurangan/ kerugian pembibitan dengan sistem cangkok.Pada musim kemarau panjang
tanaman tidak tahan kering. Tanaman mudah roboh bila ada angin kencang karena tidak
berakar tunggang. Pohon induk tajuknya menjadi rusak karena banyak cabang yang
dipotong. Dalam satu pohon induk kita hanya bisa mencangkok beberapa batang saja,
sehingga perbanyakan tanaman dalam jumlah besar tidak bisa dilakukan dengan cara ini.
Media untuk mencangkok bisa menggunakan serbuk sabut kelapa ataupun cacahan sabut
kelapa. Dapat pula digunakan campuran kompos/ pupuk kandang dengan tanah (1:1). Kalau
disekitar kebun ada tanaman bambu, maka tanah di bawah bambu yang telah bercampur
seresah daun bambu dan sudah membusuk bisa juga digunakan untuk media cangkok.
Waktu pelaksanaan sebaiknya pada awal musim hujan, sehingga cangkokan tidak akan
kekeringan. Selain itu dengan mencangkok di awal musim hujan akan tersedia waktu untuk
menanam hasil cangkokan pada musim itu juga. (Herawan, 2003).

Jenis – jenis tanaman yang biasanya dibiakan dengan cara pencangkokan adalah pohon
buah-buahan dan tanaman hias,misalkan pada buah-buahan yaitu mangga,beberapa jenis
jeruk,berbagai jenis jambu,delima,lengkeng dll.pada tanaman-tanaman hias yaitu:bunga
sakura,kemuning,soka,bugenvil,sri rejeki,dll. Tanaman tanaman tersebut adalah tanaman
yang berkayu yang mudah untuk di cangkok.Adapun tanaman berkayu yang sulit untuk di
cangkok,namun karena ada caranya ahirnya mampu juga mengeluarkan akarnya setelah
dicangkok.sebagai misal adalah tanaman cemara atau tanaman berdaun jarum
lainnya.Pengairan dan Penyiraman,Selama dua minggu pertama setelah bibit yang berasal
dari cangkokan/okulasi ditanam,penyiraman dilakukan sebanyak dua kali sehari, pagi dan
sore. Dan minggu-minggu berikutnya penyiraman dapat dikurangi menjadi satu kali
sehari..Dan bila hujan turun terlalu lebat diusahakan agar sekeliling tanaman tidak tegenang
air dengan cara membuat lubang saluran untuk mengalirkan air Pemeliharaan Lain,Untuk
memacu munculnya bunga diperlukan larutan KNO3 (Kalsium Nitrat) yang akan
mempercepat 10 hari lebih awal dari pada tidak diberi KNO3 dan juga mempunyai
keunggulan memperbanyak "dompolan" bunga (tandan)pada setiap stadium(tahap
perkembangan) serta mempercepat pertumbuhan buah (Kusumo, 2001).

Dalam mencangkok umumnya digunakan cabang orthotrof yang tidak telalu tua maupun
terlalu muda yang umumnya berwarna hijau kecoklat-coklatan. Bahan untuk pembungkus
cangkokkan biasanya digunakan sabut kelapa atau karung goni untuk membungkus tanah
sebagai media perakaran. Supaya cangkokkan dapat berhasil dengan baik, dengan waktu
yang relatif cepat dan ekonomis maka sabut kelapa atau karung goni diganti dengan plastik.
Medium perakaran tanah dapat diganti dengan gambut atau lumut. Lumut yang digunakan
sebagai media tanam mempunyai sifat selain anti septik juga dapat menahan kandungan air
yang cukup tinggi, sehingga dalam pelaksanaan pencangkokkan tidak perlu terlalu sering
disiram air. Mengenai kulit bagian atas yang diiris sebaiknya dioles dengan Rootone F yang
berguna untuk mempercepat dan memperbanyak keluarnya akar.(Samson, 2000).
II. METODOLOGI
2.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Dasar-Dasar Agronomi tentang “Perbanyakan vegetative dengan teknik cangkok”


berlangsung pada Sabtu 11 April 2020 bertempat di Halaman perumahan Bukit Barisan
B9/10, Pekanbaru

2.2 Alat dan Bahan

2.2.1 Alat

1. Tali rafia
2. plastic
3. pisau tajam(cutter)
4. tanah yang lembab

2.2.2 Bahan

1. Tanaman Mangga
2. Bawang Putih (Sebagai ZPT alami)

2.3 Cara Kerja

1. Pilih 2 cabang atau tanaman yang telah berbuah, bukan yang terlalu muda atau
terlalu tua.
2. Buatlah sayatan melintang pada cabang atau ranting tanaman yang terpilih
sepanjang 5-15 cm
3. Pisahkan kulitnya dan bersihkan lendirnya
4. Siapkan tanah yang lembab atau moss.
5. Tutuplah atau balutlah sayatan tadi dengan tanah atau moss tersebut. Batang
pertama ditutup dengan plastic dan batang kedua dengan plastic, selanjutnya ikat
dengan tali raffia
6. Lihat dan amati hasil cangkok tanaman
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil

No komoditi Hasil Pengamatan Jumlah cangkok


1 2 3 yang berhasil
1 Mangga + X +
Keterangan:+ berhasil

-Belum berhasil

x gagal

Gambar

1.

2.

3.
3.2 Pembahasan
Mencangkok adalah cara memperbanyak tanaman dimana pembentukan akar pada calon
tanaman baru terjadi ketika masih melekat pada tanaman induknya. Air dan mineral tetap
diangkut melalui xylem ke tunas / cabang yang dicangkok. Dengan demikian, hasil
perbanyakan dengan cara mencangkok lebih tinggi daripada hasil perbanyakan denga stek
(Ismiyati Sutarto,1994). Pembiakan dengan metode mencangkok biasanya dapat dilakukan
pada tanaman-tanaman yang mempunyai sifat berkayu (berkambium). Hal ini dimaksudkan
agar memudahkan dalam prosesnya dan mampu menumbuhkan perakaran pada sekitar
lapisan korteks tanaman. Mencangkok dapat dilakukan pada waktu apapun tapi lebih baik
dilakukan pada musim penghujan agar frekuensi untuk penyiraman secara manual dapat
berkurang.
Jenis-jenis tanaman yang biasa dicangkok adalah pohon buah-buahan, misalnya mangga,
beberapa jenis jeruk (jeruk besar, jeruk nipis, jeruk manis dan jeruk siem), berbagai jenis
jambu (jambu biji, jambu air, jambu monyet), belimbing manis, kelengkeng dan sebagainya.
Selain tanaman buah-buahan, tanaman hias bisa juga dicangkok, misalnya bunga sakura,
kemuning, soka, nusa indah, bugenvil, cemara dan sebagainya (Wudianto, 1998).
Mencangkok atau okulasi adalah teknik pengembangbiakan tanaman yg sangat cocok untuk
ditanam di dalam pot. Di samping karena kualitas buahnya terjaga sama seperti induknya
juga nantinya pohon tumbuh tidak terlalu tinggi. Pohon yg dikembangbiakan dengan teknik
cangkok tidak akan mempunyai akar tunggang. Di dalam perlakuan pencangkokan tanaman
menggunakan pembungkus atau pembalut yang digunakan sebagai media perakaran. Bahan
pembungkus atau pembalut yang digunakan dalam praktikum yaitu mos dan plastik.
Perlakuan tersebut dilakukan bertujuan untuk menahan media yang digunakan dalam
cangkokan, mempertahankan kelembapan akar dan agar mendapatkan hasil dengan baik
dengan waktu yang relatif lebih cepat juga untuk menghindari terkena cahaya langsung,
sebab akar akan lebih cepat tumbuh dengan sehat dalam keadaan gelap dan lembab. Untuk
cangkokan umumnya menggunakan bahan dari sabut kelapa atau karung goni untuk
membungkus tanah sebagai media perakaran. Supaya cangkokan dapat berhasil dengan baik
dengan waktu yang relatif cepat dan ekonomis, selain itu untuk bahan pembungkus media
dapat pula dengan menggunakan plastik. Sedangkan dari media untuk mencangkok bisa
menggunakan mos, cocopeat atau serbuks abut kelapa ataupun cacahan sabut kelapa. Dapat
pula digunakan campuran kompos/pupuk kandang dengan tanah. Dan untuk merangsang
pertumbuhan akar harus memilki porus sehingga mudah ditembus akar-akar muda, ringan
agar tidak membebani batang yang dicangkok, mampu menahan air sehingga media cukup
lembap.
Dalam melakukan pencangkokan membutuhkan persyaratan agar mendapatkan hasil yang
baik dan maksimal, baik dari segi fisik maupun lingkungan sekitarnya. Beberapa persyaratan
antara lain; tidak dapat dibiakkan dengan cara layarage lain, kemudian dari segi pemilihan
batang yaitu memiliki batang/cabang yang berdiameter besar dan tinggi dengan pemilihan
pohon induk dari tanaman induk yang sehat dan kuat dipilih dari varietas yang telah dikenal
sifat buah yang diinginkan. Pohon induk dipilih dari pohon yang bentuk cabangnya lurus,
panjang cabang kira-kira sebesar jari telunjuk orang dewasa dan sebaiknya dipilih cabang
atu dahan yang telah berumur satu tahun. Selain dengan persyaratan tersebut perlu
diperhatikan beberapa hal antaralain; pelaksanaan mencangkok sebaiknya dilakukan pada
waktu musim penghujan agar meringankan pemeliharaan terutama dalam hal penyiraman.
Pemilihan batang cangkok, sebaiknya batang cangkokan jangan diambil dari pohon induk
yang terlalu tua karena biasanya dahan pohon induk kurang baik untuk dicangkok juga
jangan mengambil dari pohon yang terlalu muda karena sifatnya kebanyakan belum terlihat.
Kemudian dari segi pemeliharaan, jika pencangkokan dilakukan pada musim kemarau
sebaiknya bibit disiram dua kali sehari. Pada musim penghujan penyiraman dilakukan
seperlunya sesuai dengan situasi untuk mempercepat pertumbuhan akar. Hal-hal yang dapat
menyebabkan tumbuhnya akar pada cangkokan yaitu terhentinya pasokan makanan hasil
fotosintesis pada batang sayatan dan ditunjang suasana media yang lembab sehingga
memacu tumbuhnya akar. sedangkan kegagalan dalam pencanglokan dapat diakibatkan,
batangnya terlalu tua, kurangnya air maupun kelebihan air yang menyebabkan tumbuhnya
jamur.Hal lain yang menyebabkan kegagalan adalah teknik pencangkokan missal pada
penyayatan terjadi luka pada batang yang akan dicangkok, selain itu faktor suhu dan factor
lingkungan yang tidak sesuai dengan pertumbuhan akar, dapat menjadi kendala utama
dalam pencangkokan.
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam proses pencangkokan
diantaranya adalah :
1. Batang yang dicangkok, batang harus dalam kondisi baik atau tidak cacat, tidak
terlalu tua maupun muda, berdiameter sesuai.
2. Faktor media, kondisi media meliputi ketersediaan unsur hara penunjang
pertumbuhan akar, kelarutan zat hara, pH, tekstur, jumlah bahan organik.
3. Faktor cahaya matahari, diperlukan tumbuhan untuk proses fotosintesis yang
hasilnya ditransmisikan ke seluruh jaringan melalui floem.
4. Fotosintesis, proses fotosintesis dapat pula mempengaruhi perkembangan akar.
5. Cuaca (Curah hujan) dan kelembaban yang sesuai.
6. Teknik pencangkokan, pada batang yang dicangkok dihilangkan floemnya
menyebabkan zat-zat hasil fotosintesis tidak dapat sampai ke perakaran tetapi terkumpul
pada bagian atas cangkok, cadangan makanan tersebut digunakan tanaman untuk
pertumbuhan akarnya
Sesuai dengan hasil pengamatan praktikum berhasil dalam proses pencangkokan.
Pengamatan dilakukan selama 3 minggu. Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari
munculnya kalus pada batang yang dicangkok. Kelebihan dari mencangkok antara lain: sifat
tanaman baru persis seperti induknya, Tanaman dari bibit cangkok bisa menghasilkan buah
dalam waktu yang relatif singkat (± 4 tahun), dan waktu yang dibutuhkan untuk
perbanyakan relatif singkat, 1-3 bulan. Kelemahan dalam mencangkok ini adalah tidak dapat
dilakukan secara besar-besaran, bibit cangkok sulit bertahan hidup di daerah yang air
tanahnya rendah karena perakarannya pendek, serta perakaran tidak kuat untuk menopang
berdirinya tanaman.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
1. Hasil pencangkokan terbaik adalah dengan menggunakan bawang putih sebagai ZPT alami
2. Akar terbentuk dari bagian batang yang terlukai dan yang bersentuhan langsung dengan
tanah.
3. Keberhasilan pencangkokan tergantung pada waktu, batang, dan pemeliharaan
pencangkokan.
4. Tanaman yang ideal untuk dapat dicangkok adalah mempunyai kambium dan diameter
batangnya tidak terlalu tipis atau terlalu tebal.
5. Kendala yang dihadapi pada praktikum pencangkokan ini adalah ketika penuangan tanah
pada bagian yang dicangkok.

4.2 Saran
Pada praktikum ini pemeliharaan cangkok, supaya mengerti kendala apa yang
dihadapi dan bagaimana perawatan yang diberikan pada pencangkokan batang mangga
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai