Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Makalah Psikologi Keluarga Kelompok Terakhir 15

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

TEKNIK COUPLE MARRIAGE COUNSELING

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah psikologi keluarga

Dosen Pengampu : Nita purnamasari SH, MH.

Di susun oleh :

Ai Lia Khotimah

Lely Fitriani Mansur

Pahmi Sidik

Kherul Ummam

Abu Hasan

PROGRAM STUDI AKHWAL AL SYAHSIYAH

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM (IAID)

CIAMIS – JAWA BARAT

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dan puji syukur kami ucapkan ke hadirat ALLAH SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan tepat waktu .Tanpa ridha dan petunjuk dari-Nya
mustahil makalah ini dapat di rampungkan. .

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada bapak selaku
dosen pengasuh mata kuliah hukum acara perdata sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Teknik Couple Marriage Counseling”

Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bermanfaat dan dapat di jadikan
sebagai pegangan dalam mempelajari materi tentang penyimpangan keluarga. Juga
merupakan harapan kami dengan hadirnya makalah ini, akan mempermudah semua
pihak dalam proses perkuliahan pada mata kuliah psikologi keluarga.

Sesuai kata pepatah “tiada gading tak retak”,kami mengharapkan saran dan
kritik, khususnya dari rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi. Kesempurnaan
hanyalah milik ALLAH SWT.Akhir kata,semoga segala daya dan upaya yang kami
lakukan dapat bermanfaat,amin.

Ciamis, 19 juni 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Makalah................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3

A. Sejarah Penggunaan Teknik CMC........................................................


B. Pengertian Teknik CMC……………………………………………….
C. Tahapan Teknik CMC………………………………………………….

BAB III PENUTUP.........................................................................................14

A. Kesimpulan...........................................................................................14
B. Saran.....................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

B. Rumusan masalah
1. Bagimana Sejarah Penggunaan Teknik CMC?
2. Bagaimana Pengertian Teknik CMC?
3. Bagaimana Tahapan Teknik CMC?

C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui Sejarah Penggunaan Teknik CMC
2. Mengetahui Pengertian Teknik CMC
3. Mengetahui Tahapan Teknik CMC

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah penggunaan teknik couple marriage Counseling

Teknik couple marriage counseling atau konseling pernikahan bagi pasangan merupakan
salah satu pendekatan dalam bidang konseling yang bertujuan untuk membantu pasangan
yang mengalami kesulitan atau konflik dalam hubungan pernikahan mereka. Teknik ini telah
digunakan selama beberapa dekade dan terus berkembang seiring waktu. Berikut adalah
gambaran umum tentang sejarah penggunaan teknik couple marriage counseling:

Awal perkembangan: Teknik konseling pernikahan dimulai pada pertengahan abad ke-20
sebagai respons terhadap meningkatnya angka perceraian dan konflik dalam hubungan
pernikahan. Pada saat itu, fokus utama konseling pernikahan adalah memperbaiki
komunikasi pasangan dan memecahkan masalah pernikahan secara konstruktif.

Pendekatan terapeutik berbasis teori: Seiring dengan perkembangan ilmu psikologi dan
konseling, para profesional mulai menerapkan pendekatan terapeutik yang didasarkan pada
teori-teori psikologis yang relevan, seperti teori sistem keluarga, teori ikatan emosional, teori
perkembangan individu, dan teori psikodinamika. Pendekatan ini membantu konselor
memahami dan mengatasi masalah yang mendasari dalam hubungan pernikahan.

Metode dan pendekatan beragam: Selama beberapa dekade terakhir, berbagai


pendekatan dan metode konseling pernikahan telah dikembangkan. Beberapa pendekatan
terkenal termasuk terapi perilaku kognitif, terapi interaksi pasangan, terapi imago, terapi
emosional terfokus, dan banyak lagi. Setiap pendekatan memiliki fokus dan teknik yang unik
untuk membantu pasangan dalam mengatasi konflik dan memperkuat hubungan mereka.

Peran konselor: Konselor pernikahan memainkan peran penting dalam membantu


pasangan. Mereka bekerja dengan pasangan untuk mengidentifikasi masalah, meningkatkan
komunikasi, memperbaiki keterampilan problem solving, meningkatkan keintiman,
membangun hubungan yang sehat, dan memberikan dukungan emosional. Konselor juga
membantu pasangan mengatasi konflik, meningkatkan pemahaman diri dan pasangan, dan
membantu pasangan mengembangkan strategi pemecahan masalah yang efektif.

4
Perkembangan teknologi: Perkembangan teknologi juga telah mempengaruhi
penggunaan teknik couple marriage counseling. Konseling online atau melalui telepon telah
menjadi semakin populer, memberikan akses yang lebih mudah bagi pasangan yang tinggal
di lokasi yang jauh atau memiliki keterbatasan mobilitas.

Secara keseluruhan, sejarah penggunaan teknik couple marriage counseling


mencerminkan respons terhadap perubahan sosial dan kebutuhan pasangan yang berbeda
dalam mengatasi masalah pernikahan. Dalam beberapa dekade terakhir, konseling
pernikahan telah menjadi lebih terfokus pada pencegahan dan memperkuat hubungan, bukan
hanya memperbaiki masalah yang ada.

B. Pengertian teknik couple marriage counseling

Konseling perkawinan (married counselling) ialah sualu pembicaraan professional


yang bertujuan untuk membantu memecahkan masalah-masalah perkawinan agar klien dapat
mencapai kebahagiaan dalam kehidupan perkawinannya. Ahli khusus yang menangani
konseling perkawinan dinamakan konselor perkawinan (married counsellor). Mereka adalah
tenaga ahli yang telah memperoleh pelatihan dan pendidikan secara professional di bidang
psikologi dan konseling perkawinan. Mereka cukup menguasai konsep-konsep psikologi
perkembangan, teknik konseling maupun terapi perkawinan.

Klemer (1965) memaknakan konseling perkawinan sebagai konseling yang


diselenggarakan sebagai metode pendidikan, metode penurunan ketegangan emosional,
metode membantu patner-patner yang menikah untuk memecahkan masalah dan cara
menentukan pola pemecahan masalah yang lebih baik.

Di Amerika Serikat (dalam Olson & DeFrain, 2003), seseorang yang berprofesi
sebagai konselor perkawinan, harus memiliki latar belakang pendidikan setingkat magister
(master atau S-2), terutama bidang konseling perkawinan, keluarga dan anakanak Di negara
Indonesia, tuntutan kebutuhan masyarakat terhadap professionalisme ahli, maka seorang
konselor juga memenuhi standar pendidikan setingkat master (S-2). Namun demikian, dalam
kondisi tertentu memang ditemukan bahwa seorang konselor perkawinan kadang-kadang
masih berpendidikan setingkat S- (sarjana psikologi) dengan tambahan pendidikan sebagai
profesi psikolog.

5
Adapun masalah-masalah perkawinan adalah segala masalah yang timbal selama masa
perkawinan antara pasangan suami-istri, seperti komunikasi perkawinan, kepuasan
hubungan sexual suami-istri (dissatisfaction of sexual relationship). hubungan menantu
deng³n mertua, masalah keuangan keluarga, masalah keturunan. maupun masalah orangtua
dengan anak, dan sebagainya. Karena masalah-masalah perkawinan ini timbul dalam
kehidupan keluarga, seringkali konseling perkawinan juga disebut sebagai konseling
keluarga (family conselling). Namun sebagian ahli yang menggabungkan kedua jenis
konseling tersebut dan dijadikan satu istilah yaitu konseling perkawinan dan keluarga
(married and family consellor).

C. Tahapan Teknik Couple Counseling


Tahapan teknik dalam konseling pernikahan dapat bervariasi tergantung pada
pendekatan yang digunakan oleh konselor pernikahan atau terapis. Berikut adalah beberapa
tahapan yang umumnya terjadi dalam proses konseling pernikahan:
1. Evaluasi awal: Tahap ini melibatkan pertemuan pertama antara konselor dan
pasangan untuk mengumpulkan informasi tentang latar belakang pernikahan, masalah yang
dihadapi, dan tujuan yang ingin dicapai. Konselor juga dapat mengevaluasi kecocokan
antara pasangan dan metode konseling yang akan digunakan.
2. Pembentukan hubungan: Konselor akan bekerja untuk membangun hubungan yang
aman dan terpercaya dengan pasangan. Hal ini penting agar pasangan merasa nyaman dan
dapat berbagi secara terbuka dalam sesi konseling.
3. Identifikasi masalah: Konselor akan membantu pasangan mengidentifikasi masalah
utama yang sedang mereka hadapi. Hal ini melibatkan mendengarkan dengan empati dan
membantu pasangan mengungkapkan perasaan, kebutuhan, dan harapan mereka.
4. Pemahaman masalah: Konselor akan membantu pasangan memahami faktor-faktor
yang mendasari masalah pernikahan mereka. Ini bisa melibatkan pengeksplorasian sejarah
keluarga, pola komunikasi yang tidak sehat, perbedaan nilai-nilai, atau masalah individu
yang mempengaruhi hubungan.
5. Pengembangan keterampilan komunikasi: Konselor akan mengajarkan keterampilan
komunikasi yang efektif kepada pasangan. Ini melibatkan belajar mendengarkan secara
aktif, mengungkapkan perasaan dengan jelas, dan menghindari serangan atau kritik yang
tidak membangun.

6
6. Eksplorasi solusi: Konselor akan membantu pasangan mengidentifikasi solusi yang
potensial untuk masalah-masalah mereka. Ini dapat melibatkan brainstorming ide,
mengevaluasi konsekuensi dari pilihan yang berbeda, dan mengembangkan rencana tindakan
yang konkrit.
7. Perubahan dan implementasi: Pasangan akan bekerja sama dengan konselor untuk
mengimplementasikan perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari mereka. Mereka akan
mencoba menerapkan keterampilan dan strategi baru yang mereka pelajari dalam sesi
konseling.
8. Pemantauan dan dukungan: Konselor akan terus memantau kemajuan pasangan dan
memberikan dukungan selama proses perubahan. Sesuai dengan kebutuhan, sesi konseling
dapat berlanjut untuk jangka waktu yang ditentukan atau menjadi sesi pemantauan reguler
untuk memastikan kelangsungan perbaikan hubungan.
Setiap pasangan adalah unik, jadi tahapan dan durasi konseling pernikahan dapat
bervariasi. Konselor pernikahan akan menyesuaikan pendekatan mereka dengan kebutuhan
pasangan dan situasi yang dihadapi.

7
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
 Konseling pernikahan pasangan berkembang dari pendekatan praktis menjadi
holistic, Pendekatan teoritis yang digunakan termasuk psikodinamik, kognitif-
behavioral, humanistik, dan sistemik,Fokusnya adalah pada komunikasi dan
keterampilan interpersonal yang sehat,Tujuannya adalah memperbaiki
komunikasi, meningkatkan keintiman, dan menyelesaikan konflik,Peran terapis
adalah sebagai mediator netral, pendamping, pengajar keterampilan, dan
pendorong perubahan,Konseling pernikahan pasangan juga digunakan sebagai
pencegahan dan pemeliharaan hubungan yang sehat.
 Teknik konseling pernikahan pasangan membantu pasangan mengatasi masalah,
memperbaiki komunikasi, dan membangun hubungan yang sehat,Pendekatan
teoritis seperti psikodinamik, kognitif-behavioral, humanistik, dan sistemik
digunakan dalam konseling ini,Fokusnya adalah pada komunikasi efektif,
keterampilan interpersonal, dan pemecahan konflik,Terapis berperan sebagai
mediator netral yang membantu pasangan memahami perspektif masing-masing
dan mendorong pertumbuhan pribadi,Konseling pernikahan pasangan juga bisa
digunakan sebagai pencegahan untuk menjaga hubungan yang sehat.
 Pendahuluan: Memulai hubungan dengan pasangan dan menetapkan tujuan
konseling,Evaluasi: Menganalisis dinamika hubungan dan masalah yang
ada,Intervensi: Menggunakan berbagai teknik konseling untuk memecahkan
masalah dan mengatasi konflik,Penguatan dan Latihan: Memberikan tugas dan

8
latihan kepada pasangan untuk memperkuat keterampilan,Evaluasi dan
Penutupan: Mengevaluasi kemajuan dan menutup sesi konseling jika tujuan
tercapai, atau memperpanjang konseling jika masih diperlukan,Tahapan-tahapan
ini membentuk proses dalam konseling pernikahan pasangan untuk membantu
mereka memperbaiki hubungan dan mencapai kebahagiaan bersama.
B. Saran

9
DAFTAR PUSTAKA

Gottman, J. M., & Gottman, J. S. (2015). The Gottman Method for Couples Therapy: A New
Research-Based Approach. Routledge.

Johnson, S. M. (2019). Attachment Theory in Practice: Emotionally Focused Therapy (EFT)


with Individuals, Couples, and Families. The Guilford Press.

Schnarch, D. M. (2011). Intimacy & Desire: Awaken the Passion in Your Relationship. Beaufort
Books.

Gottman, J. M., & Silver, N. (2015). The Seven Principles for Making Marriage Work: A
Practical Guide from the Country's Foremost Relationship Expert. Harmony.

Hendrix, H., & Hunt, H. L. (2015). Getting the Love You Want: A Guide for Couples. Holt
Paperbacks.

Bowman, C. E. (2010). Getting Unstuck: How Dead Ends Become New Paths. Createspace
Independent Publishing Platform.

Doherty, W. J. (2012). Take Back Your Marriage: Sticking Together in a World That Pulls Us
Apart. The Guilford Press.

Real, T. (2014). The New Rules of Marriage: What You Need to Make Love Work. Ballantine
Books.

Tatkin, S. (2012). Wired for Love: How Understanding Your Partner's Brain and Attachment
Style Can Help You Defuse Conflict and Build a Secure Relationship. New Harbinger
Publications.

Worthington Jr, E. L. (2010). Couple Therapy: A New Hope-Focused Approach. InterVarsity


Press.

10
11

Anda mungkin juga menyukai