Kisi-Kisi Kompre Final
Kisi-Kisi Kompre Final
Kisi-Kisi Kompre Final
CP 1
1. Bagaimana kabar saudara? Apakah hari ini saudara siap untuk mengikuti uji komprehensif?
Jawab :
2. Persiapan apa saja yang sudah saudara lakukan untuk mengadapi ujji komprehensif?
Jawab :
Mengkaji akar masalah dan menghubungkan dengan rpp sebagai solusi penyelesaian
masalah
CP 2
1. Jelaskan klasifikasi kognitif menurut Bloom dan Anderson, terkait dengan representasi
kemampuan berpikir HOTS?
Jawab :
1. Keterampilan berpikir tingkat rendah yang penting dalam proses pembelajaran yaitu
mengingat (remembering), memahami (understanding), menerapkan (Applying).
Dimensi proses berpikir dalam Taksonomi Bloom sebagaimana yang telah disempurnakan
oleh Anderson & Krathwohl (2001), dengan menambahkan dimensi pengetahuan :
1. pengetahuan factual
2. pengatuhan konseptual
3. Pengetahuan procedural
4. pengetahuan metakognitif
Soal-soal HOTS pada umumnya mengukur kemampuan pada ranah:
1. Menganalisis (analyzing-C4),
2. Mengevaluasi (evaluating-C5), dan
3. Mengkreasi (creating-C6).
2. Kata kerja operasional apakah yang biasa digunakan untuk memppresentasikan kemampuan
berpikir HOTs?
Jawab :
3. Bagaimana cara mengembangkan RPP yang berorientasi pada HOTS, dari aspek
penyusunan indikator?
Jawab :
Untuk penyusunan RPP HOTS guru harus memperhatikan beberapa hal berikut :
1. perhatikan dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan yang menjadi target yang
harus di capai peserta didik
2. tentukan KD yang diturunkan menjadi ipk
3. menggunakan kata kerja operasional yang sesuai untuk perumusan ipk agar konsep
materi tersampaikan secara efektif, gradasi ipk diidentifikasi dari lower order thingking
skills (LOTS) menuju Higher order thinking skils (HOTS)
4. Apakah pemberdayaan kemampuan berpikir HOTS hanya terjadi pada bagian evaluasi saja?
Jawab :
Tidak
Alasan : dapat juga diaplikasikan pada RPP, bahan ajar, lkpd dan kisi-kisi
Rpp : HOTS terlihat mulai pada ipk, tp dan Langkah-langkah pembelajaran
Bahan ajar : KD, IPK, Materi ajar, tes formatif
LKPD : KD, IPK, Petunjuk belajar, Langkah kerja dan tugas
KISI-KISI : Level kognitif
5. Bagaimana cara mengembangkan RPP yang berorientasi pada HOTs, dari aspek penyusunan
proses(langkah)?
Jawab :
RPP berorientasi HOTS dari aspek penyusunan proses harus sesuai dengan sintak atau langkah
pada model pembelajaran yang dipilih.
- IPK
- pendekatan saintifik
e. rumuskan kegiatan penutup yang meliputi kegiatan refleksi baik individual maupun
kelompok
i. rumusan penilaian (formatif dan sumatif ) untuk pembelajaran mengaju kepada ipk)
6. Apakah RPP saudara sudah berorientasi untuk memberdayakan kemampuan berpikir HOTS?
Jawab :
Sudah.
IPK, TP, Langkah-langkah model pembelajaran
CP 3
Jawab :
Materi pokok dapat dirumuskan dari kompetensi dasar, sedangkan materi ajar dirumuskan
dari indicator pencapaian kompetensi. Secara rinci menjadi lampiran RPP. Selain itu, perlu
diperhatikan juga materi pembelajaran yang dapat memfasilitasi peserta didik untuk belajar
lebih luas (broad-based learning) serta memanfaatkan berbagai sumber belajar, termasuk
sumber belajar digital dan sumber belajar berupa alam atau lingkungan masyarakat
(community-based learnig)
Pengembangan bahan ajar adalah suatu proses yang sistematis dalam mengidentifikasi,
mengembangkan, dan mengevaluasi isi dan strategi pembelajaran yang diarahkan untuk
mencapai tujuan pembelajaran secara lebih efektif dan lebih efisien.
Jadi, untuk mengembangkan bahan ajar yang baik harus dapat memenuhi tuntutan kurikulum
yang berisi kompetensi-kompetensi yang ditentukan. Materi-materi ajar terarah sesuai dengan
tuntutan kurikulum. Kompetensi-kompetensi yang diberikan sesuai dengan kurikulum.
a. Fakta
Jawab : Untuk mengajarkan materi yang berkategori fakta sebaiknya siswa dihadapkan pada
pengalaman langsung dengan objek pembelajaran. Misalnya untuk menyampaikan bahwa
saus tomat itu berwarna merah, maka kita harus membuka sebungkus saus tomat dan
membiarkan siswa mengetahui warna saus tomat tersebut.
b. Konsep (Langkah-langkah)
Jawab : Konsep berkaitan dengan pengertian, definisi, dan teori-teori tentang sebuah ilmu
pengetahuan. Untuk membelajarkan konsep kepada siswa dapat menggunakan pengulangan
dan aplikasi. Pengulangan dapat berupa latihan, peninjauan dan membantu mengingat
kembali. Sedangkan untuk aplikasi, bisa dengan cara mengidentifikasi contoh-contoh dari
konsep yang disajikan. Misal, konsepnya makhluk hidup, contohnya hewan, tumbuhan,
manusia. Cara seperti ini disebut dengan integrasi.
c. Prosedur (LKPD)
Jawab : Prosedur kaitannya dengan cara atau langkah-langkah dalam melakukan suatu
pekerjaan.
Misalnya pada proses melakukan suatu project atau praktikum guru sebaiknya secara detail
Menjelaskan langkah – langkah kerja sehingga tujuan dari praktium dapat tercapai.
3. Materi ajar memiliki dua katagori yaitu normal (umum) dan advance. Untuk siapa materi
advance itu disusun? Mengapa demikian?
Jawab :
Advance Materials merupakan pengembangan dari materi yang sebelumnya sudah ada, berbeda
dengan materi esensial yang masih berupa pengetahuan mendasar, penting atau pokok
berupa materi pelajaran yang perlu dipahami oleh peserta didik dilihat dari sudut pandang
praktis.
Advance materials yang disajikan termasuk kedalam materi yang harus dikaji mekanismenya
melalui sains, dicirikan dengan setiap permasalahannya yang berkaitan dengan gejala alam baik
yang hidup maupun tidak hidup.
Materi Advance disusun untuk siswa agar valid, praktis dan efektif digunakan dalam proses
pembelajaran yang bertujuan untuk untuk meningkatkan penguasaan konsep peserta didik.
Saling temas di buku
4. Bagaimanakah saudara menguraikan materi advance material pada RPP yang saudara
kembangkan?
Jawab : PBL (Advance material sudah termasuk di masalah esensial pada sintaks pertama)
PJBL (Advance material apersepsi (pert 1), sintaks ke 3 (pert 1), sintaks ke 6 (pert 2)
5. Dari 4 unsur keterampilan abad 21 (critical, Creative, Colaboratif) unsur manakah yang
menunjang untuk diterapkan dalam pembelajaran? Apakah alasannya? Bagaimanakah
langkah – langkah pembelajarannya?
Jawab :
Unsur yang menunjang tercermin pada Langkah-langkah/ sintaks pada model pembelajaran
yaitu :
- PBL
-PJBL
Seseorang harus mampu mencari berbagai solusi dari sudut pandang yang berbeda-beda, dalam
memecahkan masalah yang kompleks.
Pemecahan masalah memerlukan kerjasama tim, kolaborasi efektif dan kreatif dari guru dan
siswa untuk dapat melibatkan teknologi, dan menangani berbagai informasi yang sangat besar
jumlahnya. Selin itu peserta didik diharapkan dapat mendefinisikan dan memahami elemen yang
terdapat pada pokok permasalahan, mengidentifikasi sumber informasi dan strategi yang di
perlukan dalam mengatasi masalah.
Pemecahan masalah tidak dapat di lepaskan dari keterampilan berpikir kritis karena
keterampilan ini merupakan keterampilan fundamental dalam memecahkan masalah. Siswa juga
harus mampu menerapkan alat dan teknik yang tepat secara efektif dan efisien untuk
menyelesaikan permasalahan
Akhirnya melalui keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah ini maka di harapkan
peserta didik nantinya dapat mengidentifikasi, menganalisis, menginterpretasikan, dan
mengevaluasi bukti-bukti, argumentasi, klaim dan data-data yang tersaji secara luas melalui
pengakajian secara mendalam, serta merefleksikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah – langkah pembelajarannya mengacu pada model Pembelajaran PBL (Problem Basic
Learning) yaitu
Langkah-langkah pjbl
a. pertanyaan mendasar
b. mendesain perendanaan produk
c. Menyusun jadwal pembuatan
d. memonitor keaktifan dan perkembangan proyek
e. menguji hasil
f. evalasi pengalaman belajar
6. Berikan contoh bahwa suatu pembelajaran telah memberdayakan kemampuan berpikir kreatif
Jawab :
Creativity (kreatifitas) merupakan kemampuan untuk mengembangkan, melaksanakan, dan
menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain; bersikap terbuka dan responsif
terhadap perspektif baru dan berbeda. Kemampuan ini berkenaan dengan kemampuan
seseorang dalam menciptakan penggabungan baru.
Jawab :
Salah Satu keterampilan abad 21 adalah kolaborasi (collaboration). Kolaborasi dan kerjasama
tim dapat di kembangkan melalui pengalaman yang ada di dalam sekolah, antar sekolah, dan di
luar sekolah .
CP 4
1. Salah satu teori belajar adalah kontruktivisme, bagaimana teori ini diterapkan dalam
proses pembelajaran?
Jawab :
Hal 108-117
Beberapa implikasi teori konstruktivistik dalam pembelajaran adalah sebagai berikut
a. Kurikulum disajikan mulai dari keseluruhan menuju ke bagian- bagian dan lebih
mendekatkan kepada konsep-konsep yang lebih luas
b. Pembelajaran lebih menghargai pada pemunculan pertanyaan dan ide -ide
peserta didik
c. Kegiatan kurikuler lebih banyak mengandalkan pada sumber - sumber data primer
dan manipulasi bahan
d. Peserta didik dipandang sebagai pemikir-pemikir yang dapat memunculkan teori-
teori tentang dirinya.
e. Pengukuran proses dan hasil belajar peserta didik terjalin di dalam kesatuan
kegiatan pembelajaran, dengan cara guru mengamati hal- hal yang sedang
dilakukan peserta didik, serta melalui tugas-tugas pekerjaan
f. Peserta didik-peserta didik banyak belajar dan bekerja di dalam group proses
g. Memandang pengetahuan adalah non objektif, berifat temporer, selalu berubah,
dan tidak menentu
h. Belajar adalah penyusunan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah menata
lingkungan agar peserta didik termotivasi dalam menggali makna
Teori lev vygotsky
Sebagai sarana komunikasi, bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan
juga dalam kelas. Namun dalam kegiatan kelas, siswa sering merasa sulit untuk
memahami teks, karena topik baru yang dibawa oleh guru tidak memiliki keterkaitan
dengan pengetahuan mereka sebelumnya. Konstruktivisme adalah pendekatan yang
menunjukkan bahwa pembelajaran lebih e fektif dan bermakna ketika siswa mampu
berinteraksi dengan masalah atau konsep. Contoh pembelajaran dengan
menggunakan prinsip teori belajar konstruktivisme adalah gagasan pembelajaran
bahasa kolaboratif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis tugas dan
permainan peran.
1. Orientasi,
merupakan fase untuk memberi kesempatan kepada siswa memerhatikan dan
mengembangkan motivasi terhadap topik materi pembelajaran.
2. Elisitasi,
merupakan tahap untuk membantu siswa menggali ide-ide yang dimilikinya dengan memberi
kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan atau menggambarkan pengetahuan dasar
atau ide mereka melalui poster, tulisan yang dipresentasikan kepada seluruh siswa.
3. Rekonstruksi ide,
dalam tahan tahap ini siswa melakukan klarifikasi ide dengan cara mengontraskan ide-idenya
dengan ide orang lain atau teman melalui diskusi. Berhadapan dengan ide-ide lain seseorang
dapat terangsang untuk merekonstruksi gagasanya, kalau tidak cocok. Sebaliknya menjadi
lebih yakin jika gagasanya cocok.
4. Aplikasi ide,
dalam langkah ini ide atau pengetahuan yang telah dibentuk siswa perlu diaplikasikan pada
macam-macam situasi yang dihadapi. Hal ini akan membuat pengetahuan siswa lebih lengkap
bahkan lebih rinci.
5. Reviu,
dalam fase ini memungkinkan siswa mengaplikasikan pengetahuannya pada situasi yang
dihadapi sehari-hari, merevisi gagasanya dengan menambah suatu keterangan atau dengan
cara mengubahnya menjadi lebih lengkap. Jika hasil reviu kemudian dibandingkan dengan
pengetahuan awal yang telah dimiliki, maka akan memunculkan kembali ide-ide (elicitasi)
pada diri siswa.
Langkah PJBL :
Langkah-langkah pembelajaran Project Based Learning, meliputi
(1) menentukan pertanyaan dasar
(2) membuat desain proyek
(3) menyusun penjadwalan
(4) memonitor kemajuan proyek
(5) penilaian hasil
(6) evaluasi pengalaman
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan TPACK ?
Tecnological Pedagogical Content Knowledge (TPACK), adalah pemahaman yang dibutuhkan oleh
guru dalam memanfaatkan teknologi secara tepat ke dalam kegiatan belajar mengajar di berbagai
konten materi, serta mengajarkan materi menggunakan teknologi dan metode pedagogi yang
sesuai.
Penguasaan materi seorang pendidik akan berpengaruh pada pemahaman peserta didik pada
materi yang diajarkan. Oleh sebab itu, Bapak/Ibu harus memahami dengan baik kedudukan CK
dalam pembelajaran.
Terlebih lagi di masa pandemi seperti sekarang ini, teknologi sudah menjadi faktor penting yang
harus dikuasai oleh semua kalangan, baik guru maupun siswa.
CP 5
1. Harap disiapkan dan ditayangkan video pembelajaran saudara (produk dari peerteaching)
berdurasi 6 -10 menit menunjukan praktek pembelajaran inovatif, kreatif dan siswa aktif!
CP 6
Jawab :
Penilaian Autentik merupakan usaha untuk mengukur atau memberikan penghargaan atas
kemampuan seseorang yang benar-benar menggambarkan apa yangdikuasairya. Penilaian ini
dilakukan dengan berbagai cara seperti tes tertulis, kolokium,portofolio, unjuk kerja, unjuk
tindak berdikusi, berargumentasi, dan lain-lain, observasi dan lain-lain.
Untuk instrumen dan penerapan evaluasi autentik saya sesuaikan dengan materi ajar,
model pembelajaran serta tagihan yang diminta pada siswa. (kognitif, psikomotorik dan
afektif) Sesuai TP
2. Aspek Evaluasi apa saja yang akan saudara lakukan pada pembelajaran di RPP?
Jawab :
Ada tiga aspek evaluasi yang akan saya lakukan pada pembelajaran yaitu :
a. Aspek kognitif
b. Aspek afektif
c. Aspek psikomotor
Jawab :
Kemampuan/keterampilan berpikir kritis mencakup kemampuan mengakses, menganalisis,
mensintesis informasi yang dapat di belajarkan, di latihkan dan di kuasai. Indikator
keterampilan berpikir kritis menggambarkan keterampilan lainnya seperti keterampilan
komunikasi dan informasi, serta kemampuan untuk memeriksa, menganalisis, menafsirkan,
dan mengevaluasi bukti.
Untuk melakukan evaluasi pada aspek kemampuan berpikir kritis siswa yaitu menggunakan
Instrumen penilaian yang berupa tes tertulis. Tes yang dimaksud berupa himpunan
pertanyaan yang harus dijawab, harus ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh
peserta didik yang di tes. Tes ini dapat berupa pilihan ganda , essay maupun uraian
Untuk melakukan evaluasi pada aspek kemampuan berpikir komunikatif siswa yaitu
menggunakan instrumen penilaian psikomotor atau keterampilan.
7. Bagaimana melakukan evaluasi dan menyiapkan instrument pada aspek sikap ilmiah siswa?
Jawab :
Sikap ilmiah adalah kecenderungan, kesiapan, atau kesediaan siswa untuk memberikan
tanggapan atau bertingkah laku secara ilmiah.
Ketujuh macam sikap ilmiah tersebut adalah sikap ingin tahu, kritis, terbuka, objektif, rela
menghargai karya orang lain, berani mempertahankan kebenaran dan menjangkau ke depan.
Ketujuh sikap tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sikap ingin tahu diwujudkan dengan selalu bertanya-tanya tentang berbagai hal.
2. Sikap kritis direalisasikan dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya, baik dengan jalan
bertanya kepada siapa saja yang diperkirakan mengetahui masalah maupun dengan
membaca sebelum menentukan pendapat untuk ditulis.
3. Sikap terbuka dinyatakan dengan selalu bersedia mendengarkan keterangan dan argumentasi
orang lain.
4. Sikap objektif diperlihatkan dengan cara menyatakan apa adanya, tanpa dibarengi perasaan
pribadi.
5. Sikap rela menghargai karya orang lain diwujudkan dengan mengutip dan menyatakan terima
kasih atas karangan orang lain, dan menganggapnya sebagai karya yang orisinal milik
pengarangnya.
6. Sikap berani mempertahankan kebenaran diwujudkan dengan membela fakta atas hasil
penelitiannya.
7. Sikap menjangkau ke depan dibuktikan dengan sikap futuristic, yaitu berpandangan jauh,
mampu membuat hipotesis dan membuktikannya dan bahkan mampu menyusun suatu teori
baru.
Untuk melakukan evaluasi pada aspek kemampuan berpikir komunikatif siswa yaitu
menggunakan instrumen penilaian afekstif atau sikap.
CP 7
1. Mengapa seorang guru professional diminta menjadi guru yang reflektif?
Jawab :
Dengan membiasakan diri menjadi guru yang lebih reflektif, guru tidak akan mudah melakukan
penghakiman negative jika seandainya terdapat siswa yang tidak mampu mencapai satu
kompetensi tertentu, karena bisa jadi letak kesalahan bukan pada siswa, melainkan pada praktik
pembelajaran yang dilakukan guru yang belum maksimal.
2. Apa makna guru reflektif dalam pembelajaran?
Jawab :
Guru yang reflektif adalah guru yang mau “meihat” dirinya sendiri. Mau melakukan kegiatan
refleksi dan introspeksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukannya. Mau
mendengar saran dn kritik baik dari pemgawas, kepala sekolah, sesame guru, bahkan dari
peserta didik. Dia menjadikannya sarana untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas
kinerja untuk berikutnya.
Guru reflektif tidak pernah berhenti terus menelaah apakah pembelajaran yang dilakukannya
mampu mengantrkan pserta dididk menguasai kompetensi yang diharapkan?
Guru reflektif tidak selalu merasa puas terhadap pembelajaran yang telah dilakukannya, tidak
merasa apa yang dilakukannya sudah sempurna sehingga dia bersifat statis dalam mengajar.
Guru reflektif berani jujur terhadap kekurangan dirinya dalam melaksanakan pembelajaran.
Guru reflektif terbuka terhadap perubahan, mau belajar dan menerima nilai-nilai baru. Mau
bergabung organisasi profesi sebagai wahana untuk meningkatkan kompetensi dan
profesionalismenya. Mau berbagi gagasan dan pengalamannya dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran (best practices).
3. Bagaimana saudara melakukan refleksi atas proses dan hasil pembelajaran yang akan saudara
lakukan?
Jawab :
Secara esensial refleksi adalah aktivitas yang dilaksanakan agar memberi manfaat dalam diri
maupun sesuatu (sistem, metode, teknik dsb) agar menjadi lebih baik. Aktivitas refleksi itu
sendiri bukan hanya pada pembelajaran namun juga pada lini kehidupan manapun agar
kehidupan bisa berjalan dinamis.
Aktivitas refleksi diterapkan dengan beberapa langkah dan cara, berikut penjabarannya:
Guru memberikan sebuah alat ekspresi/ungkapan bisa berupa lembar kertas atau media form
seperti Google form.
Siswa akan memberikan segala identitasnya pada alat ekspresi/ungkapan tersebut.
Siswa mengungkapkan segala bentuk ekspresi mulai dari kesan, pesan, kritik, aspirasi dsb.
Siswa didorong untuk bisa mengungkapkan segalanya dengan jujur dan terbuka.
Siswa didorong untuk bebas mengungkapkan apa saja yang berkaitan dengan pembelajaran
mulai dari ungkapan positif hingga negatif.
Siswa memberikan aspirasi dan harapan yang diinginkan pada aktivitas pembelajaran
selanjutnya.
Siswa bisa memberikan pesan pribadi kepada guru, apakah itu kritik atau saran. Pesan
tersebut bisa diungkapkan secara umum atau bisa secara private (berdua saja).
Siswa mengirim alat ungkapan/ekspresi kepada guru.
Guru akan melihat setiap lembar refleksi, sehingga guru bisa memperoleh data dan informasi
untuk melakukan evaluasi (perbaikan).
Pada bagian langkah refleksi terdapat sebuah alat ungkapan/ekspresi, ini mengacu pada
teknik atau macam refleksi itu sendiri, berikut diantaranya:
4. Apakah saudara mempertimbangkan hasil penelitian atau informasi baru dalam menyusun
RPP utamanya dengan cara diajarkan? Tunjukkan contohnya di RPP yang saudara siapkan.
TIDAK TAUKA KALAU YG INI, HEHE…
5. Mengapa hasil penelitian atau informasi baru perlu dipertimbangkan dalam menyusun RPP
dan dalam pelaksanaan pembelajaran
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman dan wawasan dalam
penyusunan RPP sampai pada implementasinya di dalam kelas
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumber acuan untuk
penelitian tentang penyusunan RPP
Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat memberi masukan dalam rangka
evaluasi RPP guru.
Bagi guru, hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dalam rangka
meningkatkan kualitas RPP.
Soal ini termasuk soal HOTS karena
1. Ada stimulus
2. Berpikir analitis
3. Konseptual
4. Bukan rutinitas
1.