Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Kelompok 4 - Makalah Matkul Radio Dan Audio Pembelajaran

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERALATAN PRODUKSI MEDIA AUDIO DAN SIARAN RADIO

DOSEN PENGAMPU:
Mastur, M.Pd
Lalu Wirya Artapati, M.Pd

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4

Azwa Mirza Syafina (2110130210028)


Aura Shabrina (2110130220024)
Kamilia Salsabila (2110130120007)
Muhammad Rezki Maulidi (2110130210028)
Muhammad Redha Ramadani (2110130310015)
Muhammad Amin (2110130310009)
Muhammad Raihan Nahdi (2110130210005)
Norkhalizah (2110130220017)
Nurul Ainah (2110130120003)
Nurul Kamariah (2110130220023)
Shubah Shofia (2110130220015)

Mata Kuliah:
Pengembangan Media Audio dan Radio

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Makalah “Peralatan Produksi Media Audio dan Siaran Radio” disusun guna
memenuhi tugas dari Bapak Mastur, M.Pd dan Bapak Lalu Wirya Artapati, M.Pd pada
mata kuliah Pengembangan Media Audio dan Radio. Selain itu, kami juga berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Banjarmasin, 16 April 2023

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 2

C. Tujuan .................................................................................................................... 2

D. Sistematika Uraian Penulisan ................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 3

A. Landasan Teori ...................................................................................................... 3

B. Produksi Audio dan Siaran Radio ......................................................................... 3

C. Tahapan Proses Produksi Audio dan Siaran Radio ............................................... 5

D. Alat yang diperlukan dalam produksi Audio dan Siaran Radio ............................ 9

BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 11

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 11

B. Saran ....................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Radio tepatnya radio siaran (broadcasting radio) merupakan salah satu jenis
media massa (mass media), yakni sarana atau saluran komunikasi massa (channel of
mass communication), seperti halnya surat kabar, majalah, atau televisi. Ciri khas
utama radio adalah auditif, yakni dikonsumsi telinga atau pendengaran. “Apa yang
dilakukan radio adalah memperdengarkan suara manusia untuk mengutarakan
sesuatu. Bahkan media radio dipandang sebagai kekuatan kelima (the fifth state)
setelah lembaga eksekutif (pemerintah), legislatif (parlemen), yudikatif (lembaga
peradilan), dan pers atau surat kabar. Salah satu fungsi media massa adalah
memberikan informasi kepada khalayak. Radio sebagai bagian dari media massa
berperan penting dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat, baik informasi
berita maupun hiburan. Melihat kebutuhan akan informasi yang aktual dan
perkembangan radio serta televisi yang semakin pesat membuat berbagai stasiun
harus lebih bekerja keras untuk mendapat perhatian khalayak. Khalayak yang
beragam, membuat pemilik siaran berupaya untuk memenuhi kebutuhan audience.
Setiap program memiliki berbagai macam proses mulai dari Pra Produksi, Produksi
dan Pasca Produksi.
Radio memiliki daya tarik sendiri bagi pendengar, dengan penyajiannya yang
sederhana radio menjadi salah satu media yang cukup kompeten dalam
menyampaikan informasi. Pada mulanya radio dikenal sebagai media hiburan bukan
media informasi dan pendidikan, namun sejak bergulirnya era reformasi radio
semakin bebas menyajikan berita pada masyarakat. Untuk menghasilkan suatu
produk yang bermutu pasti tidak lepas dari yang namanya proses, begitupun dengan
radio.
Kualitas audio yang tinggi merupakan tujuan dan harapan dari sistem peralatan
audio, sehingga penggunaan yang baik dari sistem peralatan audio dituntut untuk
menghasilkan kualitas audio yang baik. Proses produksi adalah suatu cara, langkah-
langkah maupun teknik bagaimana penciptaan faedah, bentuk, waktu dan tempat atas
faktor-faktor produksi sehingga dapat bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan

1
konsumen. Adapun program siaran di radio sangat banyak dan beragam dalam
bentuk kemasannya, diantaranya produksi siaran berita dan informasi, iklan, jingle,
talkshow interaktif dan info hiburan. (Masduki, 2004 : 69). Menurut Wahyudi proses
ini dapat dilalui berdasarkan beberapa tahap, diantaranya Pra Produksi, Produksi dan
Pasca Produksi.
Pada makalah ini akan dibahas mengenai proses produksi audio dan proses
produksi siaran radio hingga peralatan apa saja yang dibutuhkan sehingga nantinya
dapat memberikan pemahaman mengenai proses produksi tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu produksi audio dan produksi siaran radio?
2. Bagaimana tahapan proses produksi audio dan produksi siaran radio?
3. Apa saja alat yang diperlukan untuk produksi audio dan siaran radio?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui produksi audio dan produksi siaran radio
2. Untuk mengetahui tahapan proses produksi audio dan produksi siaran radio
3. Untuk mengetahui alat yang diperlukan untuk produksi audio dan siaran radio

D. Sistematika Uraian Penulisan


Dalam penyusunan makalah ini, pembahasan dan penganalisaannya
diklasifikasikan secara sistematis kedalam tiga bab yaitu:
BAB I: PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulisan mengemukakan tentang Latar Belakang Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan dan Sistematika Uraian Penulisan.
BAB II: ISI
Landasan Teori serta pembahasan mengenai proses produksi audio dan proses
produksi siaran radio hingga peralatan apa saja yang dibutuhkan.
BAB III: PENUTUP
Kesimpulan, saran dan daftar pustaka.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Landasan Teori
Radio merupakan media audio yang didengar saja, tetapi murah dan bisa
dibawa atau didengarkan dimanapun. Radio berfungsi sebagai media komunikasi,
informasi, pendidikan maupun hiburan. Radio siaran memiliki pengaruh besar bagi
khalayak, dikarenakan beberapa faktor yaitu:
1. Daya langsung yaitu proses penyampaian pesan kepada audiens. Di radio tidak
mengenal adanya halangan atau rintangan.
2. Daya tembus yaitu dapat mencapai khalayak yang berada dimana saja
tanpamengenal jarak dan waktu.
3. Daya tarik seperti musik, kata - kata dan efek suara (sound effect). Dalam proses
komunikasi sosial, sebagai media publik peran radio adalah mewadahi sebanyak
mungkin kebutuhan dan kepentingan pendengarnya. Terdapat 3 fungsi radio
yaitu: menginformasi, mengedukasi dan menghibur.
Menurut Paul d. Maesseneer seorang pakar radio dalam Masduki (2001:10)
berpendapat bahwa berita adalah sebuah informasi penting yang baru saja terjadi
tentang suatu peristiwa yang menarik minat audiensnya. Dengan kata lain berita radio
yaitu kejadian saat ini, segera dan yang akan terjadi. Masduki dalam bukunya yang
berjudul “Jurnalistik Radio” terdapat karakteristik berita radio, yakni: Segera dan
Cepat, Aktual dan Faktual, Penting bagi masyarakat luas, Relevan dan berdampak
luas.

B. Produksi Audio dan Siaran Radio


Produksi audio merupakan produksi untuk pembuatan program audio yang
dirancang untuk diperdengarkan kepada pendengar. Program radio ini direkam dan
biasanya disimpan di alat penyimpan berupa kaset atau CD. Selain itu program radio
ini bisa disiarkan secara langsung dengan gelombang, kegiatan produksi audio ini
biasanya dilakukan oleh stasiun radio. Elemen-elemen yang digunakan dalam media
audio yaitu kata, musik dan efek suara. Dalam produksinya program radio termasauk
dalam program audio.

3
Produksi siaran radio adalah keterampilan dalam memadukan wawasan,
kreatifitas dan kemampuan mengoperasikan peralatan produksi. Produksi merupakan
kunci dalam aktivitas di radio siaran. Tahap pelaksanaan produksi dilakukan
berdasarkan semua kegiatan materi siaran yang telah disiapkan, pelaksanaannya dari
awal siaran hingga akhir siaran. Proses produksi juga terbagi menjadi on air atau
yang disiarkan secara langsung dan off air atau rekaman suara siaran. Pada umumnya
stasiun radio sendiri memproduksi program siarannya. Hal ini menyebabkan stasiun
radio hampir tidak pernah melibatkan pihak luar dalam proses produksinya.
Memproduksi program radio memerlukan kemampuan dan keterampilan sehingga
menghasilkan program yang menarik didengar.
Pada saat sebelum berjalannya produksi akan ada yang namanya vocal
recording, yaitu perekaman suara penyiar yang membacakan materi siaran di ruang
rekaman. Mixing, penggabungan materi vokal penyiar dengan berbagai jenis musik
pendukung dan lagu oleh operator atau mixerman dengan perangkat teknologi
sehingga menghasilkan paket acara yang siap siar. Proses ini dilakukan dengan
memperhatikan standar kemasan setiap acara yang penayangannya sesuai dengan
jadwal yang telah direncanakan. Namun biasanya pada produksi acara on air yaitu
secara langsung (live) tidak perlu vocal recording terlebih dahulu. Proses itu
dilakukan bersamaan dengan mixing saat on air oleh penyiar bekerja sama dengan
operator. Dalam pembacaan materi siaran, terdapat dua macam teknik siaran
tersebut. Pertama adalah teknik ad libitum dan kedua teknik script reading.
Sedangkan, pada teknik script reading yaitu siaran dengan bantuan naskah dimana
dengan cara membaca naskah yang sudah disiapkan, baik oleh penyiar sendiri
maupun oleh orang lain (scriptwriter). Dengan kata lain, dalam teknik ini penyiar
melakukan siaran dengan cara membacakan naskah siaran yang sudah disusunnya
sendiri dengan bantuan scriptwriter. Teknik Ad libitum yaitu siaran tanpa
menggunakan naskah. Jadi, penyiar berbicara santai, enjoy, tanpa beban atau tanpa
tekanan, sesuai dengan seleranya. Rumusnya yaitu berbicara dengan senang hati,
sesukanya, sesuai keinginannya dan tentu bukan berbicara seenaknya, akan tetapi ada
rambu-rambu atau kaidah siaran yang harus dipatuhi.

4
C. Tahapan Proses Produksi Audio dan Siaran Radio
Proses pelaksanaan produksi audio terdapat beberapa tahapan. Beberapa
tahapan tersebut antara lain dimulai dari pra-produksi, produksi dan pasca produksi.
1. Pra-Produksi
Pra-produksi merupakan tahapan awal dalam proses produksi audio. Dalam
proses produksi ini beberapa hal yang perlu dipersiapkan yaitu mulai dari
pencarian ide untuk menentukan tema produksi hingga penulisan naskah
audionya.
2. Produksi
Tahapan dalam produksi merupakan kegiatan dilakukannya perekaman
produksi audio yang akan dilakukan. Kegiatan yang dilakukan dalam proses
produksi ini akan mengacu kepada perencanaan yang sudah dibuat pada tahap pra-
produksi. Tahapan produksi ini dibagi menjadi 2 tahap yaitu:
a. Tahap pelatihan
Tahap pelatihan ini dilakukan oleh para pemain sebelum melakukan
proses rekaman yang sesungguhnya.
b. Tahap perekaman
Tahap perekaman adalah tahap di mana keseluruhan pengambilan
suara masing-masing pemain atau instrument dalam musik. Pada tahapan
ini perekaman suara bisa dilakukan dengan live recording atau multi-track
recording.
3. Pasca Produksi
Tahap pasca produksi merupakan tahap terakhir dari pelaksanaan proses
produksi audio. Dalam tahap ini semua hasil rekaman suara akan diolah dan
diperhalus sehingga menjadi hasil rekaman yang layak untuk diperdengarkan
kepada pendengarnya atau menjadi hasil yang siap untuk didistribusikan. Bagian
tahapan pasca produksi ini meliputi editing, mixing dan mastering audio yang
sudah direkam. Editing audio dilakukan untuk menggabungkan semua hasil
rekaman. Dibagian editing audio ini sang editor akan mengedit audio yang sesuai
dengan naskah program audio yang sudah dibuat. Dalam proses editing ini editor
audio juga akan menambahkan beberapa sound effect yang akan dimasukan
kedalam satu bagian cerita yang sudah disesuaikan dengan naskah. Setelah semua

5
proses ini selesai barulah memasuki bagian mixing untuk audionya. Dibagian
mixing ini editor akan melakukan beberapa langkah untuk membuat hasil
rekaman suara menjadi lebih baik.

Sedangkan dalam proses produksinya radio juga memiliki tiga bagian utama.
Tahapan-tahapan produksi dalam program radio tersebut terdiri atas pra produksi,
produksi, pasca produksi (Wahyudi, 1996: 30).
1. Pra-Produksi
a. Planning
Perencanaan produksi paket acara siaran melalui diskusi kelompok,
disusun oleh tim kreatif bersama pelaksana siaran lainnya. Hasilnya berupa
proposal yang memuat nama acara, target pendengar, tujuan dan target
penempatan siaran, sumber materi kata dan musik, durasi, biaya produksi dan
promosi, serta crew yang akan terlibat meliputi produser, presenter, operator,
penulis naskah (Masduki, 2004: 46).
b. Collecting
Collecting adalah pencarian dan pengumpulan materi musik dan kata yang
dibutuhkan, termasuk menghubungi calon narasumber (jika acara berbentuk
talk show). Sumber materi berasal dari perpustakaan, media massa, atau
wawancara. Hasilnya materi-materi siaran yang memadai dan siap untuk diolah
dan diproduksi (Masduki, 2004: 46-47).
c. Writing
Writing adalah tahapan dimana seluruh materi yang diperoleh, lalu
diklasifikasikan untuk ditulis secara utuh dalam kalimat yang siap baca atau
disusun sedemikian rupa dirangkai dengan naskah pembuka-penutup siaran
atau naskah selingan (Masduki, 2004: 47). Tujuan dari penulisan naskah yaitu
untuk memudahkan dalam perencanaan produksi, menjadi medium berpikir
kreatif, menjadi sarana komunikasi seluruh kerabat kerja dan menjadi acuan
materi yang akan direkam.
2. Produksi
a. Vocal Recording

6
Vocal recording adalah tahapan perekaman suara presenter yang
membacakan naskah di ruang rekam (Masduki, 2004: 47). Perekaman biasanya
digunakan untuk produksi acara seperti siaran hiburan, olahraga dan siaran
informasi. Sedangkan untuk program siaran interaktif tidak melakukan
perekaman terlebih dahulu karena siarannya secara langsung baik di studio atau
di lapangan.
b. Mixing
Mixing adalah penggabungan materi vocal presenter dengan berbagai jenis
musik pendukung dan lagu oleh operator dengan perangkat teknologi yang
analog atau digital, sehingga menghasilkan paket acara yang siap siaran. Proses
ini dilakukan dengan memperhatikan standar kemasan setiap acara (Masduki,
2004: 47).

Teknik-teknik mixing dalam produksi siaran diantaranya adalah:


1) The Fade; pemudaran elemen suara secara perlahan-lahan dengan bertambah
atau berkurangnya volume.
2) The Fade In; bertambahnya volume dari nol sampai pada level yang
diinginkan.
3) The Fade Out; berkurangnya volume dari level yang telah ada sampai nol.
4) The Cross Fade; adalah efek yang dibuat berdasarkan penghilangan satu
suara untuk memunculkan suara yang lainnya. Untuk suatu periode transisi
yang pendek keduanya dapat didengar.
5) The Segue; adalah istilah yang diambil dari musik untuk mengindikasikan
transisi antara dua atau lebih elemen musik depan atau segmen program.
Segue dibuat dengan menggunakan fade, cross fade atau cut.

c. On-Air
On-Air adalah penayangan acara sesuai jadwal yang direncanakan. Ini
merupakan tahapan penyajian seluruh materi yang telah direncanakan
(Masduki, 2004: 47). Pada saat on-air ada dua metode yang dilakukan oleh
penyiar, yaitu:

7
1) Siaran sendiri, yaitu penyiar melakukan segalanya dengan sendiri baik
bertutur, mengelola interaksi, maupun mengoprasikan peralatan.
Dalam proses ini menurut kemahiran dan ketrampilan penyiar untuk
menghidupkan siaran dengan variasi gaya, warna maupun nada suara.
2) Siaran berdua atau lebih, yaitu penyiar berpasangan baik dengan
operator yang bekerja untuk mengoperasikan peralatan maupun
dengan sesama penyiar. Penyiar berada dalam ruang siaran (studio)
dan operator berada dalam ruang kontrol mengatur keseimbangan
suara, kaset, tape, serta memutar musik sesuai dengan program acara
(Muthe, 1996: 45-46).
Adapun format siaran dalam radio saat on-air ada dua macam yaitu:
a) Siaran Langsung (Live); Proses acara dilakukan tanpa melalui proses
penyuntingan dengan menggunakan sarana komunikasi seperti seluler
atau telepon umum.
b) Siaran Tunda (Recorder); Proses acara dilakukan dengan
penggabungan dua teknik yaitu fade in to fade out, berupa
penggabungan suara narasumber, atau atmosfir (suasana lokasi
peristiwa) dengan beragam musik pendukung, dan teknik cut to cut
adalah teknik penggabungan bahan-bahan auditif secara tegas
(Masduki, 2004: 35)
3. Pasca Produksi
Pasca produksi merupakan langkah terakhir ditahapan produksi yang berupa
evaluasi program yang telah disiarkan (Wahyudi, 1994: 30). Sesuai siaran atau
penyiaran paket acara, tim produksi melakukan evaluasi untuk pengembangan
lebih lanjut. Evaluasi meliputi apa saja kelemahan materi, teknis, koordinasi tim,
dan sebagainya (Masduki, 2004: 47). Evaluasi dipimpin oleh produser yang
dihadiri oleh seluruh crew produksi.

8
D. Alat yang diperlukan dalam produksi Audio dan Siaran Radio
Studio merupakan tempat produksi informasi sekaligus menyiarkan, yakni
mengubah ide atau gagasan menjadi bentuk pesan suara yang bermakna melalui
sebuah proses mekanik yang memungkinkan suara itu dikirim melalui transmitter
untuk selanjutnya diterima oleh sistem antena pada pesawat penerima guna dinikmati
oleh khalayak dalam bentuk acara (Suprapto, 2006: 7).
Adapun peralatan yang digunakan dalam proses produksi audio dan siaran
radio yaitu:
1. Mixer adalah alat pengatur, pengolah dan perekam suara. Dengan
menggunakan mixer, suara yang tadinya kurang bagus, trouble dan noise akan
disempurnakan oleh mixer.
2. Mikrofon merupakan alat untuk mengubah gelomgang bunyi atau suara
menjadi gelombang listrik kemudian menyiarkannya melalui pengeras suara
(speaker) atau alat perekam. Mikrofon merupakan input utama dari peralatan
audio, karena peka terhadap getaran suara maka tata letaknya menjadi
perhatian khusus agar suara-suara yang tidak diperlukan tidak masuk ke dalam
mikrofon dan mengganggu suara yang kita perlukan. Berdasarkan pada media
perambatannya maka mikrofon dibagi menjadi 2, yaitu: wiring mic
(menggunakan kabel) dan wireless mic (tanpa kabel). (Sartono, 2008).
3. Headphone merupakan alat dengar yang berfungsi sebagai guide bagi reporter
untuk mendapatkan pengarah atau menyimak suara-suara hasil rekaman berita.
Headphone juga berguna untuk memonitoring kekuatan volume suara penyiar
(Masduki, 2004: 101-103).
4. Open reel adalah alat produksi media audio yang berguna untuk perekaman
analog. Selain itu, open reel digunakan juga sebagai alat untuk editing. Seiring
perkembangan teknologi di dunia audio recording, yang mengarah pada
produksi audio digital alat ini sudah ajarang diggunnakan.
5. Digital Audio Workstation adalah perangkat yan digunakan khusus untuk
proses rekaman audio digital. Perangkat ini pada dasarnya adalah sebuah
komputer yang dapat melakukan fungsi perekam, synthesizier, digital to
analog converter, mixing, sound effect.

9
6. Tape Recorder, alat ini menggunakan bahan baku kaset. Hasil rekaman yang
diperoleh berupa data analog. Selain dapat merekam tape recorder juga dapat
memutar kaset audio.
Selain alat-alat tersebut di atas ada juga meja, kursi, lampu yang digunakan
sebagai sarana perlengkapan di studio. Peralatan dalam proses siaran yang digunakan
di luar diantaranya yaitu transmitter dan antena. Fasilitas yang dibutuhkan untuk
palaksanaan siaran interaktif adalah telepon seluler dan komputer berbasis internet.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Radio siaran memiliki pengaruh besar bagi khalayak, dikarenakan beberapa
faktor yaitu daya langsung, daya tembus dan daya tarik. Produksi audio merupakan
produksi untuk pembuatan program audio yang dirancang untuk diperdengarkan
kepada pendengar sedangkan produksi siaran adalah keterampilan dalam memadukan
wawasan, kreatifitas dan kemampuan mengoperasikan peralatan produksi. Produksi
merupakan kunci dalam aktivitas di radio siaran. Tahap pelaksanaan produksi
dilakukan berdasarkan semua kegiatan materi siaran yang telah disiapkan,
pelaksanaannya dari awal siaran hingga akhir siaran. Dalam proses produksinya baik
produksi media audio maupun siaran radio memiliki tiga bagian utama yaitu: pra-
produksi, produksi dan pasca produksi. Adapun peralatan yang digunakan dalam
proses produksinya yaitu: Mixer, Mikrofon, Headphone, Open reel, Digital Audio
Workstation, Tape Recorder, dan kebutuhan perlengkapan lainnya sperti meja, kursi,
lampu yang digunakan di studio.

B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menjadi referensi bagi pendidik,
peserta didik, maupun tenaga kependidikan untuk lebih memahami tentang, “Peralatan
Produksi Media Audio Dan Siaran Radio”. Yang mana dengan adanya makalah ini
diharapkan dapat memaksimalkan terpenuhinya pemahaman pembelajaran baik bagi
mahasiswa maupun masyarakat pada umumnya. Adapun makalah ini jauh dari kata
sempurna maka diharapkannya masukan serta saran dari pembaca makalah ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

Jakfar, A. E. (2014). Analisis proses produksi siaran dakwah “Kuliah Angkasa Sore”
Radio PTDI Unisa 205 Semarang.

Masduki. (2001). Jurnalistik Radio (Menata Profesionalisme Reporter dan Penyiar).


Yogyakarta: LkiS Yogyakarta.

Masduki. (2003). Menjadi Broadcaster Profesional. Yogyakarta: Pustaka Populer LkiS.

Masduki. (2004). Radio Siaran dan Demokratisasi. Yogyakarta: Penerbit Jendela.

Muthe, M. G. (1996). Media komunikasi Radio. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Sartono, S. (2008). Teknik Penyiaran dan Produksi Program Radio, Televisi dan film.
Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Suprapto, T. (2006). Berkarir di Bidang Broadcasting. Yogyakarta: Media Pressindo.

Wahyudi, J. (1994). Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran. Jakarta: Gramedia.

Wahyudi, J. (1996). Dasar-dasar Penyiaran Televisi. Jakarta: Gramedia Pustaka.

12

Anda mungkin juga menyukai